Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

CINTA LIKUIFAKSI & TSUNAMI

OLEH :

ARNIA PRIATNA MUTIA

22120049

DOSEN PEMBIMBING

“Arif Rahman”

JURUSAN : AKUNTANSI (A1P21)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)

PANCA BHAKTI PALU

2021
1. NILAI KEAGAMAAN YANG DAPAT DI AMBIL

Nilai keagamaaan yang dapat kita ambil dari seorang fikri yaitu jika kita bersungguh-
sungguh maka kita akan menggapai apa yang kita inginkan. Seperti fikri karena tidak
mendapat kepastian mengenai asal usulnya akhirnya dia pergi mencari kepastian itu sendiri
walaupun sangat jauh kebima dan akhinya dengan niat dan kesungguhan disana dia
menemukan kepastian tersebut. Walaupun sesampainya disana ternyata ibu kandung nya
sudah meninggal dan ayah kandungnya sudah menikah lagi, namun fikri sangat kuat dan
sabar menerima kenyataan. Man Jadda Wa Jadda barang siapa yang bersungguh-sungguh, ia
akan berhasil.

Nilai keagamaan lainnya ialah sebagai hamba yang taat kita jangan sampai
meninggalkan sholat dan dzikir karena berkarya tanpa berdzikir kita akan ego, barang siapa
yang hanya mengagungkan pikirannya tanpa mendekatkan hatinya kepada sang pencipta, ia
akan sombong. Karena sesungguhnya kita ini hanya sebutir debu di alam yang maha luas.

Kematian,jodoh,rezeki, nasib baik dan buruk itu sudah ditentukan. Jadi, kita tidak perlu
mengkhawatirkan semua itu, yang perlu kita lakukan hanylah mengikuti setiap alur
kehidupan yang ditentukan dengan penuh kesabaran karna sesungguhnya segala sesuatu yang
terjadi pasti punya alasan. Dan setiap kejadian ada hikmah dibaliknya.

Negara yang ideal menurut Rasulullah dalam Piagam Madinah adalah negara yang
didalamnya hukum harus tinggi dari suara raja raja. Siapapun yang salah akan dihukum tanpa
memandang apakah ia putra mahkota atau keturunan bangsawan. Semuanya sama di mata
hukum.

Dari sini kita juga dapan pelajaran bahwa, kita semua akan kembali kepada Sang
Pencipta dan akan dikumpulkan di padang Mahsyar untuk mempertanggungjawabkan apa
yang telah kita perbuat selama hidup di dunia. Kalau kita berbuat baik berarti kita selamat
dan jika kita berbuat curang kita akan terlempar kedalam api neraka.

2. APAKAH MENIKAH BEDA AGAMA DIBOLEHKAN DALAM ISLAM

Pernikahan adalah membentuk satu jalinan lahir bathin diantara laki-laki dan
perempuan yang keduanya bertujuan untuk membangun rumah tangga (keluarga) yang rukun,
harmonis, dan bahagia serta mendapat ridho dari Allah SWT. jika seorang laki-laki dan
perempuan berbeda keyakinan dalam beragama, maka ini biasa akan membuat masalah
dalam pernikahan tersebut. Pada UndangUndang Perkawinan (UUP), Nomor 1 Tahun 1974,
dalam Pasal 2 ayat (1) yaitu menyatakan “Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut
hukum aturan masing-masing agamanya dan kepercayaannya”. dapat disimpulkan
bahwasannya Pernikahan itu boleh dianggap sah jika kedua calon mempelai yang mau
melangsungkan pernikahan memiliki agama atau keyakinan kepercayaan yang sama.
Berhubungan dengan ini maka termasuk juga kaitannya dengan ayat-ayat al-qur’an yang
diantaranya Surat Al-Baqarah, ayat 221.
“Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia
menarik hatimu. dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-
wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari
orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. mereka mengajak ke neraka, sedang Allah
mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.”

Pelajaran tentang hukum cinta beda agama menurut Islam, yang harus kita
pertimbangkan saat kita jatuh cinta pada seseorang, apalagi jika orang tersebut beda agama.
Maka, jangan hanya beranggapan bahwa cinta adalah segalanya. Iman kepada Allah lah yang
harus kita utamakan di atas hal-hal lainnya, termasuk urusan cinta agar pernikahan kita
mendapat kankeberkahan.

Anda mungkin juga menyukai