Anda di halaman 1dari 32

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM

MENDORONG PEMBANGUNAN DESA


MELALUI BUM-DESA

KONSEP DASAR BUMDES


MATA LATIH : 2-1

Oleh : BUSMAN KAREL


(TA. P3MD Bid. PED)
Tujuan yang ingin di capai
• Memahami tentang Maksud dan Tujuan BUM Desa
• Memahami tentang Kelembagaan BUMDesa
• Memahami dan Menjelaskan tentang Klasifikasi Jenis
Usaha BUM Desa
• Memahami dan Menjelaskan tentang Permodalan BUM
Desa
• Memahami tentang Perizinan Usaha
• Memahami tentang Kerjasama BUM Desa
• Memahami tentang Pembubaran BUM Desa
• Memahami tentang Pertanggungjawaban BUM Desa
KERANGKA MATERI
Maksud dan
Pengertian Tujuan
Konsep Desa
Bumdes Pendirian
Bumdes

Prinsip Dasar Tahapan


Kelembagaan
Pengelolaan Pendirian
BUMDesa
Bumdes Bumdes

Klasifikasi Jenis
Permodalan
Usaha BUM Perizinan Usaha
BUM Desa
Desa

Pertanggung
Kerjasama BUM Pembubaran
jawaban BUM
Desa BUM Desa
Desa
BADAN USAHA MILIK DESA/NAGARI
Lembaga atau Badan usaha desa yang dibentuk dan
dikelola bersama oleh masyarakat dan pemerintah desa
Lembaga atau Badan usaha desa yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa yang
bersumber dari APBDesa atau kekayaan Desa yang
dipisahkan, yang terdiri dari penyertaan modal Desa dan
penyertaan modal dari masyarakat Desa

Lembaga atau Badan usaha desa yang didirikan untuk


mengelola aset, jasa pelayanan dan usaha lainnya untuk
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
Latar Belakang
• Istilah BUMDes muncul sejak UU 32 Thn 2004 tentang
Pemerintah Daerah, Pasal 213, ayat 1 berbunyi:
Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan dan
potensi desa
• diperkuat dgn PP 72 Thn 2005 tentang Desa,
Pasal 78 ayat 1 berbunyi :
Dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan Desa, Pemerintah Desa
dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan
potensi Desa
Pasal 81 berbunyi:
Ketentuan lebih lanjut mengenai Tata Cara Pembentukan dan Pengelolaan
Badan Usaha Milik Desa diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
• dan Permendagri No. 39 Thn 2010.
Pemerintah Desa membentuk BUMDes dengan Peraturan Desa
berpedoman pada Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2.
Pasal 2 berbunyi : Pemerintah Kabupaten/Kota menetapkan Peraturan
Daerah tentang Pedoman Tata Cara Pembentukan dan
PengelolaanBUMDes
Latar Belakang
• Dengan adanya otonomi Desa dengan
disyahkannya UU Desa No 6 Thn 2014,
Desa/Nagari didorong untuk mendirikan BUM
Des/Nag, :
• Pasal 87 berbunyi :
1. Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik
Desa yang disebut BUM Desa.
2. BUM Desa dikelola dengan semangat
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
3. BUM Desa dapat menjalankan usaha di bidang
ekonomi dan/atau pelayanan umum sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Latar Belakang
• Selanjutnya diperkuat oleh :
• PP 43 Thn 2014 ttg Pelaks UU No 6 ttg Desa (PP 72/2005
ttg Desa tdk berlaku lagi).
Pasal 132 berbunyi :
1. Desa dapat mendirikan BUMDesa
2. Pendirian BUMDesa dilakukan melalui MusyDesa dan
ditetapkan dengan Peraturan Desa
• Permendesa PDTT No. 4 Thn 2015 ttg BUMDes
(Permendagri No 39/2010 tidak berlaku lagi)
Pasal 4 berbunyi: Desa dapat mendirikan BUMDesa
berdasarkan Peraturan Desa tentang Pendirian BUM Desa
• UU No 6 Tahun 2014 menjelaskan bahwa
BUMDes diproyeksikan muncul sebagai kekuatan
ekonomi baru di wilayah perdesaan, yang mengelola
potensi desa secara kolektif untuk meningkatkan
kesejahteraan warga desa

Permendesa PDTT No. 4 Thn 2017, tentang Penetapan


Prioritas Penggunaan Dana Desa Thn 2017, Pasal 4 ayat
(3) berbunyi :
Program dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) terutama bidang kegiatan BUMDesa atau BUMDesa
Bersama, embung, produk unggulan Desa atau kawasan
perdesaan dan sarana olahraga Desa
• UU No 6 Tahun 2014 menjelaskan bahwa
BUMDes diproyeksikan muncul sebagai kekuatan
ekonomi baru di wilayah perdesaan, yang mengelola
potensi desa secara kolektif untuk meningkatkan
kesejahteraan warga desa

• PERATURAN BUPATI Pesisir Selatan tentang Tata Cara


Pembentukan dan Pengelolaan BUMNag
s/d saat ini masih dalam bentuk Draft, sudah dilakukan
pembahasan I,
• Petunjuk Teknis Pembentukan dan Pengelolaan BUMNag
(dalam proses persetujuan Dinas/Bupati
MAKSUD PENDIRIAN

Pendirian BUM Desa


dimaksudkan sebagai upaya
menampung seluruh
kegiatan di bidang ekonomi
dan/atau pelayanan umum
yang dikelola oleh Desa
dan/atau kerja sama antar
desa.(Pasal 2 Permendes No. 4/2015)
TUJUAN PENDIRIAN BUMDesa
(Pasal 3 Peremedes No. 4/2015)

1) Meningkatkan perekonomian Desa dalam rangka meningkatkan


Pendapatan Asli Desa;
2) Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi
ekonomi Desa dalam rangka meningkatkan pendapatan
masyarakat Desa;
3) Mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan
Desa;
4) Mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan / atau
dengan pihak ketiga;
5) Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung
kebutuhan layanan umum warga;
6) Membuka lapangan kerja;
7) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan
pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
Desa.
Pertimbangan Pendirian BUM Desa (Pasal 4
Permendes No. 4/2015)

• Inisiatif Pemerintah Desa dan/atau masyarakat Desa


• Potensi usaha ekonomi Desa yg memiliki peluang
pasar dan pemasarannya
• Sumber daya alam di Desa
• Sumber daya manusia yang mampu mengelola BUM
Desa
• Penyertaan modal dari Pemerintah Desa dalam
bentuk pembiayaan dan kekayaan Desa yang
diserahkan untuk dikelola sebagai bagian dari usaha
BUM Desa
Prinsip dalam Pengelolaan BUMDesa

Partisipatif Demokrasi;

Keberagaman Kebersamaan

Prinsip
Pengelolaan
Pemberdayaan Bumdes Emansipatif

Transparansi Akuntabel

KEBERLANJUTAN
Prinsip :
BUM Desa/BUMNag memiliki prinsip:
• Kooperatif/Kebersamaan, semua komponen yang terlibat di dalam
BUMNag harus mampu melakukan kerjasama yang baik demi
pengembangan dan kelangsungan hidup usahanya;
• Partisipatif, semua komponen yang terlibat di dalam BUMNag harus
bersedia secara sukarela maupun diminta untuk memberikan
dukungan dan kontribusi yang dapat mendorong kemajuan usaha
BUMNag;
• Emansipatif, semua komponen yang terlibat didalam BUMNag harus
diperlakukan sama tanpa memandang jenis kelamin, golongan, suku,
dan agama;
• Transparan, aktivitas yang berpengaruh terhadap kepentingan
masyarakat umum harus dapat diketahui oleh segenap lapisan
masyarakat dengan mudah dan terbuka;
• Akuntabel, seluruh kegiatan usaha harus dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis maupun administratif; dan
• Keberlanjutan, kegiatan usaha harus dapat dikembangkan dan
dilestarikan oleh masyarakat dalam wadah BUMNag.
Modal BUMDesa (Permendesa No. 4/2015)
Modal Awal BUMDesa bersumber dari APB Desa

Modal BUMDesa terdiri dari :


a. Penyertaan Modal Desa
b. Penyertaan Modal Masyarakat Desa
Ad. a. Penyertaan Modal Desa berasal dari :
hibah dari pihak swasta/ketiga, bantuan
Pemerintah/Propinsi/Kab/Kota, dan aset Desa yang
disalurkan melalui mekanisme APB Desa

Ad. b. Penyertaan Modal Masyarakat Desa :


berasal dari tabungan masyarakat dan atau
simpanan masyarakat.
TAHAPAN PENDIRIAN BUM-DES

Menyiapkan
Melakukan Kajian Membuat Draft Melakukan
Sarana Prasarana
Kelayakan Usaha AD/ART rembug desa
Bumdes

Kesepakatan
Identifikasi Calon
pendirian Kantor
Potensi Pengelola
BUMDesa

Peraturan
Rencana Calon Perlengkapan
Desa ttg
Usaha Karyawan Kantor
Bumdes

Rencana
Tahunan dll dll dll
Pemasaran
PERTANGGUNGJAWABAN
 Pelaksanan Operasional BUMNag wajib melaporkan
pertanggungjawaban atas pengelolaan BUMNag kepada
Penasehat secara ex officio dijabat oleh Wali Nagari secara
berkala
 Pelaksana Operasional BUMNag bertanggungjawab atas
kelancaran dan keberhasilan usaha BUMNag
 Kerugian yang dialami oleh BUMNag menjadi
tanggungjawab Pelaksana Operasional BUMNag
 Pelaksana Operasional BUMNag karena sengaja atau lalai
sehingga menimbulkan kerugian bagi BUMNag wajib
mengganti kerugian dimaksud
 Tata cara penyelesaian Ganti Rugi sebagaimana dimasud
pada ayat (4) sesuai dengan ketentuan peraturan
Perundang-undangan
Pembubaran
 BUM Nagari dibubarkan dengan Peraturan Nagari;
 BUM Nag dapat dibubarkan apabila :
• rugi terus-menerus atau Pailit ;
• perubahan bentuk badan hukum;
• adanya ketentuan peraturan yang lebih tinggi
yang menyatakan BUMNag tersebut harus
dibubarkan;
 Semua akibat yang timbul sebagai akibat
pembubaran BUMNag sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) menjadi tanggung jawab Pemerintah Nagari;
 Segala aset sebagai akibat dari pembubaran
BUMNag menjadi milik Pemerintah Nagari.
 Tata cara serta ketentuan lain yang mengatur
tentang pembubaran BUMNag selanjutnya diatur
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga
KARAKTERISTIK PERBEDAAN BUMDES DENGAN
LEMBAGA EKONOMI LAINNYA
• KOPERASI
• Badan usaha yang kepemilikannya adalah anggota
• Anggota koperasi adalah orang atau badan hukum
• Kekuasaan tertinggi ada pada rapat anggota

• LEMBAGA KEUANGAN MIKRO (UU Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan
Mikro
• Pertimbangan pendirian : Menumbuhkembangkan perekonomian rakyat, adanya kesenjangan akses
kepada jasa keuangan bagi masy miskin, memberikan kepastian hukum dalam kegiatan jasa
keuangan mikro
• Tujuan Pendirian : Meningkatkan akses pendanaan skala mikro, membantu peningkatan
pemberdayaan ekonomi dan produktivitas masyarakat, membantu peningkatan pendapatan
masyarakat
• Pilihan Badan Hukum LKM : Koperasi (Koperasi Jasa), PT
• Kepemilikan Modal : Pemerintah Kabupaten/Kota BUMD (60%)
• Kepemilikan Saham lainnya : Perseorangan dan Koperasi Jasa
• Ijin : Diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan
• Kegiatan Usaha : Jasa Pinjaman, Jasa Pembiayaan, Jasa Simpanan, Jasa Konsultasi Pengembangan
Usaha,
• Cakupan Wilayah : Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota (tidak boleh melayani diluar
kabupaten/Kota
• Perlindungan Penggunaan Jasa LKM : Membentuk Lembaga Penjamin Simpanan dan OJK
bertanggungjawab memberikan informasi yg berkaitan dg usaha LKM dan unit pengaduan LKM
Sekian dan
terima kasih
Desa

Pemerintah Pemerintahan
Desa Desa
• Desa
• Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batasbatas
wilayah yang berwenang untuk :
• Mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
• Pemerintahan Desa
• Penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah
Desa dan BPDesa dalam mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul
dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati
dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
• Pemerintah Desa
• Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan desa
Pengertian
Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya
disebut BUM Desa, adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki
oleh Desa melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan
guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha
lainnya untuk sebesar besarnya kesejahteraan
masyarakat Desa.
• (Ketentuan Umum pasal 1 UU No 6/2014 tentang
Desa).
Tujuan

Meningkatkan
pengolahan
potensi desa
Meningkatkan sesuai dengan
perekonomian kebutuhan
desa; masyarakat

Meningkatkan Meningkat
pendapatan pertumbuhan
asli desa dan
pemerataan
ekonomi
pedesaan
Permodalan BUM-Desa
SUMBER PERMODALAN

Anda mungkin juga menyukai