PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai sumber ajaran Islam kedua sesudah al-Qur'an, hadits mempunyai peranan penting
dalam mengembangkan kandungan ajaran Islam, baik yang telah ditetapkan dalam al-Qur'an
maupun yang belum. Dari segi dilalah-nya Al Qur’an sama dengan hadits, masing-masing ada
yang qith’i al dilalah dan ada yang zhanni al dilalah. Hanya saja Al Qur’an bersifat global,
sedangka hadits bersifat terperinci. Salah satu fungsi hadits Nabi terhadap Al Qur’an adalah
sebagai bayan at tafsir (keterangan penafsiran), atau bayan al tafsir (Keterangan penjelasan).
Meskipun hadits nabi sebagai penafsir atau penjelas terhadap Al Qur’an, teapi tidak berarti
bahwa hadits nabi seluruhnya adalah qath’i al dilalah. Kata atau kalimat yang digunkan dalam
matan hadits, antara lain ada yang mujmal (gobal), musykil, khafi (implist), dan mutasyabih
(samar-samar). Serta banyak ilmu-ilmu lain yang lahir dari petunjuk-petunjuk Al-
Qur’an dan diperjelas dengan hadits,diantaranya adalah Ilmu Falak. Secara umum
Ilmu Falak, bisa disamakan dengan Astronomi, yaitu ilmu yang mempelajari
perbintangan, tetapi sebenarnya ilmu falak adalah sebuah ilmu yang mempelajari
peredaran benda-benda langit, khususnya bumi,bulan dan matahari.
Dalam makalah ini, kami mencoba menjelaskan pengertian Ilmu Falak..
B. Rumusan Masalah
Apa pengertian Ilmu Falak?
C.Tujuan Masalah
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjawab pertanyaan rumusan masalah diatas.
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada kita
semua mengenai “PENGERTIAN ILMU FALAK” Dan apabila terdapat permasalahan yang ingin
di bahas, sekiranya kita dapat memecahkannya bersama-sama.
BAB II
PEMBAHASAN
KESIMPULAN