AUDITING
“PIUTANG”
Penyusun:
Semester : 5
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
Mata Kuliah Auditing dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Dan juga kami berterima kasih kepada bapak SISKA DEWI, S.E.,M.AK selaku
dosen pengampu mata kuliah Auditing yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai ilmu Auditing. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I.......................................................................................................................
PENDAHULUAN..................................................................................................
PENDAHULUAN..................................................................................................
PENUTUP............................................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................13
3.2 Saran....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Piutang usaha adalah piutang yang berasal dari penjualan barang dagangan
atau jasa secara kredit. Piutang lain-lain adalah piutang yang timbul dari transaksi
di luar kegiatan usaha normal perusahaan. Perkiraan piutang pemegang saham dan
piutang perusahaan afiliasi harus dilaporkan tersendiri (tidak digabung dengan
dengan perkiraan piutang) karena sifatnya yang berbeda. Piutang dinyatakan
sejumlah tagihan dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak dapat ditagih.
Jumlah kotor piutang harus tetap disajikan pada neraca diikuti dengan penyisihan
untuk piutang yang tidak dapat ditagih. Disamping itu piutang juga mempunyai
tujuan dan prosedur pemeriksaan yang dilakukan secara tersendiri.
Oleh karena itu, penulis menulis makalah yang berjudul “Pemeriksaan Piutang“.
Semoga makalah ini berguna bagi para pembaca dan terutama bagi penulis.
1.3 Tujuan
PENDAHULUAN
2.1 Definisi Piutang
Jenis-jenis piutang
1. Piutang dagang
Piutang dagang terjadi akibat kegiatan normal suatu perusahaan melalui
penjualan secara kredit, misalnya notes receivable.
2. Piutang non dagang
Merupakan piutang lainnya yang berasal bukan dari kegiatan utama
perusahaan, misalnya penjualan surat berharga
Sifat dan Contoh Piutang
1. Sifat Piutang, menurut SAK :
Digolongkan menurut sumber terjadinya
1. Piutang Usaha timbul dari penjualan barang dagangan atau jasa secara
kredit
2. Piutang Lain-lain timbul dari transaksi diluar kegiatan usaha normal
perusahaan
Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain yang diharapkan bisa ditagih
dalam waktu satu tahun Piutang Lancar
Piutang dinyatakan sebesar jumlah tagihan dikurangi dengan
taksiran jumlah yang tidak dapat ditagih
Jumlah kotor piutang harus tetap disajikan pada neraca, diikuti
penyisihan untuk piutang yang tidak dapat ditagih
Perkiraan piutang pemegang saham dan piutang perusahaan afiliasi
harus dilaporkan tersendiri (tidak digabung dengan perkiraan piutang),
karena sifatnya yang berbeda.
2. Contoh rekening yang digolongkan piutang :
a. Piutang Usaha
b. Wesel Tagih
c. Piutang Pegawai
d. Piutang Bunga
e. Uang Muka
f. Refundable Deposit (uang Jaminan)
g. Piutang Lain-lain
h. Allowance for bad debts (penyisihan piutang tak tertagih)
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada umumnya piutang timbul ketika sebuah perusahaan menjual barang atau jasa secara
kredit dan berhak atas penerimaan kas di masa mendatang. Piutang lain-lain adalah piutang yang
timbul dari transaksi di luar kegiatan usaha normal perusahaan. Audit atas piutang penting
dilakukan karena salah saji piutang usaha memiliki materialistis yang besar terhadap salah saji
laporan keuangan. Tujuan dilakukannya audit atas piutang
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian intern (internal control) yang baik atas
piutang dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas;
2. Untuk memeriksa validity (keabsahan) dan authenticity (keotentikan) daripada piutang
3. Untuk memeriksa collectability (kemungkinan tertagih nya) piutang dan cukup
tidaknya perkiraan allowance for bad debts (penyisihan piutang tak tertagih)
4. Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat (contingent liability) yang timbul
karena pendekatan wesel tagih
5. Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di neraca sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia
3.2 Saran