Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari bahasa Yunani yang diambil dari  2 kata, idea dan logos.


Idea berarti ide, gagasan, buah pikir, atau konsep. Sedangkan logos berarti hasil pemikiran. Jadi
berdasarkan bahasa, ideologi adalah ilmu yang mencakup ilmu kajian asal mula, juga hakikat
buah pikir atau gagasan.
Ideologi juga disebut a system of ideas yang akan mengatur seluruh hasil pemikiran
tentang kehidupan, lalu melengkapinya dengan berbagai sarana juga kebijakan serta strategi,
dimana tujuan yang ingin dicapai disesuaikan dengan kenyataan nilai-nilai yang ada dalam
filsafat yang menjadi sumbernya.
Berarti, dapat disimpulkan bahwa ideologi merupakan hasil pemikiran yang isinya
mencakup nilai-nilai tertentu demi mencapai sebuah tujuan tertentu yang ingin dicapai. Ideologi
disebut juga sebagai identitas dari sebuah negara. Karena ideologi sebenarnya memiliki fungsi
yang sangat penting untuk sebuah negara, dimana ideologi digunakan sebagai sebuah hal yang
memperkuat identitas sebuah masyarakat negara.

B. Fungsi Ideologi

Seperti halnya kartu identitas yang umumnya dimiliki setiap orang sebagai tanda
pengenal, ideologi juga dapat digunakan sebagai tanda pengenal dari sebuah bangsa. Selain itu,
ideologi memiliki fungsi lainnya, yaitu fungsi kognitif dan orientasi dasar.
Sebagai fungsi kognitif berarti ideologi dapat dijadikan sebuah landasan bagi suatu
bangsa dalam berkehidupan dunia. Sedangkan, fungsi orientasi dasar berarti ideologi merupakan
hal yang dapat dijadikan sumber wawasan dan makna bagi rakyat, serta dapat menjadi
pembimbing bagi rakyatnya dalam mencapai tujuan.
Ideologi memiliki kedudukan yang sentral bagi setiap bangsa. Hal tersebut
disebabkan ideologi peranannya mencakup berbagai hal dan menjadi pedoman bagi masyarakat
dalam mencapai tujuannya.
Peran lain yang dimiliki ideologi adalah sebagai alat dalam pencegahan terjadinya
berbagai konflik dalam masyarakat. Tentunya hal ini dengan tujuan agar masyarakat dapat tetap
hidup dalam rasa tentram sekaligus memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Ideologi juga memiliki
peranan sebagai pemersatu bangsa. Karena pada dasarnya tiap bangsa di dunia ini memiliki
keberagaman suku, bahasa, adat, budaya, dan agama.
Ideologi disini berperan sebagai pemersatu keberagaman yang ada di masyarakat.
Tentu saja hal tersebut memiliki tujuan agar tercipta kehidupan bernegara yang baik. Ideologi
sebagai identitas bangsa Indonesia terlihat dari ideologi Pancasila yang dimiliki. Ideologi
Pancasila dirumuskan oleh Panitia Sembilan berdasarkan pidato oleh Ir. Soekarno.
C. Kedudukan Pancasila Dalam Kehidupan Bernegara
Pancasila sendiri memiliki beberapa kedudukan dalam kehidupan bernegara masyarakat
Indonesia, yaitu:
1. Sebagai jiwa bangsa Indonesia
2. Sebagai ciri dari pribadi bangsa Indonesia
3. Sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia
4. Sebagai dasar negara
5. Sebagai sumber dari dari segala hukum
6. Sebagai perjanjian yang luhur ketika negara Indonesia didirikan
7. Sebagai tujuan atau cita-cita bangsa
Kedudukan ini jelas menyatakan bahwa Pancasila merupakan pedoman bagi masyarakat
Indonesia dalam menjalankan aktivitas kehidupan bernegara. Oleh sebab itu, dapat dikatakan
bahwa Pancasila adalah petunjuk dalam kehidupan bernegara bagi masyarakat. Layaknya arah
yang tidak pasti dari kapal tanpa kompas, demikian juga negara akan tanpa arah bila tidak ada
Pancasila.
Selain itu, Pancasila juga memiliki nilai sejarah karena proses pembentukannya sebagai
hasil dari perjanjian para wakil golongan ketika mendirikan negara Indonesia. Berdasarkan
kedudukan dan fungsinya yang ternyata begitu penting, maka Pancasila harus dapat dijaga
keluhurannya oleh setiap warga negara.

D. Peran Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Peran Pancasila sebagai ideologi negara memberi bimbingan kepada masyarakat


Indonesia dalam menentukan sikap dan tingkah laku. Nilai-nilai yang terkandung dalam kelima
asas Pancasila dijadikan patokan aturan oleh bangsa ini dalam berbuat di kehidupan
bermasyarakat serta bernegara.
Kedudukan nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas Pancasila adalah
sebagai aturan tentang moral. Oleh karena itu, pelaksanaannya juga harus berdasarkan pada
keyakinan dan kesadaran penggunanya.
Apabila aturan Pancasila sebagai ideologi negara dilanggar, maka hukumannya
adalah berupa sanksi moral dan sosial. Mereka yang melanggar dan tidak berpedoman pada nilai-
nilai Pancasila tidak akan terkena sanksi hukum. Ada baiknya mereka merasa malu dengan
segala sikap dan tingkah lakunya yang melanggar norma Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi negara mengalami beberapa masa perkembangan.
Seperti halnya Pancasila di masa orde lama, Pancasila di masa orde baru, dan Pancasila di era
reformasi. Berbagai pihak dan para ahli sepakat apabila ideologi Pancasila merupakan kumpulan
gagasan yang disepakati bersama dan merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Hasil kesepakatan
yang menyatakan Pancasila sebagai ideologi negara ini yang harus dipertahankan dan
dipraktikkan dalam kehidupan bernegara yang berbeda-beda suku bangsa ini.
Dengan Pancasila sebagai ideologi negara juga berperan dalam pembentukan Undang-
Undang Dasar Negara 1945. Selain itu, Pancasila juga berperan sebagai pedoman dalam
pembuatan Undang-Undang, baik itu pada tingkat daerah atau tingkat nasional. Oleh sebab itu,
dengan adanya Pancasila, maka setiap peraturan perundang-undangan yang telah dibuat harus
berdasarkan suara dari rakyat serta cerminan dari bangsa Indonesia.
Pancasila juga digunakan agar bangsa Indonesia memiliki akar maupun dasar yang kuat
serta memiliki identitas yang jelas dan menjadi ciri khas yang membedakannya dengan bangsa
lain.

E. Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara


Bukan hanya perannya saja, Pancasila sebagai ideologi negara juga memiliki fungsi. Lalu, apa
saja fungsi Pancasila sebagai ideologi negara?

1. Berfungsi untuk memberikan kepada masyarakat Indonesia agar bisa mengembangkan


sekaligus memelihara identitas bangsa Indoensia.

2. Memberikan pengawasan terhadap setiap perilaku masyarakat serta bersikap kritis terhadap
berbagai macam usaha agar cita-cita bangsa yang ada di dalam Pancasila dapat terwujud.

3. Mengarahkan seluruh bangsa Indonesia supaya bisa mencapai tujuannya terutama yang
berkaitan dengan cita-cita bangsa dan negara Indonesia.

4. Memelihara, memperkuat, serta menyatukan semua bangsa Indonesia agar menjadi satu
kesatuan, sehingga persatuan bangsa Indonesia tetap terus terjaga dan mengurangi terjadinya
konflik antar anggota masyarakat.

5. Berfungsi untuk dijadikan sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi bangsa
Indonesia, sehingga kehidupan bermasyarakat dapat dijalani denga harmonis.

Dari beberapa fungsi Pancasila sebagai ideologi negara di atas dapat dikatakan bahwa Pancasila
memiliki fungsi utama berupa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.

F. Makna Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Adapun makna Pancasila sebagai ideologi negara adalah sebagai berikut ini:
1. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dijadikan acuan dalam mencapai cita-cita yang
berkaitan dengan aktivitas kehidupan bernegara.
2. Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila adalah nilai yang berupa kesepakatan bersama, dan
menjadi sarana pemersatu bangsa.
Pancasila sebagai ideologi negara sekaligus menjadi tujuan atau cita-cita terwujudnya kehidupan
bernegara tertuang dalam ketetapan MPR tentang visi Indonesia di masa depan, yaitu:

1. Visi ideal, merupakan cita-cita luhur bangsa Indonesia seperti yang tercantum dalam UUD
1945.
2. Visi antara, merupakan visi bangsa Indonesia hingga tahun 2020.
3. Visi lima tahunan, seperti yang telah tercantum dalam GBHN.

Mewujudkan Pancasila sebagai cita-cita bangsa Indonesia, berarti sekaligus menciptakan bangsa
yang taat beragama, penuh kemanusiaan, demokratis, penuh persatuan, adil serta sejahtera.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Pancasila ini merupakan panduan bagi bangsa dan
negara Indonesia dalam menjaga keutuhan, persatuan, dan kesatuan Republik Indonesia.

G. Sejarah Perkembangan Ideologi Pancasila dari Masa Ke Masa

1. Ideologi Pancasila Pada Zaman Orde Lama


Pada masa orde lama, Pancasila masih dalam tahap dibangun untuk dijadikan keyakinan
sekaligus ciri khas bangsa Indonesia. Presiden Soekarno yang mengusung konsep Pancasila
menyatakan meski berasal dari mitologi yang belum jelas, tetap saja dapat membimbing
masyarakat Indonesia menuju kesejahteraan.
Pada masa ini perkembangan Pancasila dipengaruhi oleh berbagai kondisi dan situasi di
dunia yang masih dilanda kekacauan. Masa orde lama merupakan masa pencarian bentuk
Pancasila terutama pengaruhnya terhadap kehidupan bernegara.

2. Ideologi Pancasila Pada Zaman Orde baru


Pada masa ini gejolak politik di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Dimulai dengan
pecahnya peristiwa G 30 S/PKI. Kemudian peristiwa dikeluarkannya Surat Perintah Sebelas
Maret (Supersemar) pada tahun 1966. Walaupun pemerintahan orde baru berhasil
mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara, pelaksanaannya pada tahun-tahun
berikutnya ternyata malah keluar dari jalur. Banyak dari kebijakan pemerintah yang tidak sejalan
dengan nilai-nilai dalam Pancasila.
Pada masa orde baru terdapat beberapa tindakan pemerintah yang
keluar dari nilai-nilai Pancasila, antara lain seperti berikut ini:

 Kekuasaan presiden yang dilanggengkan hingga 32 tahun lamanya.


 Adanya penafsiran sepihak Pancasila lewat program p4.
 Ada penindasan terhadap gagasan atau hasil pemikiran secara sepihak, hingga orang-orang
takut mengeluarkan pendapatnya.
 Ada penindasan dalam bentuk fisik seperti yang terjadi di Timor Timur, Aceh, Irian Jaya,
dan lainnya.
 Adanya diskriminasi terhadap masyarakat non pribumi, juga kelompok yang minoritas.

3. Ideologi Pancasila Pada Masa Reformasi

Yang dimaksud reformasi adalah sebuah kegiatan menata ulang, memformat ulang, atau
menata kembali segala hal yang dianggap keluar jalur, dan dikondisikan agar kembali pada
bentuk yang sebenarnya, sesuai dengan tujuan asalnya. Reformasi bisa juga diartikan sebagai
pembaruan untuk menuju hal yang lebih baik lagi dan sesuai dengan harapan.
Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan untuk dapat melakukan
reformasi atau pembaruan, seperti berikut ini:

 Terdapat penyimpangan.
 Harus mengacu pada sebuah struktur kerangka tertentu.
 Reformasi harus dapat mengembalikan sistem pada dasar negara demokrasi.
 Reformasi harus berupaya dilakukan untuk hal yang lebih baik.
 Reformasi harus berlandaskan pada Ketuhanan Yang Maha Esa, serta menjamin persatuan
bangsa.
Adapun tujuan yang dilakukannya reformasi adalah sebagai berikut ini :

 Untuk melakukan perubahan yang bertahap demi menemukan pembaruan nilai-nilai dalam
kehidupan bernegara.
 Untuk melakukan penataan terhadap seluruh struktur kenegaraan termasuk hukum dan
undang-undang yang menyimpang dari tujuan.
 Untuk melakukan perbaikan di berbagai aspek kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi,
sosial budaya, juga pertahanan keamanan.
 Meniadakan segala kegiatan dan kebiasaan dalam masyarakat yang tidak sesuai dengan
reformasi, seperti KKN, kekuasaan yang otoriter, penyimpangan dan penyelewengan
lainnya.
Inti dari pembaruan dalam reformasi adalah mempertahankan hal baik yang telah ada di
kehidupan bernegara sebelumnya, lalu mengoreksi kekurangan yang ada sekaligus menyusun
pembaruan demi menjawab tantangan masa depan.
Pada masa ini, Pancasila yang awalnya merupakan sumber dari nilai serta acuan kode etik
bagi negera beserta aparatnya, ternyata berubah dan dijadikan alat menghalalkan kegiatan politik
di negara ini. segala kegiatan politik mengatasnamakan Pancasila, padahal pada kenyataannya
nilai-nilainya bertentangan sama sekali.
Reformasi dilakukan di berbagai bidang dengan mengatasnamakan Pancasila. Tapi ternyata
masih tidak berpengaruh banyak terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Adanya
globalisasi juga semakin menambah tantangan. Kedudukan Pancasila sebagai ideologi negara
terancam tergusur. Apalagi sekarang Pancasila mengusung ideologi yang sifatnya terbuka.

 Pancasila sebagai ideologi negara mengalami berbagai perkembangan. Pada masa


orde lama Pancasila masih dalam tahap dibangun untuk dijadikan keyakinan dan ciri
khas bangsa Indonesia. Padahal kenyataannya Pancasila hanya digunakan sebagai alat
untuk melanggengkan kekuasaan dengan adanya jabatan presiden seumur hidup.
 Di masa orde baru, Pancasila dijadikan dasar negara beserta Undang-Undang Dasar
1945 oleh bangsa Indonesia. Tapi ternyata Pancasila kembali hanya digunakan
sebagai alat untuk melanggengkan otorisasi kekuasaan presiden selama 32 tahun.
 Era reformasi yang diharapkan membawa pengaruh baik dan baru pada masyarakat
Indonesia juga ternyata malah melenceng dari tujuannya. Masyarakat Indonesia
diharapkan dapat kembali mengamalkan nilai-nilai luhur dari Pancasila. Tapi
kenyataannya di era reformasi kehidupan bernegara masyarakat malah semakin jauh
dari nilai-nilai tersebut.
 Rakyat di negara ini mengalami pengikisan moral, terlebih lagi karena pengaruh
globalisasi. Korupsi juga dilakukan secara terang-terangan, seperti telah menjadi
bagian dari budaya di negara ini saja. Nilai-nilai dari Pancasila semakin jauh dari
pengamalannya oleh masyarakat.
 Era reformasi ini terjadi setelah berakhirnya masa kekuasaan Presiden Soeharto pada
21 Mei 1998 dan hingga saat ini belum adanya perubahan yang dijanjikan
sebelumnya, bentuk KKN masih terus berlangsung.
Kesimpulan
Pancasila sebagai ideologi negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia seharusnya
dijadikan acuan dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun arus globalisasi masuk ke negara ini
sangat kencang, seharusnya Pancasila bisa menjadi filternya. Nilai-nilai luhur yang
terkandung dalam setiap sila Pancasila harus dapat menjadi penyaring bagi kebudayaan asing
yang mencoba masuk.

Pancasila sebagai pandangan negara sebenarnya adalah wujud dari nilai-nilai kebudayaan
milik bangsa Indonesia yang kebenarannya diyakini. Ideologi Pancasila berasal dari
kebiasaan masyarakat dari zaman dahulu. Nilai-nilai Pancasila ini tumbuh dan berkembang
dari masa ke masa. Itulah sebabnya bangsa Indonesia sudah seharusnya mengamalkan nilai-
nilai yang terkandung di dalamnya, karena Pancasila adalah cerminan kepribadian bangsa.

Pancasila sebagai ideologi negara telah melewati beberapa fase perkembangan. Walaupun


dipertahankan, Pancasila beberapa kali mengalami penyelewengan dalam praktiknya. Namun
akar nilai-nilai Pancasila terlalu kuat sehingga masih dapat bertahan hingga kini. Pancasila
sebagai pedoman hidup akan tetap menjadi acuan masyarakat Indonesia dalam menjalani
kehidupan bernegara.
Nah, itulah penjelasan tentang pancasila sebagai ideologi negara Indonesia yang memiliki
pemaknaan tersendiri bagi generasi bangsa. Ideologi pancasila memiliki perjalanan sejarah
mulai dari awal terbentuknya negara Indonesia bahkan hingga saat ini masih menjadi
ideologi negara yang pokok dalam bangsa ini. Itulah sebabnya sebagai generasi bangsa kita
perlu mengetahui dan memahami tentang konsep pancasila sebagai ideologi negara ini.

sumber http://www.gramedia.com
FAQ Tentang Pancasila sebagai Ideologi Negara
Apa yang dimaksud dengan Ideologi?
Ideologi berasal dari bahasa Yunani yang diambil dari 2 kata, idea dan logos. Idea berarti ide,
gagasan, buah pikir, atau konsep. Sedangkan logos berarti hasil pemikiran. Jadi berdasarkan
bahasa, ideologi adalah ilmu yang mencakup ilmu kajian asal mula, juga hakikat buah pikir
atau gagasan.
Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi negara?
Adapun makna Pancasila sebagai ideologi negara adalah sebagai berikut ini: Nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila dijadikan acuan dalam mencapai cita-cita yang berkaitan dengan
aktivitas kehidupan bernegara. Nilai-nilai yang ada dalam Pancasila adalah nilai yang berupa
kesepakatan bersama, dan menjadi sarana pemersatu bangsa.
Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi negara?
Peran Pancasila sebagai ideologi negara memberi bimbingan kepada masyarakat Indonesia
dalam menentukan sikap dan tingkah laku. Nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas
Pancasila dijadikan patokan aturan oleh bangsa ini dalam berbuat di kehidupan
bermasyarakat serta bernegara.
Mengapa Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia?
Kedudukan ini jelas menyatakan bahwa Pancasila merupakan pedoman bagi masyarakat
Indonesia dalam menjalankan aktivitas kehidupan bernegara. Pancasila adalah petunjuk
dalam kehidupan bernegara bagi masyarakat. Layaknya arah yang tidak pasti dari kapal tanpa
kompas, demikian juga negara akan tanpa arah bila tidak ada Pancasila. Selain itu, Pancasila
juga memiliki nilai sejarah karena proses pembentukannya sebagai hasil dari perjanjian para
wakil golongan ketika mendirikan negara Indonesia. Berdasarkan kedudukan dan fungsinya
yang ternyata begitu penting, maka Pancasila harus dapat dijaga keluhurannya oleh setiap
warga negara.

Anda mungkin juga menyukai