Anda di halaman 1dari 14

PEMANFAATAN LIMBAH AKI BEKAS

Tugas Makalah Pengelolaan Limbah B3

Disusun oleh:

1. ADE TIYA ANJANI (3335190061)

2. RAIHANI ALIFIA AZZAHRA (3335190044)

3. BAGUS TRI CUYUNDA (3335200046)

4. ACHMAD RIVALDI ALFALAQ (3335200088)

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

CILEGON-BANTEN

2023

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengolahan Limbah Aki
Bekas Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW dan para sahabatnya yang telah memberikan uswatun khasanah kepada
umatnya.

Penulis menyadari bahwa berkat adanya pertolongan dari Allah SWT,


makalah ini dapat diselesaikan dengan baik meskipun banyak halangan dan
rintangan pada proses penulisannya. Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dan membantu dalam proses
penulisan makalah ini. Terakhir kalinya, penulis mengharapkan adanya kritik dan
saran untuk makalah ini agar kedep annya bisa menjadikan penulisan lebih baik.
Penulis sangat berharap dengan adanya penulisan makalah ini dapat memberikan
sumbangsih dalam dunia pendidikan. Aamiin.

Cilegon , Maret
2023

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Tujuan .................................................................................................2

1.3 Rumusan Masalah .................................................................................2

BAB II DESKRIPSI PROSES

2.1 Limbah……………………………………………………………….3

2.1.1 Limbah Non B3……………………………………………….3

2.1.2 Limbah B3……………………………………………………3


2.2 Limbah Aki Bekas…………………………………………………..4

2.3 Prosedur Pengolahan Limbah Aki Bekas …………………………..5


BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………9

3.2 Saran………………………………………………………………..9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aki merupakan salah satu komponen pendukung dalam kendaraan
bermotor. Aki merupakan komponen pencatu daya dalam kendaraan bermotor.
Sampai saat ini komponen utamanya adalah Timbal (Pb) dan belum ada
alternatif yang dapat menggantikannya. Dengan semakin meningkatnya industri
aki maka kebutuhan akan timbal (Pb) sendiri sebagai bahan baku utama industri
aki juga meningkat tajam. Sedangkan saat ini sebagian besar timbal masih
diperoleh dengan jalan penambangan langsung dari alam yang membutuhkan
proses pengolahan lebih kompleks. Di satu sisi bahan limbah aki juga banyak
ditemukan di beberapa industri. Oleh karena itu, diperlukan suatu alternatif
untuk memperoleh timbal (Pb) dengan proses yang lebih mudah dan sederhana.
Salah satu jalan adalah dengan mendaur ulang timbal (Pb) dari aki bekas yang
sudah tidak terpakai. Aki yang sudah tidak digunakan akan menjadi limbah B3,
namun saat ini limbah aki sudah banyak dimanfaatkan. Kegiatan daur ulang aki
sudah banyak dilakukan baik itu masyarakat maupun skala industri. Daur ulang
ini dilakukan untuk mengambil kembali timbal (Pb) namun masih banyak
masyarakat yang belum memahami bahaya timbal (Pb) sebagai bahan beracun
dan berbahaya (Wiharja 2004).
Proses daur ulang limbah ini jika dilakukan dengan tidak tertata dan tanpa
teknologi yang memadai akan berakibat fatal baik bagi lingkungan maupun bagi
kesehatan manusia. Sehingga dibuatlah makalah ini untuk mengetahui
bagaimana cara pemanfaatan limbah aki yang baik dan benar.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan makalah ini adalah
untuk mengetahui dan memahami pemanfaatan aki bekas, baik dari proses
hingga akhir melalui pendaur ulangan.

ii
1.3 Rumusan Masalah
Aki bekas termasuk kedalam limbah B3 karena mengandung senyawa
– senyawa kimia yang dapat membahayakan lingkungan. Terdapat beberapa
jenis limbah yang dihasilkan aki bekas diantaranya limbah cair berupa asam
sulfat (H2SO4) serta sel aki dan plastic box sebagai limbah padat. Karena aki
bekas ini sangat berbahaya dan kebutuhan akan aki juga semakin pesat, maka
dibutuhkan alternatif pengolahan. Salah satu alternatifnya yaitu dengan
melakukan proses daur ulang. Maka dari itu rumusan masalah pada makalah
ini yaitu bagaimana pemanfaatan aki bekas yang merupakan limbah B3
dengan cara melakukan proses daur ulang.

ii
BAB II
DESKRIPSI PROSES

2.1 Limbah
Menurut undang-undang republik Indonesia (RI) no. 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan hidup (PPLH) definisi
limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan. Definisi secara umum limbah
adalah bahan sisa atau buangan yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan proses
produksi & baik pada skala rumah tangga& industri& pertambangan& dan
sebagainya.bentuk limbah tersebut dapat berupa gas , debu, air dan padat
(Nuralamsyah, 2018).
Limbah adalah sisa dari suatu usaha maupun kegiatan yang
mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan
jumlahnya, baik yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
membahayakan lingkungan, kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan
makhluk hidup lainnya (Mahida, 1984). Bahan yang sering ditemukan dalam
limbah antara lain senyawa organik yang dapat terbiodegradasi, senyawa
organik yang mudah menguap, senyawa organik yang sulit terurai
(Rekalsitran), logam berat yang toksik, padatan tersuspensi, nutrien, mikroba
patogen, dan parasit (Waluyo, 2010). Limbah berdasarkan sumbernya dapat
diklasifikasikan sebagai limbah B3 dan Limbah non B3.
2.1.1 Limbah Non B3
Limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya
disebut Limbah non-B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
tidak menunjukkan karakteristik Limbah B3.
2.1.2 Limbah B3
Bahan Berbahaya dan Beracun atau sering disingkat dengan B3
adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi
dan/atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan

ii
makhluk hidup lain. Definisi ini tercantum dalam Undang – Undang RI
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan peraturan – peraturan lain di bawahnya.
Limbah B3 merupakan sisa usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung B3. Limbah B3 dihasilkan dari kegiatan/usaha baik dari
sektor industri, pariwisata, pelayanan kesehatan maupun dari domestik
rumah tangga. Pengelolaan Limbah B3 diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3 yang mana dalam
peraturan ini juga tercantum daftar lengkap limbah B3 baik dari sumber
tidak spesifik, limbah B3 dari sumber spesifik, serta limbah B3 dari B3
kadaluarsa, B3 yang tumpah, B3 yang tidak memenuhi spesifikasi produk
dan bekas kemasan B3.

2.2 Limbah Aki Bekas


Limbah aki bekas termasuk ke dalam Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun atau biasa disebut dengan limbah B3. Hal ini karena limbah aki bekas
tersusun atas senyawa - senyawa kimia seperti logam - logam berat dan cairan
yang berdampak negatif bila dibuang langsung ke lingkungan. Bahan - bahan
penyusun aki diantaranya yaitu timbal (Pb), asam sulfat (H2SO4), merkuri
(Hg), nikel (Ni) dan cadmium (Cd).
● Timbal atau logam Pb merupakan jenis logam berat yang menjadi
komponen utama penyusun aki atau baterai. Timbal terdiri dari
berbagai jenis diantaranya gerena, kerusit dan anglesit. timbal
merupakan bahan yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia,
salah satu dampak yang akan ditimbulkan jika terpapar yaitu
terjadinya gangguan sistem saraf. Seseorang yang kerap terpapar
kandungan logam tersebut dapat mengalami kehilangan nafsu
makan, depresi, hingga menurunnya kecepatan saraf untuk
merespons.

ii
● Asam sulfat (H2SO4) merupakan bahan cair yang digunakan pada
pembuatan aki dan menjadi bahan utama penyusun aki. Asam
sulfat
termasuk kedalam senyawa asam kuat dan sangat bersifat korosif.
Asam sulfat akan menimbulkan iritasi yang parah jika terkena
jaringan tubuh. Jika bahan ini masuk kedalam tubuh seperti
tertelan, maka bahan kimia ini bisa membakar mulut dan
tenggorokan, merusak lambung, dan bahkan menimbulkan
kematian. Sedangkan bila masuk ke mata, asam sulfat bisa
menyebabkan kebutaan. Apabila asam sulfat tumpah dan masuk ke
dalam tanah, maka dapat mengganggu kesuburan tanah sehingga
tanah tersebut sudah tidak bisa ditanami tumbuhan.
● Merkuri (Hg) atau biasa disebut air raksa. bahan kimia ini sangat
berbahaya jika masuk kedalam tubuh manusia. Agen Proteksi
Lingkungan di Amerika Serikat atau United States Environmental
Protection Agency (EPA) menyebutkan jika mekuri terhirup dan
masuk kedalam saluran pernapasan maka bahaya yang ditimbulkan
diantaranya tremor, sakit kepala, respons saraf berubah dan lain
sebagainya.
● Nikel (Ni) merupakan salah satu bahan pembuatan aki yang
memiliki dampak negatif pada kesehatan. Paparan nikel dapat
menjadi salah satu faktor risiko penyakit-penyakit kulit seperti
Dermatitis Numularis (DN) atau yang biasa dikenal sebagai
penyakit eksem.
● Cadmium (Cd) merupakan bahan yang biasanya hasil produk
samping dari industri pengecoran seng. bahan ini merupakan
logam yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik serta dapat
terakumulasi dalam organ tubuh manusia. Keracunan logam berat
cadmium dapat menyebabkan gangguan abdominal (gangguan
perut), broncus (gangguan paru-paru), cyanosis (warna kebiruan
pada kulit akibat kekurangan oksigen) dan shock.

ii
2.3 Prosedur Pengolahan Limbah Aki Bekas

Aki bekas merupakan salah satu limbah B3 berdasarkan PP Nomor 18 jo.


85 tahun 1999 tentang Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan beracun,
dengan kode limbah: D210 pada lampiran tabel 2. Daftar Limbah B3 dari
Sumber yang Spesifik. Oleh karena itu, pada pengolahannya diperlukan
perlakuan khusus.
Proses daur ulang aki bekas akan menghasilkan dua jenis material, antara
lain:
1. Oksida Timbal atau Ingot Timbal, yang nantinya akan dimanfaatkan oleh:
- Pabrik aki sebagai sel aki baru
- Pabrik Tabung TV
- Pabrik cat
- Keramik dan isolasi radio aktif
2. Plastik, yang nantinya dimanfaatkan kembali oleh:
- Pabrik aki
- Pabrik plastik
Berikut merupakan skema proses pengolahan aki bekas (recycling battery
scrap) dan sumber limbah yang dihasilkan dari proses tersebut.

ii
Sebelum diolah, aki bekas dibelah atau dipotong supaya asam sulfat yang
tersisa dapat dikeluarkan, kemudian dicuci dengan menggunakan air. Air
buangan tersebut diolah di IPAL, sedangkan Pb dan PbO2 dilebur untuk
kemudian diambil logam Pb-nya. Casing plastik diolah menjadi pelet plastik.
Proses peleburan Pb dan PbO2 menyisakan slag yang memiliki kandungan
timbal sebesar 15-18% (rich slag). pada industri kecil, rich slag diolah untuk
me-recovery timbalnya sehingga slag yang dihasilkan mengandung Pb sekitar
1-2% (poor slag).

Pada daur ulang timah dikenal beberapa alternatif teknologi. Pemilihan


teknologi ini akan menentukan desain peralatan yang akan dipergunakan. Namun
secara umum dalam usaha daur ulang timah menggunakan teknologi sebagai
berikut:
a. Elektrokimia.
Proses elektrokimia yaitu melakukan leaching segala metal maupun ion
Pb menjadi Pb2+ selanjutnya dengan proses elektrolisis Pb2+ diubah menjadi
Pb metal. Proses ini jarang dilakukan oleh industri kecil menengah maupun
rumah tangga di Indonesia hal ini dikarenakan biaya investasi serta operasional
yang mahal. Diagram proses elektrokimia adalah sebagai berikut :

ii
b. Proses Redoks
Proses redoks dipergunakan reaktor, yang berbentuk kupola maupun rotary
kiln. Proses ini menggunakan karbon/arang serta udara sebagai reduktor dan
oksidator untuk melelehkan sel aki menjadi timah cair. Suhu diperlukan untuk
melelehkan timah sehingga akan terpisah anatar timah dan pengotor diantaranya
sulfur. Suhu operasi terjadi lebih dari 500° C. Proses ini banyak dilakukan di
Indonesia, baik dengan teknologi yang sangat sederhana maupun yang sudah
maju.

Skema proses redoks adalah sebagai berikut :

ii
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Limbah merupakan sisa dari suatu usaha maupun kegiatan yang


mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasi,
dan jumlahnya yang membahayakan secara langsung maupun tidak
langsung. Limbah dihasilkan dari aktivitas domestik, perkantoran,
pertambangan dan sebagainya. Berdasarkan jenisnya limbah terdiri dari
limbah cair, padat dan gas. Salah satu limbah yang tergolong kategori
limbah bahan berbahaya dan beracun disebut sebagai limbah B3. Limbah
B3 jika tidak diolah dengan baik akan membahayakan dan mencemari
lingkungan sekitar serta menimbulkan penyakit bagi manusia jika terpapar.
Salah satu jenis limbah B3 adalah limbah aki bekas dari kendaraan. Limbah
aki bekas tersusun dari bahan-bahan kimia Limbah Aki bekas dimanfaatkan
kembali menjadi dua material yaitu oksida timbal menjadi produk
terbarukan dan plastik. Adapun daur ulang aki bekas dapat dipelajari

ii
kembali seperti yang tercantum. Usaha daur ulang timah meliputi teknologi
pengolahan seperti redoks dan elektrokimia.

3.2 Saran
Berikut merupakan saran yang diberikan pada makalah ini
1. Untuk mengurangi bahaya dan dampak yang ditimbulkan dari limbah aki
bekas maka diperlukan pengolahan lebih lanjut dan terperinci.
2. Memperbanyak literatur atau sumber bacaan untuk menambah
pengetahuan terkait pengolahan limbah aki bekas.
3. Untuk pengolahan limbah B3 diperlukan ketegasan dalam pengolahan
dan tidak dibuang sembarangan agar tidak berbahaya.

DAFTAR PUSTAKA

DLHK Provinsi Banten. 2022. IMPREGNASI 2-MERKAPTOBENZOTIAZOL


PADA ZEOLIT DAN PENGGUNAANNYA SEBAGAI ADSORBEN KADMIUM
(II) DAN KROMIUM (III). DLHK Provinsi Banten.
https://dlhk.bantenprov.go.id/read/article/25/impregnasi_2-
merkaptobenzotiazol_pada_zeolit_dan_penggunaannya_sebagai_adsorben_kadmi
um_ii_dan_kromium_iii.html#:~:text=Cadmium%20merupakan%20logam
%20yang%20sangat,akibat%20kekurangan%20oksigen

Gloria. 2017. Paparan Nikel Jadi Faktor Risiko Penyakit Eksem. Universitas
Gadjah Mada. https://www.ugm.ac.id/id/berita/13386-
paparan.nikel.jadi.faktor.risiko.penyakit.eksem#:~:text=Pada%20populasi
%20umum%2C%20nikel%20dapat,biasa%20dikenal%20sebagai%20penyakit
%20eksem

ii
Nuralamsyah, 2018. Sistem Pengolahan Limbah. Program Studi Teknik
Sipil.Fakultas Teknik.Universitas Galuh Ciamis

Sunar. 2022. Mencegah Pencemaran Lingkungan: Melalui Pengelolaan Aki


Bekas. Yogyakarta. CV Budi Utama. https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=qCSIEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=limbah+aki+bekas&ots
=bHrpcYmge8&sig=d6daioBXJhRbIZM2EHC5Bl0Zp_w&redir_esc=y#v=onepa
ge&q=limbah%20aki%20bekas&f=false

Technical Working Group Of The Basel Convention, 2002, Preparation Of The


Technical Guidelines For The Environmentally Sound Management Of Waste
Lead-Acid Batteries

Wiharja , 2004 Kajian teknologi daur ulang limbah aki. J.TekLing, 69-74

ii

Anda mungkin juga menyukai