Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TUGAS PANCASILA

DISUSUN OLEH :

IWAN PRATAMA (2100011044)


SITI USWATUN HASANAH (210011065)
KHARISMA MIFTAH DESTIANI (2100011028)
ELINTA TRI AGUSTINE (2100011066)
DHEA NOVITA (2100011013)
MUHAMMAD SYAHROFUL ANANS(2100011033)
ROSITA ERIC
BETHARI TAUFIQAH SYIFA (2100011021)
SAFIRA KHAIRUNNISA (2100011037)

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN


2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT kami sebagai penulis makalah ucapkan karena
berkat rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan tugas
makalah pancasila dengan judul “simbol-simbol pancasila dan pancasila sebagai
sistem filsafat”. tugas makalah ini merupakan tugas makalah yang bertujuan untuk
mengetahui apa sih simbol simbol pancasila serta arti dan makna yang tergantung
didalam nya dan bagaimana sih pancasila sebagai sistem filsafat itu. Dalam proses
penyelesaian penulis mendapatkan kendala namun berkat kerja sama antara kelompok
kendala tersebut bisa kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Penulis juga tidak akan mampu menyelesaikan laporan ini tanpa ada bantuan dari
pihak-pihak yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Allah SWT yang lebih mana memberikan nikmat sehat dan masih memberikan
umur yang panjang kepada kami sebagai penulis sehingga dapat menyelesaikan
laporan makalah tentang pancasila dengan baik dan tepat waktu.
2. Kepada kedua orang tua kami yang selalu memberikan support maupun doa kepada
kami agar kami dapat menyelesaikan makalah tentang pancasila dengan baik tanpa
kekurangan sesuatu apapun.
3. Kepada dosen mata kuliah pancasila universitas ahmad dahlan bapak hendra
hermawan yang telah bersedia memberikan materi perkuliahan kepada kami seluruh
mahasiwa universitas ahmad dahlan tentang matakuliah pancasila.
4. Kepada teman kami semua dan kelompok kami yang telah membantu dengan cara
mencari materi saling sharing tentang materi yang akan dijadikan makalah pancasila.

Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan serta mungkin dalam pembahasan
materi makalah pancasila ini pasti masih banyak sekali kekurangan mungkin dalam
penyusunan kata-kata penulisan dan mungkin nanti dalam penyampaian materi dan
masih banyak sekali yang masih perlu dibenahi dalam pembuatan makalah.
Kesempatan hanya milik Allah SWT semata, oleh karena itu penulis meminta maaf
atas kekurangan dan kesalahan pada proses pembuatan makalah. Penulis juga
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semoga makalah ini bisa digunakan dengan baik dan selalu menjadi bermanfaat untuk
menambah pengetahuan kita semua.

Yogyakarta 04 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman judul..……………………………………………………i
Kata pengantar…………………………………………………….ii
Daftar isi…………………………………………………………..iii

BAB I :PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang…………………………………………...1


1.2 Tujuan penulisan…………………………………………1

BAB II :PEMBAHASAN
2.1 Simbol sila pertama………………………………………..2-3
2.2 Simbol sila kedua………………………………………….3-4-5
2.3 Simbol sila ketiga………………………………………….5
2.4 Simbol sila keempat……………………………………….5-6
2.5 Simbol sila kelima…………………………………………6-7
2.6 Pancasila sistem filsafat…………………………………...7-8

BAB III :PENUTUP


3.1 Kesimpulan………………………………………………….8
3.2 Saran…………………………………………………………8
3.3 Daftar pustaka………………………………………………..9
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama dengan
bangsa indonesia sejak dahulu. Sejarah merupakan deretan peristiwa yang saling
berhubungan. Peristiwa masa lampau saling sangat berhubungan.hal ini berarti semua
kativitas manusia masa lampau berkaitan dengan masa sekarang untuk mewujudkan
masa depan yang lebih baik lagi.
Dasar negara merupakan alas atau fundamen yang menjadi pijakan dan mampu
memberikan kekuatan kepada berdirinya sebuah negara. Negara indonesia dibangun
juga berdasarkan pada suatu landasan atau pijakan yaitu pancasila. Pancasila dalam
fungsinya sebagai dasar negara merupakan sumber kaidah hukum yang mengatur
negara republik indonesia. Termasuk didalamnya seluruh unsur yakni pemerintah
wilayah rakyat. Pancasila.

TUJUAN PENULISAN
Tujuan kami membuat makalah diatas agar bisa saling belajar bagaimana pancasila
sangat penting bagi bangsa indonesia dan apa sih arti dan makna simbol pancasila dan
pancasila sebagai sistem filsafat.agar lebih sedikit menambah informasi tentang
simbol pancasila dan pancasila sebagai sistem filsafat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Simbol Sila Pertama (Bintang)


Pancasila berasal dari bahasa sansekerta dari india (bahasa kasta brahmana) , adapun
bahasa rakyat biasa yaitu bahasa prakerta.
Menurut muhammad yamin pancasila mempunyai 2 macam arti leksikal :
1. Panca artinya lima
2. Syila artinya batu alas , sendi atau dasar
Syila artinya juga bisa peraturan tingkah laku yang baik.

Simbol sila pertama (Bintang)


Lambang “Bintang” melambangkan pancasila sila pertama yang berbunyi
“Ketuhanan yang maha Esa” Simbol bintang tersebut menggambarkan sebuah cahaya,
seperti cahaya kerohanian yang berasal dari Tuhan kepada setiap manusia.

Di bagian bintang, terdapat latar berwarna hitam. Latar tersebut melambangkan warna
alam yang asli yang memiliki Tuhan, bukanlah sekadar rekaan manusia, tetapi sumber
dari segalanya dan telah ada sebelum segala sesuatu di dunia ini ada.mengandung
maksud agar warga negara Indonesia terus meningkatkan keimanan dan
ketakwaannya atas dasar agama dan kepercayaan masing-masing. Hal ini sesuai
dengan pandangan hidup dan perpektif kehidupan berbangsa yang bersifat religius.
Nilai-nilai yang dikembangkan untuk membangun warga bangsa Indonesia yang
bermartabat, yakni nilai keimanan dan ketakwaan, toleransi dan kerukunan antar umat
beragama, saling hormat menghormati.
Lima sudut pada bintang tersebut mewakili agama-agama besar yang ada di
Indonesia dan sebagai simbol bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang
bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan keyakinan masing-masing
Lima lengan bintang melambangkan aspek kehidupan berupa bumi, udara, api, air,
dan yang lengan yang mengarah ke atas adalah ketuhanan. Sehingga ketuhanan
merupakan suatu hal yang bisa menyatukan keempat elemen kehidupan tersebut.
Ketuhanan juga menjadi hal pertama yang membuat Indonesia dapat merdeka,
berdaulat, bersatu, makmur, dan juga adil. Adapun warna emas pada bintang
merupakan warna yang luhur.
Dilansir dari About Colors, warna emas melambangkan kejayaan, kebijaksanaan,
optimisme, kelimpahan, pengetahuan, spiritualitas, dan pemahaman yang mendalam
tentang diri serta jiwa. Lambang bintang emas pada sila Ketuhanan Yang Maha Esa
berarti bahwa semua warga Indonesia berhak memeluk agama manapun tanpa
paksaan siapapun, asalkan tetap patuh pada ketuhanan. Maka dapat disebut bahwa
lambing bintang sila pertama berarti bahwa Indonesia adalah negara ketuhanan, di
mana umat beragama manapun merupakan salah satu kekuatan bangsa. Sila pertama
mempersatukan seluruh agama dalam kedaulatan dengan Pancasila sebagai dasar
negara.

Makna Sila Pertama Pancasila

"Ketuhanan yang Maha Esa" dalam sila pertama pancasila berarti kita sebagai bangsa
Indonesia harus mengakui adanya Tuhan yang menciptakan semesta beserta isinya. Di
Indonesia, semua orang harus memiliki kepercayaan terhadap Tuhan dan masing-
masing agama yang dianut.Ada enam agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam,
Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

Penerapan sila pertama dalam kehidupan sehari-hari contohnya:


1. Beribadah sesuai kepercayaan yang dianut.
2. Menghargai dan menghormati agama dan kepercayaan orang lain yang berbeda
dengan kita.
3. Saling tolong menolong tanpa membeda-bedakan agama dan kepercayaan yang
dianut.
Simbol sila kedua (Rantai)

Rantai emas melambangkan sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai emas
berlatar merah terletak di bagian kanan bawah perisai. Rantai emas terdiri atas mata
rantai yang berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk
lingkaran.

Rantai dalam simbol Pancasila sila kedua melambangkan bahwa setiap manusia, laki-
laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu menjadi kuat
seperti sebuah rantai. Mata rantai segi empat melambangkan laki-laki, sementara mata
rantai lingkaran melambangkan perempuan.

Rantai dalam simbol Pancasila sila kedua juga memiliki makna manusia yang
berkemanusiaan dalam filosofi Pancasila adalah manusia yang dapat menerapkan nilai
kemanusiaan ke dalam bentuk sikap tindak yang mengakui persamaan derajat, dengan
mengembangkan sikap saling mencintai, bersikap tenggang rasa, dan tidak semena-
mena dengan orang lain.

Rantai menjadi simbol sila kedua Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan
lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran.

Keterkaitan itu memiliki makna bahwa bangsa Indonesia saling terkait erat, saling
bahu-membahu, dan saling membutuhkan.

Nilai Pancasila pada sila kedua yakni saling tolong-menolong. Hal ini sesuai dengan
simbol mata rantai yang saling berkait yang menggambarkan bahwa setiap manusia,
laki-laki dan perempuan, membutuhkan satu sama lain dan perlu bersatu sehingga
menjadi kuat seperti sebuah rantai.
Rantai Emas memiliki mata rantai yang berbentuk segi empat yang melambangkan
laki-laki, dan lingkaran yang melambangkan perempuan. Jika diperhatikan, mata
rantai tersebut saling berkaitan.
Makna rantai emas sebagai lambang sila ke 2 adalah setiap manusia, baik laki-laki
maupun perempuan, membutuhkan satu sama lain untuk menjalani kehidupan sebagai
manusia sosial.
Rantai emas merupakan lambang dari sila kedua yang berbunyi 'Kemanusiaan yang
adil dan beradab'. Mata rantai dalam simbol tersebut berbentuk persegi dan lingkaran
yang saling mengaitkan.

Mata rantai berbentuk persegi empat merupakan lambang laki-laki, sedangkan mata
rantai lingkaran menggambarkan perempuan.

Mata rantai yang saling mengaitkan melambangkan hubungan timbal balik antarumat
manusia, baik laki-laki maupun perempuan.

Makna Sila Kedua 'Kemanusiaan yang Adil dan Beradab':

1. Setiap manusia Indonesia mengakui dan menghormati adanya martabat manusia


lain.
2. Memanusiakan manusia dan melihat manusia lain sebagai makhluk Tuhan.
3. Menjunjung tinggi prinsip keadilan dalam berhubungan dengan manusia lain.
4. Menerapkan perilaku yang beradab.
5. Menjaga adab dan sopan santun dalam berhubungan sosial.

Simbol sila ketiga (pohon beringin)


Pohon beringin melambangkan sila persatuan Indonesia. Simbol pohon beringin
berwarna hijau dengan latar berwarna putih yang letaknya dibagian kanan atas
pancasila. Simbol ini digunakan sebagai lambang sila ke-3 karena pohon beringin
merupakan pohon yang besar serta banyak digunakan sebagai tempat berteduh. Ini
artinya pohon beringin sebagai sila ke-3 diartikan sebagai pohon yang bisa menjadi
tempat 'berteduh' dan 'bernaung' bagi seluruh warga negara Indonesia.
Selain itu, pohon beringin juga memiliki sulu dan akar yang menjalar kesegala
arah, ini dimaknai sebagai keragaman suku bangsa yang ada bisa menyatu dinegara
Indonesia.
Simbol sila keempat (kepala banteng)

Sila ke-4 yang berbunyi ‘’kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan’’ dilambangkan dengan kepala.banteng.
Banteng merupakan hewan social yang suka berkumpul, sama halnya dengan manusia
cetusan Bung Karno dimana pangambilan keputusan yang dilakukan secara
musyawarah, kekeluargaan, dan gotong royong. Salah satu inti dari sila keempat ialah
musyawarah dan ini dapat tercapai apabila ada suatu perkumpulan. Selain itu, banteng
juga dikenal sebagai hewan yang kuat. Filosofinya jika musyawarah di Indonesia
berjalan dengan baik maka Indonesia pun akan Bersatu.
Nilai-nilai yang terkandung pada sila keempat ini, antara lain: demokrasi persamaan,
mengutamakan kepentingan negara, tidak memaksakan kehendak, musyawarah untuk
mufakat, gotong royong dan semangat kekeluargaan, kesantunan dalam
menyampaikan pendapat, jujur dan tagging jawab.
Keputusan tepat yang di buat saat melakukan musyawarah akan memudahkan
Indonesia untuk mencapai satu tujuan yang sama. Oleh karena itu tidak heran jika
kepala banteng jadi pilihan yang tepat untuk melambangkan sila keempat Pancasila.
Makna Kepala Banteg
1. Sering Berkumpul
Lambang banteng di ambil karena hewan yang suka berkumpul. Dalam satu
kelompok, terdapat 10-12 ekor banteng. Selain itu banteng juga merupakan
hewan asli Indonesia. Sehingga menggambarkan masyarakat yang suka
berkumpul dan musyawarah untuk mendiskusikan sesuatu.

2. Memiliki Rasa Sosial Tinggi


Banteng juga digambarkan hewan yang mempunyai social yang tinggi dan
kawanan yang kuat. Banteng menggambarkan masyarakat Indonesia yang
memiliki jiwa sosail yang tinggi, peduli terhadap orang lain.

Contoh sila keempat Pancasila dalam lingkungan masyarakat, yakni:


a. Mengutamakan keputusan dari hasil musyawarah.
b. Tidak memaksakan kehendak.
c. Melaksanakan musyawarah mufakat.
d. Menghormati dan menjunjung tinggi hasil musyawarah.
Simbol kepala banteng menjadi bukti masyarakat Indonesia yang berjiwa
social dan menjunjung tinggi permusyawaratan dalam setiap memutuskan
suatau masalah.

Simbol sila kelima (padi dan kapas)

Padi dan kapas


: keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia

Padi dan kapas melambangkan pangan dan sandang yang merupakan kebutuhan
pokok semua rakyat indonesia tanpa melihat status atau kedudukan.

Padi(beras) melambangkan pangan dan sandang yang merupakan makanan pokok


masyarakat indonesia yang biasa dikonsumsi sehari hari dapat dikatakan bahwa padi
merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat indonesia.

Kapas merupakan bahan baku yang digunakan untuk pembuatan pakaian.(dibuat


menjadi benang dahulu lalu dijahit menjadi pakaian) jika kebutuhan pangan dan
sandang rakyat sudah terpenuhi dengan baik , maka rakyat indonesia sudah bisa
dikatakan sebagai negara makmur.

Secara keseluruhan pangan dan sandang rakyat wajib terpenuhi dan karena alasan
tersebut padi dan kapas dijadikan sebagai lambang sila kelima pancasila yang
berbunyi keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Pancasila juga sebagai dasar negara dan ideologi negara, wajib bagi bangsa indonesia
untuk memahami nilai dari pancasila.

Tak hanya cukup dipahami nilai pancasila , tetapi harus kita terapkan dakam
kehidupan sehari hari.
Contoh perilaku sesuai sila kelima pancasila :

1. Memiliki kemauan untuk menolong dan membantu orang lain, tetapi harus
disesuaikan pada kemampuan diri sendiri. Jika tidak mampu jangan dipaksakan.
2. Selalu menghargai hasil karya orang lain.
3. Tidak bertindak semena mena kepada orang lain
4. Selalu menghormati hak dan kewajiban orang lain
5. Suka bekerja keras
6. Saling tolong menolong sesama

PANCASILA SEBAGAI SISTEM KEFILSAFATAN

Dalam uraian terdahulu sistem kefilsafatan adalah suatu kumpulan dari ajaran-ajaran
tentang kenyataan yang saling berhubungan sehingga menjadi kesatuan komprehensif,
yang di maksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dimensi subjektif
ditentukan oleh pelaku atau pembentuk suatu sistem tersebut berdasarkan kesadaran
dari pelaku untuk menetapkan tujuan idealnya masing masing.
Dalam Pancasila terdiri dari lima sila yaitu
1. Ketuhanan yang maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakialan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Setiap sila tidak dapat dipisahkan dari satu kesatauannya. Pada dasarnya yang menjadi
subjek Atau pendukung dari lima sila ini adalah manusia sebagai manusia. Manusia
adalah unsur mutlak yaitu unsur yang tidak dapat digantikan. Adapun inti setiap
masing-masing sila Pancasila adalah penjelmaan atau realisasi bahwa pada setiap
unsur Pancasila, manusia menempati kedudukan yang mutlak.
“Jadi, tidaklah benar bahwa ajaran lima sila itu hanya satu kumpulan barang yang
baik-baik belaka,danbercerai berai seperti pasir ditepi pantai. Tidaklah begitu saudara-
saudara., semuanya kelima sila itu adalah tersusun dalam. suatu perumusan pikiran
filosofi yang harmonis" (Muhammad Yamin,1958)
Pancasila merupakan hasil pemikiran manusia Indonesia secara mendalam.,
sistematik dan menyeluruh tentang kenyataan. Setiap sistem kefilsafatan pada
hakikatnya mencerminkan pandangan sesuatu kelompok atau sesuatu bangsa.
Terbentuknya sistem kefilsafatan ini juga dipengaruhi oleh lingkungan fisik,
sosial dan spiritual tempat bangsa ini hidup. Pancasila merupakan pencerminan
pandangan Bangsa Indonesia dalam menghadapi realitas. Secara tegas
dalamPancasila tercermin pandangan Bangsa Indonesia mengenai "Tuhan",
"manusia", "satu", "rakyat" dan "adil".
Filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bernegara. Dan filsafat Pancasila juga mengandung pandangan, nilai
dan pemikiran dapat yang di substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila.

Pengertian filsafat menurut para ahli


1 menurut Soekarno Hatta filsafat Pancasila merupakan filsafat asli dari Indonesia
yang diambil dari budaya dan tradisi di Indonesia dan akulturasi budaya India Hindu
Budha barat dan Arab
2 menurut Soeharto filsafat Pancasila ialah dimulai mengalami perubahan melalui
para filsuf yang lahir dari dekdikBud
3 menurut roeslan Abdul Gani abdulgani Pancasila itu adalah filsafat dari negara
yang terlahir dari ideologi seluruh bangsa dan rakyat Indonesia
4 notonogoro mengatakan bahwa filsafat Pancasila memberikan pengetahuan dan
pengertian ilmiah mengenai hakikat Pancasila
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pancasila memiliki nilai-nilai yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari
dan juga sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
Penanaman serta penerapan nilai pancasila sangat penting dan diperlukan dalam
membentuk kepribadian generasi bangsa yang berkarakter dan bermoral serta mampu
bersaing dalam segala bidang.
Dan dapat banyak sekali nilai-nilai dan makna dari simbol pancasila serta bagaimana
pancasila sebagai sistem kefilsafatan.

3.2 SARAN
Diharapkan sebagai generasi muda atau generasi penerus bangsa harus bisa
menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila tidak hanya sebatas
mengetahui saja namun juga melaksanakan didalam kehidupan. Dan harus diterapkan
pendidikan karakter yang harus kita tanamkan sejak dini agar kelak nilai pancasila
akan melekat dalam karakter dan kepribadian diri tiap individu dalam bermasyarakat
agar senantiasa tercipta bangsa indonesia yang damai tentram tanpa adanya
perpecahan sedikitpun dalam masalah apapun.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai