Anda di halaman 1dari 3

Nama : Annisa Rahma Pujiati

NIM : 19213033

Mata Kuliah : Manajemen Syariah

Dosen : Ahmad Rifqi Hidayat, S.IP.,MM

1. Manajemen syariah adalah suatu pengelolaan yang mengatur organisasi untuk memperoleh
hasil yang optimal dan bermuara pada pencarian keridaan Allah. Implementasi menejemen
syariah terhadap prusahaan saat ini bisa kita lihat dari banyaknya prusahaan atau lembaga-
lembaga saat ini yang menganut sistem menejemen syariah karena dalam hal ini semua fungsi
dan peran yang terkandung dalam menejemen syariah sangat berguna dan menguntungkan
antara prusahaan dan klien tidak seperti menejemen konvensional yang sebagian besar jika
mengalami kerugian maka pihak klien lah yang mengatur atau yang menanggulangi kerugian
tersebut bisa dibillang sudang sudah rugi diberikan kerugian lagii oleh karena itu dalam hal ini
menejemen konvensional lebih unggul dalam melakukan peran untuk keuntungan bersama.

2. Dalam pengertian yang sederhana, the right man in the right place adalah menempatkan orang
sesuai keahliannya. Suatu tim akan mampu bergerak lebih cepat kalau orang di dalamnya
mengurusi hal-hal sesuai keahliannya. Prinsip “The Right Man on the Right Place” sangat populer
di dunia manajemen. Penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat menjadi kunci sukses
sebuah organisasi atau perusahaan.The right man on the right place ini sangat familiar pada
manajemen sumber daya manusia, karena ini berkaitan erat dengan pekerjaan manajemen
sumber daya manusia.Menempatkan seseorang yang tepat di posisi yang tepat akan
memberikan keuntungan bagi perusahaan, selain karyawan menjadi nyaman, perusahaan akan
mendapatkan kualitas terbaik dari seorang karyawan tersebut.Kualitas yang akan dihasilkan oleh
seseorang berdasarkan kemampuan dan keahliannya akan berdampak pada kemajuan
perusahaan itu sendiri. oleh sebab itu, seorang HRD atau penyelia akan benar-benar menyeleksi
calon tenaga kerja, misalnya seleksi tahap awal untuk mendapatkan calon tenaga kerja yaitu
dengan cara memposting lowongan kerja tentunya dengan kriteria-kriteria tertentu, yang
tentunya sangat mendekati sosok yang dibutuhkan dari seorang karyawan untuk menempati
posisi tertentu.

3. Efektif adalah sebuah usaha untuk mendapatkan tujuan, hasil atau target yang diharapkan
dengan waktu yang telah ditetapkan terlebih dahulu tanpa memperdulikan biaya yang harus
atau sudah dikeluarkan. Mengapa bisa dikatakan demikian ? karena Pekerjaan efektif
berhubungan perencanaan, penjadwalan dan pengeksekusian keputusan yang tepat guna. Suatu
pekerjaan dapat dikatakan efektif jika tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya berhasil dicapai.
Sedangkan efesien adalah cara untuk mencapai suatu tujuan dengan penggunaan sumber daya
yang minimal namun hasil maksimal. Sumber daya diolah dengan bijak dan hemat sehingga
uang, waktu dan tenaga tidak banyak terbuang.Efisien mengharuskan seseorang untuk
menyelesaian suatu pekerjaan secara hemat, cepat, selamat dan tepat waktu dimana
jugamengharuskan seseorang bekerja secara maksimal tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya
4. Human capital (modal manusia) memiliki fungsi penting untuk meningkatkan produktivitas
pekerja, menghasilkan layanan profesional, menghasilkan solusi terbaik bagi perusahaan
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang yang ada dalam suatu perusahaan.
Human capital sendiri dibedakan menjadi 5 jenis yaitu :

o General management human capital: meliputi keterampilan manajemen untuk

mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan sumber daya keuangan, teknis,


serta human resources. Hal ini termasuk kepemimpinan dan kemampuan
pengambilan keputusan serta keahlian fungsional. Jenis keterampilan ini sangat
portable. Seorang eksekutif harus mengembangkan human capital manajemen
umum ini, seperti berinteraksi dengan investor, pasar modal, dan dengan board,
ketika mereka menjadi CEO, atau ketika mereka mendapat pekerjaan baru
dengan tanggung jawab yang lebih luas.
o Strategic human capital: adalah keahlian yang diperoleh dari pengalaman dalam

situasi yang memerlukan keterampilan strategis tertentu seperti cost cutting,


mendorong pertumbuhan perusahaan, atau manuver di market. Jenis human
capital ini sangat portable untuk perusahaan yang menghadapi tantangan
strategis yang sama, pengalaman dalam lingkungan pertumbuhan, misalnya,
cenderung mampu beradaptasi dengan baik pada lingkungan baru
o Industry human capital: adalah pengetahuan unik tentang teknis, regulasi,

pelanggan, atau pemasok pada industri. Pengetahuan terhadap industri


tertentu yang diperoleh di perusahaan yang beroperasi di bawah satu jenis
peraturan, misalnya industri obat dan makanan, atau industri otomotif, tidak
berguna dalam industri yang beroperasi di bawah aturan yang berbeda, industri
pertambangan dan energi misalnya.
o Relationship human capital: mencerminkan efektivitas seorang manajer yang

berasal dari hubungan dengan anggota tim atau rekan lain. Bekerja dengan
rekan-rekan lain dapat membantu manajer umum mencapai tingkat kinerja
yang tinggi di sebuah perusahaan baru. Pekerja ‘solo’ (individualis) perlu
menciptakan jaringan hubungan yang efektif di perusahaan baru yang hanya
dapat dibangun secara bertahap.
o Company-specific human capital: meliputi pengetahuan tentang rutinitas dan

prosedur, budaya perusahaan, struktur informal, serta sistem dan proses yang
unik untuk sebuah perusahaan.

5. Integritas berarti  mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga
memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran.

6. S.M.A.R.T adalah kependekan dari 5 langkah dalam penetapan tujuan –  specific,


measurable (terukur), achievable (dapat dicapai), relevant, dan time-based (tenggat waktu).
Singkatan ini pertama kali digunakan dalam Management Review edisi November 1981 oleh
George T. Doran.SMART  adalah salah satu tool efektif yang digunakan perusahaan untuk
mencapai tujuan bisnis mereka secara realistis dan konsisten. Contohnya saya akan memulai
usaha kopi kekinian tapi saya baru merencanakan saja belum mulai melakukan cara atau
mempersiapkan hal yang menjadi kebutuhan dalam membangun usaha tersebut tentu tidak
langsung bisa memulai usaha oleh karena itu kita harus mempunyai target atau capaian dimana
step by step dalam permulaan memulai usaha itu akan terlihat dan tersusun dengansempurna
dalam target tersebut jika satu persatu sudah terlaksana maka hasilnya pun akan sesuai dengan
rencana oleh karena itu setiap akan memulai usaha haruslah memiliki target capaian dan
bagaimana langkah awal akan memulai usaha tersebut .

Anda mungkin juga menyukai