Anda di halaman 1dari 16

ETIKA BISNIS

RUANG LINGKUP ETIKA BISNIS

OLEH :

KELOMPOK 2

1. Nyoman Raju Datraja (21011068)

2. I Komang Willy Suryawan (21011077)

3. Kadek Dwi Candra Putriani (21011027)

YAYASAN RATNI GORDA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STIE SATYA

DHARMA SINGARAJA

School of Economies with Spiritual Insight

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ Ruang Lingkup Etika Bisnis ”. Tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk melengkapi atau memenuhi tugas dari Etika Bisnis di Kampus Stie
Satya Dharma Singaraja dengan jurusan S1 Manajemen Reguler Sore.

Makalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan


tentang “ Ruang Lingkup Etika Bisnis” agar dapat dikenali dan dijadikan ilmu
untuk kedepannya. Tentunya, dalam pembuatan karya tulis ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima
kasih yang setulus- tulusnya kepada Dosen Mata Kuliah Etika Bisnis atas
segala bantuan dan bimbingannya, serta seluruh pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung telah membantu pembuatan karya tulis ini. Penulis
menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan adanya masukan berupa kritikan dan saran yang
membangun demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan
datang. Semoga makalah ini mampu memberikan manfaat bagi kehidupan
kita semua.

Singaraja , 23 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………ii

BAB 1.....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................2
1.4 Manfaat……………………………………………………...…………3

BAB 2......................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.................................................................................................................4
2.1 Pengertian Etika Bisnis...........................................................................................4
2.2 Ruang lingkup Etika Bisnis....................................................................................5
2.3 Relevansi Etika Bisnis dan Keuntungan................................................................6
2.4 Teori – Teori etika bisnis........................................................................................7
2.5 Sasaran Etika Bisnis……………………………………………………………..8
2.6 Tingkatan Etika Bisnis……..…………………………………………………...9
2.7 Prinsip-prinsip Etika Bisnis………….……………………………… ……….10
BAB 3....................................................................................................................................12
PENUTUP.........................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................12
3.2 Saran.......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………….. 13

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan berbisnis. Sebagai


kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat
modern. Dalam kegiatan berbisnis, mengejar keuntungan adalah hal yang wajar,
asalkan dalam mencapai keuntungan tersebut tidak merugikan banyak pihak. Jadi,
dalam mencapai tujuan dalam kegiatan berbisnis ada batasnya. Kepentingan dan hak-
hak orang lain perlu diperhatikan. Perilaku etis dalam kegiatan berbisnis adalah
sesuatu yang penting demi kelangsungan hidup bisnis itu sendiri. Bisnis yang tidak
etis akan merugikan bisnis itu sendiri terutama jika dilihat dari perspektif jangka
panjang. Bisnis yang baik bukan saja bisnis yang menguntungkan, tetapi bisnis yang
baik adalah selain bisnis tersebut menguntungkan juga bisnis yang baik secara moral.
Perilaku yang baik, juga dalam konteks bisnis, merupakan perilaku yang sesuai
dengan nilai-nilai moral.Bisnis juga terikat dengan hukum.

Dalam praktek hukum, banyak masalah timbul dalam hubungan dengan bisnis,
baik pada taraf nasional maupun taraf internasional.Walaupun terdapat hubungan erat
antara norma hukum dan norma etika, namun dua macam hal itu tidak sama.
Ketinggalan hukum, dibandingkan dengan etika, tidak terbatas pada masalah-masalah
baru, misalnya, disebabkan perkembangan teknologi. Tanpa disadari, kasus
pelanggaran etika bisnis merupakan hal yang biasa dan wajarpada masa kini. Secara
tidak sadar, kita sebenarnya menyaksikan banyak pelanggaran etika bisnis dalam
kegiatan berbisnis di Indonesia. Banyak hal yang berhubungan denganpelanggaran
etika bisnis yang sering dilakukan oleh para pebisnis yang tidak bertanggung jawab di
Indonesia. Berbagai hal tersebut merupakan bentuk dari persaingan yang tidak sehat
oleh para pebisnis yang ingin menguasai pasar.

1
Selain untuk menguasai pasar, terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi para
pebisnis untuk melakukan pelanggaran etika bisnis, antara lain untuk memperluas
pangsa pasar, serta mendapatkan banyak keuntungan. Ketiga faktor tersebut
merupakan alasan yang umum untuk para pebisnis melakukan pelanggaran etika
dengan berbagai cara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang yang telah kami dapat, kami memiliki beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :

1. Apa itu Etika Bisnis ?


2. Bagaimana Ruang Lingkup Etika Bisnis ?
3. Apa itu Relevansi Etika Bisnis?
4. Apa saja Teori – Teori Etika Bisnis ?
5. Bagaimana Sasaran dari Etika Bisnis?
6. Apa saja Tingkatan Etika Bisnis ?
7. Apa saja Prinsip Prinsip Etika Bisnis ?

1.3 Tujuan

Berdasarkan Rumusan Masalah yang telah kami dapat, kami memiliki beberapa
tujuan sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Etika Bisnis.


2. Agar mengetahui Bagaimana dengan Ruang Lingkup Etika Bisnis.
3. Untuk Mengetahui Relevansi Etika Bisnis.
4. Agar Mengetahui Teori Teori dari Etika Bisnis.
5. Agar mengetahui Sasaran dari Etika Bisnis.
6. Untuk mengetahui Tingkatan dari Etika Bisnis.
7. Agar mengetahui Prinsip prinsip dari Etika Bisnis.

2
1.4 Manfaat

Berdasarkan Rumusan Masalah serta Tujuan dari makalah ini, kami memiliki
beberapa manfaat sebagai berikut :

1. Untuk Pembaca
Pembaca diharapkan dapat memahami secara jelas mengenai ruang lingkup
etika bisnis.

2. Untuk Masyarakat
Masyarakat diharapkan setelah membaca makalah ini dapat menerapkan di
lingkungan sekitar terkait Etika Bisnis.

3. Untuk Pemerintah
Pemerintah diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan
dalam pengembangan bisnisnya dengan menerapkan etika bisnis.

3
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika Bisnis

2.1.1 Secara umum


Etika bisnis adalah tindakan yang dilakukan dalam kegiatan bisnis dengan
tidak menyalahi aturan organisasi dan masyarakat. Dalam etika bisnis, setiap
kegiatan harus dalam keadaan wajar dan sesuai dengan norma dan etika yang
berlaku.Setiap tindakan bisnis harus dilandasi oleh moralitas dan prinsip
kebenaran yang disertai dengan tanggung jawab. Dalam etika bisnis, tindakan
bisnis yang dilakukan oleh individu, kelompok atau perusahaan tidak boleh
sampai merugikan orang lain di luar kegiatan bisnis. Etika bisnis
dikembangkan oleh masyarakat di tempat bisnis diadakan.

Tujuan penerapan etika bisnis adalah memmudahkan pencapaian tujuan


bisnis. Etika bisnis dilaksanakan dengan menggunakan metode yang diterima
oleh logika dan bersifat estetika. Konsep-konsep etika bisnis mulai diterapkan
sejak awal abad ke-21 Masehi. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat
membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja,
pemegang saham, masyarakat.

2.1.2 Menurut para ahli

1. Manuel G. Velasquez

Velasquez berpendapat bahwa etika bisnis merupakan studi standar moral


dan bagaimana standar tersebut diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan
perilaku bisnis.

2. Lutz Preuss

Menurut Preuss, etika bisnis merupakan sebuah konsep yang menjelaskan


peran sesungguhnya dari bisnis di tengah masyarakat.

4
3. Clarence C. WWalto

Walton berargumen bahwa etika bisnis merupakan serangkaian kriteria yang


menilai tindakan manusia berdasarkan beberapa hal. Di antaranya adalah
ekspektasi masyarakat, persaingan yang adil, tanggung jawab sosial,
hubungan masyarakat, iklan, dan sebagainya.

4. Irham FFahm

Fahmi berpendapat bahwa etika bisnis merupakan aturan-aturan yang


menegaskan suatu bisnis boleh bertindak dan tidak boleh bertindak. Aturan-
aturan tersebut bersumber dari
aturan tertulis maupun tidak tertulis. Apabila suatu bisnis melanggar aturan-
aturan tersebut, maka sangsi akan diterima.

2.2 Ruang lingkup Etika Bisnis

Penerapan prinsip-prinsip umum dalam praktik bisnis. Berdasarkan


prinsi prinsip etika bisnis itu kita dapat menyoroti dan menilai apakah suatu
keputusan atau tindakan yang diambil dalam dunia bisnis secara moral dapat
dibenarkan atau tidak. Dengan demikian etik bisnis membantu pra pelaku
bisnis untuk mencari cara guna mencegah tindakan yang dinilai tidak etis.

Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip-prinsip etika


pada dunia bisnis, tetapi juga metematika. Dalam hubungan ini, etika bisnis
mengkaji apakah perilaku yang dinilai etis pada individu juga dapat berlaku
pada organisasi atau perusahaan bisnis. Selanjutnya etika bisnis menyoroti
apakah perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial atau tidak.

Bidang telaah etika bisnis menyangkut pandangan – pandangan


mengenai bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis mengkaji moralitas sistem
ekonomi pada umumnya dan sistem ekonomi publik pada khususnya,
misalnya masalah keadilan sosial, hak milik, dan persaingan.

Etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi
perusahaan multinasional, jaringan konglomerat internasional, dan lainnya.

5
2.3 Relevansi Etika Bisnis dan Keuntungan

Bisnis dapat dilukiskan sebagai kegiatan ekonomis yang kurang lebih


terstruktur atau terorganisasi untuk menghasilkan keuntungan. Dapat dikatakan
bahwa tujuan utama bisnis adalah mengejar keuntungan.

Lalu, apakah relevansi antara etika bisnis dengan memperoleh keuntungan


sebagai tujuan dari bisnis? Etika bisnis sulit memiliki relevansi bagi para pelaku
bisnis yang hanya berpikir tentang bisnis hari ini dan keuntungan sesaat. Bisnis
modern saat ini adalah bisnis yang diwarnai oleh persaingan ketat. Dalam konteks
bisnis yang kompetitif, setiap perusahaan berusaha untuk unggul berdasarkan
kekuatan objektifnya. Kekuatan objektif itu mencakup dua hal paling pokok, yaitu
modal dan tenaga kerja. Modal yang besar saja tidak cukup memadai. Tenaga
profesional juga tidak kalah pentingnya, karena tenaga profesional yang akan
menentukan kekuatan manajemen dan profesionalisme suatu perusahaan.

Namun, tenaga yang profesional tidak hanya didasarkan pada keahlian dan
keterampilannya saja. Hal yang tidak kalah penting adalah komitmen moral mereka:
disiplin, loyalitas, kerja sama, integritas pribadi, tanggung jawab, kejujuran,
perlakuan yang manusiawi, dan seterusnya. Dalam kaitan dengan hal itu, satu hal
penting dalam persaingan bisnis yang ketat adalah membangun relasi bisnis. Relasi
bisnis hanya mungkin dijalin dan dipertahankan atas dasar kepercayaan. Kepercayaan
hanya bisa dibuktikan dan ditunjang oleh nilai-nilai moral yang nyata, seperti
kejujuran, saling menghargai, kesetiaan, pelayanan yang baik, dan seterusnya.

Selain itu, hal yang juga penting dalam persaingan bisnis adalah pelayanan
terhadap konsumen. Hanya perusahaan yang mampu memberikan pelayanan terbaik
kepada konsumen yang akan sukses. Bentuk pelayanan terhadap konsumen itu antara
lain, mempertahankan mutu barang dan jasa, memenuhi permintaan konsumen
dengan tingkat harga yang tepat, tidak membohongi konsumen, dan seterusnya.

6
2.4 Teori – Teori etika bisnis

1. Teori Deontology

Deontology berasal dari bahasa Yunani, deon yang berarti kewajiban (duty).
Etika deontology menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik.
Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau
tujuan baik dari tindakan itu, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai
baik pada dirinya sendiri.

2. Teori Teology

Teologis berasal dari bahasa yunani, yaitu telos artinya tujuan. Teori teologi
yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang
hendak dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibatnya yang ditimbulkan
atas tindakan yang dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik, jika bertujuan
mencapai sesuatu yang baik, atau akibat yang ditimbulkannya baik dan
bermanfaat.

3. Teori Hak Asasi

Teori ini memecahkan dilema-dilema moral dengan terlebih dahulu


menentukan hak dan tuntutan moral mana yang terlibat di dalamnya, kemudian
dilema-dilema itu dipecahkan dengan berpegang pada hierarki hak-hak. Yang
terpenting dalam pendekatan ini adalah bahwa tuntutan-tuntutan moral seseorang
yaitu haknya ditanggapi dengan serius.

4. Teori Keutamaan

Teori keutamaan tidak menanyakan tindakan mana yang etis dan tindakan
mana yang tidak etis. Bila ini ditanyakan pada penganut paham egoism, maka
jawabannya adalah suatu tindakan disebut etis bila mampu memenuhi
kepentingan individu yang bersangkutan. Pada teori ini konsep kepuasan menjadi

7
dominan untuk dibahas, karena setiap orang merasa ingin diutamakan dalam
memenuhi kepentingan yang diinginkan.

Usaha untuk memenuhi kepentingan seseorang sering menimbulkan atau


tumbuhnya sikap egoisme pada individu yang bersangkutan.

5. Teori Relative

Teori ini berpendapat bahwa etika itu bersifat relative. Masalah yang timbul
dalam praktiknya adalah self –centered (egois), fokus pada diri manusia individu
mengabaikan interaksi dengan pihak luar sistem dan pembuat keputusan tidak
berfikir panjang, semua tergantung kriterianya sendiri. Jika kita menyimak teori
relative ini maka jelas jika pandangan dan pendapat seseorang bersifat sangat
subjektif, artinya jika si A berfikir ini yang terbaik belum tentu si B memiliki
pendapat yang sama, dan begitu pula seterusnya. Ini dikarenakan pandangan dan
pemikiran setiap orang bisa berbeda – beda.

2.5 Sasaran Etika Bisnis

Ada tiga sasaran dan ruang lingkup pokok etika bisnis di sini, yaitu:
1. Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi, dan
masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata
lain, etika bisnis pertama-tama bertujuan untuk menghimbau para pelaku
bisnis untuk menjalankan bisnis secara baik dan etis.

2. Menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, buruh, atau karyawan dan


masyarakatluas pemilik aset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan
kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapa pun
juga. Pada tingkat ini, etika bisnis berfungsi untuk menggugah masyarakat
untuk bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik demi

8
terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat tersebut. Etik bisnis mengajak
masyarakat luas, entah sebagai kartawan, konsumen, atau pemakai aset umum
lainnya yan gberkaitan dengan kegiatan bisnis, untuk sadar dan berjuang
menuntut haknya atau paling kurang agar hak dan kepentingannya tidak
dirugikan oleh kegiatan bisnis pihak mana pun.

3. Etika bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan
etis tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis lebih bersifat
makro, yang karena itu barang kali lebih tepat disebut etika ekonomi. Dalam
lingkup makro semacam ini, etika bisnis berbicara mengenai monopoli,
oligopoli, kolusi, dan praktek-praktek semacamnya yang akan
sangatmempengaruhi tidak saja sehat tidaknya suatu ekonomi melainkan juga
baik tidaknya praktek bisnis dalam sebuah negara.

2.6 Tingkatan Etika Bisnis

Ada lima tingkatan etika bisnis yakni sebagai berikut :

1. Tingkat individual, menyangkut apakah seseorang akan berbohong mengenai


rekening pengeluaran, mengatakan rekan sejawat sedang sakit karena tidak
ada di tempat kerja, menerima suap, mengikuti saran teman sekerja sekalipun
melampaui perintah atasan. Jika masalah etis hanya terbatas pada tanggung
jawab individual, maka seseorang harus memeriksa motif dan standar
etikanya sebelum mengambil keputusan.

2. Tingkat organisasional, masalah etis muncul apabila seseorang atau kelompok


orang ditekan untuk mengabaikan atau memaafkan kesalahan yang dilakukan
oleh sejawat demi kepentingan keharmonisan perusahaan atau jika seorang
karyawan disuruh melakukan perbuatan yang tidak sah demi keuntungan unit
kerjanya.

9
3. Tingkat asosiasi, seorang akuntan, penasihat,dokter, dan konsultan manajer
harus melihat anggaran dasar atau kode etik organisasi profresinya sebagai
pedoman sebelum ia memberikan saran pada kliennya.

4. Tingkat masyarakat, hukum, norma, kebiasaan dan tradisi menentukan


perbuatan yang dapat diterima secara sah. Ketentuan ini tidak mesti berlaku
sama di semua negara. Oleh karena itu, kita perlu berkonsultasi dengan orang
atu badan yang dapat dipercaya sebelum melakukan kegiatan bisnis di negara
lain.

5. Tingkat internasional, masalah-msalah etis menjadi lebih rumit untuk


dipecahkan karena faktor nilai-nilai dan budaya, politik dan agama ikut
berperan. Oleh karena itu, konstitusi, hukum, dan kebiasaan perlu dipahami
dengan baik sebelum seesorang mengambil keputusan.

2.7 Prinsip-prinsip Etika Bisnis

terdapat lima prinsip etika bisnis yakni sebagai berikut :

1. Prinsip Otonomi. Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk


bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri. Bertindak secara otonom
mengandaikan adanya kebebasan mengambil keputusan dan bertindak
menurut keputusan itu. Otonomi juga mengandaikan adanya tanggung jawab.
Dalam dunia bisnis, tanggung jawab seseorang meliputi tanggung jawab
terhadap dirinya sendiri, pemilik perusahaan, konsumen, pemerintah, dan
masyarakat.

2. Prinsip Kejujuran. Prinsip kejujuran meliputi pemenuhan syarat-syarat


perjanjian atau kontrak, mutu barang atau jasa yang ditawarkan, dan

10
hubungan kerja dalam perusahaan. Prinsip ini paling problematik karena
masih banyak pelaku bisnis melakukan penipuan.

3. Prinsip Tidak Berbuat Jahat dan Berbuat Baik. Prinsip ini mengarahkan agar
kita secara aktif dan maksimal berbuat baik atau menguntungkan orang lain,
dan apabila hal itu tidak bisa dilakukan, kita minimal tidak melakukan sesuatu
yang merugikan orang lain atau mitra bisnis.

4. Prinsip Keadilan. Prinsip ini menuntut agar kita memberikan apa yang
menjadi hak seseorang di mana prestasi dibalas dengan kontra prestasi yang
sama nilainya.

5. Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri. Prinsip ini mengarahkan agar kita
memperlakukan seseorang sebagaimana kita ingin diperlakukan dan tidak
akan memperlakukan orang lain sebagaimana kita tidak ingin diperlakukan.

11
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Etika bisnis berlaku sebagai benteng bagi pemangku kepentingan, etika bisnis
juga memiliki fungsi yang mampu menyinergikan antar pemangku kepentingan
dalam bisnis. Bisnis yang beretika akan membawa dampak baik pada perusahaan.
Penerapan etika dalam kegiatan bisnis akan membawa dampak yang positif bagi
kelangsungan suatu bisnis. Etika bisnis adalah tindakan yang dilakukan dalam
kegiatan bisnis dengan tidak menyalahi aturan organisasi dan masyarakat. Dalam
etika bisnis, setiap kegiatan harus dalam keadaan wajar dan sesuai dengan norma dan
etika yang berlaku. Banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan
berbisnis. Sebagai kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan
kompleksitas masyarakat modern. Dalam konteks bisnis yang kompetitif, setiap
perusahaan berusaha untuk unggul berdasarkan kekuatan objektifny yang mencakup
dua hal paling pokok, yaitu modal dan tenaga kerja. Dalam persaingan bisnis hal hal
yang paling penting adalah pelayanan terhadap konsumen. Hanya perusahaan yang
mampu memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen yang akan sukses. Bentuk
pelayanan terhadap konsumen itu antara lain, mempertahankan mutu barang dan jasa,
memenuhi permintaan konsumen dengan tingkat harga yang tepat, tidak membohongi
konsumen.

3.2 Saran
Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca.

12
DAFTAR PUSTAKA

Riana, Sorta. 2008. ETIKA BISNIS DAN RUANG LINGKUPNYA.


FIB UI : Pakpahan

Zaravina, Raissa. 2022. Pengertian Etika Bisnis Menurut Ahli: Velsques Hingga
De George. Sulawesi : Tirto.id.

Anonim. 2021. Etika Bisnis Adalah, Pengertian, Prinsip, Tujuan, Ruang Lingkup
dan Teori. Jakarta : Referensi Kuliah.

Andyanthon. 2015. SASARAN DAN RUANG LINGKUP Etika Bisnis. Jogja :


Etika Bisnis.

13

Anda mungkin juga menyukai