Disusun Oleh
Nama : Sarah Edisti
Nim : 211110032
Dosen Pembimbing
Mukhlis, MT
Dr. Irmawantini, S.Pd, MKM
Afridon, ST, M.Si
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang maha Esa karena akhirnya penulis bisa
menyelesaikan penulisan makalah mata kuliah Pengelolaan Limbah Medis dan B3 yang berjudul
“Permasalahan-Permasalahan Pengelolaan Limbah B3’
Selain itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membimbimbing dalam pembuatan makalah ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Saya
menyadari dengan sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari teman teman makalah “Permasalahan-
Permasalahan Pengelolaan Limbah B3” tidak akan selesai.
Harapan saya, semoga dengan adanya makalah ini bisa memberikan jawaban, terutama
saya mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga kritik dan saran para pembaca sangat besar peranannya.
Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun
akademis baik bagi pembaca maupun bagi saya sebagai penulis.
Sarah Edisti
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ........................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 5
C. Tujuan...................................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 6
1. Sumber- Sumber Limbah B3 ...................................................................................................... 6
2. Karakteristik Limbah B3 ............................................................................................................ 8
3. Permasalahan Yang Timbul Akibat Limbah B3...................................................................... 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Limbah merupakan suatu benda yang mengandung zat berbahaya atau tidak
berbahaya bagi kehidupan manusia, hewan, beserta lingkungan dan biasanya hal tersebut
umumnya disebabkan oleh perbuatan manusia. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang
Republik Indonesia No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, menyebutkan bahwa limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan.
Akhir-akhir ini makin banyak limbah-limbah dari pabrik, rumah tangga, perusahaan,
kantor-kantor, sekolah dan sebagainya yang berupa cair, padat bahkan berupa zat gas dan
semuanya itu berbahaya bagi kehidupan kita. Tetapi ada limbah yang lebih berbahaya lagi
yang disebut dengan limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Hal tersebut sebenarnya
bukan merupakan masalah kecil dan sepele, karena apabila limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun(B3) tersebut dibiarkan ataupun dianggap sepele penanganannya, atau bahkan
melakukan penanganan yang salah dalam menanganani limbah B3 tersebut, maka dampak
dari Limbah Bahan Berbahaya dan beracun tersebut akan semakin meluas, bahkan
dampaknyapun akan sangat dirasakan bagi lingkungan sekitar kita, dan tentu saja dampak
tersebut akan menjurus pada kehidupan makhluk hidup baik dampak yang akan dirasakan
dalam jangka pendek ataupun dampak yang akan dirasakan dalam jangka panjang dimasa
yang akan datang.
Kita tidak akan tahu seberapa parah kelak dampak tersebut akan terjadi,namun seperti
kata pepatah”Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati”, hal tersebut menjadi salah satu
aspek pendorong bagi kita semua agar lebih berupaya mencegah dampak dari limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun tersebut, ketimbang menyaksikan dampak dari limbah B3 tersebut
telah terjadi dihadapan kita, dan kita semakin sulit untuk menanggulanginya
Secara garis besar,hal tersebut menjadi salah satu patokan bagi kita,bahwa segala
sesuatu yang terjadi merupakan tanggung jawab kita bersama untuk
menanggulanginya,khususnya pada masalah limbah Bahan Berbahaya dan(B3) Beracun
tersebut. Maka dari itu penulis mengangkat topic ini untuk diketahui lebih lanjut tentang
masalah B3 tersebut.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
A. Pengertian Limbah B3
Limbah B3 adalah salah satu unsur yang sudah tak terpakai atau yang berasal dari hasil
pembuangan. Biasanya, limbah ini ditemukan dari hasil industri yang akhir, seperti hasil
pembuangan. Akan tetapi, zat ini tak bisa dibiarkan begitu saja, karena terdapat unsur tertentu
yang berbahaya bagi lingkungan sekitar. Untuk itu, diperlukan proses pengelolaan, termasuk
pada pengendalian limbah dengan bahan beracun dan berbahaya.
limbah B3 dapat diartikan sebagai suatu buangan atau limbah yang sifat dan konsentrasinya
mengandung zat yang beracun dan berbahaya sehingga secara langsung maupun tidak langsung
dapat merusak lingkungan, mengganggu kesehatan, dan mengancam kelangsungan hidup
manusia serta organisme lainya. Limbah B3 bukan hanya dapat dihasilkan dari kegiatan
industri. Kegiatan rumah tangga juga menghasilkan beberapa limbah jenis ini. Beberapa contoh
limbah B3 yang dihasilkan rumah tangga domestik) di antaranya bekas pengharum ruangan,
pemutih pakaian, deterjen pakaian, pembersih kamar mandi, pembesih kaca/jendela, pembersih
lantai, pengkilat kayu, pembersih oven, pembasmi serangga, lem perekat, hair spray, dan batu
baterai.
2. Karakteristik Limbah B3
Suatu limbah tergolong sebagai bahan berbahaya dan beracun jika ia memiliki sifat-sifat
tertentu, di antaranya mudah meledak, mudah teroksidasi, mudah menyala, mengandung
racun, bersifat korosifmenyebabkan iritasi, atau menimbulkan gejala-gejala kesehatan
seperti karsinogenik, mutagenik, dan lain sebagainya.
a. Mudah meledak (explosive)
Limbah mudah meledak adalah limbah yang pada suhu dan tekanan standar dapat meledak
karena dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi lewat reaksi fisika atau
kimia sederhana. Limbah ini sangat berbahaya baik saat penanganannya, pengangkutan,
hingga pembuangannya karena bisa menyebabkan ledakan besar tanpa diduga-duga.
Adapun contoh limbah B3 dengan sifat mudah meledak misalnya limbah bahan eksplosif
dan limbah laboratorium seperti asam prikat.
b. Pengoksidasi (oxidizing)
Limbah pengoksidasi adalah limbah yang dapat melepaskan panas karena teroksidasi
sehingga menimbulkan api saat bereaksi dengan bahan lainnya. Limbah ini jika tidak
ditangani dengan serius dapat menyebabkan kebakaran besar pada ekosistem. Contoh
limbah b3 dengan sifat pengoksidasi misalnya kaporit.
f. Korosif (corrosive)
Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang memiliki ciri dapat menyebabkan iritasi
pada kulit, menyebabkan pengkaratan pada baja, mempunyai pH > 2 (bila bersifat asam)
dan pH ≥ 12,5 (bila bersifat basa). Contoh limbah B3 dengan ciri korosif misalnya, sisa asam
sulfat yang digunakan dalam industri baja, limbah asam dari baterai dan accu, serta limbah
pembersih sodium hidroksida pada industri logam.
g. Bersifat iritasi
Limbah yang dapat menyebabkan iritasi adalah limbah yang menimbulkan sensitasi pada
kulit, peradangan, maupun menyebabkan iritasi pemapasan, pusing, dan mengantuk bila
terhirup. Contoh limbah ini adalah asam formiat yang dihasilkan dari industri karet.
• Dalam pengelolaan limbah B3, identifikasi dan karakteristik limbah B3 adalah hal yang
penting dan mendasar. Banyak hal yang yang sebelumnya perlu diketahui agar dalam
penanggulangan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun tersebut menjadi tepat dan bukannya
malah menambahkan masalah pada limbah Bahan Berbahaya dan Beracun tersebut
• Pengaruh limbah B3 terhadap mahluk hidup, khususnya manusia terdiri atas 2 kategori yaitu:
(1) efek akut, dan (2) efek kronis. Efek akut dapat menimbulkan akibat berupa kerusakan
susunan syaraf, kerusakan sistem pencernaan, kerusakan sistem kardio vasculer, kerusakan
system pernafasan, kerusakan pada kulit, dan kematian. Sementara itu, efek kronis dapat
menimbulkan efek karsinogenik (pendorong terjadinya kanker), efek mutagenik (pendorong
mutasi sel tubuh), efek teratogenik (pendorong terjadinya cacat bawaan), dan kerusakan
sistem reproduksi.
• Terdapat banyak metode pengolahan limbah B3 di industri, tiga metode yang paling populer
di antaranya ialah chemical conditioning, solidification/Stabilization, dan incineration.