Anda di halaman 1dari 16

Tugas Makalah

BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA

“Dampak Dari Limbah Bahan Beracun Dan Berbahaya”

Oleh:

Ella Aprilya (202020888)

Dosen Pengampu:
L.A. Na’ani, S.Si., M.Si.

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILAN BELAS NOVEMBER KOLAKA
BUTON TENGAH
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................... 3
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
1.3. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 4
BAB II ISI .......................................................................................................................... 5
2.1. Bahan Beracun dan Berbahaya .............................................................................. 5
2.2. Limbah B3.............................................................................................................. 5
2.3. Jenis Limbah B3..................................................................................................... 6
2.4. Karakteristik Limbah B3 ........................................................................................ 9
2.5. Dampak dari Limbah B3 ...................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 15
3.1. Kesimpulan .......................................................................................................... 15
3.2. Saran..................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pembangunan industri merupakan salah satu upaya dari manusia untuk


meningkatkan kualitas hidup, salah satu tujuan dari pembangunan industri di
antaranya adalah untuk memperluas lapangan kerja, menunjang pemerataan
pembangunan, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat yang ada
di sekitar kawasan industry. Pembangunan industri memiliki kekurangan dan
kelebihan salah satunya dalam kelebihan misalnya dapat menyerap tenaga kerja
sekitar kawasan industri, meningkatkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat
sekitar dan kekurangannya ialah dampak dari pembuangan limbah yang
mencemari, asap pabrik yang merusak kesehatan dan berkurangnya lahan hijau di
kawasan industri.

Keberadaan bahan berbahaya dan beracun (B3) pada dasarnya tidak dibatasi
oleh lingkungan tertentu.Artinya B3 bisa berada di lingkungan mana saja, sesuai
dengan tingkat kebutuhan dan aktivitas manusia (masyarakat). Banyak masyarakat
yang dalam kesehariannya akrab dengan B3 karena profesinya, atau sebagai
pengguna atau konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam
kehidupan sehari-hari, mungkin masyarakat tidak menyadari bahwa bahan yang
mereka konsumsi atau alat (perkakas) yang mereka manfaatkan sebetulnya
termasuk katagori B3, misalnya: bahan insektisida, bahan bakar (minyak/gas),
makanan yang mengandung zat pewarna dan pengawet, dan lain-lain. Dengan
demikian, B3 bukan selalu berarti limbah atau bahan cemaran lingkungan.

Bahan cemaran (bahan penyebab pencemaran) pada dasarnya disebabkan


oleh pembuangan limbah yang langsung dari sumbernya sehingga dapat
menimbulkan gangguan bagi mahluk hidup dilokasi atau di sekitar tempat
pembuangan limbah tersebut, termasuk dalam tubuh manusia.Bahan-bahan
cemaran ini pada umumnya ada yang bersifat berbahaya, dan ada yang bersifat
beracun, atau bersifat keduanya.Tidak semua bahan berbahaya bersifat racun,
sedangkan bahan beracun sudah tentu berbahaya. Bahan berbahaya dan beracun
dapat berupa bahan baru sebagai bahan proses untuk menghasilkan suatu produk,
atau sisa dari suatu proses.Bahan yang tergolong B3 pada umumnya adalah bahan
kimia.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang diangkat dari makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari bahan berbahaya dan beracun?
2. Apa yang dimaksud dengan limbah B3?
3. Apa dampak yang ditimbulkan dari limbah B3?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui definisi dari bahan berbahaya dan beracun
2. Untuk mengetahui definisi dari limbah B3
3. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari limbah B3
BAB II

ISI

2.1. Bahan Beracun dan Berbahaya


Bahan berbahaya dan beracun atau kerap disingkat B3 adalah zat atau
bahan-bahan lain yang membahayakan Kesehatan dan kelangsungan hidup
manusia, makhluk lain, dan/atau linkungan hidup pada umumnya. Menurut UU No.
32 Tahun 2009, definisi bahan berbahaya dan beracun adalah zat, energi, dan/atau
komponen lain yang karena sifatnya atau konsentrasinya baik secara langsung atau
tidak langsung dapat mencemarkan lingkungan atau merusak lingkungan hidup,
Kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.

B3 dapat berupa bahan baku (alamiah), atau bahan olahan (produk), atau
sisa dari suatu proses (limbah) yang bersumber dari kegiatan industri atau domestik
(rumah tangga). Ditinjau dari strukturnya, maka B3 bisa berupa bahan yang
memiliki sifat fisika dan kimia. Sifat fisika (fisik) pada umumnya dilihat karena
bentuknya, seperti: runcing/tajam, keras, licin, gas dan lain-lain. Sedangkan sifat
kimia dilihat dari mudahnya bereaksi, baik dengan struktur tubuh makhluk hidup
(manusia, hewan dan tumbuhan), maupun benda-benda mati.

Dampak yang diakibatkan oleh sifat fisik pada umumnya berupa perusakan
fisik, seperti luka, sesak napas, pingsan, bahkan sampai tak sadarkan diri. Adapun
dampak dari sifat kimia antara lain: kebakaran, ledakan, keracunan, korosif tehadap
benda (peralatan), dan lain-lain.

2.2. Limbah B3
Berkembangnya zamannya membuat sektor industri juga meningkat pesat
dalam menghasilkan produk baru sesuai kebutuhan manusia. Banyaknya produk
yang dihasilkan juga berbanding lurus dengan limbah yang dihasilkan oleh industri.
Limbah yang dihasilkan biasanya dikategorikan menjadi limbah B3.

Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat
dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau
dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lain.

Sebagian dari limbah B3 yang telah diolah atau tidak dapat diolah dengan
teknologi yang tersedia harus berakhir pada pembuangan (disposal). Tempat
pembuangan akhir yang banyak digunakan untuk limbah B3 ialah landfill (lahan
urug). Dampak yang ditimbulkan oleh limbah B3 yang dibuang langsung ke
lingkungan sangat besar dan dapat bersifat akumulatif, sehingga dampak tersebut
akan berantai mengikuti proses pengangkutan (sirkulasi) bahan dan jaring-jaring
rantai makanan.

2.3. Jenis Limbah B3


Dilihat dari wujudnya, limbah dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu
limbah gas, limbah padat dan limbah cair.

1) Limbah Gas
Keberadaannya sulit dideteksi kecuali untuk gas yang berbau.Gas yang
tidak berbau tidak bisa dianggap bebas dari B3.Adanya gas berbahaya/beracun yang
tidak berbau hanya dapat diketahui dengan alat detektor tertentu. Sedangkan untuk
gas yang berbau akan menunjukkan bau khas dari suatu bahan (dalam bentuk gas).
Gas tidak berbau misalnya: karbon dioksida, nitrogen, hidrogen, sinar radioaktif,
mercury (uap), freon (gas pendingin). Sedangkan gas yang berbau misalnya: gas
belerang, ammonia, uap asam, senyawa hidrokarbon.

2) Limbah Cair
Dilihat dari struktur kimianya, terdapat limbah cair yang tidak dapat
bercampur (larut) dengan air, bercampur sebagian dan bercampur sempurna. Cairan
tidak bercampur air, misal: minyak, oli bekas. Cairan yang bercampur sebagian
dengan air, misal: asam dan basa lemah, beberapa pelarut organik.Sedangkan cairan
yang bercampur sempurna dengan air, misal: alkohol, aseton, asam dan basa kuat.
Adapun sifat fisik yang bisa dirasakan dengan panca indera adalah:
bening/berwarna, tidak berbau/berbau dan tidak berasa/berasa.
3) Limbah Padat
Limbah yang berwujudpadat biasa disebut sebagai sampah. Dilihat dari
sifatnya, sampah terbagi dalam tiga jenis, yaitu: sampah organik dan sampah non-
organik.

a. Sampah organik mempunyai sifat mudah terurai secara alamiah (dengan


sendirinya). Termasuk sampah organik antara lain: sisa makanan, sayuran,
batang dan daun tumbuhan.
b. Sampah non-organik mempunyai sifat tidak dapat terurai secara alamiah atau
memerlukan waktu sangat lama untuk penguraiannya. Termasuk sampah
anorganik antara lain: logam/kaleng bekas, plastik, kaca/beling, kain bekas,
kapas, karet, kulit, kertas dan lain-lain.

Berdasarkan dari sumber terciptanya limbah, jenis limbah B3 ini dapat


dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu:
1. Dari Sumber Spesifik
Jenis limbah B3 yang termasuk dalam sumber spesifik merupakan limbah
yang asalnya dari proses industri ataupun kegiatan utama. Sebut saja berbagai
pelarut terhalogenasi seperti metilen klorida, klorobenzena, serta lainnya.
Sedangkan pelarut yang tak dapat terhalogenasi seperti aseton, toluene,
nitrobenzene dan lainnya. Asam ataupun basa yang termasuk di dalamnya seperti
asam fosfat, asam sulfat, natrium, hidroksida serta lainnya.
2. Dari Sumber yang Tidak Spesifik
Jenis limah B3 yang selanjutnya adalah jenis limbah yang sumbernya tak
spesifik. Kebanyakan limbah jenis ini bukan berasal dari proses utama, melainkan
melalui kegiatan pemeliharaan alat, inhibitor korosi, pelarutan kerak, pencucian,
pengemasan, serta lainnya. Barang-barang limbah B3 yang termasuk dalam
kategori ini contohnya aki bekas, limbah laboratorium yang miliki kandungan B3,
kemasan bekas B3 dan lain-lain.
Beberapa jenis limbah B3 yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari, yaitu:
1. Detergen
Detergen pastinya digunakan sehari-harinya oleh banyak orang untuk
kegiatan mencuci. Namun, penggunaan bahan-bahan kimia yang ada di dalamnya
ternyata bisa dapat menjadi ancaman kelangsungan hidup manusia beserta
lingkungannya. Berbagai bahan kimia seperti surfaktan, builder, filler, dan aditif.
Detergen akan dapat mencemari lingkungan melalui busa yang dibuang melalui
saluran air.
2. Baterai Bekas
Barang-barang elektronik tentunya tak terlepas dari penggunaan baterai
sebagai sumber energinya. Namun, perlu diketahui bahwa kandungan bahan kimia
di dalamnya akan dapat berbahaya bagi manusia serta lingkungan. Baterai bekas
merupakan limbah B3 yang miliki kandungan seperti merkuri, nikel, timbal,
kadmium, serta lithium. Sebaiknya, agar tak mencemari lingkungan, hindari untuk
membuang baterai bekas di tempat pembuangan sampah umum.
3. Aki Kendaraan
Aki merupakan sumber energi bagi kendaraan bermotor ataupun yang
lainnya. Di dalam aki sendiri terdapat kandungan H2SO4 yang sangat berbahaya
bagi manusia. Apabila air dari aki ini mengenai kulit maka akan dapat sebabkan
gatal-gatal. Jika terkena logam maka akan dapat sebabkan korosi serta air aki juga
dapat merusak cat mobil.
4. Hairspray
Hairspray merupakan barang yang miliki kandungan kimia berbahaya yaitu
polyvinylpyrrolidone yang dimana miliki fungsi untuk membuat keras rambut,
polymer calledpolydimethylsiloxane yang dapat membuat rambut terangkat lebih
lama. Serta pytocalcious yang dapat meningkatkan jumlah mineral dalam akar
rambut, sehingga rambut menjadi kaku.
5. Obat Nyamuk
Obat nyamuk miliki kandungan dichlorovynil dimethyl phosfat (DDVP),
prpooxur (karbamat), dan diethyltoluamide yang merupakan jenis insektisida
pembunuh serangga.
2.4. Karakteristik Limbah B3
Karakteristik dari limbah B3 berdasarkan PP No. 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Pasal 5 adalah mudah meledak,
mudah menyala, reaktif, infeksius, korosif, dan beracun.

1. Beracun (Moderately Toxic)


Limbah ini diketahui memiliki kandungan zat beracun yang dapat
membahayakan makhluk hidup baik manusia dan hewan hingga menyebabkan sakit
dan bahkan kematian. Contohnya seperti, Pb (TEL, PbCO3), Hg, asam sianida
(HCN), asam sulfida (H2S), karbon monoksida (CO), hidrokarbon terhalogenasi
(kloroform, CCl4).
2. Mudah Meledak (Explosive)
Limbah ini mudah meledak dikarenakan reaksi fisika dan kimia sederhana
yang berasal dari kandungan limbah tersebut. Limbah dengan karakteristik ini
sangat sulit dan berbahaya ditangani, sekalipun terdapat penanganannya, metode
penanganan tersebut harus dilaksanakan secara serius dan membutuhkan sejumlah
waktu. Ada beberapa macam bahan eksplosif, antara lain:
a. Bahan eksplosif buatan, yaitu bahan yang sengaja dibuat untuk tujuan peledakan
atau bahan peledak, seperti: trinitrotoluene (TNT); nitrogliserin; ammonium
nitrat. Bahan-bahan tersebut sangat pekaterhadap panas dan pengaruh mekanis
(gesekan atau tumbukan).
b. Bahan eksplosif karena sifatnya, yaitu karena tidak stabil atau reaktif seperti:
nitro, diazo, peroksida, azida dan lain-lain.
c. Debu eksplosif, seperti: debu karbon (dalam industri batu bara); zat warna diazo
(dalam pabrik zat warna); magnesium (dalam pabrik baja).
d. Campuran eksplosif, yaitu karena terjadinya campuran beberapa bahan oksidator
dan reduktor dalam suatu reaktor atau dalam penyimpanan (gudang) seperti,
petasan (Natrium nitrat, kalium klorat, karbon), korek api (Kalium klorat,
belerang).
3. Reaktif
Limbah B3 reaktif adalah Limbah yang memiliki salah satu atau lebih sifat-
sifat berikut:
a. Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan
perubahan tanpa peledakan. Limbah ini secara visual menunjukkan adanya
antara lain gelembung gas, asap, dan perubahan warna;
b. Limbah yang jika bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan,
menghasilkan gas, uap, atau asap. Sifat ini dapat diketahui secara langsung tanpa
melalui pengujian di laboratorium; dan/atau
c. Merupakan Limbah sianida, sulfida yang pada kondisi pH antara 2 (dua) dan
12,5 (dua belas koma lima) dapat menghasilkan gas, uap, atau asap beracun.
Sifat ini dapat diketahui melalui pengujian Limbah yang dilakukan secara
kualitatif.
4. Mudah Menyala (Flammable)
Limbah ini adalah sampah berbahaya yang mudah terbakar karena kontak
dengan udara, nyala api, air, atau bahan lain walaupun suhu dan tekanan standar.
Tingkat bahaya ditentukan oleh titik bakarnya (titik nyala). Makin rendah titik
bakarnya justru makin berbahaya. Reaksi pembakaran yang berlangsung sangat
cepat dan juga dapat menghasilkan ledakan. Dilihat dari wujudnya, bahan ini dapat
berupa:
a. Padatan mudah terbakar, misalnya: belerang, fosfor, kertas/rayon, hidrida
logam, kapas dan padatan berupa serbuk halus (seperti debu: kapuk, kapas,
gandum).
b. Cairan mudah terbakar, seperti: eter, alkohol, aseton, benzena, heksan dan lain-
lain. Bahan-bahan tersebut pada umumnya digunakan sebagai bahan pelarut
organik, pada suhu kamar akanmenguap, dan dalam perbandingan tertentu dapat
terbakar oleh adanya api terbuka atau loncatan listrik.
c. Gas mudah terbakar: gas alam sebagai bahan bakar, hidrogen, asetilen (untuk
pengelasan), etilen oksida (gas untuk sterilisasi) dan lain-lain.
5. Korosif
Bahan ini reaktif terhadap zat lain sehingga dapat mengakibatkan kerusakan
apabila berkontak dengan jaringan hidup atau bahan lain. Bahan-bahan ini meliputi
asam-asam, alkali-alkali dan bahan-bahan kuat lainnya. Dilihat dari wujud/fasenya,
bahan kimia korosif ada tiga macam, yaitu:
a. Bahan korosif padatan, misalnya: kaustik soda (NaOH), kalium hidroksida
(KOH), kalsium hidroksida (Ca(OH)2).
b. Bahan korosif cairan, misalnya: asam sulfat (H2SO4), asam cuka (CH3COOH),
asam klorida(HCl), asam nitrat (HNO3).
c. Bahan korosif gas, misalnya: ammonia (NH3), formaldehida (HCOH), asam
klorida (HCl), asam asetat (CH3COOH), belerang oksida (SO2/SO3), klorin
(Cl2), ozon (O3).
6. Infeksius
Limbah B3 bersifat infeksius yaitu Limbah medis padat yang
terkontaminasi organisme patogen yang tidak secara rutin ada di lingkungan, dan
organisme tersebut dalam jumlah dan virulensi yang cukup untuk menularkan
penyakit pada manusia rentan. Yang termasuk ke dalam Limbah infeksius antara
lain:
a. Limbah yang berasal dari perawatan pasien yang memerlukan isolasi penyakit
menular atau perawatan intensif dan Limbah laboratorium;
b. Limbah yang berupa benda tajam seperti jarum suntik, perlengkapan intravena,
pipet pasteur, dan pecahan gelas;
c. Limbah patologi yang merupakan Limbah jaringan tubuh yang terbuang dari
proses bedah atau otopsi;
d. Limbah yang berasal dari pembiakan dan stok bahan infeksius, organ binatang
percobaan, bahan lain yang telah diinokulasi, dan terinfeksi atau kontak dengan
bahan yang sangat infeksius; dan/atau
e. Limbah sitotoksik yaitu Limbah dari bahan yang terkontaminasi dari persiapan
dan pemberian obat sitotoksik untuk kemoterapi kanker yang mempunyai
kemampuan membunuh atau menghambat pertumbuhan sel hidup.

2.5.Dampak dari Limbah B3


Bahan kimia berbahaya telah ada dan digunakan dalam kehidupan sehari-
hari yang digunakan mulai dari skala kecil hingga besar dan dikonsumsi secara
teratur atau sering yang beresiko menimbulkan kelainan jaringan tubuh.
Limbah B3 tidak hanya dapat dihasilkan dari kegiatan industri saja, kegiatan
rumah tangga dalam sehari-harinya juga dapat menghasilkan limbah jenis ini. Sebut
saja limbah dari rumah tangga domestik seperti bekas pengharum ruangan, pemutih
pakaian, deterjen pakaian, pembersih kamar mandi, pembersih kaca maupun
jendela, ataupun jenis yang lainnya.

Berikut ini beberapa dampak dari bahan kimia berbahaya dan beracun
menurut golongan, jenis, dan bahaya yang ditimbulkan.

a. Golongan senyawa metaloid dan logam


➢ Jenis bahan kimianya berupa: Arsen (As), Khrom (Cr), Hg, Cadmium (Cd),
Fosfor (P), Timbal (Pb).
➢ Bahaya yang ditimbulkan: kelainan saraf, kerusakan ginjal, kelainan darah,
gangguan fungsi hati, memicu munculnya kanker, iritasi berat, gangguan
metabolism karbohidrat, lemak dan protein.
b. Golongan pestisida
➢ Jenis bahan kimianya: organoklorin dan organo fosfat
➢ Bahaya yang ditimbulkan: pusing, kejang-kejang, pingsan atau penurunan
kesadaran bahkan kematian.
c. Golongan gas beracun
➢ Jenis bahan kimianya: Asam sulfida (H2S), Helium, Asam sianida (HCN),
Nitrogen oksida (NOx), Karbon monosikda (CO).
➢ Bahaya ynag ditimbulkan: pusing, hilangnya kesadaran, keracunan dengan
gejala mual-mual serta keinginan untuk muntah, sesak napas, kekurangan
oksigen, kejang, gangguan otak, jantung iritsai dan kematian.
d. Golongan bahan pelarut
➢ Jenis bahan kimianya: Hidrokarbon alifatik seperti bensin atau minyak tanah,
Hidrokarbon terhalogenasi seperti kloroform dan CCl4, dan jenis alcohol
seperti etanol dan metanol.
➢ Bahaya yang ditimbulkan: alergi kulit, keracunan, sakit kepala, gangguan
jantung, sesak nafas, mual dan muntah, koma, gangguan saraf pusat,
kerusakan ginjal, hati dan leukimai.
e. Golongan bahan bersifat karsinogenik
➢ Jenis bahan kimianya: Benzena, Asbes, Vinil khlorida, khrom, Bensidin.
➢ Bahaya yang ditimbulkan: kerusakan saraf pusat, leukimia, gangguan
kandung kemih, gangguan jaringan paru-paru, hati dan kelainan darah.
f. Golongan bahan korosif
➢ Korosif padat: kaustik soda (NaOH), kalium hidroksida (KOH), kalsium
hidroksida (Ca(OH)2). Bahaya yang ditimbulkan bahan ini adalah kerusakan
pada kulit jika kontak langsung.
➢ Korosif cair: asam sulfat (H2SO4), asam cuka (CH3COOH), asam
klorida(HCl), asam nitrat (HNO3). Bahaya yang ditimbulkan adalah
kerusakan pada kulit dan mata apabila kontak langsung, menyebabkan
proses pelarutan atau denaturasi protein.
➢ Korosfi gas: ammonia (NH3), formaldehida (HCOH), asam klorida (HCl),
asam asetat (CH3COOH), belerang oksida (SO2/SO3), klorin (Cl2), ozon
(O3). Apabila terhirup akan berbahaya bagi pernapasan.

Berikut ini terdapat juga beberapa dampak limbah B3 bagi lingkungan jika
tidak dikelola dengan baik:
➢ Air yang tercemar
1) Limbah cair yang masuk ke sungai dapat membuat pencemaran pada air
yang mengandung banyak virus penyakit.
2) Ikan dan berbagai organisme air dapat mati atau bahkan punah. Hal ini
nantinya akan menyebabkan masalah pada ekosistem.
3) Limbah yang dibuang kedalam air juga dapat menghasilkan asam organik
dan gas cair organik seperti metana yang dapat membahayakan.
4) Limbah industri yang mengandung logam, minyak, toksin organic dan zat
lainnya dapat mengurangi kandungan oksigen dalam air sehingga
mengganggu ekosistem dalam air.
➢ Tanah yang tercemar
1) Penurunan kualitas tanah membuat tumbuhan mati dan tercemar.
2) Produktivitas panen di lokasi yang tercemar akan berkurang atau gagal
panen bahkan dapat menyebabkan matinya tumbuhan.
3) Tanah mengandung plastik dan bahan lain yang tidak dapat diuraikan.
4) Tidak adanya pertumbuhan mikroorganisme dan jamur yang dapat
membantu penyerapan nutrien dari tanah oleh akar tumbuhan.
Mikroorganisme tanah berperan penting dalam menguraikan segala bentuk
polutan tanah dari mulai zat padat, zat cair, hingga bahan kimia.
5) Kandungan mineral sangat sedikit sebab digantikan zat polutan yang
kadarnya melebihi ambang batas.
6) Derajat keasaman (pH) tanah sangat tinggi sehingga tidak dapat digunakan
untuk menanam tumbuhan yang bermanfaat bagi manusia, hewan dan
makhluk hidup lain.
7) Unsur hara pada tanah akan hilang sehingga pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan tidak akan terjadi.
➢ Lingkungan sekitar
1) Limbah dari rumah tangga yang dibuang ke sungai dapat menyebabkan
terjadinya banjir jika hujan turun dengan intensitas tinggi. Hal ini akan
memberikan dampak buruk terhadap jalan, jembatan, tol dan berbagai
infrastruktur lainnya.
2) Tumpukan limbah yang tidak terkelola menyebabkan lingkungan kurang
nyaman ditinggali karena bau tidak sedap.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Bahan berbahaya dan beracun atau kerap disingkat B3 adalah zat atau
bahan-bahan lain yang membahayakan Kesehatan dan kelangsungan hidup
manusia, makhluk lain, dan/atau linkungan hidup pada umumnya. B3 dapat berupa
bahan baku (alamiah), atau bahan olahan (produk), atau sisa dari suatu proses
(limbah) yang bersumber dari kegiatan industri atau domestik (rumah tangga).

Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat
dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau
dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lain.

Dampak yang ditimbulkan oleh limbah B3 yang dibuang langsung ke


lingkungan sangat besar dan dapat bersifat akumulatif, sehingga dampak tersebut
akan berantai mengikuti proses pengangkutan (sirkulasi) bahan dan jaring-jaring
rantai makanan.

3.2. Saran
Agar bahan kimia berbahaya dan beracun tidak mengganggu Kesehatan
tubuh kita, maka kita harus melakukan Tindakan-tindakan pencegahan agar kita
terlindungi dari bahaya bahan kimia tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Asif, M., Bushra Sharf, & Saqaina Anwar. (2020). Effect of Heavy Metals
Emissions on Ecosystem of Pakistan. Indonesian Journal of Social and
Environmental Issues (IJSEI), Vol. 1, pp. 160-173.
Damanhuri, E. 2010. Diktat Pengelolaan Sampah. Teknik Lingkungan Institut.

Setiyono, 2001. Dasar Hukum Pengelolaan Limbah B3. Jurnal Teknologi


Lingkungan, Vol. 2, pp. 72-77.

Supriyadi, A. P., Adelia Rachmaniar, Aris Mustriadhi, & Hasyimi Pradana. (2021).
Novel Renewable Energy as Resources for Environmentally Friendly
National Energy Security: The Existence and the Readiness of the
Regulatory Framework. Indonesian Journal of Social and Environmental
Issues (IJSEI), Vol. 2, pp. 59-67.

Utomo, S., 2012. Bahan Berbahaya Dan Beracun (B-3) Dan Keberadaannya Di
Dalam Limbah. KONVERSI, Vol. 1, pp. 37-46.

https://www.universaleco.id/blog/detail/dampak-limbah-b3-bagi-lingkungan/192

https://www.merdeka.com/jatim/jenis-limbah-b3-serta-dampak-penggunaannya-
di-lingkungan-wajib-diketahui-kln.html

Anda mungkin juga menyukai