Anda di halaman 1dari 16

EYD DAN PUEBI

KELOMPOK 2
Section Break
Insert the Subtitle of Your Presentation
PEMBAHASAN 01 Pengertian EYD dan PUEBI

02 Penulisan Huruf

03 Penulisan Kata

04 Penulisan Unsur Serapan

05 Penulisan Angka / Bilangan

06 Pemakaian Tanda Baca


Pengertian EYD dan PUEBI

ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan


bunyi ujaran dan bagaimana hubungan antara lambang-lambang
itu (pemisahan dan penggabungannya dalam suatu bahasa).
Secara teknis, yang dimaksud dengan ejaan adalah (a) penulisan
huruf, (b) penulisan kata, dan (c) penggunaan tanda baca.

PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) adalah


penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dan sebagainya)
dengan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi
keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa
tulis yang harus memperhatikan pemakaian huruf kapital, tanda
baca, dan penulisan kata
Penulisan Huruf
Penulisan Huruf Besar atau Huruf Kapital

1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama


3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
dalam menuliskan ungkapan yang berhubungan dengan
penama nama jabatan dan pangkat yang
nama Tuhan dan kitab suci termasuk kata ganti untuk
diikuti nama orang, nama instansi, atau nama
Tuhan.
tempat.
MISALNYA : Allah, Yang Mahakuasa, Bimbinglah MISALNYA : Gubernur Asnawi Mangku
hamba-Mu, Quran, Injil, atas rahmat-Mu (bukan atas Alam, Leman Kolonel Saladin, Presiden
rahmatMu), dengan kuasa-Nya (bukan dengan Carazon Aquino, Gubernur Irian Jaya,
kuasaNya), dengan izin-Ku (bukan dengan izinku) Rektor Universitas Indonesia

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama 4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf
gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang pertama nama bangsa, saku, dan bahasa.
diikuti nama orang.
MISALNYA : bangsa Indonesia, suku
MISALNYA : Haji Agus Salim, Imam Sunda, bahasa Inggris
Hanafi, Sultan Hasanuddin, Nabi
Ibrahim
Penulisan Huruf Miring

Huruf miring dalam cetakan, yang dalam tulisan tangan atau ketikan
dinyatakan dengan tanda garis bawah, dipakai untuk (1) menuliskan
nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan, (2)
menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok
kata. dan (3) menuliskan kata nama-nama ilmiah, atau ungkapan asing,
kecuali kata yang telah disesuaikan ejaannya.
Misalnya:
Majalah Bahan dan Sarana sangat digemari para pengusaha. Sudahkah
Anda membaca buku Negara Kertagama karangan Prapanca? Surat
kabar Suara dan majalah Massa dapat merebut hari pembacanya Nama
Latin untuk buah manggis adalah Garcinia Mangostama. Sebenarnya,
bukan saya yang harus mengerjakan hal itu, melainkan dia.
Penulisan Kata
Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai suatu kesatuan
Misalnya : Ibu percaya bahwa engkau tahu. Kantor pajak penuh sesak.
Buku itu sangat tebal.
Kata Turunan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata
dasarnya.
Misalnya : bergelar, dikelola, penetapan, menengok, mempermainkan.
2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan, atau akhiran ditulis
serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.
Misalnya : bertepuk tangan, garis bawahi, menganak sungai, sebar
luaskan.
3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan
akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya : menggarisbawahi, menyebarluaskan, dilipatgandakan,
penghancurleburan.
Penulisan Kata
Kata Ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.
Misalnya : anak-anak, buku-buku, kuda-kuda, kupu-kupu.

Gabungan Kata

1. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-unsurnya ditulis
terpisah.
Misalnya : duta besar, kambing hitam, orang tua, persegi Panjang
2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian dapat
ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
Misalnya : anak-istri saya, buku sejarah-baru, mesin-hitung tangan, ibu-bapak kami.
3. Gabungan kata berikut ditulis serangkai
Misalnya : acapkali, adakalanya, alhamdulilah, barangkali, beasiswa, bilamana
Penulisan Unsur Serapan
Berdasarkan cara masuknya, unsur pinjaman dalam bahasa
Indonesia dibagi menjadi dua golongan, yaitu (1) unsur
asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa
Indonesia dan (2) unsur asing yang pengucapan dan
penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia.

Baku Tidak Baku

apotek apotik

atlet atlit

atmosfer atmosfir

aktif aktip

Aktivitas aktifitas

arkeologi arkheologi
Penulisan Angka / Bilangan
1. Angka dipakai untuk
menyatakan lambang bilangan
atau nomor. Didalam tulisan 3. Angka digunakan juga untuk
lazim digunakan angka Arab menomori bagian karangan dan ayat
atau angka Romawi. kitab suci.
MISALNYA : Misalnya:
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, Bab X, Pasal 5, halaman 252
Angka Romawi : 1, II, III, IV, V, VI, VII, Surat Yasin: 9
VIII, IX, X

4. Angka digunakan untuk menyatakan


(i) ukuran panjang, berat luas, dan isi,
2. Angka lazim dipakai untuk (ii) satuan waktu, (iii) nilai uang, dan
melambangkan nomor jalan, (iv) kuantitas.
rumah, apartemen, atau kamar pada Misalnya:
alamat 0,5 sentimeter
Misalnya: 5 kilogram
Jalan Tanah Abang I No. 15 4 meter persegi
Hotel Indonesia, Kamar 169 I Jam 20 menit
pukul 15.00
Pemakaian Tanda Baca

1.Tanda titik
 Penanda Berakhirnya Kalimat 
Fungsi tanda titik yang paling utama dan umum dipahami oleh banyak orang adalah sebagai penanda
berakhirnya kalimat. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan, ataupun seruan.
Contoh kalimatnya:
– Nenekku meninggal dua bulan yang lalu.
– Tanggal 17 Agustus adalah hari kemerdekaan Indonesia.
– Gadis cantik itu bukan kekasihku.
• Penanda dalam Penulisan Bagan, Ikhtisar, atau Daftar
Tanda titik tidak hanya digunakan dalam kalimat saja. Akan tetapi, tanda titik dapat digunakan bahkan di
belakang satu huruf maupun angka. Dalam penulisan bagan, ikhtisar, atau daftar, tanda titik diletakkan
dibelakang angka atau huruf.
Contohnya: 
– IV. Daerah Istimewa Yogyakarta
A. Kota Yogyakarta
B. Kabupaten Bantul
Pemakaian Tanda Baca

2. Tanda Koma
• Digunakan di Tengah Kalimat 
Tanda koma seringkali digunakan di tengah kalimat. Tanda ini umumnya digunakan di antara unsur-unsur
dalam suatu perincian atau perbilangan. Letak penempatan tanda koma (,) ada dibelakang kata yang
mengikutinya. Contohnya:
– Shinta membeli garam, gula, penyedap rasa, dan cuka di warung sebelah.
– Indra, Indri, dan Indro adalah anak kembar tiga.
– Lima, empat, tiga, dua, satu, . . . . stop!
• Perbandingan Kalimat
Dalam pembentukan kalimat perbandingan tanda koma juga berperan penting. Tanda koma digunakan
untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya didahului oleh kata
seperti tetapi, walau, namun, atau melainkan. Contohnya:
– Pertunjukkan itu sungguh menarik, tetapi membahayakan penonton disekitarnya.
– Mereka tidak berasal dari Kalimantan Timur, melainkan Kalimantan Tengah.
Pemakaian Tanda Baca
3. Tanda tanya
Penanda untuk Menanyakan Sesuatu
Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat tanya ataupun prasa yang bertujuan untuk
menyanyakan sesuatu. Contohnya:
– Sejak kapan mereka pergi ke Semarang?
– Kamu tahu, engga?
4. Tanda Seru
1. Digunakan Pada Kalimat Perintah
Tanda seru digunakan pada kalimat seruan atau perintah, baik perintah keras maupun tidak.
Contohnya:
– Tolong tutup jendala itu!
– Kerjakan essay ini dalam waktu kurang dari 15 menit!
2. Menunjukkan Ekspresi Kaget
Tanda seru digunakan pada kalimat yang memuat ekspresi kaget, kesungguhan,
ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat. Contohnya:
– Astaga! Tinggal seminggu lagi kah?
– Solidaritas tanpa batas, salam integritas!
Pemakaian Tanda Baca
5. Tanda Titik Koma
1. Memisahkan Bagian Kalimat
Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contohnya:
– Malam makin larut; pekerjaan belum selesai juga.
– Semuanya merasa terhibur; penonton melakukan standing applause.
2. Memisahkan Kalimat  yang Setara
Tanda titik koma digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang
setara di dalam kalimat majemuk. Contohnya:
– Kakak melakukan teknik menulis buku karangan pribadi di kamarnya; Adik menonton TV di ruang
tamu.
6. Tanda Titik dua (:)
Akhir Suatu Pernyataan Lengkap
Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti suatu rangkaian yang
berhubungan mengakar.
Contohnya:
– Kita memerlukan perlengkapan memasak: wajan, spatula, panci, dan penyaring.
Pemakaian Tanda Baca
7. Tanda Hubung (-)
• Menyambung Suku
Tanda hubung digunakan untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
Contohnya:
Selain digunakan untuk menjadi pelindung tubuh, rompi itu ju-
ga didesain senyaman mungkin.
• Menyambung Unsur-Unsur Kata Ulang
Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsure-unsur kata ulang. Contohnya:
– Kunang-kunang, berang-berang, biri-biri
8. Tanda pisah
• Membatasi Penyisipan Kata
Tanda pisah digunakan untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan
khusus di luar bangun kalimat. Contohnya:
Kebahagiaan hidup – semua orang mendambakannya – diperoleh melalui harmonisasi batin terhadap
lingkungan kehidupan disekitarnya.
• Tanda Pisah Dua Bilangan
Tanda pisah digunakan di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti ‘sampai’. Contohnya:
– 1903 – 1955
– Yogyakarta, 13 – 20 November 2015
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai