(SDM)
“ Motivasi Pegawai ”
K elompok 6
a.Teori
Kepuasan
b.Teori Proses
2.
Teori ERG dari 3.
1. Alderfer Teori Motivasi
Teori Hierarki (Alderfer’s ERG Prestasi dari
Kebutuhan dan Theory) Clelland
Maslow
(Maslow’s Need
Hierarchy Theory)
Kebutuhan sosial (social needs) yang meliputi kebutuhan perasaan diterima oleh orang lain,
perasaan ingin dihormati, perasaan maju dan tidak gagal, kebutuhan untuk ikut serta dalam
organisasi, dsb.
Kebutuhan akan prestise (esteem needs) yaitu kebutuhan akan status yang diduduki oleh
seseorang,
Kebutuhan aktualisasi diri atau mempertinggi kapasitas kerja (self aktualization) yaitu
kebutuhan untuk mengembangkan kapasitas mental karyawan melalui on the job training,
seminar, lokakarya, dsb.
2. Teori ERG dari Alderfer
(Alderfer’s ERG Theory)
1989:111) mengatakan:
1. 2.
Teori Teori 3.
Pengharapan Pembentukan Teori Keadilan
(Expectancy Perilaku (Equity Theory)
Theory)
1. Teori Pengharapan (Expectancy Theory)
Vroom mengatakan teori ini didasarkan pada tiga komponen utama, yakni:
Teori motivasi keadilan didasarkan pada asumsi bahwa pegawai akan termotivasi untuk
Dharma menyatakan: “Keadilan adalah suatu yang muncul dalam pikiran seseorang
jika ia merasa bahwa rasio antara usaha dan imbalan adalah seimbang dengan rasio
Harapan Karyawan
1 Terhadap Pemberian
Motivasi Kerja
2
Teknik Pemberian
Motivasi Kerja
A. Harapan Karyawan Terhadap Pemberian
Motivasi Kerja
2. Nitisemito mengemukaan :
“Ada beberapa keuntungan yang dapat diraih organisasi dengan
partisipasi pegawai antara lain: a) Dapat informasi berharga yang
dapat digunakan dalam pengambilan keputusan, b)
Kesalahpahaman dalam menafsirkan suatu keputusan dapat
diperkecil, c) Konsep yang disusun dapat mendekati kebenaran
dilapangan, dan d) Para pegawai merasa komit dengan keputusan
yang akan dijalankan.”
Lanjutan
antara lain:
Loyalitas tidak dapat diwujudkan jika pegawai tidak mendapat motivasi untuk bekerja giat
kepuasan masyarakat.
4) Rendahnya kemampuan kerja atasan, yang tidak dapat mendukung kerja sama tim.
6) Sistem kompensasi yang kurang menjamin ketenangan dan waktu kerja yang kurang
fleksibel.
Lanjutan
1) Mengkaji ulang seluruh pekerjaan dan menyusun ulang pekerjaan yang benar.
eksternal.
B. Teknik Pemberian Motivasi Kerja
3) Pemberian informasi yang jelas tentang tujuan pekerjaan dan umpan balik
terhadap hasil pekerjaan.
Berhasil tidaknya seorang pimpinan dalam memberi motivasi kepada bawahan, amat di pengaruhi oleh
kewibawaan menurut French ada lima macam power yaitu:
1. Legitimate Power adalah kekuasaan formal yang dimiliki oleh seorang pemimpin.
2. Coercive Power (kekuasaan untuk memaksa) melalui cara pemaksaan dan ancaman kepada
karyawan.
3. Reward Power kekuasaan untuk memberi imbalan(Reward) pemimpin dapat memotivasi para
karyawan dengan gaya-gaya pemberian imbalan.
4. Referent Power adalah gaya kekuasaan seorang pemimpin dalam memberikan motivasi bawahan.
5. Expert Power (kekuasaan yang dimiliki berdasarkan keahlian) merupakan gaya pemberian motivasi
oleh pemimpin dengan menggunakan keahlian dan pengalamannya.