Relevansi Etika Bisnis serta sasaran dan ruang lingkup Etika Bisnis
Oleh Kelompok 3 :
Ada juga dua pandangan yang menyatakan bahwa justru etika itu relevan bagi dunia
bisnis, yakni “Good ethics, good business,” dan “Balance scorecard”.
• Posisi “Good ethics, good business” membuat etika menjadi “explisit
knowledge” dalam organisasi bisnis. Ia menyatakan bahwa etika harus
dirumuskan dan dibuat efektif dalam bentuk kode etik, diintegrasikan ke dalam
budaya perusahaan, disosialisasikan kepada segenap karyawan, utamanya oleh
pimpinan puncak dan para manajernya, serta diperkenalkan dan ditampilkan
kepada para pelanggan dan publik lebih luas antara lain melalui pada
“frontliners”. Secara strategis, etika harus dirumuskan ke dalam visi dan misi
perusahaan, meresapi rencana-rencana serta pengambilan keputusan,
menggerakkan dan memotivasi serta memberi perspektif pada para karyawan,
meyakinkan serta menjawab ekspektasi pelanggan (yang juga memuat
ekspektasi berdimensi etis). Demikianlah, bagi posisi “Good ethics, good
business,” etika merupakan unsur strategis bagi kesuksesan bisnis, khususnya
kesuksesan bisnis yang berkelanjutan. Memang kinerja etis bukan satu-satunya
faktor penentu bagi sukses bisnis, tetapi kinerja etis merupakan salah satu faktor
dominan.
• “Balance scorecard” menyatakan bahwa kesuksesan sebuah organisasi bisnis
tidaklah dapat diukur dan juga diprediksi dari besaran-besaran sosial, seperti
kepuasan dan loyalitas karyawan, kepuasan dan loyalitas pelanggan, serta citra
sosial. Bisnis yang punya peluang sukses ialah bisnis yang melakukan
pengukuran pada “sisi keras” (hard measurement) dengan menggunakan
besaran-besaran finansial, maupun “sisi lunak” (soft measurement) dengan
menggunakan besaran-besaran sosial, yakni kualitas interaksi sosial antara
organisasi bisnis itu dengan para pelanggan internal, eksternal, maupun publik
yang lebih luas (Nugroho, 2001).
Etika adalah ilmu atau pengetahuan tentang apa yang baik dan apa yang tidak
baik untuk dijunjung tinggi atau untuk diperbuat ( Ethics is the science of good and
bad). Jadi dapat kita tarik benang mewah bahwa etika bisnis adalah ilmu yang
menyangkut tata pergaulan di dalam kegiatan-kegiatan bisnis dimana etika bisnis
adalah menerapkan aturan-aturan umum mengenai etika pada perilaku bisnis. Etika
bisnis ini menyangkut moral, kontak sosial, hak dan kewajiban, prinsip-prinsip dan
aturan-aturan.
Weiss (1995:9) mengutip pendapat Carroll (1989) membahas lima tingkatan etika
bisnis, yaitu individual, organisasional, asosiasi, masyarakat, dan internasional.
1. Tingkat individual
2. Tingkat organisasional
Masalah etis muncul apabila seseorang atau kelompok orang ditekan untuk
mengabaikan atau memaafkan kesalahan yang dilakukan oleh sejawat demi
kepentingan keharmonisan perusahaan atau jika seorang karyawan disuruh
melakukan perbuatan yang tidak sah demi keuntungan unit kerjanya.
3. Tingkat asosiasi
Seorang akuntan, penasihat, dokter, dan konsultan manajer harus melihat anggaran
dasar atau kode etik organisasi profresinya sebagai pedoman sebelum ia
memberikan saran pada kliennya.
Menentukan perbuatan yang dapat diterima secara sah. Ketentuan ini tidak mesti
berlaku sama di semua negara. Oleh karena itu, kita perlu berkonsultasi dengan
orang atau badan yang dapat dipercaya sebelum melakukan kegiatan bisnis di
negara lain.
5. Tingkat internasional
Masalah-masalah etis menjadi lebih rumit untuk dipecahkan karena faktor nilai-
nilai dan budaya, politik dan agama ikut berperan. Oleh karena itu, konstitusi,
hukum, dan kebiasaan perlu dipahami dengan baik sebelum seesorang mengambil
keputusan.
KESIMPULAN
Jadi etika bisnis merupakan suatu pedoman yang sangat penting dalam kegiatan bisnis, pelaku
bisnis harus mampu memahami dan mengintrepretasikan apa yang dimaksud dengan etika
bisnis. Etika bisnis menjadi sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan,
maksudnya adalah keberlangsungan hidup suatu perusahaan bergantung pada bagaimana cara
penerapan etika bisnis oleh pelaku bisnis. Dengan terapkannya etika dalam bisnis, maka secara
tidak langsung dapat menumbuhkan kepercayaan dari rekan kerja, masyarakat, dan pelanggan,
di mana kepercayaan merupakan sebuah modal yang sangat penting agar kelangsungan hidup
perusahaan tetap terjamin. Maka dari itu, perusahaan memiliki tanggung jawab untuk
mempertahankan atau bahkan meningkatkan standar etika. Dengan terciptanya kesadaran akan
pentingnya etika bisnis, maka akan ada banyak pihak yang mendapat keuntungan, diantaranya
adalah pelaku bisnis itusendiri, pelanggan, serta masyarakat serta pemerintah. Dengan
menerapkan etika bisnis, dapat membantu tatanan ekonomi menjadi lebih baik dan dapat
mengingkatkan tanggung jawab sosial perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.jurnal.syntaxliterate.co.id/index.php/syntax-
literate/article/view/1874
https://www.academia.edu/10025610/JURNAL_ETIKA_BISNIS
https://id.scribd.com/document/390005205/Tingkatan-Dan-Prinsip-
Etika-Bisnis
https://www.dinastirev.org/JIMT/article/download/71/58