(Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengauditan)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas Makalah ini. Tugas ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
“Pengaudit 1”. Kami mencoba memberikan pemahaman yang berguna
untuk pembaca, serta mengembangkan minat dan bakat untuk
mempelajarinya.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan perekonomian saat ini sudah sangat cepat. Maka
dari itu data-data ekonomi sangat diperlukan. Auditing bagi perusahaan
maupun instansi pemerintahaan merupakan hal yang cukup penting karena
memberikan pengaruh besar dalam kegiatan operasional. Secara umum
dapat diartikan bahwa audit adalah proses sistematis yang dilakukan oleh
orang yang kompeten dan independen dengan mengumpulkan dan
mengevaluasi bahan bukti dan bertujuan memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan tersebut.
1
1.4 Manfaat Penulisan
Makalah ini bertujuan agar pembaca memahami terkait materi yang
akan dijelaskan pada makalah ini yakni tentang tipe-tipe dari audit serta
pelaksana audit.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Auditing
Pengertian auditing menurut konrath (2002:5) didefinisikan sebagai
suatu proses sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan
mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan
kejadian-kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antara
asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan
hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Manfaat audit dibagi menjadi tiga bagian dasar yang menikmati manfaat
audit, yakni:
3
3) Memberikan dasar yang dapat lebih dipercaya untuk penyiapan
Surat Pemberitahuan Pajak yang diserahkan kepada Pemerintah.
4) Membuka pintu bagi masuknya sumber- pembiayaan dari luar.
5) Menyingkap kesalahan dan penyimpangan moneter dalam catatan
keuangan.
Bagi anggota lain dalam dunia usaha
1) Memberikan dasar yang lebih meyakinkan para kreditur atau para
rekanan untuk mengambil keputusan pemberian kredit.
2) Memberikan dasar yang lebih meyakinkan kepada perusahaan
asuransi untuk menyelesaikan klaim atas kerugian yang
diasuransikan.
3) Memberikan dasar yang terpercaya kepada para investor dan calon
investor untuk menilai prestasi investasi dan kepengurusan
manajemen
4) Memberikan dasar yang objektif kepada serikat buruh dan pihak
yang diaudit untuk menyelesaikan sengketa mengenai upah dan
tunjangan.
5) Memberikan dasar yang independen kepada pembeli maupun
penjual untuk menentukan syarat penjualan, pembelian atau
penggabungan perusahaan.
Bagi badan pemerintah dan orang-orang yang bergerak di bidang hukum
1) Memberikan tambahan kejelasan yang independen tentang
ketelitian dan jaminan laporan keuangan.
2) Memberikan dasar yang independen kepada mereka yang bergerak
di bidang hukum untuk mengurus harta warisan dan harta titipan,
menyelesaikan masalah dalam kebangkrutan dan insolvensi, dan
menentukan pelaksanaan perjanjian persekutuan dengan cara
semestinya.
3) Memegang peranan yang menentukan dalam mencapai tujuan
Undang-Undang Keamanan Sosial.
4
2.3 Tujuan dan Pentingnya Audit
Tujuan audit secara umum dapat diklasifikasilkan sebagai berikut :
1) Kelengkapan (Completeness). Untuk meyakinkan bahwa seluruh
transaksi telah dicatat atau ada dalam jurnal secara aktual telah
dimasukkan.
2) Ketepatan (Accurancy). Untuk memastikan transaksi dan saldo
perkiraan yang ada telah dicatat berdasarkan jumlah yang benar,
perhitungan yang benar, diklasifikasikan, dan dicatat dengan tepat.
3) Eksistensi (Existence). Untuk memastikan bahwa semua harta dan
kewajiban yang tercatat memiliki eksistensi atau keterjadian pada
tanggal tertentu, jadi transaksi tercatat tersebut harus benar-benar
telah terjadi dan tidak fiktif.
4) Penilaian (Valuation). Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum telah diterapkan dengan benar.
5) Klasifikasi (Classification). Untuk memastikan bahwa transaksi yang
dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. Jika terkait
dengan saldo maka angka-angka yang dimasukkan didaftar klien
telah diklasifikasikan dengan tepat.
6) Ketepatan (Accurancy). Untuk memastikan bahwa semua transaksi
dicatat pada tanggal yang benar, rincian dalam saldo akun sesuai
dengan angka-angka buku besar. Serta penjumlahan saldo sudah
dilakukan dengan tepat.
7) Pisah Batas (Cut-Off). Untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi
yang dekat tanggal neraca dicatat dalam periode yang tepat.
Transaksi yang mungkin sekali salah saji adalah transaksi yang
dicatat mendekati akhir suatu peride akuntansi.
8) Pengungkapan (Disclosure). Untuk meyakinkan bahwa saldo akun
dan persyaratan pengungkapan yang berkaitan telah disajikan
dengan wajar dalam laporan keuangan dan dijelaskan dengan wajar
dalam isi dan catatan kaki laporan tersebut.
Laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab manajeman
perlu diaudit oleh kantor akuntan publik yang merupakan pihak ketiga yang
indipenden karena.
5
1) Jika tidak diaudit ada kemungkinan bahwa laporan keuangan
tersebut mengandung kesalahan baik disengaja maupun tidak
disengaja.
2) Jika laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini wajar
tanpa pengecualian dari KAP berarti pengguna laporan keuangan
bisa yakin bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari salah saji
yang material dan disajikan berdasarkan prinsip umum akuntansi di
Indonesia.
3) Mulai dari tahun 2001 perusahaan yang asetnya 25 M keatas harus
memasukkan Audit Finantial Statement ke departemen
perdagangan dan perindustrian.
4) Perusahaan yang sudah GO PUBLIC harus memasukkan audit
laporan keuangan ke BAPEPAMLK paling lambat 90 hari setelah
tahun buku.
5) SPT yang didukung oleh audit laporan keuangan lebih dipercaya
oleh pihak pajak dibandingkan dengan laporan keuangan yang
belum diaudit.
2.4 Jenis-Jenis Audit
Jenis audit ditinjau dari luasnya pemeriksaan audit bisa dibedakan
atas 2, yaitu:
1) General audit (pemerisaan umum), yaitu suatu kegiatan
pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor Indenpenden di KAP
dengan tujuan untuk memberikan pendapat kewajaran atas laporan
keuangan keseluruhan dengan memperhatikan standar profesional
akuntan publik dan kode etik IAI.
2) Special audit (pemeriksaan khusus) yaitu Suatu pemeriksaan secara
ruang lingkup khusus yang sifatnya terbatas yang dilakukan oleh
auditor indenpenden di sebuah KAP dan pada akhirnya auditor tidak
perlu memberikan pendapat laporan keuangan tersebut tetapi
pendapat diberikan terbatas pada masalah atau pos tertentu yang
terpisah. Misalnya sebuah perusahaan menginginkan audit pada
divisi keuangan khusus untuk laporan pengeluaran kas perusahaan.
Jenis audit ditinjau dari tujuan audit, yaitu
1) Audit Laporan Keuangan
Audit Laporan Keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor
independen terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya
6
untuk menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan
tersebut.
2) Audit Kepatuhan
Audit kepatuhan adalah audit yang tujuaannya untuk menentukan
apakah yang diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu.
Hasil audit kepatuhan umumnya dilaporkan kepada pihak yang
berwenang membuat kriteria. Audit kepatuhan banyak dijumpai
dalam pemerintahan.
3) Audit Operasional, merupakan review secara sistematik kegiatan
organisasi, atau bagian daripadanya, dalam hubungannya dengan
tujuan tertentu.
2.5 Tipe Auditor
7
(Badan Pemeriksa Keuangan) serta Auditor Internal maupun
External Pemerintah. Di Indonesia yang bertindak sebagai auditor
internal adalah Badan Pengawasan Keuangan & Pembangunan
(BPKP), sedangkan yang bertindak sebagai Auditor External adalah
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI).
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Auditing bagi perusahaan maupun instansi pemerintahaan
merupakan hal yang cukup penting karena memberikan pengaruh besar
dalam kegiatan operasional perusahaan. Pengertian auditing adalah suatu
pemeriksaan dan pengevaluasi yang dilakukan untuk memperoleh
buktibukti atas informasi untuk dapat memberikan pendapat kewajaran atas
laporan keuangan. Adapun jenis audit terdirI dari audit laporan keuangan,
audit kepatuhan dan audit operasional.
Suatu Audit harus dilaksanakan oleh seorang auditor yang
senantiasa menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan
seksama. Adapun tipe auditor terdiri dari auditor indenpenden, auditor
pemerintahan dan auditor internal.
3.2 Saran
Agar makalah ini dapat semakin baik, maka kami dari kelompok 3
memberikan aran bagi pembaca dalam makalah pengauditan I ini dapat
digunakan untuk memperoleh pengalaman baru dalam pembelajaran
pengauditan dan memudahkan pemahaman konsep, serta dapat
membantu pembaca belajar secara mandiri. Apabila pembaca merasa ada
yang kurang tepat dalam penulisan makalah maupun isi dapat memberikan
kelompok kami krtitik dan disertakan solusi, karena kritik hal yang sangat
mudah untuk dilakukan namun berbanding terbalik dengan sebuah solusi.
9
DAFTAR PUSTAKA
10