Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

KONSEP MANAJEMEN & TATA KELOLA


ORGANISASI
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Bisnis

Dosen Pembimbing:
Ruri Nurul Aeni Wulandari, S.Pd., M.Pd.

Oleh:

KELOMPOK : 7
Daftar Anggota :
1. Ahmad Taufiq Azhari (18310260)
2. Aditya Bayu Pradhana (18310330)
3. Herna Cynthia Kanetri Tobing (18310326)
4. Rizkiyannisa Seftiani (18310273)
5. Yetik Fitri Retnowati (18310259)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
MAHARDHIKA SURABAYA
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta pertolongan-Nya kepada kami atas terselesaikanya tugas makalah
yang berjudul: Konsep Manajemen & Tata Kelola Organisasi untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis dalam bimbingan Yth. Ibu Ruri Nurul Aeni
Wulandari, S.Pd. M.Pd. Selaku dosen Mata Kuliah Pengantar Bisnis.
Dalam kesempatan kali ini kami dari kelompok 7 akan membahas tentang
Konsep Manajemen & Tata Kelola Organisasi.
Perlu kita ketahui bersama bahwa didalam makalah ini kami akan
membahas mengenai:
Pertama : Definisi Manajemen, Maksud dan Hakikat Manajemen
Kedua : Sejarah Perkembangan Manajemen dan Jenis-jenis Manajemen
Ketiga : Fungsi dan Tingkatan Manajemen
Keempat : Definisi, Perilaku, Tata Kelola dan Bentuk Struktur Organisasi
Kelima : Kelebihan dan Kelemahan Struktur Organisasi
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada :
1. Ibu dosen pembimbing Ibu Ruri Nurul Aeni Wulandari, S.Pd. M.Pd. yang
telah memberikan tugas dan membimbing kami dalam menyelesaikan
makalah yang berjudul Konsep Manajemen & Tata Kelola Organisasi ini.
2. Teman-teman anggota kelompok 7 yang penuh antusias dan semangat
dalam penyelesaian makalah ini.
3. Dan partisipan pendukung yang tak mugkin kami sebutkan jumlahnya atas
dukungan dan kesuksesan tugas makalah ini.
Tiada kesempurnaan yang dimiliki oleh setiap mahasiswa dalam
menyelesaikan tugasnya kecuali dengan masukan kritik dan saran dari
pembimbing, teman-teman dan para partisipan yang mendukung oleh karena itu
masukan kritikan dan masukan yang membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan tugas makalah ini.
Hormat kami,

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
D. Manfaat .................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Definisi Manajemen ............................................................................................... 3
B. Maksud dan Hakikat Manajemen........................................................................... 4
C. Sejarah Perkembangan Manajemen ....................................................................... 4
D. Jenis-jenis Manajemen ........................................................................................... 5
E. Fungsi-fungsi Manajemen ...................................................................................... 5
F. Tingkatan Manajemen ............................................................................................ 7
G. Definisi Organisasi ............................................................................................... 11
H. Perilaku Organisasi .............................................................................................. 12
I. Tata Kelola Organisasi ......................................................................................... 13
J. Bentuk Struktur Organisasi .................................................................................. 16
K. Kelebihan dan Kelemahan Struktur Organisasi ................................................... 18
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 20
A. Simpulan .............................................................................................................. 20
B. Saran..................................................................................................................... 25
Daftar Kepustakaan ........................................................................................................... 26

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan
bersama. Dalam ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai
bidang ilmu, terumatama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan
manajemen. Kajian menegenai organisasi sering disebut studai organisasi
(organizational studies), perilaku (organizational behavior), atau analisis
organisasi (organization analysis)1.
Melihat dari pengertian tersebut, organisasi terbentuk dari sekelompok
orang yang memiliki visi dan misi serta tujuan yang sama. Sedangkan dalam
pelaksanaan kegiatan di dalam lingkup organisasi diperlukan suatu sarana untuk
mengelolanya sehingga kegiatan usaha dapat tersusun dengan efektif dan
efisien guna mencapai tujuan organisasi. Sarana tersebut disebut manajemen.
Organisasi tersebut memiliki keterkaitan hubungan dengan manajemen.
Dimana manajemen adalah suatu sarana atau alat untuk mencapai tujuan yang
dimiliki setiap organisasi tersebut. Setiap organisasi yang ada pastinya memiliki
banyak tujuan yang ingin mereka capai tergantung jenis dari organisasi tersebut.
Dalam manajemen tersebut akan dibahas tentang konsep dasar manajemen
diantaranya yaitu : pengertian dari manajemen dan fungsi-fungsi manajemen,
tingkatan manajemen dan macam-macam bentuk struktur organisasi, serta
kelebihan dan kelemahan dari macam-macam bentuk tingkatan tersebut.
Maka pada kesempatan kali ini kami akan memaparkan tentang
permasalahan tersebut dengan topik Konsep Manajemen & Tata Kelola
Organisasi.

1
Keith Davis, Human Relations at Work, (New York, San Francisco, Toronto, London: 1962). Hal.
15-19

1
B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan latar belakang permasalahan diatas maka dapat kita
rumuskan :
1. Apakah pengertian dari manajemen dan fungsi-fungsi manajemen?
2. Apa saja tingkatan manajemen dan macam-macam bentuk struktur
organisasi?
3. Apa kelebihan dan kelemahan dari macam-macam bentuk tingkatan
tersebut?
C. Tujuan
Melihat dari rumusan masalah diatas maka dapat ditarik beberapa tujuan
diantaranya:
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen dan fungsinya.
2. Untuk mengetahui tingkatan manajemen dan macam-macam bentuk
struktur organisasi.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari macam-macam bentuk
tingkatan tersebut.
D. Manfaat
Kegunaan dari makalah ini diharapkan memberikan manfaat bagi semua
dalam dua segi, yaitu secara akademisi dan sosial.
1. Akademisi :
a. Untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah : Pengantar Bisnis
b. Untuk pedoman dan landasan wacana pendidikan Ekonomi tentang
Pengantar Bisnis
c. Untuk perkembangan ilmu pengetahuan bagi Tim Penulis
d. Sebagai tambahan literatur refrensi bagi perkembangan ilmu
pengetahuan tentang Konsep Manajemen & Tata Kelola Organisasi
dalam Pengantar Bisnis
2. Sosial :
a. Untuk memberikan sumbangsi pemikiran dalam Konsep Manajemen &
Tata Kelola Organisasi
b. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai Konsep
Manajemen & Tata Kelola Organisasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Manajemen
Kata Manajemen berasal dari Bahasa Perancis Kuno ménagement, yang
memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur” . Kata manajemen mungkin
berasal dari Bahasa Italia (th. 1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan”
terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari Bahasa Latin
manus yang berarti “tangan”. Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari
Bahasa Inggris menjadi management, yang memiliki arti “seni melaksanakan
dan mengatur”. Dalam Bahasa Inggris management berasal dari kata kerja
manage yang secara umum berarti mengurusi.
Berbagai cara digunakan orang untuk menggambarkan pengertian
manajemen, antara lain :
1. Proses perencanaan, perorganisasian, memimpin, dan mengawasi usaha-
usaha dari anggota organisasi dan dari sumber-sumber organisasi lainnya
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Stoner);
2. Seni untuk melakukan sesuatu melalui orang lain (Mary Parker Follet)2;
3. Suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien
(Ricky W. Griffin)3;
4. The administration of business concerns or public under-takings (Digest
Ass’n);
5. A technique by means of which the purposes and the objectives of a
particular human group are determined, classified and effectuated
(Peterson, Plowman, Tricket);
6. Getting things done through other people (Moise);
7. A process by which a cooperative group direct action toward common goals
(Moise);

2
Vocational Business: Training, Developing and Motivating People by Richard Barret – Business &
Economics – 2003. – Page 51.
3
Griffin, R. 2006. Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall

3
8. The Acomplishment of desired objectives by establishing an environment
favourable to performance by people operting in organized groups
(Koonts, O’Donnell);
9. The unfying and coordinating activity which combines the action of
individuals into meaningful and purposeful group endeavor (Mahoney);
10. Suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian,
penggerakkan, dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun
seni demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (George
Terry dalam Principle of Management).
Dalam arti khusus, manajemen dipakai bagi pimpinan dan kepemimpinan,
yaitu orang-orang yang melakukan kegiatan memimpin. Sedangkan, dalam
prakteknya, istilah manajemen dipakai untuk organisasi yang lebih besar dan
yang berdiri sendiri, serta dapat dibedakan dengan tajam dari organisasi lain.
B. Maksud dan Hakikat Manajemen
Maksud manajemen adalah untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk
memelihara/memperbaiki kemampuan suatu organisasi mencapai sasarannya
secara efisien dan efektif. Melihat prosesnya, manajemen menyibukkan diri
dengan penggunaan orang dan sarana material (untuk mencapai sasaran).
Hakikat manajemen adalah penyelenggaraan koordinasi manusia dan
fungsi-fungsi, hal man dilakukan oleh manajer yang memimpin dan
mengendalikan organisasi serta kegiatannya ke arah sasaran yang terpilih
sebelumnya.
C. Sejarah Perkembangan Manajemen
Ilmu manajemen mempunyai sejarah perkembangan sendiri seperti ilmu-
ilmu lain. Pemikiran-pemikiran di bidang manajemen di dunia Barat
berkembang melalui sumbangan karya berbagai berbagai perintis pengetahuan
manajemen, antara lain :
1. Henry Fayol yang menekankan bahwa teori administrasi berlaku bagi
segala bentuk usaha kelompok manusia.
2. Harrington Emerson yang memajukan “scientific management”.
3. Frederick Taylor yang mengembangkan teknik “time study”.
4. Karl Pearson yang mengembangkan teknik statistik.

4
5. Henry Gantt yang mengembangkan teknik pemetaan jadwal.
6. Frank Gilbreth yang memperkenalkan “motion studies”.
7. Mary Parker Follet yang menekankan pentingnya hubungan manusiawi
bagi prinsip-prinsip pokok organisasi.
8. Chester Barnard yang menekankan aspek sosiologis dalam manajemen
9. G.B. Dantzing yang mengembangkan penggunaan praktis “linear
programming”.
10. Peter Druccker yang mengembangkan konsepsi “management by
objectives”.
D. Jenis-jenis Manajemen
Penggolongan manajemen dapat dilakukan atas dasar status pemilikan
organisasi yang bersangkutan, sasarannya dan (cara) pertanggung-jawabannya.
Satu cara penggolongan penampilan jenis-jenis manajemen adalah sebagai
berikut :
1. Manajemen sektor usaha swasta;
2. Manajemen sektor pemerintah;
3. Manajemen organisasi yang tidak menari keuntungan (asosiasi-asosiasi).
E. Fungsi-fungsi Manajemen
Fungsi manajemen bukan berarti fungsi / kegunaan dari manajemen,
melainkan sebagai acuan atau alat tugas yang diemban oleh setiap anggota
organisasi. Tugas yang diemban nantinya akan diberikan sesuai dengan
keahlian dan porsi masing-masing. Setiap anggota memegang peranan penting
dalam manajemen.
Fungsi manajemen menurut para ahli pada dasarnya memiliki kesamaan,
namun terdapat perbedaan istilah. Adapun fungsi manajemen menurut para ahli
adalah sebagai berikut :
1. Menurut George R. Terry dalam bukunya “Principle of Management”
dijelaskan 5 fungsi manajemen antara lain perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian
(controlling). Hakikat dari fungsi manajemen ini, menurut Terry, adalah
apa yang direncanakan, itu yang akan dicapai. Maka dari itu, fungsi
perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin agar dalam proses

5
pelaksanaannya bisa berjalan dengan baik serta segala kekurangan bisa di
atasi.
2. Menurut Henry Fayol dalam buku “General and Industrial
Management”, fungsi manajemen dijelaskan sebagai perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pemberian perintah
(commanding), dan pengendalian (controlling). Commanding menurut
Henry Fayol berarti pemberian perintah dimana biasanya diberikan oleh
ketua selaku pimpinan tertinggi. Commanding sama halnya dengan
actuating.
3. Menurut Ernest Dale, fungsi manajemen menyangkut perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan kerja (staffing),
pengarahan (directing), inovasi (inovation), penyajian laporan (reporting),
dan pengendalian (controlling).
4. Menurut Oey Liang Lee, fungsi manajemen dijelaskan sebagai
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan
(directing), dan pengendalian (controlling).
5. Menurut S.P. Siagian dalam buku berjudul “Filsafat Administrasi”,
dijelaskan 5 fungsi manajemen yaitu perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pemberian motivasi (motivating),
pengendalian (controlling), dan pemberian evaluasi (evaluating).
6. Menurut buku Konsep Manajemen Indonesia menggambarkan fungsi-
fungsi manajemen sebagai perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penyusunan staf (staffing), pengarahan (directing), dan
pengendalian (controlling).
Adapun fungsi manajemen menurut para ahli disimpulkan sebagai fungsi
manajemen POAC yang dijelaskan sebagai berikut :
1. Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan
penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan.
Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungan
matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk
pelaksanaan kegiatan yang bermaksud untuk mencapai tujuan. Perencanaan

6
terdiri dari visi, misi, tujuan, target, dan strategi. Aktivitas perencanaan
meliputi analisis situasi, antisipasi, dan strategi.
2. Pengorganisasian (organizing) yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan
orang-orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan
keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan sehingga timbul
tanggung jawab atas pekerjaan hingga tercapai tujuan (goal).
3. Penggerakan/pelaksanaan (actuating) yaitu untuk menggerakkan organisasi
agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta
menggerakkan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi agar
pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan
bisa mencapai tujuan.
4. Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari
organisasi tersebut sudah sesuai dengan rencana atau belum serta
mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai
secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.
F. Tingkatan Manajemen
Dalam manajemen ada suatu tingkatan atau level yang masing-masing
didalamnya terdapat fungsi dan tugas yang berbeda per masing-masing levelnya
namun tetap memiliki tujuan yang sama yaitu melakukan perencanaan
(planning), pengarahan (directing) serta pengendalian (controlling) terhadap
kegiatan perusahaan/organisasi. Masing-masing level tersebut terdapat
seseorang yang menjadi poros untuk bekerja sama dengan orang lain guna
merealisasikan tujuan perusahaan dan orang tersebut adalah manajer.
Tingkatan manajemen tersebut terbagi menjadi 3 level yaitu :
1. Manajemen Puncak (Top Level of Management)
Manajemen Puncak merupakan level yang tertinggi dalam susunan
manajemen sehingga manager pada tingkatan ini memiliki otoritas tertinggi
pada suatu perusahaan dan bertanggung jawab langsung kepada pemilik
perusahaan jika terdapat masalah yang terjadi di dalam perusahaan.
Manajemen puncak memegang peran di perusahaan sebagai pembuat
tatanan konseptual atau sebagai pemikir rencana bagi perusahaan kedepannya
dan bukan ke hal-hal yang bersifat teknis atau lapangan.

7
Sehingga dalam manajemen puncak dituntut untuk memiliki ide kreatifitas
dan inovasi tidak terbatas karena dari ide mereka akan berpengaruh besar dalam
perjalanan dan kelangsungan perusahaan.
Seorang yang memegang di manajemen puncak ini biasanya seorang CEO
(Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), CFO (Chief
Financial Officer), dan GM (General Manager) atau yang sering disebut
Presiden Direksi. Orang-orang tersebut memiliki hak untuk memilih,
mengangkat, memberhentikan manajemen dibawahnya karena hal-hal tersebut
merupakan otoritas dari seorang manajemen puncak.
Seseorang yang berada di manajemen puncak ini mempunyai peran dan
tanggung jawab sebagai :
a. Menentukan rencana, tujuan dan juga kebijakan perusahaan
b. Bertanggung jawab atas semua manajemen yang ada dibawahnya
c. Memobilitas sumber daya perusahaan yang tersedia
d. Bekerja dari pemikiran, perencanaan yang baru memutuskan
e. Mempersiapkan rencana jangka panjang
f. Mempunyai wewewnang serta tanggung jawab maksimal
g. Memerlukan keterampilan serta konseptual yang paling bagus
2. Manajemen Tingkat Menengah (Middle Level of Management)
Manajemen Tingkat Menengah atau Middle Level of Management sesuai
namanya posisi ini berada di tengah dari manajemen suatu perusahaan.
Manajemen ini dipilih dan diangkat oleh seseorang yang berasal dari
Manajemen Puncak. Manajer ditingkat ini lebih mengandalkan hal-hal teknis
dan kemampuan interpersonal antar manajemen. Karena seseorang dibagian ini
cenderung mengandalkan hal teknis dan kemampuan interpersonal antar
manajemen sehingga seseorang dibagian ini bertanggung jawab atas
pelaksanaan rencana atau konsep yang sudah di tentukan oleh Manajemen
Puncak.
Tidak hanya itu, seseorang di manajemen tingkat menengah ini juga
bertanggung jawab terhadap kegiatan yang dilakukan oleh manajemen
dibawahnya dan beberapa karyawan operasional. Seseorang dibagian ini

8
biasanya seorang Kepala Departemen (Head of Department), Manajer Cabang,
dan Junior Executive.
Seseorang di tingkatan manajemen ini memiliki peran dan tanggung jawab
diantaranya :
a. Menjalankan semua perintah, kebijakan, serta rencana yang telah
disusun oleh manajemen puncak
b. Memberikan saran serta rekomendasi kepada manajemen puncak
c. Mengkoordinasikan seluruh aktivitas dari semua departemen
d. Berkomunikasi dengan manajemen puncak serta manajemen yang ada
dibawahnya
e. Mempersiapkan rencana dalam jangka pendek
f. Mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang terbatas karena
perantara manajemen puncak dengan manajemen yang ada dibawahnya
g. Bertanggung jawab secara langsung dengan CEO serta Dewan Direksi
Perusahaan
3. Manajemen Lini Pertama/Manajemen Bawah (First Line
Management/Lower Level of Management)
Manajemen Lini Pertama (First Line Management) atau biasa disebut
Manajemen Bawah (Lower Level of Management) merupakan tingkatan
manajemen yang terbawah dari sebuah perusahaan.
Seseorang ditingkat ini lebih mengandalkan hal-hal teknis yaitu bertugas
untuk memimpin dan mengawasi kinerja tenaga operasional secara langsung.
Oleh karena itu, seseorang ditingkatan ini sangat dominan menggunakan
keterampilan teknis dan kemampuan komunikasinya. Ditingkatan ini hampir
tidak membutuhkan keterampilan secara konseptual dibandingkan ditingkatan
lainnya.
Ditingkatan ini sudah tidak membawahi manajemen lain. Contoh seseorang
ditingkat manajemen lini pertama adalah mandor atau pengawas atau bisa
disebut sebagai SPV (Supervisor) dan mereka dipilih langsung oleh manajemen
tingkat menengah.
Seseorang ditingkat ini juga termasuk dalam manajemen operasional yang
memiliki andil secara langsung dalam proses produksi suatu perusahaan dan

9
juga bertanggung jawab atas penyelesaian tugas-tugas dan rencana dari
manajemen diatasnya.
Seseorang ditingkat lini pertama ini memiliki peran dan tanggung jawab
yang sangat vital karena mereka secara langsung dalam kegiatan produksi suatu
perusahaan. Adapun peran dan tanggung jawab seseorang ditingkatan ini
adalah:
a. Mengarahkan setiap karyawan
b. Mengembangkan moral kepada para karyawan
c. Menjaga hubungan baik antara manajemen tingkat menengah serta
karyawan
d. Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen diatasnya
kepada para karyawan
e. Lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengendalikan serta
mengarahkan karyawan
f. Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan, akan tetapi tidak
dalam jangka panjang
g. Mempunyai wewenang yang sangat terbatas, akan tetapi punya
tanggung jawab penting
Seperti penjelasan diatas, bahwa setiap tingkatan manajemen harus
mempunyai kemampuan dasar dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
masing-masing tingkatan diantaranya :
1. Keahlian Teknis
Suatu kemampuan manajemen yang diperlukan dalam menjalankan
prosedur-prosedur teknik serta ilmu pengetahuan pada bidang tertentu.
2. Keahlian Komunikasi/Interpersonal
Suatu kemampuan atau keahlian untuk bekerja sama didalam tim. Baik itu
pendekatan berupa motivasi kepada seorang individu ataupun dalam suatu
tim. Selain itu sebagai seorang perantara suatu ide dari karyawan lain untuk
manajemen dan juga sebagai pengkoordinir pekerjaan pada rekan kerja
dalam suatu tim.

10
3. Keahlian Konseptual
Suatu kemampuan dalam manajemen untuk mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan seluruh kepentingan dan juga kegiatan perusahaan atau
singkatnya memiliki kemampuan untuk memikirkan ide-ide atau inovasi-
inovasi yang dapat membantu perusahaan lebih maju di masa yang datang.
Dalam diagram dibawah ini dapat digambarkan bagaimana pembagian
kemampuan yang lebih dominan dimasing-masing tingkatan berdasarkan peran
dan tanggung jawabnya.

KETERAMPILAN MANAJER

100%
90% 10
30
80%
70% 60 30
60%
50% 40
40%
30%
30 60
20%
10% 30
10
0%
First Line
Middle
Top

Konsep Komunikasi Teknis

G. Definisi Organisasi
Organisasi adalah suatu sistem yang bersifat sosio-ekonomi-teknis, dimana
- Sistem tersebut merupakan suatu keseluruhan dinamis yang terdiri dari
bagian-bagian yang berhubungan, dengan dinamis yang berarti bergerak,
berkembang ke arah suatu tujuan.
- Sosio (sosial) berarti yang bergerak di dalam dan yang menggerakkan
sistem itu adalah manusia.
- Ekonomi berarti kegiatan dalam sistem bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia.

11
- Teknis berarti dalam kegiatan tersebut dipakai harta, alat-alat, dan cara
tertentu.
Sehingga dapat didefinisikan, organisasi merupakan suatu kelompok yang
berkembang ke suatu tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan
menggunakan harta, ala-alat, dan cara tertentu.
H. Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi adalah telaah dan penerapan pengetauan tentang
bagaimana orang-orang bertindak di dalam organisasi. Perilaku organisasi
adalah sarana manusia bagi keuntungan manusia. Perilaku organisasi dapat
diterapkan secara luas dalam perilaku orang di semua jenis organisasi, seperti
bisnis, sekolah, dan organisasi jasa. Unsur pokok dalam perilaku organisasi
adalah orang, struktur, teknologi, dan lingkungan tempat organisasi beroperasi.
- Orang. Orang-orang membentuk sistem sosial intern organisasi. Mereka
terdiri dari orang-orang dan kelompok, sert kelompok-kelompok besar,
termasuk juga kelompok kecil.
- Struktur. Struktur mementukan hubungan resmi orang-orang dalam
organisasi. Berbagai pekerjaan yang berbeda di perlukan untuk melakukan
semua aktivitas organisasi. Contoh ada manager dan pegawai bukan
manajer, akuntan, dan perakit.
- Teknologi. Teknologi menyediakan sumber daya yang di gunakan orang-
orang untuk bekerja dan sumber daya itu mempengaruhi tugas yang mereka
lakukan. Mereka tidak dapat menghasilkan banyak hal dengan tanngan
kosong; jadi mereka mendirikan bangunan,merancang mesin, menciptakan
proses kerja, dan merakit sumber daya.
- Lingkungan. Semua organisasi beroperasi dalam lingkungan luar.
Organisasi itu tidak berdiri sendiri. Ia merupakan bagian dari sistem yang
lebih besar dan memuat banyak unsur lain, seperti pemerintah, keluarga,
dan organisasi lainnya. Semua unsur ini saling mempengaruhi dalam suatu
sistem yang rumityang menjadi corak hidup sekelompok orang. Oleh sebab
itu, lingkungan luar harus di pertimbangkanuntuk menelaah perilaku
manusia dalam oganisasi.

12
I. Tata Kelola Organisasi
Good governance adalah rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan,
dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan
suatu perusahaan atau korporasi. Tata kelola perusahaan juga mencakup
hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat serta
tujuan pengelolaan perusahaan. Pihak-pihak utama dalam tata kelola
perusahaan adalah pemegang saham, manajemen, dan dewan direksi.
Pemangku kepentingan lainnya termasuk karyawan, pemasok, pelanggan, bank
dan kreditor lain, regulator, lingkungan, serta masyarakat luas.
Good governance adalah suatu subjek yang memiliki banyak aspek. Salah
satu topik utama dalam tata kelola perusahaan adalah menyangkut masalah
akuntabilitas dan tanggung jawab mandat, khususnya implementasi pedoman
dan mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik dan melindungi
kepentingan pemegang saham. Fokus utama lain adalah efisiensi ekonomi yang
menyatakan bahwa sistem tata kelola perusahaan harus ditujukan untuk
mengoptimalisasi hasil ekonomi, dengan penekanan kuat pada kesejahteraan
para pemegang saham. Ada pula sisi lain yang merupakan subjek dari tata kelola
perusahaan, seperti sudut pandang pemangku kepentingan, yang menuntut
perhatian dan akuntabilitas lebih terhadap pihak-pihak lain selain pemegang
saham, misalnya karyawan atau lingkungan.
Prinsip Tata Kelola yang Baik
Setiap kelompok organisasi yang bergerak di bidang apapun, tentunya
memiliki visi dan misi. Visi dan misi ini sebagai tujuan dan program kerja yang
harus tercapai. Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan ditentukan oleh
berbagai hal, salah satunya adalah tata kelola organisasi. Agar organisasi dapat
berjalan dengan baik maka sangat perlu untuk melaksanakan 5 (lima) prinsip
tata kelola organisasi yang baik (good governance)
Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Commission
on Human Rights) mengidentifikasi beberapa prinsip yakni transparansi,
pertanggungjawaban (responsibility), akuntabilitas, partisipasi, dan
ketanggapan (responsiveness) sebagai prinsip kunci good governance.

13
Dalam UU No. 28 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme mengenai asas-asas
umum pemerintahan negara yang baik, yakni:
a. Asas kepastian hukum
b. Asas tertib penyelenggaraan negara
c. Asas kepentingan umum
d. Asas keterbukaan
e. Asas proporsionalitas
f. Asas profesionalitas
g. Asas akuntabilitas
Prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang diperkenalkan oleh OECD
(Organisation for Economic Co-operation and Development) merupakan
prinsi-prinsip yang disusun seuniversall mungkin sehingga berlaku untuk
semua negara dan organisasi, prinsip-prinsip tersebut antara lain;
1. Kewajaran (fairness)
Seluruh pemangku kepentingan harus memiliki kesempatan yang sama
untuk mendapatkan perakuan yang adil dari suatu organisasi. Prinsip ini
melarang praktek-praktek tercela yan dilakukan oleh orang yang merugikan
pihak lain. Ketika terjadi hal yang berbenturan kepentingan, maka pihak
manajemen harus melakukan keterbukaan.
2. Keterbukaan (transparency)
Informasi harus diungkapkan secara tepat waktu dan akurat, antara lain
keadaan keuangan, kenerja oranisasi, kepemilikan dan pengelolaan
organisasi. Audit yang dilakukan atas informasi dilakukan secara
independen.Ketrbukaan dilakukan agar pemegang saham dan pihak terkait
mengetahui keadaan organisasi, sehingga nilai saham dapat ditingkatkan.
3. Akuntabilitas (accountability)
Prinsip ini memuat kewenangan-kewenangan yang harus dimiliki oleh
dewan komisaris dan direksi beserta kewajiban-kewajibannya kepada
pemegan saham dan pihak terkait lain. Direksi bertanggungjawab atas
keberhasilan pengelolaan organisasi dalam rangkat mencapai tujuan yang
telah diteapkan oleh pemegang saham. Komisaris bertanggung jawab atas

14
pengawasan dan wajib memberikan nasihat kepada direksi atas pengelolaan
organisasi. Pemagang saham bertanggung jawab atas keberhasilan
pembinaan dalam rangka pengelolaan organisasi.
4. Pertanggungjawaban (responsibility)
Prinsip ini menuntut pimpinan organisasi melakukan kegiatan secara
bertanggung jawab. Pengelola organisasi hendaknya menghindari segala
biaya transaksi yang berpotensi merugikan pihak lain dengan ketentuan
yang telah disepakati.
5. Kemandirian (independency)
Prinsip ini menuntut pengelola organisasi agar bertindak secara mendiri
sesuai peran dan fungsi yang dimilikinya tanpa ada tekanan- tekanan dari
pihak mana pun yang tidak sesuai dengan SOP. Pengelola organisasi harus
tetap memberikan pengakuan terhadap hak-hak pihak terkait sesuai
ketentuan yang berlaku.
Banyak manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan tata kelola organisasi,
di antaranya adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan kinerja organisasi melalui terciptanya proses pengambilan
keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional organisasi
serta lebih meningkatkan pelayanan kepada pihak yang berkepentingan
(stakeholder).
- Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah dan tidak
rigid (karena faktor kepercayaan) yang pada akhirnya akan meningkatkan
nilai organisasi (corporate value).
- Meningkatkan kepercayaan investor/donatur untuk menanamkan modalnya.
Salah satu penelitian McKinsey & Company memberi indikasi bahwa para
manajer dana di Asia akan membayar 26-30% lebih untuk saham-saham
organisasi yang mempunyai tata kelola organisasi yang baik ketimbang
untuk saham-saham organisasi dengan tata kelola organisasi yang
meragukan.

15
J. Bentuk Struktur Organisasi
Dalam sebuah organisasi diperlukan pengelompokan kerja, pengaturan
sumber daya manusia maupun sumber daya alam (berhubungan dengan fungsi
manajemen yaitu pengorganisasian) sehingga program kerja dapat diselesaikan
dengan efektif dan efisien. Dengan demikian, diperlukan sebuah struktur
organisasi.
Secara definisi, Struktur Organisasi menurut Schermerhorn (1996) adalah
sistem tugas, alur kerja, hubungan pelaporan dan saluran komunikasi yang
dikaitkan secara bersama dalam pekerjaan individual maupun kelompok.
Struktur organisasi dalam sebuah organisasi biasanya digambarkan dalam
bentuk Bagan Struktur Organisasi (Organization Chart) yaitu suatu diagram
yang menggambarkan pengaturan posisi d pekerjaan dalam organisasi yang
diantaranya juga termasuk garis komunikasi wewenangnya.
Bentuk-bentuk struktur yang sering digunakan dalam organisasi pada
umumnya terdiri dari 3 bentuk, yaitu Struktur Organisasi Fungsional, Struktur
Organisasi Divisional (berdasarkan Pasar/Produk) dan Struktur Organisasi
Matriks.
1. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi fungsional (Functional Structure Oganization)
merupakan struktur organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu
organisasi. Pembagian kerja dalam bentuk struktur organisasi ini dilakukan
berdasarkan fungsi manajemennya seperti keuangan, produksi, pemasaran, dan
sumber daya manusia. Karyawan yang memiliki keahlian yang sama akan
dikelompokkan dalam satu unit kerja. Struktur Organisasi ini digunakan pada
organisasi atau perusahaan yang hanya menghasilkan beberapa jenis produk
maupun layanan dikarenakan dapat menekan biaya operasional namun struktur
organisasi ini juga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja.

16
Contoh Struktur Organisasi Fungsional

Direktur

Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer

SDM Keuangan Produksi Pemasaran Purchasing

2. Struktur Organisasi Divisonal


Struktur organisasi divisional (Divisional Structure Organization) adalah
struktur organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk,
layanan, pasar dan letak geografis. Struktur organisasi ini biasanya diterapkan
di perusahaan yang berskala menengah ke atas. Hal ini dikarenakan biaya
operasional akan leih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk Organisasi
Fungsional
Contoh Struktur Organisasi Divisional
Direktur

Utama

Wakil Direktur Wakil Direktur

Divisi Divisi
Komponen Perangkat

Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer Manajer

IC Display Battery Smartphone Tablet PC Laptop

3. Struktur Organisasi Matriks


Struktur organisasi matriks (Matrix Structure Organization) merupakan
kombinasi dari struktur organisasi fungsional dan struktur organisasi divisional
dengan tujuan untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada
kedua bentuk struktur organisasi tersebut. Struktur Organisasi Matriks ini sering
juga disebut dengan struktur organisasi proyek karena karyawan yang berada di

17
unit kerja fungsional juga harus mengerjakan kegiatan atau tugas proyek-proyek
organisasi yang ditugaskan kepadanya. Struktur Organisasi ini mengakibatkan
terjadinya multi komando dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor
pada dua pimpinan yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan
Proyek. Struktur Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahan yang
berskala besar atau perusahaan-perusahaan multinasional.
Contoh Struktur Organisasi Matriks

K. Kelebihan dan Kelemahan Struktur Organisasi


a. Kelebihan Struktur Organisasi Fungsional
- Paling sesuai untuk lingkungan yang stabil
- Dapat mencapai skala ekonomis pada masing-masing bagian.
- Merangsang berkembangnya keterampilan yang bersifat fungsional.
- Sesuai untuk organisasi berukuran kecil sampai sedang.
- Baik bagi organisasi yang menghasilkan satu atau sejumlah kecil jenis
produk.
b. Kelemahan Struktur Organisasi Fungsional
- Respon organisasi terhadap perubahan kondisi lingkungan agak lambat.
- Pengambilan keputusan menumpuk pada puncak organisasi.
- Koordinasi antar bagian / fungsi tidak terlalu baik.
- Inovasi terbatas
- Pandangan terhadap sasaran organisasi agak terbatas.

18
- Anggota organisasi cenderung hanya memperhatikan sasaran bagiannya
sendiri.
c. Kelebihan Struktur Organisasi Divisonal/Produk
- Paling sesuai untuk lingkungan yang tidak stabil dengan perubahan
cepat.
- Penanggung jawab produk jelas.
- Koordinasi antar fungsi baik.
- Mudah beradaptasi dengan tuntutan luar.
- Sesuai untuk organisasi berukuran besar.
- Baik bagi organisasi yang menghasilkan banyak jenis produk.
d. Kelemahan Struktur Organisasi Divisonal/Produk
- Tidak mampu mencapai efisiensi ekonomis.
- Koordinasi antar produk sulit.
- Keahlian teknis hilang karena tidak ada spesialisasi fungsional.
- Integrasi ataupun standardisasi antar produk sulit tercapai.
e. Kelebihan Struktur Organisasi Matriks
- Mampu mencapai tingkat koordinasi yang diperlukan untuk menjawab
tuntutan “ganda” lingkungan.
- Dapat memanfaatkan karyawan secara fleksibel.
- Sesuai untuk pengambilan keputusan yang sifatnya rumit serta
lingkungan yang tidak stabil.
- Sangat sesuai untuk organisasi ukuran sedang.
f. Kelemahan Struktur Organisasi Matriks
- Adanya wewenang ganda menyebabkan munculnya kebingungan.
- Menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi.
- Hanya bisa berjalan jika hubungan bersifat kolegial bukan vertikal.

19
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Kata Manajemen berasal dari Bahasa Perancis Kuno ménagement, yang
memiliki arti “seni melaksanakan dan mengatur” . Kata manajemen mungkin
berasal dari Bahasa Italia (th. 1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan”
terutama dalam konteks mengendalikan kuda, yang berasal dari Bahasa Latin
manus yang berarti “tangan”. Bahasa Perancis lalu mengadopsi kata ini dari
Bahasa Inggris menjadi management, yang memiliki arti “seni melaksanakan
dan mengatur”. Dalam Bahasa Inggris management berasal dari kata kerja
manage yang secara umum berarti mengurusi.
Maksud manajemen adalah untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk
memelihara/memperbaiki kemampuan suatu organisasi mencapai sasarannya
secara efisien dan efektif.
Hakikat manajemen adalah penyelenggaraan koordinasi manusia dan
fungsi-fungsi, hal man dilakukan oleh manajer yang memimpin dan
mengendalikan organisasi serta kegiatannya ke arah sasaran yang terpilih
sebelumnya.
Ilmu manajemen mempunyai sejarah perkembangan sendiri seperti ilmu-
ilmu lain. Pemikiran-pemikiran di bidang manajemen di dunia Barat
berkembang melalui sumbangan karya berbagai berbagai perintis pengetahuan
manajemen, antara lain :
1. Henry Fayol
2. Harrington Emerson
3. Frederick Taylor
4. Karl Pearson
5. Henry Gantt
6. Frank Gilbreth
7. Mary Parker Follet
8. Chester Barnard
9. G.B. Dantzing

20
10. Peter Druccker
Penggolongan manajemen dapat dilakukan atas dasar status pemilikan
organisasi yang bersangkutan, sasarannya dan (cara) pertanggung-jawabannya.
Satu cara penggolongan penampilan jenis-jenis manajemen adalah sebagai
berikut :
1. Manajemen sektor usaha swasta;
2. Manajemen sektor pemerintah;
3. Manajemen organisasi yang tidak menari keuntungan (asosiasi-
asosiasi).
Fungsi manajemen bukan berarti fungsi / kegunaan dari manajemen,
melainkan sebagai acuan atau alat tugas yang diemban oleh setiap anggota
organisasi. Adapun fungsi manajemen menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Menurut George R. Terry dalam bukunya “Principle of Management”
dijelaskan 5 fungsi manajemen antara lain perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan
pengendalian (controlling).
2. Menurut Henry Fayol dalam buku “General and Industrial
Management”, fungsi manajemen dijelaskan sebagai perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pemberian perintah
(commanding), dan pengendalian (controlling).
3. Menurut Ernest Dale, fungsi manajemen menyangkut perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan kerja
(staffing), pengarahan (directing), inovasi (inovation), penyajian
laporan (reporting), dan pengendalian (controlling).
4. Menurut Oey Liang Lee, fungsi manajemen dijelaskan sebagai
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan
(directing), dan pengendalian (controlling).
5. Menurut S.P. Siagian dalam buku berjudul “Filsafat Administrasi”,
dijelaskan 5 fungsi manajemen yaitu perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pemberian motivasi (motivating),
pengendalian (controlling), dan pemberian evaluasi (evaluating).

21
6. Menurut buku Konsep Manajemen Indonesia menggambarkan fungsi-
fungsi manajemen sebagai perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penyusunan staf (staffing), pengarahan (directing), dan
pengendalian (controlling).
7. Adapun fungsi manajemen menurut para ahli disimpulkan sebagai
fungsi manajemen POAC antara lain perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pergerakan/pelaksanaan (actuating),
pengawasan (controlling).
Tingkatan manajemen. Dalam manajemen ada suatu tingkatan atau level
yang masing-masing didalamnya terdapat fungsi dan tugas yang berbeda per
masing-masing levelnya namun tetap memiliki tujuan yang sama yaitu
melakukan perencanaan (planning), pengarahan (directing) serta pengendalian
(controlling) terhadap kegiatan perusahaan/organisasi. Tingkatan manajemen
tersebut terbagi menjadi 3 level yaitu :
1. Manajemen Puncak (Top Level Management)
2. Manajemen Tingkat Menengah (Middle Level of Management)
3. Manajemen Lini Pertama/Manajemen Bawah (First Line
Management/Lower Level of Management)
Organisasi merupakan suatu kelompok yang berkembang ke suatu tujuan
untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan menggunakan harta, ala-alat, dan
cara tertentu.
Perilaku organisasi adalah telaah dan penerapan pengetauan tentang
bagaimana orang-orang bertindak di dalam organisasi. Perilaku organisasi
adalah sarana manusia bagi keuntungan manusia. Adapun unsur pokok dalam
perilaku organisasi adalah :
1. Orang
2. Struktur
3. Teknologi
4. Lingkungan
Good governance adalah rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan,
dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan
suatu perusahaan atau korporasi. Good governance adalah suatu subjek yang

22
memiliki banyak aspek. Salah satu topik utama dalam tata kelola perusahaan
adalah menyangkut masalah akuntabilitas dan tanggung jawab mandat,
khususnya implementasi pedoman dan mekanisme untuk memastikan perilaku
yang baik dan melindungi kepentingan pemegang saham.
Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Commission
on Human Rights) mengidentifikasi beberapa prinsip yakni transparansi,
pertanggungjawaban (responsibility), akuntabilitas, partisipasi, dan
ketanggapan (responsiveness) sebagai prinsip kunci good governance.
Prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang diperkenalkan oleh OECD
(Organisation for Economic Co-operation and Development) merupakan
prinsi-prinsip yang disusun seuniversall mungkin sehingga berlaku untuk
semua negara dan organisasi, prinsip-prinsip tersebut antara lain :
1. Kewajaran (fairness)
2. Keterbukaan (transparency)
3. Akuntabilitas (accountability)
4. Pertanggungjawaban (responsibility)
5. Kemandirian (independency)
Banyak manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan tata kelola organisasi,
di antaranya adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan kinerja organisasi melalui terciptanya proses pengambilan
keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional organisasi
serta lebih meningkatkan pelayanan kepada pihak yang berkepentingan
(stakeholder).
- Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah dan tidak
rigid (karena faktor kepercayaan) yang pada akhirnya akan meningkatkan
nilai organisasi (corporate value).
- Meningkatkan kepercayaan investor/donatur untuk menanamkan modalnya.
Salah satu penelitian McKinsey & Company memberi indikasi bahwa para
manajer dana di Asia akan membayar 26-30% lebih untuk saham-saham
organisasi yang mempunyai tata kelola organisasi yang baik ketimbang
untuk saham-saham organisasi dengan tata kelola organisasi yang
meragukan.

23
Dalam sebuah organisasi diperlukan pengelompokan kerja, pengaturan
sumber daya manusia maupun sumber daya alam (berhubungan dengan fungsi
manajemen yaitu pengorganisasian) sehingga program kerja dapat diselesaikan
dengan efektif dan efisien. Dengan demikian, diperlukan sebuah struktur
organisasi. Bentuk-bentuk struktur yang sering digunakan dalam organisasi
pada umumnya terdiri dari 3 bentuk, yaitu
1. Struktur Organisasi Fungsional.
2. Struktur Organisasi Divisional (berdasarkan Pasar/Produk).
3. Struktur Organisasi Matriks.
a. Kelebihan Struktur Organisasi Fungsional
- Paling sesuai untuk lingkungan yang stabil
- Dapat mencapai skala ekonomis pada masing-masing bagian.
- Merangsang berkembangnya keterampilan yang bersifat fungsional.
- Sesuai untuk organisasi berukuran kecil sampai sedang.
- Baik bagi organisasi yang menghasilkan satu atau sejumlah kecil jenis
produk.
b. Kelemahan Struktur Organisasi Fungsional
- Respon organisasi terhadap perubahan kondisi lingkungan agak lambat.
- Pengambilan keputusan menumpuk pada puncak organisasi.
- Koordinasi antar bagian / fungsi tidak terlalu baik.
- Inovasi terbatas
- Pandangan terhadap sasaran organisasi agak terbatas.
- Anggota organisasi cenderung hanya memperhatikan sasaran bagiannya
sendiri.
c. Kelebihan Struktur Organisasi Divisonal/Produk
- Paling sesuai untuk lingkungan yang tidak stabil dengan perubahan
cepat.
- Penanggung jawab produk jelas.
- Koordinasi antar fungsi baik.
- Mudah beradaptasi dengan tuntutan luar.
- Sesuai untuk organisasi berukuran besar.
- Baik bagi organisasi yang menghasilkan banyak jenis produk.

24
d. Kelemahan Struktur Organisasi Divisonal/Produk
- Tidak mampu mencapai efisiensi ekonomis.
- Koordinasi antar produk sulit.
- Keahlian teknis hilang karena tidak ada spesialisasi fungsional.
- Integrasi ataupun standardisasi antar produk sulit tercapai.
e. Kelebihan Struktur Organisasi Matriks
- Mampu mencapai tingkat koordinasi yang diperlukan untuk menjawab
tuntutan “ganda” lingkungan.
- Dapat memanfaatkan karyawan secara fleksibel.
- Sesuai untuk pengambilan keputusan yang sifatnya rumit serta
lingkungan yang tidak stabil.
- Sangat sesuai untuk organisasi ukuran sedang.
f. Kelemahan Struktur Organisasi Matriks
- Adanya wewenang ganda menyebabkan munculnya kebingungan.
- Menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi.
- Hanya bisa berjalan jika hubungan bersifat kolegial bukan vertikal.
B. Saran
Dari hasil diskusi bersama tentang pembahasan makalah ini, maka diharapkan
makalah ini dapat membantu dalam bidang ilmu pendidikan maupun dalam dunia
bekerja nantinya. Bagi penulis, selanjutnya diharapkan bisa membuat makalah
tentang materi ini lebih baik lagi.

25
Daftar Kepustakaan

Pengantar Ilmu Manajemen, Prof. Dr. A.M. Kadarman,Sj dan Drs. Jusuf Udaya,
PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1993.
Konsep Manajemen Indonesia, B.N Marbun (penyunting), Seminar Konsep
Manajemen Indonesia 3-5 Juli 1979, Bagian Publikasi Lembaga Pendidikan dan
Pembinaan Manajemen, Jakarta, Juli 1980.
Manajemen Edisi Ketiga Jilid 1, James A.F. Stones dan Charles Wankel, CV.
Intermedia Jakarta, Jakarta, 1986.

Research Gate. (2014, Mei). Pengelolaan Manajemen Modern. Diakses 27


Oktober 2018, dari https://www.researchgate.net/
Sandywarman.com. (2017, Juni). 5 Prinsip Tata Kelola Organisasi yang Baik.
Diakses 27 Oktober 2018, dari http://www.sandywarman.com/2017/06/inilah-5-
lima-prinsip-tata-kelola.html
Akuntansi & Manajemen. (2015, Februari). 3 Tingkatan Level Manajemen dan
Perannya. Diakses 27 Oktober 2018, dari
http://nichonotes.blogspot.com/2015/02/tingkatan-manajemen.html
Blog Scop. (2010, April). Kelebihan dan Kekurangan Dari Struktur Organisasi.
Diakses 27 Oktober 2018, dari http://blogscop2.blogspot.com/2010/04/kelebihan-
dan-kekurangan-dari-struktur.html

26

Anda mungkin juga menyukai