Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

KELOMPOK 22
ANGGOTA:

AIZSYA HUMAIRA
LISA RAHAYU
RENI OKTA DINARWETI
ZIDANE WAHYUDA
JIHAN NABILASARI
ERGI RAKASIWI
NANDA DWI PUTRI
PUAN RAMADHANA PIUTANI
MUTIARA KHAIRINA
ANNISA NOORLYADI
AUFA KHAIRUN NUR RIZKI
AULIA FITRIYANA
MUHAMMAD ALWI
AKHMAD KHUSAIRI
DAVID BRIAN ONG
DELVIANA PUTRI NOR RIZKI
MUHAMMAD AZHARI SALIM
FUAD BAYU SIDIK
MAYDATI ERYANA
NORDINA SAPITRI
NURAMALIA PUTRI
ALYA ZAFIRA
MUHAMMAD IBNU SINA AL AQSHA
MUHAMMAD RIZA AZMI
NERVIAR AYUDAKARTI
NORHIDAYAH
MUHAMMAD ARIQ AL-MAQDISI
TEGUH NUGROHO MAHARDI
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Makalah Lembaga Penjamin Simpanan ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari, sesungguhnya dalam pembuatan makalah ini masih banyak


kekurangan apalagi sempurna, namun demikian diharapkan adanya masukan atau saran dari
semua pihak untuk menyempurnakan makalah selanjutnya. Akhirnya kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama pembuatan makalah sehingga
tersusunnya makalah ini.

Banjarmasin, Agustus 2019


Penyusun

Kelompok 22
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3 Manfaat dan Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lembaga Penjamin Simpanan ................................................................ 3
2.2 Tujuan Pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan ............................................... 3
2.3 Peran dan Fungsi Lembaga Penjamin Simpanan dalam Sistem Perbankan ............ 4
2.4 Syarat Suatu Pinjaman Dapat di Jamin Oleh Lembaga Penjamin Simpanan .......... 5
2.5 Manfaat Pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan ............................................. 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 6
3.2 Saran ......................................................................................................................... 6
DAFTAR RUJUKAN ....................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makalah ini dilatarbelakangi oleh rasa keingintahuan kami sebagai seorang
mahasiswa yang dituntut mendalami dalam bidang ini. Kami sebagai mahasiswa ekonomi
dan bisnis, mendapatkan kesempatan pada pengkajian yang berkaitan dengan bidang studi
ini. Dari sekian banyak bab tentang lelmbaga keuangan,kami mengerucut pada pembahasan
yang lebih spesifik yaitu pembahasan tentang Lembaga Penjamin Simpanan.
Lembaga ini adalah lembaga yang berkaitan erat dengan dunia perbankan pada
umumnya. Membahas tentang Lembaga ini, berarti kami harus mengerti tentang dunia
perbankan pada umumnya dan khususnya pada salah satu kegiatan yang diselenggarakan
yaitu simpanan. Lembaga ini mulai terkenal sejak terjadinya kasus bank Century. Semenjak
kasus tersebut, mulailah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui berbagai media
informasi. Tujuannya agar masyarakat mengerti bahwa jika kita melakukan simpanan di bank
tertentu, simpanan tersebut telah mendapat jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu LPS?
2. Apa Tujuan pembentukan LPS?
3. Apa peran dan fungsi dari LPS dalam system perbankan?
4. Apa saja syarat suatu pinjaman dapat dijamin oleh LPS?
5. Apa manfaat dalam pembentukan LPS?

1.3 Manfaat dan Tujuan


1. Mengetahui tentang lembaga yang bergerak dibidang keuangan khususnya LPS
2. Mengetahui tujuan pembentukan LPS
3. Mengetahui fungsi dan peran dari LPS
4. Mengetahui siapa saja peserta penjamin LPS
5. Mengetahui manfaat dari LPS
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian LPS (Lembaga Penjamin Simpanan)


Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah suatu lembaga yang independen,
transparan, dan akuntable. Dalam pelaksanaaanya, LPS yang terdiri dari Dewan Komisioner
dan Kepala Eksekutif bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Dalam UU No. 20 Tahun 2004 tentang LPS yang kemudian dijabarkan dalam PP
Nomor 32 Tahun 2005, modal awal LPS ditetapkan sebesar Rp.4 T. Modal tersebut berasal
dari aset Negara yang dipisahkan dan tidak terbagi dalam bentuk saham, sehingga kekayaan
LPS merupakan asset yang dipisahkan.
LPS merupakan sesuatu yang diperlukan tetapi tidak cukup (necessary but not
enough) dalam memecahkan persoalan-persoalan perbankan. Pengawas bank harus berani
bertindak tegas terhadap pengurus bank yang mengelola banknya secara sembrono.
LPS juga memiliki kewajiban untuk menyusun tahunan yang terdiri dari laporan
kegiatan kerja dan laporan keuangan. Laporan tahunan ini disampaikan kepada Presiden dan
DPR, disertai kewajiban untuk mengumumkan laporan keuangan yang telah diaudit BPK
dalam 2 (dua) surat kabar yang memiliki peredaran luas.

2.2 Tujuan Pembentukan LPS


Pembentukan LPS terjadi karena adanya krisis moneter dan perbankan yang
menghantam Indonesia pada tahun 1998. Ditandai dengan dilikuidasinya 16 bank yang
mengakibatkan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan. Untuk
mengatasi krisis yang terjadi, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan diantaranya
memberikan jaminan atas seluruh kewajiban pembayaran bank, termasuk simpanan
masyarakat (blanket guarantee).
Dalam pelaksanaannya, blanket guarantee memang dapat menumbuhkan kembali
kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan, namun ruang lingkup penjaminan yang
terlalu luas menyebabkan timbulnya moral hazard baik dari sisi pengelola bank maupun
masyarakat. Untuk mengatasi hal tersebut dan agar tetap menciptakan rasa aman bagi
nasabah penyimpan serta menjaga stabilitas sistem perbankan, program penjaminan yang
sangat luas lingkupnya tersebut perlu digantikan dengan sistem penjaminan yang terbatas.
Dibentuknya Lembaga Penjamin Simpanan bertujuan untuk menumbuhkan kembali
rasa aman masyarakat untuk bertransaksi dengan bank dalam hal simpanan sehingga muncul
kembali rasa kepercayaan mereka terhadap bank.

2.3 Peran dan Fungsi LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dalam Sistem Perbankan
Pendirian lembaga penjamin simpanan pada dasarnya dilakukan sebagai upaya
memberikan perlindungan terhadap dua risiko yaitu irrational run terhadap bank dan systemic
risk. Dalam menjalankan usaha bank biasanya hanya menyisakan sebagian kecil dari
simpanan yang diterimanya untuk berjaga-jaga apabila ada penarikan dana oleh nasabah.
Sementara, bagian terbesar dari simpanan yang ada dialokasikan untuk pemberian kredit.
Keadaan ini menyebabkan perbankan tidak dapat memenuhi permintaan dalam jumlah besar
dengan segera atas simpanan nasabah yang dikelolanya, bila terjadi penarikan secara tiba-tiba
dan dalam jumlah besar.
Dengan adanya skim penjamin simpanan, pengumuman informasi negatif mengenai
bank tertentu misalnya tidak berpengaruh terhadap bank lain sehingga tidak menyebabkan
terjadinya kekacauan umum karena pasar telah mampu membedakan masalah keuangan yang
dialami oleh perusahaan tertentu dan akibatnya kepada individual bank tersebut maupun
terhadap indistri bank secara keseluruhan.
Keberadaan penjamin simpanan juga sebagai upaya mempermudah penyelesaian bank
bermasalah, misalnya akibat pencabutan ijin usaha suatu bank.

Sehingga dampak merosotnya kepercayaan nasabah yang pada gilirannya dapat


menimbulkan bank panic dapat dicegah sesegera mungkin.

2.4 Syarat Suatu Pinjaman Dapat di Jamin Oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan)
Selain memenuhi besaran nilai simpanan yang dijamin, nasabah juga perlu memenuhi
syarat-syarat berikut:
1. Simpanan nasabah tercatat dalam pembukuan bank;
2. Nasabah tidak memperoleh bunga simpanan yang melebihi tingkat bunga wajar yang
ditetapkan oleh LPS/nasabah tidak menerima imbalan yang tidak wajar dari bank; dan
3. Nasabah tidak melakukan tindakan yang merugikan bank.
Dalam Pasal 12 UU LPS ketentuan tersebut dipertegas dengan menyebutkan bahwa
setiap bank yang melakukan kegiatan usaha di wilayah Republik Indonesia wajib
menjadi peserta penjaminan LPS. Jenis bank tersebut meliputi bank umum dan BPR,
termasuk bank nasional, bank campuran, danbank asing serta bank konvensional dan
bank syariah

2.5 Manfaat Pembentukan LPS


Sistem perlindungan nasabah, banyak menghasilkan manfaat, meski juga memiliki
beberapa kelemahan, seperti timbulnya kemunduran dalam disiplin pasar (moral hazard).
Kehadiran LPS yang efektif dapat memberikan kontribusi terhadap stabilitas sistem keuangan
suatu negara – terlebih bila sistem yang ada merupakan bagian dari suatu jaring pengaman
keuh tidak memperolehangan yang disusun secara baik.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Lembaga Penjamin Simpanan adalah lembaga independen bentukan pemerintah yang
dibentuk berdasarkan Undang-Undang dengan tujuan menumbuhkan rasa kepercayaan
masyarakat terhadap dunia perbankan setelah terjadinya krisis moneter yang mengakibatkan
dilikuidasinya beberapa bank di Indonesia. LPS berfungsi menjamin simpanan nasabah bank
dan turut aktif dalam menjaga stabilitas sistem perbankan sesuai kewenangannya.

3.2 Saran
Saran ini kami tujukan kepada masyarakat pada umumnya bahwa perbankan adalah
rekan yang paling tepat untuk investasi anda. Dalam prakteknya transaksi dengan bank akan
lebih mudah dan praktis dibandingkan dengan model investasi lain. Seperti telah dijelaskan
pada bab pembahasan bahwa melakukan penyimpanan di bank juga mendapatkan jaminan
dari lembaga pemerintah yaitu Lembaga Penjamin Simpanan.
DAFTAR RUJUKAN
http://evaoktafikasari.blogspot.com/2013/10/makalah-tentang-lembaga-penjamin.html (Online)
diakses 16 Agustus 2019

https://irmaways79.blogspot.com/2016/04/makalah-lembaga-penjamin-simpanan.html (Online)
diakses 16 Agustus 2019

https://www.cermati.com/artikel/mengenal-lembaga-penjamin-simpanan-apa-tugas-dan-fungsinya.
(Online) diakses 17 Agustus 2019

Anda mungkin juga menyukai