Anda di halaman 1dari 4

RMK CHAPTER 19

PAJAK PENGHASILAN

NAMA : PUTRI DIVA APSARI


NIM : 185020307111036
MATA KULIAH : AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 3
KELAS : CF

 Dasar-dasar Akuntansi Pajak Penghasilan


a) Penghasilan sebelum pajak: merupakan pendapatan yang tertera di dalam laporan
keuangan (ditentukan oleh IFRS), yang di gunakan untuk memberikan informasi kepada
para investor dan kreditor.
b) Penghasilan kena pajak: merupakan jumlah penghasilan yang digunakan untuk
menghitung utang pajak penghasilan (ditentukan oleh peraturan pajak).
c) Beban pajak / pajak penghasilan: merupakan jumlah agregat pajak kini dan pajak
tangguhan yang diperhitungkan dalam perhitungan laba atau rugi dalam satu periode
(ditentukan oleh peraturan pajak).
 Jumlah Kena Pajak Masa Depan dan Pajak Tangguhan
- Perbedaan sementara:
a) Jumlah kena pajak masa depan: kewajiban pajak tangguhan merupakan kenaikan
utang pajak di masa mendatang akibat perbedaan temporer kena pajak yang ada pada
akhir tahun berjalan.
b) Jumlah pajak tangguhan masa depan: aset pajak tangguhan merupakan kenaikan
pajak dikembalikan (atau disimpan) dalam tahun –tahun mendatang sebagai akibat
dari perbedaan temporer yang ada pada akhir tahun berjalan.
- Kewajiban pajak tangguhan: merupakan konsekuensi pajak tangguhan yang
disebabkan oleh perbedaan temporer kena pajak.
- Beban pajak kini: jumlah pajak penghasilan yang harus dibayar untuk periode ini.
- Beban pajak tangguhan: kenaikan saldo kewajiban pajak tangguhan dari awal hingga
akhir periode akuntansi.
 Jumlah yang Dapat Dikurangi di Masa Depan dan Pajak Tangguhan
- Aset pajak tangguhan: merupakan kenaikan pajak dikembalikan (disimpan) di tahun-
tahun mendatang sebagai akibat dari perbedaan temporer yang ada pada akhir tahun
berjalan.
- Aset pajak tangguhan (tidak diakui): perusahaan harus mengurangi aset pajak
tangguhan jika besar kemungkinan tidak akan merealisasikan sebagian atau seluruh aset
pajak tangguhan. (stidaknya 50%).
 Penyajian Laporan Laba Rugi
FORMULA:
u tang pajak penghasilan ( yg dapat dikembalikan )
+
perubahan d alam pajak penghasilan tangguhan
=
total beban atau keuntungan pajak penghasilan
 Perbedaan Spesifik
- Perbedaan temporer (sementara)
a) Perbedaan sementara kena pajak: perbedaan sementara yang akan menghasilkan
jumlah kena pajak tahun-tahun mendatang ketika aset terkait dipulihkan. (kewajiban
pajak tangguhan)
b) Perbedaan sementara yang dapat dikurangkan: perbedaan sementara yang akan
menghasilkan jumlah yang dapat dikurangkan di tahun-tahun mendatang (aset pajak
tangguhan).
- Perbedaan permanen
Beberapa perbedaan seperti perbedaan penghasilan kena pajak dengan penghasilan
sebelum pajak bersifat permanen. Perbedaan permanen dihasilkan dari item-item yang:
1. masuk kedalam penghasilan sebelum pajak tetapi tidak ke penghasilan kena pajak,
atau
2. masuk kedalam penghasilan kena pajak tetapi tidak ke penghasilan sebelum pajak.
 Pertimbangan Tarif Pajak
- Tarif pajak di masa depan
Perusahaan harus mempertimbangkan perubahan saat ini diberlakukan pada tarif pajak
yang akan berlaku efektif untuk satu tahun masa tertentu saat menentukan tarif pajak
berlaku untuk perbedaan temporer yang ada.
- Revisi tariff pajak di masa depan
Bila ada perubahan pada tarif pajak yang berlaku, perusahaan harus segera mencatat
efeknya pada rekening pajak penghasilantangguhan yang ada.
 Akuntansi Untuk Kerugian Operasi Bersih
- Kerugian operasi bersih (NOL) : terjadi untuk keperluan pajak dalam satu tahun ketika
pengurangan yang dikurangi dari pajak melebihi penghasilan kena pajak. Undang-
undang pajak mengizinkan wajib pajak untuk menggunakan kerugian dari satu tahun
untuk mengimbangi keuntungan dai tahun-tahun lain
- Kerugian carryback / carryforward : perusahaan dapat membawa kerugian operasi
bersih kembali 2 / 20 tahun dan menerima pengembalian pajak penghasilan yang
dibayarkan pada tahun-tahun tersebut. Kerugian harus diterapkan pada tahun pertama.

- Sumber penghasilan kena pajak:


1. Apakah perusahaan memilikiperbedaan temporer kena pajak yang cukup terkait
dengan otoritas pajak yang sama, yang akan menghasilkan jumlah kena pajak yang
dapat dimanfaatkan untuk mengurangi pajak yang belum digunakan atau kredit pajak
yang belum digunakan.
2. Apakah mungkin perusahaan akan memiliki laba kena pajak sebelum kehilangan
pajak yang tidak terpakai atau kredit pajak yang tidak digunakan berakhir.
3. Apakah kerugian pajak yang tidak terpakai merupakan akibat dari penyebab yang
dapat diidentifikasi, yang tidak mungkin terulang kembali.
4. Apakah peluang perencanaan pajak tersedia bagi perusahaan yang akan
menghasilkan laba kena pajak pada periode di mana kerugian pajak yang tidak
terpakai dapat dimanfaatkan.
 Penyajian Laporan Keungan
Aktiva pajak tangguhan bersih atau kewajiban pajak tangguhan bersih dilaporkan dalam
bagian tidak lancar laporan posisi keuangan.
- Laporan laba rugi
Perusahaan mengalokasikan beban (atau manfaat) pajak penghasilan ke:
1. Operasi yang dilanjutkan;
2. Operasi dalam penghentian;
3. Pendapatan komprehensif lainnya, dan
4. Penyesuaian periode sebelumnya
Komponen beban (manfaat) pajak penghasilan dapat mencakup:
1. Beban (manfaat) pajak kini.
2. Setiap penyesuaian yang diakui pada periode pajak saat periode sebelumnya.
3. Jumlah beban pajak tangguhan (manfaat) yang berkaitan dengan originasi dan
pembalikan perbedaan temporer.
4. Jumlah beban pajak tangguhan (manfaat) yang berkaitan dengan perubahan tariff
pajak atau pengenaan pajak baru.
5. Jumlah manfaat yang timbul dari kerugiannya sebelumnya tidak dikena pajak, kredit
pajak, atau perbedaan temporer periode sebelumnya yang digunakan untuk
mengurangi arus dan beban pajak tangguhan.
- Rekonsiliasi pajak
Perusahaan dapat memberikan:
1. Rekonsiliasi antara beban pajak numerik (manfaat) dan produk dari laba akuntansi
dikalikan dengan tariff pajak yagn berlaku, pengungkapan juga menjadi dasar tariff
pajak yang berlaku dihitung; atau
2. Rekonsiliasi numerik antara tariff pajak efektif rata-rata dan tariff pajak yang
berlaku, mengungkapkan juga menjadi dasar tarif pajak yang berlaku dihitung.
Pengungkapan pajak penghasilan diperlukan untuk:
1. Menilai kualitas laba.
2. Membuat prediksi yang lebih baik tentang arus kas masa depan.
3. Memprediksi arus kas masa depan untuk kerugian operasi.

Anda mungkin juga menyukai