Disusun Oleh :
YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Perilaku tidak etis adalah perilaku yang menurut keyakinan perseorangan dan norma-
norma sosial dianggap salah atau buruk. Etika bisnis adalah istilah yang biasanya berkaitan
dengan perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh manajer atau pemilik suatu organisasi
(Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert, 2007). Etika merupakan keyakinan mengenai tindakan
yang benar dan yang salah, atau tindakan yang baik dan yang buruk, yang mempengaruhi hal
lainnya. Nilai-nilai dan moral pribadi perorangan dan konteks sosial menentukan apakah suatu
perilaku tertentu dianggap sebagai perilaku yang etis atau tidak etis.
Setiap perusahaan memiliki peraturan-peraturan atau kode etik yang berfungsi untuk
menunjang kelancaran kegiatan operasional perusahaan. PT Unilever merupakan perusahaan
yang menggunakan etika dalam melakukan bisnisnya dan sangat menjunjung tinggi etika
bisnisnya, baginya sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan. Dengan
memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan profesionalisme, keseimbangan
kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada perusahaan. Perseroan mengelola
dan mengembangkan bisnis perseroan secara bertanggung jawab dan berkesinambungan.
2. RUMUSAN MASALAH
Apa definisi etika bisnis?
Apa tujuan dari etika bisnis ?
Apa saja pendekatan yang ada dalam etika bisnis ?
Bagaimana prinsip dalam etika bisnis ?
Apa saja manfaat dari etika bisnis ?
Apakah PT Unilever menggunakan etika dalam menjalankan bisnisnya?
Jika PT Unilever tidak menggunakan etika bisnis, apakah bentuk pelanggarannya, faktor penyebabnya
dan bagaimana cara mengatasinya?
BAB II
PEMBAHASAN
ETIKA BISNIS
Etika bisnis sangat dibutuhkan oleh semua pengusaha baru maupun pengusaha yang
sudah lama terjun di dunia bisnis. Tujuan etika bisnis bagi pengusaha adalah untuk
mendorong kesadaran moral dan memberikan batasan-batasan bagi para pengusaha atau
pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business atau
dirty business. Di mana, hal itu dapat merugikan banyak pihak yang terkait.
Dengan etika bisnis, para pelaku bisnis memiliki aturan yang dapat mengarahkan mereka
dalam mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik, sehingga dapat diikuti oleh semua
orang yang memercayai bahwa bisnis tersebut memiliki etika yang baik. Memiliki etika
bisnis juga dapat menghindari citra buruk seperti penipuan, serta cara kotor dan licik. Bisnis
yang memiliki etika baik biasanya tidak akan pernah merugikan bisnis lain, tidak melanggar
aturan hukum yang berlaku, tidak membuat suasana yang tidak kondusif pada saingan
bisnisnya, dan memiliki izin usaha yang sah.
1. Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah yang
terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata lain, etika bisnis yang
pertama bertujuan untuk mengimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya
secara baik dan etis.
2. Etika bisnis bisa menjadi sangat subversife. Subversife karena ia mengunggah,
mendorong dan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tidak dibodoh – bodohi,
dirugikan dan diperlakukan secara tidak adil dan tidak etis oleh praktrek bisnis pihak
mana pun. Untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau karyawan
dan masyarakat luas akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh
praktek bisnis siapapun juga.
3. Etika bisnis juga berbicara mengenai system ekonomi yang sangat menentukan etis
tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini etika bisnis lebih bersifat makro, yang
karena itu barangkali lebih tepat disebut sebagai etika ekonomi.
Justice Approach
Setiap pembuat keputusan memiliki kedudukan yang sama, serta bertindak adil dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan, baik perorangan maupun kelompok. Pendekatan
etika bisnis ini akan memberikan keuntungan baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
6. Prinsip Etika Bisnis
Prinsip otonomi dalam etika bisnis adalah bahwa perusahaan secara bebas memiliki
kewenangan sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya sesuai dengan visi
dan misi yang dipunyainya. Contoh prinsip otonomi dalam etika bisnis : perusahaan tidak
tergantung pada pihak lain untuk mengambil keputusan tetapi perusahaan memiliki
kekuasaan tertentu sesuai dengan misi dan visi yang diambilnya dan tidak bertentangan
dengan pihak lain.
Prinsip kejujuran dalam etika bisnis merupakan nilai yang paling mendasar dalam
mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan berhasil jika dikelola
dengan prinsip kejujuran. Baik terhadap karyawan, konsumen, para pemasok dan pihak-
pihak lain yang terkait dengan kegiatan bisnis ini. Prinsip yang paling hakiki dalam aplikasi
bisnis berdasarkan kejujuran ini terutama dalam pemakai kejujuran terhadap diri sendiri.
Namun jika prinsip kejujuran terhadap diri sendiri ini mampu dijalankan oleh setiap manajer
atau pengelola perusahaan maka pasti akan terjamin pengelolaan bisnis yang dijalankan
dengan prinsip kejujuran terhadap semua pihak terkait.
Prinsip keadilan yang dipergunakan untuk mengukur bisnis menggunakan etika bisnis
adalah keadilan bagi semua pihak yang terkait memberikan kontribusi langsung atau tidak
langsung terhadap keberhasilan bisnis. Para pihak ini terklasifikasi ke dalam stakeholder.
Oleh karena itu, semua pihak ini harus mendapat akses positif dan sesuai dengan peran yang
diberikan oleh masing-masing pihak ini pada bisnis. Semua pihak harus mendapat akses
layak dari bisnis. Tolak ukur yang dipakai menentukan atau memberikan kelayakan ini sesuai
dengan ukuran-ukuran umum yang telah diterima oleh masyarakat bisnis dan umum. Contoh
prinsip keadilan dalam etika bisnis : dalam alokasi sumber daya ekonomi kepada semua
pemilik faktor ekonomi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan harga yang layak
bagi para konsumen, menyepakati harga yang pantas bagi para pemasok bahan dan alat
produksi, mendapatkan keuntungan yang wajar bagi pemilik perusahaan dan lain-lain.
1. Sudut pandang ekonomi, bisnis adalah kegiatan ekonomis, maksudnya adalah adanya
interaksi produsen/perusahaan dengan pekerja, produsen dengan produsen dalam sebuah
organisasi. Kegiatan antar manusia ini adalah bertujuan untuk mencari untung oleh
karena itu menjadi kegiatan ekonomis. Pencarian keuntungan dalam bisnis tidak bersifat
sepihak, tetapi dilakukan melalui interaksi yang melibatkan berbagai pihak.
2. Sudut pandang etika, dalam bisnis berorientasi pada profit adalah sangat wajar, akan
tetapi jangan keuntungan yang diperoleh tersebut justru merugikan pihak lain.
Maksudnya adalah, semua yang kita lakukan harus menghormati kepentingan dan hak
orang lain.
3. Sudut pandang hukum, bisa dipastikan bahwa kegiatan bisnis juga terikat dengan
Hukum Dagang atau Hukum Bisnis, yang merupakan cabang penting dari ilmu hukum
modern. Dalam praktik hukum banyak masalah timbul dalam hubungan bisnis pada taraf
nasional maupun internasional. Seperti etika, hukum juga merupakan sudut pandang
normatif, karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
Perilaku Etis penting diperlukan untuk sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis. Oleh
karena itu, bisnis seringkali menetapkan pilihan strategis berdasarkan nilai dimana pilihan
tersebut didasarkan atas keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan. Manfaat etika
bisnis dalam kelangsungan perusahaan adalah sebagai berikut (Muslich, 2004:60-61):
1. Tugas utama etika bisnis dipusatkan pada upaya mencari cara untuk menyelaraskan
kepentingan strategis suatu bisnis dengan tuntunan moralitas.
2. Etika bisnis bertugas melakukan perubahan kesadaran masyarakat tentang bisnis dengan
memberikan suatu pemahaman yaitu bisnis tidak dapat dipisahkan dari etika.
PT. UNILEVER
Profil Perusahaan
1. Standar Perilaku
2. Mematuhi Hukum
3. Karyawan
4. Pemegang Saham
Unilever melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang
baik dan bertaraf internasional. Kami menyediakan informasi atas kegiatan kami, struktur dan
situasi serta kinerja finansial kepada pemegang saham pada waktunya secara teratur dan benar.
5. Mitra Usaha
Kerugian yang disebabkan oleh pencemaran air dapat berupa air tidak dapat digunakan lagi
untuk keperluan rumah tangga, hal ini diakibatkan oleh air sudah tercemar.
Tanah yang telah tercemar oleh bahan pencemar seperti senyawa karbonat maka tanah
tersebut akan menjadi asam, H2S yang bersama CO membentuk senyawa beracun didalam tanah
sehingga cacing penggembur tanah mati.
Upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengatasi pelanggaran antara
lain:
1. Penegakkan budaya berani bertanggung jawab atas segala tingkah lakunya. Individu yang
mempunyai kesalahan jangan bersembunyi di balik institusi. Untuk menyatakan
kebenaran kadang dianggap melawan arus, tetapi sekarang harus ada keberanian baru
untuk menyatakan pendapat.
2. Ukuran-ukuran yang dipakai untuk mengukur kinerja jelas. Bukan berdasarkan kedekatan
dengan atasan, melainkan kinerja.
3. Pengelolaan sumber daya manusia harus baik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah.
Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi,
dan perilaku bisnis.
Hal-hal Yang Harus Diketahui Dalam Menciptakan Etika Bisnis, yaitu dapat
Menuangkan ke dalam Hukum Positif, Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar,
Pengembangan Tanggung Jawab Sosial, Memelihara Kesepakatan
http://ddesar.blogspot.co.id/2014/10/etika-bisnis-pada-pt-unilever_13.html
http://vickyanggraini18.blogspot.co.id/2014/10/etika-bisnis-pada-pt-indofood.html
http://www.pengertianpakar.com/2015/01/pengertian-dan-prinsip-etika-bisnis.html
http://tipsserbaserbi.blogspot.co.id/2014/12/contoh-makalah-etika-bisnis.html