Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ADVANCED FINANCIAL MANAGEMENT

NILAI WAKTU DARI UANG


(TIME VALUE OF MONEY)

Dosen Pengampu : Dr. Achmad Fadjar, S.E., M.Si., Ak., C.A.

Disusun Oleh :
Ferdian Budi Saputro (51422220042)
Muhammad Ihsan Sumarlan Putra (51422220043)
Fikry Giovani A. (51422220044)

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2023
NILAI WAKTU DARI UANG
(Time Value of Money)

Abstraksi
Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam manajemen keuangan, atau
nilai waktu dari uang, di dalam pengambilan keputusan jangka panjang, nilai waktu
memegang peranan penting.
Konsep nilai waktu uang diperlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil
keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan
keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan dipilih. Suatu
jumlah uang tertentu yang diterima di waktu yang akan datang jika dinilai sekarang ,
maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan tingkat bunga tertentu (discount
factor).
Konsep nilai waktu uang (time value of money concept) merupakan konsep
yang dipahami sebagian besar orang di dunia. Teorinya adalah uang yang ada
sekarang lebih tinggi nilainya dibandingkan jumlah yang sama di masa depan.

Pendahuluan
Aktivitas ekonomi modern mendudukkan uang pada tempat yang (1)
penting dan (2) strategis. Uang menjadi (1) penting karena setiap sendi
perekonomian akan menjadikan uang bukan hanya alat tukar namun sudah menjadi
sebagai sebuah alat ukur. Secara mayoritas, orang akan sangat familiar dengan
ungkapan “Time is Money” atau waktu adalah uang, yang dapat dimaknai bahwa
waktu akan menjadi berharga ketika dapat dikonversi menjadi uang. Setiap orang
tentunya memiliki waktu, namun demikian yang menjadi pertanyaan adalah waktu
yang dimilikinya dapat memberikan kontribusi dalam bentuk uang atau yang setara
dengan uang. Selain waktu, keberhasilan seseorang juga sering diidentikkan dengan
banyaknya harta yang dimilikinya yang merupakan bentuk lain dan diukur dengan
uang. Kedudukan uang menjadi (2) strategis ketika keberadaannya memiliki dampak
ekonomi bagi pemiliknya, dampak positif ketika memiliki peran dalam menambah
harta pemiliknya, dan sebaliknya dampak negatif ketika berperan dalam mengurangi
harta dan manfaat bagi pemiliknya.

 
Sejarah uang dimulai ketika kebiasaan barter sudah tidak efisien dan efektif lagi,
sehingga diperlukan suatu media guna memudahkan proses pertukaran barang dan
jasa, khususnya perdagangan, terutama ketika perdagangan tidak hanya berlangsung
di wilayah lokal namun sudah lintas negara bahkan benua. Uang pertama kali
diprakarsai oleh bangsa Lydia pada abad ke-6 sebelum masehi, yang terbuat dari
campuran emas dan perak yang disebut elektrum berbentuk seperti kacang polong.
Perbandingan antara emas dan perak adalah 75:25 yang disebut sebagai ‘stater’ atau
‘standar’ 1) . Pembuatan uang yang berbahan baku logam memunculkan era baru
dalam peradaban manusia terutama pada transaksi barang dan jasa, yang
selanjutnya diikuti oleh bangsa-bangsa lain di berbagai belahan dunia, mulai dari
bangsa Yunani, Romawi, Persia, termasuk bangsa-bangsa di Jazirah Arab, namun
demikian yang membedakan bangsa Arab dengan bangsa lain adalah cara
penggunaannya. Bangsa Arab menggunakan uang ketika itu bukan berdasarkan
nominalnya tetapi berdasarkan beratnya, sehingga dapat menggambarkan nilai intrisik
yang sebenarnya.
Pada perkembangannya uang emas maupun perak dianggap tidak lagi efisien
dan efektif lagi, sehingga muncul gagasan untuk membuat uang kertas. Upaya
membuat uang kertas pertama kali muncul di Daratan Cina, sedangkan cikal bakal
uang digunakan pada saat ini berasal masa Dinasti Tang China (618-907 M) yang
disebut dengan uang terbang 2). Penggunaan uang kertas semakin berkembang
terutama ketika awal perang dunia pertama, ketika banyak negara-negara yang
hampir bangkrut namun memerlukan pendanaan untuk pembiayaan penyelenggaraan
negara. Meskipun uang emas tetap digunakan, tetapi secara perlahan
penggunaannya semakin berkurang. Kondisi ini yang sebenarnya menyebabkan
persoalaan baru, terutama ketika membandingkan nilai nominal dengan nilai riil
(manfaat) dari uang tersebut. Gambaran terhadap situasi dan kondisi tersebut, yang
paling sederhana adalah uang dengan jumlah nominal tetap, namun tidak lagi dapat
dibelanjakan untuk mendapatkan sejumlah barang yang sama pada tahun berikutnya.
Secara ekonomi, segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang dapat diperoleh
tanpa adanya pengorbanan. Untuk mendapatkan air minum, pakaian, rumah, dan
kebutuhan lain diperlukan suatu pengorbanan ataupun biaya. Bahkan udara sekalipun
bagi orang yang sakit di rumah sakit harus diperoleh dengan pengorbanan. Dengan

 
kata lain untuk mendapatkan apa yang kita inginkan karena keterbatasan sumber atau
penawaran maka diperlukan pengorbanan atau biaya.
Uang saat ini selalu lebih berharga daripada nanti, konsep yang mendasarinya
adalah nilai waktu uang. Sejauh tingkat bunga (yang merupakan cerminan harga dana)
tidak pernah negatif, maka uang saat ini selalu lebih berharga daripada nanti.
Semakin tinggi tingkat bunga yang dipandang relevan, semakin besar
perbedaan antara nilai sekarang dengan nilai yang akan diterima di kemudian hari.
Tinggi rendahnya tingkat bunga ini dipengaruhi antara lain oleh risiko investasi.
Semakin tinggi risiko investasi, semakin tinggi tingkat bunga yang dipandang relevan.
Penghitungan nilai sekarang atau nilai yang akan datang dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus atau tabel yang telah disediakan. Pemahaman akan
konsep nilai waktu uang terutama penting untuk keuangan perusahaan yang informasi
keuangannya didasarkan atas prinsip-prinsip akuntansi.
Adanya nilai waktu dari uang (time value of money) membuat kita mempunyai
kesempatan menyimpan uang yang diterima sekarang dalam suatu bentuk investasi
dan mendapatkan bunga (interest). Dengan adanya kepastian arus kas, tingkat bunga
dapat digunakan untuk menyatakan nilai waktu dari uang. Tingkat bunga
memungkinkan kita untuk menyesuaikan nilai arus kas yang diterima (atau dibayarkan)
pada waktu tertentu ke suatu waktu yang berbeda.
Pemahaman konsep nilai waktu uang diperlukan oleh manajer keuangan dalam
mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan
pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan
dipilih. Suatu jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika dinilai
sekarang, maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan tingkat bunga tertentu
(discount factor). Suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan
datang, maka jumlah uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu
(compound factor).

Literatur Teori
Sejarah Nilai Waktu Dari Uang
Diskusi tentang Nilai Waktu Uang, tentunya tidak akan mengesampingkan
pendapat William R. Lasher yang menyatakan “A dollar today is worth more than a
dollar in the future because a dollar today can be invested to get a return”. Hal ini
 

 
menyatakan bahwa uang sebesar satu dolar yang diterima saat ini, akan lebih bernilai
dibandingkan satu dolar yang baru akan diterima pada waktu yang akan datang.
Adanya perbedaan nilai uang (nilai manfaat) pada waktu yang berbeda, sehingga
uang dianggap memiliki nilai waktu (time value of money). Pada kondisi ini setiap
pemilik dana akan memiliki motif sehingga dana yang dimilikinya menjadi produktif,
meskipun tidak semua pemilik dana memiliki motif yang sama. Jhon Maynard
Keyness 3), menyatakan motif seseorang memegang uang, yaitu :
i. Motif transaksi : motif akan kebutuhan uang kas untuk melakukan transaksi
pribadi atau bisnis yang sedang dijalankan.
ii. Motif jaga-jaga : motif akan rasa aman memiliki kas untuk masa depan.
iii. Motif spekulatif : motif dengan tujuan mendapatkan keuntungan karena
menyadari bahwa kondisi pasar di masa depan akan lebih baik.
Pernyataan ini cukup jelas bahwa selain uang selain berfungsi untuk alat tukar
menukar dan tabungan, juga merupakan sebuah komoditas yang berfungsi untuk
memberikan keuntungan bagi pemiliknya, salah satu caranya melalui penempatan di
bank atau dipinjamkan pada pihak lain.

Hal ini tidak terlepas dari perkembangan teori tentang bunga, setidak ada 2
(dua) kelompok pendapat mengenai teori bunga, yaitu 4) :

a. Teori Bunga Murni (Pure Theory of Interest)


Ekonom yang mendukung kelompok teori ini diantaranya adalah :
(a) Adam Smith dan David Ricardo, mereka sebagai penganut Teori Bunga Klasik
(Classical Theory of Interest),
(b) NW Senior pelopor Teori Bunga Abstinence (Abstinence Theory of Interest),
(c) Marshall sebagai pelopor Teori Bunga Produktivitas (Productivity Theory of
Interest), dan
(d) Bohm Bawerk, pelopor Teori Bunga Austria (Austrian Theory of Interest)
Teori ini menyatakan bahwa bunga merupan sesuatu yang wajar diberikan sebagai
sebuah kompensasi atau balas jasa atas tabungan. Selanjutnya Adam
Smith5) menguatkan tentang pentingnya bunga, yaitu :
(1) Mendorong pasokan modal yang cukup dan
(2) Peluang ketersediaan modal yang berkelanjutan.

 
b. Teori Bunga Moneter (Monetary Theory of Interest)
Ekonom pendukung kelompok teori ini adalah :
(a) A. Lerner sebagai pelopor The Loanable Funds Theory of Interest, dan
(b) John Maynard Keynes pelopor teori bunga keseimbangan kas (Keynesian
Theory of Interest)
Teori ini mengungkapkan bahwa bunga keberadaannya ditentukan oleh adanya
interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap uang. Suku bunga uang akan
ditentukan oleh suku bunga kredit. Semakin tinggi bunga kredit, maka semakin
tinggi suku bunga uang, dan sebaliknya semakin rendah suku bunga kredit, maka
akan semakin rendah suku bunga uang.

Ilustrasi teori bunga dari 2 (dua) kelompok pendapat tersebut, memberikan


informasi bahwa setiap penempatan dana kepada seseorang maupun di bank, maka
pemilik dana wajib diberikan kompensasi berupa bunga. Semakin lama penempatan
dana, maka akan semakin besar bunga yang harus diberikan. Kondisi ini yang
mendasari munculnya konsep Nilai Waktu dari Uang (time value of money),
perbedaan besaran bunga dipengaruhi oleh waktu dan bunga merupakan sesuatu
yang wajar karena adanya penurunan daya beli selama jangka waktu tertentu akibat
dipinjamkan. Hal yang lain yang mesti dipertimbangkan dalam konsep ekonomi
kapitalis bahwa terdapat resiko terhadap uang, yaitu :
(1) Risiko ketidakpastian terhadap uang yang diterima di masa datang, dan
(2) Opportunity cost yang terjadi karena ketidaktersediaan untuk investasi lebih dini6).

Pengertian Nilai Waktu Dari Uang


Dua konsep yang digunakan dalam menghitung nilai waktu dari uang, yaitu :

1. Future Value (Nilai Akan Datang)


Future value adalah nilai akan datang dari sejumlah atau serangkaian jumlah uang
saat sekarang yang dihitung dengan membungakan nilai sekarang tersebut dengan
tingkat bunga yang diharapkan selama periode tertentu.

 
2. Present Value (Nilai Sekarang)
Present Value adalah nilai sekarang dari sejumlah atau serangkaian jumlah uang di
masa akan datang yang dihitung melalui pendiskontoan nilai di masa akan datang
tersebut dengan tingkat bunga yang diharapkan selama periode tertentu.

Nilai-nilai dan keputusan keuangan dapat dihitung dengan menggunakan:


 Teknik nilai akan datang adalah teknik yang menghitung arus kas ke masa
yang akan datang atau ke masa akhir perhitungan proyek. Kesetaraan
dilakukan dari masa sekarang (p0) ke masa yang datang (p(0+p)).
 Teknik nilai sekarang adalah teknik yang menghitung arus kas ke masa
sekarang atau ke masa awal dimulainya proyek. Kesetaraan dilakukan dari
masa yang akan datang (p(0+p)) ke masa sekarang (p0).
Jika diterapkan dengan benar, kedua teknik tersebut harus menghasilkan keputusan
yang sama. Arus kas dari suatu investasi dapat digambarkan dengan menggunakan
garis waktu.
Garis waktu adalah garis horizontal di mana masa sekarang (p0) ada di
sebelah ujung kiri garis dan masa yang akan datang (p(0+p)) dapat dilihat dengan
pergerakan dari arah kiri kea rah kanan garis.

Gambar 1. Garis Waktu

Manfaat Nilai Waktu Uang


Konsep nilai waktu dari uang sangat penting untuk mengelola keuangan yang
efektif dan efisien. Karena, uang tidak hanya berguna sebagai media pembayaran
saja, tapi juga mempunyai nilai yang lebih untuk merencanakan keuangan di waktu
yang akan datang.
Dengan memahami konsep nilai waktu dari yang secara baik, maka akan bisa
dijadikan bahan pertimbangan dan membuat keputusan finansial yang lebih tepat,
seperti untuk investasi atau mencari sumber dana. Selain itu, konsep waktu dari uang
 

 
juga sangat berguna untuk para investor, perusahaan dan individu, berikut ini adalah
penjelasannya:
1. Investor
Setiap investor penting sekali untuk memahami konsep waktu dari uang agar bisa
menganalisis dan memahami keuntungan investasi yang akan diperoleh di masa
depan.
2. Perusahaan
Dengan menggunakan konsep nilai waktu dari uang, maka perusahaan bisa lebih
mudah dalam membuat anggaran yang berkaitan dengan arus kas. Selain itu,
konsep tersebut juga bisa digunakan untuk menghitung aset riil dan keuangan
yang cenderung mengalami pertumbuhan tiap tahun.
3. Individu
Untuk individu, konsep ini sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai dasar
keputusan untuk menabung atau berinvestasi dengan mempertimbangkan suku
bunga, inflasi, dan tingkat pengembalian.

Aplikasi Nilai Waktu Uang


1. Pinjaman Amortisasi
Merupakan suatu pinjaman yang akan dibayarkan dalam periode yang sama
panjangnya (bulanan, kuartalan, atau tahunan). Digunakan untuk menghitung
pembayaran pinjaman atau angsuran sampai jatuh tempo. Pinjaman yang
dilunasi dengan cara ini, dengan pembayaran periodik yang sama jumlahnya,
disebut pengangsuran pinjaman di-amortisasi.
2. Present value suatu seri pembayaran
3. Future value suatu seri pembayaran
4. Present value antara dua periode
5. Analisis komponen tabungan dari tawaran asuransi

Metode-metode Nilai Waktu Uang


1. Metode Average Rate of Return (ARR)
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan yang diperoleh suatu investasi
atau laba investasi.
Jika average rate of return lebih tinggi dari laba yang diharapkan → layak
 

 
Kelemahan metode ARR : mengabaikan nilai waktu uang.

2. Metode Payback Period


Mengukur seberapa cepat investasi itu kembali.
Kriteria penilaian investasi : Semakin cepat semakin baik.
Kelemahan Metode payback period: mengabaikan nilai waktu uang dan
mengabaikan cash flow (CF) setelah investasi kembali.

3. Metode Net Present Value (NPV)


Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai
sekarang penerimaan kas bersih
Jika NPV + → layak

4. Metode Profitability Index (PI)


Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas
bersih di masa yang akan datang dengan nilai sekarang investasi
Jika PI lebih dari 1 → layak

5. Metode Internal Rate of Return (IRR)


Tingkat discount faktor yang menyamakan nilai sekarang investasi dan nilai
sekarang penerimaan kas bersih di masa yang akan datang.
Jika IRR > tingkat bunga atau laba yang disyaratkan → layak

Bunga (Interest)
Variasi Perhitungan Tingkat Suku Bunga
Berdasarkan cara perhitungan bunga terhadap pokok simpanan, bunga dibedakan
menjadi 2 (dua), yaitu :
1. Bunga Tunggal
Bunga tunggal adalah bunga yang diperoleh dari pokok simpanan pada akhir
periode tertentu. Bunga selalu dihitung dari pokok simpanan tanpa ditambahkan
dengan hasil bunga sebelumnya.

 
Tahun Perhitungan Bunga Bunga + Pokok Pokok + Bunga
ke- (Rp) (Rp) (Rp)
1 12% dari 10.000.000 1.200.000 + 10.000.000 11.200.000
2 12% dari 10.000.000 1.200.000 + 11.200.000 12.400.000
3 12% dari 10.000.000 1.200.000 + 12.400.000 13.600.000
4 12% dari 10.000.000 1.200.000 + 13.600.000 14.800.000
5 12% dari 10.000.000 1.200.000 + 14.800.000 16.000.000
Tabel 1. Ilustrasi Simpanan dengan Perhitungan Bunga Tunggal

2. Bunga Majemuk
Bunga majemuk adalah bunga yang diperoleh dari simpanan pada akhir periode
tertentu di mana bunga tersebut akan ditambahkan menjadi bagian dari pokok
simpanan pada akhir periode tersebut. Oleh karena itu, bunga pada periode
selanjutnya dihitung dari pokok + bunga periode sebelumnya.

Tahun Perhitungan Bunga Bunga + Pokok Pokok + Bunga


ke- (Rp) (Rp) (Rp)
1 12% dari 10.000.000 1.200.000 + 10.000.000 11.200.000
2 12% dari 11.200.000 1.344.000 + 11.200.000 12.544.000
3 12% dari 12.544.000 1.505.280 + 12.544.000 14.049.280
4 12% dari 14.049.280 1.685.914 + 14.049.280 15.735.194
5 12% dari 15.735.194 1.888.223 + 15.735.194 17.623.417
Tabel 2. Ilustrasi Simpanan dengan Perhitungan Bunga Majemuk

Bunga sering dihitung lebih dari satu kali dalam setahun. Lembaga-lembaga
keuangan ada yang menghitung bunga majemuk secara tahunan, semi tahunan
(2 kali dalam setahun), triwulan (4 kali dalam setahun), bulanan, mingguan, atau
harian.

Bagi konsumen maupun pengusaha adalah penting untuk membuat


perbandingan yang objektif mengenai tingkat suku bunga. Dalam membandingkan

 
biaya pinjaman atau tingkat pengembalian investasi dari berbagai periode
pembungaan, harus dibedakan antara tingkat bunga nominal dan tingkat bunga efektif.
Tingkat bunga nominal
Tingkat bunga yang ditentukan/ ditetapkan oleh yang meminjamkan atau yang
dijanjikan oleh peminjam.
Tingkat bunga efektif
Tingkat bunga yang sesungguhnya dibayarkan/ diterima.

Anuitas
Anuitas adalah arus kas yang diterima atau dikeluarkan dengan jumlah yang sama
dan pada setiap periode yang sama.
Anuitas dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :
1. Anuitas akhir periode
Anuitas yang penerimaan/ pengeluaran dilakukan di akhir periode. Bentuk
anuitas ini merupakan bentuk yang umum/ biasa.
2. Anuitas awal periode
Anuitas yang penerimaan/ pengeluaran dilakukan di awal periode. Anuitas ini
diterapkan misalnya untuk pembayaran kredit mobil, KPR, uang sewa,
menabung dengan jumlah yang sama setiap periode, penerimaan uang
pension dalam jumlah tetap selama periode tertentu.

Pembahasan
Nilai waktu uang diperlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil
keputusan ketika akan melakukan kegiatan investasi pada suatu aktiva dan
pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan
dipilih.
Uang adalah satuan nilai yng djdikan sebagainalat transaksi dalam setiap
pembayaran dimasyarakat, dimana pada uang tersebut tercantum niai nominal,
penerbit, serta ketentuan lainnya.
Nilai adalah yang sering digunakan pada konteks yang berbeda,tergantung
pada aplikasinya salah satunya adalah nilai ekonomi dari suatu aset sering disebut
juga nilai yang wajar merupakan nilai sekarang dari arus kas masa depan yang
diharapkan dari suatu aktiva.
 

 
Nilai waktu uang (time value of money) merupakan salah satu kerangka dasar
pemikiran terhadap suatu keputusan dan kebijakan dalm keuangan modern dengan
arti sederhana dapat dikatakan bahwa uang memiliki nilai waktu.
Seorang pedagang meminjang uang di bank sebesar Rp. 1.000.000 untuk
jangka pengambilan satu tahun. Bunga pinjaman bank sebesar 10% .Maka, pada akhir
tahun, pedagang tersebut harus mengembalikan uang kepada bank sebesar Rp.
1.100.000. pengambilan uang tersebut terdiri dari pembayaran pokok pinjaman
sebesar Rp. 100.000.
Dalam hal ini menunjukkan bahwa pedagang dan pihak bank sepakat untuk
memberikan penilaian terhadap uang sebesar Rp. 1.100.000 untuk satu tahun ke
depan sama dengan Rp. 1.000.000 pada saat ini. Dengan kata lain, uang Rp.
1.000.000 yang dipegang saat ini memiliki nilai yang lebih besar dibanding dengan
nilai Rp. 1.000.000 di kemudian hari. Jika saat ini uang sebesar Rp. 1.000.000 dapat
dibelanjakan untuk membeli sembako 100kg beras, maka pada tahun depan, jumlah
uang yang sama akan memperoleh beras kurang dari 100kg.
Istilah yang sering digunakan dalam konsep nilai waktu uang adalah sebagai berikut :
PV = Present Value (Nilai Sekarang)
FV = Future Value (Nilai yang akan datang)
i = Interest (suku bunga)
n = Periode
Po = Pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu

Konsep Nilai Waktu Dari Uang


1. Future Value (Nilai Akan Datang)

 
Formula Future Value
(1) Rumus :
𝒏
𝑭𝑽𝒏 𝑷𝟎 𝟏 𝒊

atau

(2) Tabel :
𝑭𝑽𝒏 𝑷𝟎 𝑭𝑽𝑰𝑭𝒊,𝒏

FVn = future value pada tahun ke- n


P0 = nilai pada tahun ke- 0
i = interest/ bunga
n = periode
FVIFi,n = Future Value Interest Factor/ faktor bunga sama dengan (1+i)n

Contoh :
Jika kita menabung Rp.1.000.000 saat ini, maka berapa jumlah uang kita 3 tahun
ke depan jika tingkat bunga 10% per tahun ?
Perhitungan untuk permasalahan ini biasanya menggunakan bunga ganda.
Artinya, bunga yang kita peroleh pada tahun pertama akan disertakan dalam
perhitungan bunga tahun selanjutnya dan begitu seterusnya. Misalnya, kita
menyimpan uang di bank Rp.1.000.000 sekarang maka penulisannya seperti ini:
P0 = 1.000.000
Tahun depan dengan tingkat bunga sebesar 10% maka uang kita menjadi:
Jawab :
FV₁ = 1.000.000 (1 + 0,1)1 = 1.100.000  jumlah uang di tahun ke-1
FV2 = 1.000.000 (1 + 0,1)2 = 1.210.000  jumlah uang di tahun ke-2
FV3 = 1.000.000 (1 + 0,1)3 = 1.331.000  jumlah uang di tahun ke-3

 
Formula Future Value dari Bunga Majemuk yang dihitung beberapa kali dalam
setahun
𝒊 𝒇𝒙𝒏
𝑭𝑽𝒏 𝑷𝟎 𝟏
𝒇

FVn = future value pada tahun ke- n


P0 = nilai pada tahun ke - 0
i = interest/ bunga
n = periode
f = berapa kali bunga dihitung dalam setahun

Contoh :
Pak Joko mendepositokan uangnya sebesar Rp. 10.000.000 selama 3 tahun
dengan bunga 12% per tahun. Bunga dibayarkan 1 tahun 2 kali. Berapa nilai
deposito Pak Joko pada akhir tahun ke-3?
Jawab :
0,12
FV 10.000.000 1
2
FV 14.190.000

Formula Future Value dari Anuitas pada Akhir Periode


𝟏 𝒊 𝒏 𝟏
𝑭𝑽𝑨𝒏 𝑹
𝒊

atau
𝑭𝑽𝑨𝒏 𝑹 𝑭𝑽𝑰𝑭𝑨𝒊,𝒏

FVAn = future value anuitas pada akhir tahun ke- n


R = Penerimaan/pengeluaran yang sama
i = interest/ bunga
n = periode

 
FVIFAi,n = Future Value Interest Factor Annuity selama periode n dengan
bunga majemuk i
Contoh :
Pak Bowo ingin mengetahui berapa uang yang akan ia terima pada akhir tahun
ke-5 yang akan datang, jika ia setiap akhir tahun menabung dengan jumlah yang
sama, yaitu Rp. 10.000.000 dengan tingkat bunga 12% per tahun.

Jawab :
1 0,12 1
𝐹𝑉𝐴 10.000.000
0,12
𝐹𝑉𝐴 10.000.000 6,3528
𝐹𝑉𝐴 63.528.000

Formula Future Value dari Anuitas pada Awal Periode


𝟏 𝒊 𝒏 𝟏
𝑭𝑽𝑨𝒏 𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 𝑹 𝟏 𝒊
𝒊

atau

𝑭𝑽𝑨𝒏 𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 𝑹 𝑭𝑽𝑰𝑭𝑨𝒊,𝒏 𝟏 𝒊

FVAn (awal periode) = future value anuitas pada awal tahun ke- n
R = Penerimaan/pengeluaran yang sama
i = interest/ bunga
n = periode
FVIFAi,n x (1+i) = Future Value Interest Factor Annuity selama periode n
dengan bunga majemuk i

 
Contoh :
Jika Bu Mega setiap awal tahun menabung Rp. 10.000.000 selama 5 tahun yang
akan datang dengan tingkat bunga 12% per tahun. Berapa jumlah uang Bu Mega
pada awal periode tahun ke-5?

Jawab :
1 0,12 1
𝐹𝑉𝐴 10.000.000 1 0,12
0,12
𝐹𝑉𝐴 10.000.000 7,1152
𝐹𝑉𝐴 71.152.000

Perhitungan future value tersebut di atas dapat digunakan pada beberapa model
perhitungan investasi seperti menghitung uang hasil investasi atau bisnis yang akan
diterima beberapa tahun lagi dengan nilai saat ini, menghitung waktu lamanya investasi
ditanamkan pada sebuah bisnis dan lain sebagainya.

2. Nilai Sekarang (Present Value)


Formula Present Value
(1) Rumus :
𝑭𝑽𝒏
𝑷𝑽𝟎 𝒏
𝟏 𝒊

atau

(2) Tabel :
𝑷𝑽𝟎 𝑭𝑽𝒏 𝑷𝑽𝑰𝑭𝒊,𝒏

FVn = future value pada tahun ke- n


PV0 = nilai pada tahun ke- 0
i = interest/ bunga
n = periode

 
PVIFi,n = Present Value Interest Factor/ faktor bunga sama dengan 1/(1+i)n

Contoh :
Jika di masa yang akan datang kita akan punya saldo sebesar 1,1 juta hasil
berinvestasi selama satu tahun, maka uang kita saat ini adalah sebesar :
PV0 = 1.100.000 / (1 + 0,1)1
PV0 = 1.000.000 rupiah
Tambahan :
1 / (1 + i)n disebut juga sebagai discount factor

Formula Present Value dari Anuitas pada Akhir Periode


𝟏
𝟏 𝒏
𝟏 𝒊
𝑷𝑽𝑨𝒏 𝑹
𝒊

atau
𝑷𝑽𝑨𝒏 𝑹 𝑷𝑽𝑰𝑭𝑨𝒊,𝒏

PVAn = present value anuitas pada akhir tahun ke- n


R = Penerimaan/pengeluaran yang sama
i = interest/ bunga
n = periode
PVIFAi,n = Present Value Interest Factor Annuity selama periode n dengan
bunga majemuk i

Contoh :
Pak Ujang mendapat tawaran pembelian mesin secara kredit. Besarnya angsuran
sama setiap akhir tahun sebesar Rp. 10.000.000 selama 5 tahun. Bila Pak Ujang
ingin membayar secara tunai pembelian mesin tersebut, berapa nilai sekarang
yang harus dibayar jika ia menginginkan tingkat diskonto sebesar 12% per tahun?

 
Jawab :
1
1
1 0,12
𝑃𝑉𝐴 10.000.000
0,12

1
1
1 0,12
𝑃𝑉𝐴 10.000.000
0,12

𝑃𝑉𝐴 10.000.000 3,6048


𝑃𝑉𝐴 36.048.000

Formula Present Value dari Anuitas pada Awal Periode


𝟏
𝟏 𝒏
𝟏 𝒊
𝑷𝑽𝑨𝒏 𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 𝑹 𝟏 𝒊
𝒊

atau
𝑷𝑽𝑨𝒏 𝒂𝒘𝒂𝒍 𝒑𝒆𝒓𝒊𝒐𝒅𝒆 𝑹 𝑷𝑽𝑰𝑭𝑨𝒊,𝒏 𝟏 𝒊

PVAn (awal periode) = present value anuitas pada awal tahun ke- n
R = Penerimaan/pengeluaran yang sama
i = interest/ bunga
n = periode
PVIFAi,n x (1+i) = Present Value Interest Factor Annuity selama periode n
dengan bunga majemuk i

Contoh :
Pak Amir ingin menentukan nilai sekarang anuitas pada awal periode untuk 5
tahun dengan penerimaan/ pengeluaran yang sama sebesar Rp. 10.000.000
dengan tingkat bunga 12% per tahun.

 
Jawab :
1
1
1 0,12
𝑃𝑉𝐴 10.000.000 1 0,12
0,12

𝑃𝑉𝐴 10.000.000 3,6048 1,12


𝑃𝑉𝐴 40.373.760

Amortisasi/ Pengembalian Pinjaman


𝑷𝑽𝑨𝒏
𝑹
𝑷𝑽𝑰𝑭𝑨𝒊,𝒏

PVAn = present value anuitas pada tahun ke- n


R = Penerimaan/pengeluaran yang sama
i = interest/ bunga
n = periode
PVIFAi,n = Present Value Interest Factor Annuity selama periode n dengan
bunga majemuk i
Contoh :
Pak Edi memperoleh pinjaman dari bank sebesar Rp. 50.000.000 dengan tingkat
bunga 20% yang dibayar dari sisa pinjaman. Pembayaran angsuran + bunga
setiap tahun jumlahnya sama selama 6 tahun. Berapa jumlah angsuran yang
harus dibayar Pak Edi setiap tahun?

Jawab :
50.000.000
𝑅
𝑃𝑉𝐼𝐹𝐴 %,
50.000.000
𝑅
3,3255
𝑅 15.035.333

 
Tabel Amortisasi Pinjaman

Kesimpulan
Konsep nilai waktu uang adalah suatu konsep yang berkaitan dengan waktu dalam
menghitung nilai uang. Maksudnya, uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan
sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang. Berubahnya nilai riil (manfaat) dari
uang mendorong pemilik dana untuk melakukan berbagai upaya guna mempertahankan
nilai uang termasuk mengaharapkan sebuah kompensasi. Setidaknya terdapat 2 (dua)
pertimbangan sehingga diperlukan kompensasi terhadap uang berdasarkan waktu, yaitu
sebagai akibat laju inflasi (presence of inflation) dan penundaan manfaat uang
(preference present consumption to future consumption). Namun demikian, harapan
kompensasi melalui penempatan dana di lembaga keuangan terdapat kecenderungan
kurang produktif apabila dibandingkan dengan laju inflasi, maka sebaiknya penempatan
dana dilakukan pada sektor riil yang lebih produktif. Cara paling efektif adalah
menginvestasikan dana tersebut agar menghasilkan imbal hasil di atas laju inflasi
sehingga nilai uang relatif tetap atau bahkan bisa bertambah. Untuk dana jangka pendek
yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, dana dapat ditempatkan pada deposito
berjangka yang bunganya lebih tinggi dari bunga tabungan. Sedangkan untuk dana
jangka panjang untuk kebutuhan investasi, simpanan hari tua/ masa pension, terdapat
berbagai bentuk investasi yang dapat dipilih sesuai kemampuan dan tujuan keuangan,
seperti investasi tanah, properti, saham, mata uang asing, reksadana, deposito, dan lain-
lain.

 
Ataupun bagi sebagian kalangan yang menolak bunga dengan pertimbangan riba.
Berpengaruhnya nilai waktu uang terhadap manfaat uang pada saat ini ternyata terjadi
pada lembaga amal, sehingga sangat direkomendasikan untuk menyegerakan
pemberian dana amal lebih awal dibandingkan pemberian dana amal di kemudian
hari.

Uang yang diterima sekarang nilainya lebih besar daripada uang yang akan
diterima di masa mendatang. Nilai waktu dari uang berhubungan dengan nilai saat ini
dan nilai yang akan datang. Nilai waktu dari uang menunjukkan perubahan nilai uang
akibat dari berjalannya waktu. Nilai uang dapat berubah seiring berjalannya waktu. Uang
10 juta rupiah saat ini akan berubah nilainya setelah satu tahun berjalan. Di sini secara
tidak langsung menunjukkan waktu menjadi fungsi dari uang, atau waktu merupakan
salah satu variabel yang mempengaruhi perubahan suatu nilai uang
Konsep nilai waktu dari uang ini adalah konsep yang memperhatikan waktu dalam
menghitung nilai uang. Artinya, yang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan
sama nilainya dengan satu tahun yang akan datang. Bunga adalah sejumlah uang yang
dibayarkan atau dihasilkan sebagai kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh
dari penggunaan uang. Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah
yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu.
Tujuan dari rencana keuangan adalah untuk mencapai keadaan perekonomian
seseorang seperti yang ditargetkan sebelumnya. Maka dalam merencanakan keuangan
penting kita ketahui bahwa inflasi merupakan bagian yang inheren pula dari setiap
tindakan/keputusan keuangan yang diambil. Misalnya dalam keputusan memilih
investasi : jangan sampai pengorbanan sekarang yang kita lakukan, alih-alih mendapat
nilai tambah, akhirnya justru menurun.

 
Daftar Pustaka
1)
www.simulasikredit.com
2)
www.kompas.com/skola
3)
Muchdarsyah, S. 1991. Uang dan Bank. Jakarta : Rineka Cipta.
4)
Rahmawaty, A., & Ag, M. 2013. Riba dalam Perspektif Keuangan Islam. Jurnal Hukum
Islam, 14(2).
5)
Afzal-ur-Rahman, M. A. 1974. Economic doctrines of Islam. Islamic Publication.
6)
Elvira, R. 2014. Pandangan Ekonomi Islam Terhadap Nilai Waktu Uang. Jurnal Ilmiah
Mizani: Wacana Hukum, Ekonomi, dan Keagamaan, 1(2).
6)
Sopian, A. A. 2021. Legitimasi Syariah Terhadap Nilai Waktu Uang. AKSY: Jurnal Ilmu
Akuntansi dan Bisnis Syariah, 3(1), 59-72.
Putra, Y. M. 2017. Konsep Nilai Waktu dari Uang. Modul Kuliah Manajemen Keuangan.
FEB Universitas Mercu Buana. Jakarta.
Sundjaja, R. S, Barlian, I, Sundjaja, D. P. 2007. Manajemen Keuangan 2 Edisi 5.,
Bandung : Unpar Press.
http://kikiekaputri04.blogspot.com/2017/02/makalah-manajemen-keuangan-time-
value.html?m=1
https://paduankuliah.blogspot.com/2017/04/makalah-time-value-of-money.html?m=1
http://tugaskuliah-syaifurrahman.blogspot.com/2012/06/time-value-of-money.html?m=1
https://www.google.com/amp/s/kakatanya.wordpress.com/2016/09/18/makalah-
manajemen-keuangan-time-value-of-money/amp/
http://akuntanssyariahh.blogspot.com/2016/04/time-value-of-money.html?m=1
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/nilai-waktu-dari-uang/
https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-5983819/apa-itu-investasi-ini-pengertian-
jenis-dan-contohnya

Anda mungkin juga menyukai