PIUTANG
Disusun
Oleh Kelompok 5:
Assalamualaikum wr.wb
Dengan menyebut Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dari Ibu Elva Nuraina, S.E,
M.Si Dosen matkul Pengatar Akuntansi 2tentang “Piutang”.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi kata maupun penyusunan kalimatnya. Dengan itu di harapkan para
pembaca bisa memberikan saran dan kritiknya kepada kami sehingga kami bisa memperbaiki
makalah ini. Semoga pembaca dapat mengambil hikmah dan manfaatnya dari makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan ...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A.
Pengertian Piutang.........................................................................................
B.
Ciri-ciri Piutang.............................................................................................
C.
Jenis-jenis Piutang.........................................................................................
D.
Kerugian Piutang...........................................................................................
E.
Perbedaan pencatatan metode langsung dengan metode cadangan/metode tidak
langsung ........................................................................................................
F. Jika menggunakan metode tidak langsung, maka metode penentuan besarnya
cadangan kerugian piutang............................................................................
G. Wesel Tagih....................................................................................................
H. Pengakuan Awal.............................................................................................
a. Biaya Transaksi........................................................................................
b. Diskon Penjualan.....................................................................................
I. Pengukuran Setelah Perolehan.......................................................................
J. Penurunan Nilai.............................................................................................
a) Konsep Umum Penurunan Nilai..............................................................
i. Penghitungan Penurunan Nilai.............................................................
ii. Jurnal Penurunan Nilai........................................................................
b) Penghentian Pengakuan...........................................................................
c) Penyajian .................................................................................................
d) Pengungkapan .........................................................................................
e) Analisis Piutang.......................................................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................................
A. Kesimpulan ...................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Piutang adalah kleim atau tagihan perusahaan terhadap pihak yang lain yang
timbul karena sebelumnya telah terjadi penjualan atau penyerahan barang / uang / jasa
secara kredit. Kategori piutang dipengaruhi jenis usaha entitas. Untuk perusahaan
dagang dan manufaktur jenis piutang yang muncul adalah piutang dagang dan piutang
lainnya. Entitas menyebabkan piutang terkait dengan pendapatan sebagai piutang
usaha. Piutang memeliki beberapa ciri-ciri dan jenis-jenis. Ada beberapa piutang dan
pinjaman yang diberikan seperti wesel tagih dimana klaim perusaan pada pihak ke
tiga, pengakuan awal dimana disebut juga pengakuan pendapatan, pengukuran setelah
perolehan dimana piutang termasuk kategori asset keuangan pinjaman yang diberikan
dan piutang, penurunan nilai, penghentian pengakuan dimana piutang dan pinjaman
tidak lagi dicatat dalam laporan keuangan, penyajian dimana perusahaan menyajikan
piutang, pengungkapan, dan yang terakhir ada analisis piutang dimana dengan melihat
perputaran piutang dan umur piutang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan piutang?
2. Apa saja ciri-ciri dari piutang?
3. Apa saya jenis-jenis dari piutang?
4. Apa yang menyebabkan kerugian piutang?
5. Apa yang dimaksud dengan wesel tagih?
6. Bagaimana pengakuan awal terhadap piutang?
7. Bagaimana pengukuran setelah peroleham terhadap piutang?
8. Apa yang menyebabkan penurunan nilai terhadap piutang?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan piutang
2. Mendeskripsikan ciri-ciri piutang
3. Mendeskripsikan jenis-jenis piutang
4. Mendeskripsikan kerugian piutang
5. Mendeskripsikan wesel tagih
6. Mendeskripsikan pengakuan awal terharap piutang
7. Mendeskripsikan pengukuran setelah perolehan terhadap piutang
8. Mendeskripsikan penurunan nilai terhadap piutang
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Piutang
kleim atau tagihan perusahaan terhadap pihak yang lain yang timbul karena
sebelumnya telah terjadi penjualan atau penyerahan barang / uang / jasa secara kredit.
B. Ciri-ciri Piutang
1. Mempunyai tanggal jatuh tempo
Nilai jatuh tempo yaitu istilah yang menjelaskan penjumlahan dari nilai
transaksi utama lalu ditambah dengan nilai bunga yang dibebankan untuk
dibayarkan pada tanggal jatuh tempo. Seorang pembeli yang melakukan
transaksi dengan cara kredit bukan hanya membayar sejumlah nilai barang
yang telah dibeli, tetapi juga bunganya karena dia meminta waktu untuk
membayar barang tersebut dengan tempo.
2. Mempunyai nilai pada saat jatuh tempo
Ciri piutang yang kedua adalah adanya tanggal jatuh tempo. Tanggal jatuh
tempo dapat diketahui dari lamanya atau umur piutang. Umumnya, penjual
menggunakan dua jenis pengukuran umur, yaitu bulan dan hari. Jika berumur
bulanan, maka tanggal jatuh temponya sama dengan tanggal pembeli
melakukan transaksi kredit tersebut, hanya saja berbeda bulan. Apabila
berumur harian, maka wajib dilakukan perhitungan untuk menentukan kapan
tanggal jatuh temponya secara pasti.
3. Bila ada perjanjian akan dikenakan bunga
Piutang dapat terjadi dikarenakan pembeli memutuskan melakukan transaksi
secara kredit dan hal ini menimbulkan bunga. Bunga dalam hal ini dibayar
sebagai bentuk konsekuensi pembeli yang meminta waktu pembayaran
tertentu dan sebagai keuntungan bagi penjual karena sudah bersabar dalam
menunggu pelunasan kredit tersebut. Untuk besaran bunga dalam hal ini
sesuai kebijakan dari penjual dalam menentukan tingkat bunga yang dipakai.
C. Jenis-jenis Piutang
H. Kerugian Piutang
• Pelaporan piutang dalam laporan keuangan sebesar nilai realisasi piutang.
Sedangkan bagian yang diperkirakan tidak dapat ditagih dianggap sebagai
kerugian atau beban perusahaan.
• Sesuai pernyataan SAK di Indonesia pencatatan piutang tercantum dalam neraca
adalah sebesar jumlah piutang yang jatuh tempo dikurangi dengan perkiraan
jumlah piutang yang tidak dapat ditagih, untuk itu perusahaan perlu membuat
cadangan penghapusan piutang yang tak dapat ditagih.
• Metode pencatatan penghapusan piutang dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
a. Metode langsung (Direct Write Off Method)
b. Metode cadangan/metode tidak langsung (Indirect Write Off Method)
• Perbedaan pencatatan metode langsung dengan metode cadangan / metode tidak
langsung :
1. Menaksir kerugian piutang yang tidak dapat ditagih
Jika menggunakan metode langsung tidak dijurnal
Jika menggunakan metode tidak langsung :
B. Kerugian Piutang xx
Cad. Kerugian Piutang xx
Contoh :
Rekening piutang menunjukkan Rp 18.000.000,00 dari jumlah tersebut
ditaksir 20% tidak dapat ditagih
Metode langsung tidak dijurnal
Metode tidak langsung :
Beban Kerugian Piutang Rp 3.600.000
Cadangan Kerugian Piutang Rp 3.600.000
(20% x Rp 18.000.000 = Rp 3.600.000)
2. Diputuskan untuk penghapusan piutang
Jika menggunakan metode langsung :
Beban kerugian piutang xx
Piutang xx
Jika menggunakan metode tidak langsung
Cadangan kerugian piutang xx
Piutang xx
Contoh :
Debitur Anggara dinyatakan jatuh pailit maka utangnya sebesar
Rp 1.500.000 dihapuskan
Metode langsung :
Beban kerugian piutang Rp 1.500.000
Piutang Rp 1.500.000
Metode tidak langsung
Cadangan kerugian piutang Rp 1.500.000
Piutang Rp 1.500.000
3. Adanya pernyataan kesanggupan debitur untuk membayar piutang
yang sudah dihapus
Jika menggunakan metode langsung tidak dijurnal
Jika menggunakan metode tidak langsung :
Piutang xx
Cadangan kerugian piutang xx
Contoh :
Debitur Anggara menyatakan kesanggupan untuk membayar utangya
J. Wesel tagih
Wesel tagih merupakan klaim perushaan kepada pihak ketiga yang didukung
janji tertulis untuk membayar dalam jangka waktu tertentu.Wesel janji tertulis
bersyarat, dibuat oleh yang satu untuk pihak. Penerbit wesel disebut wesel bayar
(notes payable) karena penerbit berjanji untuk membayar. Sedangkan, pnerima wesel
disebut wesel tagih (notes receivable) karena penerima memiliki hak klaim untuk
menagih.
Wesel tagih biasanya memiliki bunga, walaupun ada beberapa wesel tagih
yang tidak berbunga. Wesel tagih yang tidak berbunga biasanya dijual dengan diskon
(lebih renah dari nilai nominal)dan pihak penerbit akan meneima uang yang lebih
kecil dari jumlah yang akan dibayarkan di masa depan. Diskonmerupakan bentuk
bunga yang diterima di muka. Wesel tagih dapat dijual oleh pemegangnya sebelum
jatuh tempo.
K. Pengakuan Awal
Sesuai dengan PSAK 55, piutang diakui oleh entitas sebesar nilai wajar. Nilai
wajar merupakan harga perolehan atau nilai pertukaran antara kedua belah pihak pada
tanggal transaksi.
Untuk piutang yang memiliki nilai wajar misalnya wesel tagih, entitas dapat
menggunakan nilai wajar pada saat pengukuran awal dan melakukan pengukuran
secara konsisten dengan menggunakan nilai wajar. Sebaliknya, jika entitas tidak
memilih menggunakan nilai wajar pada pengakuan awal, maka pada pengakuan
selanjutnya tidak boleh memilih menggunakan nilai wajar. Keuntungan dan kerugian
yang belum direalisasikan akibat perubahan nilai wajar disajikan dalam laporan laba
rugi.
a. Biaya Transaksi
Kas Rp.2.400.000.000
Pinjaman yang diberikan Rp.212.527.560
Pendapatan Bunga Rp.2.612.527.560
b. Diskon Penjualan
Metode Bruto
Penjualan Rp5000.000
Metode Neto
Piutang Dagang Rp4.900.000
Penjualan Rp4.900.000
L. Pengukuran Setelah Perolehan
M. Penurunan Nilai
a) Konsep Umum Penurunan Nilai
Peristiwayang menyebabkan penurunan nilai meliputi data dan informasi yang dapat
diobservasi yang menjadi perhatian pemegang aset. Beberapa contoh peristiwa yang
menyebabkan penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Jumlah penurunan nilai adalah seluruh nilai piutang tercatat nilai jaminan
yangdikuasai oleh perusahaan(jika ada). Jika tidak ada jaminan maka semua piutang tersebut
dihapukan dan akan diakui oelh perusahaan sebagai beban.
Penghapusan Piutang
Kasus 1
Dicapai kesepakatan dengan PT Kesturi pinjaman akan mulai diangsur pada tahun 2016
namun tidak ada penambahan bunga mauoun perubahan pokok atas skedul. PT Kenanga
mendapat grace period selama ulang tahun untuk tidak menganggur dan membayar bunga.
Kerugian 18.181.818
Ada dua metode untuk mencatat jurnal penurunan nilai yaitu, metode penghapusan
langsung (direct write off method) dan metode pencadangan (allowance method). Untuk
penghapusan langsung, piutang yang diturunkan nilainya langsung dihapuskan tanpa
dibuatakun cadangan penurunan nilai.Standar menyebutkan kedua metode tersebut dapat
digunakan oleh entitas.
Pada 1 Maret 2105, piutang dari seorang pelanggan sebesar Rp.8.000.000 dihapuskan karena
terdapat bukti objektif pelanggan tersebut tidak akan membayar piutangnya.
b) Penghentian Pengakuan
Piutang selain dapat transfer untuk mendapatkan kas lebih cepat dari tanggal jatuh
tempo, dapat juga digunakan sebagai jaminan memperoleh pinjaman.
PT Teratai pada 1 Februari 2015, menarik utang dalam bentuk wesel byar (notes payable)
dari perusahaan pembiayaan PT Dahlia Finance sebesar Rp.600.000.000. untuk itu, PT
Teratai menjamin piutang dagang sebesar Rp.800.000.000 dari salah satu pelanggan yaitu PT
Pelangi. Atas utang yang ditarik, PT Dahlia Finance membebankan biaya administrasi
sebesarr 2% dari total utang dan bunga sebesar 2% per bulan dari utang outstanding.
PT. Teratai PT. Dahlia Finance
Penerimaan utang dengan jaminan piutang
Kas 588.000.000 Wesel Tagih 600.000.000
Beban Keuangan 12.000.000 Pendapatan Keuangan 12.000.000
Wesel Bayar 600.000.000 Kas 588.000.000
1 Maret 2015 menerimaan pelunasan piutang dagang 40%, dikurangi dengan retur penjualan
sebesar 15.000.000 diskon penjualan 5.000.000
2 Maret membayarkan kas yang diterima dari pelunasan piutang untuk membayar wesel
bayar. Atas pelunasan sebagian utang ini, perusahaan sebagian utang ini, perusahaan
dikenakan biaya bunga 2% per bulan.
2 Mei menerima pelunasan piutang dari jumlah yang tersisa dikurangi piutang yang
dihapuskan sebesar 20.000.000.
3 Mei membayar sisa utang kepada PT Dahlia Finance ditambah dengan bunga
Perusahaan Anjak
Piutang
(6) Melakukan
Pembayaran (4) Pembayaran
di Muka
(1)Memesan Barang
TRANSFER PIUTANG
TIDAK YA
Contoh penyajian pinjaman pada Laporan Posisi Keuangan PT BNI Tbk. Tahun 2014
Catatan/
Notes 2014 2013
ASET (lanjutan)
Pinjaman yang diberikan
-Pihak berelasi 36.821.492 32.750.252
- Pihak ketiga 240.800.789
217.887.591
Total pinjaman yang diberikan 277.622.281
250.637.843
Dikurangi: Cadangan kerugian
Penurunan nilai (6.970.295)
(6.880.036)
12,44b 270.651.986
243.757.807
d) Pengungkapan
Pengungkapan tersebut terbagi dalam tiga bagian, yaitu pengungkapan kebijakan
akuntansi, pengungkapan rincian piutang.penjelasan yang lainyang material dan signifikan.
Catatan atas laporan keuangan dalam rincian laporan keuangan dan penjelasan
penting tentang piutang meliputi:
1. Jenis piutang yang dimiliki , misalnya menurut mata uang dan sifat piutang;
2. Rincian piutang yang dilakukan kepada pelanggan dengan jumlah signifikan;
3. Identifikasi piutang yang diklasifikasikan sebagai aset lancar dan aset tidak lancar;
4. Penurunan nilai piutang dan penjelasan penurunan nilai yang dilakukan secara
kolektif maupun individu;
5. Piutang yang digunakan sebagai jaminan;
6. Informasi terkait dengan risiko, yang menjelaskan;
Piutang yang telah jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai,
Nilai terbawa dari piutang yang mengalami penurunan nilai yang telah
dinegosiasikan,
Analisis umur piutang atas piutang yang telah jatuh tempo;
7. Nilai wajar piutang
8. semua konsentrasi risiko kredit atas piutang .
e) Analisis Piutang
Analisis piutang dilakukan dengan melihat perputaran piutang dan umur piutang.
Perputaran piutang dihitung dari penjualan dalam satu periode dibagi rata-rata dalam
satu tahun. Piutang rata-rata dihitung dari piutang awal ditambah piutang akhitr
periode dibagi dua. Entitas dengan perputaran piutang tinggi menandakan bahwa
entitas tersebut bagus.
Penjualan
Perputaran piutang =
Piutang Rata-Rata
365
Umur piutang =
Perputaran Piutang
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi kesimpulannya, piutang merupakan klaim suatu perusahaan pada pihak
lain. Piutang ini dapat di klaim kepada pihak lain yang terkait dengan transaksi
penjualan/pendapatan maupun merupakan piutang yang berasal dari transaksi lainnya.
Wesel tagih merupakan klaim perushaan kepada pihak ketiga yang didukung
janji tertulis untuk membayar dalam jangka waktu tertentu.Wesel janji tertulis
bersyarat, dibuat oleh yang satu untuk pihak. Penerbit wesel disebut wesel bayar
(notes payable) karena penerbit berjanji untuk membayar. Sedangkan, pnerima wesel
disebut wesel tagih (notes receivable) karena penerima memiliki hak klaim untuk
menagih.
Piutang yang tidak terkait dengan penjualan atau pendapatan disebut piutang
lainnya atau nontrade recivable. Dalam piutang juga terdapat jatuh tempo dimana
piutang itu harus dibayar kepada kita setalah tanggal yang sudah ditentukan.
B. Saran
Kami memahami bahwa setiap manusia mempunyanyi kekurangan dan
kelebihan, oleh karena nya, tentu dalam pembuatan makalah ini kami masih
banyak kesalahan, kritik dari pembaca sangat kami butuhkan guna
penyempurnaan makalah kami selanjutnya.
Sebaiknya kita tidak menganggap bahwa pencatatan dalam akuntansi itu
rumit, tetapi pelajari dulu, maka semua akan terasa terbiasa.
DAFTAR PUSTAKA