Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN PENGELOLAAN USAHA

KSP UNTUNG BERSAMA SENTOSA


Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Dosen pengampu: Titi Rapini, SE, MM

Disusun oleh :
Andita Dewi Nastiti

(14440808)

Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi S1 (Prosus)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO


Jl. Budi Utomo No. 10 Ponorogo 63471 Jawa Timur, Indonesia
Tlp: (0352) 481124 Fax : (0352) 461796
e-mail : akademik@umpo.ac.id web : www.umpo.ac.id

Tahun Ajaran 2016/2017


BAB I
PENDAHULUAN

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Untung Bersama Sejahtera adalah koperasi yang
bergerak dalam bidang Usaha Simpan Pinjam yang didirikan pada bulan Januari Tahun
2004. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Untung Bersama Sejahtera ingin berperan secara aktif
dalam upaya membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya. Setiap Unit Koperasi
Simpan Pinjam (KSP) Untung Bersama Sejahtera dikelola oleh para pengurus yang telah
memiliki pengalaman di bidangnya, sehingga Unit Usaha Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Untung Bersama Sejahtera bukan hanya mampu tumbuh dan berkembang serta
menghasilkan keuntungan, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial masyarakat.
Tujuan penulisan tugas ini ialah untuk mendiskripsikan bagaimana Manajemen
Pengelolaan Usaha yang diterapkan di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Untung Bersama
Sejahtera. Baik dalam segi design pekerjaan, job description, struktur organisasi, kapasitas
SDM, rekruitment, seleksi, sistem penggajian, peraturan disiplin pegawai, serta sistem
penilaian kerja.
Dari tugas analisa mengenai manajemen pengelolaan usaha ini, diharapkan menjadi
salah satu bahan pertimbangan oleh banyak pihak yang ingin melakukan usaha bisnis agar
dapat berjalan lancar dan baik dalam siklus hidup perkembangannya serta mendapatkan
hasil yang maksimal.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Design Pekerjaan
Setiap pekerjaan dan kegiatan yang akan dilaksanakan perlu memahami konsep
manajemen dalam pengelolaan sumber daya manusia. Dalam perusahaan ini yang
merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang bertugas memberikan pelayanan
masyarakat, berupa pinjaman dan tempat penyimpanan uang bagi masyarakat..
Selain itu, dibutuhkan pula penyedia laporan data dan pengelola administrasi baik
dalam urusan keuangan maupun informasi. Dan tak kalah penting adalah seorang pemimpin
yang memimpin segala aktivitas dalam pekerjaan sehingga mencegah terjadinya selisih
paham maupun konflik lain yang dapat memperburuk dan menghambat jalannya usaha.
Disamping orang-orang yang saya sebutkan diatas, alangkah lebih baik apabila suatu
perusahaan memiliki sistem manajemen yang baik dan terpisah dari pemilik.
B. Job Discription
Berdasarkan struktur organisasi yang ada, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Untung
Bersama Sentosa memiliki RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) di bagian teratas. Rapat
Umum Pemegang Saham adalah pemegang kekuasaan tertingging dan memegang segala
wewenang yang tidak diserahkan kepada Direktur atau komisaris.
Setelah ada RUPS sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, dibawahnya terdapat
Komisaris. Tugas Komisaris adalah melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada
Direksi. Pengawasan oleh Dewan Komisaris meliputi baik pengawasan atas kebijakan
Direksi, serta jalannya pengurusan tersebut secara umum. Pengawasan dan nasihat yang
dilakukan Dewan Komisaris harus bertujuan untuk kepentingan anggota dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Koperasi.
Direktur merupakan susunan organisasi berikutnya. Direktur bisa terdiri dari satu
orang atau bisa juga lebih dari satu orang, hal itu tergantung dari kebutuhan operasional. Di
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Untung Bersama Sentosa terdapat 2 Direktur yaitu
Marselinus Sampo, S.Sos sebagai Direktur Utama dan Edy Susyanto, SE sebagai direktur.
Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah menjalankan pengurusan.
Dalam struktur organisai Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Untung Bersama Sentosa
terdapat SPI (Satuan Pengendali Internal). SPI berdiri sendiri karena tidak berhubungan
dengan divisi lain. Adapun status dari SPI ialah berkoordinasi dengan Direktur. Tugas utama
dari SPI adalah membantu Direktur dalam pengawasan operasional perusahaan serta
memberikan solusi kepada Direktur mengenai masalah nasabah.

Dari struktur organisasi, manager berada di posisi berikutnya. Di Koperasi Simpan


Pinjam (KSP) Untung Bersama Sentosa, Manager membawahi semua divisi sehingga harus
melakukan koordinasi dengan semua Kepala bagian. Tugas utama dari manager adalah
mengawasi kinerja setiap Kepala bagian. Sebagai lembaga perbankan, Koperasi Simpan
Pinjam (KSP) Untung Bersama Sentosa memiliki 7 divisi kerja, yaitu Bagian Analisis
Appraiser dan Remedial, Bagian Kredit, Bagian Funding, Bagian Legal Administrasi,
Bagian Operasional, Bagian Personalia dan Umum, dan Kantor Kas. Masing-masing divisi
dipimpin oleh Kepala Bagian. Tujuh divisi kerja ini masih terbagi lagi dalam sub-sub
bagian.
C. Struktur Organisasi
Sebagai koperasi yang bergerak di bidang simpan pinjam tentunya Koperasi Simpan
Pinjam (KSP) Untung Bersama Sentosa memiliki struktur organisasi. Dengan struktur
organisasi yang ada memudahkan untuk memisah fungsi antar setiap bagian pekerjaan,
sekalipun rangkap jabatan masih ada setidaknya akan diketahui pada posisi mana karyawan
sedang bekerja. Secara keseluruhan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Untung Bersama
Sentosa memiliki 28 karyawan yang bekerja sesuai dengan divisinya masing-masing. Untuk
lebih jelasnya, berikut ini adalah struktur organisasi di Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Untung Bersama Sentosa tahun 2016.

D. Kapasitas SDM
Pengertian Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan
daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan
lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi
kepuasannya.
Peran penting sumber daya manusia dalam upaya PT. TRI RAYA MEDIA untuk
menjadi pemimpin pasar tercermin oleh banyaknya insiatif Sumber Daya Manusia (SDM)
pada tahun 2013. Inisiatif tersebut bertujuan untuk mencapai tujuan 3-tahun Indosat yaitu
memiliki karyawan terbaik, dengan menciptakan budaya korporat yang mewujudkan nilainilai Indosat yang baru sehingga Indosat kembali menjadi pelopor yang berinovasi. Indosat
melakukan perubahan-perubahan yang signifikan dengan melakukan pelatihan SDM yang
lebih intensif untuk menjadi organisasi yang efektif, Indosat mengetahui bahwa pelatihan
formal bukan lagi solusi yang tepat untuk diterapkan pada masa kini. Indosat mengubah
pelatihan mereka yang bersifat pendekatan 70:20:10, dimana 70 persen pembelajaran di
lingkungan kerja, 20 % darimentoring atau coaching dan hanya 10 persen didapatkan
melalui pelatihan formal. Pelatihan yang dilakukan diberikan kepada manajer untuk
meningkatkan keterampilan kepemimpinan serta masukkan yang efektif serta masukkan
yang terstruktur sesuai dengan keterampilan masing-masing tim. Dapat jelas terlihat jumlah
program pelatihan tahun 2013 terdapat 674 program pelatihan yang dimana sangat
signifikan meningkat dari tahun 2012.
Menurut Martoyo(1992) Sebuah perusahaan yang dapat mencapai tujuan organisasi
yang efektif dan efisien tergantung pada baik dan buruknya pengembangan sumber daya
manusia atau anggota organisasi itu sendiri. Pada tahun 2013 dilakukan kunjungan oleh
manajemen senior terumasuk direksi untuk mengetahui masalah yang ada di lapangan
dirangkai dalam sebuah rapat townhall dengan suasana untuk menciptakan suasana yang
kondusif untuk diskusi untuk mempertahankan kualitas SDM Indosat.
E. Sumber SDM
1. Eksternal
a. Lembaga pendidikan
b. Teman/anggota keluarga karyawan.
c. Lamaran terdahulu yang telah masuk
d. Agen tenaga kerja
e. Karyawan perusahaan lain
f. Asosiasi profesi

2. Internal
a. Promosi
b. Transfer / rotasi
c. Pengkaryaan karyawan kembali
d. Kelompok pekerja sementara / karyawan kontrak ( temporer )
F. Rekruitment
Calon tenaga kerja yang akan direkrut dapat diambil seluruh lapisan masyarakat yang
memenuhi kriteria-kriteria yang ttelah ditetapkan perusahaan dalam setiap bidangnya.
Perekrutan ini juga dapat diambil dari internal organisasi maupun eksternal organisasi.
Perekrutan tenaga kerja dari dalam biasanya dilakukan oleh organisasi/perusahaan yang
telah lama berjalan dan memiliki sistem karier yang baik. Perekrutan tenaga kerja dari dalam
memiliki keuntungan, diantaranya adalah tidak mahal, promosi dari dalam dapat memelihara
loyalitas dan dedikasi pegawai, dan tidak diperlukan masa adaptasi yang terlalu lama, karena
sudah terbiasa dengan suasana yang ada. Misalnya untuk jabatan OM (Operasional
Manager) diambilkan dari seleksi beberapa TM (Teritory Manager) kemudian dipilih yang
paling unggul. Namun demikian perekrutan dari dalam juga berarti terjadinya pembatasan
terhadap bakat yang sebenarnya tersedia bagi organisasi dan mengurangi peluang masuknya
pemikiran baru.
Metode perekrutan karyawan dengan sumber dari luar perusahaan, dapat dilakukan :
1) Melalui iklan di media massa (radio, koran, internet).
2) Open house, untuk menjaring lebih banyak tenaga potensial secara umum, perusahaan
melakukan open house di sejumlah kalangan seperti mengikuti Job Fair yang diadakan
pemerintah daerah ataupun lembaga pendidikan.
G. Seleksi
Dalam proses perekrutan karyawan yang diambil dari luar perusahaan atau eksternal
akan melalui tahap seleksi penerimaan karyawan. Langkah awal yang dilakukan perusahaan
adalah mengoreksi atau menganalisa data lamaran yang telah masuk ke perusahaan.
Selanjutnya para pelamar yang telah dipilih akan melakukan serangkaian tahapan seleksi
karyawan diantarnya :
1. Tes tulis
Meliputi tes ilmu pengetahuan umum, psikotes dan ilmu pengetahuan dalam bidang
yang diambil.

2. Wawancara
Melalui tes wawancara ini, sebuah perusahaan dapat mengetahui apakah peserta
tersebut layak untuk diterima menjadi karyawan atau tidak melalui jawabanjawaban yang diberikan kepada tim pewawancara.
H. Sistem Penggajian/ Kesejahteraan
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Untung Bersama Sentosa telah menggunakan sistem
penggajian payroll oleh bank yang ditunjuk yaitu BRI. Dalam hal ini, gaji yang diterima
karyawan akan dikirim oleh pihak Bank ke rekening masing-masing. Sehingga karyawan
harus memiliki akun rekening di bank tersebut.

Penjelasan untuk sistem flowchart diatas adalah sebagai berikut :


1. Data kehadiran seluruh Karyawan yang sudah berupa rekapan per hari, pada tanggal cut
off yaitu per tanggal 25 sudah diperiksa ulang tentang kebenarannya dan siap dijadikan
data penggajian.
2. HRD (bagian Pay Roll) menerima data kehadiran yang sudah valid untukdiproses
penggajiannya orang per orang.

3. HRD (bagian Pajak Pph 21) menghitung atau mengoreksi pajak gaji baik yang gajinya
ada kenaikan, atau yang ada perubahan status keluarga (tambah anak atau dari bujang
menjadi kawin dan lain-lain).
4. HRD

(bagian

Pay

Roll)

setelah

menerima

rekapan

revisi

perhitungan pajak gaji dari bagian pajak, membuat Slip gaji dan daftar Gaji seluruh
Karyawan
5. Departemen Keuangan menerima Daftar Gaji dan Slip Gaji seluruh Karyawan dari HRD
untuk dikoreksi secara menyeluruh baik perhitungan gaji take home pay-nya masingmasing Karyawan maupun perhitungan pajak gajinya.
6. Apabila Departemen Keuangan menemukan ada kesalahan hitung atau salah ketik,harus
segera mengembalikannya ke HRD atau cancel.
7. Apabila Dept. Keuangan hasil evaluasinya tidak menemukan kesalahan pada Daftar
Gaji/Slip Gaji tersebut, maka wajib menanda-tanganinya dan membuat cek tunai/bilyet
giro sebesar jumlah gaji seluruh Karyawan lalu menyerahkannya kepada Pimpinan
Perusahaan.
8. Pimpinan Perusahaan menerima dan menanda tangani Daftar Gaji seluruh Karyawandan
cek tunai/bilyet giro untuk tranfer gaji Karyawan via Bank yang ditunjuk.
9. Bank yang ditunjuk menerima daftar gaji dan cek/bilyet transfer ke rekening pribadi
masing-masing Karyawan pada tanggal yang telah ditentukan. Yaitu biasanya terbit pada
tanggal 01 tiap awal bulan. Apabila pada tanggal tersebut jatuh pada hari libur Bank maka
pembayaran gaji akan diajukan pada akhir bulan sebelumnya
10. Karyawan pada tanggal penggajian yang telah ditentukan, mengambil gajinya
melaluikartu ATM Bank yang ditunjuk.
11. Selesai
I. Peraturan Disiplin Pegawai
1. Mentaati ketentuan jam kerja.
2. Melakukan check in pada waktu masuk kerja dan check out pada waktu pulang kerja.
3. Melaksanakan tugas/pekerjaan dengan sebaik-baiknya, penuh pengabdian, kesadaran
dan bertanggung jawab.
4. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan perusahaan.
5. Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan dan persatuan untuk menciptakan
suasana kerja yang baik sesuai dengan harapan perusahaan.
6. Menyimpan rahasia perusahaan dan/atau rahasia-rahasia jabatan dengan sebaik-baiknya.

7. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik perusahaan dengan sebaik-baiknya,


serta menjaga pemborosan waktu dan material.
8. Segera melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui ada hal yang dapat
membahayakan atau merugikan perusahaan, terutama dibidang keamanan, keuangan dan
materiil.
9. Bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap bawahannnya.
10. Menjadi dan memberikan contoh serta teladan yang baik terhadap bawahannya.
11. Memberikan bimbingan kepada bawahannya dalam melaksanakan tugasnya.
12. Memberikan kesempatan dan dorongan kepada bawahannya untuk meningkatkan
prestasi kerja dan mengembangkan kariernya.
13. Berpakain rapi dan sopan serta bersikap dan bertingkah laku sopan santun terhadap
masyarakat dan sesama pegawai.
14. Mentaati perintah kedinasan dari atasan yang berwenang dan/atau orang lain yang
ditunjuk olehnya.
15. Mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan-peraturan PT Standar
Beton Indonesia.
16. Memperhatikan dengan sebaik-baiknya setiap tindakan disipliner yang diterima.
17. Datang ditempat kerja sebelum jam kerja dan mulai bekerja tepat pada waktu yang telah
ditentukan.
18. Menggunakan/melalui pintu yang telah ditentukan untuk masuk atau keluar kompleks
perusahaan.
19. Harus memperlihatkan isi dari bungkusan yang dibawa masuk atau keluar kompleks
perusahaan.
20. Selalu menggunakan atau membawa kartu tanda pengenal pegawai dan harus dapat
menunjukkan jika diminta oleh petugas keamanan.
21. Bersikap sopan, jujur dan selalu mentaati perintah atasan dalam melakukan pekerjaannya
serta selalu meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja.
22. Selalu menggunakan alat-alat keselamatan kerja dan selalu mencegah terjadinya
tindakan atau keadaan yang dapat menimbulkan bahaya seperti misalnya kebakaran,
kecelakaan kerja dan sebagainya dalam perusahaan.
23. Tidak melakukan perbuatan yang dapat merusak atau merugikan nama baik perusahaan,
pimpinan atau teman sekerja dan harus memelihara kerjasama yang baik diantara
pegawai untuk menciptakan ketenangan kerja dan memelihara ketertiban dalam
perusahaan.

24. Menggunakan, menjalankan atau menyimpan dengan baik semua peralatan atau mesinmesin, bahan-bahan atau surat-surat berharga milik perusahaan yang dipercayakan
kepadanya.
25. Bertanggung jawab atas semua barang atau harta milik perusahaan yang dipercayakan
kepadanya dan harus segera melaporkan kehilangan atau kerusakan yang terjadi
terhadap barang-barang atau harta milik perusahaan tersebut kepada kepala kerjanya
untuk dipertimbangkan penggantinya.
26. Tetap berada ditempat kerja masing-masing selama jam kerja, kecuali untuk keperluan
dinas yang telah mendapat persetujuan dari kepala unit kerjanya dan harus melaporkan
diri kepada kepala unit kerjanya masing-masing bila datang terlambat atau apabila
hendak pulang lebih awal.
J. Sistem Penilaian Kerja
Setiap supervisor penilai yang berada di Kantor pusat Cabang Pembantu dan Kantor
Kas wajib memberikan penilaian prestasi kerja bagi seluruh karyawan officer dan staff yang
berada di bawah supervisinya.
Hasil penilaian prestasi kerja karyawan yang telah melalui proses pemeriksaan (oleh
supervisor pemeriksa), harus terlebih dahulu dirapatkan dalam forum personnel comittee
tingkat pertama, guna lebih mendapatkan masukan-masukan penyempurnaan sehubungan
objektivitas penilaian. Dalam rapat inilah dilakukan diskusi, evaluasi dan uji validitas atas
penilaian, secara keseluruhan sesuai program kerja serta anggaran tahun berjalan
sebagaimana yang telah disusun dan ditetapkan oleh manajemen preusan.
Apabila telah diperoleh kesepakatan akhir atas keseluruhan hasil penilaian,
kemudian dibuatkan rekapitulasi hasil penilaiannya. Rekap hasil penilaian forum personnel
comit tingkat pertama (PCTP) inilah yang dipertanggungjawabkan dihadapkan personnel
comit pusat (PCP).
Keanggotaan personnel comit tingkat pertama (PCTP) kantor cabang pembantu
kantor kas:
a) Pemimpin cabang atau general manager KPO (Ketua)
b) Pemimpin Cabang Pembantu (Wakil Ketua)
c) Koordinator atau Kepala Kantor Kas (Anggota)
d) Kepala Bagian SDM (Sekretaris)

Anda mungkin juga menyukai