Anda di halaman 1dari 16

TEORI DAN KONSEP INVESTASI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Manajemen Investasi dan Pasar Modal

Dosen Pengampu :
Lia Rachmawati,S.E.,M.P.

Disusun Oleh:
Emilia Anul 18104179
Raditya Octaviana 18104122
Roro Indah Sari 18104209
Thalla Salsabil Alam 181041

AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MANDALA

JEMBER

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pasar Keuangan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Investasi dan Pasar Modal.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Lia Rachmawati,S.E.,M.P. selaku dosen mata kuliah Manajemen Investasi
dan Pasar Modal Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mandala Jember yang
telah memberikan bimbingan dan arahan kepada kami dalam menyusun
makalah ini.
2. Rekan-rekan Akuntansi angkatan 2018 yang telah memberikan saran dan
kritik demi terselesaikannya makalah ini.
Penulis menerima kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan
makalah ini. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua.

Jember, 17 Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 4

1.1 Latar Belakang...................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 4
1.3 Tujuan................................................................................................... 5
1.4 Manfaat ................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 6

2.1 Pengertian Investasi .......................................................................... 6


2.2 Tujuan Investasi................................................................................. 7
2.3 Bentuk dan Tipe Investasi ................................................................ 7
2.4 Proses dan Perhitungan Investasi ..................................................... 9
2.5 Permasalahan Investasi di Negara Berkembang................................ 10
2.6 Jenis Lembaga Keuagan dan Investasi.............................................. 10
2.7 Teori Investasi .................................................................................. 12
2.8 Pengertian Portofolio ....................................................................... 12
2.9 Tujuan Pembentukan Portofolio ...................................................... 13
2.10 Hubungan Portofolio dan Diversifikasi Investasi............................ 13
2.11 Pengaruh Laporan Keuangan Bagi Investor .................................... 13

BAB III PENUTUP......................................................................................... 15


1.1 Kesimpulan........................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 16

iii
BAB I

PNDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia globalisasi merupakan hal yang sudah tak asing lagi bagi kita semua. Dunia
globalisasi telah masuk ke semua negara tak heran globalisasi membawa hal yang baik dan
buruknya. Globalisasi juga telah berkembang merambat dunia perekonomian Biasanya berupa
penanaman modal pada satu sektor industri. Setiap individu pada dasarnya memerlukan
investasi, karena dengan investasi setiap orang dapat mempertahankan dan memperluas basis
kekayaan yang dapat digunakan sebagai jaminan sosial di masa depan.

Seseorang sering tidak menyadari dirinya telah melakukan investasI, misalnya dengan
menabung dan sebagainya agar tak terjebak melakukan investasi ke dalam portofolio sampah
atau bahkan ditipu oleh pihak yang tak bertanggung jawab dengan iming-iming menarik, maka
kita harus mengedepankan rasionalitas dan memahami betul resiko-resiko yang dihadapi dalam
berinvestasi. Karena banyak sekali jenis dari investasi tersebut jangan sampai terbuai dengan
ilmu menarik yang tinggi tapi uang anda habis sia-sia. Investasi banyak jenis dan macamnya jadi
harus pandai melihat sektor mana kita akan menanamkan saham kita. Peran penting sekali dari
beberapa pihak baik dari pemerintah dan tiap individu dan individu sangat penting dalam
berperan aktif karena dapat mencegahnya harga barang yang tak terkontrol.

Pemerintah sebaiknya mengatur beberapa aturan tentang peraturan penanaman modal


karena sejak pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah pusat terpaksa mengeluarkan Keputusan
Presiden khusus mengenai penanaman modal karena banyaknya kendala yang dihadapi oleh para
investor yang ingin membuka usaha di daerah, khususnya yang berkaitan dengan proses
pengurusan izin usaha. Investasi sering kali dibebani oleh urusan birokrasi yang berbelit-belit
sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan disertai dengan biaya tambahan yang cukup
besar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian investasi?
2. Apa tujuan dari investasi?
3. Apa saja bentuk dan tipe investasi?
4. Bagaimana proses dan perhitungan investasi?
5. Apa saja permasalahan investasi di negara berkembang?
6. Apa saja jenis lembaga keuangan dan investasi?

4
7. Bagaimana teori dari investasi?
8. Apa pengertian portofolio?
9. Apa tujuan pembentukan portofolio?
10. Bagaimana hubungan portofolio dan diversifikasi investasi?
11. Apa pengaruh laporan keuangan bagi investor?

1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian investasi
2. Untuk menjelaskan tujuan dari investasi
3. Untuk menjelaskan bentuk dan tipe investasi
4. Untuk menjelaskan proses dan perhitungan investasi
5. Untuk menjelaskan permasalahan investasi di negara berkembang
6. Untuk menjelaskan jenis lembaga keuangan dan investasi
7. Untuk menjelaskan teori dari investasi
8. Untuk menjelaskan pengertian portofolio
9. Untuk menjelaskan tujuan pembentukan portofolio
10. Untuk menjelaskan hubungan portofolio dan diversifikasi investasi
11. Untuk menjelaskan pengaruh laporan keuangan bagi investor

1.4 Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian investasi
2. Untuk mengetahui tujuan dari investasi
3. Untuk mengetahui bentuk dan tipe investasi
4. Untuk mengetahui proses dan perhitungan investasi
5. Untuk mengetahui permasalahan investasi di negara berkembang
6. Untuk mengetahui jenis lembaga keuangan dan investasi
7. Untuk mengetahui teori dari investasi
8. Untuk mengetahui pengertian portofolio
9. Untuk mengetahui tujuan pembentukan portofolio
10. Untuk mengetahui hubungan portofolio dan diversifikasi investasi
11. Untuk mengetahui pengaruh laporan keuangan bagi investor

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Investasi

Pengertian Investasi Menurut para ahli

Menurut Abdul Halim ”investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana
pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Sedangkan
menurut Paul R. Krugman dan Maurice Obstfel, mengatakan bahwa bagian output yang
digunakan oleh perusahaan perusahaan swasta guna mengahsilkan output dimasa mendatang bisa
disebut sebagai investasi.

Pengertian Investasi Menurut Pernyataan standar akuntansi Keuangan (PSAK)

Menurut PSAK nomor 13 dalam standar akuntansi keuangan per 1 oktober 2004, investasi
adalah suatau asset yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (acceration of
wealth ) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalty, deviden, dan uang sewa untuk
apresiasi nilai investasi atau manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang
diperoleh melalui hubungan perdagangan. Persediaan dan aset tetap bukan merupakan investasi.

Lebih jauh PSAK nomor 13 dalam standar akuntansi keuangan per 1 oktober 20014 juga
menjelaskan tentang pengertian beberapa istilah berikut :

1. Investasi lancer adalah investasi yang dapat segera di cairkan dan dimaksudkan untuk
dimiliki selama setahun atau kurang
2. Investasi jangka panjang adalah investasi selain investasi lancer
3. Investasi property adalah investasi pada tanah atau bangunan yang tidak digunakan atau
dioperasikan oleh perusahaan yang berinvestasi atau perusahaan lain dalam group yang
sama dengan perusahaan yang berinvestasi
4. Investasi dagang adalah investasi yang ditujukan untuk mempermudah atau
mempertahankan bisnis atau hubungan perdagangan

Dengan demikian, investasi dapat didefinisikan sebagai bentuk pengelolaan dana guna
memberikan keuntungan dengan cara menempatkan dana tersebut pada alokasi yang
diperkirakan akan memberikan tambahan keuntungan (compounding).

6
2.2 Tujuan Investasi

Tujuan investasi tersebut antara lain :

1. Terciptanya keberlanjutan (continuity) dalam investasi tersebut.


2. Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan (actual profit)
3. Terciptanya kemakmuran bagi para pemeganga saham
4. Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa

2.3 Bentuk dan Tipe investasi

Bentuk bentuk investasi , Dalam aktivitasnya secara umum dikenal dua bentuk investasi
yaitu :

1. Investasi nyata.
Investasi nayata (real investment) secara umum melibatkan asset berwujud seperti tanah,
mesin mesin, atau pabrik.
2. Investasi keuangan
Investasi keuangan (financial investment ) melibatkan kontrak tertulis seperti saham biasa
(common stock) dan obligasi (bond)
Tipe tipe investasi , dalam hal ini ada dua tipe investasi yang dapat dipilihnya yaitu investasi
langsung dan tidak langsung.

1. Investasi langsung

Investasi langsung (direct investment) yaitu mereka yang memiliki dana dapat
langsung berinvestasi dengan secara langsung membeli asset keuangan dari suatu
perusahaan yang dapat dilakukan baik melalui perantara maupun cara lainnya. Berikut ini
rangkuman beberapa macam investasi langsung

Investasi langsung yang tidak dapat diperjualbelikan

 Tabungan
 Deposito

Investasi langsung yang dapat diperjualbelikan

a. Investasi langsung dipasar uang


 Treasury bill atau T-bill (utang treasuri)
 Deposito yang dapat dinegoisasikan
b. Investasi langsung di pasar modal
 Surat-surat berharga pendapatan tetap (fixed income securities)
 Obligasi treasury (treasury bond atau T-band

7
 Federal agency securities
 Obligasi daerah (municipal bond)
 Obligasi perusahaan (corporate bond)
 Obligasi konversi (convertible bond )
 Saham saham (equity securities0
 Saham preferen (preffered stock )
 Saham biasa (common stock )
 Investasi langsung di pasar turunan
 Kontak opsi
 Waran (warrant)
 Opsi jual (put option )
 Opsi beli (call option )
 Kontrak future

2. Investasi tidak langsung

Investasi tidak langsung (indirect investment ) terjadi ketika pihak yang memiliki
kelebihan dana dapat melakukan keputusan investasi namun tidak terlibat secara
langsung atau cukup dengan membeli asset keuangan dalam bentuk saham atau obligasi.
Mereka yang melakukan kebijakan investasi tidak langsung umumnya cenderung tidak
terlibat dalam pengambilan keputusan penting pada suatu perusahaan.

Investasi tidak langsung Investasi Langsung

Investor Perusahaan Investasi Aset- Aset Keuangan

Investasi Langsung

Gambar 1.1

Investasi Langsung dan Investasi Tidak Langsung

Sumber: Jogiyanto (2008:7)

8
2.4 Proses dan Perhitungan investasi
Proses Manajemen Investasi
Secara umum proses manajemen investasi meliputi lima langkah berikut :
1. Menetapkan sasaran investasi . penetapan sasaran berarti melakukan keputusan yang
bersifat focus atau menempatkan target sasaran terhadap yang akan dinvestasikan.
Penetapan sasaran investasi sangat disesuaikan dengan apa yang akan ditujukan pada
investasi tersebut. Jika sasaran investasinya dalam bentuk penyaluran kredit, maka
investasi tersebut dilakukan dalam bentuk lembaga perbankan, leasing, bank per
kreditan atau lembaga-lembaga sejenis yang bertugas untuk menghimpun dana dari
masyrakat dan menyalurkannya ke public yang mengalami kekurangan dana.
2. Membuat kebijakan investasi. Tahap kedua ini berkaitan dengan bagaimana
perusahaan mengelola dan yang berasal dari saham, obligasi dan lainnya untuk
kemudian didistribusikan ke tempat-tempat yang dibuthkan. Perhitungan
pendistribusian dana ini harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian karena berbagai
hal yang dapat timbul pada saat dana tersebut tidak mampu ditarik kembali. Selain
itu, pihak perusahaan juga perlu memperhtungkan tentang beban pajak (tax) yang
ditanggungnya nanti.
3. Memilih strategi portofolio. Tahapan ini berkaitan dengan keputusan peranan yang
akan diambil oleh pihak perusahaan, yaitu apakah investasinya akan bersifat aktif
atau pastif. Pada saat perusahaan melakukan investasi aktif maka semua
kondisi tentang perusahaan akan dengan cepat tergambarkan dipasar saham. Investasi
aktif akan selalu mencari informasi yang tersedia dan selanjutnya mencari kombinasi
potofolio yang paling tepat untuk dilaksanakan. Sementara itu, investasi secara pasif
hanya dapat dilihat melalui indeks rata rata atau berdasarkan reaksi pasar saja, tanpa
ada sikap atraktif.
4. Memilih asset. Pada tahapan ini pihak perusahaan berusahaan memilih asset investasi
yang nantinya akan memberi imbal hasil paling tinggi (maximal return). Imbal yang
akan dimaksud adalah keuntungan yang mampu diperoleh.
5. Mengukur dan mengevaluasi kinerja. Tahap ini menjadi tahap revaluasi bagi
perusahaan untuk meninjau kembali tindakan apa saja yang telah dilakukan selama
ini, serta apakah tindakan yang telah dilakukan selama ini telah benar benar maksimal
atau belum. Jika belum sebaiknya perusahaan segera melakukan perbaikan agar
kedepannya tidak menimbulkan kerugian. Namun demikian , perusahaan berharap
agar dapat memperoleh keuntungan yang bersifat tetap (suistainbility), bukan hanya
keuntungan yang diperoleh sesaat saja (stimulus profit)

Perhitungan Investasi Pada Kondisi Yang Stabil

Kondisi investasi yang tumbuh tanpa ada masalah, serta menghasilkan imbal hasil
yang stabil (tidak mengalami fluktuasi), dapat dirumuskan kedalam formula sebagai
berikut.

9
Perlu digaris bawahi, investor merupakan orang yang menyukai wilayah investasi
yang jauh dari resiko karena umumnya investor sangat menghindari resiko.

2.5 Permasalahan investasi di negara berkembang


Banyak pihak yang menganggap bahwa berinvestasi dinegara berkembang memiliki
tingkat resiko yang lebih tinggi dibandingkan berinvestasi di negara maju. Penyebabnya
adalah tatanan hokum, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan di Negara
berkembang masih dianggap rapuh atau sangat riskan untuk mengalami goncangan

Contohnya era pemerintahan Hugo Chavez di Venezuela berusaha untuk


menasionalisasiksan beberpa perusahaan asing yang berada dinegara tersebut sehingga
banyak investor asing yang banyak memberi catatan khusus atau rekomendasi agar investor
bersikap hati hati dalam menempatkan atau menginvestastikan dananya ke Negara
berkembang. Atas dasar rekomendasi tersebut, banyak investor yang lebih baik memilih
keputusan investasi dengan cara memortofoliokan dananya atau menganekaragamkan
investasinya.

2.6 Jenis lembaga keuangan dan investasi


Beberapa lembaga keuangan yang keberadaannya sangat penting di antaranya:

1. Perusahaan asuransi
Frank J. Fabozzi, Franco Modigliani, dan Michel G. Ferri menyatakan bahwa
perusahaan asuransi merupakan lembaga perantara keuangan yang untuk sejumlah uang
akan melakukan pembayaran jika suatu peristiwa tertentu terjadi. Lembaga ini berfungsi
sebagai penanggung risiko. Keberadaan lembaga asuransi di suatu Negara telah banyak
membantu dunia bisnis dan masyarakat dalam meringankan persoalan yang dihadapi,
khususnya masalah ekonomi.
2. Reksa dana
Reksa dana merupakan bagian dari tipe perusahaan investasi. Secara umum ada
tiga tipe perusahaan investasi, yaitu reksa dana dan terbuka (open-end fund), reksa dana
tertutup (closed-end fund), dan perwalian unit (unit trust).
Reksa dana terbuka (open-end fund) atau reksa dana adalah suatu kebijakan
dengan keputusan yang selalu siap untuk menjual saham-saham baru kepada publik dan
kemudian membeli kembali saham-saham yang telah beredar di pasaran setiap waktunya
pada harga yang sesuai dengan proporsi nilai dari portofolionya yang dihitung pada
setiap penutupan dasar harian. Berdasarkan PSAK Nomor 49 Standar Akuntansi

10
Keuangan per 1 Oktober 2004 reksa dana terbuka didefinisikan sebagai reksa dana yang
dapat menawarkan dan membeli kembali saham-sahamnya dari pemodal sampai dengan
sejumlah modal yang telah dikeluarkan.

Reksa dana tertutup (close-end fund) adalah kegiatan yang sama seperti yang
dilakukan sebagian besar perusahaan lain dalam menjual saham, namun biasanya tidak
diiringi dengan kebijakan untuk membeli kembali saham-saham tersebut. Adapun harga
per lembar saham untuk tipe reksa dana tertutup ini ditentukan oleh kondisi permintaan
(demand) dan penawaran (supply), sehingga dapat menyebabkan fluktuasi harga atau
keadaan yang naik dan turun secara bergelombang di atas nilai asset bersih per saham.
Jikan dibandingkan, kedua tipe reksa dana tersebut (open-end fund dan closed-end fund),
tipe pertama jauh lebih diminati oleh publik.

3. Dana pensiun
Dana pensiun adalah suatu bentuk kebijakan yang dibuat dan ditujukan untuk
memberi suatu fasilitas kehidupan yang lebih aman di hari tua dengan berbagai program
pensiun yang ditawarkan serta segala kemudahan yang akan diterima. Program pensiun
didefinisikan oleh Frank J. Fabozzi, Franco Modigliani, dan Michael G. Ferri sebagai
suatu dana yang dibentuk oleh para pemberi kerja swasta, pemerintah, atau serikat
pekerja dengan tujuan memberikan pembayaran setelah pensiun.
4. Bank komersial

Aliminsyah dan Pandji mendefinisikan bank komersial sebagai bank yang di


dalam usahanya mengumpulkan dana, terutama menerima simpanan dalam bentuk giro
dan deposito, serta memberikan kredit jangka pendek. Di Indonesia istilah bank
komersial sering disebut juga bank dagang atau bank umum, kemungkinan sebutan bank
umum di Indonesia dipengaruhi oleh keberadaan bank-bank milik Belanda pada zaman
penjajahan.

5. Usaha simpan pinjam


Usaha simpan pinjam merupakan salah satu peranan perbankan dalam
masyarakat. Dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 dijelaskan bahwa pengertian simpanan adalah

11
dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian
penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan/atau
bentuk lainnya yang disamakan dengan itu. Giro adalah simpanan yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran
lainnya, atau pemindahbukuan. Sementara itu, deposito adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara
nasabah penyimpan dan bank. Sertifikat deposito adalah simpanan dalam bentuk
deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan.

2.7 Teori dari investasi


Banyak teori tentang investasi yang dikemukan oleh para pakar ekonomi, salah
satunya adalah teori Keynes (teori penggandaan –multiplier theory) yang dikemukakan
oleh John Maynard Keynes (1883-1946). Teori ini membahas tentang pengaruh anggaran
pemerintah (government budget) terhadap pertumbuhan ekonomi. Keynes mengatakan
bahwa untuk memengaruhi jalannya perekonomian, pemerintah dapat memperbesar
anggaran pengeluaran dalam keadaan perekonomian mengalami kelesuan (recession)
sehingga lapangan pekerjaan meningkat dan akhirnya pendapatan riil masyarakat juga
akan mengalami peningkatan.

2.8 Pengertian Portofolio

Berdasarkan definisi dari berbagai sumber, kita dapat menyimpulkan bahwa


portofolio adalah sebuah bidang ilmu yang secara khusus mengkaji tentang upaya yang
dilakukan oleh seorang investor untuk menurunkan risiko dalam berinvestasi seminimal
mungkin, termasuk dengan menganekaragamkan risiko tersebut.
Portofolio efisien (efficient portofolio) adalah portofolio yang berada di dalam
kelompok (set) yang layak menawarkan imbal hasil yang diharapkan (expected return)
maksimum ke para investor atas berbagai level risiko dan juga risiko minimum untuk
berbagai level imbal hasil yang diharapkan.

12
2.9 Tujuan Pembentukan Portofolio

Adapun tujuan pembentukan portofolio yang dimaksud adalah :

1. Berusaha untuk memberikan keuntungan yang maksimum sesuai dengan yang


diharapkan atau adanya imbal hasil yang diharapkan (expected return).
2. Menciptakan risiko yang minimum dan menciptakan kontinuitas dalam bisnis.

2.10 Hubungan Portofolio dan Diversifikasi Investasi

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, kita dapat memahami definisi dan tujuan


portofolio efisien, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa portofolio merupakan sebuah
cara yang dilakukan oleh para investor untuk menempatkan sejumlah dana pada tempat-
tempat yang jauh dari risiko namun menghasilkan keuntungan maksimal.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kedua faktor tersebut
adalah dengan melakukan diversifikasi investasi. Diversifikasi investasi diartikan sebagai
bentuk solusi untuk menghindari risiko dan memperbesar keuntungan. Dengan begitu
portofolio dan diversifikasi investasi dilihat sebagai bentuk menganekaragamkan
investasi dengan cara menempatkan dana pada lebih dari satu tempat bisnis atau lebih
dari satu sekuritas.
2.11 Pengaruh Laporan Keuangan Bagi Investor
Secara umum, dalam memahami laporan keuangan sebagai rujukan melihat kinerja
keuangan, para investor bertumpu pada tiga laporan, yaitu :
1) neraca (balance sheet)
2) laporan laba rugi dan saldo laba (income statement and retained earnings), dan
3) perubahan posisi keuangan.
Sebagai pendukung, sebaiknya investor juga melihat berbagai sumber lain yang berkaitan
dengan laporan keuangan sebagai bahan pendukung pengambilan keputusan.

Pihak yang paling membutuhkan laporan keuangan adalah investor, sebab


investor menjadikan laporan keuangan sebagai bagian yang dapat memberinya suatu
masukan dalam mendorong keputusannya. Melalui data dan informasi yang disajikan,
investor dapat menilai kualitas laporan keuangan tersebut. Selanjutnya, laporan ini dapat

13
dijadikan sebagai alat analisis dalam melihat kondisi keuangan yang sesungguhnya. Oleh
karena itu, laporan keuangan yang baik harus memiliki sisi transparansi yang tinggi.

Namun demikian, sulit untuk memperoleh laporan keuangan yang dapat


memberikan masukan dan benar-benar membantu pihak investor. Penyebabnya adalah
data-data yang sering didapati di dalam laporan keuangan bukanlah data yang benar-
benar diinginkan. Manipulasi laporan keuangan dilakukan sebagai bagian dari upaya
untuk memberikan informasi kinerja yang lebih baik agar pasar merespons penawaran
saham. Hal tersebut dilakukan dengan mengakui biaya sekarang (current cost) sebagai
biaya masa depan (future cost) dan pendapatan masa depan sebagai pendapatan sekarang.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menurut PSAK nomor 13 dalam standar akuntansi keuangan per 1 oktober 2004,
investasi adalah suatau asset yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan
(acceration of wealth ) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalty, deviden, dan
uang sewa untuk apresiasi nilai investasi atau manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi
seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Persediaan dan aset tetap bukan
merupakan investasi.

Investasi di Negara berkembang (developing countries) dianggap oleh banyak pihak


memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan Negara maju. Ini terjadi karena
konstruksi hokum politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan masih dianggap rapuh atau
sangat riskan mengalami gocangan.

Negara berkembang dan Negara terbelakang lebih membutuhkan investasi nyata yang
tinggi dibandingkan investasi finansial jika kita menempatkannya pada konteks usaha untuk
mengurangi angka pengangguran dan menciptakan lapangan pekerjaan. Investasi nyata dapat
diwujudkan dengan menciptakan pabrik-pabrik dan industri-industri yang akan menampung
banyak tenaga kerja, sehingga secara otomatis tingkat pengangguran dapat ditekankan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arvita, Rizki.2015.Makalah Manajemen Investasi.


https://www.academia.edu/25338726/MAKALAH_MANAJEMEN_INVESTASI_Teori_Dan_Konsep_Investa
si_RizkiArvita_13100797_2._AchmadYunus_PRODI_AKUNTANSI_SEKOLAH_TINGGI_ILMU_EKONOMI_AL
-ANWAR_MOJOKERTO

16

Anda mungkin juga menyukai