Anda di halaman 1dari 8

Pancasila Sebagai Ideologi Negara

A. Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Pancasila sebagai ideologi negara berarti Pancasila dijadikan pedoman oleh masyarakat
Indonesia dalam menjalankan kehidupannya. Nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas
Pancasila menjadi landasan masyarakat dalam bersosialisasi, kehidupan beragama, hak asasi
manusia, dan bekerja sama.

Ideologi juga disebut a system of ideas yang akan mengatur seluruh hasil pemikiran tentang
kehidupan, lalu melengkapinya dengan berbagai sarana juga kebijakan serta strategi, dimana
tujuan yang ingin dicapai disesuaikan dengan kenyataan nilai-nilai yang ada dalam filsafat
yang menjadi sumbernya.

Berarti dapat disimpulkan bahwa ideologi merupakan hasil pemikiran yang isinya mencakup
nilai-nilai tertentu demi mencapai sebuah tujuan tertentu yang ingin dicapai. Ideologi disebut
juga sebagai identitas dari sebuah negara. Karena ideologi sebenarnya memiliki fungsi yang
sangat penting untuk sebuah negara, dimana ideologi digunakan sebagai sebuah hal yang
memperkuat identitas sebuah masyarakat negara.

B. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari bahasa Yunani yang diambil dari 2 kata, idea dan logos. Idea berarti
ide, gagasan, buah pikir, atau konsep. Sedangkan logos berarti hasil pemikiran. Jadi
berdasarkan bahasa, ideologi adalah ilmu yang mencakup ilmu kajian asal mula, juga hakikat
buah pikir atau gagasan.

Ideologi juga disebut a system of ideas yang akan mengatur seluruh hasil pemikiran tentang
kehidupan, lalu melengkapinya dengan berbagai sarana juga kebijakan serta strategi, dimana
tujuan yang ingin dicapai disesuaikan dengan kenyataan nilai-nilai yang ada dalam filsafat
yang menjadi sumbernya.

Berarti dapat disimpulkan bahwa ideologi merupakan hasil pemikiran yang isinya mencakup
nilai-nilai tertentu demi mencapai sebuah tujuan tertentu yang ingin dicapai. Ideologi disebut
juga sebagai identitas dari sebuah negara. Karena ideologi sebenarnya memiliki fungsi yang
sangat penting untuk sebuah negara, dimana ideologi digunakan sebagai sebuah hal yang
memperkuat identitas sebuah masyarakat negara.

C. Fungsi Ideologi
Seperti halnya kartu identitas yang umumnya dimiliki setiap orang sebagai tanda pengenal,
ideologi juga dapat digunakan sebagai tanda pengenal dari sebuah bangsa. Selain itu, ideologi
memiliki fungsi lainnya, yaitu fungsi kognitif dan orientasi dasar. Sebagai fungsi kognitif
berarti ideologi dapat dijadikan sebuah landasan bagi suatu bangsa dalam berkehidupan
dunia.

Fungsi orientasi dasar berarti ideologi merupakan hal yang dapat dijadikan sumber wawasan
dan makna bagi rakyat, juga dapat menjadi pembimbing bagi rakyatnya dalam mencapai
tujuan. Ideologi memiliki kedudukan yang sentral bagi setiap bangsa. Hal tersebut
disebabkan ideologi peranannya mencakup berbagai hal dan menjadi pedoman bagi
masyarakat dalam mencapai tujuannya.

Peran lain yang dimiliki ideologi adalah sebagai alat dalam pencegahan terjadinya berbagai
konflik dalam masyarakat. Tentunya hal ini dengan tujuan agar masyarakat dapat tetap hidup
dalam rasa tentram sekaligus memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Ideologi juga memiliki
peranan sebagai pemersatu bangsa. Karena pada dasarnya tiap bangsa di dunia memiliki
keberagaman suku, bahasa, adat, budaya, dan agama.

Ideologi disini berperan sebagai pemersatu keberagaman yang ada agar masyarakat. Tentu
saja hal tersebut memiliki tujuan agar tercipta kehidupan bernegara yang baik. Ideologi
sebagai identitas bangsa Indonesia terlihat dari ideologi Pancasila yang dimiliki. Ideologi
Pancasila dirumuskan oleh Panitia Sembilan berdasarkan pidato oleh Ir. Soekarno.

D. Kedudukan Pancasila dalam Bernegara


Dalam perumusan Pancasila sebagai ideologi negara merupakan proses yang panjang,
berbagai penafsiran filosofis serta ideologis dilakukan agar mencapai nilai-nilai yang kita
kenal hingga sekarang. Buku berjudul Pancasila oleh Prof. Drs. H. Achmad Fauzi DH.M.A
akan membantu Grameds memahami lebih dalam mengenai Pancasila sebagai ideologi
nasional.
Pancasila sendiri memiliki beberapa kedudukan dalam kehidupan bernegara masyarakat
Indonesia, yaitu:

1. Sebagai jiwa bangsa Indonesia


2. Sebagai ciri dari pribadi bangsa Indonesia
3. Sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia
4. Sebagai dasar negara
5. Sebagai sumber dari dari segala hukum
6. Sebagai perjanjian yang luhur ketika negara Indonesia didirikan
7. Sebagai tujuan atau cita-cita bangsa
Kedudukan ini jelas menyatakan bahwa Pancasila merupakan pedoman bagi masyarakat
Indonesia dalam menjalankan aktivitas kehidupan bernegara. Pancasila adalah petunjuk
dalam kehidupan bernegara bagi masyarakat. Layaknya arah yang tidak pasti dari kapal tanpa
kompas, demikian juga negara akan tanpa arah bila tidak ada Pancasila.

E. Peran Pancasila sebagai Ideologi Negara


Peran Pancasila sebagai ideologi negara memberi bimbingan kepada masyarakat Indonesia
dalam menentukan sikap dan tingkah laku. Nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas
Pancasila dijadikan patokan aturan oleh bangsa ini dalam berbuat di kehidupan
bermasyarakat serta bernegara.

Kedudukan nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas Pancasila adalah sebagai aturan
tentang moral, oleh karena itu pelaksanaannya juga harus berdasarkan pada keyakinan dan
kesadaran penggunanya.

Apabila aturan Pancasila sebagai ideologi negara dilanggar, maka hukumannya adalah berupa
sanksi moral dan sosial. Mereka yang melanggar dan tidak berpedoman pada nilai-nilai
Pancasila tidak akan terkena sanksi hukum. Ada baiknya mereka merasa malu dengan segala
sikap dan tingkah lakunya yang melanggar norma Pancasila.

F. Makna Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Dalam memahami Pancasila sebagai ideologi negara atau dasar Negara Republik Indonesia
lebih dalam, buku berjudul Pancasila dalam Makna dan Aktualisasi oleh Ngadino Surip Dkk
akan membantu Grameds dalam memiliki pemaknaan serta pengetahuan tentang Pancasila.
Adapun makna Pancasila sebagai ideologi negara adalah sebagai berikut ini:

1. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan acuan dalam mencapai cita-cita
yang berkaitan dengan aktivitas kehidupan bernegara.
2. Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila adalah nilai yang berupa kesepakatan bersama,
dan menjadi sarana pemersatu bangsa.

Pancasila sebagai ideologi negara sekaligus menjadi tujuan atau cita-cita terwujudnya
kehidupan bernegara tertuang dalam ketetapan MPR tentang visi Indonesia di masa depan,
yaitu:

1. Visi ideal, merupakan cita-cita luhur bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam
UUD 1945.
2. Visi antara, merupakan visi bangsa Indonesia hingga tahun 2020.
3. Visi lima tahunan, seperti yang telah tercantum dalam GBHN.

Mewujudkan Pancasila sebagai cita-cita bangsa Indonesia, berarti sekaligus menciptakan


bangsa yang taat beragama, penuh kemanusiaan, demokratis, penuh persatuan, adil serta
sejahtera.

G. Ideologi Terbuka dan Tertutup


Ideologi merupakan konsep dasar dan terkini dalam suatu negara. Mendasar karena hampir
semua bangsa tidak lepas dari pengaruh ideologi dalam kehidupannya. Padahal, karena kajian
ideologi tidak pernah ketinggalan zaman. Mengutip Sutrisno dalam Jurnal Pancasila dan
Kewarganegaraan, ideologi secara umum dapat dibagi menjadi dua yaitu ideologi terbuka dan
tertutup.
1. Ideologi Terbuka
Yang berarti bahwa pandangan hidup yang tidak bersifat kaku, bersifat dinamis, serta
fleksibel dalam berkembang dan bertumbuh mengikuti tuntutan perkembangan
zaman. Ideologi ini ada karena bersumber dari nilai–nilai yang terdapat dalam
masyarakatnya, sehingga ideologi ini dapat selalu memenuhi cita–cita bangsa yang
menggunakannya sesuai dengan tuntutan jaman.
2. Ideologi Tertutup
Yang berarti bahwa pandangan hidup yang bersifat kaku, mutlak, dan tidak dapat
dirubah–rubah kembali sehingga ajaran yang menentukan tujuan serta norma politik
dan sosial tidak dapat dipersoalkan lagi. Ideologi inipun ada bukan karena berasal dari
masyarakat itu sendiri melainkan berasal dari keinginan dan cita–cita suatu kelompok
tertentu, sehingga ideologi ini sangat bersifat memaksa, keras, dan sangat mengatur
berbagai bidang kehidupan rakyatnya.

H. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka dan Tertutup


Pancasila sebagai ideologi negara bukan hanya hasil dari pemikiran beberapa orang saja,
namun ideologi Pancasila diturunkan dari nilai-nilai adat istiadat,budaya dan agama bangsa
Indonesia sejak sebelum terbentuknya negara Indonesia. Nilai-nilai inilah yang digali dan
dirumuskan oleh para pendiri negara kemudian dijadikan ideologi negara. Pancasila sebagai
ideologi negara dibagi menjadi dua yaitu, Pancasila ideologi terbuka dan tertutup.
1. Pancasila Ideologi Terbuka
Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak kaku dan tertutup. Intinya
adalah ideologi yang bisa bergerak mengikuti perkembangan zaman. Nilai-nilai yang
terkandung dalam ideologi terbuka bersifat tetap dan tidak berubah atau tidak langsung
berfungsi, sehingga setiap saat harus dieksplisitkan. Sehingga perkembangan ideologi
terjadi dengan interpretasi yang kritis dan rasional.
2. Pancasila Ideologi Tertutup
Ideologi tertutup Pancasila merupakan ide atau cita-cita sekaligus visi yang bersifat mutlak
dan tidak dapat disangkal serta harus diterima dan diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat
tanpa terkecuali. Ideologi Pancasila yang tertutup memiliki karakter totaliter yang
berupaya memantau gerak-gerik setiap masyarakat dan memaksakan kehendaknya kepada
masyarakat. Ideologi tertutup Pancasila juga bersifat apriori dan dialogis, sehingga tidak
dapat dikritisi atau dimodifikasi. Ideologi tertutup Pancasila menuntut ketaatan dan
ketaatan mutlak.

I. Nilai – Nilai Pancasila


Pancasila merupakan merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari, baik dalam pergaulan dengan sesama manusia maupun dengan mengelola lingkungan
hidup.
● Nilai ketuhanan pada sila pertama Pancasila
Sila pertama Pancasila berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila pertama Pancasila
memiliki lambang bintang emas dengan latar hitam. Sila pertama Pancasila
mengandung nilai ketuhanan.
● Nilai kemanusiaan dalam sila kedua Pancasila
Sila kedua Pancasila berbunyi Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila kedua
Pancasila memiliki lambang rantai emas bermata persegi dan bulat yang berkaitan
satu sama lain dengan latar warna merah. Sila kedua Pancasila mengandung nilai
kemanusiaan.
● Nilai persatuan dalam sila ketiga Pancasila
Sila ketiga Pancasila berbunyi Persatuan Indonesia. Sila ketiga Pancasila memiliki
lambang pohon beringin dengan latar warna putih. Sila kedua Pancasila mengandung
nilai persatuan.
● Nilai kerakyatan pada sila keempat Pancasia
Sila keempat Pancasila berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Sila keempat Pancasila memiliki
lambang kepala banteng warna hitam dan putih dengan latar warna merah. Sila kedua
Pancasila mengandung nilai kerakyatan.
● Nilai keadilan dalam sila kelima Pancasila
Sila kelima Pancasila berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila
kelima Pancasila memiliki lambang padi dan kapas dengan latar warna putih. Sila
kelima Pancasila mengandung nilai keadilan.

Studi Kasus dan Solusi

Sila Pertama
Kasus: Terjadinya kasus teror bom yang mengatas namakan suatu agama guna
melukai atau mencelakai orang lain yang dianggap tidak sesua dengan ajaran agama
yang dianut dan melakukan pembenaran atas tindakan yang mereka lakukan atas
nama agama tersebut.

Analisa Kasus: Hal ini terjadi karena ada beberapa orang atau oknum yang
berpikiran bahwa agama/kepercayaan yang mereka anut mutlak kebenerannya dan
agama/kepercayaan yang lain dianggap salah dan untuk memuluskan tujuan khusus
kepentingan kelompok tertentu.
Solusi: Untuk menanggapi kasus ini, seorang manusia atau warga negara harus
berpikiran terbuka bahwa tuha itu Esa, tuhan itu satu, walaupun ada berbagai macam
cara untuk menyembahnya, tetapi semua mempunyai tujuan yang sama menyembah
kepada Tuhan yang maha Esa. Saling menghormati, menerima keberagaman agama
yang ada di Indonesia dan bertoleransi antar pemeluk agama dan tidak berskeptis pada
agama lain.

Sila Kedua
Studi Kasus: Perilaku seks bebas dikalangan remaja dan juga kasus pelecehan
terhadap orang lain

Analisa Kasus: Suatu kasus pengingkaran pada sila kedua ini tampak pada semakin
banyaknya pelecehan terhadap orang lain dalam keragaman permasalahan,
terserapnya perilaku seks bebas yang melanda generasi muda bangsa ini dalam setiap
kesempatan adalah pengaruh dari budaya luar yang telah membudaya di dalam
masyarakat tanpa memperdulikan lagi sebab dan akibatnya.

Solusi Kasus: Pembangunan iman dan karakter yang mulai diajarkan dari pendidikan
keluarga, dunia pendidikan serta lingkungan sekitar yang turut mempengaruhi
perkembangan diri seseorang. Menguatkan landasan iman dan ketakwaan bisa
meminimalisir penyimpangan ini, selain itu penguatan edukasi dari pihak keluarga
atau internal tentang seks juga penting untuk dilakukan.

Sila Ketiga
Studi Kasus: Perkelahian antar pemuda yang melibatkan dua kampung berbeda
karena adanya pertikaian kecil karena salah satu pemuda memeras salah satu pemuda
dari desa tetangga.

Analisa Kasus: Kejadian ini menyalahi persatuan dan kesatuan Indonesia. Gesekan
dalam kehidupan karena adanya perbedaan merupakan hal yang wajar, namun bila
disikapi dengan tidak bijaksana dan memaafkan untuk menjaga kedamaian, maka
gesekan tersebut akan semakin besar dan bisa menyebabkan kerusuhan yang melebar.

Solusi Kasus: Perlu memulihkan kesadaran dari makna sila ketiga yang berbunyi
“persatuan Indonesia” dalam pribadi masyarakat Indonesia agar masyarakat indonesia
menyadari betapa pentingnya persatuan dalam suatu kehidupan berbangsa dan
bernegara demi tetap menjaga persatuan. Pemahaman-pemahaman ini perlu
diterapkan di bangku pendidikan sejak dini.

Sila Keempat
Studi Kasus: Pengangkatan menteri-menteri yang tidak sesuai dengan bidang yang
mereka tekuni
Analisa Kasus: Banyaknya keputusan dari penyelenggara negara tidak berpihak pada
kepentingan kelompok atau partai pemenang pemilu. Demikian juga dalam
memutuskan suatu permasalahan yang menyangkut kehidupan orang banyak dimana
diharapkan terjadi kemufakatan, namun dalam implementasinya penuh dengan intrik-
intrik tertentu dalam pola kerjanya dan berkolaborasi memperhitungkan bagi hasil
semuanya sehingga menimbulkan suatu silang pendapat dan dengan demikian hasil
akhir akan diperebutkan melalui pengambilan suara terbanyak.

Solusi Kasus: Partai pemenang pemilu tidak seharusnya hanya berpihak pada
kepentingan golongan, namun juga harus berpihak pada aspirasi rakyat yang mereka
bawa atau naungi.

Sila Kelima
Studi Kasus: Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme merupakan penyelewangan terhadap
sila ke-5 Pancasila

Analisa Kasus: Berkuasanya kelas-kelas dominan yang menguasai pengendalian


pasar perekonomian Indonesia semakin terpuruknya jalan perekonomian kerakyatan
yang mendukung tumbuhnya industri kecil menengah semakin suram jalannya.
Angan-angan rakyat untuk hidup sejahtera semakin jauh dari realitanya. Karena pada
nyatanya kesejahteraan hanya bisa dinikmati oleh sebagian kecil rakyat Indonesia
yang dekat dengan kekuasaan.

Solusi Kasus: Penegakan hukum dan adil oleh penegak hukum tanpa unsur
konspirasi dan berpihak pada salah satu golongan akan meminimalisir tindakan
korupsi. Kejujuran dan rasa keadilan yang harus diterapkan oleh semua pemegang
kekuasaan akan menciptakan keadilan pada masyarakat.

● sumber: https://www.gramedia.com/literasi/makna-pancasila-sebagai-ideologi-
negara/
● https://www.merdeka.com/jatim/ketahui-perbedaan-ideologi-terbuka-dan-tertutup-
beserta-contohnya-kln.html?page=3
● https://www.kompasiana.com/daffaalfikri4706/5daae4150d82300bdf7db9e2/pancasil
a-sebagai-ideologi-negara
● https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5715673/nilai-nilai-pancasila-pengertian-dan-
contohnya-dalam-kehidupan-sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai