Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN BISNIS

ETIKA BISNIS PT. UNILEVER

Disusun Oleh :

1. Dinda Widiyantika (16521202)


2. Aulia Zahra (16521234)

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2018
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Perilaku tidak etis adalah perilaku yang menurut keyakinan perseorangan dan norma-
norma sosial dianggap salah atau buruk. Etika bisnis adalah istilah yang biasanya berkaitan
dengan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh manajer atau pemilik suatu organisasi
(Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, 2007). Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan
yang benar dan yang salah, atau tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal
lainnya. Nilai-nilai dan moral pribadi perorangan dan konteks sosial menentukan apakah suatu
perilaku tertentu dianggap sebagai perilaku yang etis atau tidak etis.

Setiap perusahaan memiliki peraturan-peraturan atau kode etik yang berfungsi untuk
menunjang kelancaran kegiatan operasional perusahaan. PT Unilever merupakan perusahaan
yang menggunakan etika dalam melakukan bisnisnya dan sangat menjunjung tinggi etika
bisnisnya, baginya sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan. Dengan
memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan profesionalisme, keseimbangan
kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada perusahaan. Perseroan mengelola
dan mengembangkan bisnis perseroan secara bertanggung jawab dan berkesinambungan.

2. RUMUSAN MASALAH
 Apa definisi etika bisnis?
 Apa tujuan dari etika bisnis ?
 Apa saja pendekatan yang ada dalam etika bisnis ?
 Bagaimana prinsip dalam etika bisnis ?
 Apa saja manfaat dari etika bisnis ?
 Apakah PT Unilever menggunakan etika dalam menjalankan bisnisnya?
 Jika PT Unilever tidak menggunakan etika bisnis, apakah bentuk pelanggarannya, faktor penyebabnya
dan bagaimana cara mengatasinya?
BAB II
PEMBAHASAN

ETIKA BISNIS

1. Pengertian Etika Bisnis


Kata etika berasal dari bahasa Yunani Kuno “ethikos” yang berarti timbul dari kebiasaan.
Etika mencakup analisis dan penerapan suatu konsep seperti misalnya baik,buruk, benar, salah
dan tanggung jawab. Menurut Sim (2003) Etika adalah istilah filosofis yang berasal dari “etos,”
kata Yunani yang berarti karakter atau kustom. Definisi erat dengan kepemimpinan yang efektif
dalam organisasi, dalam hal ini berkonotasi kode organisasi menyampaikan integritas moral dan
nilai-nilai yang konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat. Dalam ilmu ekonomi, bisnis
adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya,
untuk mendapatkan laba. Namun, secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari
kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat.
Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.
Menurut Steinford ( 1979) : “Business is all those activities involved in providing the goods and
services needed or desired by people”. Dalam pengertian ini bisnis sebagai aktifitas yang
menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. Menurut
Velasquez (2005) Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar
dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,
institusi, dan perilaku bisnis.

2. Tujuan Etika Bisnis

Etika bisnis sangat dibutuhkan oleh semua pengusaha baru maupun pengusaha yang
sudah lama terjun di dunia bisnis. Tujuan etika bisnis bagi pengusaha adalah untuk
mendorong kesadaran moral dan memberikan batasan-batasan bagi para pengusaha atau
pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business atau
dirty business. Di mana, hal itu dapat merugikan banyak pihak yang terkait.
Dengan etika bisnis, para pelaku bisnis memiliki aturan yang dapat mengarahkan mereka
dalam mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik, sehingga dapat diikuti oleh semua
orang yang memercayai bahwa bisnis tersebut memiliki etika yang baik. Memiliki etika
bisnis juga dapat menghindari citra buruk seperti penipuan, serta cara kotor dan licik. Bisnis
yang memiliki etika baik biasanya tidak akan pernah merugikan bisnis lain, tidak melanggar
aturan hukum yang berlaku, tidak membuat suasana yang tidak kondusif pada saingan
bisnisnya, dan memiliki izin usaha yang sah.

3. Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis


Ada tiga sasaran dan lingkup pokoketika bisnis yaitu:

1. Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah yang
terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata lain, etika bisnis yang
pertama bertujuan untuk mengimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya
secara baik dan etis.
2. Etika bisnis bisa menjadi sangat subversife. Subversife karena ia mengunggah,
mendorong dan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tidak dibodoh – bodohi,
dirugikan dan diperlakukan secara tidak adil dan tidak etis oleh praktrek bisnis pihak
mana pun. Untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau karyawan
dan masyarakat luas akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh
praktek bisnis siapapun juga.
3. Etika bisnis juga berbicara mengenai system ekonomi yang sangat menentukan etis
tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini etika bisnis lebih bersifat makro, yang
karena itu barangkali lebih tepat disebut sebagai etika ekonomi.

4. Contoh Etika Bisnis


 Menyebutkan Nama
 Berdiri Saat Berkenalan
 Ucapkan Terima Kasih
 Bayar Tagihan Ketika Mengundang

5. Pendekatan Etika Bisnis


 Utilitarian Approach
Dalam pendekatan ini, setiap tindakan harus didasarkan dengan konsekuensinya. Untuk
itu, sebelum bertindak, Anda harus memberikan manfaat yang besar baru masyarakat
dengan cara yang tidak membahayakan dan menggunakan biaya serendah-rendahnya.

 Individual Rights Approach


Pendekatan ini memiliki pengaruh besar dalam menghargai dan menghormati setiap
tindakan yang dilakukan orang lain. Namun, jika tindakan tersebut dinilai bisa
mengakibatkan suatu perpecahan atau benturan dengan hak orang lain, maka tindakan
tersebut harus dihindari.

 Justice Approach
Setiap pembuat keputusan memiliki kedudukan yang sama, serta bertindak adil dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan, baik perorangan maupun kelompok. Pendekatan
etika bisnis ini akan memberikan keuntungan baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
6. Prinsip Etika Bisnis

Adapun prinsip prinsip etika bisnis tersebut sebagai berikut :

1. Prinsip Otonomi dalam Etika Bisnis

Prinsip otonomi dalam etika bisnis adalah bahwa perusahaan secara bebas memiliki
kewenangan sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya sesuai dengan visi
dan misi yang dipunyainya. Contoh prinsip otonomi dalam etika bisnis : perusahaan tidak
tergantung pada pihak lain untuk mengambil keputusan tetapi perusahaan memiliki
kekuasaan tertentu sesuai dengan misi dan visi yang diambilnya dan tidak bertentangan
dengan pihak lain.

2. Prinsip Kejujuran dalam Etika Bisnis

Prinsip kejujuran dalam etika bisnis merupakan nilai yang paling mendasar dalam
mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan berhasil jika dikelola
dengan prinsip kejujuran. Baik terhadap karyawan, konsumen, para pemasok dan pihak-
pihak lain yang terkait dengan kegiatan bisnis ini. Prinsip yang paling hakiki dalam aplikasi
bisnis berdasarkan kejujuran ini terutama dalam pemakai kejujuran terhadap diri sendiri.
Namun jika prinsip kejujuran terhadap diri sendiri ini mampu dijalankan oleh setiap manajer
atau pengelola perusahaan maka pasti akan terjamin pengelolaan bisnis yang dijalankan
dengan prinsip kejujuran terhadap semua pihak terkait.

3. Prinsip Keadilan dalam Etika Bisnis

Prinsip keadilan yang dipergunakan untuk mengukur bisnis menggunakan etika bisnis
adalah keadilan bagi semua pihak yang terkait memberikan kontribusi langsung atau tidak
langsung terhadap keberhasilan bisnis. Para pihak ini terklasifikasi ke dalam stakeholder.
Oleh karena itu, semua pihak ini harus mendapat akses positif dan sesuai dengan peran yang
diberikan oleh masing-masing pihak ini pada bisnis. Semua pihak harus mendapat akses
layak dari bisnis. Tolak ukur yang dipakai menentukan atau memberikan kelayakan ini sesuai
dengan ukuran-ukuran umum yang telah diterima oleh masyarakat bisnis dan umum. Contoh
prinsip keadilan dalam etika bisnis : dalam alokasi sumber daya ekonomi kepada semua
pemilik faktor ekonomi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan harga yang layak
bagi para konsumen, menyepakati harga yang pantas bagi para pemasok bahan dan alat
produksi, mendapatkan keuntungan yang wajar bagi pemilik perusahaan dan lain-lain.

7.Aspek dan Sudut Pandang Etika Bisnis


Menurut Bertens (2000) terdapat tiga aspek dan sudut pandang pokok dari bisnis, yaitu:

1. Sudut pandang ekonomi, bisnis adalah kegiatan ekonomis, maksudnya adalah adanya
interaksi produsen/perusahaan dengan pekerja, produsen dengan produsen dalam sebuah
organisasi. Kegiatan antar manusia ini adalah bertujuan untuk mencari untung oleh
karena itu menjadi kegiatan ekonomis. Pencarian keuntungan dalam bisnis tidak bersifat
sepihak, tetapi dilakukan melalui interaksi yang melibatkan berbagai pihak.

2. Sudut pandang etika, dalam bisnis berorientasi pada profit adalah sangat wajar, akan
tetapi jangan keuntungan yang diperoleh tersebut justru merugikan pihak lain.
Maksudnya adalah, semua yang kita lakukan harus menghormati kepentingan dan hak
orang lain.

3. Sudut pandang hukum, bisa dipastikan bahwa kegiatan bisnis juga terikat dengan
Hukum Dagang atau Hukum Bisnis, yang merupakan cabang penting dari ilmu hukum
modern. Dalam praktik hukum banyak masalah timbul dalam hubungan bisnis pada taraf
nasional maupun internasional. Seperti etika, hukum juga merupakan sudut pandang
normatif, karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

8. Manfaat Etika Bisnis

Perilaku Etis penting diperlukan untuk sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis. Oleh
karena itu, bisnis seringkali menetapkan pilihan strategis berdasarkan nilai dimana pilihan
tersebut didasarkan atas keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan. Manfaat etika
bisnis dalam kelangsungan perusahaan adalah sebagai berikut (Muslich, 2004:60-61):

1. Tugas utama etika bisnis dipusatkan pada upaya mencari cara untuk menyelaraskan
kepentingan strategis suatu bisnis dengan tuntunan moralitas.
2. Etika bisnis bertugas melakukan perubahan kesadaran masyarakat tentang bisnis dengan
memberikan suatu pemahaman yaitu bisnis tidak dapat dipisahkan dari etika.
PT. UNILEVER

 Profil Perusahaan

PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai


Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris
di Batavia,tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia
Tbk. PT Unilever bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan
makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk
kosmetik. PT Unilever selalu menekankan pada integritas dan kualitas tinggi, peduli kepada
masyarakat dan lingkungan hidup.

 Etika Bisnis dalam Perusahaan Unilever

1. Standar Perilaku

Dalam melaksanakan semua kegiatan, kami melakukannya dengan penuh kejujuran,


integritas, keterbukaan serta menghormati hak azasi manusia, menjaga kepentingan para
karyawan kami dan menghormati kepentingan sah dari para relasi kami.

2. Mematuhi Hukum

Seluruh perusahaan Unilever dan para karyawannya berkewajiban mematuhi ketentuan


hukum dan peraturan masing-masing negara di tempat mereka melaksanakan usahanya.

3. Karyawan

Kami bertekad bekerjasama dengan karyawan demi mengembangkan dan memperkuat


ketrampilan dan kemampuan setiap individu. Kami menghargai martabat dan hak individu untuk
kebebasan berserikat dalam satu asosiasi. Kami akan memelihara terjalinnya komunikasi yang
baik dengan para karyawan melalui informasi dari perusahaan dan proses konsultasi.

4. Pemegang Saham

Unilever melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang
baik dan bertaraf internasional. Kami menyediakan informasi atas kegiatan kami, struktur dan
situasi serta kinerja finansial kepada pemegang saham pada waktunya secara teratur dan benar.

5. Mitra Usaha

Unilever memiliki komitmen tinggi dalam menjalin hubungan yang saling


bermanfaat dengan para pemasok, pelanggan, dan mitra usaha. Dalam jalinan bisnis, kami
mengharapkan para mitra kami untuk mematuhi prinsip bisnis yang selaras dengan prinsip bisnis
kami
 Pelanggaran yang Mungkin Dilakukan PT. Unilever Tanpa Etika Bisnis

1. Dampak Pencemaran air

Kerugian yang disebabkan oleh pencemaran air dapat berupa air tidak dapat digunakan lagi
untuk keperluan rumah tangga, hal ini diakibatkan oleh air sudah tercemar.

2. Dampak Pencemaran Udara

Dengan dibangunnya pabrik di perkotaan asapnya dapat mengakibatkan polusi udara


sehingga menganggu kenyamanan bagi para pemakai jalan. Apabila udara telah tercemar maka
akan menimbulkan penyakit seperti sesak napas.

3. Dampak Pencemaran Tanah.

Tanah yang telah tercemar oleh bahan pencemar seperti senyawa karbonat maka tanah
tersebut akan menjadi asam, H2S yang bersama CO membentuk senyawa beracun didalam tanah
sehingga cacing penggembur tanah mati.

 Faktor Penyebab Perusahaan Melakukan Pelanggaran

1. Lemahnya kedudukan lembaga yang melindungi hak – hak konsumen


2. Rendahnya tingkat pendidikan, pengetahuan serta informasi mengenai bahan, material
berbahaya
3. Pandangan yang salah dalam menjalankan bisnis (tujuan utama bisnis adalah mencari
keuntungan semata, bukan kegiatan social)
4. Rendahnya tanggung jawab social atau CSR (Corporate Social Responsibility)
5. Kurangnya pemahaman tentang prinsip etika bisnis

 Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengatasi pelanggaran antara
lain:

1. Penegakkan budaya berani bertanggung jawab atas segala tingkah lakunya. Individu yang
mempunyai kesalahan jangan bersembunyi di balik institusi. Untuk menyatakan
kebenaran kadang dianggap melawan arus, tetapi sekarang harus ada keberanian baru
untuk menyatakan pendapat.
2. Ukuran-ukuran yang dipakai untuk mengukur kinerja jelas. Bukan berdasarkan kedekatan
dengan atasan, melainkan kinerja.
3. Pengelolaan sumber daya manusia harus baik.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah.
Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi,
dan perilaku bisnis.

Manfaat dari etika bisnis itu adalah sebagai berikut :


1. Tugas utama etika bisnis dipusatkan pada upaya mencari cara untuk menyelaraskan
kepentingan strategis suatu bisnis dengan tuntunan moralitas.
2. Etika bisnis bertugas melakukan perubahan kesadaran masyarakat tentang bisnis dengan
memberikan suatu pemahaman yaitu bisnis tidak dapat dipisahkan dari etika.

Hal-hal Yang Harus Diketahui Dalam Menciptakan Etika Bisnis, yaitu dapat
Menuangkan ke dalam Hukum Positif, Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar,
Pengembangan Tanggung Jawab Sosial, Memelihara Kesepakatan

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa PT Unilever telah menggunakan


etika dalam melakukan bisnisnya. Pelanggaran-pelanggaran seperti pencemaran lingkungan
dapat terjadi apabila PT Unilever tidak menggunakan etika bisnis.
DAFTAR PUSTAKA

http://ddesar.blogspot.co.id/2014/10/etika-bisnis-pada-pt-unilever_13.html

http://vickyanggraini18.blogspot.co.id/2014/10/etika-bisnis-pada-pt-indofood.html

http://www.pengertianpakar.com/2015/01/pengertian-dan-prinsip-etika-bisnis.html

http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2014/12/contoh-makalah-etika-bisnis.html

Anda mungkin juga menyukai