Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PANCASILA MEMAHAMI KONSEP DAN

URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA

KELOMPOK 1

Nama Anggota : 1. Lily Aulia


2. Zakira Surani
Mata Kuliah : Pancasila
Dosen Matakuliah : Fadela Septi Wahyuni, M.Pd

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA


PROGRAM PENDIDIKAN D4

I
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA TAHUN 2023/2024

KATA PENGANTAR

Puji syukjur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmatnya
dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “memahami konsep
dan urgensi pendidikan pancasila” guna untuk memenuhi tugas kelompok 1 untuk
mata kuliah Pancasila. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah tidak
terlepas dari bantuan dan bimbingan dari Ibu Fadela Septi Wahyuni, M.Pd dengan
tulus dalam memberikan materi dan saran sehingga makalah ini dapat terselaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari Ibu. Kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kami dalam mengembangkan skill dan
pengalaman kami. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya pada dosen mata kuliah Pancasila Ibu Fadela Septi Wahyuni,
M.Pd yang telah memberikan tugas terhadap kami.

Palembang,07 Oktober 2023

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................II

DAFTAR ISI III

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5

2.1 URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA.................................................5

2.2 ALASAN DIPERLUKANNYA PENDIDIKAN PANCASILA..............6

2.3 DINAMIKA DAN TANTANGAN PENDIDIKAN PANCASILA.........8

2.4 ESSENSI DAN URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA UNTUK


MASA DEPAN............................................................................................9

BAB III PENUTUP..............................................................................................11

3.1 KESIMPULAN.......................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

III
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Di dalam hidup berbangsa dan bernegara terkadang masyarakat merasa
binggung di mana yang lebih penting antara bangsa dan Negara dan
terkadang malah menyepelekan keduanya. Negara adalah organisasi
kekuasaan dari persekutuan hidup manusia, sedangkan bangsa lebih
menunjuk pada persekutuan hidup manusia. Suatu Negara pasti mempunyai
identiitas nasional sendiri-sendiri yang berbeda antara Negara yang satu
dengan Negara yang lain karena, identitas nasional suatu bangsa
menunjukkan kepribadian suatu bangsa tersebut. Pancasila adalah jati diri
bangsa Indonesia, sebagai filsafah, ideology, dan alat pemersatu bangsa
Indonesia.
Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar Negara, dan pemersatu
bangsa Indonesia yang majemuk Pancasila yang berarti lima dasar atau lima
asas, adalah nama dasar ngara kita, Negara republik Indonesia. Nama
pancasila itu sendiri sebenarnya tidaklah terdapat baik didalam pembukaan
UUD 1945. Namun telah cukup jelas bahwa pancasila yang dimaksud adalah
lima dasar Negara Indonesia, sebagaimana yang tercantum didalam
pembukaaan UUD1945 alenia keempat yang berbunyi.
1. Ketuhanan yang maha esa
2. Kemanusian yang adil yang beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Pendidikan pancasila termasuk mata kuliah yang banyak terkena imbas
proses reformasi. Bukan hanya materinya yang banyak berubah. Perubahan
materi pendidikan pancasila menyangkut amandemen terhadap UUD 1945
tentang ketatanegaran dan hak asasi manusia.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA


Pendidikan Pancasila bertujuan untuk memberikan pemahaman benar akan
Pancasila. Tidak disadari, sering Pancasila yang diajarkan akan Pancasila
yang tidak benar, yang merupakan bentuk tersamar dari ideology yang justru
bertentangan dengan Pancasila. Oleh sebab itu Pancasila yang diajarkan
dalam Pendidikan Pancasila adalah Pancasila yang dapat
dipertanggungjawabkan secara juridis-konstitusional dan obyektif-ilmiah.
Secara yuridiskonstitusional Pancasila adalah dasar Negara yang merupakan
dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara.

Secara obyektif-ilmiah Pancasila adalah paham filsafat yang dapat


diuraikan dan diterima secara rasional. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yang diejawantahkan dalam PP No.19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan menetapkan kurikulum tingkat Satuan
Perguruan Tinggi wajib memuat mata kuliah pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia serta bahasa Inggris. Pendidikan
kewarganegaraan memuat pendidikan Pancasila sebagai landasan pengenalan
mahasiswa terhadap ideologi negara.

Agar tidak terjadi kesalahpahaman, dikelurkan Instruksi Presiden (Inpres)


No.12 Tahun 1968. Inpres ini menyatakan bahwa Pancasila yang resmi
adalah Pancasila yang tata urutan sila-silanya terdapat pada alinea 4
Pembukaan UUD 1945, yang berbunyi:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

5
2.2 ALASAN DIPERLUKANNYA PENDIDIKAN PANCASILA
Alasan diperlukannya pendidikan pancasila adalah untuk membangun
generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila dan agar mahasiswa mampu berpartisipasi dalam upaya mencegah
dan menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan damai.
Dalam kehidupan politik, para elit politik (eksekutif dan legislatif) mulai
meninggalkan dan mengabaikan budaya politik yang santun, kurang
menghormati fatsoen politik dan kering dari jiwa kenegarawanan. Hal tersebut
menunjukkan betapa pentingnya Pancasila diselenggarakan di perguruan
tinggi untuk menanamkan nilai-nilai moral Pancasila kepada generasi penerus
citacita bangsa.

Dengan demikian, pendidikan Pancasila diharapkan dapat memperkokoh


modalitas akademik mahasiswa dalam berperan serta membangun pemahaman
masyarakat, antara lain:

1. Kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk dalam negeri


2. Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang
3. Kesadaran pentingnya semangat kesatuan persatuan (solidaritas)
nasional
4. Kesadaran pentingnya norma-norma dalam pergaulan
5. Kesadaran pentingnya kesahatan mental bangsa
6. Kesadaran tentang pentingnya penegakan hukum
7. Menanamkan pentingnya kesadaran terhadap ideologi Pancasila.
Penanaman dan penguatan kesadaran nasional tentang hal-hal tersebut
sangat penting karena apabila kesadaran tersebut tidak segera kembali
disosialisasikan, diinternalisasikan, dan diperkuat implementasinya, maka
masalah yang lebih besar akan segera melanda bangsa ini, meskipun pada
tataran implementasinya, mengalami pasang surut pemberlakuannya, tetapi
sejatinya pendidikan Pancasila harus tetap dilaksanakan dalam rangka
membentengi moralitas bangsa Indonesia. Kcerdasan tidak hanya mencakup
intelektual, tetapi juga mencakup pula kecerdasan emosional, dan kecerdasan
spiritual yang menjadi dasar bagi pengembangan kecerdasan bangsa dalam
bentuk kecerdasan ideologis.

6
Secara spesifik, tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di
perguruan tinggi adalah untuk:

1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi


bangsa melalui revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma
dasar kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai-nilai
dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik
Indonesia, dan membimbing untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari
solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara melalui sistem pemikiran yang berdasarkan
nilai-nilai Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945.
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi
nilainilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air, dan
kesatuan bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang
demokratis, berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila,
untuk mampu berinteraksi dengan dinamika internal daneksternal
masyarakat bangsa Indonesia (Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, 2013: viii).

Selanjutnya, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012,


tentang pendidikan tinggi, memuat penegasan tentang pentingnya dan
ketentuan penyelenggaraan pendidikan Pancasila sebagaimana termaktub
dalam pasal-pasal berikut:

1. Pasal 2, menyebutkan bahwa pendidikan tinggi berdasarkan Pancasila,


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
2. Pasal 35 ayat (3) menegaskan ketentuan bahwa kurikulum pendidikan
tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memuat mata
kuliah: agama, Pancasila, kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia.

7
Dengan demikian, keberadaan mata kuliah pendidikan Pancasila
merupakan kehendak negara, bukan kehendak perseorangan atau golongan,
demi terwujudnya tujuan negara.

2.3 DINAMIKA DAN TANTANGAN PENDIDIKAN PANCASILA


pancasila membuktikan diri sebagai cara pandang dan metode ampuh bagi
seluruh bangsa Indonesia untuk membendung trend negatif perusak asas
berkehidupan bangsa. Tantangan yang dahulu dihadapi oleh Pancasila sebagai
dasar negara, jenis dan bentuknya sekarang dipastikan akan semakin kompleks
dikarenakan efek globalisasi. Globalisasi menurut Ahmad, M. (2006) adalah
perkembangan di segala jenis kehidupan dimana batasan batasan antar negara
menjadi pudar dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK).

Dengan perkembangan Informasi yang begitu cepat, tantangan yang


diterima oleh ideologi pada saat ini juga menjadi sangat luas dan beragam.
Sebagai contoh, beragamnya banyak agama di Indonesia yang terkadang
menjadi alasan pemicu konflik horizontal antar umat beragama, ekonomi yang
mulai berpindah dari sistem kekeluargaan contohnya pasar tradisional yang
menjadi sistem kapitalisme dimana keuntungan merupakan tujuan utama,
paham komunisme, liberalisme, terorisme, chauvinisme. Masalah-masalah
tersebut bertentangan dengan semua nilai yang terkandung dalam pancasila
sebagai dasar negara.

Peran pancasila yang pertama pada dasarnya adalah Pancasila digunakan


sebagai penyaring informasi yang beragam. Bahwa kita memiliki budaya dan
pedoman yang harus tetap dijaga sebagai sebuah identitas bahwa kita adalah
bangsa indonesia. Pancasila menjaga nilai-nilai normative, filosofis, ideologis
bangsa Indonesia agar tetap sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang terjadi pada era globalisasi sekarang ini. Pancasila
seharusnya juga menjadi batasan pandangan yang seharusnya dimiliki oleh
setiap warga negara.

8
Banyak kalangan yang lupa akan budaya dan bahasa daerah dikarenakan
pengaruh globalisasi yang sangat hebat, sehingga mengikis ide tentang jati diri
bangsa sebagai bangsa Indonesia ini. alasan selanjutnya mengapa Pancasila
sudah mulai dilupakan adalah terjadinya euforia reformasi sebagai akibat
traumatik masyarakat terhadap penyalahgunaan kekuasaan di masa lalu yang
mengatasnamakan Pancasila.

2.4 ESSENSI DAN URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA

UNTUK MASA DEPAN


Generasi penerus melalui Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
diharapkanakan mampu mengantisipasi hari depan yang senantiasa berubah
dan selalu terkait dengan konteks dinamika budaya, bangsa, negara, dalam
hubungan internasional serta memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk
bela negara dan memiliki pola pikir, pola sikap dan perilaku yang cinta tanah
air berdasarkan Pancasila. Semua itu diperlakukan demi tetap utuh dan
tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Tujuan utama Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah untuk


menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang
cinta tanah air, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri warga
negara Republik Indonesia. Hak dan kewajiban warga negara, terutama
kesadaran bela negaraakan terwujud dalam sikap dan perilakunya bila ia dapat
merasakan bahwa konsepsi demokrasi dan hak asasi manusia sungguh–
sungguh merupakan sesuatu yang paling sesuai dengan kehidupannya sehari–
hari.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan


sikap mental yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini
disertai dengan perilaku yang :

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta


menghayati nilai–nilai falsafah bangsa

9
2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
3. Rasional, dinamis, dan sadar akanhak dan kewajiban sebagai warga
negara.
4. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni untuk
kepentingan kemanusiaan, bangsa dan negara. Dalam perjuangan non
fisik, harus tetap memegang teguh nilai–nilai ini disemua aspek
kehidupan, khususnya untuk memerangi keterbelakangan, kemiskinan,
kesenjangan sosial, korupsi, kolusi, dan nepotisme; menguasai
IPTEK, meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memiliki
daya saing; memelihara serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
dan berpikir obyektif rasional serta mandiri.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Pendidikan Pancasila bertujuan untuk memberikan pemahaman benar akan
Pancasila. Tidak disadari, sering Pancasila yang diajarkan akan Pancasila yang
tidak benar, yang merupakan bentuk tersamar dari ideology yang justru
bertentangan dengan Pancasila. Oleh sebab itu Pancasila yang diajarkan dalam
Pendidikan Pancasila adalah Pancasila yang dapat dipertanggung jawabkan
secara yuridis-konstitusional dan obyektif-ilmiah. Secara yuridis-
konstitusional Pancasila adalah dasar Negara yang merupakan dasar dalam
penyelenggaraan pemerintahan Negara. Secara obyektif-ilmiah Pancasila
adalah paham filsafat yang dapat diuraikan dan diterima secara rasional.

11
DAFTAR PUSTAKA

Laurensius Arliman S, Komnas HAM dan Perlindungan Anak Pelaku Tindak


Pidana,
Deepublish, Yogyakarta, 2015.
Laurensius Arliman S, Penguatan Perlindungan Anak Dari Tindakan Human
Trafficking Di Daerah Perbatasan Indonesia, Jurnal Selat, Volume 4,
Nomor 1, 2016.
Laurensius Arliman S, Problematika Dan Solusi Pemenuhan Perlindungan Hak
Anak Sebagai Tersangka Tindak Pidana Di Satlantas Polresta
Pariaman, Justicia Islamica, Volume 13, Nomor 2, 2016.
Laurensius Arliman S, Kedudukan Ketetapan MPR Dalam Hierarki Peraturan
PerundangUndangan Di Indonesia, Lex Jurnalica, Volume 13, Nomor
3, 2016.
Larensius Arliman S, Koordinasi PT. Pegadaian (Persero) Dengan Direktorat
Reserse Narkoba Polda Sumbar Dalam Penimbangan Barang Bukti
Penyalahgunaan Narkotika, UIR Law Review, Volume 4, Nomor 2,
2020,

https://doi.org/10.25299/uirlrev.2020.vol4(1).3779

https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/mkwu/8-PendidikanPancasila.pdf

https://malvaspalette.wordpress.com/2017/11/05/menggali-sumber-historis
sosiologispolitik-pendidikanpancasila/

http://yudharatama.blogspot.com/2017/09/menggali-sumber-historis-
sosiologis.html

https://brainly.co.id/tugas/12817252

https://leman2311.wordpress.com/2018/04/08/menggali-sumber-historis-sosiologis
politistentang-pancasila-sebagai-ideologi-pancasila

12

Anda mungkin juga menyukai