Anda di halaman 1dari 14

Alghifari syaputra (211110003)

KHAIRUN NISHA AL YAFASY (211110012)


OCTAVIANI (211110018)
RAHMAT HIDAYAT (211110023)
REVALINA KHAIRANI (211110027)
SARAH EDISTI (211110032)
SYAKILLA WAHYUNI (211110035)
Pengukuran tindakan
DEFINISI perilaku

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu


sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas.
Atau dapat disimpulkan bahwa perilaku adalah semua
kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati
langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak
lain (Notoatmodjo. 2007). Robet Kwik seperti dikutip
Sunaryo (2004), perilaku adalah tindakan atau perilaku
suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat
dipelajari. Desminiarti seperti dikutip Sunaryo (2004),
perilaku adalah proses interaksi individu dalam tindakan
atau perilaku suatu organisme yang dapat diamati dan
bahkan dipelajari.
Macam perilaku

1. Perilaku tertutup
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau
tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap stimulasi ini masih
terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan
sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan
belum dapat di amati secara jelas oleh orang lain.

2. Perilaku terbuka
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata
atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam
bentuk tindakan atau praktik (practice), yang dengan mudah dapat di
amati atau di lihat oleh orang lain. (Notoatmodjo, 2007).
Bentuk perubahan perilaku

Perubahan perilaku adalah suatu proses yang lama, karena


memerlukan pemikiran-pemikiran dan pertimbangan orang
lain.
1. Perubahan alamiah (Neonatal chage)
Perilaku manusia selalu berubah sebagian perubahan itu
disebabkan karena kejadian alamiah.
2. Perubahan Rencana (Plane Change)
Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncanakan
sendiri oleh subjek.
3. Kesediaan Untuk Berubah (Readiness to Change)
Apabila terjadi sesuatu inovasi atau program pembangunan di
dalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian
orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan
tersebut dan sebagian lagi sangat lambat untuk menerima
perubahan tersebut
Sedangkan menurut Rogers dikutip (Notoatmodjo, 2007) bahwa
sebelum orang mengadopsi perilaku baru di dalam diri orang
tersebut terjadi proses yang berurutan :
1. Kesadaran (Awarness), dimana orang tersebut menyadari
dalam arti mengetahui stimulus atau objek terlebih dahulu.
2. Tertarik (Interest), yakni orang mulai tertarik pada stimulus.
3. Penilaian (Evaluation) atau menimbang-nimbang baik dan
tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap
responden sudah lebih baik lagi.
4. Mencoba (Trial), orang telah mulai mencoba perilaku baru.
5. Mengadopsi (Adoption) subjek telah berperilaku baru sesuai
dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap
stimulus.
Tahapan perilaku

1. Persepsi (perseption)
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan
yang di ambil adalah merupakan praktik tingkatan pertama.
2. Respon Terpimpin (guided response)
Dapat melakukan sesuatu dengan urutan yang benar dan sesuai
dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat kedua.
3. Mekanisme (mecanism)
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar
secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka
ia sudah mencapai praktik tingkat tiga.
4. Adopsi (adoption)
Adopsi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang
dengan baik.
Teori perilaku

Dalam hal ini ada beberapa teori diantaranya:


1. Teori insting
Menurut McDougall perilaku itu disebabkan karena insting merupakan
perilaku innate, perilaku bawaan, dan insting akan mengalami perubahan
karena pengalaman.
2. Teori dorongan
Dorongan-dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan organisme
yang mendorong organisme berperilaku.
3. Teori insentif
Dengan intensif akan mendorong organisme berbuat atau berperilaku. Intensif
atau juga disebut sebagai reinforcement ada yang positif ada yang negatif.
4. Teori atribusi
Teori ini akan menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku. Pada dasarnya
perilaku manusia itu dapat atribusi interna, tetapi juga dapat atribusi
eksterna.
5. Teori kognitif
Dengan kemampuan memilih ini berarti faktor berpikir berperan dalam
menentukan pemilihannya.
tindakan

Teori tindakan merupakan suatu teori dalam


memahami tindakan yang perlu dilakukan
untuk mendapatkan hasil yang diinginkan
dalam suatu keadaan. Ketika tindakan sudah
menjadi kebiasaan, maka secara otomatis
tindakan itu akan selalu dijalankan. Namun
ketika tindakan sudah tidak efektif maka akan
muncul kepedulian pada teori tindakan serta
usaha untuk memperbaikinya (Johnson,2012).
Cara pengukuran tindakan

Tindakan mempunyai beberapa persepsi (perception), respon


terpimpin mekanisme (mechanism), dan adopsi ed response
(Notoatmodjo, 2007).
Pengukuran aspek tindakan dapat menggunakan skala Likert.
Pengukuran tingkat tindakan seseorang dapat dikategorikan
sebagai berikut:
a. Tingkat tindakan dikatakan baik jika responden mampu
menjawab pernyataan pada kuesioner dengan benar sebesar 76
100% dari seluruh pernyataan dalam kuesioner.
b. Tingkat tindakan dikatakan cukup jika responden mampu
menjawab pernyataan pada kuesioner dengan benar sebesar 56
75% dari seluruh pernyataan dalam kuesioner.
c. Tingkat tindakan dikatakan kurang jika responden mampu
menjawab pernyataan pada kuesioner dengan benar sebesar 56%
dari seluruh pernyataan dalam kuesioner (Budiman, 2013).
Secara garis besar mengukur perilaku terbuka atau tindakan dapat dilakukan
melalui dua metoda, yakni:
a. Langsung
Mengukur perilaku terbuka atau tindakan secara lansung, berarti peneliti
langsung mengamati atau mengobservasi perilaku subjek yang diteliti. Misalnya:
mengukur perilaku ibu dalam memberikan makan kepada anak balitanya, maka
peneliti dapat mengamati langsung terhadap ibu-ibu balita dalam memberikan
makanan kepada anak balitanya.
b. Tidak langsung
Pengukuran tindakan secara tidak lansung ini, berarti peneliti tidak secara
langsung mengamati perilaku orang yang diteliti (responden). Oleh sebab itu
metoda pengukuran secara tidak langsung ini dapat dilakukan dengan berbagai
cara, yakni:
1) Metode mengingat kembali atau "recall"
Metode "recall" ini dilakukan dengan cara responden atau subjek penelitian
diminta untuk mengingat kembali (recall) terhadap perilaku atau tindakan
beberapa waktu yang lalu. Lamanya waktu yang diminta untuk diingat
responden, berbeda-beda.
2) Melalui orang ketiga atau orang lain yang "dekat"
dengan subjek acau responden
Pengukuran perilaku atau tindakan terhadap
seseorang atau responden dilakukan oleh orang
yang terdekat dengan responden yang diteliti.
Misalnya untuk mengamati perilaku keteraturan
minum obat seorang penderita penyakit tertentu
dapat melalui anggota keluarga pasien yang paling
dekat, misalnya melalui isteri atau suami. Untuk
mengamati partisipasi seseorang dalam
masyarakat, dapat dilakukan melalui tokoh
masyarakat setempat.
3)Melalui "indikator" (hasil perilaku) responden
Pengukuran perilaku atau tindakan ini dilakukan
melalui indikator hasil perilaku orang yang diamati.
Misalnya peneliti akan mengamati atau mengukur
perilaku kebersihan diri atau "personal hygiene
"seorang murid sekolah. Maka yang diamati adalah
hasil dari perilaku kebersihan diri tersebut, antara lain:
kebersihan kuku, telinga, kulit, gigi, dan seterusnya.
Penelitin perilaku yang lain:
Pada umumnya penelitian-penelitian perilaku
kesehatan selama ini mencakup 3 domain tersebut
(pengetahuan, sikap dan praktek/tindakan) terhadap
objek kesehatan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai