Makalah
Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah
Manajemen Strategik dalam Sistem Pendidikan
Dosen Pengampu
Prof. Drs. Ahmad Suriansyah, M.Pd., Ph.D / Dr. Suhaimi, S.Pd., M.Pd
Oleh
Kelompok 3
1. Ayu Aprianti NIM. 2020111320029
2. Muhammad Irfan Hafidh NIM. 2020111310037
3. Mustotiah NIM. 2020111320045
4. Mahmudah NIM. 2020111320088
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
taufik, dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan
makalah yang berjudul “Pengenalan Lingkungan Eksternal” dengan baik. Adapun
tugas makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Manajemen Strategik dalam Sistem Pendidikan.
Penulis
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 1
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Lingkungan Eksternal .................................................................... 2
B. Analisis Linkungan Eksternal ........................................................ 7
C. Pentingnya Analisis Lingkungan ................................................... 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 11
B. Saran................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis lingkungan adalah proses awal dalam manajemen strategi yang
bertujuan untuk memantau lingkungan pendidikan. Lingkungan pendidikan disini
mencakup semua faktor baik yang berada di dalam maupun di luar lembaga
pendidikan yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan yang diinginkan, namun
dalam bahasan paket ini adalah lingkungan eksternal lembaga pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana lingkungan eksternal dalam manajemen strategik pendidikan?
2. Bagaimana analisis lingkungan eksternal dalam manajemen strategik
pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain:
1. Mengetahui lingkungan eksternal dalam manajemen strategik pendidikan.
2. Mengetahui analisis lingkungan eksternal dalam manajemen strategik
pendidikan.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini antara lain:
1. Manfaat Teoritis: Sumber informasi dan pengetahuan mengenai lingkungan
eksternal dalam manajemen strategik pendidikan
2. Manfaat Praktis: Pembaca mempunyai landasan untuk memahami
lingkungan eksternal dalam manajemen strategik pendidikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lingkungan Eksternal
2
Lingkungan eksternal dekat merupakan lingkungan yang mempunyai
dampak pada kegiatan-kegiatan operasional organisasi seperti berbagai kekuatan
dan kondisi dalam lingkup dimana organisasi bergerak, situasi persaingan, situasi
pasar dan sebagainya. Sedangkan lingkungan eksternal jauh dapat bersifat politik,
ekonomi, teknologi, keamanan, hukum, sosial budaya, pendidikan dan kultur
masyarakat luas yang secara tidak langsung mempengaruhi kegiatan operasional
organisasi.
3
d. Persaingan semakin ketat ketika para pengguna jasa pendidikan
mempunyai hak untuk memilih karena mereka tidak terikat oleh satu
instansi pendidikan tertentu.
e. Biaya tetap (fixed cost) pendidikan semakin tinggi dan persaingan
semakin ketat, maka banyak lembaga pendidikan yang bersaing di
bidang harga dan layanan sementara mutu terabaikan. Inilah yang
kelak akan merusak pendidikan.
f. Para pengelola lembaga pendidikan umumnya mempunyai
pengalaman, modal, dan strategi yang beragam yang menyebabkan
makin ketatnya persaingan.
g. Bersaing dengan pola yang efektif bukanlah bersaing dengan lembaga
lain, tapi bersainglah dengan dirinya sendiri. Berlombalah dalam
mengejar kebaikan (fastabiqul khaerot). Ada atau tidak ada yang
menyaingi, pimpinan lembaga pendidikan tetap berbuat yang terbaik.
Ada atau tidak ada yang menghargai, tetap melakukan yang terbaik.
3) Faktor sumber daya manusia. Faktor ini mempunyai peran yang besar
dalam lembaga pendidikan. Maju mundurnya suatu lembaga pendidikan
banyak dipengaruhi oleh berkualitas dan tidaknya sumber daya manusia.
Oleh sebab itu, perlu perhatian yang sungguh-sungguh terhadap faktor
SDM.
a. Pembenahan SDM harus dimulai dari sistem rekrutmen pegawai. Oleh
sebab itu, rekrutmen tidak bersifat formal apalagi berbau nepotisme,
kolusi, atau suap. Seleksi bukan sekadar melihat ijazah dan faktor
administrasi saja, tapi lebih menekankan pada karakter/kepribadian,
tampilan kerja, dan sebagainya. Bukan hanya melihat keterampilan
saja, tapi juga memperhatikan kejujuran, spirit, disiplin, dan tanggung
jawab.
b. Sesuaikan dengan tuntutan visi/misi, kebutuhan program, dan masa
depan lembaga pendidikan.
c. Berorientasi pada pengembangan mutu SDM dengan memperhatikan
sisi efektivitas, produktivitas, dan akuntabilitas.
d. Berorientasi pada peningkatan daya saing.
4) Kebijakan-kebijakan umum dan kebijakan khusus yang dikeluarkan oleh
pemerintah yang berkaitan dengan sistem tata kelola pendidikan,
mekanisme, sistem nilai, dan lainnya yang diperkirakan berpengaruh besar
terhadap pengelolaan dan eksistensi pendidikan yang dikelolanya.
5) Para pengguna jasa pendidikan atau dalam dunia ekonomi disebut
pelanggan. Maju mundurnya suatu lembaga pendidikan akan dipengaruhi
oleh tingkat kepercayaan masyarakat, khususnya para pengguna jasa
pendidikan, baik calon peserta didik/mahasiswa, orang tua, perusahaan dan
instansi-instansi pengguna tenaga lulusan, pemerintah, dan sebagainya.
Oleh karena itu, perlu dikaji dan dikembangkan secara terus menerus
tentang minat, kebutuhan, karakteristik, dan tingkat kemampuan para
pengguna jasa pendidikan/calon peserta didik/mahasiswa, seperti berikut
ini:
a. Tingkat kepercayaan masyarakat dan calon peserta didik/mahasiswa
dapat memengaruhi calon lain apabila mereka tidak memercayai suatu
lembaga pendidikan. Sebaliknya, apabila mereka telah memercayai
4
suatu lembaga pendidikan, mereka akan menjadi juru kampanye yang
andal untuk memasyarakatkan lembaga yang dipercayainya.
b. Pada saat peserta didik/mahasiswa merasa tidak puas dengan layanan,
mutu, harga, dan fasilitas yang disediakan, boleh jadi mereka akan
memberikan kesan yang negatif dan melarang calon lain untuk
memasuki lembaga tersebut. Oleh sebab itu, sistem layanan harus
diperhatikan secara sungguh-sungguh, sehingga mereka tetap merasa
puas atas mutu dan layanan yang diberikan.
c. Para peserta didik/mahasiswa dan orang tua bukan sekadar pembeli
jasa pendidikan, tapi mereka berperan sebagai juru dan penyambung
pesan-pesan kampus/sekolah terhadap masyarakat luas.
d. Mereka bukan hanya membeli ilmu tapi juga membeli kepuasan,
kenyamanan, dan masa depan.
5
yang secara langsung atau tidak langsung memengaruhi penyelenggaraan
pendidikan di Indonesia. [ CITATION Mul11 \l 1057 ]
6
makro meliputi berapa pendapatan nasional yang akan ditingkatkan,
berapa tingkat konsumsi, investasi pemerintah dan swasta, biasanya
digunakan dapat perencanaan pendidikan nasional.
7
4. Assessing, yakni menentukan waktu dan arti penting perubahan lingkungan
dan trend terhadap strategi dan manajemen organisasi.
Kajian lingkungan (environmental scan) mendorong organisasi untuk
melihat di luar dirinya dalam ruang maupun waktu. Dalam konteks kajian
lingkungan, organisasi dapat mengukur kekuatan dan kelemahannya yang relatif
terhadap peluang dan ancaman, karena merupakan faktor eksternal, peluang dan
ancaman tersebut bersifat harus diterima apa adanya dan secara esensial tidak
dapat diubah [ CITATION Suh19 \l 14345 ]
8
Orang yang terlibat dalam dunia pendidikan harus mulai melirik
teknologi untuk lebih meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam
mewujudkan dunia pendidikan yang diharapkan semakin memiliki arti
dengan didukung oleh kualitas yang bisa diandalkan oleh masyarakat
pengguna jasa pendidikan. Kemajuan teknologi yang sangat pesat pada
saat ini menuntut organisasi untuk selalu mengikuti perubahan teknologi
ini agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
c. Social Environtment, menjadi yang paling penting dalam kchidupan
organisasi karena menyangkut perilaku sosial dan nilai-nilai budaya
(social attitude and values). Transparansi/keterbukaan merupakan suatu
tuntutan baru, terutama terhadap pemerintahan, sementara kritik
masyarakat harus diperhatikan, dengan adanya tuntutan akan
meningkatkan "quality of life" yang semakin gencar.
Ada sebuah adagium yang menyatakan bahwa di dunia ini tidak ada yang
abadi, semuanya berubalı; satu-satunya yang abadi adalah perubahan itu
sendiri. Itu artinya, perubahan sosial merupakan peristiwa yang tidak bisa
dielakkan, meskipun ada perubahan sosial yang berjalan lambat dan ada
pula yang berjalan cepat. Bahkan salah satu fungsi pendidikan,
sebagaimana dikemukakan di atas, adalah melakukan inovasi-inovasi
sosial, yang maksudnya tidak lain adalah mendorong perubahan sosial.
Fungsi pendidikan sebagai agen perubahan sosial tersebut, saat ini
ternyata justru melahirkan paradoks. Kenyataan menunjukkan bahwa,
sebagai konsekuensi dari perkembangan ilmu dan teknologi yang
demikian pesat saat ini, perubahan sosial berjalan jauh lebih cepat
dibandingkan upaya pembaharuan dan laju perubahan pendidikan.
Sebagai akibatnya, fungsi pendidikan sebagai konservasi budaya menjadi
lebih menonjol, tetapi tidak mampu mengantisipasi perubahan sosial
secara akurat.
Dengan kata lain, ketidakınampuan mengelola dan mengikuti dinamika
perubahan sosial sama artinya dengan menyiapkan keterbelakangan.
Permasalahan perubahan sosial, dengan demikian harus menjadi agenda
penting dalam pemikiran dan praksis pendidikan nasional.
d. Ecological Environtment, merupakan hal yang sangat sulit dianalisis.
Identifikasi tentang kecenderungan dan peluang sulit dilakukan, karena
sangat tergantung pada kemapanan (maturity) lingkungan, belum ada
suatu pembakuan yang telah disepakati bersama. Termasuk dalam
ecological environtment antara lain masalah polusi dan pencemaran
lingkungan alam (fisik).
e. Political Environtment, merupakan kebijakan-kebijakan pemerintah yang
berkaitan dengan bidang kegiatan organisasi, misalnya kebijakan
perpajakan moneter, perizinan, yang mempunyai dampak jangka panjang
pada efektivitas organisasi. Hal ini akan terasa pada organisasi yang
bidang kegiatannya telah diatur oleh pemerintah (termasuk administrasi
dan organisasi public sebagai aparat pemerintah), karena organisasi ini
akan tergantung pada kehidupan pemerintah. Organisasi dari jenis
apapun berkiprah di dalam dan melalui berbagai sistem politik. Interaksi
antara organisasi dan lingkungan politik adalah saling mempengaruhi
satu sama lain. Memulai suatu arah atau langkah baru, seperti
9
memperkenalkan paradigma baru dari sistem pendidikan, memerlukan
kemampuan untuk meyakinkan para elite strategis di lingkungan birokrat,
kelumpok-kelompok yang berkepentingan, dan masyarakat umum
lainnya tentang pentingnya arah baru yang akan ditempuh.
f. Security Environtnent, terutama bagi Indonesia masa kini merupakan
aspek yang perlu dipertimbangkan dengan teliti. Masalah keamanan
sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan kelangsungan suatu
organisasi khususnya lembaga pendidikan, terutama yang mempunyai
kegiatan yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. Dengan
demikian pada bidang geografi dimana organisasi berada, serta pesaing
yang memiliki kegiatan dan usaha yang sama dengan organisasi sendiri.
Dari telaah lingkungan diatas dapat diperolch gambaran menyeluruh
tentang situasi dan kondisi organisasi dari berbagai aspek, eksternal
organisasi khususnya dibidang pendidikan dan dengan bertolak dari hasil
telaah situasi dan kondisis serta visi, misi dan nilai-nilai, barulah
dilakukan pembobotan/rating dalam bentuk kesimpulan analisis dan
dikembangkan ke arah Perencanaan Strategik (Renstra) yang tepat.
Ada dua faktor yang membuat analisa lingkungan menjadi suatu analisa
penting dalam Manajemen Strategik dan harus selalu dilakukan oleh para manajer,
yaitu:
1. Bahwa organisasi/perusahaan tidak berdiri sendiri (terisolasi) tetapi
berinteraksi dengan bagian-bagian dari lingkungannya dan lingkungan itu
sendiri selalu berubah setiap saat. Dalam banyak kasus, beberapa perusahaan
akan hancur ketidakmampuan menganalisa dan beradaptasi dengan kondisi
lingkungan yang selalu berfluktuasi.
2. Pengaruh lingkungan yang sangat rumit dan kompleks dapat mempengaruhi
kinerja banyak bagian yang berbeda dari sebuah perusahaan. Rumit serta
tidak pastinya masa depan menbuat para penyusun strategi harus lebih
berhati-hati dalam melakukan analisa lingkungan.
Sejumlah asumsi-asumsi yang relevan harus dikaji ulang sctiap waktu agar
penyesuaian-penyesuaian dapat segera dilakukan. Asumsi adalah suatu
anggapan dasar/pengandaian yang ditetapkan sebelumnya agar
diimplementasikan. Perubahan-perubahan yang terjadi pada asumsi akan
mengakibatkan tidak berlakunya suatu strategi, walaupun strategi tersebut
sangat baik dan tepat. Kegagalan penerapan strategi-strategi yang telah dibuat
terkadang diidentikkan dengan kegagalan para penyusun strategi tanpa dikaji
terlebih dahulu mengenai asumsi yang mendasari strategi tersebut.
10
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebelum suatu organisasi dapat memulai perumusan strategi, maka pihak
manajemen harus melakukan kegiatan pengamatan lingkungan. Lingkungan
adalah semua elemen di dalam (internal) atau di luar (eksternal) organisasi yang
dapat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
Peran lingkungan sangat besar terhadap makna dan dinamika strategis.
Lingkungan eksternal terdiri atas berbagai unsur di luar oganisasi yang sebagian
besar tidak dapat dikendalikan sepenuhnya oleh organisasi. Selain itu, lingkungan
eksternal juga memberikan pengaruh dalam pembuatan keputusan yang dibuat
oleh seorang manager.
Variabel-variabel lingkungan eksternal yang harus diamati dalam proses
manajemen strategik antara lain: keadaan sosio-kultural, keadaan politik, keadaan
hukum, keadaan ekonomi, keadaan demografi, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, dan perkembangan competitor
B. Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Najib, M., Wiyani, N. A., & Sholichin. (2016). Manajemen Strategik Pendidikan
Karakter Bagi Anak Usia Dini. Yogyakarta: Gava Media.
Ward, & Peppard. (2002). Strategic Planning for Information System 3nd ed. .
England: John Wiley & Sons.
13