Anda di halaman 1dari 41

PENGELOLAAN MODAL KERJA PADA UMKM

KOMPOR BINTANG TIGA DI KOTA MALANG

Laporan Pelaksanaan

Praktik Kerja Lapangan

( PKL )

Disusun Oleh :

Stefanus Nofrison Seran

Nim : 2019120055

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2022
PENGELOLAAN MODAL KERJA PADA UMKM
KOMPOR BINTANG TIGA DI KOTA MALANG

Laporan Pelaksanaan

Praktik Kerja Lapangan

( PKL )

Disusun Oleh :

Stefanus Nofrison Seran

Nim : 2019120055

Merupakan salah satu syarat untuk memenuhi

Tugas Praktek Kerja Lapangan pada Fakultas Ekonomi

Universitas Tribhuwana Tunggadewi

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI
MALANG
2022
RINGKASAN
PENGELOLAAN MODAL KERJA PADA UMKM

KOMPOR BINTANG TIGA DI KOTA MALANG

Modal kerja adalah modal yang menjadi kebutuhan dalam pembiayaan semua
kegiatan supaya usaha berjalan dengan suatu rencana yang telah dibuat. UMKM
Kompor Bintang Tiga mengelola modal kerja dimana modal yang dikeluarkan
kembali dalam jangka waktu yang pendek dapat memberikan keuntungan. Jenis
penelitian yang digunakan penulis dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini yaitu
penelitian deskriptif, dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini penulis
menggunakan tiga metode dalam pengambilan data yaitu metode observasi,
wawancara dan dokumentasi. Modal yang digunakan UMKM Kompor Bintang Tiga
pada bulan Februari 2022 berjumlah Rp. 15.074. 500,00 yang digunakan untuk
membeli bahan baku seperti seng pelat, sumbuh kompor, baut atau kodi, tali rafiah,
plastik, cat dan membayar biaya listrik dan tenaga kerja. Produk yang terjual pada
bulan Februari sebanyak 450 dengan jumlah hasil penjualan sebanyak Rp.
18.375.000. UMKM Kompor Bintang Tiga mendapat keuntungan bersih sebesar
3.300.500. Pengelolaan modal kerja pada UMKM Kompor Bintang Tiga masih
sangat sederhana, bentuk pencatatan laporan laporan keuangan pemilik hanya
menuliskan pengeluaran untuk pembelian bahan baku dan menulis pemasukan
setelah semua produk sudah terjual pada akhir bulan.

Kata Kunci : Pengelolaan, Modal Kerja, UMKM


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas
berkat dan karunia-Nya sehingga penulisan laporan Pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan dengan judul “ Pengelolaan Modal Kerja Pada UMKM Kompor
Bintang Tiga di Kota Malang “ akhirnya dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Terselenggaranya penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan tentunya tidak


lepas dari bantuan, bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan
ini penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Ir Eko Handayanto, M.Sc.,Ph.D Selaku Rektor Universitas


Tribhuwana Tunggadewi Malang.

2. Bapak Dr. Willy Tri Hardianto, S.Sos,MM, MAP Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi.

3. Bapak Ahmad Mukoffi SE, M.SA Selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi.

4. Ibu Rizki Aprilia Dwi Susanti, SE., MM, Selaku Ketua Program Studi

5. Bapak Dr.Muhamad Rifai, S.E., MM Selaku Dosen Pembimbing PKL yang


telah membimbing dan mendampingi penulis dalam menyelesaikan kegiatan
PKL ini.

6. Bapak Haji Rojak sebagai pemilik UMKM Kompor Bintang Tiga yang telah
mengijinkan saya untuk melakukan PKL di UMKM Kompor Bintang Tiga

7. Untuk orang tua dan saudara / saudari yang telah mendukung penulis secara
material maupun doa – doanya.

Malang,04 maret 2022

ii
Penulis

DAFTAR ISI

RINGKASAN...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL......................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi..................................................................................................1
1.2 Tujuan PKL ( Praktek Kerja Lapangan )......................................................3
1.3 Manfaat..............................................................................................................3
1.4 Khalayak Sasaran...........................................................................................4
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan....................................................................5
2.2 Metode dan Variabel yang Diamati................................................................7
BAB III ANALISIS DAN EVALUASI
3.1 Gambaran Umum...........................................................................................12
3.2. Lokasi Perusahaan.........................................................................................13
3.3. Struktur Organisasi.......................................................................................14
3.4. Sarana dan Prasarana Produksi...................................................................15
3.5 Pengelolaan Modal Kerja...............................................................................15
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Permasalahan Yang Dihadapi.......................................................................17
4.2 Solusi Yang Ditawarkan.................................................................................17
4.3 Strategi Pengembangan Usaha......................................................................18
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................................19
5.2 Saran................................................................................................................19

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Uraian Pelaksanaan Kegiatan PKL........................................................5

Tabel 3. 1 Daftar Harga...........................................................................................16

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Dena Lokasi........................................................................................13


Gambar 3. 2 Struktur Oganisai...............................................................................14

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Modal kerja UMKM kompor bintang tiga………………………...21


Lampiran 2 Rincian Penggunaan Bahan Baku………………………………….22
Lampiran 3 Rincian Pengeluaran Biaya Produksi………………………………23
Lampiran 4 Rincian Produksi, Harga Jual Dan Pendapatan…………...……...24
Lampiran 5 Rincian Biaya Produksi, Pendapatan Dan Keuntungan………….25
Lampiran 6 Dokumentasi Proses Produksi Kompor……………………………26

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Analisis Situasi


Pembangunan di Negara berkembang semakin mengalami kemajuan, seperti
halnya dinegara Indonesia. Pembangunan ini dengan tujuan untuk meningkatkan
taraf hidup dan kesejahteraan rakyat menuju masyarakat adil dan makmur. Konsep
pembangunan seringkali dikaitkan dengann proses industrialisasi. Sebagai arah dan
kebijakkan pembangunan sektor industri diharapkan tidak hanya diupayakan untuk
mengembangkan industry besar dan sedang saja tetapi juga untuk industry kecil dan
industry rumah tangga diarahkan untuk memperluas lapangan kerja dan keterampilan
berwirausaha serta mampu mengelola modal kerja secara baik. Pengaruh modal juga
sangat penting untuk membiayai kegiatan industri sehari – hari, di mana modal yang
telah dikeluarkan diharapkan kembali dalam jangka waktu yang pendek melalui hasil
penjualan produksi.

Pengelolaan modal kerja sangat penting menyangkut penetapan terhadap


keputusan dan kebijakan terhadap modal kerja dalam sebuah perusahaan. Setiap
perusahaan tentunya menginginkan usahanya semakin lama semakin berkembang,
keinginan dari suatu perusahaan mengelola modal kerja dengan baik untuk
memperoleh keuntungan yang maksimal seiring dengan berkembangnya zaman, baik
dalam bidang ekonomi , sosial budaya, teknologi, politik serta komunikasi yang baik
dengan satu dan yang lainnya saling berkaitan dan saling mempengaruhi terutama
dalam bidang ekonomi yang saat ini didominasi oleh banyak persaingan antara
pelaku – pelaku ekonomi. Perusahaan yang kuat akan mampu bertahan hidup dan
sebaliknya perusahaan yang tidak mampu bersaing kemungkinan akan dilikuidasi
atau mengalami kebangkrutan dalam menjalankan kegiatan operasional dalam
usahanya. Pengelolaan modal merupakan hal yang sangat penting untuk di
perhatikan karena jika ada kesalahan didalam pengelolaan modal, maka akan
mengalami pengaruh kurang baik bagi perusahaann maka dari itu, sebuah perusahan
harus mengetahui cara mengelola modal kinerja keuangannya. Kinerja perusahaan

1
2

tersebut dapat dilihat dari penggunaan modalnya terhadap pengelolaan kegiatan


perusahaan sehari – hari dan bila modal tersebut tidak digunakan secara efektif dan
efisien maka dikatakan pengelolaan modal penrusahaan mengalami hambatan dalam
manajemennya, untuk mencapai keuntungan maksimal dan menjaga kelangsungan
hidup usahanya, maka setiap perusahaan harus selalu mengembangkan dan
memperluas usahanya.

Definisi modal menurut Listyawan Ardi Nugraha ( 2011;19 ) “ modal usaha


adalah uang yang dipakai sebagai pokok ( induk ) untuk berdagang, melepas uang,
dan sebagainya, harta benda ( uang, barang dan sebagainya ) yang dapat
dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang mampu menambah kekayaan “ .
Modal dalam pengertian ini dapat diinterpretasikan sebagai sejumlah uang yang
digunakan dalam menjalankan kegiatan – kegiatan bisnis.

Modal merupakan sumber hidup dari suatu usaha. Modal berarti uang tunai
kredit yang diperlukan untuk memulai dan mengoperasikan suatu usaha. Pada
hakekatnya kebutuhan modal adalah kebutuhan untuk operasi jangka pendek yaitu
kebutuhan dana yang kurang dari satu tahun atau siklus akuntansi perusahaan.
Sedangkan untuk defenisi pendapatan menurut Niswonger ( 2006;56 )
pendapatan merupakan kenaikan kotor ( gross ) dalam modal pemilik yang
dihasilkan dari penjualan barang dagang, pelaksanaan jasa kepada klien,
menyewakan harta, peminjaman uang, dan semua kegiatan usaha profesi yang
bertujuan untuk memperoleh penghasilan. Strategi untuk memperoleh keuntungan
atau laba sesuai perencanaan keuangan merupakan tujuan utama dari pemilik
perusahaan, apalagi laba yang diperoleh prosentasinya sangat tinggi.

Pemilihan UMKM Kompor Bintang Tiga sebagai Obyek penelitian


dikarenakan pengelolaan modal kerja pada UMKM Kompor Bintang Tiga masih
sangat sederhana dimana pemilik hanya menuliskan jumlah pengeluaran untuk
membeli bahan baku dan biaya – biaya lain yang dikeluarkan untuk membayar gaji
karyawan dan membayar tagihan listrik. Disamping itu masih minimnya
pengetahuan dari pengelola UMKM terkait dengan pengelolaan secara baik dan
benar terkait dengan Modal Kerja.
3

Berdasarkan Uraian analisis situasi diatas, maka peneliti mengambil Judul


penelitian dalam Praktek Kerja lapang Pengelolaan Modal Kerja pada UMKM
Kompor Bintang Tiga Di Kota Malang.

1.2 Tujuan PKL ( Praktek Kerja Lapangan )


Adapun tujuan dari Praktik Kerja Lapangan yaitu sebagai berikut:

1. Mengetahui bagaimana Modal Kerja yang ada diperoleh dan dikelola oleh
pemilik UMKM Kompor Bintang Tiga

2. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di UMKM Kompor Bintang


Tiga dan memberikan solusi dari permasalahan tersebut.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari Praktik Kerja Lapangan, yaitu sebagai berikut :

a) Bagi penulis

Menambah pengetahuan mengenai pengelolaan modal kerja dan membandin
gkan teori yang di dapat dibangku kuliah dengan prakteknya dalam dunia
kerja.

b) Bagi Universitas

1. Hasil laporan PKL ini dapat dijadikan sebagai referensi dan bahan mata
kuliah atau penelitian selanjutnya.
2. Sebagai bentuk pengalaman salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu
pengabdian masyarakat melalui pembinaan kerjasama yang baik dan saling
menguntungkan dengan berbagai instansi.

c) Bagi Instansi Tempat Pelaksanaan PKL

1. Menjadi dasar pertimbangan untuk mengambil tindakan dan kebijakan di


UMKM Kompor Bintang Tiga
2. Sebagai sarana untuk mempererat hubungan yang positif antara instansi
dengan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
3. Sebagai sarana promosi untuk memenuhi kebutuhan konsumen
4

d) Bagi pihak lain

Hasil laporan ini diharapkan dapat digunakan sebaik mungkin sebagai bahan
pertimbangan, masukan dan tambahan bagi yang ingin meneliti masalah
yang sama.

1.4 Khalayak Sasaran


Sasaran ini ditujukan kepada UMKM Kompor Bintang Tiga dan kepada
pemilik UMKM Kompor Bintang Tiga yang berada di Jalan Joyo Agung
Tlogomas Kanjuruhan No. 54 Malang agar dapat mengelola modal kerja
secara baik dan benar.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan


Sebelum melaksanakan praktek kerja lapangan di UMKM Kompor Bintang
Tiga di Jl. Joyo Agung Tlogomas Kanjuruhan No. 54 Malang. Penulis mencoba
berkunjung kelokasi Praktek Kerja Lapangan dengan maksud mencoba menjalin tali
silahturami serta menginformasikan kepada pemilik UMKM Kompor Bintang Tiga,
bahwa penulis akan melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan, sehingga
penulis tidak mendapatkan hambatan dari pihak manapun.

Dalam melaksanakan kegiatan Praktek kerja lapangan di UMKM Kompor


Bintang Tiga penulis di tempatkan pada bagian pemberian label dan pengemasan.
kegiatan praktek kerja lapangan dimulai pada tanggal 03 februari 2022 sampai 28
Februari 2022. Kegiatan dimulai pada jam 13.00 sampai 15.00 sesuai dengan
ketentuan waktu yang ditentukan di UMKM Kompor Bintang Tiga di Jl. Joyo Agung
Tlogomas Kanjuruhan No.54 Malang. Kegiatan yang dilakukan selama praktek kerja
lapangan (PKL) dapat dilihat pada tabel berikut ini :

 Uraian Pelaksanaan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) pada UMKM


Kompor Bintang Tiga.

Tabel 2. 1 Uraian Pelaksanaan Kegiatan PKL

No

1. Kamis, 03 februari2022 Hari pertama masuk PKL di Pabrik


Kompor Bintang Tiga melihat dan
memperhatikan proses kinerja UMKM
Kompor Bintang Tiga

2. Jumat, 04 februari 2022 - Membantu memasang label pada


kompor

5
6

- Pengemasan kompor
3. Sabtu, 05 februari 2022 Membantu memasang sumbu kompor

4. Senin, 07 februari 2022 Membantu membuat tungku kompor


bintang tiga

5. Selasa, 08 februari 2022 - Membantu memasang label pada


kompor
- Pengemasan kompor

6. Rabu , 09 februari 2022 Membantu mengemas kompor bintang


tiga

7. Kamis, 10 februari 2022 - Membantu memasang label pada


kompor
- Membantu memasang sumbu kompor
8 Senin, 14 februari 2022 - Membantu membuat kaki kompor
bintang tiga
9. selasa, 15 februari 2022 - Membuat tungku kompor bintang tiga

10. Rabu , 16 februari 2022 - Mengemas kompor bintang tiga

11. Kamis , 17 februari 2022 - Membantu memberi lubang pada


keempat sisi penutup kompor bintang
tiga
12. jumat, 18 februari 2022 - Membantu memberi lubang pada
keempat sisi penutup kompor bintang
tiga
13. senin, 21 februari 2022 - Memberi lubang pada keempat kaki
kompor bintang tiga
14. selasa, 22 februari 2022 - Membantu mengancing penutup
kompor mengunakan bout
15. Rabu, 23 februari 2022 - Membantu mengemas kompor bintang
7

tiga
16. Kamis, 24 februari 2022 - Membantu mengancing penutup
kompor mengunakan bout
17. Jumat, 25 februari 2020 - Membantu mengemas kompor bintang
tiga
18 Sabtu , 26 februari 2020 Membantu mengemas kompor bintang
tiga

19 Senin, 28 februari 2022 Mengambil dokumentasi terakhir bersama 


seluruh
karyawan UMKM Kompor Bintang Tiga
dan mengumpulkan berbagai data yang di
perlukan.

Selama pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) di UMKM Kompor


Bintantg Tiga adapun sistem kerja yang telah ditentukan yakni:

1. Pelaksanaan praktek kerja lapangan (PKL) masuk mulai senin sampai sabtu

2. Kegiatan PKL yang dilakukan sesuai dengan kemampuan, dapat membantu


para karyawan dalam melakukan kegiatan operasional.

3. Jam masuk PKL dimulai dari pukul 13.00 - 15.00 untuk setiap harinya.

4. Jika ada kegiatan mendadak di kampus mahasiswa yang melakukan PKL


dapat meminta ijin pada pemiklik UMKM Kompor Bintang Tiga tersebut.

2.2 Metode dan Variabel yang Diamati


2.2.1 Metode pelaksanaa praktek kerja lapangan
1. Observasi.
Observasi atau pengamatan secara langsung di lapangan pada saat proses
Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) di UMKM Kompor Bintang Tiga di Jalan
Joyo Agung Tlogomas Kanjuran No. 54 Malang.
8

2. Wawancara.
Wawancara langsung dengan pemilik atau karyawan di UMKM Kompor
Bintang Tiga di Jalan Joyo Agung Tlogomas Kanjuruhan No 54 Malang,
yang berkaitan dengan modal kerja pada UMKM Kompor Bintang Tiga.
3. Dokumentasi
Pengambilan gambar di UMKM Kompor Bintang Tiga di Jalan Joyo Agung
Tlogomas Kanjuruhan No 54 Malang

2.2.2 Variabel yang diamati


Variabel yang diteliti dalam Praktek Kerja Lapangan adalah modal kerja.
Pada laporan tahunan perusahaan, modal kerja didefinisikan sebagai aktiva lancar
dikurangi kewajiban lancar. Modal kerja adalah modal yang diperlukan untuk
membiayai seluruh kegiatan supaya usaha berjalan sesuai dengan rencana yang telah
dibuat. Modal kerja juga merupakan modal atau dana yang diperlukan untuk biaya
operasi.

 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Modal Kerja


Menurut Hampton ( 1989 : 180 ) Modal kerja perusahaan dipengaruhi oleh 4
faktor yaitu :
1. Volume penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan
operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
2. Faktor musim dan siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh factor musim dan siklus
akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
3. Perubahan dalam teknologi
Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan proses
produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal kerja.
4. Kebijakan perusahaan
9

Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak


terhadap kebutuhan modal kerja.

 Kelebihan Modal Kerja ( Modal kerja cukup )


a. Melindungi kemungkina terjadinya krisis keuangan guna membenahi modal
kerja yang diperlukan.
b. Merencanakan dan mengawasi rencana perusahaan menjadi rencana
keuanagn didalam jangka pendek.
c. Menilai kecepatan perputaran modal kerja dalam arti menyeluruh.
d. Membayar atau memenuhi kewajiban jangka pendek sesuai dengan jatuh
tempo.
e. Memperoleh kredit sebagai sumber dana guna memperbesar pemenuhan
kebutuhan kekayaan aktiva lancar.
f. Memberikan pedoman yang sehingga tidak terdapat keraguan manajemen
guna memperoleh efisiensi yang baik.
 Kelemahan Modal Kerja
a. Kelebihan atas modal kerja mengakibatkan kemampuan laba menurun
sebagai akibat lambatnya perputaran dana perusahaan.
b. Menimbulkan kesan bahwa manajemen tidak mampu menggunakan modal
kerj secara
c. efisiensi
d. Jika modal kerja tersebut dipinjamkan dari bank maka perusahaan mengalami
kerugian dalam membayar bunga.
 Manajemen Modal Kerja
Menurut Muslich ( 2000 : 143 ) manajemen modal kerja merupakan
manajemen aktiva lancar dan pasiva lancar. Manajemen modal kerja memiliki
beberapa arti penting bagi perusahaan. Pertama modal kerja menunjukan ukuran
besarnya investasi yang dilakukan perusahaan dalam aktiva lancar dan klaim atas
perusahaan yang diwakili oleh utang lancar. Kedua investasi dalam aktiva likuit,
piutang dan persediaan barang adalah sensitive terhadapa tingkat produksi.
10

Menurut Agus Harjito dan Martono ( 2002 : 74 ) ada beberapa alas an yang
mendasar pentingnya manajemen modal kerja yaitu :
a. Aktiva lancar dari perusahaan baik perusahan manufaktur maupun perusahan
jasa memiliki jumlah yang cukup besar disbanding dengan jumlah aktiva
secara keseluruhan.
b. Untuk perusahan kecil, hutang jangka pendek merupakan sumber utama bagi
pendanaan eksternal.
c. Manajer keuangan dan anggotanya perlu memberikan porsi waktu yang
sesuai untuk pengelolaan tentang hal – hal yang berkaitan dengan modal
kerja.
d. Keputusan modal kerja berdampak langsung terhap tingkat risiko, laba, dan
harga saham perusahan.
e. Adeanya hubungan langsung antara pertumbuhan penjualan dengan
kebutuhan dana untuk membelanjai aktiva lancar.
Berdasarkan kutipan diatas maka diketahui bahwa manajemen modal kerja dapat
mengelola masing – masing pos aktiva lancar dan utang lancar untuk tujuan tertentu
demi efisiensi dan efektifitas perusahaan.
 Fungsi Modal Dalam Memulai Usaha
Modal menjadi salah satu bagian utama yang penting dalam memulai,
menjalankan dan nmengembangkan usaha. Salah satu jenis modal adalah dalam
bentuk uang, sebagai modal awal untuk memulai usaha, modal operasional atau kerja
untuk menjalankan usaha dalam bentuk alokasi rutin maupun incidental dan berkalah
serta modal yang dibutuhkan untuk mengembangkan usaha ketika usaha sudah
berjalan lancar.
Modal usaha dipakai untuk berbagai kepentingan dalam kegiatan bisnis.
Berikut ini gambaran tentang alokasi modal usaha :
1. Belanja Bahan Baku
Alokasi modal yang paling banyak dipakai un tuk usaha produksi ada pada
bahan baku. Misalnya modal untuk Pabrik Kompor Bintang Tiga banyak
dikeluarkan untuk belanja seng plat sebagai bahan baku utamanya .
2. Membayar gaji karyawan
11

Modal usaha selain untuk belanja barang dagangan juga dipakai untuk
membayar gaji karyawan.karena karyawan adalah beban usaha dan bentuk
dari tanggung jawab pemilik usaha yakni menggaji sesuai dengan jumlah
yang disepakati perbulannya. Cadangan dana untuk bayar gaji pegawai harus
ada setiap bulan.
3. Membayar tagihan bulanan.
Alokasi modal usaha juga digunakan untuk membayar tagihan bulanan yang
berkaitan dengan produksi misalnya tagihan listrik dan air.
4. Sebagai cadangan modal.
Selain itu modal usaha disisihkan untuk dana cadangan dan dipakai pada
waktu – waktu tertentu ketika anda haruys meningkatkan produksi usahanya
karena permintaan pasar.
5. Sewa tempat usaha
Tempat usaha merupakan syarat kedua yang tak kalah pentingnya dalam
sebuah bisnis. Modal dan tempat usaha saling ketergantungan. Memilih
tempat usaha yang strategis tentu butuh kekuatan capital yang besar pula.

Dari pendapatan diatas dapat disimpulkan bahwa modal usaha adalah harta
yang harus dimiliki untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan usaha dengan
tujuan memperoleh laba yang optimal sehingga diharapkan bisa meningkatkan
pendapatan pada Pabrik Kompor Bintang Tiga di Kota Malang.
BAB III
ANALISIS DAN EVALUASI

3.1 Gambaran Umum


3.1.1 Sejarah singkat UMKM Kompor Bintang Tiga
UMKM Kompor Bintang Tiga beralamat di jalan Joyo Agung Tlogomas
Kanjuruhan Malang yang didirikan pada tahun 1984. Pada awal berdirinya UMKM
ini memproduksi beberapa jenis kompor yaitu kompor yang berbentuk  kotak dan
kompor berbentuk bulat memanjang, proses produksi masi secara manual dimana
UMKM Kompor Bintang Tiga belum memiliki peralatan yang memadai seperti
Mesin.

Profil.

Nama usaha : UMKM Kompor Bintang Tiga

Tahun berdiri : 1984

Jenis usaha : Home Industry

Alamat : Jl. Joyo Agung Tlogomas Kanjuruhan Malang,


Kelurahan Merjosari Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.

Pemilik : Pak Haji Rojak


Jumlah karyawan : 16 orang

Produk : Kompor

Kemasan : Plastik

a. Visi Misi dan Tujuan


1. Visi
Menciptakan sebuah merek dagang yang kompetitif dengan mutu kualitas
yang terbaik.

12
13

2. Misi
Menciptakan sebuah merek dagang yang kompetitif dengan mutu kualitas
yang terbaik.
3. Tujuan

Memperoleh keuntungan yang besar dari usaha produksi ini serta menambah
pengalaman dan ilmu kewirausahaan yang mandiri.

b. Produk yang kami produksi memiliki dua macam yaitu :

1. Kompor yang berbentuk segi empat.


2. Kompor yang berbentuk bulat memanjang.

3.2. Lokasi Perusahaan


Lokasi UMKM Kompor Bintang Tiga ini tidak jauh dari jalan raya dan juga
tidak terlalu dekat dengan jalan raya lokasi ini berada di tengah – tengah warga dan
jalan umum. Sehingga lokasi yang dipilih untuk mendirikan usaha sangat strategis
Karena tidak mengganggu kenyaman warga akibat dari bunyi mesin – mesin.
Disamping itu usaha ini membutuhkan gedung yang cukup besar sehingga pemilik
memili tempat ini untuk melakukan usaha kompor.

Gambar 3. 1 Dena Lokasi

Sumber Google, 2022


14

Denah lokasi UMKM Kompor Bintang Tiga di Kota Malang

3.3. Struktur Organisasi


Organisasi merupakan sebuah tempat atau wabah untuk mempersatukan
individu yang berbeda dan setiap anggota melakukan kegiatan ( mengekspresikan )
kemampuan diri sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan.

PEMILIK
PAK HAJI ROJAK

Crew / Pria Crew / Wanita


Kabul (Mandor) Juana
Bambang Paitin
Nurkolis Ngatiani
Kolis Lasmini
Udin Wiji
Ari Jumar
Edo Sari
Mesiona
pauwan

Gambar 3. 2 Struktur Oganisai

Organisasi UMKM Kompor Bintang Tiga


Sumber UMKM Kompor Bintang Tiga, 2022
UMKM Kompor Bintang Tiga memiliki 16 orang karyawan yang terdiri dari
bagian mesin 8 orang, bagian pengecetan 2 orang, bagian pemangan sumbuh 3 orang
dan bagian pemasangan atau perakitan dan pengemasan 3 orang. Namun dalam
15

pemasangan atau perakitan dan pengemasan apabilah bagian bagian yang lain belum
bekerja maka membantu dalam pengemasan.

Walaupun dalam struktur organisasi UMKM Kompor Bintang Tiga pemilik


usaha adalah orang yang dapat memilih suatu keputusan dan kebijakan dalam
kegiatan usahanya, pemilik biasanya juga ikut turun tangan ketika dalam proses
kegiatan usaha berlangsung seperti melakukan proses produksi kompor.
3.4. Sarana dan Prasarana Produksi
Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang produksi adalah Sumber
energi,
Sumber energi yang digunakan di UMKM Kompor Bintang Tiga adalah listrik.
Listrik sangat dibutuhkan di pabrik kompor bintang tiga karena sebagian aktivitas di
UMKM Kompor Bintang Tiga menggunakan listrik untuk melakukan proses
produksi dan menunjang usaha.
3.5 Pengelolaan Modal Kerja
Modal kerja pada UMKM kompor Bintang Tiga di Kota Malang digunakan
untuk membeli bahan baku berupa seng plat ( berukuran 0,55, 0,4, dan 0,3), sumbuh
kompor, baut atau kodi, cat ( 3 warna yaitu silver, biru dan ungu ), plastic untuk
mengemas dan tali rafiah serta membayar biaya listrik dan membayar gaji karyawan.
Berikut adalah bentuk laporan yang ada di tempat Praktek Kerja Lapangan
( PKL ) pada bulan Februari 2020
Pembelian bahan baku
 Seng plat ukuran 0,55 ( 3000 Kg X 1000 ) = Rp 3.000.000
 Seng plat ukuran 0,4 ( 1000 Kg X 1000 ) = Rp 1.000.000
 Seng plat ukuran 0,3 ( 500 Kg X 1000 ) = Rp 500.000
 Sumbuh kompor ( 30 Kg X 10.000 ) = Rp 300.000
 Baut / kodi ( 800 biji X 50 ) = Rp 40.000
 Cat warna silver ( 15 Kg X 11.500) = RP 172.500
 Car warna biru ( 9 Kaleng X 16.500 ) = Rp 148.500
 Cat warna ungu ( 9 kaleng X 16.500 ) = Rp 148.500
 Plastik ( 3 Kg X 15.000 ) = Rp 45.000
 Tali rafiah ( 4 bal X 10.000 ) = Rp 40.000
16

Total Pembelian Rp 5.394.500


Biaya – biaya
 Biaya tenaga kerja / bulan ( 16 X 480.000 ) = Rp 7.680.000
 Biaya listrik / bulan = Rp 2.000.000

Total biaya Rp 9.680.000


Total Keseluruhan RP 15.074.500
Jadi kebutuhan modal yang diperoleh dalam bulan februari dari usaha
kompor di UMKM Kompor Bintang Tiga di Jalan Joyo Agung Tlogomas Kanjuran
No Malang adalah sebesar Rp 15.074.500.
Dibawah ini adalah tabel daftar harga dari jenis kompor pada Pabrik Kompor
Bintang Tiga di Kota Malang sebagai berikut :
Daftar harga dari jenis kompor di Pabrik Kompor Bintang Tiga
Tabel 3. 1 Daftar Harga

No Nama / jenis kompor Harga

1. Kompor kotak warna silver Rp 45.000

2. Kompor bulat warna biru Rp 37.500

3. Kompor bulat warna ungu Rp 37.500

Sumber UMKM kompor Bintang Tiga, 2022


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Permasalahan Yang Dihadapi


Dalam kegiatan praktek kerja lapangan ( PKL ) ini, setelah peneliti
mengumpulkan data dari berbagai sumber dan terjun langsung melihat kondisi
dilapangan tempat dimana peneliti melakukan penelitian, yaitu di UMKM Kompor
Bintang Tiga Jln. Joyo Agung TlogoMas Kanjuruhan No 54 Malang. Adapun
permasalahan yang dihadapi oleh usaha Kompor Bintang Tiga adalah :
1. Terbatasnya Modal Usaha. Hal ini menjadi sesuatu yang cukup menyulitkan
bagi semua usaha industri, termasuk usaha Kompor . Hal ini karena termasuk
usaha perorangan yang lebih banyak mengandalkan dana pribadi dari pemilik
usaha yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan untuk memperoleh
pinjaman dari Bank atau Lembaga Keuangan lainnya sulit diperoleh karena
persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta tidak dapat dipenuhi.
Kurangnya permodalan sangat memiliki dampak yang sangat signifikan
untuk sebuah usaha.
2. Kurangnya tenaga kerja yang professional pada UMKM Kompor Bintang
Tiga sehingga sistem administrasi masih sangat sederhana yang hanya
dilakukan oleh pemilik dalam mengelola modal kerja.
3. Dengan masuknya kompor gas di wilayah Kota Malang maka kompor
minyak tanah mengalami penurunan penjualan karena minat konsumen
semakin berkurang,kompor ini hampir terjadi gulung tikar.
4.2 Solusi Yang Ditawarkan
Adapun solusi yang ditawarkan oleh peneliti setelah melihat dan mengetahui
bagaimana permasalahan yang dihadapi oleh UMKM Kompor Bintang Tiga guna
untuk meminimalisir kendala dan permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut
:
1. Bantuan Permodalan. Pemerintah perlu memperluas skema kredit khusus bagi
UMKM untuk permodalannya agar tidak memberatkan wirausahawan untuk

17
18

membuka usaha dan mendapatkan modal, hal ini juga bisa mengurangi jumlah
penggangguran yang ada di masyarakat.
2. Penambahan Sumberdaya Manusia. Poin terakhir yang bisa disarankan oleh
peneliti adalah penambahan sumberdaya manusia, karena hal ini memiliki
peranan besar bagi kelangsungan usaha.
3. Menertibkan administrasi terutama terkait dengan masalah keuangan dengan
membuat laporan keuangan secara baik dan benar.
4. Peningkatan kualitas dan variasi produk
5. Mencari konsumen yang berada diluar Malang. Dalam mencari konsumen yang
berada diluar malang, maka pabrik kjompor bintang tiga harus bekeerja sama
dengan wilayah – wilayah diluar Malang sehingga menambah permintaan.
4.3 Strategi Pengembangan Usaha
Menurut Drucker dalam Siahaan ( 2008 ) yang didefenisikan sebagai semua
keputusan pada sasaran bisnis dan pada cara untuk mencapai sasaran tersebut.
Startegi berasal dalam bahasa yunani yaitu “ strategos “ yang berasal dari kata “
stratos “ yang berarti militer dan “ ag “ yang berarti memimpin. Menurut Pearce dan
Robinson ( 1997 ) strategi adalah “ rencana main “ suatu perusahaan. Strategi
mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana kesadaran perusahaan
mengenai bagaimana, kapan dan dimana ia harus bersaing menghadapi lawan dan
dengan maksud dan tujuan untuk apa.
Berikut strategi pengembangan usaha yang bisa disarankan oleh peneliti terhadap
usaha yang memiliki permasalahan tersebut diatas :
1. Memproduksi kompor bintang tiga sesuai dengan permintaan konsumen
agar produk tidak mengalami penumpukan. Mengelolah keuntungan
(laba) dengan baik agar modal usaha bias meningkat.
2. Penambahan tenaga kerja yang profesional, baik di bidang administrasi
maupun di bidang pekerja sehingga dapat menggelolah modal kerja
dengan baik.
3. Mencari konsumen yang berada diluar malang dan bekerja sama dengan
daerah lain sehingga produk kompor bisa dikirim ke daerah – daerah luar
jawa yang belum atau tidak menggunakan kompor gas
19

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) tentang
Pengelolaan Modal Kerja Pada UMKM Kompor Bintang Tiga di Kota Malang dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Modal Kerja pada UMKM Kompor Bintang Tiga di Kota Malang digunakan
untuk membeli bahan baku berupa seng plat, sumbuh kompor, baut atau
kodi , cat , plasti kemas dan tali rafiah serta untuk membayar biaya listri dan
membayar gaji karyawan. Pengelolaan modal usaha juga masih sederhana
dan belum tertib administrasi.
2. Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM Kompor Bintang Tiga yaitu
kekurangan modal dan memiliki persaingan dengan kompor Gas.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas usaha UMKM Kompor Bintang Tiga di Kota
Malang masih memiliki keuntungan namun demikian masih ada beberapa
permasalahan, sehingga penulis menyarankan :

1. Memperluas daerah pemasaran, tidak hanya disekitar daerah malang saja,


tertapi mencari konsumen atau pelanggan diluar Kota Malang atau di daerah
– daerah yang tidak menggunakan Kompor Gas, serta bekerja sama dengan
pemerintah sehingga produk kompor bisa dikirim ke Negara – Negara
tetangga.
2. Mempromosikan berbagai macam produk yang dihasilkan, tidak hanya
berupa kompor minyak tanah saja namun ada juga kompor lain yaitu biomas
karena disamping kompor minyak tanah UMKM Kompor Bintang Tiga juga
memproduksi kompor Biomas walaupun produksinya sesuai pesanan.
3. UMKM Kompor Bintang Tiga juga masih kerurangan modal sehingga
membutuhkan modal tambahan dimana bisa dipinjamkan dari Bank atau dari
koperasi untuk menambah Modal Usaha.
20

DAFTAR PUSTAKA

Agus Harjito, Martono, S.U. 2020. Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan
Kedua, Ekonisia, Yogyakarta.

Agus Harjito, Martono, S. U. 2002. Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan


kedua, Ekonisia, Yogyakarta.

Bambang Riyanto. 2001. Dasar Dasar Pembelajaran Perusahan . Edisi 4. BPFE


UGM. Yogyakarta

Bambang Riyanto. 2010. Dasar Dasar Pembelajaran Perusahan . Edisi 4. BPFE .


Yogyakarta

Black, J. A. & Champion, D.J .1992.Metode dan Masalah Penelitia Sosial.


Bandung: s.n.

Mardiyanto. 2008. Kewirausahan . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Niswonger . 2006. Prinsip Prinsip Akuntasi. Edisi ke Sembilan belas. Di terjemakan


Alfonsus sirait. Helda Gunawan. Jakarta : Erlangga.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sutrisno.2005. Manajemen keuangan : Teori , Konsep dan Aplikasi . Yogyakarta:


Ekonisia.

Weston. J. Fred dan Thomas E. Copeland. 1996. Dasar Dasar Manajemen


Keuangan. Jilid 2. Erlangga. Jakarta
21

Modal kerja UMKM Kompor Bintang Tiga

Lampiran 1
22

Rekapan dan Rincian penggunaan bahan baku pada UMKM Kompor Bintang Tiga
Bulan Februari 2022, yang disusun oleh Peneliti

Lampiran 2

No Jenis bahan baku Kuantitas Harga satuan Jumlah harga

( Rp ) ( Rp )

1. Bahan Baku

a. Seng plat ukuran 0,55 3000 Kg 1000 3.000.000


b. Seng plat ukuran 0.4
1000 Kg 1.000 1.000.000
c. Seng plat ukuran 0,3
d. Sumbuh kompor 500 Kg 1000 500.000
Jumlah
30 Kg 10.000 300.000

4.800.000

2. Bahan Baku Penolong

a. Cat warna biru 9 kaleng 16.500 148.500


b. Cat warna ungu
9 kaleng 16.500 148.500
c. Cat warna silver
d. Plastik 15 Kg 11.500 172.500
e. Tali raffia
3 Kg 15.000 45.000
f. Kodi / baut
4 bal 10.000 40.000

800 biji 50 40.000

Jumlah 594.500

3. Total 5.394.500
23

Rincian pengeluaran biaya produksi kompor di UMKM Kompor Bintang


Bulan Februari 2022, yang disusun Peneliti

Lampiran 3

No jenis pengeluaran volume satuan harga satuan ( Rp ) jumlah


Rp

1. Bahan baku
Seng plat ukuran 0,55 3000 Kg 1000 3.000.000
Seng plat ukuran 0,4 1000 Kg 1000 1.000.000
Seng plat ukuran 0,3 500 Kg 1000 500.000
Sumbuh kompor 30 Kg 10.000 300.000
Jumlah 4.800.000

2. Bahan baku penolong


1. Cat warna silver 15 Kg 11.500 172.500
2. Cat warna biru 9 Kaleng 16.500 148.500
3. Cat warna ungu 9 Kaleng 16.500 148.500
4. Plastik 3 Kg 15.000 45.000
5. Tali rafiah 4 Bal 10.000 40.000
6. Baut / kodi 800 Biji 50 40.000
Jumlah 594.500

3. Biaya tenaga kerja


Tenaga kerja tetap 16 orang 16 Hari 30.000 7.680.000
Biaya listrik 30 Hari 2.000.000
Jumlah 9.680.000
Jumlah Biaya 15.074.500
24

Rincian produksi, harga jual dan pendapatan di UMKM Kompor Bintang, yang
disusun oleh Peneliti.

Lampiran 4

No produksi perbulan harga jual / kompor ( Rp ) pendapatan /


bulan ( Rp )

1. kompor kotak warna silver = 200 45.000 9.000.000

2. kompor berbentuk bulat = 100 37.500 3.750.000


memanjang ( ungu )
3. kompor berbentuk bulat =150 37.500 5.625.000
Memanjang ( biru )

Jumlah 18.375.000

Biaya produksi, pendapatan dan keuntungan di UMKM Kompor Bintang Tiga Bulan
Februari 2020, yang disusun Peneliti.
25

Lampiran 5

No keterangan Harga ( Rp )

1. Pendapatan Operasional 18.375.000

Biaya
Biaya bahan baku 4.800.000
Biaya bahan penolong 594.500
Biaya tenaga kerja 7.680.000
Biaya listrik 2.000.000
Total Biaya 15.074.500
Keuntungan ( TR – TC ) 3.300.500

Dokumentasi proses produksi kompor


26

Lampiran 6

Mengancing penutup kompor menggunakan bout


27

Membuat lubang pada ke empat sisi penutup kompor bintang tiga


28

Mengemas kompor bintang tiga


29

Membuat lubang pada ke empat sisi penutup kompor bintang tiga


30

Mengemas dan membantu menyusun kompor

Mengemas dan membantu menyusun kompor


31

Memotong seng plat untuk membuat kaki kompor


32

Foto bersama denga Karyawan UMKM Kompor Bintang Tiga

Foto bersama dengan karyawan UMKM Kompor Bintang Tiga


33

Foto bersama dengan Pemilik UMKM Kompor Bintang Tiga

Anda mungkin juga menyukai