Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SISTEM AKUNTANSI PIUTANG

Di Susun Oleh :

Kelompok IV

1. Modesta Damut ( 2019120040 )


2. Stefanus Nofrison Seran ( 2019120055 )
3. Fanni ( 2019120049 )

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI

MALANG

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
serta karunia kami dapat menyelesaikan makalah Sistem Akuntansi Piutang ini dengan baik.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Sistem Akuntansi Piutang. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan...............................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
2.1 Pengertian Sistem Akuntansi Piutang.................................................................6
2.2 Prosedur Pencatatan Piutang................................................................................6
2.3 Informasi yang Diperlukan Manajemen..............................................................6
2.4 Dokumen.............................................................................................................7
2.5 Catatan Akuntansi................................................................................................8
2.6 Metode Pencatatan Piutang..................................................................................8
2.7 Pernyataan Piutang.............................................................................................12
BAB III.......................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................18

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penjualan merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan. Kegiatan penjualan
terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara tunai maupun kredit. Dalam
transaksi penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh pembeli bila perusahaan
telah menerima kas dari pembeli sedangkan dalam transaksi penjualan kredit, jika order
dari pelanggan telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau jasa, untuk jangka waktu
tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya.
Tetapi dalam kenyataannya penjualan secara kredit lebih banyak diminati oleh
masyarakt luas dibandingkan dengan penjualan tunai. Ini dikarenakan penjualan kredit
dapat meringankan konsumen untuk memiliki barang yang diinginkan atau menikmati
jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tanpa harus mempunyai sejumlah uang yang
banyak tetapi hanya dengan memberikan uang muka sehingga penjualan kredit dapat
menarik lebih banyak konsumen.
Hasil dari penjualan kredit tersebut menghasilkan tagihan kepada konsumen yang
dinamakn piutang usaha (dagang) atau piutang jasa sebagai salah satu sumber kas
perusahaan. Perusahaan yang kegiatan usahanya menjual barang atau jasa secara kredit
harus menanggung segala resiko yang ada seperti piutang yang tidak tertagih dari para
pembeli. Untuk menangani masalah piutang tersebut, perusahaan perlu menerapkan
sistem akuntansi piutang agar kerugian puitang tak tertagih dapat dihindari. Dan juga
dengan sistem akuntansi piutang, lebih cepat, efisien, dan akurat untuk dijadikan acuan
dalam penagihan piutang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian sistem akuntansi piutang?
2. Bagaimana prosedur pencatatan piutang?
3. Apa saja informasi yang diperlukan manajemen mengenai piutang?
4. Apa saja dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan kedalam kartu
piutang?
5. Bagaimanakah metode pencatatan piutang?
6. Apa yang dimaksud dengan pernyataan piutang?

4
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui perngertian sistem akuntansi piutang.
2. Mengetahui bagaimana prosedur pencatatan piutang.
3. Mengetahui informasi apa saja yang diperlukan manajemen mengenai piutang.
4. Mengetahui dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan kedalam kartu
piutang.
5. Mengetahui bagaimanakah metode pencatatan piutang.
6. Mengetahui pengertian pernyataan piutang.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Diharapkan mampu memahami dan mengerti lebih dalam tentang sistem akuntansi
piutang.
2. Dapat menjadi bahan referensi untuk membuat flowchart metode pencatatan piutang.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Akuntansi Piutang

2.1.1 Definisi Sistem Akuntansi Piutang

Menurut Mulyadi dalam Buku Sistem Akuntansi, sistem adalah suatu jaringan
prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok
perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan klerikal, biasanya melibatkan beberapa
orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan
secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

Jadi, pengertian akuntansi piutang adalah sistem dan prosuder pencatatan


piutang yang dilakukan oleh setiap perusahaan.

2.2 Prosedur Pencatatan Piutang

Prosedur pencatatan piutang bertujuan untuk mencatat mutasi piutang perusahaan


kepada setiap debitur. Mutasi piutang adalah disebabkan oleh transaksi berikut:

1. penjualan kredit,
2. penerimaan kas debitur,
3. retur penjualan,
4. dan penghapusan piutang.

2.3 Informasi yang Diperlukan Oleh Manajemen

Informasi mengenai piutang yang dilaporkan kepada manajemen adalah:

a. Saldo piutang pada saat tertentu kepada setiap debitur


b. Riwayat penulisan piutang yang dilakukan oleh setiap debitur
c. Umur piutang kepada setiap debitur pada saat tertentu

Dalam akuntansi piutang, secara periodik dihasilkan pernyataan piutang yang


dikirimkan kepada setiap debitur yang merupakan unsur pengendalian intern yang baik

6
dalam pencatatan piutang, dengan mengirimkan secara periodik pernyataan piutang
kepada setiap debitur, catatan piutang perusahaan diuji ketelitiannya dengan
menggunakan tanggapan yang diterima dari debitur dari pengiriman pernyataan tersebut
dan dapat menimbulkan citra yang baik dimata para debitur mengenai keandalaan
pertanggungjawaban keuangan perusahaan.

Untuk mengetahui status piutang dan kemungkinan tertagih dan tidaknya piutang,
secara periodik fungsi pencatatan piutang menyajikan informasi umur piutang setiap
debitur kepada manajer keuangan. Daftar umur piutang ini merupakan laporan yang
dihasilkan dari kartu piutang.

2.4 Dokumen

Dokumen pokok yang digunakan sebagai dasar pencatatan kedalam kartu


piutang:

a. Faktur Penjualan, dokumen ini digunakan sebagi dasar pencatatan timbulnya piutang
atas dasar transaksi penjualan kredit. Dokumen ini dilampiri dengan surat muat (bill
of loading) dan surat order pengiriman untuk memudahkan dalam pengendalian atau
sebagai dokumen pendukung.
b. Bukti Kas Masuk, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya
piutang dari transaksi pelunasan piutang oleh debitur.
c. Memo Kredit, dokumen ini digunakan sebagai dasar pencatatan retur penjualan.
Dokumen ini dikeluarkan oleh Bagian Order Penjualan, dan jika dilampiri dengan
Laporan Penerimaan Barang yang dibuat oleh Bagian Penerimaan, maka dokumen ini
merupakan dokumen sumber untuk mencatat transaksi retur penjualan.
d. Bukti Memorial (Journal Voucher), bukti memorial adalah dokumen sumber untuk
dasar pencatatan transaksi kedalam jurnal umum. Dokumen ini digunakan sebagai
dasar pencatatan penghapusan piutang. Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kredit
yang memberikan otorisasi penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih lagi.

7
2.5 Catatan Akuntansi

1. Jurnal penjualan

Dalam prosedur pencatatan piutang jurnal digunakan untuk mencatat berkurangnya


piutang dari transaksi penjualan kredit.

2. Jurnal retur penjualan

Dalam prosedur pencatatan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat


berkurangnya piutang dari transaksi retur penjualan.

3. Jurnal penerimaan kas

Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang dari transaksi
penerimaan kas dari debitur.

4. Kartu piutang

Dalam prosedur pencatatan, catatan akuntansi ini digunakan untu mencatat mutasi dan
saldo piutang kepada debitur.

2.6 Metode Pencatatan Piutang

a. Metode Konvensional

Dalam metode ini posting kedalam kartu piutang dilakukan atas dasar data yang
dicatat dalam jurnal. Berbagai transaksi yang mempengaruhi piutang adalah:

1) Transaksi Penjualan Kredit, transaksi ini di posting dalam kartu piutang


atas dasar data yang telah dicatat dalam jurnal penjualan tersebut.
2) Transaksi Retur Penjualan, posting transaksi berkurangnya piutang dari
transaksi retur penjulan di posting ke dalam kartu piutang atas dasar data
yang telah di catat dalam jurnal retur penjualan.
3) Transaksi Penerimaan Kas Dari Piutang, posting transaksi berkurangnya
piutang dari pelunasan piutang oleh debitur di posting ke dalam kartu
piutang atas dasar data yang telah dicatat dalam jurnal umum.
4) Transaksi Penghapusan Piutang, transaksi berkurangnya piutang dari
transaksi penghapusan piutang di posting ke dalam kartu piutang atas
dasar data yang dicatat dalam jurnal umum.

8
Jurnal Sumber : Modul Universitas
Faktur Penjualan
Penjualan Gunadarma

Bukti Penerimaan Jurnal


Kas Penerimaan
Kas
Kartu
Piutang

Memo Kredit
Jurnal Retur
Penjualan

Bukti Memorial
Jurnal
Umum

b. Metode Posting Langsung


 Posting Harian

Faktur
Sumber : Modul Universitas
Penjualan
Gunadarma

Membuat
prelist tape Kartu
dr faktur Piutang

Prelist tape
Jurnal Memposting Buku Merekonsil
ke buku
Penjualan Besar liasi
besar
harian

9
Langkah-Langkah :
1. Posting langsung kedalam kartu piutang dengan tulisan tangan; jurnal hanya
menunjukkan jumlah total harian saja (tidak rinci). Dalam metode ini, faktur
penjualan yang merupakan dasar untuk pencatatan timbulnya piutang di posting
langsung setiap hari secara rinci ke dalam kartu piutang
2. Jurnal penjualan diisi dengan jumlah total penjualan harian yang merupakan julah
faktur penjulaan selama sehari.
3. Faktur yang diterima dari bagian penagihan diterima oleh bagian piutang dalam batch
disertai dengan pita daftar total (pre-list tape).
4. Jumlah faktur penjualan yang tercantum dalam pita daftar total tersebut dicatat dalam
jurnal penjualan.
5. Selanjutnya, setiap bulan, jurnal penjualan tersebut di posting ke rekening kontrol
piutang dalam buku besar.
6. Setiapbulan pula, diadakan rekonsiliasi antara rekening kontrol piutang dengan daftar
saldo (trial balance) yang disusun dari kartu piutang.

 Metode Posting Periodik

Kartu
Faktur
piutang
Penjualan

Sumber : Modul Universitas


Gunadarma

Faktur Penjualan disimpan sementara


untuk dapat diposting sekaligus dalam
jumlah yang banyak

10
Langkah – Langkah :
1. Pada metode ini faktur penjualan yang diterima dari bagian penaggihan, oleh bagian
piutang disimpan sementara, menunggu beberapa hari, untuk nantinya secara sekaligus di
posting kedalam kartu piutang bersama-sama dalam sekali periode posting dengan
menggunakan mesin pembukuan.

c. Metode Pencatatan Tanpa Buku Pembantu

Jika membayar Penuh Jika tidak membayar Penuh

Faktur Penjualan
Faktur Penjualan
blm Lunas
blm Lunas

Faktur Penjualan
blm Lunas
Faktur Penjualan
blm Lunas

Menerima dan
mencatat cicilan Sumber : Modul
Menerima
pembayaran dan Universitas Gunadarma
pelunasan &
memberi membuat faktur
tanda lunas tiruan

Faktur Penjualan
Faktur Penjualan
Tiruan
Lunas

11
Langkah-Langkah :
1. Faktur penjualan beserta dokumen pendukungnya yang diterima dari bagian
penagihan, oleh bagian piutang diarsipkan menurut nama pelanggan dalam arsip faktur yang
belum bayar (unpaid invoice file). Pada saat diterima pembayarannya ada dua cara yang
ditempuh:
2. Jika pelanggan pelanggan membayar penuh jumlah yang tercantum dalam faktur
penjualan, faktur yang bersangkutan di ambil dari arsip faktur yang belum di bayar dan di cap
“lunas”, kemudian dipindahkan kedalam arsip faktur yang telah dibayar.

3. Jika pelanggan hanya membayar sebagian jumlah dalma faktur, jumlah kas yang
diterima dan sisa yang belum dibayar oleh pelanggan dicatat pada faktur tersebut. Kemudian
dibuat faktur tiruan yang berisi informasi yang sama dengan faktur aslinya, dan faktur tiruan
tersebut kemudian disimpan dalam arsip faktur yang telah dibayar, dan faktur asli disimpan
kembali kedalam arsip faktur yang belum dibayar.

2.7. Pernyataan Piutang


Pernyataan piutang adalah formulir yang menyajikan jumlah kewajiban debitur pada
tanggal tertentu dan (dalam pernyataan piutang dibentuk tertentu) disertai dengan rinciannya.
Pernyataan piutang dapat berbentuk berikut ini:
a. Pernyataan saldo akhir bulan (balance-end-of-month statement).
Pernyataan piutang ini hanya menyajikan saldo piutang.

Berisi saldo
Media Kartu Pernyataan piutang kepada
Piutang Piutang debitur pada akhir
bulan

Sumber : Mulyadi (2001)


b. Pernyataan satuan
Pernyataan piutang ini berisi :

1. Saldo kewajiban debitur pada awal bulan.


2. Mutasi debit dan kredit selama sebulan beserta penjelasan rinci setiap transaksi.
3. Saldo kewajiban debitur pada akhir bulan.

12
Prosedur pembuatan pernyataan piutang dilakukan sebagai berikut :
1) Pada awal bulan, diambil formulir pernyataan piutang 2 lembar; lembar
pertama akan berfungsi sebagai pernyataan piutang, sedangkan lembar kedua
akan berfungsi sebagai catatan piutang (pengganti kartu piutang).
2) Saldo piutang kepada debitur pada akhir bulan yang lalu (dari arsip tembusan
pernyataan piutang bulan sebelumnya) dicantumkan dalam formulir
pernyataan piutang tersebut.
3) Semua transaksi pendebitan dan pengkreditan ke rekening debitur tersebut
dicatat dalam formulir pernyataan piutang (2 lembar) tersebut.
4) Pada akhir bulan, lembar pertama formulir pernyataan piutang tersebut
dipisahkan dari lembar kedua, dan kemudian dikirimkan kepada debitur
yang bersangkutan. Lembar pertama formulir tersebut berfungsi sebagai
pernyataan piutang. Lembar kedua disimpan dalam arsip menurut nama
debitur , dan berfungsi sebagai catatan piutang (buku pembantu piutang).
5) Pada awal bulan berikutnya, satu set formulir pernyataan piutang yang baru
(2 lembar) diambil dan diisi dengan saldo piutang kepada debitur yang
bersangkutan pada akhir bulan yang sebelumnya (diambilkan dari arsip
tembusan pernyataan piutang).

c. Pernyataan Saldo Berjalan dengan Rekening Konvensional


Isi pernyataan piutang bentuk ini tidak berbeda dengan pernyataan
satuan.Perbedaan diantara pernyataan satuan dengan pernyataan saldo berjalan
dengan rekening konvensional adalah terletak pada cara posting dan isi catatan
piutangnya.
Prosedur pembuatan pernyataan piutang saldo berjalan dengan rekening
konvensional adalah sebagai berikut :
1) Pada awal bulan, diambil formulir pernyataan piutang 1 lembar.
2) Semua transaksi pendebitan dan pengkreditan ke rekening debitur tersebut
dicatat dalam formulir pernyataan piutang yang sebagai tembusannya adalah
kartu piutang.
3) Pada akhir bulan, pernyataan piutang dikirim kepada debitur yang
bersangkutan.
4) Pada awal bulan berikutnya diambil formulir pernyataan piutang baru
sebanyak 1 lembar dan selama kartu piutang debitur yang bersangkutan belum

13
penuh, pendebitan dan pengkreditan ke rekening debitur tersebut ke dalam
pernyataan piutang tetap menggunakan kartu piutang yang dipakai bulan
sebelumnya sebagai tembusannya. Dengan demikian kartu piutang dalam
bentuk pernyataan piutang ini dapat berisi informasi mutasi beberapa bulan
sekaligus. Hal ini tidak akan terjadi dalam bentuk pernyataan piutang satuan,
yang catatan piutangnya hanya berisi mutasi setiap bulan saja.

d. Pernyataan Faktur yang Belum Dibayar


Pernyataan piutang bentuk ini berisi daftar faktur-faktur yang belum dilunasi
oleh debitur pada tanggal tertentu disertai dengan tanggal faktur dan jumlah
rupiahnya. Penggunaan bentuk pernyataan piutang ini dimungkinkan jika para
pelanggan diharuskan membayar jumlah yang tercantum dalam faktur.
Prosedur pembuatan pernyataan faktur yang belum dibayar adalah :

Berisi saldo
piutang kepada
Media Kartu Pernyataan debitur untuk
Piutang setiap faktur yang
Piutang
belum dibayar

Sumber : Mulyadi (2001)

14
FLOWCHART PENCATATAN PIUTANG PT TRESNA SUKSES MANDIRI

Marketing Gudang Marketing

Mulai 1 2

1 Barang
Mengirim
Pesanan SPK Produksi 2 SPK Produksi 3

Menerima
Order Menyiapkan Memulai
Pelanggan Barang Pengerjaan
Unit

2
Menyerahka Membuat
Order Penjualan n Barang Ke Laporan Unit
1 Produksi

Membuat 3 Laporan Unit


surat perintah SPK Produksi 2
kerja produksi SPK Produksi 3

1 2
Kartu
2 1
Gudang
3
SPK Produksi 4

1
Ke pelanggan

15
Pengiriman Penagihan Akuntansi

1 1 3 4

PO 2 SPB 1 SPB 1
Laporan Unit
2 2
SPK Produksi 3 3 Faktur 3
SPK Produksi 4

Membuat Surat
4 Membuat
Pengantar
Barang Invoice

SPB 1 Membuat
2
2 Faktur
Invoice 1
3
4

Faktur 1
2
A 3 Dikirim ke
Menyerahka pelanggan A
SPB 3
n Unit

Dikirim ke
Dikirim ke SPB 1 pelanggan
pelanggan
2
3
SPK Produksi 3

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu
untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan
klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih
yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan
yang terjadi berulang-ulang.
Jadi, pengertian akuntansi piutang adalah sistem dan prosuder pencatatan
piutang yang dilakukan oleh setiap perusahaan. (Mulyadi: 2001).

17
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Universitas Gunadarma. 2017. Sistem Akuntansi: Prosedur Pencatatan Piutang.


Jakarta: Universitas Gunadarma.

18

Anda mungkin juga menyukai