SKRIPSI
OLEH
Nama : HUZAIFAH
Nim : 1600861201437
Konsentrasi : Manajemen Keuangan
PENDAHULUAN
berkembang dan juga sehat, tidak hanya untuk jangka waktu yang pendek
akan tetapi juga untuk jangka panjang, dimana perusahaan dapat dikatakan
sehat ketika perusahaan tersebut liquid dan solvable. Liquid dan solvable
dividen saat ini dan pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang.”
kekayaan pemegang saham dan perusahaan dapat dilihat dari harga pasar
manajemen aset. dengan kata lain perusahaan dapat dikatakan sehat ketika
satu ukuran tidak akan dapat digunakan oleh semua orang karena
utama dalam melihat kinerja perusahaan baik atau buruk adalah dengan
ketika
tinggi.
Enterprise Value (EV) atau firm value (nilai perusahaan) adalah suatu
idikator
perusahaan
pertumbuhan
tersebut
investasinya.
capital gain. Laba yang ditahan merupakan salah satu sumber dana untuk
manfaat yang diperoleh dari penggunaan hutang lebih kecil daripada biaya
hutang pada angka tertentu, namun dengan catatan bahwa manajer dan
saham.
80,30% namun kembali turun pada tahun 2017 sebesar -15,08% dan
kebijakan deviden.
Efek Indonesia:
Tabel 1.2
Perkembangan Rata-rata Kebijakan Investasi
Perusahaan Konstruksi Pada Bursa Efek Indonesia
Periode 2014-2018
DALAM PERSEN (%)
NO KODE PERUSAHAAN
2014 2015 2016 2017 2018
1 ACST 7,49 36,02 36,74 11,16 8,95
2 NRCA 0,89 7,87 10,15 6,30 9,04
3 PTPP 5,08 25,35 31,26 11,26 9,60
4 SSIA 9,80 11,12 12,98 1,48 -26,9
5 TOTL 7,18 10,96 12,19 8,82 7,42
6 WSKT 1,92 11,63 27,78 7,73 4,59
rata-rata 5,39 17,16 21,85 7,79 2,12
Perkembangan 218,13 27,34 -64,34 -72,83
Sumber : www.idx.co.id
Tabel 1.2 diatas memberikan gambaran terkait perkembangan
dividen, investasi maupun pendanaan selama kurun waktu dari tahun 2014
sampai dengan tahun 2018 cendrung menunjukan hasil yang justru bertolak
Tabel 1.3
Perkembangan Rata-rata Kebijakan Pendanaan
Perusahaan Konstruksi Pada Bursa Efek Indonesia
Periode 2014-2018
DALAM PERSEN (%)
NO KODE PERUSAHAAN
2014 2015 2016 2017 2018
1 ACST 1,28 1,90 0,92 2,69 4,19
2 NRCA 0,86 0,84 0,87 0,95 0,92
3 PTPP 5,11 2,74 1,89 1,93 2,19
4 SSIA 0,97 0,94 1,15 0,98 0,74
5 TOTL 2,11 2,29 2,13 2,21 1,91
6 WSKT 3,40 2,12 2,66 3,30 3,78
rata-rata 2,29 1,81 1,60 2,01 2,29
Perkembangan -21,12 -11,17 25,36 13,85
Sumber : www.idx.co.id
Tabel 1.3 diatas memberikan gambaran terkait perkembangan
Tabel 1.4
Perkembangan Nilai Perusahaaan pada
Perusahaan Konstruksi Pada Bursa Efek Indonesia
Periode 2014-2018
Tabel 1.5
Perkembangan Harga Saham
Perusahaan Konstruksi Pada Bursa Efek Indonesia
Periode 2014-2018
DALAM PERSEN %
NO KODE PERUSAHAAN
2014 2015 2016 2017 2018
1 ACST 100 3020 2820 2460 1555
3 NRCA 100 625 330 380 386
4 PTPP 100 3875 3810 2640 1805
5 SSIA 125 715 434 515 500
6 TOTL 100 615 765 660 560
WSKT 100 1670 2550 2210 1680
rata-rata 104,17 1753,33 1784,83 1477,50 1081,00
Perkembangan 1583,2 1,8 -17,22 -26,84
dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 cendrung menunjukan hasil
yang justru bertolak belakang dengan asumsi yang dibangun secara teoritis.
4. Trend harga saham cenderung bersifat fluktuatif sejalan dengan trend harga
harga saham yang juga bersifat demikian dalam kurun periode 2014-2018
2014-2018.
2014-2018.
1. Manfaat Akademis
khusus dalam judul dan variabel yang diteliti yaitu mengenai pengaruh
periode 2014-2018.
2. Manfaat Praktis
dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-
sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan
pengendalian.
manajemen adalah ilmu dan seni yang dilakukan oleh seseorang melalui
dengan bantuan orang lain, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
a. Fungsi Manajemen
berikut :
1. Perencanaan (Planning)
Menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang
akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-
tujuan itu.
2. Pengorganisasian (Organizing)
1. Penempatan (Staffing)
2. Pemotivasian (Motivating)
3. Pengendalian (Controlling)
ke arah yang salah, maka manajer berusaha untuk mencari sebabnya dan
mencari dana dan membagi dana dengan tujuan memberikan profit atau
tercapai
efektif
adalah seni (art) dan ilmu (science), untuk me-menage uang, yang meliputi
yang relavan dan berpengaruh terhadap nilai perusahaan (value of the firm).
keputusan berikut:
tertentu.
pemegang saham dalam bentuk deviden dan berapa persen yang akan
mendatang.
periode tertentu”.
utama perusahaan (Euis dan Taswan, 2002). Semakin tinggi harga saham
semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi akan
membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun
perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham
enterprise value (EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai
Keown (2004) nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga
sebagai hasil perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per
PBV merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga
nilai buku saham suatu perusahaan. Perusahaan yang berjalan dengan baik,
perusahaan.
utama perusahaan (Euis dan Taswan, 2002). Semakin tinggi harga saham
semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi akan
membuat pasar percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun
perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya. Harga pasar dari saham
(EV) atau dikenal juga sebagai firm value (nilai perusahaan) merupakan
perusahaan merupakan nilai pasar atas surat berharga hutang dan ekuitas
dari risiko penurunan nilai kekayaan atau hak miliknya akibat adanya
pengaruh inflasi.
2) Tingkat bunga
4) Pangsa pasar
keputusan investasi:
2. Tingkat bunga Bunga pinjaman salah satu faktor yang dijadikan biaya
ini dapat menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi. Faktor tersebut
4. Pangsa pasar Salah satu faktor utama yang selalu menjadi perhatian
investor yaitu pangsa pasar atau peluang pasar. Semakin besar pangsa pasar
keamanan dan stabilitas politik akan memberikan kepastian dan rasa aman
terakhir.
2) Trade Off Theory, pada teori ini menjelaskan bahwa semakin tinggi
membayar bunga tetap yang terlalu besar bagi para debt holder.
berpendapat bahwa dengan asumsi tidak ada pajak, bankruptcy cost, tidak
pemegang saham, dan pasar terlibat dalam kondisi yang efisien, maka
value yang bisa diraih oleh perusahaan tidak terkait dengan bagaimana
hutang lebih banyak sebagai sinyal yang lebih credible. Perusahaan yang
tujuan yang paling penting dalam hal ini Leverage (hutang).Hal ini
hal 153) beberapa tujuan debt to equity ratio antara lain sebagai berikut:
lainnya (kreditor)
dan modal.
pengelolaan aktiva.
6) Untuk menilai atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal
1) Tingkat Penjualan
2) Struktur asset
3) Tingkat pertumbuhan
4) Profitabilitas
6) Skala Perusahaan
keputusan pendanaan :
berarti memiliki aliran kas yang relatif stabil pula, maka menggunakan
utang lebih besar daripada perusahaan dengan penjualan yang tidak
stabil.
besar dapat menggunakan utang dalam jumlah besar hal ini disebabkan
menggunakan utang.
menanti saat yang tepat untuk menjual saham dan obligasi. Secara
umum kondisi yang paling tepat untuk menjual obligasi dan saham
diterima oleh pemegang saham, disamping capital gain. Nilai dan waktu
(RUPS) dan nilai yang dibagikan dapat berkisar antara 0 hingga sebesar
laba bersih tahun berjalan atau tahun lalu. Terdapat beberapa teori yang
maka pada tahun depan investor bisa memperoleh dividen tahun depan
dan dividen yang seharusnya dibayar tahun ini plus tingkat keuntungan
Teori ini dicetuskan oleh Myron Gordon dan John Lintner yang
terhadap nilai perusahaan. Teori ini mengacu pada konsep time value of
money dimana dividen saat ini seharusnya memiliki nilai yang lebih
merugikan investor. Hal ini dikarenakan adanya pajak yang harus dibayar
ketika dividen dibagikan. Lain halnya dengan capital gain yang tidak
perlu membayar pajak sampai saham terjual. Sesuai dengan konsep time
value of money maka pembayaran pajak pada masa yang akan datang
lebih menguntungkan dibandingkan dengan pembayaran pajak pada saat
saham akan naik jika ada pengumuman kenaikan dividen. Dividen itu
5) Clientele Effect
sebagai hasil perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per
nilai buku saham suatu perusahaan. Perusahaan yang berjalan dengan baik,
nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. PBV yang tinggi
perusahaan.
berupa saving kas sehingga dana kas tersebut dapat dipakai untuk tujuan
yang lain, namun disisi lain pemegang saham juga dapat menikmati adanya
tambahan saham. Menurut Fakhrudin (2013, hal 197) ada beberapa tujuan
yang melatarbelakangi dibagikannya dividen saham:
yang lebih banyak dan diikuti harga saham yang semakin murah akan
pembagian deviden.
1) Posisi Likuiditas
3) Perkiraan Pendapatan
4) Kontrol Kepemilikan
5) Inflasi
Oleh sebab itu jika posisi likuiditas perusahaan sangat baik, maka
semakin besar kemungkinan rasio pembayaran dividen
membayar dividen.
akan datang akan lebih baik. Perusahaan seperti ini biasanya akan
menetapkan dividen yang tingi agar saham minoritas tidak jatuh pada
diinvestasikan kembali.
2.1.1.8. Saham
atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir
Saham adalah kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama
1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka
dikategorikan menjadi:
sebelumnya.
stock lesser known, yaitu saham dari emiten yang tidak sebagai
pasti.
dasar dalam manajemen keuangan adalah bahwa tujuan yang ingin dicapai
manajemen keuangan adalah memaksimalisasi nilai perusahaan. Bagi
perusahaan yang telah go public, tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara
menyatakan bahwa :
“Harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang
bergantung pada arus kas yang diharapkan diterima di masa depan oleh
bahwa harga saham adalah harga yang terbentuk sesuai permitaan dan
penawaran dipasar jual beli saham dan biasanya merupakan harga
penutupan.
1. Harga Nominal
2. Harga Perdana
perdana.
3. Harga Pasar
kepada investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor
yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah
saham tersebut dicatat dibursa. Transaksi di sini tidak lagi
4. Harga pembukaan
pembeli pada saat jam bursa dibuka. Bisa saja terjadi pada saat
dimulainya hari nursa itu sudah terjadi transaksi atas suatu saham,
dan harga sesuai dengan yang diminta oleh penjual dan pembeli.
5. Harga Penutupan
pembeli pada saat akhir hari bursa. Pada keadaan demikian, bisa
saja terjadi pada saat akhir hari bursa tiba-tiba terjadi transaksi
pembeli. Kalau ini yang terjadi maka harga penutupan itu telah
6. Harga Tertinggi
Harga tertinggi suatu saham adalah harga yang paling tinggi yang
terjadi pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi transaksi atas suatu
saham lebih dari satu kali tidak pada harga yang sama.
7. Harga Terendah
yang terjadi pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi apabila
terjadi transaksi atas suatu saham lebih dari satu kali tidak pada
8. Harga Rata-Rata
terendah.
saham di pasar modal, hal ini terjadi karena harga saham dapat
1. Faktor internal
a. Pengumuman tentang pemasaran produksi penjualan seperti
laporan penjualan.
2. Faktor eksternal
oleh pemerintah.
manajernya.
modal dan ditentukan oleh beberapa faktor seperti laba per lembar saham
atau earning per share, rasio laba terhadap harga per lembar saham atau
price earning ratio, tingkat bunga bebas risiko yang diukur dari tingkat
saham.
Tabel 6.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Hasil Penelitian
1 Dewi dan Pengaruh Price Earning Menemukan Bahwa secara
Sudiartha Ratio (PER),Dividend simultan variabel Price
(2012) Payout Ratio (DPR), Earning Ratio
Return On Asset (ROA), (PER),Dividend Payout
Tingkat Suku Bunga SBI, Ratio (DPR), Return On
Serta Kurs Dollar AS Asset (ROA), Tingkat Suku
Terhadap Harga Saham Bunga SBI, Serta Kurs
Dollar AS berpengaruh
signifikan terhadap harga
saham. Dan secara parsial
variabel Price Earning Ratio
(PER),Dividend Payout
Ratio (DPR) berpengaruh
signifikan negatif terhadap
harga saham
2 Hidayat Pengaruh Earning Per menemukan bahwa secara
(2014) Share (EPS), Price parsial Earning Per Share
Earning Ratio (PER), Debt (EPS), Return On Asset
To Equity (DER), Return (ROA), dan Return On
On Asset (ROA), dan Equity (ROE) berpengaruh
Return On Equity (ROE) signifikan terhadap harga
Terhadap Harga Saham saham. Sedangkan Price
Earning Ratio (PER), Debt
To Equity Ratio (DER)
secara parsial berpengaruh
tidak signifikan terhadap
harga saham
3 dewa kadek Pengaruh struktur modal
oka dan pertumbuhan Penelitian menghasilkan
kusumajaya perusahaan terhadap kesimpulan struktur modal
(2011) profitabilitas dan niai berpengaruh positif dan
perusahaan pada signifikan terrhadap
perusahaan manufaktur di profitabilitas,pertumbuhan
bursa efek indonesia perusahaan berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap
profitabilitas,struktur nodal
berpengaruh positif dan
signifkan terhadap nilai
perusahaan,pertumbuhan
perusahaan berpengaruh
positif dan signifkan
terhadap nilai perusahaan,
profitabilitas berpengaruh
positif dan signifkan
terhadap nilai perusahaan
4 Jusriani Analisis Pengaruh Menghasilkan kesimpulan
(2013) Profitabilitas, Kebijakan profitabilitas dan kebijakan
Dividen, Kebijakan Utang, dividen berpengaruh positif
dan Kepemilikan dan signifikan terhadap nilai
Manajerial terhadap Nilai perusahaan. Sedangkan
Perusahaan kebijakan utang dan
kepemilikan manajerial
tidak berpengaruh
signifikan terhadap nilai
perusahaan
5 Hidayati (2010) Analisis Pengaruh DER, DPR, Hasil penelitian DER, DPR, ROE
ROE DAN Size Terhadap PBV dan Size secara bersama-sama
PerusahaanManufaktur Yang berpengaruh terhadap PBV,
Listing Di BEI Periode 2005- Sedangkan secara individual,
2007 DER dan DPR berhubungan
negatif dan tidak signifikan
dengan PBV sedangkan ROE
dan Size berhubungan positif
dan signifikan terhadap PBV.
terhadap harga saham juga dijelaskan dalam sebuah teori yaitu signalling
dividen saat ini dan pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang.”
perusahaan tidak dapat mengubah nilai total atau biaya modal rata-rata
harga saham per lembar. Struktur modal yang satu sama baiknya dengan
sempurna dan tidak ada pajak, maka keputusan pendanaan menjadi tidak
relevan. Hal ini berarti penggunaan hutang atau modal sendiri akan
memberi dampak yang sama bagi kemakmuran pemegang saham (Suad
theory bahwa hutang mempunyai dua sisi, yaitu sisi negatif dan positif.
dikatakan bahwa nilai perusahaan dapat tercermin dari harga pasar. Harga
pasar saham sering pula disebut sebagai harga penutupan saham atau
merupakan harga pada pasar riil dan merupakan harga yang paling mudah
ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang
sedang berlangsung atau jika pasar ditutup, maka harga pasar adalah
t1
Kebijakan Investasi Nilai Perusahaan
Kebijakan Pendanaan
(X3)
t
3
t
Harga Saham 4
(X4)
Keterangan : :
Y = Perusahaan
X1 = Variabel independen Kebijakan Dividen
X2 = Variabel independen Kebijakan Investasi
X3 = Variabel independen Kebijakan Pendanaan
X4 = Harga Saham
2.1.5. Hipotesis
Hipotesis dalam statistik merupakan jawaban sementara terhadap
a. Jenis Data
b. Sumber Data
yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas dan bahan bacaan
penulis ini berasal dari buku-buku penulis ilmiah terdahulu dan studi
melalui www.idx.co.id.
Tabel 2.2
Perusahaan konstruksi yang terdaftar di bursa efek indonesia
periode 2014-2018
N
O Kode Nama Perusahaan
1 ACST PT.Acset Indonusa Tbk
2 ADHI PT.Adhi Karya Persero Tbk
3 CSIS PT.Cahaya Sakti Investindo Sukses Tbk
4 DGIK PT.Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk
5 IDPR PT.Indonesia Pondasi Raya Tbk
6 MTRA PT.Mitra Pemuda Tbk
7 NRCA PT.Nusa Raya Cipta Tbk
8 PBSA PT.Paramita Bangun Saran Tbk
9 PSSI PT.Pelita Samudera Shipping Tbk
10 PTPP PT.Pembangunan Perumahan (persero) Tbk
11 SKRN PT.Superkrane Mitra Utama Tbk
12 SSIA PT.Surya Semestsa Internusa Tbk
13 TAMA PT.Lancar Tama Sejati Tbk
14 TOPS PT.Totalindo Eka Persada Tbk
15 TOTL PT.Total Bangun Persada Tbk
16 WEGE PT.Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk
17 WIKA PT.Wijaya Karya (prsero) Tbk
18 WSKT PT.Waskita Karya (persero) Tbk
2. Sampel
Tabel 2.4
Sampel Dalam Penelitian
No Kode Nama Emiten
1 ACST PT.Acset Indonusa Tbk
2 NRCA PT.Nusa Raya Cipta Tbk
3 PTPP PT.Pembangunan Perumahan (persero) Tbk
4 SSIA PT.Surya Semestsa Internusa Tbk
5 TOTL PT.Total Bangun Persada Tbk
6 WSKT PT.Waskita Karya (persero) Tbk
karena dalam statistik semua data harus dalam bentuk angka, maka data
kualitatif umumnya dikuantitatifkan agar dapat diproses lebih lanjut.
(Kuncoro, 2009:146).
Yaitu data yang di ukur dalam satu skala numerik atau angka, yang
likuiditas diukur dalam rasio sedangkan harga saham dalam rupiah maka
Dimana :
Y = Harga Saham
X1 = Dividen
X2 = Investasi
X3 = Pendanaan
X4 = Nilai Perusahaan
A = Nilai Konstanta
b1 = Koefisien Dividen
b2 = Koefisien Investasi
b3 = Koefisien Regresi Pendanaan
e = error
Hasil dari regresi linear berganda akan dapat digunakan sebagai alat
prediksi yang baik dan tidak biasa bila memenuhi beberapa asumsi yang
heteroskesdatisitas.Serta autokorelasi.
1. Normalitas
dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan
2. Multikolinearitas
terjadi multicollinearity.
untuk menolak hipotesis nol akan semakin besar dan probabilitas menerima
3. Heteroskedastisitas
perlu juga diuji mengenai sama atau tidak varians dari residual dari
observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya
regresi yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Analisis uji
diatas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola
bergelombang-gelombang.
4. Autokorelasi
tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru
timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu periode t
( -2 ≤ DW ≤ +2).
bebas terhadap variabel terikat dalam menguji ada tidaknya pengaruh yang
F dapat dilihat pada output ANOVA dari hasil analisis regresi linear
a. Merumuskan Hipotesis
perusahaan.
n = jumlah sample
k = jumlah variabel bebas
d. kriteria penguji :
dan Ha diterima.
2. Uji t
3. Koefisien Determinasi
korelasinya, yaitu :
Kd = R2 x 100%
Keterangan :
Kd = Koefisien determinasi atau sebarapa jauh perubahan
terhadap variabel terikat (Y). Pada hakikatnya nilai R berkisar antara -1 dan
yang erat antara variabel bebas dengan variabel terikat. Bila R mendekati 0,
Tabel 6.2
Operasional variabel
No Variabel Definisi Indikator Satuan Skala
1 Dividen DPR adalah % Rasio
(DPR) persentase Dividentunai per Saham
(X1) laba yang Laba per Saham
dibayarkan
dalam bentuk
dividen bagi
pemegang
saham
2 Investasi PER adalah Laba Per Saham % Rasio
(PER) perbandingan Harga pasar per
(X2) antara harga lembar
pasar
perlembar
saham dengan
laba
perlembar
saham
3 Pendanaan DER adalah % Rasio
(DER) ratio yang
( X3 ) digunakan
untuk
mengetahui
perbandingan
antar total
hutang dengan
modal sendiri
Nilai (Market value of %
4 perusahaan Equity+Book Value of Rasio
(X4) Tobins Q
Debt)/Book Value of Total
Asset
Harga Harga %
5 Saham saham adalah Rasio
(Y) harga saham di
bursa
saham pada saat
tertentu yang
ditentukan oleh
pelaku pasar dan
oleh permintaan
dan penawaran
saham yang
bersangkutan di
pasar modal.
BAB III
GAMBARAN PERUSAHAAN
3.1. Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 1952.
Modal Asing (PMA). Namun, dunia Pasar Modal Indonesia baru benar-
antara lain ditandai dengan pendirian PT Bursa Efek Surabaya (BES) pada
tahun 1989 dan swatanisasi PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 1992.
juga semakin mengukuhkan peran BEJ dan BES sebagai bagian dari Self
System (JATS) ditahun 1995, perdagangan tanpa warkat di tahun 2001 dan
Pada akhir tahun 2007, melalui persetujuan para pemegang saham kedua
Adapaun visi dan misi Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut :
sekitar proyek.
1. Mendapatkan proyek
2018. Sampel yang terpilih adalah 6 (enam) emiten dari 18 (delapan belas)
karyawan kami).
1975 dan memulai kegiatan komersial pada tahun 1975. Kantor pusat
NRCA beralamat di Gedung Graha Cipta, Jalan D.I. Panjaitan No. 40,
memiliki 5% atau lebih saham Nusa Raya Cipta Tbk, antara lain: Surya
kayu, pembangunan jalan, jalan tol dan jembatan, pelabuhan, irigasi dan
pembangunan tersebut.
dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp850,-
per saham dan disertai dengan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 27 Juni
2013.
Adapun visi dan misi PT.Nusa Raya Cipta Tbk adalah sebagai berikut :
Simatupang No. 57, Pasar Rebo – Jakarta Timur 13760 – Indonesia. Telp:
di saham Seri B.
dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat. Kegiatan usaha
dengan nilai nominal Rp100,- per saham saham dengan harga penawaran
Rp560,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
Adapun visi dan misi PT. PP (persero) Tbk adalah sebagai berikut :
1971 dengan nama PT Multi Investments Ltd dan mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1971. Kantor pusat SSIA beralamat di Tempo Scan
Tower, Lantai 20, Jl. HR Rasuna Said Kavling 3-4, Kuningan Timur,
Jakarta 12950 – Indonesia. Telp : (62-21) 526-2121, 527-2121 (Hunting),
perhotelan dan lain-lain. SSIA memiliki anak usaha yang juga tercatat di
nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp975,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
Adapun visi dan misi PT.Nusa Raya Cipta Tbk adalah sebagai berikut :
usaha komersialnya pada tahun 1970. Kantor pusat TOTL berlokasi di Jl.
saham yang memiliki 5% atau lebih saham Total Bangun Persada Tbk,
antara lain: PT Total Inti Persada (pengendali) (56,50%) dan Ir. Djadjang
TOTL adalah dalam bidang konstruksi dan kegiatan lain yang berkaitan
Contractor) dan layanan rancang dan bangun (Design and Build). Selain
atas 300.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham
dan harga penawaran Rp345,- per saham. Sejak tanggal 25 Juli 2006,
Indonesia.
Adapun visi dan misi PT. Total Bangun Persada Tbk adalah sebagai
berikut:
66,04%.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu Waskita Beton Precast
Tbk (WSBP).
nilai nominal Rp100,- per saham saham dengan harga penawaran Rp380,-
diperoleh dapat menghasilkan estimasi linier yang baik dan tidak biasa.
Berkaitan dengan uji asumsi klasik, maka suatu model regresi akan
diagonal dari grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan
data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji ini bertujuan
Model regresi yang baik adalah distribusi normalitas didalam suatu model
regresi kita bisa menggunakan SPSS versi 22 dapat dilihat pada P-Plot
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan gambar di atas hasil uji normalitas, dapat dilihat dari
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal (tidak berpencar jauh dari garis
lurus), hal ini menunjukan bahwa model regresi layak dipakai karena
diagonal.
Untuk mendapatkan Regresi yang baik maka Data harus bebas dari
Nilai Tolerance > 0,10 atau VIF < 10 : tidak terjadi multikolinearitas
(Jika Nilai Tolerance besar dari 0,10 atau Nilai VIF kecil dari 10 maka
Nilai Tolerance < 0,10 atau VIF > 10 : terjadi multikolenearitas
(Jika Nilai Tolerance kecil dari 0,10 atau Nilai VIF lebih dari 10 maka
Gambar 4.2
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
1 (Constant) 1,947E-
,127 ,000 1,000
16
menunjukan nilai VIF dibawah 10. Oleh karena itu dapat disimpulkan
regresi.
Untuk mendapatkan Regresi yang baik maka Data harus bebas dari
Gambar 4.3
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 ,762 ,581 ,514 ,69708032 1,519
a. Predictors: (Constant), Zscore(TOBINS_Q), Zscore(DPR), Zscore(DER), Zscore(PER)
b. Dependent Variable: Zscore(HS)
pengamatan yang lain. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan
Gambar 4.4
tidak membentuk pola tertentu. Dari gambar di atas terlihat bahwa titik-
titik sumbu Y tidak membentuk pola tertentu dan titik – titik data
variabel bebas yang diteliti saat ini adalah Insider Ownership, Leverage,
dan Firm Size terhadap variabel terikat yaitu Harga saham. Hasil uji
analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagaiberikut:
Gambar 4.5
1 (Constant) 1,947E-
,127 ,000 1,000
16
berikut :
berikut :
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + e
bernilai nol (0), maka variabel dependen (Y) yaitu Harga Saham akan
0.046.
sebesar 0,033.
Gambar 4.6
ANOVAa
Total 29,000 29
a. Dependent Variable: Zscore(HS)
b. Predictors: (Constant), Zscore(TOBINS_Q), Zscore(DPR), Zscore(DER), Zscore(PER)
penyebutnya (N-K-1) = 25, didapat ftabel sebesar 2.76. Fhitung lebih besar dari
ftabel (8,670 > 2,76) maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada pengaruh
terhadap variabel dependen (y). Yang artinya dapat dikatakan bahwa secara
4.1.3.2. Uji T
Hasil pengujian Uji t dari penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai
berikut :
Gambar 4.7
1 (Constant) 1,947E-
,127 ,000 1,000
16
bahwa Thitung > Ttabel yaitu 0,235 < 2,05954, maka dapat disimpulkan
bahwa Thitung > Ttabel yaitu 5,066 > 2,05954 maka dapat disimpulkan
Periode 2014-2108.
bahwa Thitung > Ttabel yaitu 1,5334 < 2,05954 maka dapat disimpulkan
Periode 2014-2108.
Tabel 4.6
Uji koefisien determinasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 ,762 ,581 ,514 ,69708032 1,519
a. Predictors: (Constant), Zscore(TOBINS_Q), Zscore(DPR), Zscore(DER), Zscore(PER)
b. Dependent Variable: Zscore(HS)
5.1. Kesimpulan
ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi terlihat bahwa Thitung >
Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi terlihat bahwa Thitung
ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi terlihat bahwa Thitung >
cakupan yang cukup luas dan akan diperoleh hasil yang lebih akurat.
Ahmed, Parvez dan Sudhir Nanda (2000), Style Investing: Incorporating Growth
Characteristics in Value Stocks, Pennsylvania State University, Harrisburg.
Ang, Robert (1997), Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Intelligent Guide to
Indonesian Capital Market). Jakarta: Mediasoft Indonesia.
Euis Soliha dan Taswan (2002), “Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai
Perusahaan Serta Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya”. Jurnal
Bisnis dan Ekonomi. STIE STIKUBANK, Semarang.
Euis Soliha dan Taswan (2002), “Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai
Perusahaan Serta Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya”. Jurnal
Bisnis dan Ekonomi. STIE STIKUBANK, Semarang.
Jensen & Meckling, (1976), The Theory of The Firm: Manajerial Behaviour,
Agency Cost, and Ownership Structure, Journal of Financial and
Economics, 3:305-360.
Nani Martikarini (2012). Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Hutang, dan
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Universitas Gunadarma.