3 IJTIHAD
A. Al-Qur’an Sumber Hukum yang Pertama dan Utama (Standing Position Al-Q
uran
1. Definisi Al-Quran
Al-Qur’an berasal dari kata ق رانا- ي قرا- ق رأyang berarti bacaan atau sesuatu yang
dibaca. Secara terminologi Al-Qur.an adalah Kalamullah sebagai mu’jizat yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia dan membacanya adalah ibadah.
Dasar Al-Qur’an sebagai Sumber Hukum diantaranya dalam Surat an-Nisa ayat 59:
1
2. Alasan Al-Qur’an sebagai sumber hukum utama dan pertama (standing position
Al-Qur’an)
a. Terjamin keasliannya sampai hari kiamat (wahyu Allah)
b. Teruji kebenarannya dan verifikasinya sangat dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah
c. Kaya dengan berbagai informasi tentang tauhid, iman, akhlak, ibadat dan
berbagai maca IPTEKS
d. Sebagai motivasi, terapi sifat bagi kesehatan lahir dan batin manusia
e. Panduan hidup yang baik, tepat, benar bagi manusia
3. Karakteristik Al-Qur’an
Al-Qur’an sumber hukum Islam yang pertama dan utama, berkaitan erat dengan
As-Sunnah Al-Qur’an memiliki dua karakteristik utama, yaitu:
a. Mujmal
Artinya bersifat global sehingga memerlukan keterangan detil dari As-Sunnah
seperti pelaksanaan sholat, puasa dan haji
b. Sistematis
Ayat Al-Qur’an saling berkaitan maka tidak boleh menafsirkan ayat Al-Quran
sepotong-potong yang akan melahirkan kesimpulan yang salah
2
Karakteristik lainnya, yaitu:
a. Syumul
Artinya Al-Quran telah menjelaskan pokok bidang kehidupan manusia, ipteks,
sosbud, sospol, ekonomi, hak asasi manusia, demokrasi, juga masalah gaib serta
kehidupan setelah mati
b. Haq (benar dan valid)
Isi Al-Quran itu benar tidak ada keraguan (QS 41:41-42).
“Sesungguhnya Al-Quran itu kitab yang mulia, selamanya tidak akan dapat
datang kepadanya yang salah, baik dari depan maupun dari belakangnya.”
c. Berbobot
• Setiap ayatnya mengandung makna yang dalam dan sangat bermakna
• Bukan karya ilmiah biasa yang lahir dari pemikiran manusia
d. Narasi Wahyu
• Al-Qur’an bukan kitab kode etik, bukan kitab science yang penuh rumus,
bukan pula kitab sejarah yang mencantumkan kronologis kejadian, bukan
pula Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
3
• Al-Qur’an berisikan tentang kebesaran Allah, ritual tentang problematika
kehidupan dengan substansi, esensi yang terbesar dalam beberapa surat
dengan konteksnya masing-masing, enak untuk dibaca, enak untuk dipelajari
dan cepat memahami maknanya, Al-Qur’an bukan sekedar science tapi juga
sign (isyarat)
e. Bahasanya santun
• Kisah Nabi Yusuf digoda Zulaiha tidak dengan dengan kesan porno
• Menceritakan kisah sikap Yahudi dan Nasrani terhadap Islam tidak ada kesan
profokatif
• Mengandung gaya bahasa puisi dan prosa
• Dibaca, sangat menyejukan telinga, pikiran dan jiwa
f. Rasional kontekstual
• Satu persoalan diulang-ulang dalam beberapa ayat dan surat yang berbeda
dengan konteks masing-masingnya
• Disertai contoh dan ilustrasi yang berbeda-beda
ُت َعلَ ْي ُك ُم ْال َم ْيتَةُ َوال َّد ُم َولَحْ ُم ْال ِخ ْن ِزي ِْر َو َمٓا اُ ِه َّل لِ َغي ِْر هّٰللا ِ ِب ٖه َو ْال ُم ْن َخنِقَةُ َو ْال َم ْوقُ ْو َذة ْ حُرِّ َم
ب َواَ ْن تَ ْستَ ْق ِس ُم ْوا ِ ص ُ َُّو ْال ُمتَ َر ِّديَةُ َوالنَّ ِط ْي َحةُ َو َمٓا اَ َك َل ال َّسبُ ُع اِاَّل َما َذ َّك ْيتُ ۗ ْم َو َما ُذبِ َح َعلَى الن
ُ اخ َش ْو ۗ ِن اَ ْليَ ْو َم اَ ْك َم ْل
ت لَ ُك ْم ْ س الَّ ِذي َْن َكفَر ُْوا ِم ْن ِد ْينِ ُك ْم فَاَل تَ ْخ َش ْوهُ ْم َو َ ِق اَ ْليَ ْو َم يَ ِٕٕى ٌ ۗ بِااْل َ ْزاَل ۗ ِم ٰذ ِل ُك ْم فِ ْس
ص ٍة َغ ْي َر َ ْت لَ ُك ُم ااْل ِ ْساَل َم ِد ْينً ۗا فَ َم ِن اضْ طُ َّر فِ ْي َم ْخ َم ُ ضي ِ ت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِ ْي َو َر ُ ِد ْينَ ُك ْم َواَ ْت َم ْم
هّٰللا
٣ - َّح ْي ٌم ِ ف اِّل ِ ْث ۙ ٍم فَا ِ َّن َ َغفُ ْو ٌر ر ٍ ُِمتَ َجان
5
• Tidak diperlukan konsiderans baru, baik yang datang dari para pakar agama
maupun dari para ulama walaupun musim berganti dan masa berubah
• Semua konsiderans telah diperhitungkan oleh Allah jauh sebelum Al-Qur’an
diturunkan
i. Normatif bukan simbolis
• Al-Qur’an sarat dengan nilai-nilai dan norma-norma seperti esensi solat untuk
mengingat Allah dan mencegah perbuatan keji dan mungkar
• Al-Qur’an sangat menampilkan simbol untuk menghormati Allah seperti
simbol gerakan salam dalam solat, simbol berhaji, berbuat kepada orang tua
dan lain-lain
j. Mudah dipelajari
• Al-Qur’an kategori kitab yang paling populis yang bisa dibaca, dipahami dan
diamalkan oleh semua lapisan masyarakat dari tingkat hawas (cindekiawan)
sampai pada level bawah
k. Abadi
• Berlaku sampai datang hari kiamat
• Tidak aka dikoreksi atau direvisi dan haram hukumnya dikoreksi atau direvisi
• Tidak ada perdebatan dalam hal atau soal yang sudah jelas dengan
pendapat atau persepsi yang baru
6
4. Fungsi Al-Qur’an
a. Fungsi huda
• Petunjuk mana jalan yang baik dan mana jalan yang salah (QS: 17:9), tidak
patuh pada petunjuk akan mengalami kesesatan dan kerugian. Al-Qur’an
harus menjadi rujukan bukan hanya sekedar referensi
b. Fungsi furqon (pembeda)
• Pembeda antara yang hak dan yang batil antara yang muslim dan non-muslim
• Antara nilai yang dimiliki oleh seorang musil dengan nilai yang dimiliki oleh
orang kafir
c. Fungsi baijyinat (penjelasan)
• Al-Qur’an berfungsi memberikan penjelasan tentang apa-apa yang
dipertanyakan manusia
• Al-Qur’an harus dijadikan rujukan oleh manusia dalam membuat peraturan
sebab peraturan yang dibuat manusia bersifat trial and error. Contoh,
Al-Qur’an sebagai fungsi baijyinat, yaitu Nabi Ibrahim adalah kakek bagi
semua agama sehingga semua agama sama dan semua pemeluk agama masuk
surga. Padahal pada QS. Ali Imran:67, Nabi Ibrahim bukan seorang Yahudi
dan bukan pula seorang Nasrani melainkan seorang Muslim yang hanif dan
lurus
7
d. Fungsi muhaimin (batu ujian)
• Membenarkan yang diperselisihkan oleh akal manusia dengan apa yang sudah
disampaikan Tuhan
• Al-Qur’an itu satu sisi dijadikan science dan satu sisi harus dijadikan sebagai
sign untuk menguji kebenaran Al-Qur’an dengan kemajuan sains modern
• Apakah tunduk kepada hasil pengetahuan manusia atau tunduk kepada Firman
Allah kalau terjadi sesuatu yang kontradiktif
e. Fungsi Mau’idhoh dan rahmah
• Nasihat dan tanda kasih sayang Allah kepada manusia (QS: 10:57)
٥٧ - ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ قَ ْد َج ۤا َء ْت ُك ْم َّم ْو ِعظَةٌ ِّم ْن َّربِّ ُك ْم َو ِشفَ ۤا ٌء لِّ َما فِى الصُّ ُد ْو ۙ ِر َوهُ ًدى َّو َرحْ َمةٌ لِّ ْل ُم ْؤ ِمنِي َْن
• Menyelamatkan dan mengampuni dosa-dosa yang telah diperbuat
manusia
f. Fungsi mushodiqqon (korektor)
• Alat ukur untuk mengkoreksi kekeliruan kitab-kitab sebelumnya
• Alat ukur untuk mengkoreksi kemajuan ilmu pengetahuan manusia
g. Fungsi Asy-syifa (obat/resep)
• Resep bagi orang yang frustasi dan yang labil
• Resep tentang cara makan yang baik baik, ekonomi dan lain-lain
• Untuk keselamatan hidup di dunia dan di akhirat maka resep dari Allah yang
harus dipakai jangan resep lain
• Tempatkan kemauan, pelaksanaan, dan pemikiran di bawah Al-Qur’an 8
Natijah Isi Kandungan Al-Qur’an
Sejarah/Kisah
6 1
Perinsip Keimanan/akidah
4 3
Akhlak atau Ihsan Janji baik dan buruk
(wa’ad wa’id)
9
B. As-sunnah/Hadits Sumber Hukum Islam yang ke Dua
Secara harfiah, sunnah berarti tata cara, tradisi, atau pekerjaan, sedangkan
hadits sering diartikan sebagai berita, ucapan, atau sesuatu yang merupakan
perkataan, perbuatan, dan penetapan (taqrir) Rasulullah.
Sunnah Rasul adalah perkataan (Qauliyah), perbuatan (Fi’liyah) dan sikap
diam Nabi (Takririyah). Hadits adalah seputar berita (news) kehidupan Nabi
tentang ucapan, perkataan, sikap diam nabi
10
d. Sebagai bayan taudhih (latar belakang penetapan hukum)
• Mengeluarkan zakat emas karena kaum muslim sangat berat untuk
mengeluarkan zakat emas
11
c. Mashalih al-Mursalah
• Penetapan hukum dengan dasar dampak baik dan buruk terhadap
orang banyak. Mendirikan rumah di kawasan hutan serapan air
d. Ijma’
• Keputusan berdasarkan pendapat dan penjelasan yang teruji dan
alamiah
e. Istidlal
• Kebiasaan, adat istiadat, hukum agama yang belum dihapus oleh
Syari’at Islam
e. Istisab
• Melaksanakan hukum yang ada sebelum hukum baru ada
12
2 Pembagian Hukum Islam (Taklifi)
Wajib
1
Nadab/Sunnah
2 Haram
3
4
Mubah
5 Makruh
13
1. Wajib (‘ijab)
• Perintah agama apabila dikerjakan mendapat pahala apabila ditinggalkan
akan berdosa (solat, puasa, dll)
2. Sunnah (naab, mandub)
• Perintah agama apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila tidak
dikerjakan tidak berdosa
3. Haram (tahrim)
• Larangan dari agama untuk ditinggalkan (berpahala) dikerjakan akan
mendapat dosa dan sanksi dari dan Allah SWT
4. Makhruh (karohah)
• Lebih baik untuk ditinggalkan dari pada dikerjakan (merokok)
5. Mubah (ibahah)
• Dianjurkan untuk berusaha meninggalkan yang tidak ada manfaatnya
14
A. Wajib dan Pembagiannya
Wajib : ;ُهُو ا;;لف ِْع ُل ا;;ل َم ْطلُ ْو ُب َع َلى َو ْج ِه; ا;;لُ ُز ْو ِم; ِب;; َح ْي ُث ُي;; َث ُاب َف;;; ِاعلُ ُه; َو ُي َع;ا َق; ُب َت;; ِار ُكه ِ ;ا; َ;لَوا
ِ ج ُب
“Wajib adalah suatu perbuatan yang dituntut oleh Allah untuk dilakukan secara tuntutan pasti yang diberi
ganjaran pahala bagi oraang orang yang melakukannya dan berdosa bagi yang meninggalkannya”
ْ لمMMج ُبْا
1. Wajib Muthlaq {ُطلَ ُق ِ MلَواMM } اYaitu : َو ْق ٍتم َُحدَ ٍدMMMُه ِبM َعْ لMMMارعُ ِف َ َم
Wajib dari segi waktu ِ ل َشMMُ اM َق ِي ُدهMM ُيMل ْمMMا
pelaksanaan perbuatan dibagi " Kewajiban yang tidak ditentukan waktu pelaksanaannya”
3: Contoh : mengqadha puasa
ْ ج ُب
2. Wajib Muaqqat {ل َع ْين ُِيMMا ِ MلَواMM }اYaitu : َو ْق ٍتم َُحدَ ٍدMMM ِبMعْ لَهMMMارعُ ِف
ِ ل َشMMُ اMَما َق َيدَ ه
“Kewajiban yang pelaksanaannya ditentukan dalam waktu tertentu”
Contoh : puasa ramadhan, shalat, haji
ْ ج ُب
1. Wajib Aini {ل َع ْين ُِيMMا ِ MلَواMM }اYaitu :ل ُم َكلِفِي َْنMM ْف َرا ِد ْاMَرْ ٍد ْمِناMMM ِل َفMُه ْمِن ُكM عْ َلMMMل َشاِرعُ ِفMMَما َط َلبا
“Sesuatu yang dituntut oleh syari untuk melaksanakannya dari setiap orang dari
pribadi
Wajib dari segi pihak yang mukallaf” Contoh : puasa, shalat
dituntut melaksanakan
kewajiban dibagi 2 : ْ ِج ُبMلَواMM }اYaitu : Mرْ ٍد مِ ْن ُه ْمMMM ِل َفMل ُم َكلِفِي َْناَل ْمِن ُكMM ِع ْاMُه ْمِن َمجْ ُم ْوM َعْ لMMMل َش ِارعُ ِفMMَما َطلَ َبا
2. Wajib Kifayah { ُةMMل ِك َفا َيMMا
“Sesuatu yang dituntut oleh pembuat hokum melakukannya dari sejumlah mukallaf
dan tidak dari setiap pribadi mukallaf”
Contoh : shalat jenazah, amar ma’ruf nahi munkar
15
B. Mandub/Sunnah dan Pembagiannya
ِ MMM َث ُاب َعلَى َفMMَما ُي
ِ MMMا َق ُب َعلَى َتM َعMMِه َواَل ُيM ِاعل
Mandub ialah : Mِ ار ِكه
“ Sesuatu yang diberi pahala orang yang melakukannya dan tidak disiksa orang
yang meninggalkannya”
Sunnah dari segi selalu dan tidak selalunya Nabi melakukan perbuatan Sunnah
dibagi 2 :
16
C. Haram
Haram yaitu : ـعلهـ
تـــكـهـ ويـعـاقبعلى افـــ
مـايـثابعلى ار
“Sesuatu yang diberi pahala orang yang meninggalkannya dan diberi dosa
orang yang melakukannya”
2. Sunnah Ghoir Yaitu perbuatan yang pernah dilakukan oleh nabi tetapi
Muakkadah nabi tidak melazimkan dirinya untuk berbuat demikian.
Contoh : memberikan sedekah, shalat sunnah 4 rokaat
ُ اــسنَ ُة ْ ل
{اــم َؤك ََد ُة ُ} ل
sebelum zuhur
17
D. Karohah/makruh dan pembagiannya
ِ MMM َث ُاب َعلَى َتMMَما ُي
ِ MMMا َق ُب َعلَى َفMِه َواَل ي َُعM ار ِك
Karohah : Mِ اعلِه
“Sesuatu yang diberi pahala orang yang meninggalkannya dan tidak berdosa
orang yang
mengerjakannya”
Makruh dibagi 2 :
1. Makruh Tahrim {Mٌ حْ ِر ْيمMMMٌ َتM}م ْكر ُْوه َ
Yaitu tuntutan meninggalkan suatu perbuatan secara pasti tetapi dalil yang me
nunjukannya bersifat
Zhanni.Makruh tahrim ini kebalikan dari wajib
2. Makruh Tanjih {Mٌ حْ ِر ْيمMMM َتM} َم ْكر ُْو ٌه
Yaitu pengertian makruh kebalikan dari hokum mandub.
Contoh : main kartu sampai lalai waktu.
E. Mubah
َ يـــعـل َ ـَوـُلهـ َ ْاـن َ ا
Mubah yaitu ل:لــيـ ْف ََعـ ُ َ اــ ْر ِك َ ل
ََ ْفـــهـ َ ْاـن َ ف ن ْ ل ِف
اــ ْع ِل َوـل َت اــمك َ ُل ََف يْ َبــــ ُ َِخ َيرـ َلاــشـا
ُ رع ْ ل َمـا
“Sesuatu yang diberi kemungkinan oleh pembuat hukum untuk memilih antara
memperbuat dan meninggalkan. Ia boleh melakukan atau tidak” Contoh : makan, tidur
18
3 Fungsi, Tujuan dan Keunggulan Hukum Islam
1. Takammul
Takammul berarti utuh, sempurna, bulat dan tuntas. Meskipun waktu terus
berjalan dan berganti Hukum Islam tetap cocok untuk diterapkan.
2. Wasathiyah
Wasathiyah berarti keseimbangan atau harmoni. Hukum Islam menginginkan
keseimbangan tidak terlalu berat ke kanan maupun ke kiri.
21
3. Harakah
Harakah berarti pergerakan, dinamis, dan berkembang. Harakah adalah
kedinamisan yang selalu menyesuaikan dengan tuntutan. Keunggulan dan
keistimewaan hukum Islam antara lain:
22
4 Sikap dan Komitmen Muslim terhadap Hukum Islam
24
d. Menda’wahkan Islam
Islam adalah agama bagi seluruh umat manusia, tidak hanya untuk ras
atau golongan tertentu. Muslim memiliki rasa terikat diri untuk
menda’wahkan Islam dan menyebarkan agama ini sebagai rahmat
bagi semesta alam.“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf
dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang
beruntung.(QS 3:104, Ali Imran)”.
e. Sabar dalam berislam
Setiap muslim harus bersabar di dalam mengikuti kebenaran. Sabar
berarti berusaha untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi
dengan tabah lahir dan batin, serta diikuti dengan sikap tawakkal
kepada Allah Yang Maha Kuasa. Apakah manusia itu mengira
bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan: “Kami telah beriman”,
sedang mereka tidak diuji lagi?. Dan sesungguhnya Kami telah
menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya
Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta. (QS 29:2-3, Al-Ankabuut).
25
Fungsi Profetik Hukum Islam dalam Memelihara
5 Kemanusiaan dan Kesucian Agama Islam
26
2. Tidak mengkedepankan perbedaan mahzab, aliran (fanatik dan golongan)
3. Tidak mengkultuskan tokoh agama dalam sosial kemasyarakatan
27
6 Taat Kepada Allah
28
Daftar Pustaka
1. Tafsir Al-Qur’an
2. Prof. Dr. H. Amir Syarifuddin, Ushul Fiqih
3. Drs. H. Mujilan, MA, Pendidikan Agama Islam
4. Prof. Muhammad Abu Zahroh, Ushul Fiqih
5. Abdul Hamid Halim, Mabadi Awaliah
6. Eungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Al Islam
29