Anda di halaman 1dari 19

Volume 1, Issue 2, November 2019, E-ISSN : 2686-5238, P-ISSN : 2686-4916

PEDOMAN PERILAKU DALAM ETIKA BISNIS DI PT. KF

Happy Nur Fitri Handayani


Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia

ARTICLE INFORMATION Abstrak: Dalam sebuah perusahaan peranan etika


Received: 24 November 2019 bisnis dalam pengaturan dan pengelolaan bisnis yang
Revised: 26 November 2019 memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku
Issued: 30 November 2019 secara universal secara ekonomi maupun social dan
(filled in by Editor) memiliki keterkaitan dengan profesional bisnis.
Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui
Corresponding author: first author bagaimanakah peranan etika bisnis di PT. KF. Hasil
Penelitian ini menunjukkan bahwa PT. KF
E-mail: menjalankan peranan Etika Bisnis sebagai pedoman
happyNFH@gmail.com berperilaku bagi seluruh jajaran PT. KF dalam
melakukan interaksi dan hubungan dengan segenap
pemangku kepentingan.

Kata Kunci: Etika Bisnis, Pedoman Perilaku

DOI:10.31933/JEMSI

PENDAHULUAN
Perusahaan yang menggunakan peranan Etika Bisnis dapat membentuk nilai, norma
dan perilaku pimpinan dalam membangun hubungan yang adil, sehat dengan mitra kerja,
pelanggan, pemegang saham, karyawan dan masyarakat sekitar. Etika bisnis adalah suatu
pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan
norma dan moralitas yang berlaku secara universal (Muslich, 2004:9).
Arti etika dapat dibedakan dari sisi praktis dan refleksi. Etika sebagai praktis yaitu
sejauhmana nilai-nilai dan norma-norma moral diterapkan dan dilaksanakan dalam berbagai
aktivitas dan kegiatan sehari hari, sedangkan Etika sebagai refleksi adalah pemikiran moral,
dimana kita berfikir tentang apa yang dilakukan lebih spesifik yang harus dilakukan atau
tidak boleh dilakukan. Etika sebagai refleksi menyoroti dan menilai baik buruknya perilaku
orang.
Etika berfungsi menggugah kesadaran moral pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik
dan etis didasari nilai-nilai luhur yang bermanfaat bagi konsumen, masyarakat dan demi
menjaga nama baik bisnis sendiri dalam jangka panjang. Etika bisnis menjadi acuan bagi
pebisnis untuk berbisnis tanpa merugikan konsumen, buruh, karyawan, dan masyarakat luas.

Available Online: https://dinastirev.org/JEMSI Page 115


Volume 1, Issue 2, November 2019, E-ISSN : 2686-5238, P-ISSN : 2686-4916
Berdiri pada tahun 1966, PT. KF telah jauh berkembang dari usaha sederhana di
sebuah garasi menjadi perusahaan farmasi terdepan di Indonesia. Melalui proses
pertumbuhan organik dan penggabungan usaha & akuisisi, PT. KF telah tumbuh dan
bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui 4 kelompok divisi
usahanya: Divisi Obat Resep (kontribusi 23%), Divisi Produk Kesehatan (kontribusi 17%),
Divisi Nutrisi (kontribusi 30%), serta Divisi Distribusi and Logistik (kontribusi 30%).
Keempat divisi usaha ini mengelola portofolio obat resep dan obat bebas yang
komprehensif, produk-produk minuman energi dan nutrisi, serta usaha distribusi yang
menjangkau lebih dari satu juta outlet di seluruh kepulauan Indonesia.
Etika Bisnis pada PT KF merupakan pedoman berperilaku bagi seluruh jajaran PT.
KF (termasuk Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan) dalam melakukan interaksi dan
hubungan dengan segenap pemangku kepentingan. Kode Etik tersebut dikembangkan dengan
mengacu pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan merupakan nilainilai
perusahaan yang menjiwai perkembangan sejarah PT. KF.

KAJIAN PUSTAKA
Etika Bisnis
Menurut Muslich (2004 : 9) Etika bisnis adalah suatu pengetahuan tentang tata cara
ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang
berlaku secara universal. Etika bisnis merupakan aturan tidak tertulis mengenai cara
menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku dan tidak tergantung
pada kedudukan individu atau-pun perusahaan di masyarakat.
Menurut Bertens (2000) Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh
hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal
ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu
yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.
Menurut Bertens (2000: 32) Etika sebagai praktis yaitu sejauhmana nilai-nilai dan
norma-norma moral diterapkan dan dilaksanakan dalam berbagai aktivitas dan kegiatan
sehari hari. Atau dapat juga di artikan sebagai apa yang dilakukan sesuai dengan nilai dan
moral. Etika sebagai praktis berarti moral atau moralitas: apa yang harus dilakukan, tidak
boleh dilakukan , pantas dilakukan dan sebagainya. Etika sebagai refleksi adalah
pemikiran moral, dimana kita berfikir tentang apa yang dilakukan lebih spesifik yang
harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Etika sebagai refleksi menyoroti dan menilai
baik buruknya perilaku orang.
Menurut Pandji (2007:113) etika bisnis adalah Etika (Ethics) yang menyangkut tata
pergaulan di dalam kegiatan-kegiatan bisnis. Bisnis adalah kegiatan-kegiatan teratur yang
melayani kebutuhan yang bersifat umum (artinya: non-personal) sambil memeperoleh
pendapatan (Income). Jika di dalam “pendapatan” itu dikalkulasikan laba, maka bisnis
tersebut bersifat komersial.

Aspek Dan Sudut Pandang Etika Bisnis


Menurut Bertens (2000) terdapat tiga aspek dan sudut pandang pokok dari bisnis,
yaitu:
1. Sudut pandang ekonomi, bisnis adalah kegiatan ekonomis, maksudnya adalah adanya
interaksi produsen/perusahaan dengan pekerja, produsen dengan produsen dalam
sebuah organisasi. Kegiatan antar manusia ini adalah bertujuan untuk mencari untung

Available Online: https://dinastirev.org/JEMSI Page 116


Volume 1, Issue 2, November 2019, E-ISSN : 2686-5238, P-ISSN : 2686-4916
oleh karena itu menjadi kegiatan ekonomis. Pencarian keuntungan dalam bisnis tidak
bersifat sepihak, tetapi dilakukan melalui interaksi yang melibatkan berbagai pihak.
2. Sudut pandang etika, dalam bisnis berorientasi pada profit adalah sangat wajar, akan
tetapi jangan keuntungan yang diperoleh tersebut justru merugikan pihak lain.
Maksudnya adalah, semua yang kita lakukan harus menghormati kepentingan dan hak
orang lain.
3. Sudut pandang hukum, bisa dipastikan bahwa kegiatan bisnis juga terikat dengan
Hukum Dagang atau Hukum Bisnis, yang merupakan cabang penting dari ilmu hukum
modern. Dalam praktik hukum banyak masalah timbul dalam hubungan bisnis pada
taraf nasional maupun internasional. Seperti etika, hukum juga merupakan sudut
pandang normatif, karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh
dilakukan.

Prinsip – Prinsip Etika Bisnis


Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang bertujuan memberikan acuan cara yang
harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Menurut Sonny Keraf (1998) terdapat lima prinsip yang dijadikan titik tolak
pedoman perilaku dalam menjalankan praktik bisnis, yaitu :
1. Prinsip Otonomi, Prinsip otonomi menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, dan
tanggung jawab. Orang yang mandiri berarti orang yang dapat mengambil suatu
keputusan dan melaksanakan tindakan berdasarkan kemampuan sendiri sesuai dengan
apa yang diyakininya, bebas dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan kepada pihak
lain.
2. Prinsip Kejujuran, Prinsip kejujuran menanamkan sikap bahwa apa yang dipikirkan
adalah apa yang dikatakan, dan apa yang dikatakan adalah yang dikerjakan. Prinsip ini
juga menyiratkan kepatuhan dalam melaksanakan berbagai komitmen, kontrak, dan
perjanjian yang telah disepakati.
3. Prinsip Keadilan, Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk memperlakukan semua
pihak secara adil, yaitu suatu sikap yang tidak membeda-bedakan dari berbagai aspek
baik dari aspek ekonomi, hukum, maupun aspek lainnya.
4. Prinsip saling Menguntungkan, Prinsip saling menguntungkan menanamkan kesadaran
bahwa dalam berbisnis perlu ditanamkan prinsip win-win solution, artinya dalam setiap
keputusan dan tindakan bisnis harus diusahakan agar semua pihak merasa diuntungkan.
5. Prinsip Integritas Moral, Prinsip integritas moral adalah prinsip untuk tidak merugikan
orang lain dalam segala keputusan dan tindakan bisnis yang diambil. Prinsip ini
dilandasi oleh kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati harkat dan martabatnya.
Menurut pendapat Michael Josephson dalam Pandji (2007:125), secara universal
ada 10 prinsip etika yang mengarahkan perilaku, yaitu :
1. Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, tidak curang, dan tidak berbohong.
2. Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan terhormat, tulus hati, berani
dan penuh pendirian, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat dan saling percaya.
3. Memelihara janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen, patuh.
4. Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan negara;
jangan menggunakan atau memperlihatkan informasi yang diperoleh dalam
kerahasiaan; begitu juga dalam suatu konteks professional, jaga/lindungi kemampuan
untuk membuat keputusan professional yang bebas dan teliti, hindari hal yang tidak
pantas dan konflik kepentingan.

Available Online: https://dinastirev.org/JEMSI Page 117


Volume 1, Issue 2, November 2019, E-ISSN : 2686-5238, P-ISSN : 2686-4916
5. Kewajaran/Keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia untuk mengakui
kesalahan; dan memperlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individual
dan toleran terhadap perbedaan, jangan bertindak melampaui batas atau mengambil
keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan orang lain.
6. Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, barbaik hati, belas kasihan, tolong
menolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yang membahayakan orang
lain.
7. Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat manusia, menghormati
kebebasan dan hak untuk menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun,
jangan merendahkan diri seseorang, jangan memperlakukan seseorang dan jangan
merendahkan martabat orang lain.
8. Kewarganegaraan yang bertanggung jawab, yaitu selalu mentaati hukum/aturan, penuh
kesadaran sosial, menghormati proses demokrasi dalam mengambil keputusan.
9. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam hal baik dalam pertemuan
personal maupun pertanggungjawaban professional, tekun, dapat dipercaya/diandalkan,
rajin dan penuh komitmen, melakukan semua tugas dengan yang terbaik berdasar
kemampuan, mengmbangkan, dan memperhahankan tingkat kompetensi yang tinggi.
10. Dapat dipertanggung jawabkan, yaitu memilki tanggung jawab, meneri,a tanggung
jawab atas keputusan dan konsekuensinya, dan selalu mencari contoh.

Peranan Etika Bisnis


Etika berfungsi menggugah kesadaran moral pelaku bisnis untuk berbisnis secara
baik dan etis didasari nilai-nilai luhur yang bermanfaat bagi konsumen, masyarakat dan
demi menjaga nama baik bisnis sendiri dalam jangka panjang. Etika bisnis menjadi acuan
bagi pebisnis untuk berbisnis tanpa merugikan konsumen, buruh, karyawan, dan
masyarakat luas.
Dalam modul Hapzi Ali (2019) alasan bisnis berlaku etis ada tiga dasar yang
mendasarinya yaitu ajaran agama (tuhan yang maha kuasa), kepentingan sosial dan
perilaku pebisnis yang bernilai utama :
1. Ajaran Agama (Tuhan Yang Maha Esa)
Agama mengatakan bahwa sesudah kehidupan jasmani ini manusia akan hidup terus
dalam dunia baka, di mana Tuhan sebagai Hakim Maha Agung akan menghukum
kejahatan yang pernah dilakukan dan mengganjar kebaikannya.
2. Kontrak Sosial
Segala sesuatu yang dilakukan oleh seorang pebisnis akan selalu berhubungan dengan
tingkat kesejahteraan masyarakat, maka pebisnis dalam interaksi bisnisnya memiliki
kontrak sosial dengan masyarakat tempat dimana ia berbisnis untuk selalu menciptakan
kesejahteraan dalam kegiatan bisnisnya.
3. Keutamaan
Keutamaan sebagai ukuran untuk melakukan bisnis terbaik, merupakan penyempurnaan
tertinggi kodrat manusia.

METODE PENELITIAN
Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh penulis secara
tidak langsung atau melalui media perantara dari website, jurnal – jurnal peneliian terdahulu.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi kepustakaan yaitu dengan

Available Online: https://dinastirev.org/JEMSI Page 118


Volume 1, Issue 2, November 2019, E-ISSN : 2686-5238, P-ISSN : 2686-4916
menelaah terhadap buku – buku, literature – literature, catatan – catatan dan laporan –
laporan yang ada hubungannya dengan penelitian yang diteliti.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Etika Bisnis PT. KF merupakan pedoman berperilaku bagi seluruh jajaran PT. KF
(termasuk Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan) dalam melakukan interaksi dan
hubungan dengan segenap pemangku kepentingan. Kode Etik tersebut dikembangkan dengan
mengacu pada prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik dan kepada Panca Sradha
Kalbe yang merupakan nilainilai perusahaan yang menjiwai perkembangan sejarah PT. KF.
Panca Sradha Kalbe
1. Saling percaya adalah perekat di antara kami.
2. Kesadaran penuh adalah dasar setiap tindakan kami.
3. Inovasi adalah kunci keberhasilan kami.
4. Bertekad untuk menjadi yang terbaik.
5. Saling keterkaitan adalah panduan hidup kami.
Kelima aspek ini menjadi dasar bagi setiap insan Kalbe dalam bersikap, berperilaku dan
berinteraksi dengan para stakeholders Kalbe. Etika Bisnis Kalbe dapat menghindari
terjadinya penyimpangan terhadap standar perilaku yang ditetapkan dan menjadi pedoman
dalam mendeteksi pelanggaran yang terjadi.
Kepatuhan terhadap Etika Bisnis Kalbe akan menghindari timbulnya hubungan yang
tidak wajar dengan para pemangku kepentingan yang pada kelanjutannya akan merugikan
Perseroan. Pokok-pokok Etika Bisnis Kalbe mencakup standar perilaku dan kepatuhan
terhadap hukum dan perundang-undangan, komitmen terhadap karyawan, pemegang saham,
mitra usaha, prinsipprinsip persaingan usaha, integritas bisnis, benturan kepentingan, standar
produk dan layanan, penghargaan atas hak kekayaan intelektual, komitmen terhadap
lingkungan, kemitraan dengan masyarakat, serta aktivitas organisasi dan politik.
Penyusunan Etika Bisnis Kalbe bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan berikut:
1. Menjabarkan nilai-nilai Perusahaan ke dalam standar etika bisnis yang harus dipatuhi
oleh setiap insan Kalbe dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
2. Menjadi standar pedoman perilaku yang diharapkan atas setiap insan Kalbe, meliputi
Komisaris, Direksi dan karyawan.
3. Mengembangkan perilaku yang baik sesuai dengan standar etika yang tinggi bagi
korporasi, Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan.
4. Mengembangkan hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan sesuai
dengan prinsip-prinsip tata kelola dan nilai-nilai Perusahaan.
5. Menunjang pelaksanaan praktek tata kelola yang baik dalam Perusahaan dalam
rangka mencapai kinerja keuangan, sosial dan lingkungan yang baik dan
berkelanjutan.
Peluncuran Etika Bisnis diikuti dengan program sosialisasi bertahap yang akan
menjangkau seluruh insan Kalbe. Sosialisasi dilakukan secara berjenjang untuk memastikan
bahwa seluruh lapisan karyawan memiliki pemahaman yang sama atas prinsip Etika Bisnis
Kalbe. Selain kewajiban untuk mentaati Etika Bisnis Kalbe, karyawan Kalbe juga akan
diwajibkan mematuhi aturan dan kebijakan Perseroan lainnya serta tidak bersikap diam
apabila menemukan atau mengetahui perbuatan atau tindakan yang merupakan pelanggaran

Available Online: https://dinastirev.org/JEMSI Page 119


Volume 1, Issue 2, November 2019, E-ISSN : 2686-5238, P-ISSN : 2686-4916
atas Etika Bisnis Kalbe. Karyawan wajib melaporkan pelanggaran atas Etika Bisnis Kalbe
tersebut melalui Whistleblowing System.
Pedoman Etika Kalbe yang sedang dikembangkan berisikan aspek-aspek antara lain
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, penghindaran benturan kepentingan, pemberian
dan penerimaan hadiah / gratifikasi, keterlibatan dalam kegiatan politik dan lain-lain.
Komite Audit PT. KF mempunyai kode etik sebagai berikut:
1. Menjunjung tinggi integritas, profesionalisme dan standar profesi dalam
melaksanakan tugas sebagai Komite Audit;
2. Melaksanakan setiap tugas dan tanggungjawab secara jujur, obyektif dan independen
semata-mata untuk kepentingan Perseroan;
3. Menghindari kegiatan yang bertentangan dengan hukum, etika dan norma–norma
yang berlaku di masyarakat serta kegiatan yang bertentangan dengan kepentingan dan
tujuan Perseroan;
4. Tidak menerima imbalan atau sesuatu apapun diluar dari yang sudah ditetapkan
sebagai penghargaan atas tugasnya;
5. Memberikan pendapat dengan menggunakan bukti yang cukup dan kompeten untuk
mendukung pendapat tersebut serta tidak menggunakan informasi yang berkaitan
dengan Perseroan untuk keuntungan pribadi;
6. Menjaga kerahasiaan informasi Perseroan dan tidak akan mengungkapkan informasi
tersebut kecuali dibenarkan oleh peraturan perundang–undangan yang berlaku.
7. Mengembangkan kemampuan dan keahlian profesional secara berkelanjutan.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Adanya Etika bisnis merupakan suatu pedoman yang sangat penting dalam kegiatan
bisnis. Pelaku bisnis harus mampu memahami dan mengintrepretasikan apa yang
dimaksud dengan etika bisnis. Etika bisnis menjadi sangat penting bagi kelangsungan
hidup suatu perusahaan, maksudnya adalah keberlangsungan hidup suatu perusahaan
bergantung pada bagaimana cara penerapan etika bisnis oleh pelaku bisnis.
Dengan terapkannya etika dalam bisnis, maka secara tidak langsung dapat
menumbuhkan kepercayaan dari rekan kerja, masyarakat, dan pelanggan, di mana
kepercayaan merupakan sebuah modal yang sangat penting agar kelangsungan hidup
perusahaan tetap terjamin. Maka dari itu, perusahaan memiliki tanggung jawab untuk
mempertahankan atau bahkan meningkatkan standar etika.
Pedoman Etika yang dimiliki oleh PT. KF berdasar pada prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik dengan adanya Panca Sradha Kalbe yaitu: saling percaya adalah
perekat di antara kami, kesadaran penuh adalah dasar setiap tindakan kami, inovasi adalah
kunci keberhasilan kami, bertekad untuk menjadi yang terbaik dan saling keterkaitan
adalah panduan hidup kami. Kelima aspek ini menjadi dasar bagi setiap insan Kalbe dalam
bersikap, berperilaku dan berinteraksi dengan para stakeholders PT. KF.
Saran
1. Untuk PT. KF agar tetap berpegang teguh pada prinsip – prinsip Etika Bisnis dalam
Panca Sradha Kalbe yang memiliki lima aspek sebagai dasar bagi pedoman Etika
Bisnis.
2. Untuk pembaca agar dapat meneliti artikel ini lebih dalam lagi karena pasti ada
pembaharuan dari Etika Bisnis di PT. KF

Available Online: https://dinastirev.org/JEMSI Page 120


Volume 1, Issue 2, November 2019, E-ISSN : 2686-5238, P-ISSN : 2686-4916
DAFTAR RUJUKAN
Ali, Hapzi . 2019. Modul Perkuliahan Etika Bisnis dan Good Governance Univesitas
Mercubuana. Principles of Personal Ethics dan Principles of Professional Ethics.
Universitas Mercu Buana.
Anogara, Pandji. 2007. Pengantar Bisnis Pengelolaan Bisnis Dalam Era Globalisasi.
Jakarta: Rineka
Bertens K. 2000. Pengantar Etika Bisnis, Edisi Keenam. Yogyakarta: Kanisius.
https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-prinsip-dan-manfaat-etika-bisnis.html
https://www.kalbe.co.id/id/tata-kelola-perusahaan/etika
Keraf, A. Sonny. 1998. Etika Bisnis. Jakarta : Penerbit Kanisius
Muslich, Mohammad. 2004. Manajemen Keuangan Modern, Analisis Perencanaan dan
Kebijakan. Cetakan Pertama. Jakarta: Bumi Aksara.

Available Online: https://dinastirev.org/JEMSI Page 121


Volume 1, Issue 5, Mei 2020, E-ISSN : 2686-5238, P-ISSN : 2686-4916

KODE ETIK & PEDOMAN PERILAKU DALAM ETIKA BISNIS DI


PT AJ ADISARANA WANAARTHA

Kiki Lumban Gaol


Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia
ARTICLE INFORMATION Abstrak: Setiap Perusahaan atau Pelaku Bisnis dalam
Received: 17 April 2020 aktivitas bisnis yang dilakukan tidak bisa terlepas dari
Revised: 22 April 2020 kualitas moralnya dalam menjalankan suatu Bisnis
Issued: 1 Mei 2020
tersebut. Penerapan Etika Bisnis merupakan syarat
Corresponding author: utama Perusahaan agar mampu menjaga nama baik
Kiki Lumban Gaol Perusahaan, mampu bersaing dan meminimalisir setiap
E-mail: kikilumbangaol@yahoo.com resiko yang mungkin dihadapi oleh Perusahaan.
Maraknya pelanggaran Etika Bisnis dalam berbagai
industri khususnya industri Asuransi yang ada di
Indonesia melatarbelakangi penulis melakukan
penelitian terhadap penerapan Etika Bisnis pada
perusahaan PT AJ Adisarana Wanaartha. Penelitian
DOI:10.31933/JEMSI ini menunjukkan bahwa seluruh Karyawan, Manajer,
Agen, dan Direksi PT AJ Adisarana Wanaartha sudah
menerapkan kode etik dan pedoman perilaku yang
dimiliki Perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional sehari-hari.

Kata Kunci: Etika Bisnis, Kode Etik, Pedoman


Perilaku

PENDAHULUAN
Pelaku Bisnis dalam setiap aktivitasnya tidak bisa terlepas dari kualitas moralnya
dalam menjalankan suatu Bisnis tertentu. Pelaku Bisnis dalam hal ini dapat kita anggap
sebagai Perusahaan-perusahaan penggerak ekonomi Negara, semakin konsisten suatu
Perusahaan menjalankan bisnis dengan nilai moral yang tinggi dan berperilaku etis maka
Perusahaan tersebut akan semakin baik dampaknya bagi pertumbuhan perekonomian suatu
Negara. Untuk itu, setiap Perusahaan atau pelaku bisnis perlu memiliki pedoman perilaku dan
nilai-nilai etika untuk dijadikan tolak ukur dalam berbisnis serta untuk mendukung
berjalannya kegiatan operasional yang memiliki dampak baik bukan hanya kepada Karyawan
dan Para stakeholder, dan Mitra Perusahaan melainkan untuk kepentingan perekonomian
suatu Negara juga.

Available Online: https://dinastirev.org/JEMSI Page 414


Volume 1, Issue 5, Mei 2020, E-ISSN : 2686-5238, P-ISSN : 2686-4916
Adapun kaitan Etika dalam bidang Ekonomi dan Bisnis sudah akrab dengan nama
“Etika Bisnis”, sejalan dengan kebiasaan umum dalam istilah Bahasa Inggris yaitu “Business
Ethics”. Weiss (1994) menyatakan bahwa etika yang baik berarti bisnis yang baik. Hal ini
sangat sesuai dengan pengamatan terhadap perusahaan yang sudah sukses bahwa Etikalah
yang diutamakan, selain pemerolehan laba. Karena itu, V.F. Henderson menyatakan “Kita
ingin menyadarkan dan menanamkan kesopansantunan dan kebaikan hati dalam sanubari
pelaku bisnis tanpa harus menggoyahkan semangatnya (Henderson, 1992).
Perhatian terhadap Etika Bisnis semakin meningkat di kalangan dunia bisnis, hal ini
dapat dilihat dari Perusahaan-perusahaan besar multinasional telah mempunyai kode etik.
Namun, belakangan ini semakin banyak perusahaan yang menjalankan bisnis yang tidak
sesuai dengan berbagai aturan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku, Perusahaan cenderung
melanggar kode etik yang sudah dibuat sendiri oleh Perusahaan tersebut hanya demi
mengedepankan kepentingan personal maupun kelompok Perusahaan tertentu. Kode Etik dan
pedoman perilaku yang ada hanya dijadikan sebagai formalitas dan identitas nilai-nilai
Perusahaan saja, namun tidak pernah di terapkan oleh Karyawan dan seluruh Jajaran Direksi
beserta para Stakeholder, khususnya bisnis asuransi sehingga mengurangi rasa percaya
masyarakat terhadap perusahaan-perusahaan Asuransi yang ada di Indonesia. Dampak dari
pelanggaran Etika Bisnis sangat besar bagi perusahaan-perusahaan yang menjalankan bisnis
yang sama dan juga keadaan Ekonomi Negara. Maraknya pelanggaran Etika Bisnis dalam
berbagai industri khususnya industri Asuransi yang ada di Indonesia melatarbelakangi penulis
melakukan penelitian terhadap penerapan Etika Bisnis pada perusahaan PT AJ Adisarana
Wanaartha.
PT AJ Adisarana Wanaartha telah melayani masyarakat Indonesia selama lebih dari
44 tahun sejak didirikan pada tahun 1974. PT AJ Adisarana Wanaartha hingga sampai saat ini
selalu terus mengembangkan produk yang ditawarkan baaik Produk individu maupun grup
untuk semua kebutuhan perencanaan keuangan masyarakat. Selain itu, PT AJ Adisarana
Wanaartha percaya bahwa kemudahan aksesibilitas merupakan faktor yang sangat penting,
untuk itu Perusahaan membuat strategi perluasan Marketing Distribution Channels dengan
tiga jalur distribusi, yaitu Agency, Bancassurance dan Grup.
Sebagai perusahaan asuransi yang mempunyai visi untuk menjadi Perusahaan
Asuransi yang multinasional terkemuka, dengan kepercayaan sebagai salah satu nilai
Perusahaan, maka PT AJ Adisarana Wanaartha memiliki komitmen untuk menunjukkan
perilaku yang beretika, memiliki integritas dan kepatuhan pada peraturan. PT AJ Adisarana
Wanaartha memiliki kode etik dan pedoman perilaku yang merupakan pedoman dan dan
panduan tertinggi untuk mendorong standar integritas, kepatuhan pada peraturan, dan etika
perilaku di Perusahaan.
Etika Bisnis pada PT AJ Adisarana Wanaartha berlaku sebagai etika dan integritas
bisnis perusahaan, yang bukan hanya sekedar pemenuhan Peraturan dan Undang-Undang.
Dalam praktek kesehariannya kode etik dan pedoman perilaku ini berlaku bagi seluruh
Karyawan tanpa terkecuali. Dengan adanya kode etik dan pedoman perilaku ini, setiap
Karyawan diharapkan memiliki kesadaran resiko yang mungkin timbul jika melanggar kode
etik dan pedoman perilaku yang berlaku di Perusahaan.

KAJIAN PUSTAKA
Etika menurut para ahli

Available Online: https://dinastirev.org/JEMSI Page 415


Volume 1, Issue 5, Mei 2020, E-ISSN : 2686-5238, P-ISSN : 2686-4916
Konsep etika berasal dari bahasa Yunani, yang dalam bentuk tunggal adalah ethos dan
dalam bentuk jamak adalah ta etha (Bertens, 1997:4). Menurut Bertens (1997:224), ethos
menunjukkan ciri-ciri, pandangan dan nilai yang menandai kelompok tertentu atau yang
menurut Consice Oxford Dictionary :“characteristic spirit of community, people or system”.
Hal ini tercermin pada konsep etos kerja atau etos profesi. Semangat, ciri-ciri, dan pandangan
khas yang dirumuskan untuk profesi tertentu disebut kode etik, misalnya kode etik
kedokteran, kode etik perusahaan, kode etik guru, dan sebagainya.
Menurut Subagio et al (2013) Etika dipandang sebagai cabang ilmu dari ilmu filsafat
sehubungan dengan nilai dari perilaku manusia dengan memandang pada tindakan yang
benar dan salah serta benar dan buruknya motif dan tujuannya. Dari beberapa studi yang
dilakukan, ada beberapa pendekatan penting mengenai etika, yaitu :
1. Prinsip Imperatif
Kewajiban tidak terkondisi di mana semua orang sadara akan adanya peaturan dan
setuju untuk mengikuti peraturan tersebut.
2. Prinsip Utulitarian
Mneyarankan bahwa masalah etika harus diselesaikan dengan mengukur dari sisi
konsekuensi baik dan konsekuensi buruknya.
3. Prinsip Generalisasi
Jika semua orang bertindak dalam lingkungan yang sama dan bertindak dengan cara
tertentu sementara akibatnya tidak sesuai dengan yang diharapkan maka tidak ada
kewajiban untuk bertindak dengan cara tersebut.

Yosephus (2010), mengemukakan tujuan atau sasaran dari etika adalah sebagai berikut :
1. Etika membantu kita untuk mampu mengambil sikap yang tepat pada saat
menghadapi konflik nilai.
Dalam keseharian hidup tentu kita selalu atau paling kurangg pernah berhadapan
dengan banyak orang dari berbagai kalanggan dengan beraneka pandangan tentang
nilai-nilai dan norma untuk berperilaku sebagai orang baik dan benar. Dalam
kemajemukannya itulah setiap komunitas masyarakat tentu menjunjung tinggi norma
dan nilai komunitasnya sendiri. Paling tidak pertimbangan etis akan memberikan
pemahaman yang lebih mendasar, lebih sistematis dan kritis perihal ajaran atau
pandangan moral manakah yang semestinya diterapkan secara bertanggung jawab
ketika berada di komunitas yang lain.
2. Etika membantu kita untuk mengambil sikap yang tepat dalam menghadapi
transformasi di segala bidang kehidupan sebagai akibat modernisasi
Etika merupakan sarana yang memampukan kita untuk menentukan manakah nilai-
nilai budaya yang relevan dengan tuntutan zaman, karenanya harus dipertahankan dan
dikembangkan dan manakah nilai-nilai budaya yang memang harus ditinggalkan
karena berseberangan atau tidak searah dengan perkembangan zaman.
3. Etika memampukan kita untuk selalu bersikap kritis terhadap berbagai ideologi baru.
Etika membuat kita untuk tidak terlalu mudah tergoda oleh daya tarik ideology-
ideologi baru, namun juga tidak serta merta menolak nilai-nilai baru yang ditawarkan
dalam ideologi-ideologi yang baru itu hanya karena alasan masih baru dan belum
terbiasa.

Available Online: https://dinastirev.org/JEMSI Page 416


Volume 1, Issue 5, Mei 2020, E-ISSN : 2686-5238, P-ISSN : 2686-4916
Etika Bisnis (Business Ethic)
Etika Bisnis (Business Ethics) yang diterapkan oleh suatu perusahaan biasanya berasal
dari motif laba, motif hukum, dan kewajiban moral umum. Tujuan etika bisnis yang umum
diterapkan dalam organisasi atau perusahaan adalah untuk menghindari pelanggaran hukum
pidana dalam pekerjaan, menghindari tindakan yang dapat mengakibatkan gugatan hukum
perdata pada perusahaan dan menghindari tindakan yang berakibat buruk bagi citra
perusahaan, bisnis sangat berkaitan dengan tiga hal tersebut karena dapat mengakibatkan
hilangnya uang dan reputasi perusahaan (Subagio et al, 2013).
Perilaku etis yang layak terletak di atas hukum. Hukum hanya menspesifikasi standar
ukuran perilaku umum yang paling rendah, yang bisa diterima (Gene Laczniack, 1983).
Ada beberapa etika dalam berbisnis yang wajib diketahui oleh para pelaku bisnis, agar
usaha yang sedang dijalankan dapat tetap berjalan dengan baik dan lancar, yaitu :
1. Jujur dalam berkomunikasi dan bersikap
2. Memiliki komitmen dan memenuhi janji
3. Memiliki Integritas
4. Memiliki loyalitas
Dengan demikian etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang
mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat.
Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan
serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra
kerja, pemegang saham, masyarakat. perusahaan menyakini prinsip bisnis yang baik adalah
bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang
dijalankan dengan menaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang
berlaku.

Manfaat dan Tujuan Etika Bisnis Bagi Perusahaan


Menurut Echdar,S. Maryadi (2019), manfaat etika bisnis bagi perusahaan adalah
sebagai berikut :
1. Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan, karena etika telah dijadikan
sebagai corporate culture.
2. Dapat membantu menghilangkan Grey Area (kawasan kelabu) dibidang etika
(penerimaan komisi, penggunaan tenaga kerja anak, kewajiban perusahaan dalam
melindungi lingkungan hidup).
3. Menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya.
4. Menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya, kemungkinan untuk
mengatur diri sendiri (self regulation).
5. Bagi perusahaan yang telah go public dapat memperoleh manfaat berupa
meningkatnya kepercayaan para investor. Selain itu karena adanya kenaikan harga
saham, maka dapat menarik minat para investor untuk membeli saham perusahaan
tersebut.
6. Dapat meningkatkan daya saing (competitive advantage) perusahaan.
7. Membangun corporate image/citra positif, serta dalam jangka panjang dapat menjaga
kelangsungan hidup perusahaan (sustainable company)

Available Online: https://dinastirev.org/JEMSI Page 417


Volume 1, Issue 5, Mei 2020, E-ISSN : 2686-5238, P-ISSN : 2686-4916
Menurut Subagio et al (2013) Tujuan Etika Bisnis yang umum diterapkan dalam
organisasi adalah sebagai berikut :
1. Menghindari pelanggaran hukum pidana dalam pekerjaan.
2. Menghindari tindakan yang dapat mengakibatkan gugatan hukum perdata terhadap
Perusahaan.
3. Menghindari tindakan yang berakibat buruk bagi citra Perusahaan.
Bisnis sangat berkaitan dengan tiga hal di atas karena dapat mengakibatkan hilangnya
uang dan reputasi perusahaan.

Pentingnya Etika dalam dunia Bisnis


Menurut Echdar, S. Maryadi (2019), pentingnya etika bisnis berlaku dalam dua
perspektif yaitu sebagai berikut :
1. Perspektif Makro
Pertumbuhan suatu Negara tergantung pada market system yang berperan lebih efektif
dan efisien daripada command system dalam mengalokasikan barang dan jasa.
Beberapa kondisi yang diperlukan market system untuk dapat efektif, yaitu :
a. Hak memiliki dan mengelola property swasta
b. Kebebasan memilih dalam perdagangan barang dan jasa
c. Ketersediaan informasi yang akurat berkaitan dengan barang dan jasa.
Jika salah satu sub system dalam market system melakukan perilaku yang tidak
etis, maka hal ini akan mempengaruhi keseimbangan sistem dan menghambat
pertumbuhan sistem secara makro.
2. Perspektif Mikro
Dalam lingkup ini perilaku etik identik dengan kepercayaan atau trust. Dalam lingkup
mikro terdapat rantai relasi dimana supplier, perusahaan, konsumen, karyawan saling
berhubungan kegiataan bisnis yang akan berpengaruh pada lingkup makro. Tiap mata
rantai penting dampaknya untuk selalu menjaga etika, sehingga kepercayaan yang
mendasari hubungan bisnis dapat terjaga dengan baik.

Beberapa hal yang mendasari pentingnya etika dalam kegiatan bisnis, yaitu :
1. Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga
mempertaruhkan nama, harga diri, bahkan nasib manusia yang terlibat di
dalamnya.
2. Bisnis adalah bagian penting dalam masyarakat
3. Bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan pedoman
bagi para pihak dan stakeholders yang melakukannya.

Menurut Subagio et al (2013) ada tiga jenis motif dalam menjalankan etika dalam bisnis,
yaitu :
1. Motif Laba
Ketika Perusahaan melakukan kebaikan (etika) maka salah satu motivasi Perusahaan
tersebut adalah untuk mendapatkan laba yang lebih baik.
2. Motif Hukum
Perusahaan menjalankan bisnis dengan etika karerna takut ditindak secara hukum
3. Motif Moral

Available Online: https://dinastirev.org/JEMSI Page 418


Volume 1, Issue 5, Mei 2020, E-ISSN : 2686-5238, P-ISSN : 2686-4916
Perusahaan melakukan operasi bisnis secara etika karena ingin melakukan kebaikan.

METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini penulis akan membahas tentang penerapan Business Ethic pada PT
AJ Adisarana Wanaartha. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
deskriptif dengan pendekatan analisis data sekunder (ADS). Penelitian deskriptif yang
dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan, mencatat, menganalisis dan menginterpretasikan
kondisi-kondisi yang saat ini berlangsung Perusahaan yang diteliti. Informasi-informasi yang
digunakan pada penelitian ini diperoleh penulis dengan menggunakan data sekunder yang
dapat diakses melalui berbagai media seperti website perusahaan, jurnal-jurnal, literature,
buku peraturan perusahaan, kode etik dan pedoman perilaku yang berlaku di Perusahaan,
serta buku-buku yang memiliki teori yang relevan dengan topik penelitian.
Dalam penelitian ini penulis tidak bermaksud untuk menjelaskan suatu hubungan
antarvariabel, penulis menggambarkan suatu penerapan etika bisnis yang saat ini diterapkan
oleh perusahaan, dan indikator-indikator tertentu yang menjadi pedoman bagi seluruh seluruh
Karyawan, Manajer, Direktur dalam bekerja serta beraktifitas di lingkungan Perusahaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam menjalankan aktivitas operasional sehari-hari Perusahaan, seluruh karyawan
beserta pihak manajemen diwajibkan menerapkan etika bisnis sebagai pedoman dalam
berperilaku. Kode Etik dan pedoman perilaku yang berlaku di Perusahaan merupakan suatu
landasan dan petunjuk nyata untuk berperilaku sesuai dengan nilai, komitment Perusahaan,
serta Visi dan Misi Perusahaan.
PT AJ Adisarana Wanaartha memiliki komitmen yang besar untuk menerapkan
keahlian dalam memberikan layanan perencanaan keuangan bagi individu maupun
Grup dan terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Pelayanan terbaik menjadi
elemen penting untuk menjunjung tinggi cerminan nilai-nilai pokok yang disingkat
dengan “SATU” yang berarti :
1. Service Excellence
Dengan semakin ketatnya persaingan di industri Asuransi Jiwa, dimana
produk yang dijual relatif sama, maka yang membedakan antara satu
perusahaan dengan lainnnya adalah service yang menjadi culture bagi setiap
perusahaan asuransi.
2. Advance
PT AJ Adisarana Wanaartha mempersiapkan teknologi dan sistem
operasional yang terdepan dan mempersiapkan pribadi yang unggul
(Advance) untuk memberikan pelayanan yang jauh lebih baik lagi kepada
seluruh nasabah.
3. Trust
PT AJ Adisarana Wanaartha terbukti selama 44 tahun selalu menepati janji
kepada seluruh nasabah, hal ini sebagai bentuk komitmen Perusahaan untuk
menjaga kepercayaan (Trust) yang akan Perusahaan pertahankan secara
terus menerus.
4. Unity

Available Online: https://dinastirev.org/JEMSI Page 419


Volume 1, Issue 5, Mei 2020, E-ISSN : 2686-5238, P-ISSN : 2686-4916
Mempunyai visi yang sama dan selalu satu kesatuan (Unity) antara
stakeholder, tenaga pemasaran, dan seluruh karyawan dalam melayani
nasabah lebih baik lagi merupakan komitmen Perusahaan, sehingga
Perusahaan menjadi sahabat bagi masyarakat Indonesia.
Etika Bisnis yang diterapkan pada PT AJ Adisarana Wanaartha merupakan pedoman
dan panduan tertinggi untuk mendorong standar integritas, kepatuhan pada peraturan, dan
etika berperilaku di Perusahaan, sebagai perlindungan atas aset, reputasi dan nama baik
Perusahaan. Ketika dalam bekerja seorang karyawan menghadapi situasi-situasi yang
memerlukan pedoman tertentu namun tidak dibuat khusus oleh Perusahaan, Karyawan
tersebut dapat menggunakan kode etik dan pedoman yang berlaku di Perusahaan sebagai
panduan untuk membantu, selain dari akal sehat, penilaian bijak, dan kesadaran resiko yang
mungkin timbul.
Etika Bisnis yang dibuat berlaku bagi Karyawan, Manajemen dan Direktur
Perusahaan, serta Mitra Bisnis tertentu seperti Agen yang memiliki lisensi AAJI (Asosiasi
Asuransi Jiwa Indonesia) atas nama PT AJ Adisarana Wanaartha, diharapkan untuk menaati
kode etik dan pedoman perilaku serta semua ketentuan kontrak yang berlaku di Perusahaan.
Penyusunan Etika Bisnis PT AJ Adisarana Wanaartha bertujuan sebagai standar etika dan
integritas dalam berbisinis, yang bukan hanya sekedar pemenuhan Peraturan dan Undang-
Undang. Dalam hal ketentuan pada Etika Bisnis yang berlaku berbeda dengan Peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku di Indonesia, maka ketentuan yang dianggap berlaku
adalah ketentuan yang paling ketat, kecuali hal tersebut bertentangan dengan Undang-
Undang.
Pedoman Perilaku bagi seluruh Karyawan PT AJ Adisarana Wanaartha adalah sebagai
berikut :
1. Mematuhi kode dan pedoman serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
2. Secara aktif mencari nasihat atas pertanyaan yang berkaitan dengan Kode Etik dan
Pedoman perilaku.
3. Menerapkan Kode etik dan pedoman perilaku dalam pekerjaan sehari-hari.
4. Bertindak dan mengambil keputusan berdasarkan Kode etik dan Pedoman
perilaku yang berlaku di Perusahaan.
5. Melaporkan kemungkinan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku, serta
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Pedoman Perilaku bagi Manajer Lini dalam mendorong budaya beretika pada PT AJ
Adisarana Wanaartha adalah sebagai berikut :
1. Menjadi teladan perilaku yang baik.
2. Menciptakan lingkungan yang mendukung etika perilaku berdasarkan Kode etik
dan Pedoman perilaku yang berlaku di Perusahaan.
3. Mendorong Karyawan untuk berperilaku dan mengambil keputusan sesuai dengan
Kode Etik dan Pedoman perilaku serta Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku.
4. Mengantisipasi dan menghentikan kemungkinan terjadinya pelanggaran Kode
Etik dan Pedoman serta Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Available Online: https://dinastirev.org/JEMSI Page 420


Volume 1, Issue 5, Mei 2020, E-ISSN : 2686-5238, P-ISSN : 2686-4916
Penyusunan Etika Bisnis yang berlaku pada Perusahaan dilandasi dari Integritas
Perusahaan yang harus selalu dijunjung tinggi oleh seluruh Karyawan. Integritas dalam PT
AJ Adisarana Wanaartha ada dua yaitu :
1. Integritas dalam lingkungan pekerjaan
a. Menjunjung kesetaraan peluang dan kesempatan kerja tanpa memandang latar
belakang jenis kelamin, suku. Setiap karyawan bertanggung jawab untuk
memegang teguh prinsip tersebut dan menciptakan agama, status pernikahan, dan
pandangan politik serta memelihara lingkungan kerja yang positif, serta
memastikan bahwa setiap individu diperlakukan dengan adil dan bermartabat.
b. Mencegah Pelecehan
Perusahaan tidak memberikan toleransi terhadap segala bentuk
pelecehan,termasuk dan tidaak tertutup pada pelecehan secara fisik dan verbal,
seperti perilaku dan/atau ucapan yang mengintimidasi, mengancam, atau
merendahkan (misalnya komentar yang bernada rasis atau pelecehan jenis kelamin
tertentu).
c. Komunikasi Terbuka
Setiap karyawan wajib memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, yang
berkaitan dan dapat membantu pengambilan keputusan bisnis. Dalam hal terdapat
perbedaan pendapat, perdebatan yang sehat untuk mengarahkan kepada
pengambilan keputusan yang tepat perlu dilakukan.
2. Integritas dalam Bisnis
a. Mendorong dan menghormati praktik bisnis dan persaingan yang adil. Proses
bisnis (misalnya pendekatan terhadap calon Nasabah, pemasaran dan penjualan
produk, pembayaran claim, negoisasi dan vendor) harus mengedepankan etika
bisnis dan integritas, serta dilakukan dengan cara yang adil. Perusahaan tidak
memberikan toleransi terhadap manipulasi dan pemberian informasi yang tidak
akurat. Proses bisnis juga harus memperhatikan pelaksanaan dari Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
b. Komunikasi Bisnis yang terbuka
Komunikasi dan saluran informasi yang terbuka dan akurat kepada Nasabah dan
Mitra Usaha adalah faktor yang harus di penuhi dalam melakukan proses bisnis.
Perusahaan dan seluruh Karyawan wajib menyajikan fakta yang akurat mengenai
bisnis perusahaan dan tidak boleh menyembunyikan informasi yang dapat
merubah keputusan calon Nasabah dan/atau Mitra. Dengan ijin dari bagian
komunikasi Perusahaan, informasi harus diberikan dengan cara yang mudah di
pahami, akurat dan transparan.
c. Perlindungan atas kerahasiaan
Perusahaan wajib menangani secara hati-hati dan melindungi kerahasiaan
informasi pribadi maupun informasi bisnis dari Nasabah, Mitra Kerja, dan
Karyawan Perusahaan sendiri. Semua informasi yang diberikan oleh pihak-pihak
tersebut kepada Perusahaan tidak boleh diberikan kepada pihak lain, tanpa ijin
pemilik informasi.
d. Perdagangan Surat Berharga
Praktik perdagangan surat-surat berharga berdasarkan informasi insider trading,
dilarang keras untuk dijalankan. Perdagangan surat-surat berharga hanya boleh

Available Online: https://dinastirev.org/JEMSI Page 421


Volume 1, Issue 5, Mei 2020, E-ISSN : 2686-5238, P-ISSN : 2686-4916
dilakukan berdasarkan informasi yang sudah diumumkan kepada public. Bila
Karyawan bersentuhan dengan informasi yang belum diumumkan kepada public,
Karyawan berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan informasi tersebut, dan tidak
menyalahgunakannya.
e. Anti suap dan Korupsi
Perusahaan menentang keras penggunaan cara-cara yang tidak patut, untuk
mempengaruhi peniliaian bisnis dan pengambilan keputusan pihak lain. Semua
Karyawan , Manajemen, Direksi, Agen, dan pihak-pihak yang bertindak atas nama
Perusahaan dilarang keras menawarkan dan/atau memberikan suap atau
keuntungan lain, untuk mendapatkan bisnis atau keuntungan bisnis. Hal tersebut
tidak hanya terhadap calon Nasabah dan Mitra Bisnis, namun juga terhadap
Pegawai Pemerintahan.

Perusahaan juga memiliki etika dan pedoman perilaku terhadap perlindungan aset,
nama baik dan reputasi Perusahaan. Kode etik dan pedoman, serta komitmen integritas,
membentuk suatu budaya lingkungan yang memberikan perlindungan kepada Karyawan
sebagai individu, dan juga kepada aset, nama baik dan reputasi Perusahaan.
1. Perlindungan terhadap informasi
Informasi sebagai aset perusahaan yang dapat memperengaruhi keputusan bisnis,
wajib diperlakukan dengan hati-hati dan seksama.
a. Pencatatan transaksi bisnis dan keuangan wajib dilakukan secara akurat.
Pelaporan keuangan harus dilakukan tepatt waktu, secara lengkap dan akurat,
untuk mendukung pengambilan keputusan.
b. Penyimpanan catatan dan laporan keuangan dan bisnis, termasuk dan tidak
terbatas pada laporan keuangan adalah sesuai ketentuang Perundang-undangan
yang berlaku.
c. Penyimpanan informasi yang berkaitan dengan Karyawan, dilakukan dengan hati-
hati, dengan akses yang terbatas, dengan jangka waktu sesuai peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
d. Segala media penyimpanan dan pertukaran informasi harus menggunakan media
yang aman.
2. Perlindungan terhadap aset fisik
Merupakan tanggung jawab semua Karyawan untuk melindungi semua aset fisik
Perusahaan.
a. Aset fisik Perusahaan dipergunakan untuk kepentingan operasional Perusahaan.
b. Aset fisik harus disimpan di dalam lingkungan Perusahaan, dalam hal aset tersebut
dibawa keluar lingkungan Perusahaan, harus dengan Persetujuan petugas
berwenang.
c. Setiap perpindahan aset fisik, harus disertai dengan tanda terima.
d. Surat-surat berharga disimpan di lingkungan Perusahaan oleh petugas berwenang.
3. Perlindungan terhadap nama baik dan reputasi Perusahaan
Nama baik dan reputasi Perusahaan adalah aset terpenting yang harus selalu dijaga
oleh segenap Karyawan, Manajemen, Direksi, dan Mitra kerja tertentu, seperti
misalnya Agent. Salah satu upaya untuk melindungi nama baik dan reputasi
Perusahaan adalah dengan menghindari dan/atau meminimalkan terjadinya konflik

Available Online: https://dinastirev.org/JEMSI Page 422


Volume 1, Issue 5, Mei 2020, E-ISSN : 2686-5238, P-ISSN : 2686-4916
kepentingan. Semua perilaku, tindakan dan keputusan kita tidak boleh melibatkan
kepentingan pribadi kita.
Bilamana ada pelanggaran atas perilaku yang bertentangan dengan Etika Bisnis yang
berlaku di Perusahaan, maka bagian Kepatuhan (Departemen Compliance) akan
menindaklanjuti hal tersebut.
a. Peluang Usaha
Seluruh Karyawan dilarang dilarang mengarahkan pihak ketiga kepada peluang
bisnis yang tercipta dari aset, informasi dan posisi Karyawan di Perusahaan.
Karyawan dilarang menggunakan aset, property, informasi, dan/atau posisi
Karyawan di Perusahaan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dalam bentuk
apapun. Karyawan dilarang menggunakan aset, property, informasi, dan/atau
posisi Karyawan di Perusahaan untuk bersaing dengan PT AJ Adisarana
Wanaartha.
b. Pekerjaan aktivitas lain di luar Perusahaan
Karyawan dilarang untuk mempunyai pekerjaan lain di luar PT AJ Adisarana
Wanaartha. Segala aktivitas lain di luar pekerjaan dengan Perusahaan harus di
informasikan dan dinyatakan kepada Atasan dan HR, untuk menilai potensi
terjadinya konflik kepentingan.
c. Hubungan Keluarga
Hubungan dengan anggota keluarga langsung dan orang-orang dekat lainnya tidak
menghilangkan kewajiban Karyawan untuk menjalankan Kode Etik dan Pedoman
Perilaku Perusahaan dan tidak boleh mempenggaruhi pengambilan keputusan
bisnis.
d. Hadiah dan hiburan bisnis
Hadiah dan hiburan bisnis yang Karyawan terima tidak boleh mempengaruhi
pengambilan keputusan apapun. Untuk itu, setiap hadiah dan hiburan bisnis yang
ditawarkan dan/atau diberikan kepada Karyawan, harus dilaporkan ke Bagian
Kepatuhan (Compliance).

Dalam menjalankan Bisnis PT AJ Adisarana Wanaartha juga selalu mengacu pada


ketentuan-ketentuan yang berlaku dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam menjual setiap
Produk yang di tawarkan Perusahaan kepada calon Nasabah, sehingga Nasabah tidak perlu
merasa cemas dalam berasuransi. Peraturan Perusahaan yang berlaku selalu mengacu pada
Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta nomor 2998
tahun 2018, Peraturan ini juga akan selalu di perbaharui sesuai dengan petunjuk dari
Pemerintah Kota. Setiap Karyawan juga akan diberikan Buku pegangan Peraturan
Perusahaan setiap ada pembaharuan pada Peraturan yang berlaku. Kepatuhan seluruh
Karyawan pada Kode etik dan pedoman perilaku yang berlaku di PT AJ Adisarana
Wanaartha akan menghindari timbulnya hal-hal yang dapat merugikan Karyawan, Nasabah,
Stakeholder serta Mitra yang memiliki hubungan kerjasama dengan Perusahaan.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Dalam menjalankan Bisnis Perusahaan PT AJ Adisarana Wanaartha sudah memiliki
Kode Etik dan Pedoman perilaku yang harus selalu dijunjung tinggi oleh Seluruh Karyawan,

Available Online: https://dinastirev.org/JEMSI Page 423


Volume 1, Issue 5, Mei 2020, E-ISSN : 2686-5238, P-ISSN : 2686-4916
Manajer, dan Direktur. Etika Bisnis yang diterapkan pada PT AJ Adisarana Wanaartha
merupakan pedoman dan panduan tertinggi untuk mendorong standar integritas, kepatuhan
pada peraturan, dan etika berperilaku di Perusahaan, sebagai perlindungan atas aset, reputasi
dan nama baik Perusahaan. Etika Bisnis pada PT AJ Adisarana Wanaartha berlaku sebagai
etika dan integritas bisnis perusahaan, yang bukan hanya sekedar pemenuhan Peraturan dan
Undang-Undang. Kode etik dan pedoman perilaku mengacu kepada visi, misi dan nilai-nilai
perusahaan untuk menjunjung tinggi cerminan nilai-nilai pokok yang disingkat dengan
“SATU” yaitu : Service Excellence, Advance, Trust dan Unity.
Penerapan Etika Bisnis merupakan syarat utama Perusahaan agar mampu menjaga
nama baik Perusahaan, mampu bersaing dan meminimalisir setiap resiko yang mungkin
dihadapi oleh Perusahaan. Dengan semakin ketatnya persaingan di industri Asuransi
Jiwa, dimana produk yang dijual relatif sama, maka yang membedakan antara satu
perusahaan dengan lainnnya adalah service dan penerapan etika bisnis yang menjadi
culture bagi Perusahaan. Dengan adanya buku Peraturan Perusahaan dan Kode Etik dan
Pedoman Perilaku diharapkan karyawan bisa selalu patuh dan tunduk akan peraturan yang
berlaku. Perusahaan juga memiliki Divisi tertentu yang dapat dihubungi oleh seluruh
Karyawan untuk konsultasi mengenai kode etik dan pedoman perilaku kerja yang berlaku di
Perusahaan. Kepatuhan seluruh Karyawan pada PT AJ Adisarana Wanaartha akan
menghindari timbulnya hal-hal yang dapat merugikan Karyawan, Nasabah, Stakeholder serta
Mitra yang memiliki hubungan kerjasama dengan Perusahaan.

Saran
1. Seluruh Karyawan, Manajer, dan Direktur Perusahaan diharapkan dapat meluangkan
waktu untuk membaca, memahami, mengenal dan menerapkan Kode Etik dan
Pedoman perilaku dalam aktivitas operasional sehari-hari untuk dapat mendukung
tercapainya visi dan misi Perusahaan dan sebai bukti nyata dari nilai-nilai Perusahaan.
2. Perusahaan harus melakukan pengawasan yang ketat serta memberikan sanksi yang
tepat bagi seluruh anggota karyawan yang melanggar Kode Etik dan Pedoman
Perilaku yang berlaku di Perusahaan.
3. Perusahaan harus selalu konsisten dalam menerapkan nilai-nilai positif dari teori Etika
Bisnis (Business Etchics) serta selalu melakukan continuous improvement terhadap
perubahan lingkungan eksternal dan internal bisnis yang mempengaruhi kondisi
Perusahaan.

DAFTAR RUJUKAN
Ali, Hapzi. 2020. Modul Perkuliahan Etika Bisnis dan Good Governance Univesitas
Mercubuana. Principles of Personal Ethics dan Principles of Professional Ethics.
Universitas Mercu Buana.
Andjarwati, A.L., Budiadi, S. 2008. “Etika Bisnis Dan Perilaku Etis Manajer Pengaruhnya
Terhadap Tanggung Jawab Perusahaan Pada Lingkungan Sosial”. Jurnal Bisnis
dan Manajemen, Vol. I, pp : 1-13.
Echdar, S., Maryadi. (2019). Business Ethics and Enterpreneurship (Etika Bisnis dan
Kewirausahaan). Yogyakarta : Deepublish
Fitri Handayani, H. N. (2019). “Pedoman Perilaku Dalam Etika Bisnis di PT. KF”. Jurnal
Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, Vol 1(2), pp: 115-121.

Available Online: https://dinastirev.org/JEMSI Page 424


Volume 1, Issue 5, Mei 2020, E-ISSN : 2686-5238, P-ISSN : 2686-4916
http://www.wanaarthalife.com/nilaiperusahaan
Rindjin, K. 2008. Etika Bisnis dan Implementasinya. Jakarta : Gramedia
Subagio, T. et al. (2013). Business Crimes and Ethics : Konsep dan Studi Kasus Fraud di
Indonesia dan Global., Yogyakarta : ANDI
Yosephus. 2010. Etika Bisnis : Pendekatan Filsafat Moral terhadap Perilaku Pebisnis
Kontemporer. Jakarta : Yayasan Pusataka Obor Indonesia.

Available Online: https://dinastirev.org/JEMSI Page 425

Anda mungkin juga menyukai