KELOMPOK 6
-AVIQI ELSA AZZAHRA 211110004
-RAHMANIA AGRELLA 211110022
-REFGI FITRAH ILLAHI 211110025
-RIVAL JUNAIDI 211110029
A.Konsep dan urgensi pancasila sebagai ideologi negara
1.Konsep Pancasila sebagai Ideologi Negara
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ideologi sebagai kumpulan konsep yang
dijadikan asas pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan
hidup sebagai paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program sosial politik.
Ideologi merupakan prinsip dasar yang menjadi acuan negara yang bersumber dari
nilai dasar yang berkembang dalam suatu bangsa. Beberapa komponen penting
dalam sebuah ideologi, yaitu sistem, arah, tujuan, cara berpikir, program, sosial,
dan politik.
Urgensi merupakan hal yang sangat penting dalam Pancasila sebagai Ideologi
Negara. Ideologi dimaknai sebagai keseluruhan padangan, cita-cita, nilai dan
keyakinan. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia adalah sebagai
sarana pemersatu bangsa, sehingga dapat ditelusuri dari gagasan para pendiri
Negara Indonesia tentang pentingnya mencari nilai-nilai bersama yang dapat
mempersatukan berbagai golongan masyarakat di Indonesia.
B.Alasan Diperlukannya Kajian Pancasila sebagai
Ideologi Negara
1. Pemerintahan Soekarno
2. Pemerintahan Soeharto
3. Pemerintahan Habibie
4. Pemerintahan Gusdur
5. Pemerintahan Megawati
6. Pemerintahan SBY
B. Sumber Sosiologis Pancasila Sebagai Ideologi Negara.
2. Sila kedua Kemanusiaan yang adil dan beradab, artinya setiap warga negara telah
mengakui persamaan derajat, kewajiban antara sesama manusia sebagai asas kebersamaan
bangsa Indonesia, dan hak. Contoh penerapannya, majikan tidak sewenang-wenangnya
bertindak kepembantunya yang tidak berperikemanusiaan.
3. Sila ketiga Persatuan Indonesia artinya setiap warga negara mengutamakan persatuan,
kepentingan, kesatuan, dan juga keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi
golongan yang selalu harus diwujudkan, diperjuangkan, dipertahankan, dan diupayakan
secara terusmenerus. Contoh penerapannya, tidak terlalu menonjolkan kebudayaan masing-
masing daerah untuk melihat siapa yang terbaik tetapi dipelajari dan ikut melestarikan
dengan serta meyakinkan bahwa perbedaan itu baik.
4. Sila keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan
dalam permusyawaratan atau perwakilan artinya bermusyawarah
untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi dengan bijaksana,
memikirkan kententraman rakyat dan mengambil keputusan juga
untuk rakyat dengan mengikutsertakan perwakilan-perwakilan setiap
masyarakat. Contohnya segala persoalan yang ada untuk mendapatkan
solusi dengan cara bermusyawarah unntuk mencapai tujuan ynang
diinginkan seperti rapat warga setiap RT untuk membahas masalah
dalam lingkungan tersebut.