Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN


‘PENGENDALIAN MANAJEMEN UNTUK ORGANISASI
JASA’

Disusun Oleh : 7 Akuntansi B4


1. ANDIK FIDIANTO (218133198)
2. BELLA QUR’ANI HARTANTI (218133258)
3. KAMIL ABDUL LATIF (218133242)
4. M. IGATUS EBBEL SATRIA (218133289)

Dosen Pengampu : Dr. Mudhofar, M.Si

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


“STIE WIDYAGAMA LUMAJANG”
Jalan Gatot Subroto No.4 Telp. (0334) 881924 Lumajang-Jawa Timur 67352
Website :http//stiewidyagamalumajang.ac.id
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada ;
1. Dosen pengampu di mata kuliah Akuntansi Internasional
2. Orang tua yang telah memberikan motivasi untuk dapat menyelesaikan tugas
Kelompok Semester Tujuh ini.
3. Para Narasumber yang telah memberikan informasi dengan benar dan tepat
tentang topik/soal yang kami pilih.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide - idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Lumajang, 26 September 2021

Penyusun Kelompok 13
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................2

1.1 Latar Belakang......................................................................................................2

1.2 Rumusan dan Masalah..........................................................................................2

1.3 Tujuan dan Manfaat..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3

2.1 Pengendalian Manajemen Untuk Organisasi Jasa.................................................3

2.2 Perusahaan Jasa dan Karakteristiknya...................................................................3

2.3 Pengendalian Organisasi Jasa Secara Umum........................................................5

2.4 Pengendalian Organisasi Jasa Professional...........................................................6

2.5 Organisasi Jasa Keuangan dan Contohnya............................................................8

2.6 Pengendalian Organisasi Jasa Nirlaba...................................................................8

BAB III PENUTUP..........................................................................................................11

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................11

3.2 Saran...................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perekonomian Indonesia sedang mengalami masa-masa sulit akibat


krisisyang terjadi pertengahan tahun 1997 dan sampai sekarang belum
mengalamipemulihan secara total. Banyak perusahaan yang gulung tikar karena
menderitakerugian dan tidak bisa bertahan dalam perekonomian seperti ini. Maka
setiap perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan, baik
yang menyangkut perencanaan maupun pengendaliannya. Selain itu di zaman
perdagangan bebas ini, setiap perusahaan harus siap untuk bersaing dengan
perusahaan-perusahaan asing.

Selain membahas mengenai sistem pengendalian manajemen pada sector


jasa, makalah ini juga membahas mengenai sistem pengendalian manajemen pada
perusahaan jasa keuangan. Perusahaan jasa keuangan merupakan perusahaan yang
bidang utamanya adalah mengelola uang.

1.2 Rumusan dan Masalah

a. Sebutkan pengertian pengendalian manajemen untuk organisasi jasa ?


b. Sebutkan perusahaan jasa dan karakteristiknya?
c. Bagaimana pengendalian organisasi jasa secara umum?
d. Bagaimana pengendalian organisasi jasa professional?
e. Bagaimana pengendalian organisasi jasa keuangan dan contohnya?
f. Bagaimana pengendalian organisasi jasa nirlaba?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Dapat memahami pengendalian manajemen untuk organisasi jasa, seperti


organisasi jasa professional, keuangan dan nirlaba
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengendalian Manajemen Untuk Organisasi Jasa

Pada prinsipnya, sistem pengendalian manajemen ini adalah suatu sistem


yang berisi tuntutan kepada seluruh orang yang ada didalam perusahaan untuk
menjalankan dan mengendalikan perusahaan yang baik berdasarkan asumsi-
asumsi tertentu. Proses pengendalian manajemen tidak hanya dilakukan pada
perusahaan manufaktur saja,tetapi juga perusahaan yang bergerak dalam bidang
jasa. Dalam proses pengendaliannya,sektor jasa mempunyai karakteristik yang
relatif berbeda dibanding sektor manufaktur. Sistem pengendalian manajemen
tidak hanya menyangkut aspek manufaktur saja. Sistem pengendalian manajemen
juga berfungsi pada sektor jasa. Dalam proses pengendaliannya, sektor jasa
mempunyai karakteristik yang relatif berbeda dibanding sektor manufaktur.

2.2 Perusahaan Jasa dan Karakteristiknya

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menyediakan produk tidak


berwujud sebagai layanan yang dibutuhkan konsumen untuk menghasilkan
pendapatan. Mereka menjual layanan kepada klien dan biasanya dibayar
berdasarkan proyek atau per jam. Contoh bisnis jasa adalah kantor akuntan.
Kantor akuntan memperoleh pendapatan mereka dengan melakukan audit dan jasa
audit untuk bisnis, melakukan semua pengaturan kebutuhan bisnis mengenai
pajak, dan melakukan akuntansi keuangan bisnis. Akuntan profesional ini menjual
jasa atau layanannya berdasarkan berapa lama konsumen mempekerjakan mereka.

Karakteristik Perusahaan Jasa

A. Tidak Memiliki Produk Fisik

Karakteristik perusahaan jasa yang pertama adalah tidak mempunyai


barang ataupun produk fisik. Karena perusahaan jasa menjual produk yang
praktis tidak terlihat, maka mereka tidak memiliki persediaan. Produk yang
dijual oleh mereka akan sulit dilihat, tetapi pelanggan dapat merasakan
kebaikan layanannya.

Pendapatan perusahaan berasal dari penjualan jasa. Sehingga, kualitas


pelayanan atau customer service itu penting. Pelanggan yang nyaman
menggunakan layanan Anda akan setia pada bisnis Anda.

B. Layanan yang Berbeda atau Heterogen

Pelayanan yang berbeda karena tidak semua konsumen memiliki


masalah yang sama persis, karena tergantung pada kebutuhan konsumen dan
harga yang ditetapkan oleh perusahaan. Semua perusahaan jasa seringkali
perlu menyesuaikan layanan mereka dengan keluhan dan keinginan
pelanggan mereka.

Tentunya kondisi ini berbeda dengan perusahaan dagang, yang mana


konsumen akan menerima produk dalam bentuk yang sama dan dengan hasil
yang sama.

C. Tidak ada Harga Pokok Penjualan (HPP)

Konsumen mencari para tenaga profesional untuk memecahkan


masalah mereka. Dalam hal ini, perusahaan jasa menjadi ahli dalam
membantu menyelesaikan masalah konsumen. Konsumen seringkali memiliki
keluhan dan harapan yang berbeda, sehingga perusahaan jasa menawarkan
solusi lain.

Solusinya tergantung pada ketidakpuasan mereka. Harga yang


ditetapkan oleh perusahaan jasa berbeda-beda tergantung dari jenis jasa yang
ditawarkan dan kebutuhan konsumen. Tidak adanya kegiatan produksi
produk merupakan salah satu ciri perusahaan jasa. Laporan keuangan
perusahaan jasa pun tidak memuat informasi mengenai harga pokok
penjualan.
D. Tidak Ada Persediaan Stok

Karena perusahaan jasa tidak memiliki produk yang sebenarnya, ia


menjual jasa yang tidak dapat disimpan di masa depan. Pasokan dan
permintaan untuk layanan seringkali terkait erat. Pelayanan atau manfaat
harus diberikan atas permintaan konsumen. Misalnya, pembuat sepatu pasti
bisa menyentuh dan melihat tampilan produknya. Mereka juga dapat
menyimpan sepatu mereka dalam jumlah besar dan menyimpannya di gudang
produksi sebelum mendistribusikan atau menjualnya kepada konsumen.
Disisi lain, perusahaan jasa cenderung dimitigasi dengan barang yang hilang,
menguap, atau rusak. Hal ini sering terjadi pada produk yang telah disimpan
dalam jangka waktu yang lama.

E. Tidak Ada Kepemilikan

Tidak adanya unsur kepemilikan barang adalah salah satu ciri


pembeda perusahaan dagang dan jasa. Konsumen hanya dapat menggunakan
utilitas setelah pembayarannya selesai. Hal ini bisa ditemukan di transportasi
umum. Jika Anda membayar dengan angkutan umum dari tempat awal ke
tujuan, maka artinya mobil itu bukan milik Anda.

F. Produksi dan Konsumsi Berjalan Bersama

Perusahaan yang memproduksi produk fisik memproduksi dan


mengkonsumsi barang pada waktu yang berbeda karena mereka seringkali
perlu menyimpan barang sebelum dapat didistribusikan atau dikonsumsi.
Tidak seperti perusahaan jasa, produksi dan konsumsi harus terjadi secara
bersamaan.

G. Keterlibatan Perusahaan Jasa dan Konsumen

Perusahaan jasa dan konsumen umumnya memerlukan hubungan


supaya jasa yg diberikan mampu benar-benar menjawab keluhan dan apa
yang diinginkan oleh konsumen. Perusahaan jasa dalam kegiatan dan
penyampaiannya harus berhati-hati dengan apa yg diproduksi dan bagaimana
prosesnya lantaran hasil merupakan hal yg penting.

2.3 Pengendalian Organisasi Jasa Secara Umum

Karakteristik yang membedakan pengendalian manajemen pada perusahaan


jasa antara lain adalah :

1) Ketiadaan persediaan penyangga.


Jasa tidak dapat disimpan. Perusahaan jasa harus mencoba untuk
meminimalkan kapasitasnya yang tidak terpakai dengan dua cara yaitu
organisasi tersebut mencoba untuk meningkatkan permintaan selama
periode sepi dengan usaha pemsaran dan konsesi barang, jika
memungkinkan, organisasi jasa menyesuaikan jumlah tenaga kerja untuk
mengantisipasi permintaan dengan tindakan-tindakan, seperti
menjadwalkan aktivitas pelatihan pada periode sepi dan mengompensasi
jam kerja yang panjang selama periode sibuk dengan waktu libur di
kemudian hari.
2) Kesulitan dalam mengendalikan kualitas.
Perusahaan jasa tidak dapat menilai kualitas produk sampai pada
saat jasanya diserahkan, dan penilaian tersebut bersifat subjektif.
3) Padat karya.
Perusahaan jasa tidak dapat menambah peralatan dan
mengotomatisasi lini produksi.
4) Organisasi multi-unit.
Beberapa organisasi jasa mengoperasikan banyak unit di berbagai
lokasi, dimana setiap unit adalah relatif kecil. Kesamaan dari unit-unit yang
terpisah memberikan dasar yang umum untuk menganalisis anggaran dan
mengevaluasi kinerja.

2.4 Pengendalian Organisasi Jasa Professional

A. Karakteristiknya adalah :
1) Sasaran.
Memiliki relatif sedikit aktiva yang berwujud, aktiva utamanya
adalah ketrampilan dari staf profesionalnya, yang tidak muncul di
neraca perusahaan. Oleh karena itu, tingkat pengembalian atas aktiva
yang digunakan tidak berarti dalam organisasi semacam itu. Sasaran
keuangan mereka adalah untuk memberikan kompensasi yang
memadai kepada para profesional tersebut. Sasaran yang terkait adalah
meningkatkan ukuran organisasi.

2) Profesional.

Karyawannya adalah orang-orang khusus. Banyak profesional


lebih menyukai bekerja secara independen daripada sebagai bagian
dari suatu tim.

3) Pengukuran input dan output.

Output dari organisasi profesional tidak dapat diukur dengan


ukuran fisik. Pekerjaan yang dilakukan oleh banyak profesional
bersifat tidak repetitif, hal ini membuat sulit untuk merencanakan
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas, menetapkan
standar yang memadai bagi kinerja tugas, dan menilai seberapa
memuaskan kinerja tersebut.

4) Perusahaan kecil.

Organisasi profesional biasanya relatif kecil dan beroperasi di


satu lokasi saja, dan lebih sedikit kebutuhan akan pengendalian
manajemen yang canggih.

5) Pemasaran.

Tidak terdapat garis pemisah yang jelas antara aktivitas


pemasaran dengan aktivitas produksi.
B. Karakteristik sistem pengendalian manajemen organisasi profesional
adalah :
1. Penentuan harga.

Harga jual dari pekerjaan ditetapkan dengan cara tradisional.

2. Pusat laba dan penetapan harga transfer

Membebankan layanan yang mereka berikan ke unit yang


mengkonsumsi layanan tersebut.

3. Perencanaan strategis dan penyusunan anggaran.

Sistem perencanaan strategis formalnya tidak berkembang


sebaik perusahaan manufaktur. Organisasi profesional tidak
memiliki kebutuhan yang besar akan sistem semacam itu.

4. Pengendalian operasi.

Membutuhkan banyak perhatian yang harus dicurahkan pada


penjadwalan waktu profesional. Pengendalian hanya difokuskan
pada proyek saja.

5. Pengukuran dan penilaian kinerja.

Anggaran dapat digunakan sebagai dasar untuk mengukur


kinerja biaya dan waktu akrual yang digunakan dapat dibandingkan
dengan waktu yang direncanakan.

2.5 Organisasi Jasa Keuangan dan Contohnya

Karakteristik khususnya adalah :

1. Aktiva moneter. Kebanyakan aktiva dari perusahaan jasa keuangan


bersifat moneter. Nilai sekarang dari aktiva moneter adalah jauh
lebih mudah untuk diukur dibandingkan dengan nilai pabrik dan
aktiva fisik lainnya, atau paten dan aktiva tidak berwujud lainnya.

2. Jangka waktu transaksi. Pengendalian memerlukan pengawasan


yang berkalnjutan atas kelayakan dari transaksi selama jangka
waktu hidupnya, termasuk audit periodik atas semua pinjaman
yang beredar.

3. Imbalan dan risiko. Banyak perusahaan jasa keuangan bergerak


dalam bisnis yang menerima risiko sebagai ganti atas imbalan yang
diperoleh.

4. Teknologi. Perusahaan jasa keuangan telah menggunakan


teknologi informasi sebagai suatu cara untuk menawarkan layanan
yang inovatif

Contoh lembaga asuransi (misalnya perusahaan asuransi jiwa),


pengelolaan dana pensiun (misalnya BPJS Ketenagakerjaan), lembaga
keuangan mikro, dan lembaga pembiayaan (misalnya perusahaan modal
ventura).

2.6 Pengendalian Organisasi Jasa Nirlaba

Organisasi nirlaba adalah organisasi yang tidak dapat mendistribusikan


aktiva atau labanya kepada atau untuk manfaat dari anggotanya, pejabatnya
maupun direkturnya. Defenisi ini tidak melarang organisasi ini untuk memperoleh
laba, defenisi tersebut hanya melarang distribusian dari laba tersebut.

Anthony dan Govindarajan (2007) mengatakan bahwa terdapat beberapa


karakteristikyang hanya terdapat pada organisasi nirlaba, yaitu:

A. Tidak adanya perhitungan keuntungan


Berbeda dengan perusahaan bisnis pada umumnya yang lebih
mementingkankeuntungan yang bisa didapat, organisasi nirlaba biasanya
lebih memperhatikantercapai atau tidaknya tujuan dari organisasi tersebut.

B. Modal yang merupakan kontribusi

Berbeda dengan perusahaan pada umumnya yang pendanaanya


dilakukan denganhutang dan penjualan saham, organisasi nirlaba
menggunakan modal kontribusisukarela dari para anggota maupun
donaturnya.

C. Penggunaan “fund accounting”

Hal lain yang menjadi pembeda adalah organisasi nirlaba memisahkan


akun-akun berdasarkan pendanaan dan peruntukannya.

D. Pengelolaan yang berbeda

Organisasi nirlaba biasanya dipimpin oleh board of trustee yang sering


kali tidak dibayar dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup di bidangnya.
Hal ini seringkali membuat sistem pengendalian yang dilakukan menjadi
lebih lemah bila dibandingkan dengan sistem pengendalian yang ada pada
perusahaan bisnis pada umumnya.Selain karakter yang telah dijelaskan
tersebut, organisasi nirlaba juga mempunyai karakter yang lebih padat karya
dibandingkan padat modal. Hal ini terjadi karena adanya beberapa
halangan yang membatasi dana yang bisa didapat oleh organisasi nirlaba,
sehinggamereka harus dapat lebih memberdayakan sumber daya manusia
yang mereka miliki.

E. System Pengendalian Manajemen


1) Penetapan Harga Produk
Penetapan harga layanan pada biaya penuh yaitu jumlah dari biaya
langsung, biaya tidak langsung dan mungkin penyisihan kecil untuk
meningkatkan ekuitas organisasi.

2) Perencanaan Startegis dan Penyusunan Anggaran

Perencanaan strategis adalah proses yang lebih penting dan


memakan waktu dibandingkan dengan dalam bisnis yang biasa. Anggaran
merupakan alat pengendalian manaejemen yang paling penting dalam hal
aktivitas keuangan.

3) Evaluasi dan Operasi.


Dikebanyakan organisasi nirlaba, tidak ada cara untuk mengetahui
seberapa besar biaya organisasi yang optimum. Oleh karena itu, manajer
pusat tanggung jawab cenderung untuk membelanjakan apa saja yang
diperbolehkan dalam anggaran, meskipun jumlah yang dianggarkan
tersebut mungkin lebih tinggi daripada yang diperlukan. Sebaliknya,
mereka mungkin membatasi pengeluaran yang memiliki pengembalian
yang sangat bagus hanya karena pengeluaran tersebut tidak termasuk
dalam anggaran.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Pengendalian manajemen pada organisasi jasa berbeda bila dibandingkan


dengan organisasi manufaktur. Hal ini disebabkan ketiadaan persediaan
penyangga pada organisasi jasa, kesulitan mengukur kualitas, dan pada umumnya
perusahaan jasa cenderung merupakan padat karya. System pengendalian
manajemen pada organisasi jasa umumnya sama dengan system pengendalian
manajemen pada organisasi dagang.
Organisasi jasa keuangan berbeda dalam dua hal dibandingkan perusahaan
lainnya. Pertama, bahan bakunya adalah uang. Kedua, tingkat laba dari banyak
transaksi tidak bisa diukur hingga bertahun-tahun setelah komitmen yang
dilakukan. Yang utama, perusahaan akan mendapat laba jika pendapatan masa
depan diperoleh dari pinjaman saat ini, investasi, dan premin asuransi yang
melebihi biaya dana yang berkaitan dengan pendapatan ini. Masalah pengendalian
manajemen lebih kompleks dalam investasi perbankan, perdagangan sekuritas,
dan beberapa organisasi lainnya karena fakta bahwa laba ataupun rugi bisa
dihasilkan dari satu transaksi tunggal.

3.2 Saran

Dalam proses penyusunan makalah ini dianggap masih jauh dari kata
sempurna mengingat sumber yang dikutip serta pemilihan kata yang kurang, maka
diharapkan bagi pembaca agar memberikan saran untuk memperbaiki susunan dan
struktur dari proses penyusunan makalah ini.
DAFTAR

PUSTAKA
https://milamashuri.wordpress.com/sistem-pengendalian-
manajemen/pengendalian-manajemen-pada-organisasi-jasa/

http://myspm-organisasijasa.blogspot.com/2017/01/pengendalian-manajemen-
pada-organisasi.html

Anda mungkin juga menyukai