Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
“AKUNTANSI PIUTANG”
Oleh :
KELAS 4D
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah Akuntansi Keuangan ini dengan tepat waktu.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum
Akuntansi Keuangan I pada semester IV, dengan judul “Akuntansi Piutang”.
Makalah ini ditulis berdasarkan hasil diskusi kelompok yang merupakan pembahasan
dari kasus 2 pada buku praktikum Akuntansi Keuangan I dan juga memperoleh refrensi dari
buku dan internet. Dengan pembuatan makalah ini diharapkan mampu mengetahui
bagaimana pembahasan dari kasus 2 tentang Akuntansi Piutang pada PT Eksidha Computer.
Terselesaikannya paper ini tidak terlepas dari bantuan dan fasilitas dari berbagai pihak. Kami
tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen pengampu Dra. Ni Ketut
Masih,MM, orang tua dan teman-teman yang telah memberikan dukungan baik moril
maupun materiil.
Penulis menyadari sebagai mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang
lebih baik lagi di masa yang akan datang. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii
A. PIUTANG.................................................................................................................... 3
A. SOAL KASUS........................................................................................................... 15
iii
iv
5. Jurnal Transaksi.................................................................................................. 31
BAB IV PENUTUP............................................................................................................. 33
A. KESIMPULAN ......................................................................................................... 33
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam suatu ruang lingkup usaha, piutang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan. Piutang terjadi sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa secara
kredit kepada pelanggan. Pemberian jangka waktu kepada pelanggan untuk melunasi
kewajibannya merupakan kebijakan tersendiri dari setiap perusahaan.
Pemberian kelonggaran pembayaran kewajiban kepada pelanggan ini dapat
menguntungkan dan merugikan perusahaan. Pemberian piutang akan meningkatkan
aktivitas dalam suatu perusahaan karena pelanggan diberikan kemudahan atau
keringanan dalam membayar kewajibannya kendati sudah mendapatkan barang atau
sudah menikmati jasanya. Pemberian piutang ini bisa juga semakin memperbanyak
cakupan bisnis suatu perusahaan.
Namun disisi lain piutang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan
karena untuk masa kedepan akan ada kemungkinan debitur tidak sanggup membayar
kewajibannya. Oleh karena itu, dalam memberikan piutang kepada pelanggan
perusahaan juga harus mempunyai beberapa pertimbangan tersendiri seperti
membuat penyisihan jika terjadi kemungkinan debitur tidak sanggup untuk
membayar utangnya.
Dalam pengertian luas piutang merupakan segala bentuk tagihan atau klaim
perusahaan kepada pihak lain yang pelunasannya dapat dilakukan dalam bentuk uang,
barang, maupun jasa. Sedangkan pengertian piutang untuk tujuan akuntansi adalah
segala tagihan yang pelunasannya dengan menggunakan uang.
Lazimnya piutang dihasilkan sebagai akibat dari transaksi penjualan barang
atau pelaksanaan jasa secara kredit dari hasil kegiataan utama perusahaan yang
dikenal dengan istilah piutang usaha. Dalam beberapa hal piutang usaha ini
merupakan piutang tanpa jaminan, sehingga akan merupakan suatu akun terbuka,
yang sering pula disebut dengan istilah piutang usaha. Dalam keadaan tertentu
piutang ini terkadang disertai dengan suatu janji atau jaminan tertulis tanpa syarat
1
2
untuk membayar sejumlah uang tertentu pada suatu saat tertentu yang dikenal dengan
istilah wesel atau piutang wesel.
Pada umumnya piutang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar yaitu piutang
yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang atau dalam waktu satu siklus
operasi normal perusahaan. Tetapi apabila ada diantaranya yang jatuh lebih dari satu
tahun, maka klasifikasinya sebagai aktiva lancar menjadi tidak tepat, oleh karena itu
untuk piutang yang demikian klasifikasinya harus dipisahkan yaitu bukan aktiva
lancar.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang dapat diambil yaitu :
1. Bagaimana cara mengetahui daftar saldo piutang dagang pada PT Eksidha
Computer ?
2. Bagaimana analisis umur piutang dagang pada PT Eksidha Computer ?
3. Bagaimana penyelesaian kasus Piutang Wesel pada PT Eksidha Computer ?
4. Bagaimana penyajian piutang dan dislosure pada PT Eksidha Computer ?
5. Bagaimana jurnal transaksi trimester pertama tahun 2011 pada PT Eksidha
Computer ?
C. TUJUAN MASALAH
Tujuan dari penyelesaian masalah tersebut yaitu :
1. Untuk mengetahui daftar saldo piutang dagang pada PT Eksidha Computer.
2. Untuk mengetahui analisis umur piutang dagang pada PT Eksidha Computer.
3. Untuk mengetahui penyelesaian kasus Piutang Wesel pada PT Eksidha
Computer.
4. Untuk mengetahui penyajian piutang dan dislosure pada PT Eksidha
Computer.
5. Untuk mengetahui jurnal transaksi trimester pertama tahun 2011 pada PT
Eksidha Computer.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PIUTANG
1. Sifat dan komposisi piutang
Dalam pengertian luas piutang merupakan segala bentuk tagihan atau klaim
perusahaan kepada pihak lain yang pelunasannya dapat dilakukan dalam bentuk uang,
barang, maupun jasa. Sedangkan pengertian piutang untuk tujuan akuntansi adalah
segala tagihan yang pelunasannya dengan menggunakan uang.
Lazimnya piutang dihasilkan sebagai akibat dari transaksi penjualan barang atau
pelaksanaan jasa secara kredit dari hasil kegiataan utama perusahaan yang dikenal
dengan istilah piutang usaha. Dalam beberapa hal piutang usaha ini merupakan
piutang tanpa jaminan, sehingga akan merupakan suatu akun terbuka, yang sering
pula disebut dengan istilah piutang usaha. Dalam keadaan tertentu piutang ini
terkadang disertai dengan suatu janji atau jaminan tertulis tanpa syarat untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada suatu saat tertentu yang dikenal dengan istilah
wesel atauh piutang wesel.
Pada umumnya piutang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar yaitu piutang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang atau dalam waktu satu siklus operasi
normal perusahaan. Tetapi apabila ada diantaranya yang jatuh lebih dari satu tahun,
maka klasifikasinya sebagai aktiva lancar menjadi tidak tepat, oleh karena itu untuk
piutang yang demikian klasifikasinya harus dipisahkan yaitu bukan aktiva lancar.
2. Jenis-Jenis Piutang
Pada umumnya piutang diklasifikasikan menjadi piutang dagang/usaha,
piutang wesel dan piutang lain-lain.
1) Piutang dagang / piutang usaha, terjadi karena adanya transaksi penjualan secara
kredit kepada pihak lain/perusahaan lain. Piutang dagang berasal dari penjualan
barang dagangan dan jasa secara kredit dalam operasi usaha normal (Slamet sugiri,
2009 : 43)
2) Piutang wesel merupakan janji tertulis yang dibuat oleh pihak debitur (yang
berutang) kepada pihak kreditor (yang memberi utang) untuk membayar sejumlah
3
4
uang seperti yang tertera dalam surat janji tersebut pada waktu yang telah ditentukan
dimasa yang akan datang. Jangka waktu piutang wesel pada umumnya paling sedikit
60 hari setelah penandatanganan wesel.
3) Piutang lain-lain meliputi piutang non usaha seperti pinjaman kepada pejabat
perusahaan, pinjaman kepada karyawan maupun pinjaman kepada pihak lain yang
tidak berkaitan dengan usaha (Slamet sugiri, 2009 : 43).
3. Perbedaan Jenis Piutang
dimana dan kapan saat terjadinya penjualan (point of sell) merupakan dasar
pengakuannya. Untuk pelaksanaan jasa maka trade receivable diakui pada saat
pelayanan jasa selesai dilaksanakan. Demikian pula apabila kegiatan perusahaan
dalam bidang kontraktor dalam jangka panjang, maka trade receivable dapat diakui
berdasarkan presentase penyelesaian (proyek). Namun pada umumnya trade
receivable akan diakui berdasarkan accrual basis dimana pengakuan piutang
mendahului realisasi atau pembayaran. Jadi piutang diakui tanpa dikaitkan kapan
pembayaran kas akan diterima (accrual basis).
b. Pengukuran (measurement)
Pengukuran ditujukan untuk menyajikan jumlah yang harus dicatat sebagai
piutang Pengukuran dapat dilakukan kapan saja pada saat diperlukan, sedangkan
penilaian seringkali dilakukan melakukan penyesuaian (adjustmen) pada saat
penyiapan laporan keuangan.
c. Penilaian (valuation)
Penilaian ditujukan untuk mencerminkan jumlah piutang bersih sehingga
mencerminkan nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable value). Net
realizable value merupakan salah satu penerapan dari prinsip penandingan
(matching coss with revenue) dalam penyiapan laporan keuangan. Contohnya :
adalah pada kejadian sebagai berikut : Diskon, Retur penjualan dan penyesuaian
harga, Beban beban keuangan dan Kerugian piutang tidak tertagih.
Apabila jenis tersebut terjadi pada periode yang sama dengan pendapatan yang
dihasilkan maka hal ini bukanlah merupakan masalah karena prinsip penandingan
sudah terpenuhi. Berikut ini akan dijelaskan perlakuan akuntansi mengenai hal
tersebut satu per satu.
1) Discount
Ada dua jenis discount yang sering dikenal, yaitu trade discount dan cash
discount. Trade discount diberikan kepada pelanggan bervariasi yang besarnya
tergatung pada jumlah atau ukuran yang dibeli oleh pelanggan yang bersangkutan.
Demikian pula pengakuan pendapatannya adalah sebesar harga jual kotor
6
(Pendapatan yang ditangguhkan) pada saat penjualan terjadi dan diakui sebagai
revenue sesuai dengan berlalunya waktu.
Pada saat penerimaan pembayaran angsuran beban bunga yang
diperhitungkan dari saldo bersih piutang harus diakui sebagai pendapatan bunga.
Unearned finance charges dilaporkan pada neraca sebagai akun lawan instalment
receivable, dan akun revenue from customer finance charges dilaporkan dalam
perhitungan laba rugi sebagai other operating income.
4) Kerugian piutang tidak tertagih (doubtful accounts).
Piutang yang dimiliki perusahaan sering kali tidak dapet direalisasikan atau
ditagih seluruhnya. Jumlah kerugian piutang yang tidak dapat ditagih harus
diantisipasi terlebih dahulu sesuai dengan periode dimana penjualan itu terjadi
atau apabila perusahaan akan menetapkan taksiran jumlah bersih piutang dagang
yang dapat direalisasi. Jumlah piutang dagang yang ditaksir dapat ditagih, dicatat
dengan medebet kerugian piutang tidak tertagih (uncollectible accounts expence)
dan mengkredit suatu akun penyisihan piutang tidak tertagih (allowance for
uncollectible accounts/ allowance for bed debts). Cara lain yaitu memperlakukan
uncollectible accounts ini adalah sebagai general administerative expense apabila
hal ini terjadi karena kegagalan manajemen untuk dapat merealisasi piutang
dagang menjadi kas. Sedangkan akun allowance for uncollectible accounts
disajikan dalam neraca sebagai akun lawan akun piutang usaha. Apabila secara
nyata piutang dagang tersebut tidak dapat ditagih, maka pencatatannya dilakukan
dengan mendebet allowance for uncollectible accounts dan mengkredit akun
accounts receivable. Akun allowance for doubtful accounts merupakan valuation
accounts yang akan ditinjau kembali kewajaran jumlahnya pada setiap akhir
periode.
5. Dasar-dasar pembebanan piutang tidak tertagih
Taksiran jumlah piutang dagang tidak tertagih (estimated uncollectible accounts)
dapat dilakukan berdasarkan dua metode yaitu sebagai berikut :
a. Metode penghapusan langsung (direct write-off method)
8
tertentu dari hasil penjualan. Keberatan yang dilontarkan atas pendekatan ini
adalah bahwa penjualan tidak seluruhnya dilakukan secara kredit, sedangkan
yang mempunyai risiko tidak tertagih adalah hanya atas penjualan kredit
saja. Apapun keberadaan yang dilontarkan, maka jumlah yang didapatkan
berdasarkan penjualan kredit neto (net credit sales) akan merupakan jumlah
yang harus disesuaikan dan ditambahkan seluruhnya pada jumlah allowance
for uncollectible accounts.
2) Pendekatan neraca (balance sheet approach)
Penetapan taksiran kerugian piutang tidak tertagih bertujuan untuk
mencerminkan jumlah piutang dagng neto yang dapat direalisasikan yang
wajar dengan cara menetapkan besarnya piutang tidak tertagih berdasarkan
suatu presentase tertentu terhadap saldo-saldo piutang yang beredar pada
tanggal laporan atau berdasarkan suatu analisis umur piutang (aging
schedule). Berdasarkan pendekatan ini akan lebih wajar dan bernalar
dibandingkan perhitungan pendekatan laba-rugi, karena memang yang
mempunyai risiko tidak tertagihnya piutang justru dari piutang yang belum
dilunasi (masih beredar). Semakin lama umur piutang maka semakin sulit
untuk dapat ditagih, sehingga presentase kemungkinan tidak tertagihnya
akan semakin besar. Jumlah yang di dapat berdasarkan presentase tertentu
terhadap saldo piutang dagang ini akan merupakan jumlah piutang tidak
tertagih sehingga jumlah penyesuaian adalah jumlah piutang tidak tertagih
awal ditambahkan menjadi jumlah yang di dapat dari hasil presentase
terhadap saldo piutang dagang. Ayat jurnal penyesuaian yang harus dibuat
adalah:
Uncollectible accounts expense xxx
Allowance for uncollectible accounts xxx
(Untuk mencatat piutang dagang yang diperkirakan tidak tertagih)
Piutang dagang sejumlah Rp 15.000.000,00 ditetapkan tidak dapat
ditagih dan kemudian dihapuskan. Pada periode yang sama ternyata dapat
diterima kembali pembayarannya, ayat jurnal yang dibuat adalah:
10
2. Pendiskontoan Wesel
Mendiskontokan wesel adalah meminjam uang ke bank dengan menggunakan
wesel sebagai jaminan. Bank akan memberikan pinjaman tetapi dikurangi dengan
bunga yang diperhitungkan dengan selama jangka waktu diskonto, bunga yang
diperhitungkan ini disebut juga diskonto. Mendiskontokan wesel harus memenuhi
syarat, jika pembuat wesel tidak melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo maka
pihak yang mendiskontokan bertanggung jawab untuk melunasi wesel tersebut.
C. PIUTANG LAIN-LAIN
Piutang ini merupakan piutang yang tidak termasuk kedalam piutang dagang atau
usaha dan piutang wesel. Artinya piutang lain-lain tidak timbul karena penjualan
barang dan jasa serta bukan pula karena kesanggupan formal dari penerima kredit
untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu. Piutang lain-lain
meliputi piutang non usaha seperti pinjaman kepada pejabat perusahaan, pinjaman
kepada karyawan maupun pinjaman kepada pihak lain yang tidak berkaitan dengan
usaha (Slamet Sugiri, 2009 : 43)
A. SOAL KASUS
Kasus 2 ini berhubungan dengan pos piutang. Untuk dapat menyelesaikan kasus ini,
Saudara diharapkan untuk menggunakan referensi yang relevan. Referensi yang
direkomendasikan untuk digunakan sebagai acuan dalam menyelesaikan kasus ini adalah
buku Intermediate Accounting Volume 1 IFRS Edition (Keiso, Weygandt, Wrfield,
2011), khususnya pada Chapter 7. Masalah-masalah akuntansi yang menjadi focus dalam
kasus ini diringkas sebagai berikut :
No Masalah Akuntansi Rincian Masalah
1 Penilaian Piutang a. Nilai realisasi bersih Piutang meliputi
perhitungan Cadangan Kerugian
Piutang dan Baiaya Kerugian Piutang
b. Penghapusan Piutang dan Penerimaan
kembali Piutang yang telah dihapus.
2 Penyajian Piutang a. Penyajian Piutang Dagang, Piutang
Wesel, Piutang Wesel Didiskontokan,
Piutang kepada Karyawan, dan Piutang
Lain-lain
b. Penyajian Piutang bersaldo kredit
c. Pengungkapan (disclosure) untuk
informasi yang berhubungan dengan
Piutang.
3 Penggunaan Piutang untuk a. Pendiskontoan Piutang Wesel
memperoleh kebutuhan Kas b. Penjualan Piutang Dagang
c. Penjaminan Piutang Dagang
PT Eksidha Computer, perusahaan yang berlokasi di Jalan Papandayan nomor 7,
Yogyakarta, adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan computer.
Perusahaan didirikan pada pertengahan tahun 2005. Perusahaan mengandalkan beberapa
pemasok barang dari kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Semarang. Sedangkan
pelanggan perusahaan adalah tersebar di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa
Tengah. Pembelian barang dilakukan dengan berbagai syarat pembayaran, tergantung
perjanjian dengan para pemasok. Sedangkan untuk penjualan barang, perusahaan
menetapkan syarat pembayaran 5/10,n/30.
15
16
Setiap awal bulan, perusahaan selalu mengirimkan surat pernyataan piutang (statement
of accounts) kepada para debitur. Pembuatan surat pernyataan piutang tersebut didasarkan
pada data yang terdapat dalam buku pembantu piutang (kartu piutang) pada akhir bulan
sebelumnya. PT Eksidha Computer selalu membuat laporan keuangan pada setiap akhir
tahun, yaitu setiap tanggal 31 Desember. Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir
tanggal 31 Desember 2010, diharapkan dapat diselesaikan pada tanggal 20 Januari 2011.
Menjelang akhir bulan Desember 2010, PT Eksidha Computer memberikan kesempatan
kepada Saudara untuk bekerja paruh waktu (part time). Pada tahap-tahap awal tugas yang
diberikan kepada Saudara, dalam rangka persiapan penyusunan laporan keuangan per 31
Desember 2010, adalah menyiapkan dan memproses data yang berhubungan dengan piutang,
seperti transaksi penjualan kredit, pelunasan piutang, penghapusan piutang dagang,
penjaminan piutang dagang, penjualan piutang dagang, pendiskontoan piutag wesel, dan
transaksi lain-lain.
Dalam proses penyiapan data, khususnya data mengenai piutang, sebagai dasar untuk
penyusunan laporan keuangan, Saudara juga diminta untuk mencermati pencatatan dan
posting yang telah dilakukan oleh karyawan perusahaan. Saudara diharapkan dapat
melakukan berbagai macam koreksi yang Saudara anggap perlu.
Dari buku besar per 31 Desember 2010 (sebelum penyesuaian) diperoleh informasi
mengenai saldo Piutang Dagang, Cadangan Kerugian Piutang, Piutang pada Karyawan,
Piutang Wesel, dan Piutang Lain-lain sebagai berikut :
Dari kartu piutang per 31 Desember 2010 dapat diringkas informasi sebagai berikut :
17
Pada akhir bulan Desember 2010, diperoleh informasi bahwa CV Tiga Anggrek untuk
sementara ditutup dan pemiliknya sudah pindah tanpa meninggalkan alamat.
Pada awal bulan Januari 2011, diterima surat dari dua debitur sebagai tanggapan atas surat
pernyataan piutang yang telah dikirimkan. Dua debitur tersebut adalah (1) Akademi
Akuntansi YKPN, dan (2) Mataram Komputer Rental. Pada intinya, kedua debitur tersebut
menyatakan bahwa jumlah utang mereka tidak seperti yang tercantum pada surat
pernyataan piutang. Informasi mengenai perbedaan saldo tersebut dapat diringkas sebagai
berikut:
Salah satu kebijakan perusahaan di bdang personalia adalah memberikan fasilitas pinjaman
kepada karyawann setingkat manajer masing-masing dengan plafon sebesar
Rp25.000.000,00 yang dapat dibayar dengan cara dipotong dari bonus tahunan setiap akhir
19
bulan April tahun berikutnya. Piutang kepada karyawan per 31 Desember 2010 terdiri atas
piutang kepada masing-masing karyawan sebagai berikut:
Pada akhir bulan Desember 2010, dalam rangkaian rapat pimpinan perusahaan diputuskan
bahwa 75% biaya melahirkan anak bagi karyawan (sampai dengan anak ketiga) ditanggung
oleh perusahaan. Keputusan tersebut berlaku pula bagi Tn. Komarudin, yang istrinya baru
melahirkan anak kedua pada awal bulan Desember 2010(dengan seluruh biaya sebesar
Rp12.000.000,00). Biaya tersebut oleh perusahaan akan dimasukkan ke dalam rekening
“Beban Kesejahteraan Karyawan”.
Pada tanggal 15 Desember 2010, karena adanya kebutuhan uang tunai yang cukup
mendesak perusahaan mendiskontokan seluruh piutang wesel ke Bank Bumi Perthiwi
dengan tingka diskonto 15%. Dalam perjanjian dengan Bank Bumi Pertiwi disebutkan
bahwa hak menagih piutang wesel sudah dialihkan ke Bank Bumi Pertiwi dengan ketentuan
apabila pada tanggal jatuh tempo (15 Maret 2011) Bank Bumi Pertiwi belum menerima
pelunasan, maka tanggal 16 Maret 2011 PT Eksidha Computer harus melunasi seluruh nilai
jatuh tempo wesel ditambah fee beban administrasi bank sebesar Rp250.000,00. Karyawan
PT Eksidha telah mencatat transaksi pendiskontoan wesel tersebut sebagai berikut:
Januari 03 Perusahaan meminjam uang dari Bank Buana dengan dengan jaminan piutang
dagang (dengan fasilitas secured borrowing). Jumlah pinjaman yang diajukan kepada Bank
Buana adalah sebesar Rp500.000.000,00. Jaminan atas pinjaman tersebut adalah piutang
kepada Bimbingan Tes Prima SNMPTN dan piutang kepada Mataram Computer Rental
dengan total nilai jaminan sebesar Rp719.700.000,00. Dalam perjanjian antara PT Ekshida
Computer dengan Bank Buana disebutkan bahwa hak untuk menagih piutang tetap dilakukan
oleh PT. Ekshida, tetapi hasil dari penagihan piutang kepada dua lembaga tersebut harus
segera disetorkan ke bank dalam jumlah seutuhnya ditambah dengan beban bunga 3% per
bulan yang harus dilakukan pada awal bulan berikutnya. Uang pinjaman yang diterima
perusahaan dari Bank Buana tersebut adalah sebesar Rp500.000.000,00 dikurang dengan
beban administrasi bank, provisi dan meterai sebesar 5% dari jumlah pinjaman.
Januari 05. Karena kebutuhan kas yang sangat mendesak, perusahaan menjual sebagian
piutang dagang (dengan fasilitas sale without guarantee) kepada PT Niaga Factoring
Corporation (NFC), sebuah lembaga keuangan yang melayani jasa anjak piutang. Piutang
dagang yang dijual tersebut berjumlah Rp 1.364.700.000,00. Jumlah piutang yang dijual
tersebut merupakan total piutang kepada tiga pelanggan besar, yaitu Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN, Akademi Akuntansi YKPN, dan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Dalam hal ini perusahaan akan mendapatkan uang tunai sebesar Rp 1.200.000.000,00
(jumlah bersih setelah dipotong beban provisi dan komisi sebesar Rp 64.700.000). Sisa
sebesar Rp 100.000.000,00 (Rp 1.364.700.000,00 – Rp 1.264.700.000,00) untuk sementara
ditahan oleh PT. Niaga Factoring Corporation (NFC) untuk cadangan apabila terjadi retur
penjualan, dan potongan penjualan. Jumlah yang tersisa setelah dikurangi pos-pos tersebut
diatas akan segera dikembalikan oleh PT Niaga Factoring Corporation (NFC).
Januari 30 Diterima sepucuk surat dari pemilik CV. Tiga Anggrek yang berisi informasi
bahwa CV. Tiga Anggrek telah beroperasi kembali, dan CV. Tiga Anggrek
akan segera melunasi utangnya.
Januari 31 Hasil penagihan piutang selama bulan Januari kepada Bimbingan Tes Prima
SNMPTN adalah sebesar Rp 32.400.000,00 dan kepada Mataram Computer
21
TUGAS MAHASISWA :
Dari informasi yang tersedia saudara diminta untuk :
1. Menentukan jumlah piutang yang seharusnya disajikan dalam Laporan Posisi
Keuangan tanggal 31 Desember 2010. Untuk itu saudara juga diminta untuk
melakukan berbagai koreksi yang diperlukan. Rincian tugas butir 1 ini dapat saudara
lihat pada kertas kerja
2. Menentukan jumlah nilai realisasi bersih piutang. Tugas tersebut meliputi penentuan
saldo cadangan kerugian piutang didasarkan pada analisis umur piutang.
3. Menyajikan pos-pos piutang dalam Laporan Posisi Keuangan tanggal 31 Desember
2010, termasuk disclosure yang diperlukan
4. Mencatat transaksi yang terjadi selama trisemester pertama tahun 2011
23
PT EKSIDHA COMPUTER
Jl. Papandayan No. 7 Yogyakarta
Telp. (0274) 881295 Fax. (0274) 885695, E-mail: Eksidha@aa.ac.id
Pimpinan
Akademi Akuntansi YKPN
Jl. Gagak Rimang No. 2 -4
Yogyakarta
Dengan hormat
Bersama ini kami informasikan bahwa tanggal 31 Desember 2010. Jumlah Piutang kami
kepada lembaga yang Bapak pimpin adalah sebesar Rp. 592.100.000,00 (lima ratus sembilan
puluh dua juta seratus ribu rupiah). Rincian jumlah Piutang tersebut adalah sebagai berikut.
Tanggal Nomor Faktur Keterangan Jumlah
22-11-2010 10208 36 buah desktop Compaq Prosigna Rp. 14.400.000,00
19-12-2010 10321 32 buah printer HP 7L 177.700.000,00
Jumlah Rp.592.100.000,00
Apabila jumlah tersebut tidak sesuai dengan catatan Bapak/Ibu, mohon surat ini
dikembalikan kepada kami setelah bagian bawah surat diisi dengan penjelasan yang
diperlukan. Silahkan menggunakan amplop balasan (terlampir). Harap diketahui bahwa surat
ini BUKAN MERUPAKAN SURAT TAGIHAN.
Hormat kami,
Komarudin
Manajer Akuntansi
24
Menurut catatan kami, faktur nomor 10321 jumlah yang benar adalah Rp. 144.700.000,00.
Jumlah tersebut merupakan harga 32 buah printer HP Laser 7L. Harga per unit untuk printer
tersebut berdasarkan atas harga yang telah disepakati adalah Rp. 4.521.875. dengan demikian,
jumlah utang kami kepada PT Eksidha Computer per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp.
559.100.000,00 bukan sebesar Rp. 592.100.000,00
Hormat kami
PT EKSIDHA COMPUTER
Jl. Papandayan No. 7 Yogyakarta
Telp. (0274) 881295 Fax. (0274) 885695, E-mail: Eksidha@aa.ac.id
Pimpinan
Mataram Comuputer Rental
Jl. Mataram No. 876
Yogyakarta
Dengan hormat
Bersama ini kami informasikan bahwa tanggal 31 Desember 2010. Jumlah Piutang kami
kepada lembaga yang Bapak pimpin adalah sebesar Rp. 476.600.000,00 (empat ratus tujuh
puluh enam juta enam ratus ribu rupiah). Rincian jumlah Piutang tersebut adalah sebagai
berikut.
25
Jumlah Rp.476.600.000,00
Apabila jumlah tersebut tidak sesuai dengan catatan Bapak/Ibu, mohon surat ini
dikembalikan kepada kami setelah bagian bawah surat diisi dengan penjelasan yang
diperlukan. Silahkan menggunakan amplop balasan (terlampir). Harap diketahui bahwa surat
ini BUKAN MERUPAKAN SURAT TAGIHAN.
Hormat kami,
Komarudin
Manajer Akuntansi
Menurut catatan kami, faktur nomor 10238 jumlah yang benar adalah Rp. 222.800.000,00.
Jumlah tersebut merupakan harga 100 buah printer Canon BJC 610. Harga per unit untuk
printer tersebut adalah Rp. 2.228.000,00. Dengan demikian, jumlah utang kami kepada PT
Eksidha Computer per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 461.600.000,00 bukan sebesar
Rp. 476.600.000,00
Hormat kami
B. PEMBAHASAN KASUS
1. Daftar Saldo Piutang
PT EKSIDHA COMPUTER
DAFTAR SALDO PIUTANG DAGANG
31 Desember 2010
Daftar saldo Piutang dagang di bawah ini dibuat ini dibuat setelah mempertimbangkan
adanya koreksi kesalahan penghapusan piutang, dan piutang bersaldo kredit.
Nama Debitur Saldo
131. 0001 Media Computer Rental Rp 101.300.000
Sekolah Tinggi Ilmu
131. 0002
Ekonomi YKPN Rp 363.300.000
131. 0003 L.P.K. Widya Karya Rp 28.000.000
131. 0004 Toko Buku Siswa Remaja Rp 144.400.000
131. 0005 CV Solo Jaya Rp 73.200.000
131. 0006 UD Kirana Kurnia Rp 11.800.000
Bimbingan Test Prima
131. 0007
UMPTN Rp 243.100.000
131. 0008 Akademi Akuntansi YKPN Rp 559.100.000
131. 0009 Toko Buku Tiga Sekawan Rp 196.700.000
131. 0010 Mataram Computer Rental Rp 476.600.000
Akademi Manajemen
131. 0011
Perusahaan YKPN Rp 442.300.000
131. 0013 UD Dian Kirana Rp 31.600.000
Jumlah Rp 2.671.400.000
Jurnal untuk mencatat koreksi kesalahan, reklasifikasi piutang bersaldo kredit dan
penghapusan piutang dagang
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
2010, Des
31 Cadangan Kerugian Piutang 15.600.000
31 Penjualan 144.700.000
PT EKSIDHA COMPUTER
ANALISIS UMUR PIUTANG DAGANG
31 Desember 2010
KETERANGAN
Lebih dari Jumlah
Nama Debitur 01 - 30 hari 31 - 60 61 - 90 hari 91 - 120
120 hari (Rp)
(Rp) hari (Rp) (Rp) hari (Rp)
(Rp)
Media Computer
Rental 12.300.000
5.600.000 83.400.000 101.300.000
Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi 339.400.000
23.900.000 363.300.000
YKPN
L.P.K. Widya
Karya 24.600.000 28.000.000
3.400.000
Toko Buku Siswa
Remaja 41.100.000
49.800.000 53.500.000 144.400.000
CV Solo Jaya
11.100.000
29.900.000 32.200.000 73.200.000
UD Kirana
Kurnia 3.300.000 5.500.000 11.800.000
3.000.000
Bimbingan Test
Prima UMPTN 210.700.000
32.400.000 243.100.000
Akademi
Akuntansi YKPN 144.700.000
414.400.000 559.100.000
Toko Buku Tiga
10.500.000
Sekawan 26.500.000 159.700.000 196.700.000
Mataram
Computer Rental 237.800.000
238.800.000 476.600.000
28
Akademi
Manajemen
322.400.000
Perusahaan 442.300.000
YKPN
119.900.000
UD Dian Kirana
31.600.000 31.600.000
3. Piutang Wesel
PT EKSIDHA COMPUTER
PIUTANG WESEL
31 Desember 2010
PT EKSIDHA COMPUTER
PENYAJIAN PIUTANG dan DISLOSURE
31 Desember 2010
Berikut ini adalah penyajian Piutang dalam Laporan Posisi Keuangan per 31 Desember 2010 :
Piutang Dagang Rp 2.671.400.000,00 -
Cadangan Kerugian Piutang Rp (70.759.000,00)
Piutang Yang Kemungkinan Dapat
Ditagih - Rp 2.600.641.000,00
Piutang Karyawan Rp 101.000.000,00
Catatan :
Perhitungan jumlah piutang kepada pegawai yang harus dilaporkan dalam Laporan Posisi Keuangan
tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut
Nama Karyawan Jabatan Jumlah Piutang
Ely Setyorini, SE. Manajer Pemasaran Rp 25.000.000,00
Ir. Agus Yuniarto Manajer Teknik Rp 25.000.000,00
Drs. Hendri Purwito Manajer Keuangan Rp 25.000.000,00
Komarudin,A.Md. Manajer Akuntansi Rp 10.000.000,00
(75% x Rp 12.000.000) Rp (9.000.000,00)
PT EKSIDHA COMPUTER
JURNAL TRANSAKSI
Trisemester pertama tahun 2011
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
2011
Januari 3 Kas 475.000.000
Beban Administrasi 25.000.000
Utang Bank 500.000.000
(Mencatat peminjaman sebagai utang bank)
5 Kas 1.200.000.000
Beban Administrasi 64.700.000
Piutang PT NFC 100.000.000
Piutang Dagang 1.364.700.000
(Mencatata pendiskontoan piutang kepada
PT NFC)
30 Piutang Dagang 15.600.000
Cadangan Kerugian Piutang 15.600.000
(Mencatat pengembalian piutang yg telah
dihapuskan)
31 Kas 32.400.000
Piutang Dagang 32.400.000
(Mencatat pembayaran piutang oleh
Bimbingan Tes Prima SNMPTN)
31 Kas 237.606.000
Potongan Penjualan 1.194.000
Piutang Dagang 238.800.000
(Mencatat pembayan piutang oleh Mataram
Computer Rental)
Februari 1 Utang Bank 270.006.000
Beban Bunga Bank 15.000.000
Kas 285.006.000
(Mencatat penyetoran atas tagihan kepada
Bank Buana)
3 Retur Penjualan 11.500.000
Piutang Dagang 11.500.000
(Mencatat pengembalian barang dari
Mataram Computer Rental)
11 Kas 15.600.000
Piutang Dagang 15.600.000
32
33
DAFTAR PUSTAKA
34