Dalam bahasa jerman, DIN adalah akronim dari Deutsches Institut für Normung
e.V.Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut : German Institute for Standardisation atau Institut
Jerman untuk Standardisasi.Istilah “e.V.” diartikan sebagai German Registered Association atau
asosiasi yang terdaftar di Jerman, dengan kantor pusat dari DIN yang berada di kota Berlin
Jerman.Organisasi DIN adalah merupakan German ISO member body atau badan anggota ISO di
Jerman.
ISO adalah suatu organisasi atau lembaga nirlaba internasional, yang bertujuan untuk
membuat dan memperkenalkan standar dan standardisasi internasional untuk berbagai
tujuan.Mengenal organisasi ISO, standardisasi internasional hingga saat ini, terdapat sekitar tiga
puluh ribu Standar DIN yang telah diterbitkan, yang mencakup hampir setiap bidang teknologi.
Sejarah DIN
Organisasi ini didirikan pada tahun 1917 dengan nama “Normenausschuß der deutschen
Industrie (NADI)”.Dalam bahasa Inggris berarti “Standardisation Committee of German Industry”
atau dalam bahasa Indonesia “Komite Standardisasi Industri Jerman”.Kemudian, pada tahun 1926
NADI berganti nama menjadi Deutscher Normenausschuß (DNA). Dalam bahasa Inggris berarti
German Standardisation Committee atau dalam bahasa Indonesia Komite Standardisasi Jerman.
Perubahan ini dilakukan dengan tujuan untuk mencerminkan bahwa organisasi tersebut
sekarang menangani masalah standardisasi di berbagai bidang. Atau dengan kata lain, organisasi
ini tidak hanya untuk menangani produk industri saja.Selanjutnya, pada tahun 1975 terjadi
perubahan nama lagi menjadi Deutsches Institut für Normung (DIN). Dalam bahasa Inggris berarti
German Institute for Standardisation atau dalam bahasa Indonesia “Institut Jerman untuk
Standardisasi”.Perubahan nama ini diikuti oleh pengakuan dari pihak pemerintah Jerman untuk
menjadi badan standar nasional resmi bagi Jerman. Sehingga, berhak untuk menjadi perwakilan
bagi setiap kepentingan Jerman di tingkat Eropa maupun di tingkat internasional pada umumnya.
Kesalahpahaman Standar
Akronim “DIN” ini sering menyebabkan kesalahpahaman ketika ada pihak yang memperluas
nya menjadi Deutsche Industrienorm.Istilah tersebut dalam bahasa Inggris berarti “German
Industry Standard”, sedangkan dalam bahasa Indonesia berarti “Standar Industri
Jerman”.Penyebab terjadinya kesalahpahaman ini sebagian besar menganggap nya oleh karena
sejarah asal dari DIN yaitu pernah diberi nama “NADI”.
Format penulisan yang digunakan untuk standar DIN dapat menunjukkan asal standar tersebut.
Sedangkan tanda “#” menunjukkan angka.
• DIN # digunakan untuk standar Jerman dengan kepentingan domestik atau dirancang
sebagai langkah pertama menuju status internasional.
• E DIN # adalah standar draft
• DIN V # adalah standar awal.
• DIN EN # digunakan untuk standar Eropa edisi Jerman.
• DIN ISO # digunakan untuk standar ISO edisi Jerman.
• DIN EN ISO # digunakan jika standar tersebut juga telah diadopsi sebagai standar Eropa.
JISC (Japanese Industrial Standards Committee) adalah Badan Standar Nasional Jepang dan
merupakan badan anggota ISO dan IEC untuk Jepang.JISC dalam nama asli jepang yaitu : 日本
産業標準調査会, Nihon Sangyō Hyōjun Chōsakai.Merupakan organisasi standar bagi negara
Jepang, sekaligus menjadi badan anggota dari organisasi standar dunia yakni ISO dan IEC.
ISO (International Organization for Standardization) adalah suatu organisasi atau lembaga
nirlaba internasional, yang bertujuan untuk membuat dan memperkenalkan standar dan
standardisasi internasional untuk berbagai tujuan.IEC (International Electrotechnical
Commission) adalah organisasi standardisasi internasional yang menyusun dan menerbitkan
standar-standar internasional untuk seluruh bidang elektrik, elektronik dan teknologi yang terkait
atau bidang teknologi elektro (electrotechnology).
• Dewan di bawah Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri atau Ministry of Economy,
Trade and Industry (METI), 2 dewan yang dibentuk di bawahnya.
• Setiap Dewan diatas memiliki Komite Teknisnya sendiri, yang terdiri dari anggota yang
merupakan pihak dari : produsen, dealer, pengguna, konsumen, dan kalangan akademis.
Keanggotaan dalam ISO
JISC merupakan salah satu badan standar nasional yang terdaftar secara resmi sebagai
anggota badan ISO dunia.Sistem nasional terpadu dari standardisasi industri mulai berfungsi
dengan pembentukan JESC (Japan Engineering Standards Committee) pada tahun 1921.JESC
melakukan adopsi dari standar nasional yakni Japan Engineering Standards (JES). Pada tahun
1949, Undang-Undang Standardisasi Industri atau Industrial Standardization Law telah
diundangkan.Dan Komite Standar Industri Jepang (JISC) baru dibentuk berdasarkan Undang-
Undang tersebut.
Komite bertindak sebagai organisasi penasehat bagi Menteri yang berwenang, yang bertanggung
jawab atas :
Penjabaran Standar Industri Jepang atau Japanese Industrial Standards (JIS), dan penunjukan
Tanda JIS untuk produk.
Sebagai anggota aktif ISO sejak tahun 1952, JISC adalah anggota tetap Dewan ISO atau ISO
Council dan Dewan Manajemen Teknis atau Technical Management Board (TMB). Mereka
memainkan peran kunci dalam pembuatan kebijakan. Pada tahun 2017, JISC membuat 96 proposal
baru untuk standar internasional.
JISC bergabung dengan IEC (International Electrotechnical Commission) pada tahun 1953.
Didalam IEC, JISC berpartisipasi sebagai anggota tetap dan membantu membentuk kebijakan
dari :
Meningkatkan profil Jepang di IEC, Dr. Junji Nomura dari Panasonic Corporation menjabat
sebagai :
BSI Group tergabung di bawah piagam kerajaan (Royal Charter), dan secara formal ditunjuk
sebagai badan standardisasi nasional (national standards body) untuk Britania Raya.Royal Charter
adalah hibah resmi yang dikeluarkan oleh seorang raja di bawah hak prerogatif kerajaan sebagai
paten surat.Secara historis, surat ini telah digunakan untuk menyebarluaskan hukum publik, contoh
paling terkenal adalah Magna Carta.
Pada tahun 1901, BSI Group berdiri dengan nama Engineering Standards Committee yang
melakukan standardisasi pada industri baja untuk membuat pabrikan di Inggris lebih efisien dan
kompetitif.Dalam perkembangannya, standar tersebut semakin berkembang ke berbagai aspek
seperti :
• rekayasa (engineering)
• sistem kualitas (qulity system)
• keselamatan (safety)
• keamanan (security)
Sertifikasi
Kitemark dapat digunakan untuk menunjukkan sertifikasi oleh BSI, tetapi hanya jika skema
Kitemark telah ditetapkan di sekitar standar tertentu.Hal ini terutama berlaku untuk standar
manajemen keselamatan dan kualitas.Ada kesalahpahaman umum bahwa Kitemarks diperlukan
untuk membuktikan kepatuhan terhadap standar BS.
Tetapi secara umum, setiap standar dapat dibuktikan dengan cara ini.Kitemark adalah merek
dagang kualitas produk dan layanan Inggris yang dimiliki dan dioperasikan oleh British Standards
Institution (BSI Group).Kitemark pada awalnya digunakan untuk mengidentifikasi produk yang
mengutamakan keselamatan, seperti : helm kecelakaan, alarm asap, dan pelindung banjir.Saat ini,
Kitemark juga telah diterapkan pada berbagai layanan, seperti instalasi listrik, servis mobil dan
perbaikan kecelakaan, instalasi jendela, dan lainnya.Mengikuti langkah untuk menuju harmonisasi
standar di Eropa, beberapa British Standards secara bertahap digantikan oleh Standar Eropa atau
European Standards (EN) yang relevan.
Definisi Bahasa
AFNOR merupakan akronim dari bahasa Perancis yakni: Association Française de Normalization.
Sedangkan dalam bahasa Inggris bisa disebut sebagai : French Standardization Association, atau
berarti asosiasi standardisasi perancis.
Pembentukan Afnor
Asosiasi ini didirikan pada tahun 1926, yang ditempatkan di bawah pengawasan kementerian yang
bertanggung jawab di bidang perindustrian. Perannya diatur dalam Keputusan No. 2009-697
tanggal 16 Juni 2009 tentang standardisasi atau judul aslinya “décret no 2009-697 du 16 juin 2009
relatif à la normalisation”. Misi organisasi adalah untuk kepentingan umum, sehingga menerima
pendanaan publik untuk sebagian dari kegiatannya.Sebagai utilitas publik, organisasi ini memiliki
sekitar 1.600 anggota.Pada tahun 2004 bergabung dengan asosiasi Perancis untuk Quality
Assurance (l’Association française pour l’assurance de la qualité) dan menjadi bagian dari grup
AFNOR. AFNOR menerbitkan kumpulan standar NF yang biasanya mengidentifikasi dokumen
dengan bentuk NF L CC-CCC dalam nomenklatur nasional Prancis.
Tugas Afnor
Jaringan Mitra
ISO (International Organization for Standardization) adalah suatu organisasi atau lembaga
nirlaba internasional.Tujuan dari ISO adalah untuk membuat dan memperkenalkan standar dan
standardisasi internasional untuk berbagai tujuan.Sebagaimana dengan ISO, IEC juga merupakan
organisasi standardisasi internasional yang menyusun dan menerbitkan standar-standar
internasional.Namun ruang lingkupnya adalah untuk seluruh bidang elektrik, elektronik dan
teknologi yang terkait atau bidang teknologi elektro (electrotechnology).
• Dengan standar yang lebih kuat, Australia dapat menikmati efisiensi ekonomi
yang lebih besar dan keunggulan yang meningkat di panggung internasional.
• Standar yang kokoh juga membantu mendukung komunitas lokal SA dengan
membangun lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan.
Menurut Pasal 2, standar nasional dibagi menjadi standar nasional wajib dan standar nasional
yang direkomendasikan. Standar nasional wajib diawali "GB". Standar nasional yang
direkomendasikan diawali "GB / T". Dokumen teknis panduan diawali dengan "GB / Z", tetapi
secara hukum bukan bagian dari sistem standar nasional. Standar nasional wajib adalah dasar
untuk pengujian produk produk mana yang harus menjalani selama sertifikasi Sertifikasi wajib
china (CCC atau 3C). Jika tidak ada standar nasional wajib yang sesuai, CCC tidak diperlukan.
Korean Agency for Technology and Standards (KATS) adalah Badan Standar Nasional dan
lembaga pemerintah yang mengelola standar nasional dan internasional di Republik Korea.
KATS didirikan pada tahun 1883 sebagai Laboratorium Analisis dan Pengujian.
Beberapa dekade kemudian terjadi berbagai perubahan dan perkembangan, dan pada akhirnya
KATS direformasi di bawah Kementerian Perdagangan, Perindustrian dan Ener
• Menyelaraskan Standar Industri Korea atau Korean Industrial Standards (KS) dengan
standar internasional.
• Mengelola sistem metrologi legal nasional atau national legal metrology system.
• Melakukan akreditasi pengujian atau testing.
• Melakukan penelitian untuk standardisasi, dan
• Mendukung perjanjian saling pengakuan internasional atau mutual recognition
agreements di bidang standardisasi dan penilaian kesesuaian dan metrologi legal.
India secara historis melakukan upaya untuk menyelaraskan standar nasionalnya dengan
norma-norma internasional, dan sebagian besar standar India diselaraskan dengan Organisasi
Standar Internasional. Namun demikian, ada tekanan saat ini dengan India untuk merancang
standar khusus India, yang menciptakan hambatan perdagangan dan menimbulkan tantangan bagi
eksportir AS di berbagai sektor industri. India sering gagal memberi tahu WTO tentang standar
baru dan sering tidak memberikan waktu untuk berdiskusi dengan mitra dagangnya sebelum
implementasi. Pada tahun 2021, pemerintah India meluncurkan skema "One Nation, One
Standard" dengan tujuan mensinergikan standar yang diadopsi oleh berbagai Organisasi
Pengembangan Standar di India.
BIS adalah badan standar nasional India. BIS bertanggung jawab untuk pengembangan dan
perumusan standar dan mempromosikan kegiatan yang berkaitan dengan standardisasi,
penandaan, dan sertifikasi kualitas untuk barang impor dan ekspor. BIS adalah satu-satunya
organisasi di India yang berwenang untuk mengoperasikan rencana sertifikasi kualitas di bawah
Undang-Undang Parlemen. Ini juga menetapkan kebijakan untuk partisipasi India dalam ISO dan
Komisi Teknis Elektro Internasional. BIS juga terlibat dengan sertifikasi produk, sertifikasi dan
pengujian sistem mutu, dan urusan konsumen. BIS terdiri dari perwakilan industri, organisasi
konsumen, badan ilmiah dan penelitian, organisasi profesional, lembaga teknis, kementerian
pemerintah India, dan anggota parlemen.