Anda di halaman 1dari 14

Budaya Akademik dan Etos Kerja

dalam Perspektif Islam

TATAP MUKA XIII


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SUB POKOK BAHASAN
I Pengertian Budaya Akademik I Mahasiswa sebagai Motor
secara Luas V Revolusi Mental di dalam
kampus dan ditengah-tengah
masyarakat

II Prinsip Dasar Budaya V Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri


Akademik dan Standar Etos Kerja menurut Islam
Suasana Akademik yang
Kondusif

II Budaya Akademik dalam V Janji Allah terhadap Orang


I Implementasi Tri Dharma I yang Memiliki Etos Kerja yang
Peguruan Tinggi Baik

2
I. Pengertian Budaya Akademik secara Luas
Etimologi Budaya
Secara etimologi kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu budhayah yang merupakan
bentuk jamak dari kata budhi yang memiliki pengertian budi, akal atau hal yang berkaitan dengan akal.
Adapun kata budaya yang merupakan bentuk jamak dari kata budi-daya, yaitu daya dari budi yang
berupa cipta, rasa dan karsa. Maka hasil dari cipta, rasa dan karsa tersebut diistilahkan dengan
kebudayaan
Terminologi Budaya
“Ki Hajar Dewantara”
Budaya adalah hasil dari usaha perjuangan masyarakat pada alam serta zaman yang
memberikan bukti kemakmuran dan kejayaan hidup. Usaha perjuangan inilah yang mampu
menghadapi serta menyikapi berbagai kesulitan dalam mencapai kemakmuran dan
kebahagiaan hidup masyarakat tersebut

“Effat Al-Syarqawi”
Budaya adalah suatu khasanah dalam sejarah dari sekolompok masyarakat yang tercermin
pada kesaksian dan berbagai nilai kehidupan. Menurutnya, suatu kehidupan harus memiliki
makna dan nilai rohaniah sebagai pedoman

3
Terminologi Akademik
Akademik adalah keadaan orang-orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan,
pemikiran, ilmu pengetahuan dan sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka dan leluasa.
Menurut KBBI, akademi berarti bersifat akademis, bersifat ilmiah, bersifat ilmu pengetahuan,
bersifat teori tanpa arti praktis yang langsung

Etimologi Akademik
Akademik berasal dari Bahasa Yunani, yaitu academos yang berarti sebuah taman umum (plasa)
disebelah barat laut Kota Athena

Budaya Akademik
Budaya akademik adalah cara hidup masyarakat ilmiah yang majemuk, multikultural yang bernaung
dalam sebuah institusi yang mendasarkan diri pada nilai-nilai kebenaran ilmiah, objektivitas dan nilai
moralitas akhlak

Berarti budaya akademik:


1. Melibatkan mahasiswa/i dalam berbagai bidang studi dan keahlian (displin ilmu)
2. Bernaung pengembagnan di bawah institusi edukatif (perguruan tinggi, akademi, universitas, sekolah tinggi,
institut, dll)
3. Memfokuskan diri pada kajian ilmu, penelitian, penemuan, pengabdian, dsb secara ilmiah
4. Untuk pengembangan ilmu baru dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat dan bagi perguruan tinggi dengan
mengoptimalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi (penelitian dan pengabdian masyarakat)

4
II. Prinsip Dasar Budaya Akademik dan Standar Suasana Akademik yang Kondusif

Prinsip dasar budaya akademik yang kondusif


Prinsip kebeasan berfikir dalam ilmiah
o Prinsip menjunjung tinggi kebenaran ilmiah
o Prinsip objektivitas

Prinsip kebebasan berpendapat dan berbicara


o Prinsip kebebasan akademik yang bertanggungjawab dan beretika
o Prinsip kebebasan mimbar akademik yang dinamis, terbuka dan ilmiah serta bermoral (diamanatkan
oleh sisdiknas UU No. 20/2003)
Indikator suasana akademik yang kondusif

1. Sarana prasarana yang tersedia untuk belajar


Memelihara interaksi dosen dengan mahasiswa baik dalam kampus dan di luar kampus Menciptakan
iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan akademik
2. Kualitas (mutu) dan kuantitas
Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik, dosen, mahasiswa dan civitas akademik lainnya
3. Rancangan
Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik yang kondusif untuk pendidikan,
pembelajaran, penelitan dan pengabdian masyarakat

5
4. Partisipasi
Keikutsertaan civitas akademik dalam kegiatan, seminar, simposium, diskusi di kampus dan di luar
kampus

5. Pengembangan
Pengembangan academic skill dan vocational skill
Budaya akademik yang harus dijunjung tinggi oleh mahasiswa
1. Menitikberatkan kepada PDCA
• Plan (rencana yang tepat, matang dalam setiap aktivitas PBM
• Do (harus dilaksanakan dengan serius, optimal dan berkesinambungan
• Check (perlu ada upaya komparatif yang bersinergi dan sinkronisasi yang diinginkan untuk
mencapai tujuan)
• Action (selalu melakukan evaluasi untuk mendapatkan gambaran yang logis ilmiah sehingga
dapat menilai, mengukur keberhasilan, kegagalan dan kendala
2. Ada interaksi kegiatan kurikulum yang terstruktur, tepat pada beban kurikulum dan bobot sks mata
kuliah
3. Manajemen yang baik dan terpola yang mampu mensinkronisasikan antara tujuan pribadi mahassiwa
dengan visi, misi dan tujuan perguruan tinggi serta pasar tenaga kerja
4. Tersedianya sarana prasarana dan SDM pimpinan, dosen, karyawan yang baik dan memadai

6
IIII. Budaya Akademik dalam Implementasi Tri Dharma Peguruan Tinggi
Pengertian Tri Dharma Perguruan Tinggi
Tri Dharma perguruan tinggi adalah kewajiban perguruan tinggi untuk menyelenggarakan
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai dengan UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 9,
terdiri dari pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
Implementasi Budaya Akademik
1. Membangun suasana akademik dengan prinsip
a. Interaksi mahasiswa dengan dosen harus dalam bentuk mitra, bukan dalam bentuk in loco
parentis (dosen merasa superior, otireter dan mahasiswa tidak tahu apa-apa)
b. Secara bersama-sama dosen dan mahasiswa punya hak yang sama dalam keilmuan, penelitian
yang diciptakan secara terencana, sistematis, kontinu, objektif, ilmiah dan terbuka
c. Harus diciptakan suasana perguruan tinggi yang kondusif dalam kegiatan akademik
2. Visi dan misi perguruan tinggi yang khas, spesifik sampai yang eksklusif
3. Mengarah kepada prinsip-prinsip good governance sesuai dengan kebutuhan stakeholders dan user

7
IV. Mahasiswa sebagai Motor Revolusi Mental di dalam kampus
dan ditengah-tengah masyarakat
Pengertian revolusi mental
Gerakan hidup baru yang bertujuan
• Menanamkan rasa percaya diri dan kemampuan diri sendiri
• Menanamkan rasa optimisme, daya kreatif di tengah-tengah masyarakat dalam membantu kesulitan,
masalah yang dihadapi masyarakat, bangsa dan negara

Mahasiswa sebagai motor revolusi mental di kampus


1. Merupakan gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai agen of change pembentuk identitas dan
kepribadian bangsa
2. Ikut serta dalam membantu masyarakat, bangsa yang mandiri dan memiliki daya saing baik di dalam
negeri maupun di luar negeri
3. Melibatkan diri dalam kepengurusan organisasi kampus yang baik dan benar
4. Peka terhadap lingkungan, kondisi masyarakat dan mencarikan solusi dalam memecahkan
permasalahan yang ada
5. Penguasaan IPTEKS dan memiliki akhlak dan moral yang baik

8
V.Pengertian dan Fungsi Etos Kerja menurut Islam
Pengertian etos kerja secara umum
1. Etika kerja, sikap mentalitas kerja atau budaya kerja
2. Sikap dasar manusia terhadap diri dan nilai atau kualitas kerja
3. Etos berisi aspek evaluatif yang akan memberi warna nilai sesuatu. Kerja berisi aspek landasan
motivasi diri apakah kerja itu hanya sebagai beban atau aktualisasi dan eksistensi diri

Tiga unsur konsep etos kerja, yaitu:


4. Etos kerja mencetak prestasi dengan motivasi superior. Satu orang memiliki motivasi superior lebih
baik dari seratus orang yang pintar maka dialah yang berhasil
5. Etos kerja relevan dengan pembangunan masa depan kepemimpinan visioner yang tidak terpaku
hanya pada organizational leadership tetapi difokuskan pada self leadership
6. Etos kerja menciptakan nilai baru dengan inovasi kreatif

Berarti tiga unsur penting dalam etos kerja adalah:


7. Adanya motivasi superior
8. Adanya peningkatan dari organizational ledership kepada self leadership
9. Adanya nilai baru dengan inovasi kreatif

9
Fungsi etos kerja
1. Pendorong timbulnya aktivitas, motivsi dan inovasi
2. Meningkatkan kelangsungan dan kualitas hidup
3. Meningkatkan status sosial (harkat dan martabat)

Menurut R. Tagore
4. Hidup adalah petualangan maka berjuanglah
5. Hidup adalah tugas maka kerjakanlah
6. Hidup adalah kesempatan maka ambilah
7. Hidup adalah cita-cita maka capailah
8. Hidup adalah kompetisi maka berlombalah dan bersainglah
9. Hidup adalah misteri maka singkaplah dan pecahkanlah

Ciri etos kerja


10. Tidak mebuang waktu dan kesempatan
11. Memiliki niat yang baik, ikhlas dan jujur
12. Memiliki komitmen dan konsisten (pendirian)
Pengertian etos kerja menurut Jansen Sinamo
Etos kerja atau budaya kerja adalah perilaku kerja yang berakar pada kesadaran, keyakinan dan integral.
Etos kerja menurut Jansen:
13. Kerja adalah Rahmat dari Tuhan sebagai tanda cita Tuhan kepada manusia sehingga menjauhkan
orang dari putus asa
10
2. Kerja adalah panggilan, untuk itu bekerja penuh integritas dan tuntas
3. Kerja adalah sebagai aktualisasi diri, bekerja keras dan ulet
4. Kerja adalah suatu kecintaan, kerja adalah ibadah tentu selalu mengarah kepada yang terbaik dan
bermanfaat
5. Kerja adalah seni, kerja melahirkan kegairahan yang dapat mendorong lahirnya kreasi, inovasi,
gagasan, cipta yang produktif/kerja yang unggul
6. Kerja adalah kehormatan, berkarya murni dengan kemampuan sendiri yang berkualitas
7. Kerja adalah pelayanan, bekerja mendatangkan ketentraman dan kepuasan batin serta sukacita

Beda orang pekerja keras dengan orang kecanduan kerja, orang yang kecanduan kerja akan
menenggelamkan dirinya dalam pekerjaan untuk:
8. Mendapatkan rasa aman dari ketidak kepastian hidup
9. Tempat pelarian diri dari suatu masalah sehingga ada indikasi untuk menghindar dari tanggung jawab
hidup lainnya

11
Enam etos kerja menurut Islam (6 Prinsip kerja seorang muslim
1. Kerja adalah perwujudan rasa syukur atas rahmat dan nikmat Allah

ۚ‫ت‬ ِ ‫ور ّـ ََّر‬


ٍ ٰ‫اسي‬ ٍ ‫اب َوق ُُد‬ ٍ ‫يل َوجِ َف‬
ِ ‫ان ك َال َْج َو‬ َ ‫يب َوتَ ٰم ِث‬ ٰ ‫آء ِمن ّـ ََّم‬
َ ‫ح ِر‬ ُ ‫ُون ل َُهۥ َما يَ َش‬
َ ‫يَ ْع َمل‬
١٣﴿ ‫ُور‬ َّ ‫يل ِّ ّـِم ْن ِعبَا ِد َى ّـ‬
ُ ‫الَشك‬ ٌ ِ‫ۥد ُشك ًْرا ۚ َو َقل‬
َ ‫اع َملُوٓ ۟ا َء َال َد ُاو‬
ْ (
Q.S Saba’: 13,” Bekerjalah untuk bersyukur kepada Allah dan sedikit sekali dari hamba-hambaku
yang bersyukur

2. Kerja berorientasi hasil yang baik (hasanah) dunia dan akhirat

ِ ‫يع ال ِْح َس‬


٢۰٢:‫اب‬ ‫ر‬ِ ‫س‬ ‫الله‬ ‫و‬ ۚ
ُ َ ُ َ ُ َ ّّ ٌ‫ا‬
۟ ‫و‬‫ب‬‫َس‬ ‫ك‬ ‫ا‬
‫َم‬
َّ ‫ـ‬ ِّ
‫ِم‬
‫ـ‬ ‫يب‬ ِ
‫ص‬ َ ‫ن‬ ‫م‬ ‫َه‬ ‫ل‬‫ك‬َ ِ
‫ئ‬ ٰ ‫ل‬
ٓ ‫و‬
۟ ُ ‫أ‬
ْ ُ
Q.S Al-Baqarah: 202,” Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian dari adpa yang mereka
usahakan.”

3. Kerja berdasarkan reability (kuat fisik dan mental) dan integritiy (jujur dan amanah). Perpaduan
emosional, itelektual dan spiritual

ُ ‫ت ال ْ َق ِو ّـُُّىال ْأ َ ِم‬
٢٦: ‫ين‬ َ ‫ج ْر‬
َ ْٔ ‫استَـ‬
ْ ‫ن‬
ِ ‫م‬ ‫ر‬
َ َ ْ ‫ي‬‫خ‬َ َّ
‫َن‬ ‫ـ‬
ّ ‫إ‬
ِ ۖ ‫ه‬
ُ ‫ر‬ ِ ِ َ
ْ ْٔ ْ َ ‫َت ِإ ْح َدـىٰ ُه َما يٰٓأ‬
‫ج‬ ‫ـ‬َ ‫ت‬ ‫اس‬
‫ت‬ ‫ب‬ ْ ‫َقال‬
Q.S Al-Qashash: 26,” Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja ialah
orang yang kuat lagi dapat dipercaya.”
12
4. Kerja keras berdasarkan semangat dan pantang menyerah, pekerja keras tidak mengenal kata gagal
5. Kerja cerdas, memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya yang ada secara tepat (pengetahuan),
terampil dan terencana
6. Kerja tuntas, jangan suka menunda-nunda, apa yang dapat dikerjakan hari ini jangan ditunda esok
hari, hari esok tidak dapat diprediksi
7. Kerja ikhlas, merupakan amal dan ibadah yang perlu dihayati, bukan sekedar membayar kewajiban
atau tanggung jawab (kesalehan individual dan komunal, fastabiqul khairat)

13
VI. Janji Allah terhadap Orang yang Memiliki Etos Kerja yang Baik
1. Allah hamparkan jalan untuk menuju sukses

َ َّ ‫ـه َف ُه َو َح ْسبُ ُهۥٓ ۚ ِإ ّـََّن الَل ّـ‬


‫ـه‬ ِ َّ ‫عل َى الَل ّـ‬
َ ‫ب ۚ َو َمن يَتَ َوَك ّـَّ ْل‬ ُ ‫حتَ ِس‬ ُ ْ‫َويَ ْر ُز ْق ُه ِم ْن َحي‬
ْ َ ‫ثل َا ي‬
٣: ‫ـه لِك ّـ ُِِّل َش ْى ٍء َق ْد ًرا‬ُ َّ ‫بٰلِغُ أ َ ْم ِر ِهۦ ۚ َق ْد َج َع َل الَل ّـ‬
Q.S Ath-Talaaq: 3,” Allah berikan rezeki dari segala arah tanpa disangka-sangka.”

2. Allah jamin kehidupan yang sehat sejahtera


‫آء َفأ َ َخ ْذن ٰ ُهم‬ُ ‫الَسَر‬
َّ‫آء َو ّـَّ ّـ‬
ُ ‫الَضَر‬
َّ‫ّـ َّ ّـ‬ ‫آءنَا‬
َ َ‫َساب‬ ‫الَس ِِّيّـئَ ِة ال َْح َسن َ َة َحَتّـَّ ٰى َع َفوا۟ ّـََّو َقال ُو ۟ا َق ْد َم ّـَّ َء‬
َّ‫َان ّـ‬ َ ‫ثُ ّـَمَّ بَ ّـََّدلْنَا َمك‬
‫ٰت ِّ ّـِم َن‬ َ َ
ٍ ‫حنَا َعل َيْ ِهم بَ َرك‬ َ ‫ َول َْو أ ّـََّن أ ْه َلال ْ ُق َر ٰىٓ َء‬٩٥: ‫ون‬
ْ َ‫امنُو ۟ا َواَتّـَّ َق ْو ۟ا ل َ َفت‬ َ ‫بَ ْغتَ ًة َو ُه ْم ل َا يَ ْش ُع ُر‬
٩٦: ‫ون‬ َ ُ‫ضل ٰ ِكن ك َ ّـََّذبُو ۟ا َفأ َ َخ ْذن ٰ ُهم ِب َما ك َانُو ۟ا يَك ِْسب‬ ‫الَس َمآ ِء َوال ْأ َ ْر ِ َو‬
َّ‫ّـ‬
Q.S Al-’Araf: 95-96,” Allah ganti kesusahan dengan kesenangan Allah beri berkah dari
langit dan dari bumi.”
3. Allah berikan ketenangan batin dan kebahagiaan
4. Allah beri balasan untuk dunia dan akhirat
14

Anda mungkin juga menyukai