Oleh:
Dosen Pengampu:
L.A. Na’ani, S.Si., M.Si.
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
1.3. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 4
BAB II ISI .......................................................................................................................... 5
2.1. Bahan Beracun dan Berbahaya .............................................................................. 5
2.2. Limbah B3.............................................................................................................. 5
2.3. Jenis Limbah B3..................................................................................................... 6
2.4. Karakteristik Limbah B3 ........................................................................................ 9
2.5. Dampak dari Limbah B3 ...................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 15
3.1. Kesimpulan .......................................................................................................... 15
3.2. Saran..................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Keberadaan bahan berbahaya dan beracun (B3) pada dasarnya tidak dibatasi
oleh lingkungan tertentu.Artinya B3 bisa berada di lingkungan mana saja, sesuai
dengan tingkat kebutuhan dan aktivitas manusia (masyarakat). Banyak masyarakat
yang dalam kesehariannya akrab dengan B3 karena profesinya, atau sebagai
pengguna atau konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam
kehidupan sehari-hari, mungkin masyarakat tidak menyadari bahwa bahan yang
mereka konsumsi atau alat (perkakas) yang mereka manfaatkan sebetulnya
termasuk katagori B3, misalnya: bahan insektisida, bahan bakar (minyak/gas),
makanan yang mengandung zat pewarna dan pengawet, dan lain-lain. Dengan
demikian, B3 bukan selalu berarti limbah atau bahan cemaran lingkungan.
ISI
B3 dapat berupa bahan baku (alamiah), atau bahan olahan (produk), atau
sisa dari suatu proses (limbah) yang bersumber dari kegiatan industri atau domestik
(rumah tangga). Ditinjau dari strukturnya, maka B3 bisa berupa bahan yang
memiliki sifat fisika dan kimia. Sifat fisika (fisik) pada umumnya dilihat karena
bentuknya, seperti: runcing/tajam, keras, licin, gas dan lain-lain. Sedangkan sifat
kimia dilihat dari mudahnya bereaksi, baik dengan struktur tubuh makhluk hidup
(manusia, hewan dan tumbuhan), maupun benda-benda mati.
Dampak yang diakibatkan oleh sifat fisik pada umumnya berupa perusakan
fisik, seperti luka, sesak napas, pingsan, bahkan sampai tak sadarkan diri. Adapun
dampak dari sifat kimia antara lain: kebakaran, ledakan, keracunan, korosif tehadap
benda (peralatan), dan lain-lain.
2.2. Limbah B3
Berkembangnya zamannya membuat sektor industri juga meningkat pesat
dalam menghasilkan produk baru sesuai kebutuhan manusia. Banyaknya produk
yang dihasilkan juga berbanding lurus dengan limbah yang dihasilkan oleh industri.
Limbah yang dihasilkan biasanya dikategorikan menjadi limbah B3.
Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat
dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau
dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lain.
Sebagian dari limbah B3 yang telah diolah atau tidak dapat diolah dengan
teknologi yang tersedia harus berakhir pada pembuangan (disposal). Tempat
pembuangan akhir yang banyak digunakan untuk limbah B3 ialah landfill (lahan
urug). Dampak yang ditimbulkan oleh limbah B3 yang dibuang langsung ke
lingkungan sangat besar dan dapat bersifat akumulatif, sehingga dampak tersebut
akan berantai mengikuti proses pengangkutan (sirkulasi) bahan dan jaring-jaring
rantai makanan.
1) Limbah Gas
Keberadaannya sulit dideteksi kecuali untuk gas yang berbau.Gas yang
tidak berbau tidak bisa dianggap bebas dari B3.Adanya gas berbahaya/beracun yang
tidak berbau hanya dapat diketahui dengan alat detektor tertentu. Sedangkan untuk
gas yang berbau akan menunjukkan bau khas dari suatu bahan (dalam bentuk gas).
Gas tidak berbau misalnya: karbon dioksida, nitrogen, hidrogen, sinar radioaktif,
mercury (uap), freon (gas pendingin). Sedangkan gas yang berbau misalnya: gas
belerang, ammonia, uap asam, senyawa hidrokarbon.
2) Limbah Cair
Dilihat dari struktur kimianya, terdapat limbah cair yang tidak dapat
bercampur (larut) dengan air, bercampur sebagian dan bercampur sempurna. Cairan
tidak bercampur air, misal: minyak, oli bekas. Cairan yang bercampur sebagian
dengan air, misal: asam dan basa lemah, beberapa pelarut organik.Sedangkan cairan
yang bercampur sempurna dengan air, misal: alkohol, aseton, asam dan basa kuat.
Adapun sifat fisik yang bisa dirasakan dengan panca indera adalah:
bening/berwarna, tidak berbau/berbau dan tidak berasa/berasa.
3) Limbah Padat
Limbah yang berwujudpadat biasa disebut sebagai sampah. Dilihat dari
sifatnya, sampah terbagi dalam tiga jenis, yaitu: sampah organik dan sampah non-
organik.
Berikut ini beberapa dampak dari bahan kimia berbahaya dan beracun
menurut golongan, jenis, dan bahaya yang ditimbulkan.
Berikut ini terdapat juga beberapa dampak limbah B3 bagi lingkungan jika
tidak dikelola dengan baik:
➢ Air yang tercemar
1) Limbah cair yang masuk ke sungai dapat membuat pencemaran pada air
yang mengandung banyak virus penyakit.
2) Ikan dan berbagai organisme air dapat mati atau bahkan punah. Hal ini
nantinya akan menyebabkan masalah pada ekosistem.
3) Limbah yang dibuang kedalam air juga dapat menghasilkan asam organik
dan gas cair organik seperti metana yang dapat membahayakan.
4) Limbah industri yang mengandung logam, minyak, toksin organic dan zat
lainnya dapat mengurangi kandungan oksigen dalam air sehingga
mengganggu ekosistem dalam air.
➢ Tanah yang tercemar
1) Penurunan kualitas tanah membuat tumbuhan mati dan tercemar.
2) Produktivitas panen di lokasi yang tercemar akan berkurang atau gagal
panen bahkan dapat menyebabkan matinya tumbuhan.
3) Tanah mengandung plastik dan bahan lain yang tidak dapat diuraikan.
4) Tidak adanya pertumbuhan mikroorganisme dan jamur yang dapat
membantu penyerapan nutrien dari tanah oleh akar tumbuhan.
Mikroorganisme tanah berperan penting dalam menguraikan segala bentuk
polutan tanah dari mulai zat padat, zat cair, hingga bahan kimia.
5) Kandungan mineral sangat sedikit sebab digantikan zat polutan yang
kadarnya melebihi ambang batas.
6) Derajat keasaman (pH) tanah sangat tinggi sehingga tidak dapat digunakan
untuk menanam tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia, hewan dan
makhluk hidup lain.
7) Unsur hara pada tanah akan hilang sehingga pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan tidak akan terjadi.
➢ Lingkungan sekitar
1) Limbah dari rumah tangga yang dibuang ke sungai dapat menyebabkan
terjadinya banjir jika hujan turun dengan intensitas tinggi. Hal ini akan
memberikan dampak buruk terhadap jalan, jembatan, tol dan berbagai
infrastruktur lainnya.
2) Tumpukan limbah yang tidak terkelola menyebabkan lingkungan kurang
nyaman ditinggali karena bau tidak sedap.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bahan berbahaya dan beracun atau kerap disingkat B3 adalah zat atau
bahan-bahan lain yang membahayakan Kesehatan dan kelangsungan hidup
manusia, makhluk lain, dan/atau linkungan hidup pada umumnya. B3 dapat berupa
bahan baku (alamiah), atau bahan olahan (produk), atau sisa dari suatu proses
(limbah) yang bersumber dari kegiatan industri atau domestik (rumah tangga).
Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat
dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau
dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lain.
3.2. Saran
Agar bahan kimia berbahaya dan beracun tidak mengganggu Kesehatan
tubuh kita, maka kita harus melakukan Tindakan-tindakan pencegahan agar kita
terlindungi dari bahaya bahan kimia tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Asif, M., Bushra Sharf, & Saqaina Anwar. (2020). Effect of Heavy Metals
Emissions on Ecosystem of Pakistan. Indonesian Journal of Social and
Environmental Issues (IJSEI), Vol. 1, pp. 160-173.
Damanhuri, E. 2010. Diktat Pengelolaan Sampah. Teknik Lingkungan Institut.
Supriyadi, A. P., Adelia Rachmaniar, Aris Mustriadhi, & Hasyimi Pradana. (2021).
Novel Renewable Energy as Resources for Environmentally Friendly
National Energy Security: The Existence and the Readiness of the
Regulatory Framework. Indonesian Journal of Social and Environmental
Issues (IJSEI), Vol. 2, pp. 59-67.
Utomo, S., 2012. Bahan Berbahaya Dan Beracun (B-3) Dan Keberadaannya Di
Dalam Limbah. KONVERSI, Vol. 1, pp. 37-46.
https://www.universaleco.id/blog/detail/dampak-limbah-b3-bagi-lingkungan/192
https://www.merdeka.com/jatim/jenis-limbah-b3-serta-dampak-penggunaannya-
di-lingkungan-wajib-diketahui-kln.html