“LEASING”
Disusun Oleh:
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................... i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG............................................................ 1
B. RUMUSAN MASALAH ...................................................... 1
C. TUJUAN ............................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LEASING.................................................... 2
B. PENGARUH LEASING ..................................................... 3
C. MACAM-MACAM LEASING ............................................ 4
D. KEUNTUNGAN LEASING ............................................... 5
E. KERUGIAN LEASING ...................................................... 7
F. ATIKEL DAN ANALISIS .................................................. 8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN ......................................................................... 11
B. SARAN...................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada dasar setiap perusahaan yang berdiri memerlukan bantuan dari
pihak lain. Seperti saat ingin mendirikan sebuah perusahaan, perusahaan tentu
membutuhkan modal sebagai pembiayaan dalam mendirikan perusahaan itu. Jika
biaya yang ada tidak memungkinkan untuk memodali perusahaan sendiri, seorang
pengusaha akan menyewa peralatan atau memuat perjanjian dalam jangka waktu
tententu untuk menjalankan perusahaannya.
Agar seorang pengusaha tidak terlalu merasa terbebani dengan biaya dan
anggaran yang sangat besar, seorang pengusaha akan melakukan perjanjian dalam
waktu yang telah disepakati yang disebut juga dengan leasing. Jadi leasing adalah
suatu perjanjian antara pemilik leasing (lessor) dan nasabah (lesse), Pihak lessor
yang menyediakan barang yang akan di gunakan oleh lesse sebagai modal.
Kemudian imbalan untuk lessor berupa bayaran sewa oleh lesse dalam waktu
tertentu.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui arti dan maksud dari leasing.
2. Mengetahui pengaruh leasing terhadap perusahaan yang berjalan.
3. Mengetahui macam-macam dari leasing.
4. Mengetahui dampak positif dan negatif dari adanya leasing.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. LEASING
Sewa guna usaha di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan leasing.
Leasing berasal dari bahasa inggris, yaitu lease yang berarti menyewakan.
Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991, sewa guna
usaha (leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang
modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun
sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan
oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara
berkala. Finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha di mana lesse pada
akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha
berdasarkan nilai sisa yang disepakati. Sebaliknya operating lease tidak
mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha. [ CITATION Kar17 \l
1057 ]
2. Biaya perawatan
Efisiensi biaya yang diperoleh dari transaksi leasing. Dalam perjanjian
leasing biasanya biaya instalasi, asuransi dan perawatan menjadi tanggungan
pihak lessor. Dengan kebijakan dalam perjanjian tersebut otomatis biaya
perusahaan menjadi efisien dan laba yang dihasilkan akan lebih besar. Lessee
memiliki hak untuk meminta tambahan atau menukar barang yang di lease jika
barang tersebut mengalai kerusakan atau memerlukan perbaikan atau pergantian
3
komponen tertentu dengan cara menukar dengan barang sejenis atau
yang lebih canggih hal ini tentunya dapat mengurangi beban biaya operasional
dari perusahaan.
3. Pembiayaan 100%
Leasing biasanya memberikan pembiayaan 100% (yang meliputi biaya
pajak, dan ongkos pemasangan). Sehingga pihak lessee tidak mengeluarkan
biaya sedikit pun atau jika perusahaan membeli dengan alternatif kredit biasanya
memerlukan suatu pembayaran uang muka (down payment). Dengan hal
tersebut terjadi efisiensi biaya pada perusahaan dengan tidak keluarnya biaya
untuk pembayaran di muka atau biaya pajak, ongkos pemasangan dan biaya lain-
lain.Kerugian leasing terhadap perusahaan
C. MACAM-MACAM LEASING
Pada dasarnya terdapat beberapa jenis leasing, tetapi secara mendasar,
leasing dapat dikelompokkan dalam 2 katagori:
1). Direct lease, yaitu lessee mengidentifikasi barang (asset) yang
sebelumnya telah dilakukan negosiasi harga, dan menghubungi perusahaan
leasing (lessor) untuk membelinya dari pabrik (jika baru) dan dari pemilik
sebelumnya (jika sudah dipakai) untuk disewakan kepada lessee.
2). Sale-and-lease back (biasa juga disebut dengan purchase leaseback),
yaitu lessee menjual barang yang sebelumnya dimiliki kepada perusahaan
leasing dengan harga pasar atau nilai buku (yang mana lebih rendah) dan
kemudian menyewakannya kembali.
D. KEUNTUNGAN LEASING
1. Penghematan modal
Dengan adanya sistem pembiayaan melalui leasing, maka lessee bisa
didapatkan dana untuk membeli peralatan atau mesin-mesin untuk proses
produksinya hingga sebesar 100% dari harga barang tersebut. Dengan
demikian lessee bisa memanfaatkan modal yang sudah ada untuk keperluan
lain misalnya membiayai proyek-proyek lainnya sebagai cadangan untuk
pembiayaan musiman dan lain-lain.
2. Sangat flexible
Bersifat sangat luas yang merupakan ciri utama bagi kelebihan leasing
dibandingkan dengan kredit dari bank.
5
3. Sebagai sumber dana
Leasing merupakan salah satu sumber dana bagi perusahaan-perusahaan
industry maupun perusahaan komersil lainnya Mekanisme untuk
memperoleh dana yaitu dengan melalui sale and lease back atas aset yang
sudah dimiliki oleh lessee.
E. KERUGIAN LEASING
Disamping keuntungan pengguna leasing, sebenarnya terdapat juga beberapa
kerugian yaitu :
a) Biaya bunga yang tinggi
Karena perusahaan leasing juga memperoleh biaya dari bank, maka pada
prinsipnya keberadaan lessor hanyalah sebagai perantara saja dalam
menyalurkan dana kepada lesse. Konsekuensi nya perhitungan bunga
ataupun kopensasi terhadap bunga dalam transaksi leasing akan relative
tinggi.
b) Biaya marginal yang tinggi
Bisa saja biaya yang sebenarnya marginal menjadi tinggi jika biaya
tersebut tidak di tekan secara hati-hati oleh lessor.
c) Kurangnya perlindungan hukum
Karena leasing termasuk bisnis yang loosely regulated tidak seperti
sektor perbankan , misalnya maka perlindungan para pihak hanya sebatas
itikad baik dari masing-masing pihak tersebut yang semuanya dapat
dituangkan dalam bentuk perjanjian leasing.
d) Proses eksekusi leasing macet yang sulit
Tidak ada prosedur yang khusus terhadap eksekusi leasing yang macet
pembayaran cicilannya. Karena itu jika ada sengketa haruslah berbicara
seperti biasa lewat pengadilan dengan prosedur biasa.
7
F. ARTIKEL TERKAIT LEASING
POTRET
Sewa guna usaha (leasing) sebagai salah satu sistem pembiayaan mempunyai
peranan dalam peningkatan pembangunan perekonomian nasional. Usaha leasing
dapat membantu badanbadan dan pengusaha-pengusaha di Indonesia, terutama
pengusaha industri kecil. Pembiayaan investasi melalui lease lebih memberikan
kemudahan-kemudahan dibandingkan dengan pembiayaan melalui pinjaman dari
bank. Hal ini terutama berlaku bagi usaha yang baru didirikan, yang mana belum
mempunyai asset yang dapat dijadikan sebagai collateral (jaminan) bagi pinjaman
yang akan diperoleh dari bank.
Dalam lease pengusaha tidak perlu menyediakan jaminan karena asset yang
diperoleh melalui lease sekaligus merupakan jaminan bagi perusahaan leasing.
Meskipun lembaga leasing tidak dikenal dalam KUH Perdata, tetapi dikenal dalam
prakteknya. Dalam bahasa Indonesia istilah leasing diterjemahkan dengan kata
“sewa guna usaha”.
Di Indonesia kegiatan leasing ini baru diperkenalkan pada tahun 1974. Pasal
1 angka 5 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 Tentang
Lembaga Pembiayaan, yang dimaksud sewa guna usaha (leasing) adalah kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha
dengan hak opsi (Finance Lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi
(Operating Lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (Lessee) selama
jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran.
8
PERMASALAHAN LEASING
9
b. Apabila lessee tidak membayar denda atas keterlambatan pembayarannya,
Maka pihak lessor akan memberikan teguran baik secara lisan maupun tertulis
kepada lessee, serta dengan menarik suatu deposito guna menjamin ketaatan
lessee terhadap perjanjian leasing yang akan dikembalikan lagi kepada lessee
pada masa berakhirnya perjanjian leasing dengan dikurangi jumlah-jumlah yang
harus dibayar oleh lessee.
c. Dalam hal lessee tidak dapat melunasi hutangnya baik sebagain atau seluruhnya,
Setelah diberi teguran baik lisan maupun tulisan, maka lessor berhak
mengambil/menyita dimanapun dan ditempat siapapun barang lease tersebut
berada. Mengingat lessor memiliki hak subtitusi yaitu hak untuk
mengambil/menyita dimanapun dan ditempat siapapun barang lease tersebut
berada dengan menunjukkan surat keterangan penarikan barang lease dari pihak
lessor. Lessor juga dapat menjual dengan perantara siapapun barang lease
tersebut setelah ditarik oleh lessor, maka lessor berhak penuh melaksanakan
penjualan atas barang lease tersebut.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dengan mengenal perusahaan leasing dengan baik diharapkan untuk
pembaca bisa terhindar dari penipuan yang berlandaskan perusahaan leasing.
Demikianlah penulisan makalah ini. Makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis
harapkan, demi kesempurnaan makalah ini.segala bentuk kesalahan dalam
penulisan makalah ini mohon di maafkan.Akhir kata, semoga makalah ini
banyak memberikan manfaat untuk kita semua,dan penulis mengucapkan
limpah terima kasih untuk kita semua.
11
DAFTAR PUSTAKA
Karman, V. E. (2017, Juni 14). APA ITU SEWA GUNA USAHA (LEASING)? Dipetik
Maret 18, 2020, dari http://student-activity.binus.ac.id/: http://student-
activity.binus.ac.id/financeclub/2017/06/apa-itu-sewa-guna-usaha-leasing/