DISUSUN OLEH:
Titin aprianti
20530139
PEKANBARU
2021
TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI
Kata pengantar
Segala puji kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT yang senantiasa mencurahkan segala
nikmat dan kerunianya kepada saya, yang senantiasa diberi kekuatan untuk menyelesaikan tugas
saya. Salah satunya adalah saya bisa menyelesaikan tugas membuat tulisan dalammata kuliah
Ekonomi Koperasi ini selesai pada tepat waktunya.Tak lupa pula saya ucapkan terima kasih
kepada segenap pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan tugas makalah
ini.Tulisan ini berjudul “ Tata Cara Mendirikan Koperasi ”.Maka dari tulisan ini saya susun
sebagai tugas kuliah saya. Oleh karena itu saya berharap dari pembaca bisa terinspriasi atas
tulisan yang disampaikan di dalam tulisan saya ini. Disni saya hanya mencantumkan beberapa
contoh saja. Adapun bila didalam tulisan saya ini ada kekurangan dalam penulisan ataupun ada
kata-kata yang tidak patut disampaikan, mohon diberi maaf. Melihat ini adalah suatu
pembelajaran dari saya, dan harap pembaca memakluminya. Dan sayasangat mengharapkan
saran dan pendapat dari pembaca sekalian yang mungkin akan saya perbaiki pada tugas-tugas
saya kemudian..
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Koperasi adalah Badan Usaha yang beranggotakan orang-seorang atau Badan Hukum
Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluagaan. Dalam upaya membangun
koperasi perlu diarahkan sehingga semakin berperan dalam perekonomiannasional dan
perkembangannya diarahkan agar koperasi benar-benar menerapkan prinsip Koperasi dan
kaidah-kaidah ekonomi. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 dan Peraturan Pelaksanaannya
menegaskan bahwa pemberian status Badan Hukum Koperasi, Pengesahan Perubahan Anggaran
Dasar Koperasi dan pembubaran koperasi merupakan wewenang dan tanggung jawab
pemerintah. Dengan demikian baik bagi masyarakat maupun pembina atau pejabat
yangberwenang mempunyai suatu pedoman dan kesamaan langkah dalam rangka memproses
pendirian koperasi sampai dengan mendapatkan status Badan Hukum dengan proseduryang pasti
dan benar.
Perumusan Masalah
Di dalam penulisan Makalah diperlukan sumber informasi yang luas agar didalam
penulisannya dapat memberikan arah yang menuju pada tujuan yang ingin dicapai, sehingga
dalam hal ini diperlukan adanya perumusan masalah yang akan menjadi pokok pembahasan di
dalam penulisan Makalah agar dapat terhindar dari kesimpangsiuran dan ketidak konsistenan di
dalam penulisan.
BAB II
PEMBAHASAN
TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI
Dalam pelaksanaan koperasi, perlu adanya dasar hokum untuk mengaturnya. Dasar hukum
Koperasi Indonesia adalah UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Di dalamnya
mengatur tentang fungsi, peran, dan prinsip koperasi. Undang-undang ini disahkan di Jakarta
pada tanggal 21 Oktober 1992, di tandatangani oleh Presiden RI Soeharto, Presiden RI pada
masa itu dan di umumkan pada Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 116. Dan demikian
dengan terbitnya UU Nomor 25 Tahun 1992 maka UU Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-
pokok Perkoperasian, Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 23 dan Tambahan Lembaran
Negara RI Tahun 1967 Nomor 2832, yang sebelumnya dipergunakan dinyatakan tidak berlaku
lagi.
Koperasi Indonesia berdasarkan UU No. 25 tahun 1992, koperasi suatu badan usaha yang
dipandang oleh undang-undang sebagai suatu perusahaan. Dimana dibentuk oleh anggota-
anggotanya untuk melakukan kegiatan usaha dan menunjang kepentingan ekonomi anggotanya.
Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban dan hak sebagai anggota sebagaimana
tercantum dalam Undang-undang No. 25 tahun 1992, Anggaran Dasar, dan Anggaran Rumah
Tangga serta peraturan koperasi lainnya.
Anggota yang sudah memenuhi syarat tersebut harus berjumlah sekurang-kurangnya 20 orang.
Koperasi harus memiliki AD dan ART
Dalam melakukan kegiatan, tiap organisasi harus memiliki pedoman dan tata cara bagaimana
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Di mana tempat dan daerah kerja koperasi, apa asas,
tujuan, dan usahanya itu semua terdapat dalam AD dan ART.
Dalam Anggaran Dasar dalam akta pendirian koperasi memuat sekurang-kurangnya:
Pengurus dapat mempekerjakan seorang atau beberapa orang untuk melakukan pekerjaan
sehari-hari.
Tiap-tiap anggota pengurus harus memberi bantuan kepada pejabat yang sedang
melakukan tugasnya. Untuk keperluan itu, ia diwajibkan memberi keterangan yang diminta oleh
pejabat dan memperlihatkan segala pembukuan perbendaharaan, serta persediaan dan alat-alat
inventaris yang menjadi dan merupakan kekayaan koperasi.
Pengurus wajib menyelenggarakan rapat anggota tahunan menurut ketentuan yang
tercantum di dalam anggaran dasar.
Pengurus wajib mengadakan buku daftar anggota pengurus yang cara penyusunannya
dilakukan menurut ketentuan yang ditetapkan oleh pejabat.
Untuk mendapatkan hak badan hukum, pendiri koperasi mengajukan akta pendirian
kepada pejabat. Akta pendirian yang dibuat dalam rangkap 2 (dua), satu di antaranya bermaterai,
bersama-sama petikan berita acara tentang rapat pembentukan yang memuat catatan tentang
jumlah anggota dan nama mereka yang diberi kuasa untuk menandatangani akta pendirian,
dikirim kepada pejabat.
Jika pejabat berpendapat bahwa isi akta pendirian itu tidak bertentangan dengan undang-
undang, maka akta pendirian didaftar dengan memakai nomor urut dalam buku daftar umum
yang disediakan untuk keperluan itu pada kantor pejabat.
Tanggal pendaftaran akta pendirian berlaku sebagai tanggal resmi berdirinya koperasi.
Kedua buah akta pendirian tersebut dibubuhi tanggal, nomor pendaftaran, serta tanda
pengesahan oleh pejabat atas kuasa menteri. Sebuah akta pendirian yang tidak bermaterai
disimpan di kantor pejabat, sedangkan yang lainnya (yang bermaterai) dikirimkan kepada pendiri
koperasi.
Jika terdapat perbedaan antara kedua fakta pendirian yang telah disahkan tersebut maka
akta pendirian yang disimpan di kantor pejabatlah yang dianggap benar.
Buku daftar umum berserta akta yang disimpan pada kantor pejabat dapat dilihat dengan
cuma-cuma oleh umum; salinan ataupun petikan akta dapat diperoleh dengan mengganti biaya.
Menteri dapat mengadakan pengecualian mengenai pembayaran bea materai atas akta
pendirian.
Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya disahkan oleh pemerintah.
Untuk mendapat pengesahan sebagaimana dimaksud di atas, para pendiri mengajukan
permintaan tertulis disertai akta pendirian koperasi.
Pengesahan akta pendirian koperasi:
Diberikan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan
pengesahan.
Dalam hal permintaan pengesahan akta pendirian koperasi ditolak, maka alasan penolakan
diberitahukan kepada para pendiri koperasi secara tertulis dalam waktu paling lambat 3 (tiga)
bulan setelah diterimanya permintaan.
Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian koperasi sebagaimana dimaksud di atas, para
pendiri koperasi yang bersangkutan dapat mengajukan permintaan ulang dalam jangka waktu
paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya penolakan.
Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang dimaksud, diberikan dalam jangka waktu
paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya pengajuan permintaan ulang.
Perubahan Anggaran Dasar suatu koperasi dilakukan oleh Rapat Anggota koperasi yang
bersangkutan. Terhadap perubahan Anggaran Dasar yang menyangkut penggabungan,
pembagian dan perubahan bidang usaha koperasi, perlu dimintakan pengesahan kepada
pemerintah.
Hanya perubahan yang mendasar yang perlu dimintakan pengesahan pemerintah, yaitu yang
menyangkut penggabungan, pembagian dan perubahan bidang usaha.
Pengesahan yang dimaksud dalam penggabungan dan perubahan bidang usaha merupakan
pengesahan perubahan Anggaran Dasar, dan dalam hal pembagian merupakan pengesahan
perubahan Anggaran Dasar atau pengesahan badan hukum baru.
Untuk keperluan pengembangan dan/atau efisiensi usaha, atau koperasi akan lebih dapat:
Struktur internal organisasi koperasi melibatkan perangkat organisasi di dalam organisasi itu
sendiri. Perangkat organisasi koperasi adalah rapat anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola.
Di antara rapat anggota, penggurus, dan pengelola terjalin hubungan perintah dan tanggung
jawab. Sedangkan pengawas hanya memiliki hubungan satu arah, yaitu bertanggung jawab
terhadap rapat anggota, tanpa memberikan perintah pada pengakat organisasi lainnya
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini :
Anggota : setiap orang yang terdaftar sebagai peserta pemilik koperasi sesuai dengan
persyaratan dalam anggaran dasar.
Rapat Anggota : pemegang kekuasan tertinggi dalam organisasi koperasi.
Pengurus : melaksanakan keputusan keputusan yang ditetapkan oleh rapat anggota untuk
menggerakkan roda organisasi dalam merealisasikan tujuan yang ditetapkan.
Pengawas : bertugas melaksanakan pengawasan atas pekerjaan pengawasannya.
Pengelola : pelaksana harian kegiatan koperasi yang diangkat oleh pengurus koperasi atas
persetujuan rapat anggota.
A. Kesimpulan Koperasi adalah suatu perkumpulan orang-orang atau badan hukum yang
tujuannya untu kesejahteraan bersama dan didalam perkumpulan tersebut mengandung asas
kekeluargaan yang saling bergotong-royong dan tolong- menolong diantara anggota koperasi.
Koperasi dididirikan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia dengan berdasarkan
kepada asas kekeluargaan yang saling bekerja sama dan bahu-membahu untuk sama-sama maju
demi mencapai tujuan kesejahteraan.
B. Saran Penulis hanyalah sebagai seorang manusia biasa yang tidak pernah luput dari
kesalahan. Dan dari pembuatan makalah ini mungkin banyak terdapat kesalahan dan kekurangan
didalam makalah yang saya buat dan saya sangat mengharapkan maaf dari pembaca. Dan
diharapkan sebagai mahasiswa yang masih haus akan ilmu tentang hukum, tidak ada salahnya
kita terus menggali ilmu terutama yang sudah tersaji didalam makalah ini.
B.SARAN
Apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah Ini saya mohon kritik dan saran temen
teman,agar bisa memperbaiki untuk pembuatan makalah selanjut nya.karna kritik dan saran dari
teman teman sangat saya butuhkan