1. Dimensi Realita, artinya nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu
mencerminkan kenyataan hidup yang ada di dalam masyarakat di mana ideologi itu
muncul untuk pertama kalinya.
2. Dimensi Idealisme, artinya kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai
dasar itu mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok dan masyarakat
tentang masa depan yang lebih baik.
3. Dimensi Fleksibilitas, artinya kemampuan ideologi dalam mempengaruhi
dan menyesuaikan diri dengan perkembangan masyarakatnya.
Dengan memandang pengertian ideologi sebagai sebuah ide atau gagasan, Franz
Magnis-Suseno menyatakan bahwa ideologi tertutup dan ideologi terbuka. Ideologi
tertutup adalah ideologi yang nilainya bersifat mutlak. Ideologi tertutup bersifat
dogmatis dan apriori. Dogmatis berarti memercayai suatu keadaan tanpa data yang
valid, sedangkan apriori berarti berprasangka terlebih dahulu akan suatu keadaan.
Ideologi terbuka adalah ideologi yang pemikirannya terbuka. Ciri-ciri ideologi ini
antara lain:
Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara Republik
Indonesia, baik ditinjau dari sudut etimologi maupun dari terminologi.
Rumusan Pancasila yang sah dan sistematika yang benar terdapat dalam
pembukaan UUD 1945 yang telah disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus
1945. Presiden Soekarno kemudian mengeluarkan Instruksi No. 12/1968 pada
tanggal 13 April 1968. Dalam instruksi tersebut, ditegaskan tata urutan
(sistematika) dan rumusan Pancasila, yaitu:
Bagi bangsa Indonesia, yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam kehidupan
masyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah Pancasila. Ini berarti bahwa seluruh
tatanan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara menggunakan Pancasila sebagai
dasar moral atau norma serta tolak ukur tentang baik buruk dan benar salahnya
sikap, perbuatan, dan tingkah laku bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila
merupakan nilai intirinsik yang kebenarannya dapat dibuktikan secara objektif,
serta mengandung kebenaran yang universal.
Pancasila yang dirumuskan oleh para pendiri negara memuat nilai-nilai lihur untuk
menjadi dasar negara. Sebagai gambaran, di dalam tata nilai kehidupan bernegara,
ada yang disebut sebagai nilaii dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis.
1. Nilai dasar. Nilai dasar berasal dari nilai-nilai kultural bangsa Indonesia
yang berakar dari kebudayaan sesuai dengan UUD 1945 yang mencerminkan
hakikat nilai kultural.
2. Nilai instrumental. Pelaksanaan umum nilai-nilai dasar biasanya dalam
wujud nilai sosial atau norma hukum, selanjutnya akan terkristalisasi dalam
lembaga-lembaga yang sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu.
3. Nilai praktis. Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Adanya hak dan kewajiban
yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Dalam pembangunan nasiolan, Pancasila adalah sebuah paradigma karena hendak
dijadikan sebagai landasan , acuan, metode, nilai dan tujuan yang ingin dicapai di
setiap program pembangunan NKRI.
1. Jalur pendidikan
Pasal 6 ayat (1) menyatakan “setiap warga negara yang berusia tujuh tahun sampai
dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar”