KELOMPOK 22
ANGGOTA:
AIZSYA HUMAIRA
LISA RAHAYU
RENI OKTA DINARWETI
ZIDANE WAHYUDA
JIHAN NABILASARI
ERGI RAKASIWI
NANDA DWI PUTRI
PUAN RAMADHANA PIUTANI
MUTIARA KHAIRINA
ANNISA NOORLYADI
AUFA KHAIRUN NUR RIZKI
AULIA FITRIYANA
MUHAMMAD ALWI
AKHMAD KHUSAIRI
DAVID BRIAN ONG
DELVIANA PUTRI NOR RIZKI
MUHAMMAD AZHARI SALIM
FUAD BAYU SIDIK
MAYDATI ERYANA
NORDINA SAPITRI
NURAMALIA PUTRI
ALYA ZAFIRA
MUHAMMAD IBNU SINA AL AQSHA
MUHAMMAD RIZA AZMI
NERVIAR AYUDAKARTI
NORHIDAYAH
MUHAMMAD ARIQ AL-MAQDISI
TEGUH NUGROHO MAHARDI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Makalah Lembaga Penjamin Simpanan ini dapat
terselesaikan.
Kelompok 22
DAFTAR ISI
2.3 Peran dan Fungsi LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dalam Sistem Perbankan
Pendirian lembaga penjamin simpanan pada dasarnya dilakukan sebagai upaya
memberikan perlindungan terhadap dua risiko yaitu irrational run terhadap bank dan systemic
risk. Dalam menjalankan usaha bank biasanya hanya menyisakan sebagian kecil dari
simpanan yang diterimanya untuk berjaga-jaga apabila ada penarikan dana oleh nasabah.
Sementara, bagian terbesar dari simpanan yang ada dialokasikan untuk pemberian kredit.
Keadaan ini menyebabkan perbankan tidak dapat memenuhi permintaan dalam jumlah besar
dengan segera atas simpanan nasabah yang dikelolanya, bila terjadi penarikan secara tiba-tiba
dan dalam jumlah besar.
Dengan adanya skim penjamin simpanan, pengumuman informasi negatif mengenai
bank tertentu misalnya tidak berpengaruh terhadap bank lain sehingga tidak menyebabkan
terjadinya kekacauan umum karena pasar telah mampu membedakan masalah keuangan yang
dialami oleh perusahaan tertentu dan akibatnya kepada individual bank tersebut maupun
terhadap indistri bank secara keseluruhan.
Keberadaan penjamin simpanan juga sebagai upaya mempermudah penyelesaian bank
bermasalah, misalnya akibat pencabutan ijin usaha suatu bank.
2.4 Syarat Suatu Pinjaman Dapat di Jamin Oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan)
Selain memenuhi besaran nilai simpanan yang dijamin, nasabah juga perlu memenuhi
syarat-syarat berikut:
1. Simpanan nasabah tercatat dalam pembukuan bank;
2. Nasabah tidak memperoleh bunga simpanan yang melebihi tingkat bunga wajar yang
ditetapkan oleh LPS/nasabah tidak menerima imbalan yang tidak wajar dari bank; dan
3. Nasabah tidak melakukan tindakan yang merugikan bank.
Dalam Pasal 12 UU LPS ketentuan tersebut dipertegas dengan menyebutkan bahwa
setiap bank yang melakukan kegiatan usaha di wilayah Republik Indonesia wajib
menjadi peserta penjaminan LPS. Jenis bank tersebut meliputi bank umum dan BPR,
termasuk bank nasional, bank campuran, danbank asing serta bank konvensional dan
bank syariah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lembaga Penjamin Simpanan adalah lembaga independen bentukan pemerintah yang
dibentuk berdasarkan Undang-Undang dengan tujuan menumbuhkan rasa kepercayaan
masyarakat terhadap dunia perbankan setelah terjadinya krisis moneter yang mengakibatkan
dilikuidasinya beberapa bank di Indonesia. LPS berfungsi menjamin simpanan nasabah bank
dan turut aktif dalam menjaga stabilitas sistem perbankan sesuai kewenangannya.
3.2 Saran
Saran ini kami tujukan kepada masyarakat pada umumnya bahwa perbankan adalah
rekan yang paling tepat untuk investasi anda. Dalam prakteknya transaksi dengan bank akan
lebih mudah dan praktis dibandingkan dengan model investasi lain. Seperti telah dijelaskan
pada bab pembahasan bahwa melakukan penyimpanan di bank juga mendapatkan jaminan
dari lembaga pemerintah yaitu Lembaga Penjamin Simpanan.
DAFTAR RUJUKAN
http://evaoktafikasari.blogspot.com/2013/10/makalah-tentang-lembaga-penjamin.html (Online)
diakses 16 Agustus 2019
https://irmaways79.blogspot.com/2016/04/makalah-lembaga-penjamin-simpanan.html (Online)
diakses 16 Agustus 2019
https://www.cermati.com/artikel/mengenal-lembaga-penjamin-simpanan-apa-tugas-dan-fungsinya.
(Online) diakses 17 Agustus 2019