OLEH :
KELOMPOK 2
DHARMA SINGARAJA
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ Ruang Lingkup Etika Bisnis ”. Tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk melengkapi atau memenuhi tugas dari Etika Bisnis di Kampus Stie
Satya Dharma Singaraja dengan jurusan S1 Manajemen Reguler Sore.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………ii
BAB 1.....................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................................2
1.4 Manfaat……………………………………………………...…………3
BAB 2......................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.................................................................................................................4
2.1 Pengertian Etika Bisnis...........................................................................................4
2.2 Ruang lingkup Etika Bisnis....................................................................................5
2.3 Relevansi Etika Bisnis dan Keuntungan................................................................6
2.4 Teori – Teori etika bisnis........................................................................................7
2.5 Sasaran Etika Bisnis……………………………………………………………..8
2.6 Tingkatan Etika Bisnis……..…………………………………………………...9
2.7 Prinsip-prinsip Etika Bisnis………….……………………………… ……….10
BAB 3....................................................................................................................................12
PENUTUP.........................................................................................................................12
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................12
3.2 Saran.......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………….. 13
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam praktek hukum, banyak masalah timbul dalam hubungan dengan bisnis,
baik pada taraf nasional maupun taraf internasional.Walaupun terdapat hubungan erat
antara norma hukum dan norma etika, namun dua macam hal itu tidak sama.
Ketinggalan hukum, dibandingkan dengan etika, tidak terbatas pada masalah-masalah
baru, misalnya, disebabkan perkembangan teknologi. Tanpa disadari, kasus
pelanggaran etika bisnis merupakan hal yang biasa dan wajarpada masa kini. Secara
tidak sadar, kita sebenarnya menyaksikan banyak pelanggaran etika bisnis dalam
kegiatan berbisnis di Indonesia. Banyak hal yang berhubungan denganpelanggaran
etika bisnis yang sering dilakukan oleh para pebisnis yang tidak bertanggung jawab di
Indonesia. Berbagai hal tersebut merupakan bentuk dari persaingan yang tidak sehat
oleh para pebisnis yang ingin menguasai pasar.
1
Selain untuk menguasai pasar, terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi para
pebisnis untuk melakukan pelanggaran etika bisnis, antara lain untuk memperluas
pangsa pasar, serta mendapatkan banyak keuntungan. Ketiga faktor tersebut
merupakan alasan yang umum untuk para pebisnis melakukan pelanggaran etika
dengan berbagai cara.
Berdasarkan Latar Belakang yang telah kami dapat, kami memiliki beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :
1.3 Tujuan
Berdasarkan Rumusan Masalah yang telah kami dapat, kami memiliki beberapa
tujuan sebagai berikut :
2
1.4 Manfaat
Berdasarkan Rumusan Masalah serta Tujuan dari makalah ini, kami memiliki
beberapa manfaat sebagai berikut :
1. Untuk Pembaca
Pembaca diharapkan dapat memahami secara jelas mengenai ruang lingkup
etika bisnis.
2. Untuk Masyarakat
Masyarakat diharapkan setelah membaca makalah ini dapat menerapkan di
lingkungan sekitar terkait Etika Bisnis.
3. Untuk Pemerintah
Pemerintah diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan
dalam pengembangan bisnisnya dengan menerapkan etika bisnis.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Manuel G. Velasquez
2. Lutz Preuss
4
3. Clarence C. WWalto
4. Irham FFahm
Etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi
perusahaan multinasional, jaringan konglomerat internasional, dan lainnya.
5
2.3 Relevansi Etika Bisnis dan Keuntungan
Namun, tenaga yang profesional tidak hanya didasarkan pada keahlian dan
keterampilannya saja. Hal yang tidak kalah penting adalah komitmen moral mereka:
disiplin, loyalitas, kerja sama, integritas pribadi, tanggung jawab, kejujuran,
perlakuan yang manusiawi, dan seterusnya. Dalam kaitan dengan hal itu, satu hal
penting dalam persaingan bisnis yang ketat adalah membangun relasi bisnis. Relasi
bisnis hanya mungkin dijalin dan dipertahankan atas dasar kepercayaan. Kepercayaan
hanya bisa dibuktikan dan ditunjang oleh nilai-nilai moral yang nyata, seperti
kejujuran, saling menghargai, kesetiaan, pelayanan yang baik, dan seterusnya.
Selain itu, hal yang juga penting dalam persaingan bisnis adalah pelayanan
terhadap konsumen. Hanya perusahaan yang mampu memberikan pelayanan terbaik
kepada konsumen yang akan sukses. Bentuk pelayanan terhadap konsumen itu antara
lain, mempertahankan mutu barang dan jasa, memenuhi permintaan konsumen
dengan tingkat harga yang tepat, tidak membohongi konsumen, dan seterusnya.
6
2.4 Teori – Teori etika bisnis
1. Teori Deontology
Deontology berasal dari bahasa Yunani, deon yang berarti kewajiban (duty).
Etika deontology menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik.
Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau
tujuan baik dari tindakan itu, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai
baik pada dirinya sendiri.
2. Teori Teology
Teologis berasal dari bahasa yunani, yaitu telos artinya tujuan. Teori teologi
yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang
hendak dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibatnya yang ditimbulkan
atas tindakan yang dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik, jika bertujuan
mencapai sesuatu yang baik, atau akibat yang ditimbulkannya baik dan
bermanfaat.
4. Teori Keutamaan
Teori keutamaan tidak menanyakan tindakan mana yang etis dan tindakan
mana yang tidak etis. Bila ini ditanyakan pada penganut paham egoism, maka
jawabannya adalah suatu tindakan disebut etis bila mampu memenuhi
kepentingan individu yang bersangkutan. Pada teori ini konsep kepuasan menjadi
7
dominan untuk dibahas, karena setiap orang merasa ingin diutamakan dalam
memenuhi kepentingan yang diinginkan.
5. Teori Relative
Teori ini berpendapat bahwa etika itu bersifat relative. Masalah yang timbul
dalam praktiknya adalah self –centered (egois), fokus pada diri manusia individu
mengabaikan interaksi dengan pihak luar sistem dan pembuat keputusan tidak
berfikir panjang, semua tergantung kriterianya sendiri. Jika kita menyimak teori
relative ini maka jelas jika pandangan dan pendapat seseorang bersifat sangat
subjektif, artinya jika si A berfikir ini yang terbaik belum tentu si B memiliki
pendapat yang sama, dan begitu pula seterusnya. Ini dikarenakan pandangan dan
pemikiran setiap orang bisa berbeda – beda.
Ada tiga sasaran dan ruang lingkup pokok etika bisnis di sini, yaitu:
1. Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi, dan
masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata
lain, etika bisnis pertama-tama bertujuan untuk menghimbau para pelaku
bisnis untuk menjalankan bisnis secara baik dan etis.
8
terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat tersebut. Etik bisnis mengajak
masyarakat luas, entah sebagai kartawan, konsumen, atau pemakai aset umum
lainnya yan gberkaitan dengan kegiatan bisnis, untuk sadar dan berjuang
menuntut haknya atau paling kurang agar hak dan kepentingannya tidak
dirugikan oleh kegiatan bisnis pihak mana pun.
3. Etika bisnis juga berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan
etis tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis lebih bersifat
makro, yang karena itu barang kali lebih tepat disebut etika ekonomi. Dalam
lingkup makro semacam ini, etika bisnis berbicara mengenai monopoli,
oligopoli, kolusi, dan praktek-praktek semacamnya yang akan
sangatmempengaruhi tidak saja sehat tidaknya suatu ekonomi melainkan juga
baik tidaknya praktek bisnis dalam sebuah negara.
9
3. Tingkat asosiasi, seorang akuntan, penasihat,dokter, dan konsultan manajer
harus melihat anggaran dasar atau kode etik organisasi profresinya sebagai
pedoman sebelum ia memberikan saran pada kliennya.
10
hubungan kerja dalam perusahaan. Prinsip ini paling problematik karena
masih banyak pelaku bisnis melakukan penipuan.
3. Prinsip Tidak Berbuat Jahat dan Berbuat Baik. Prinsip ini mengarahkan agar
kita secara aktif dan maksimal berbuat baik atau menguntungkan orang lain,
dan apabila hal itu tidak bisa dilakukan, kita minimal tidak melakukan sesuatu
yang merugikan orang lain atau mitra bisnis.
4. Prinsip Keadilan. Prinsip ini menuntut agar kita memberikan apa yang
menjadi hak seseorang di mana prestasi dibalas dengan kontra prestasi yang
sama nilainya.
5. Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri. Prinsip ini mengarahkan agar kita
memperlakukan seseorang sebagaimana kita ingin diperlakukan dan tidak
akan memperlakukan orang lain sebagaimana kita tidak ingin diperlakukan.
11
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika bisnis berlaku sebagai benteng bagi pemangku kepentingan, etika bisnis
juga memiliki fungsi yang mampu menyinergikan antar pemangku kepentingan
dalam bisnis. Bisnis yang beretika akan membawa dampak baik pada perusahaan.
Penerapan etika dalam kegiatan bisnis akan membawa dampak yang positif bagi
kelangsungan suatu bisnis. Etika bisnis adalah tindakan yang dilakukan dalam
kegiatan bisnis dengan tidak menyalahi aturan organisasi dan masyarakat. Dalam
etika bisnis, setiap kegiatan harus dalam keadaan wajar dan sesuai dengan norma dan
etika yang berlaku. Banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan kegiatan
berbisnis. Sebagai kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan
kompleksitas masyarakat modern. Dalam konteks bisnis yang kompetitif, setiap
perusahaan berusaha untuk unggul berdasarkan kekuatan objektifny yang mencakup
dua hal paling pokok, yaitu modal dan tenaga kerja. Dalam persaingan bisnis hal hal
yang paling penting adalah pelayanan terhadap konsumen. Hanya perusahaan yang
mampu memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen yang akan sukses. Bentuk
pelayanan terhadap konsumen itu antara lain, mempertahankan mutu barang dan jasa,
memenuhi permintaan konsumen dengan tingkat harga yang tepat, tidak membohongi
konsumen.
3.2 Saran
Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca.
12
DAFTAR PUSTAKA
Zaravina, Raissa. 2022. Pengertian Etika Bisnis Menurut Ahli: Velsques Hingga
De George. Sulawesi : Tirto.id.
Anonim. 2021. Etika Bisnis Adalah, Pengertian, Prinsip, Tujuan, Ruang Lingkup
dan Teori. Jakarta : Referensi Kuliah.
13