Anda di halaman 1dari 36

MODUL 15

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN


KONSOLIDASIAN ENTITAS INDUK DI DALAM
NEGERI DAN ENTITAS ANAK DI LUAR NEGERI (2)
Capaian Materi Pembelajaran
Mahasiswa mampu untuk:
1. Menjabarkan laporan keuangan entitas anak di luar negeri dengan metode
penutup (closing method) dan metode pengukuran kembali (remeasurement
method) atau metode temporal (temporer method).
2. Menyusun kertas kerja laporan keuangan konsolidasian entitas induk dan
entitas anak yang ada di luar negeri, yang laporan keuangannya sudah
dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan entitas induk.
3. Menyajikan laporan keuangan konsolidasian.
4. Menyajikan pengungkapan laporan keuangan konsolidasian.

A. Menjabarkan laporan keuangan entitas anak di luar negeri dengan


metode penutup (closing method) dan metode pengukuran kembali
(remeasurement method) atau metode temporal (temporer method)
Seperti yang telah dijelaskan pada pertemuan sebelumya, dalam
menjabarkan laporan keuangan entitas anak di luar egeri ada dua metode,
metode penutup (closing method) dan metode pengukuran kembali
(remeasurement method) atau metode temporal (temporer method).
Metode penutup (closing method) adalah metode yang digunakan jika
entitas asing menggunakan mata uang lokal sebagai mata uang fungsionalnya.
Metode pengukuran kembali (remeasurement method) adalah metode yang
digunakan ketika laporan keuangan entitas asing menggunakan mata uang
lokal untuk kemudian disajikan kembali menggunakan mata uang fungsional
entitas.

1
Ilustrasi penjabaran metode closing rate dan remeasurement laporan keuangan
entitas anak di luar negeri diadopsi dari buku Tan dan Lee Chapter 8.

Pada 31 Desember 20X0, PT Langit menggunakan Rupiah sebagai


mata uang fungsional dan penyajiannya, mengakui sisi seluruh saham PT
Awan, entitas asing yang menggunakan mata uang lokal (FC) sebagai mata
uang penyajian laporan keuangannya. Berikut laporan posisi keuangan PT
Awan pada tanggal akuisisi.
PT Awan
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 20X0
FC
Aset tetap (bersih) 290.000
Aset lancar :
Asuransi dibayar dimuka 18.000
Persediaan 60.000
Piutang usaha 50.000
Kas 14.000
Total aset 432.000
Dikurangi utang usaha (100.000)
Aset bersih 332.000

Modal saham 300.000


Saldo laba 32.000
Total ekuitas 332.000

Informasi tambahan:

a. Aset tetap terdiri dari:

Nilai buku (FC) Depresiasi (FC)


Tanah 50.000 0
Bangunan 100.000 5.000
Peralatan 140.000 28.000
290.000 33.000

b. Asuransi dibayar dimuka berakhir pada 30 Juni 20X2


Berikut ini laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan PT Awan
periode 31 Desember 20X1 dan 31 Desember 20X2.

PT Awan

2
Laporan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X1 dan 31 Desember 20X2
20X1 20X2
FC FC
Penjualan 600.000 800.000
Persediaan awal 60.000 80.000
Pembelian 400.000 450.000
Persediaan akhir (80.000) (100.000)
HPP (380.000 (430.000)
)
Laba kotor 220.000 370.000
Depresiasi (33.000) (43.000)
Asuransi (12.000) (6.000)
Bukan operasi lainnya (78.000) (84.000)
(123.000 (133.000)
)
Laba sebelum pajak 97.000 237.000
Beban pajak (20.000) (48.000)
Laba setelah pajak 77.000 189.000
Pembayaran dividen (25.000) (50.000)
Laba bersih 52.0000 139.000

PT Awan
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 20X1 dan 31 Desember 20X2
20X1 20x2
FC FC
Aset tetap (bersih) 257.000 334.000
Aset lancar :
Asuransi dibayar dimuka 6.000
Persediaan 80.000 100.000
Piutang usaha 70.000 105.000
Kas 89.000 150.000
Total aset 502.000 689.000
Dikurangi :
Liabilitas lancar :
Utang usaha (98.000) (116.000)
Utang pajak (20.000) (30.000)
(118.000) (146.000)
Aset bersih 384.000 543.000

Modal saham 300.000 300.000


Saldo laba 84.000 223.000
Surplus refaluasi 20.000
Total Ekuitas 384.000 543.000

3
Informasi tambahan:
a. Selama 20x2 terdapat pembelian peralatan FC 100.000. Kurs pada
tanggal pembelian FC 1 = Rp 730. Peralatan di depresiasi
menggunakan metode garis lurus selama sepuluh tahun. Diasumsikan
selama 20x2 peralatan di depresiasi secara penuh.
b. Tanah mengalami revaluasi dari FC 50.000 menjadi FC 70.000 pada
30 September 20x2.
c. Kurs pertukaran yang relevan sebagai berikut:
FC 1 =
31 Desember 20x0 Rp 810
Rata-rata selama 20x1 Rp 780
31 Desember 20x1 Rp 760
Kurs rata-rata ketika pembelian persediaan akhir (20x1) Rp 770
Kurs rata-rata ketika pembelian persediaan akhir (20x2) Rp 740
Rata-rata selama 20x2 Rp 750
Pembayaran dividen (20x1) Rp 770
Pembayaran dividen (20x2) Rp 720
30 September 20x2 Rp 710
31 Desember 20x2 Rp 700

Penjabaran Laporan Laba Rugi 20X1 menggunakan metode closing rate:

PT Awan
Laporan Laba Rugi
31 Desember 20X1
FC Rate Rp
Penjualan 600.000 780 468.000.000
HPP (380.000) 780 (296.400.000)
Laba kotor 220.000 171.000.000
Beban Depresiasi (33.000) 780 (25.740.000)
Beban Asuransi (12.000) 780 (9.360.000)
Bukan operasi lainnya (78.000) 780 (60.840.000)
Laba sebelum pajak 97.000 75.660.000
Beban pajak (20.000) 780 (15.600.000)
Laba setelah pajak 77.000 60.060.000
Pembayaran dividen (25.000) 770 (19.250.000)
52.000 40.810.000
Saldo Laba, 1 Januari 32.000 810* 25.920.000
Saldo Laba, 31 Desember 84.000 66.730.000
*rate pada tanggal akuisisi

4
Penjabaran Laporan Posisi Keuangan 20X1 menggunakan metode closing
rate:

PT Awan
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 20X1
FC Rate Rp
Aset tetap (bersih) 257.000 760 195.320.000
Aset lancar :
Asuransi dibayar dimuka 6.000 760 4.560.000
Persediaan 80.000 760 60.800.000
Piutang usaha 70.000 760 53.200.000
Kas 89.000 760 67.640.000
Total aset 502.000 381.520.000
Dikurangi :
Liabilitas lancar :
Utang usaha (98.000) 760 (74.480.000)
Utang pajak (20.000) 760 (15.200.000)
(118.000) (89.680.000)
Aset bersih 384.000 291.840.000

Modal saham 300.000 810 243.000.000


Saldo laba 84.000 Dari L/R 66.730.000
Penyesuaian penjabaran (17.890.000)
Total Ekuitas 384.000 291.840.000

Untuk membuktikan apakah penyesuaian penjabaran sudah benar atau tidak,


lakukan analisis berikut:

FC Rate Rp
Aset bersih, 1 Januari 20X1 332.000 810 268.920.000
Kenaikan pada aset bersih:
Laba bersih setelah pajak 77.000 780 60.060.000
Pengurangan pada aset bersih:
Pengumuman dividen (25.000) 770 (19.250.000)
309.730.000 (A)
Aset bersih, 31 Desember 20X1 384.000 760 291.840.000 (B)
Penyesuaian penjabaran selama (17.890.000)
periode ber jalan (B-A)

5
Penjabaran Laporan Laba Rugi 20X2 menggunakan metode closing rate:

PT Awan
Laporan Laba Rugi
31 Desember 20X2
FC Rate Rp
Penjualan 800.000 750 600.000.000
HPP (430.000) 750 (322.500.000)
Laba kotor 370.000 277.500.000
Beban Depresiasi (43.000) 750 (32.250.000)
Beban Asuransi (6.000) 750 (4.500.000)
Bukan operasi lainnya (84.000) 750 (63.000.000)
Laba sebelum pajak 237.000 177.750.000
Beban pajak (48.000) 750 (36.000.000)
Laba setelah pajak 189.000 141.750.000
Pembayaran dividen (50.000) 720 (36.000.000)
139.000 105.750.000
Saldo Laba, 1 Januari 84.000 66.730.000
Saldo Laba, 31 Desember 223.000 172.480.000
Penjabaran Laporan Posisi Keuangan 20X2 menggunakan metode closing
rate:

PT Awan
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 20X2
FC Rate Rp
Aset tetap (bersih) 334.000 700 233.800.000
Aset lancar :
Persediaan 100.000 700 70.000.000
Piutang usaha 105.000 700 73.500.000
Kas 150.000 700 105.000.000
Total aset 689.000 482.300.000
Dikurangi :
Liabilitas lancar :
Utang usaha (116.000) 700 (81.200.000)
Utang pajak (30.000) 700 (21.000.000)
(146.000) (102.200.000)

Aset bersih 543.000 380.100.000

Modal saham 300.000 810 243.000.000


Saldo laba 223.000 Dari L/R 172.480.000
Surplus revaluasi 20.000 710 (14.200.000)
Penyesuaian penjabaran (Note 1) (49.580.000)
Total Ekuitas 543.000 380.100.000

6
Note 1. Penyesuaian Penjabaran

FC Rate Rp
Aset bersih, 1 Januari 20X2 384.000 760 291.840.000
Laba bersih tahun berjalan 189.000 750 141.750.000
Surplus revaluasi 20.000 710 14.200.000
Pengumuman dividen (50.000) 720 (36.000.000)
411.790.000 (A)
Aset bersih, 31 Desember 20X2 543.000 700 380.100.000 (B)
Penyesuaian penjabaran selama (31.690.000)
periode ber jalan (B-A)
Penyesuaian penjabaran, 1 Jan (17.890.000)
Penyesuaian penjabaran, 31 Des (49.580.000)

Dengan menggunakan ilustrasi yang sama diasumsikan mata uang fungsional PT


Awan adalah Rupiah, sedangkan mata uang lokal di negara tempat PT Awan
adalah Foreign Currency (FC).

Penjabaran Laporan Laba Rugi 20X1 menggunakan metode remeasurement:

PT Awan
Laporan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X1
FC Rate Rp
Penjualan 600.000 780 468.000.000
HPP (380.000) Note a (299.000.000)
Laba kotor 220.000 169.000.000
Beban Depresiasi (33.000) 810 (Note b) (26.730.000)
Beban Asuransi (12.000) 810 (Note c) (9.720.000)
Bukan operasi lainnya (78.000) 780 (60.840.000)
Keuntungan (kerugian) (Note d) 10.000
remeasurement
Laba sebelum pajak 97.000 71.720.000
Beban pajak (20.000) 780 (15.600.000)
Laba setelah pajak 77.000 56.120.000
Pembayaran dividen (25.000) 770 (19.250.000)
52.000 36.870.000
Saldo Laba, 1 Januari 32.000 810* 25.920.000
Saldo Laba, 31 Desember 84.000 62.790.000
*rate pada tanggal akuisisi

7
Translasi Laporan Posisi Keuangan 20X1 menggunakan metode
remeasurement:

PT Awan
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 20X1
FC Rate Rp
Aset tetap (bersih) 257.000 810 208.170.000
Aset lancar :
Persediaan 80.000 770 61.600.000
Asuransi dibayar dimuka 6.000 810 4.860.000
Piutang usaha 70.000 760 53.200.000
Kas 89.000 760 67.640.000
Total aset 502.000 395.470.000
Dikurangi :
Liabilitas lancar :
Utang usaha (98.000) 760 (74.480.000)
Utang pajak (20.000) 760 (15.200.000)
(118.000) (89.680.000)
Aset bersih 384.000 305.790.000

Modal saham 300.000 810 243.000.000


Saldo laba 84.000 Dari L/R 62.790.000
Total Ekuitas 384.000 305.790.000

Note a. Beban Pokok Penjualan

FC Rate Rp
Persediaan Awal 60.000 810 48.600.000
Pembelian 400.000* 780 312.000.000
Persediaan Akhir (80.000) 770 (61.600.000)
Beban Pokok Penjualan 380.000 299.000.000
*Menghitung pembelian persediaan = beban pokok penjualan + persediaan akhir
– persediaan awal

= 380.000 + 80.000 – 60.000

= 400.000

Note b: Beban depresiasi ditranslasikan menggunakan kurs historis aset tetap

Note c: Beban asuransi diamortisasi dari asuransi dibayar dimuka yang muncul
pada 31 Desember 20X0.

8
Note d: Keuntungan (kerugian) Remeasurement

FC Rate Rp
Aset moneter bersih, 1 Januari* (36.000) 810 (29.160.000)
Aset/liabilitas moneter:
Penjualan 600.000 780 468.000.000
Pembelian (400.000) 780 (312.000.000)
Beban Operasi (78.000) 780 (60.840.000)
Beban pajak (20.000) 780 (15.600.000)
Pengumuman dividen (25.000) 770 (19.250.000)
31.150.000 (A)
Aset moneter bersih, 31 Desember** 85.000 760 31.160.000 (B)
Keuntungan (kerugian) pengukuran 10.000
kembali (B-A)
* Aset moneter bersih, 1 Jan 20X1 = Piutang usaha + Kas – Utang usaha

= FC50.000 + FC14.000 – FC100.000

= (FC36.000)

**Aset moneter bersih, 31 Des 20X1 = Piutang usaha + Kas – Utang usaha –
Utang Pajak

= FC70.000 + FC89.000 – FC98.000 – FC20.000

= FC41.000

Penjabaran Laporan Laba Rugi 20X2 menggunakan metode remeasurement:

PT Awan
Laporan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20X2
FC Rate Rp
Penjualan 800.000 750 600.000.000
HPP (430.000) Note 1 (325.100.000)
Laba kotor 370.000 274.900.000
Beban Depresiasi (43.000) (Note 2) (34.030.000)
Beban Asuransi (6.000) 810 (4.860.000)
Bukan operasi lainnya (84.000) 750 (63.000.000)
Keuntungan (kerugian) (Note 3) (9.360.000)
remeasurement
Laba sebelum pajak 237.000 163.650.000
Beban pajak (48.000) 750 (36.000.000)
Laba setelah pajak 189.000 127.650.000
Pembayaran dividen (50.000) 720 (36.000.000)
Saldo Laba, 1 Januari 84.000 (Note 4) 62.790.000
Saldo Laba, 31 Desember 223.000 154.440.000

9
Penjabaran Laporan Posisi Keuangan 20X2 menggunakan metode
remeasurement:

PT Awan
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 20X2
FC Rate Rp
Aset tetap (bersih) 334.000 Note 5 256.340.000
Aset lancar :
Persediaan 100.000 740 74.000.000
Piutang usaha 105.000 700 73.500.000
Kas 150.000 700 105.000.000
Total aset 689.000 508.840.000
Dikurangi :
Liabilitas lancar :
Utang usaha (116.000) 700 (81.200.000)
Utang pajak (30.000) 700 (21.000.000)
(146.000) (102.200.000)
Aset bersih 543.000 406.640.000

Modal saham 300.000 810 243.000.000


Saldo laba 223.000 Dari L/R 154.440.000
Surplus Revaluasi 20.000 Note 6 9.200.000
Total Ekuitas 543.000 406.640.000

Note 1. Beban Pokok Penjualan

FC Rate Rp
Persediaan Awal 80.000 770 61.600.000
Pembelian 450.000* 750 337.500.000
Persediaan Akhir (100.000) 740 (74.000.000)
Beban Pokok Penjualan 430.000 325.100.000
*Menghitung pembelian persediaan = beban pokok penjualan + persediaan akhir
– persediaan awal

= 430.000 + 100.000 – 80.000

= 450.000

Note 2: Beban depresiasi

FC Rate Rp
Aset yang diakuisisi 33.000 810 26.730.000
Aset baru 10.000 730 7.300.000
43.000 34.030.000

10
Note 3: Keuntungan (kerugian) Remeasurement

FC Rate Rp
Aset moneter bersih, 1 Januari* 41.000 760 31.160.000
Aset/liabilitas moneter:
Penjualan 800.000 750 600.000.000
Pembelian (450.000 750 (337.500.000)
)
Beban Operasi (84.000 750 (63.000.000)
)
Pembelian aset tetap (100.000 730 (73.000.000)
)
Beban pajak (48.000 750 (36.000.000)
)
Pengumuman dividen (50.000 720 (36.000.000)
)
85.660.000 (A)
Aset moneter bersih, 31 Desember** 109.000 700 76.300.000 (B)
Keuntungan (kerugian) (9.360.000)
remeasurement (B-A)

Revaluasi item:
Tanah 50.000 810 40.500.000
Surplus revaluasi 20.000 710 14.200.000
54.700.000 (C)
Tanah yang sudah direvaluasi, 31 Des 70.000 710 49.700.000 (D)
Perbedaan translasi pada revaluasi (5.000.000)
item (D-C)
* Aset moneter bersih, 1 Jan 20X1 = Piutang usaha + Kas – Utang usaha –
Utang Pajak

= FC70.000 + FC89.000 – FC98.000 – FC20.000

= FC41.000

**Aset moneter bersih, 31 Des 20X1 = Piutang usaha + Kas – Utang usaha –
Utang Pajak

= FC105.000+ FC150.000 – FC116.000 – FC30.000

= FC109.000

Note 4: Item ini ditranslasikan dari penjabaran laporan keuangan pada awal tahun,
bukan berdasarkan saldo laba kumulatif.

11
Note 5: Aset Tetap

FC Rate Rp
Tanah 70.000 710 49.700.000
Bangunan 90.000 810 72.900.000
Peralatan yang diakuisisi 84.000 810 68.040.000
Peralatan baru 90.000 730 65.700.000
334.000 256.340.000

Note 6: Surplus Revaluasi

Keuntungan (kerugian) remeasurement dari revaluasi pos non-moneter


akan dimasukkan pada pendapatan komprehensif lain (Other
Comprehensive Income-OCI). Surplus revaluasi meliputi perbedaan
translasi pada revaluasi item.

Surplus revaluasi (FC20.000 x 710) Rp 14.200.000


Perbedaan translasi pada revaluasi item (5.000.000)
Surplus revaluasi pada akhir tahun Rp 9.200.000

Alternatif dalam melakukan penjabaran (secara sederhana) adalah dengan


menggunakan trial balance / neraca saldo dengan dijabarkan melalui saldo
debit dan saldo kredit. Perbedaan atau selisi antara jumlah saldo debit dan
jumlah saldo kredit akan menjadi penyesuaian penjabaran. Kerugian
penjabaran muncul pada saldo debit, sedangkan kerugian penjabaran
muncul pada saldo kredit.

12
Asumsi 1: mata uang fungsional entitas anak adalah mata uang lokal
(closing rate method)

PT Awan
Trial Balance
31 Desember 20X2
FC Rate Rp
Kas 150.000 700 105.000.000
Piutang usaha 105.000 700 73.500.000
Persediaan 100.000 700 70.000.000
Aset tetap (bersih) 334.000 700 233.800.000
HPP 430.000 750 322.500.000
Beban depresiasi 43.000 750 32.250.000
Beban asuransi 6.000 750 4.500.000
Bukan operasi lainnya 84.000 750 63.000.000
Beban pajak 48.000 750 36.000.000
Pembayaran dividen 50.000 720 36.000.000
Penyesuaian penjabaran Penyesuaian 49.580.000
Total debit 1.350.00 1.026.130.000
0

Utang usaha 116.000 700 81.200.000


Utang pajak 30.000 700 21.000.000
Modal saham 300.000 810 243.000.000
Saldo laba 84.000 66.730.000
Surplus Revaluasi 20.000 710 14.200.000
Penjualan 800.000 750 600.000.000
Total Kredit 1.350.00 1.026.130.000
0

13
Asumsi 2: mata uang fungsional entitas anak adalah mata uang induk
(remeasurement method)

PT Awan
Trial Balance
31 Desember 20X2
FC Rate Rp
Kas 150.000 700 105.000.000
Piutang usaha 105.000 700 73.500.000
Persediaan 100.000 740 74.000.000
Aset tetap (bersih) 334.000 Note 5 256.340.000
HPP 430.000 Note 1 325.100.000
Beban depresiasi 43.000 Note 2 34.030.000
Beban asuransi 6.000 810 4.860.000
Bukan operasi lainnya 84.000 750 63.000.000
Beban pajak 48.000 750 36.000.000
Pembayaran dividen 50.000 720 36.000.000
Keuntungan (kerugian) Penyesuaian 9.360.000
remeasurement
Total debit 1.350.00 1.017.190.000
0

Utang usaha 116.000 700 81.200.000


Utang pajak 30.000 700 21.000.000
Modal saham 300.000 810 243.000.000
Saldo laba 84.000 Note 4 62.790.000
Surplus Revaluasi 20.000 Note 6 9.200.000
Penjualan 800.000 750 600.000.000
Total Kredit 1.350.00 1.017.190.000
0
Keterangan Note 1, 2, 4, 5, dan 6 sama dengan penjelasan penjabaran
metode remeasurement di ilustrasi sebelumnya.

B. Kertas kerja laporan keuangan konsolidasian entitas induk dan entitas


anak yang ada di luar negeri, yang laporan keuangannya sudah
dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan entitas induk
Ilustrasi berikut diadopsi dari buku Tan dan Lee P8.8 dan P8.9.

PT Bumi mengakuisisi 100% saham PT Bintang yang berlokasi di luar


negeri dengan menerbitkan saham masing-masing sebesar $1.500.000 pada 1
November 20X6 dan $1.000.000 pada 15 Desember 20X6. Mata uang
fungsional dan mata uang penyajian PT Bumi adalah rupiah.

14
Berikut laporan keuangan PT Bumi dan PT Bintang pada saat akuisisi:

PT Bumi
Laporan Laba Rugi dan Perubahan Ekuitas
Periode yang berakhir 31 Oktober 20X8 (dalam ribuan)
Penjualan Rp 8.750.000
HPP (6.800.000)
Laba kotor 1.950.000
Beban operasi (1.410.000)
Pendapatan dividen 38.500
Laba sebelum pajak 578.500
Beban pajak (143.000)
Laba setelah pajak 435.000
Saldo Laba, 1 Nov 2.052.000
Saldo Laba, 31 Okt 2.487.000

PT Bumi
Laporan Posisi Keuangan
31 Oktober 20X8 (dalam ribuan)
Aset tetap (bersih) Rp 8.400.000
Investasi pada PT Bintang 1.810.000
Piutang - PT Bintang 1.560.000
Aset lancar :
Persediaan 500.000
Piutang usaha 1.800.000
Kas 50.000
Total aset 14.120.000
Dikurangi :
Liabilitas lancar :
Utang usaha (1.495.000)
Utang pajak (138.000)
(1.633.000)
Aset bersih 12.487.000

Modal saham 10.000.000


Saldo laba 2.487.000
Total Ekuitas 12.487.000

15
PT Bintang
Laporan Laba Rugi dan Perubahan Ekuitas
Periode yang berakhir 31 Oktober 20X8
Penjualan FC 7.800.000
HPP (4.835.000)
Laba kotor 2.965.000
Beban operasi (2.300.000)
Beban depresiasi (375.000)
Amortisasi paten (50.000)
Keuntungan (kerugian) nilai tukar pinjaman dari 50.000
PT Bumi
Laba sebelum pajak 290.000
Beban pajak (87.000)
Laba setelah pajak 203.000
Saldo Laba, 1 Nov 311.000
Pembayaran dividen (50.000)
Saldo Laba, 31 Okt 464.000

PT Bintang
Laporan Posisi Keuangan
31 Oktober 20X8
Aset tetap (bersih) FC 3.920.000
Paten 200.000
Aset lancar :
Persediaan 600.000
Deposito 100.000
Piutang usaha 979.000
Kas 80.000
Total aset 5.879.000
Dikurangi :
Liabilitas lancar :
Utang usaha (878.000)
Utang pajak (87.000)
Pinjaman dari PT Bumi (1.950.000)
Aset bersih 2.964.000

Modal saham 2.500.000


Saldo laba 464.000
Total Ekuitas 2.964.000

16
Informasi tambahan:

1. Aset tetap dan akumulasi depresiasi pada 31 Oktober 20X8 sebagai


berikut:
Biaya Akumulasi Kurs pada
Depresiasi
Perolehan Depresiasi tanggal akuisisi
FC 300.000 10% 90.000 1FC= Rp7.000
600.000 20% 240.000 1FC= Rp7.200
1.800.000 12,5% 450.000 1FC= Rp7.500
2.000.000 25% 0 1FC= Rp7.800
4.700.000 780.000
Biaya perolehan aset tetap adalah FC2.000.000 (dibeli pada Oktober
20X8)

2. Kurs pada saat persediaan awal dan persediaan akhir, sebagai berikut:
FC Kurs 1FC=
Persediaan awal 500.000 Rp7.200
Persediaan akhir 600.000 Rp7.900

3. Paten dibeli pada Oktober 20X7 pada biaya perolehan FC250.000, dan
diamortisasi secara garis lurus selama lima tahun sejak 1 November
20X7. Kurs pada saat pembelian paten 1FC=Rp760
4. Keuntungan nilai tukar pinjaman berasal dari pinjaman kepada PT
Bumi sebesar Rp15.600.000.000 pada Agustus 20X8 (Kurs
1FC=Rp780) dengan tingkat bunga pinjaman 5% yang dibayarkan
setiap 31 Desember. Beban bunga pinjaman dimasukkan dalam beban
operasi.
5. Kurs yang relevan sebagai berikut:
1FC =
1 November 20X6 Rp 700
15 Desember 20X6 Rp 760
31 Oktober 20X7 Rp 730
31 Oktober 20X8 Rp 800
Pembayaran dividen Rp 770
Rata-rata dari 1 Nov 20X7 sampai 31 Oktober 20X8 Rp 750

Diminta:
1. Lakukan penjabaran pada laporan keuangan PT Bintang per 31
Oktober 20X8 dengan tujuan untuk dikonsolidasikan dengan PT

17
Bumi. Diasumsikan mata uang fungsional PT Bintang adalah dollar.
Asumsikan penyesuaian penjabaran pada 20X7 adalah nol.
2. Buatlah jurnal penyesuaian konsolidasian yang dibutuhkan
3. Sajikan laporan keuangan konsolidasian PT Bumi dan entitas anak
(PT Bintang) per 31 Oktober 20X8

1. Penjabaran laporan keuangan PT Bintang


Karena mata uang fungsional PT Bintang adalah dollar, maka penjabaran
dilakukan menggunakan metode closing rate.

Penjabaran laporan laba rugi dan perubahan ekuitas PT Bintang


menggunakan metode closing rate:

PT Bintang
Laporan Laba Rugi dan Perubahan Ekuitas
Untuk periode yang berakhir 31 Oktober 20X8
FC Rate Rp (‘000)
Penjualan 7.800.000 750 5.850.000
HPP (4.835.000) 750 3.626.250
Laba kotor 2.965.000 2.223.750
Beban operasi (2.300.000) 750 (1.725.000)
Beban depresiasi (375.000) 750 (281.250)
Amortisasi paten (50.000) 750 (37.500)
Keuntungan (kerugian)
nilai tukar pinjaman dari 50.000 800* 40.000
PT Bumi
Laba sebelum pajak 290.000 220.000
Beban pajak (87.000) 750 (65.250)
Laba setelah pajak 203.000 154.750
Saldo Laba, 1 Nov 311.000 Note (A) 242.030
Pembayaran dividen (50.000) 770 (38.500)
Saldo Laba, 31 Okt 464.000 358.280

Note A. Ekuitas/Aset bersih

$ Rate Rp (‘000)
Aset bersih, 1 Nov 2.811.000 730 2.052.030

Modal saham 2.500.000 Note B 1.810.000


Saldo laba 311.000 Penyesuaian 242.030
2.811.000 2.052.030

18
Note B. Modal saham

$ Rate Rp (‘000)
Penerbitan saham 1 1.500.000 700 1.050.000
Penerbitan saham 2 1.000.000 760 760.000
2.500.000 1.810.000

Penjabaran laporan posisi keuangan PT Bintang menggunakan metode


closing rate:
PT Bintang
Laporan Posisi Keuangan
31 Oktober 20X8
$ Rate Rp (‘000)
Aset tetap (bersih) $ 3.920.000 800 3.136.000
Paten 200.000 800 160.000
Aset lancar :
Persediaan 600.000 800 480.000
Deposito 100.000 800 80.000
Piutang usaha 979.000 800 783.200
Kas 80.000 800 64.000
Total aset 5.879.000 4.703.200
Dikurangi :
Liabilitas lancar :
Utang usaha (878.000) 800 (702.400)
Utang pajak (87.000) 800 (69.600)
Pinjaman dari PT Bumi 1.950.000 800 (1.560.000)
Aset bersih 4.914.000 2.371.200

Modal saham 2.500.000 Note B 1.810.000


Saldo laba 464.000 Dari L/R 358.280
Penyesuaian penjabaran Note C 202.920
Total Ekuitas 4.914.000 2371.200

Note C. Penyesuaian Penjabaran

$ Rate Rp (‘000)
Aset bersih, 1 Nov 2.811.000 7300 2.052.030
Laba bersih 203.000 154.750
Pembayaran dividen (500.000) 770 (38.500)
2.168.280
2.964.000 800 2.371.200
Penyesuaian penjabarann 202.920

19
2. Jurnal Penyesuaian Konsolidasian
(Rp ‘000)
No Nama Akun Debit Kredit
E1. Modal saham 1.810.000
Investasi pada PT Bintang 1.810.000

E2. Pendapatan dividen 38.500


Pengumuman dividen 38.500

E3. Piutang PT Bintang 1.560.000


Pinjaman dari PT Bumi 1.560.000

E4. Pendapatan bunga (PT Bumi) 78.000*


Beban bunga (PT Bintang) 78.000
*diasumsikan pendapatan bunga dimasukkan ke dalam beban operasi (sisi
kredit) pada laporan laba rugi PT Bumi

20
Kertas Kerja Laporan Laba Rugi Konsolidasian Metode Closing Rate (Rp ‘000)

Penyesuaian
PT Bumi PT Bintang Konsolidasi
Nama akun Konsolidasi
Debit Kredit
Penjualan 8.750.000 5.850.000 14.600.000
HPP (6.800.000) (3.626.250) (10.426.250)
Laba kotor 1.950.000 2.223.750 4.173.750
Beban operasi (1.410.000) (1.725.000) 78.000 78.000 (3.135.000)
Beban (281.250)
depresiasi
(281.250)
Amortisasi (37.500)
paten
(37.500)
Keuntungan 40.000
(kerugian) nilai 40.000
tukar pinjaman
Pendapatan 38.500 38.500
dividen
Laba sebelum 578.500 760.000
220.000
pajak
Beban pajak (143.000) (65.250) (208.750)
Laba setelah 435.000 551.250
154.750
pajak
Saldo Laba, 1 2.052.000 2.294.030
242.030
Nov
Pembayaran 38.500
(38.500)
dividen
Saldo Laba, 31 2.487.000 116.50 116.500 2.845.280
Okt 358.280
0

21
Kertas Kerja Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Metode Closing Rate
(Rp ‘000)

Penyesuaian
PT Bumi PT Bintang Konsolidasi
Nama akun Konsolidasi
Debit Kredit
Aset tetap 8.400.000 3.136.000 11.536.000
Paten 160.000 160.000
Investasi pada PT 1.810.00
Bintang 1.810.000
0
Piutang PT 1.560.00
Bintang 1.560.000
0
Aset lancar : -
Persediaan 500.000 480.000 980.000
Deposito 80.000 80.000
Piutang usaha 1.800.000 783.200 2.583.200
Kas 50.000 64.000 114.000
Total Aset 14.120.000 4.703.200 15.453.200
Liabilitas lancar :
Utang usaha 1.495.000 702.400 2.197.400
Utang pajak 138.000 69.600 207.600
Utang PT
1.560.000 1.560.000
Bintang

Modal saham 10.000.000 1.810.000 1.810.000 10.000.000


Saldo laba 2.487.000 358.280 116.500 116.500 2.845.280
Penyesuaian
202.920 202.920
penjabaran
Total L&E 3.486.50
14.120.000 4.703.200 3.486.500 15.453.200
0

22
Dengan menggunakan ilustrasi yang sama, diasumsikan mata uang
fungsional PT Bintang adalah rupiah, maka metode yang digunakan adalah
metode remeasurement.

Penjabaran laporan laba rugi dan perubahan ekuitas PT Bintang


menggunakan metode remeasurement:
PT Bintang
Laporan Laba Rugi dan Perubahan Ekuitas
Untuk periode yang berakhir 31 Oktober 20X8
FC Rate Rp (‘000)
Penjualan 7.800.000 750 5.850.000
HPP (4.835.000) Note (A) 3.587.250
Laba kotor 2.965.000 750 2.262.750
Beban operasi (2.300.000) 750 (1.725.000)
Beban depresiasi (375.000) Note (B) (276.150)
Amortisasi paten (50.000) 760 (38.000)
Keuntungan (kerugian) nilai 50.000
800 40.000*
tukar pinjaman pada PT Bumi
Kerugian remeasurement Note (C) (33.980)
Laba sebelum pajak 290.000 229.620
Beban pajak (87.000) 750 (65.250)
Laba setelah pajak 203.000 164.370
Saldo Laba, 1 Nov 311.000 Note (D) 264.030
Pembayaran dividen (50.000) 770 (38.500)
Saldo Laba, 31 Okt 464.000 389.900

Note A. Beban Pokok Penjualan

FC Rate Rp (‘000)
Persediaan Awal 500.000 720 360.000
Pembelian 4.935.000 750 3.701.250
Persediaan Akhir (600.000) 790 (474.000)
Beban Pokok Penjualan 4.835.000 3.587.250

23
Note B: Beban depresiasi

Beban Depresiasi Rate Beban Depresiasi


FC Rp (‘000)
30.000 700 21.000
120.000 720 86.400
225.000 750 168.750
375.000 276.150

Note C Keuntungan (kerugian) remeasurement

FC Rate Rp (‘000)
Liabilitas moneter bersih, 1 Nov (234.000) Note (d) (170.820)
Penjualan 7.800.000 750 5.850.000
Pembelian (4.935.000) 750 (3.701.250)
Beban pajak (87.000) 750 (65.250)
Beban operasi (2.300.000) 750 (1.725.000)
Keuntungan (kerugian) nilai
50.000 800 40.000
tukar pinjaman pada PT Bumi
Pembayaran dividen (50.000) 770 (38.500)
Pembelian aset tetap (2.000.000) 780 (1.560.000)
(1.370.820)
Liabilitas moneter bersih, 31 Des (1.756.000) 800 (1.404.800)
Kerugian remeasurement (33.980)
Ditambah: keuntungan pinjaman 40.000
intragrup
Keuntungan (kerugian) nilai 6.020
tukar bersih

Note D: Liabilitas moneter dan saldo laba

FC Rate Rp
Aset tetap 2.295.000 Note (e) 1.694.850
Paten 250.000 760 190.000
Persediaan 500.000 720 360.000
Liabilitas moneter bersih (234.000) 730 (170.820)
2.811.000 2.074.030
Represent by:
Modal saham 31 Des 2.500.000 1.810.000
20X2
Saldo laba - penyesuaian 311.000 Penyesuaia 264.030
n
2.811.000 2.074.030

24
Note E: Aset tetap

Biaya perolehan (FC) Akum. Nilai buku Rate Rp (‘000)


depresiasi bersih
300.000 (60.000) 240.000 700 168.000
600.000 (120.000) 480.000 720 345.600
1.800.000 (225.000) 1.575.000 750 1.181.250
2.700.000 (405.000) 2.295.000 1.694.850

Penjabaran laporan posisi keuangan PT Bintang menggunakan metode


remeasurement:
PT Bintang
Laporan Posisi Keuangan
31 Oktober 20X8
$ Rate Rp (‘000)
Aset tetap (bersih) $ 3.920.000 Note f 2.978.700
Paten 200.000 7.600 152.000
Aset lancar :
Persediaan 600.000 7.900 474.000
Deposito 100.000 8.000 80.000
Piutang usaha 979.000 8.000 783.200
Kas 80.000 8.000 64.000
Total aset 1.759.000 4.531.900

Liabilitas lancar :
Utang usaha (878.000) 8.000 (702.400)
Utang pajak (87.000) 8.000 (69.600)
Pinjaman dari PT Bumi 1.950.000 8.000 (1.560.000)
Aset bersih 2.964.000 2.199.900

Modal saham 2.500.000 18.100.000


Saldo laba 464.000 389.900
Total Ekuitas 2.964.000 2.199.900

Note f: Aset tetap

Biaya perolehan Akum. Nilai buku Rate Rp


(FC) depresiasi bersih
300.000 (90.000) 210.000 700 147.000
600.000 (120.000) 480.000 720 259.200
1.800.000 (225.000) 1.575.000 750 1.012.500
2.000.000 (405.000) 2.295.000 780 1.694.850
4.700.000 (780.000) 3.920.000 2.978.700

25
26
Kertas Kerja Laporan Laba Rugi Konsolidasian Metode Remeasurement (‘000)

Penyesuaian
Nama akun PT Bumi PT Bintang Konsolidasi Konsolidasi
Debit Kredit
Penjualan 8.750.000 5.850.000 14.600.000
HPP (6.800.000) (3.587.250) (10.387.250)
Laba kotor 1.950.000 2.262.750 4.212.750
Beban operasi (1.410.000) 78.000 78.000 (3.135.000)
(1.725.000)
Beban depresiasi (276.150)
(276.150)
Amortisasi paten (38.000)
(38.000)
Keuntungan
(kerugian) nilai 6.020 6.020*
tukar pinjaman
Pendapatan
38.500 38.500
dividen
Laba sebelum
578.500 229.620 769.620
pajak
Beban pajak (143.500) (65.250) (208.750)
Laba setelah
435.000 164.370 560.870
pajak
Saldo Laba, 1
2.052.000 264.030 2.316.030
Januari
Pembayaran
(38.500) 38.500
dividen
Saldo Laba, 31
2.487.000 389.900 116.500 116.500 2.876.900
Desember

27
Kertas Kerja Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Metode Remeasurement
(Rp ‘000)

Penyesuaian Konsolidasi
Nama akun PT Bumi PT Bintang Konsolidasi
Debit Kredit
Aset tetap 8.400.000 2.978.700 11.378.700
Paten 152.000 152.000
Investasi pada PT
1.810.000 1.810.000 -
Bintang
Piutang PT Bintang 1.560.000 1.560.000 -
Aset lancar : -
Persediaan 500.000 474.000 974.000
Deposito 80.000 80.000
Piutang usaha 1.800.000 783.200 2.583.200
Kas 50.000 64.000 114.000
Total Aset 14.120.000 4.531.000 15.281.900

Liabilitas lancar :
Utang usaha 1.495.000 702.400 2.197.400
Utang pajak 138.000 69.600 207.600
Pinjaman dari PT
1.560.000 1.560.000
Bintang

Modal saham 10.000.000 1.810.000 1.810.000 10.000.000


Saldo laba 2.487.000 389.900 116.500 116.500 2.876.900
Total L& E 14.120.000 4.531.900 3.486.500 3.486.500 15.281.900

28
C. Laporan Keuangan Konsolidasian
Dengan menggunakan ilustrasi PT Bumi dan PT Bintang, berikut laporan
keuangan konsolidasian setelah penjabaran pada entitas anak (PT Bintang).

Ketika menggunakan metode closing rate:


PT Bumi dan entitas anak (PT Bintang)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Periode yang berakhir 31 Oktober 20X8 (Rp ‘000)

Aset tetap 11.536.000 Liabilitas lancar :


Paten 160.000 Utang usaha 2.197.400
Aset lancar : Utang pajak 207.600
Persediaan 980.000
Deposito 80.000 Ekuitas:
Piutang usaha 2.583.200 Modal saham 10.000.000
Kas 114.000 Saldo laba 2.845.280
Penyesuaian
202.920
penjabaran
Total Aset 15.453.200 Total L&E 15.453.200

Ketika menggunakan metode remeasurement:


PT Bumi dan entitas anak (PT Bintang)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Periode yang berakhir 31 Oktober 20X8 (Rp ‘000)

Aset tetap 11.378.700 Liabilitas lancar :


Paten 152.000 Utang usaha 2.197.400
Aset lancar : Utang pajak 207.600
Persediaan 974.000
Deposito 80.000 Ekuitas:
Piutang usaha 2.583.200 Modal saham 10.000.000
Kas 114.000 Saldo laba 2.876.900
Total Aset 15.281.900 Total L& E 15.281.900

D. Pengungkapan Laporan Keuangan Konsolidasian


Laporan keuangan konsolidasian adalah laporan keuangan suatu
kelompok usaha yang didalamnya aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban,
dan arus kas entitas induk dan entitas anak disajikan sebagai suatu entitas
ekonomi tunggal (PSAK 65). Pernyataan pada PSAK 65 bertujuan untuk

29
menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.

(Sumber: PSAK 65, 2013)

30
(Sumber: Laporan Keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk Tahun
2019)

31
(Sumber: Laporan Keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk Tahun
2019)

32
RANGKUMAN
● Dalam menjabarkan laporan keuangan entitas anak di luar egeri ada dua
metode, metode penutup (closing method) dan metode pengukuran
kembali (remeasurement method) atau metode temporal (temporer
method).
● Metode penutup (closing method) adalah metode yang digunakan jika
entitas asing menggunakan mata uang lokal sebagai mata uang
fungsionalnya.
● Metode pengukuran kembali (remeasurement method) adalah metode yang
digunakan ketika laporan keuangan entitas asing menggunakan mata uang
lokal untuk kemudian disajikan kembali menggunakan mata uang
fungsional entitas.
● Laporan keuangan konsolidasian adalah laporan keuangan suatu kelompok
usaha yang didalamnya aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan
arus kas entitas induk dan entitas anak disajikan sebagai suatu entitas
ekonomi tunggal.

33
KUIS
(Waktu: 75 menit)
1. Pada 31 Desember 2018, PT Garuda mengakuisisi 100% saham PT
Induksi yang berlokasi di Singapura. Berikut laporan keuangan PT Induksi
pada saat akuisisi:
PT Induksi
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2018

Aset Liabilitas dan Ekuitas:


Piutang Usaha $ 95.000 Utang Usaha $ 75.000
Persediaan 135.000 Modal Saham Biasa 125.000
Aset Tetap 150.000 Saldo Laba 180.000
Total Aset $380.000 Total L&E $380.000

Dan berikut laporan keuangan PT Induksi setahun setelah akuisisi

PT Induksi
Laporan Laba Rugi dan Perubahan Ekuitas
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2019

Penjualan $800.000
Beban Pokok Penjualan 430.000
Laba Kotor 370.000
Beban Depresiasi (20.000)
Beban Operasi (140.000)
Laba sebelum pajak 210.000
Beban Pajak (30.000)
Laba setelah pajak 180.000
Pengumuman Dividen (40.000)
Laba bersih tahun berjalan 140.000
Saldo Laba, 1 Januari 180.000
Saldo Laba, 31 Desember 320.000

34
PT Induksi
Laporan Poisis Keuangan
31 Desember 2019

Aset Liabilitas dan Ekuitas:


Kas $ 90.000 Utang Usaha $ 95.000
Piutang Usaha 120.000 Modal Saham Biasa 125.000
Persediaan 150.000 Saldo Laba 320.000
Aset Tetap 180.000 Total L&E $540.000
Total Aset $ 540.000

Informasi tambahan:

1. Aset tetap didepresiasi menggunakan metode garis lurus dengan umur


ekonomis 10 tahun. Pada 03 Januari 2019 PT Induksi membeli aset
tetap senilai $50.000.
2. Pada 21 Oktober PT Induksi mengumumkan dan membayarkan
dividen
3. Kurs yang relevan adalah:
1$ =
31 Desember 2018 Rp 10.200
03 Januari 2019 10.250
21 Oktober 2019 10.800
31 Desember 2019 11.000
Pembelian persediaan akhir 2019 10.600
Kurs rata-rata selama 2019 10.500

Diminta:
1. Lakukan penjabaran pada laporan keuangan PT Induksi dengan
asumsi mata uang fungsional PT Induksi adalah dollar
2. Lakukan pengukuran kembali pada laporan keuangan PT Induksi
dengan asumsi mata uang fungsional PT Induksi adalah rupiah

35
DAFTAR PUSTAKA

Martani, D., Hidayat, T., Ningrum, A. S., & Maulana, T. I. (2016). Akuntansi
Keuangan Lanjutan 1, berbasis PSAK,. Jakarta: Salemba Empat.

Pearl, T. H., Lim, C. Y., & Peter, L. L. 2017. Advanced Financial Accounting an
IAS and IFRS Approach, Third Edition. Singapore: McGraw – Hill.
Kieso, dkk. 2018. Intermediate Accounting IFRS Edition Third Edition.
Singapore: Wiley.

36

Anda mungkin juga menyukai