Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TOTAL KUALITY MANAJEMEN ISO SAMPAI DENGAN 30.000


Sebagai Syarat Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen
Operasional Dosen Pengampu H.Suryadi.,M.M.

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Andika Pratama (NPM 17610097)

Andri Apriyanto (NPM 17610098)

Dian Mulyawan (NPM 17610115)

Yuliano (NPM 17610135)

Leony Asansha (NPM 17610139)

Anita Oktaviani (NPM 17610113)

Meylinda (NPM 17610124)

Adi Kusuma Putra (NPM 17610109)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga
penyusunan makalah yang berjudul “Total Kuality Manajemen Iso Sampai
Dengan 30.000
” ini dapat terselesaikan.
Makalah ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk melengkapi tugas Mata
Kuliah Manajemen Operasional. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini tidak lepas dari kesalahan, bimbingan dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, Kami mengucapkan terimakasih kepada.
 Orang tua yang telah memfasilitasi saya.
 Bapak H. Suryadi, S.E.,.M.M.
 Serta pihak-pihak yang telah membantu kami dalam pembuat makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan Makalah ini belum sempurna, maka
dari itu kami menghargai kritik dan saran dari semua pembaca demi kelengkapan
dan kesempurnaan Makalah ini. Semoga dengan adanya Makalah ini, kita dapat
menambah pengetahuan tentang Total Kuality Manajemen Iso Sampai Dengan
30.000
.

Metro, April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengenalan Iso
B. Macam-Macam Iso
C. Prinsip Manajemen Mutu Iso
D. Tujuan Dan Manfaat Iso
E. Tugas Dan Tanggung Jawab Iso
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Penutup
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era modern saat ini, standar merupakan hal yang sangat di cari oleh
pelanggan selain kualitas produk yang di produksi. Salah satu contohnya
adalah penetapan standar ukuran dan format kartu kredit, atau kartu-kartu
“pintar” (smart) lainnya yang telah mengikuti standar internasional ISO dan
dapat digunakan di berbagai mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh
dunia, dan banyak contoh-contoh lainnya. Dengan demikian standar
internasional telah membantu kehidupan manusia menjadi lebih mudah, serta
lebih meningkatkan keandalan dan kegunaan barang dan jasa.
Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang
terdiri dari badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak
kurang dari 140 negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar
pemerintahan (Non-Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun
1947. ISO sebagai nama organisasi juga dalam rangka menghindari
penyingkatan kependekannya bila diterjemahkan ke dalam bahasa lain dari
negara anggota, misalnya IOS dalam bahasa Inggris, atau OIN (Organisation
Internationale de Normalisation) dalam bahasa Perancis, atau OSI
(Organsiasi Standardisasi Internasional) dalam bahasa Indonesia. Dengan
demikian apapun bahasa yang digunakan, organisasi ini namanya tetap ISO.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penulis dapat membuat rumusan masalah
sebagai berikut.
1) Apa pengetian standar dan ISO?
2) Apa saja macam-macam dari ISO?
3) Apa saja prinsip manajemen mutu ISO?
4) Apa tujuan dan manfaat ISO?
5) Apa tugas dan tanggung jawab ISO?

C. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengetian standar dan ISO
2) Untuk mengetahui saja macam-macam dari ISO
3) Untuk mengetaahui saja prinsip manajemen mutu ISO
4) Untuk mengetahui tujuan dan manfaat ISO
5) Untuk mengethaui tugas dan tanggung jawab ISO

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengenalan ISO
1. Pengertian standar dan ISO
Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan
yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis
atau kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan,
petunjuk, atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk,
proses, atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan.
ISO (The Internasional Organization for Standardization) adalah badan
standar dunia yang dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional
yang berkaitan dengan standar barang dan jasa. Organisasi Standar
Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari badan-
badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140
negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-
Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947.
Misi dari ISO adalah untuk mendukung pengembangan standardisasi dan
kegiatan-kegiatan terkait lainnya dengan harapan untuk membantu
perdagangan internasional, dan juga untuk membantu pengembangan
kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan kegiatan
ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan kesepakatan-
kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar
internasional.

2. Kebutuhan Standar Internasional


Dengan adanya standar-standar yang belum diharmonisasikan terhadap
teknologi yang sama dari beberapa negara atau wilayah yang berbeda,
kiranya dapat berakibat timbulnya semacam “technical barriers to
trade (TBT)” atau “hambatan teknis perdagangan”. Industri-industri
pengekspor telah lama merasakan perlunya persetujuan terhadap standar
dunia yang dapat membantu mengatasi hambatan-hambatan tersebut dalam
proses perdagangan internasional. Dari timbulnya permasalahan inilah
awalnya organisasi ISO didirikan. Standardisasi internasional dibentuk untuk
berbagai teknologi yang mencakup berbagai bidang, antara lain bidang
informasi dan telekomunikasi, tekstil, pengemasan, distribusi barang,
pembangkit energi dan pemanfaatannya, pembuatan kapal, perbankan dan
jasa keuangan, dan masih banyak lagi. Hal ini akan terus berkembang untuk
kepentingan berbagai sektor kegiatan industri pada masa-masa yang akan
datang.
Perkembangan ini diperkirakan semakin pesat antara lain karena hal-hal
sebagai berikut :
 Kemajuan dalam perdagangan bebas di seluruh dunia
 Penetrasi teknologi antar sektor
 Sistem komunikasi di seluruh dunia
 Standar global untuk pengembangan teknologi
 Pembangunan di negara-negara berkembang
Standardisasi industri adalah suatu kenyataan yang diperlukan di dalam
suatu sektor industri tertentu bila mayoritas barang dan jasa yang dihasilkan
harus memenuhi suatu standar yang telah dikenal. Standar seperti ini perlu
disusun dari kesepakatan-kesepakatan melalui konsensus dari semua pihak
yang berperan dalam sektor tersebut, terutama dari pihak produsen, konsumen,
dan seringkali juga pihak pemerintah. Mereka menyepakati berbagai spesifikasi
dan kriteria untuk diaplikasikan secara konsisten dalam memilih dan
mengklasifikasikan barang, sarana produksi, dan persyaratan dari jasa yang
ditawarkan. Tujuan penyusunan standar adalah untuk memfasilitasi
perdagangan, pertukaran, dan alih teknologi melalui :
 Peningkatan mutu dan kesesuaian produksi pada tingkat harga yang
layak
 Peningkatan kesehatan, keamanan dan perlindungan lingkungan, dan
pengurangan limbah
 Kesesuaian dan keandalan inter-operasi yang lebih baik dari berbagai
komponen untuk menghasilkan barang maupun jasa yang lebih baik
 Penyederhanaan perancangan produk untuk peningkatan keandalan
kegunaan barang dan jasa
 Peningkatan efisiensi distribusi produk dan kemudahan pemeliharaannya
Pengguna (konsumen) lebih percaya pada barang dan jasa yang telah
mendapatkan jaminan sesuai dengan standar internasional. Jaminan terhadap
kesesuaian tersebut dapat diperoleh baik dari pernyataan penghasil barang
maupun melalui pemeriksaan oleh lembaga independen.

3. Standar Nasional Indonesia


Berdasarkan keputusan Presiden No. 20 tahun 1984 tentang Dewan
Standarisasi Nasional (DSN) yang kemudian disempurnakan dengan Keputusan
Presiden No. 7 tahun 1989, stndarisasi merupakan sarana penunjang yang
mendayagunakan secara optimal sumber daya alam dan manusia dengan selalu
memperhatikan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesehatan dan
keselamatan.
Berdasarkan Keputusan Presiden tersebut, maka ruang lingkup penerapan
SNI adalah mencakup semua kegiatan pemberlakuan SNI, akreditasi, pengujian,
sertifikasi, penandaan, inspeksi teknis, pengawasan, dan sanksi terhadap
pelanggaran. Dengan demikian, dalam penerapan SNI perlu adanya suatu
panduan atau pedoman penerapan SNI yang disusun dengan
mempertimbangkan penahapan pelaksanaan SNI menuju suatu Sistem
Standarisasi Nasional (SSN) yang baik.
Berdasarkan Peratuaran Pemerintah No. 15 tahun 1991 tentang Standar
Nasional Indonesia dan Keputusan Presiden No. 12 tahun 1991, tentang
penyusunan, penerapan, dan pengawasan Standar Nasional Indonesia, maka
Dewan Standarisasi Nsional (DSN) mengadopsi secara total seri ISO 9000
menjadi standar seri SNI I9-9000.

B. Macam - Macam ISO


 ISO 9000 : dasar kosakata sistem manajemen mutu
 ISO 9001 : model sistem jaminan kualitas dalam desain / pengembangan
produksi, instalasi dan pelayanan.
 ISO 9002 : model sistem jaminan kualitas dalam produksi dan instalasi.
 ISO 9003 : model sistem jaminan kualitas dalam inspeksi dan pengujian
akhir.
 ISO 9004 : pedoman untuk kinerja peningkatan sistem manajemen mutu
 ISO 10005 : manajemen mutu, pedoman untuk rencana mutu, pedoman
untuk membantu dalam persiapan, peninjauan, penerimaan, dan revisi
rencana mutu
 ISO 10006 : pedoman mutu dalam proyek, untuk membantu memastikan
mutu dari proses dan produk proyek
 ISO 10007 : pedoman untuk susunan manajemen
 ISO/DIS 10012 : persyaratan jaminan mutuuntuk pengukuran peralatan
 ISO 10013 : pedoman untuk mengembangkan manual mutu, Memberikan
pedoman dalam mengembangkan dan memelihara manual mutu.
 ISO 10014 : pedoman untuk pengelolaan ekonomi mutu, Memberikan
pedoman pedoman bagaimana mencapai keuntungan ekonomi dari
penerapan manajemen mutu.
 ISO 10015 : pedoman pelatihan. Memberikan pedoman dalam
pengembangan, penerapan, pemeliharaan, dan peningkatan strategi dan
sistem pelatihan yang mempengaruhi mutu produk.
 ISO 14001 : Standar lingkungan. Memberikan pedoman dalam mengelola
lingkungan dengan identifikasi terhadap aspek dan dampak lingkungan yang
diakibatkan oleh kegiatan atau operasi perusahaannya terhadap aspek
lingkungan.
 ISO OHSAS 18001 : Standar Keselamatan dan Kesehatan. Suatu standar
internasional untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di tempat kerja/perusahaan. Untuk mendorong perusahaan
dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan melaksanakan
prosedur yang mengharuskan organisasi secara konsisten mengidentifikasi
dan mengendalikan resiko bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan di
tempat kerja; serta memperbaiki kinerja dan citra perusahaan.
 ISO 19011 : Pedoman audit sistem manajemen mutu dan lingkungan.
Memberikan pedoman untuk memverifikasi kemampuansistem
dalammencapai sasaran mutu. Standar ini dapat digunakan untuk
auditinternal ataupun mengaudit pemasok
 ISO 22000 : Standar Keselamatan dan Kesehatan Pelanggan. Suatu standar
yang berisi persyaratan sistem manajemen keamanan pangan. Standar ini
fokus terhadap pengendalian dalam sistem dan proses produksi produk
makanan dan minuman.

C. Prinsip Manajemen Mutu ISO


Prinsip manajemen mutu ISO 9001:2000 disusun berlandaskan pada
delapan prinsip manajemen kualitas. Prinsip- prinsip ini dapat digunakan oleh
manajemen senior sebagai suatu kerangka kerja (frame work) yang
membimbing organisasi pada peningkatan kinerja.
1. Fokus Pada Pelanggan
Organisasi bergantung pada pelanggan mereka, karena itu manajemen
organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan sekarang dan yang
akan datang. Organisasi harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan giat
berusaha melebihi ekspektasi pelanggan. Perusahaan yang menerapkan
sistem manajemen mutu yang diharuskan memiliki strategi khusus untuk
terus - menerus memantau kepuasan pelanggan. Beberapa hal yang
harus dilakukan terkait prinsip ini adalah:
 Meneliti dan memahami kebutuhan dan harapan pelanggan
 Memastikan bahwa tujuan organisasi selaras dengan kebutuhan dan
harapan pelanggan.
 Mengkomunikasikan pentingnya memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggan di seluruh tingkatan organisasi.
 Mengukur kepuasan pelanggan (survey kepuasan pelanggan) dan
menindaklanjuti hasilnya.
 Memastikan pendekatan yang seimbang antara kepuasan pelanggan
dan kepuasan pihak berkepentingan lainnya (seperti pemilik,
karyawan, pemasok, pemodal, masyarakat lokal dan masyarakat
secara keseluruhan).

2. Kepemimpinan
Pemimpin organisasi harus menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari
organisasi. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan
internal agar orang- orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam
pencapaian tujuan- tujuan organisasi. Penerapan prinsip kepemimpinan
ini nantinya akan mengarah pada:
 Pertimbangan semua kebutuhan pihak terkait sebagai suatu
kesatuan.
 Menciptakan visi yang jelas untuk masa depan organisasi.
 Menciptakan target, tujuan, atau sasaran yang menantang.
 Menciptakan sumber daya dan pelatihan.
 Menjadi contoh dalam hal kejujuran, moral, dan penciptaan budaya.

3. Keterlibatan Orang Dalam Membangun Misi Perusahaan


Orang atau karyawan pada semua tingkatan merupakan faktor yang
sangat penting dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara
penuh akan memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk
manfaat organisasi. Organisasi – organisasimengembangkan pernyataan
misi untuk membaginya dengan manajer, karyawan, dan pelanggan. Misi
yang baik akan memberikan kepada karyawan rasa kebersamaan dalam
tujuan, arah, dan peluang perusahaan.

4. Keterlibatan Orang Dalam Membangun Misi Perusahaan


Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara efisien, apabila
aktivitas dan sumber- sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu
proses. Suatu proses dapat didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari
orang, material, metode, mesin dan peralatan, dalam suatu lingkungan
guna menghasilkan nilai tambah output bagi pelanggan. Beberapa hal
yang harus dilakukan terkait prinsip ini adalah:
 Mendefinisikan dan menetapkan semua kegiatan yang diperlukan
untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
 Menetapkan tanggung jawab yang jelas dan akuntabilitas untuk
mengelola kegiatan kunci (utama) organisasi.
 Menganalisis dan mengukur dari kemampuan kegiatan kunci.
 Mengidentifikasi interaksi proses antara suatu bagian dengan
bagian yang lain di dalam organisasi.
 Berfokus pada faktor-faktor seperti sumber daya, metode, dan
bahan-bahan yang akan meningkatkan kegiatan kunci dari
organisasi.
 Mengevaluasi risiko, konsekuensi dan dampak dari kegiatan pada
pelanggan, pemasok dan pihak berkepentingan lainnya

5. Pendekatan Sistem Terhadap Manajemen


Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan, dari proses- proses
yang saling berkaitan sebagai suatu sistem, akan memberikan kontribusi
pada efektifitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan-
tujuannya. Beberapa hal yang harus dilakukan terkait prinsip ini:
 Penataan sistem untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang
paling efektif dan efisien.
 Memahami keterkaitan antara proses-proses dalam suatu sistem.
 Menyelaraskan dan mengintegrasikan proses-proses yang ada.
 Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran dan tanggung
jawab yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama dan dengan
demikian mengurangi hambatan lintas-fungsional.
 Memahami kemampuan organisasi dan menetapkan kendala sumber
daya sebelum mengambil tindakan.
 Terus meningkatkan sistem melalui pengukuran dan evaluasi.

6. Peningkatan Berkesinambungan
Peningkatan terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan
harus menjadi tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus-menerus
didefinisikan sebagai suatu proses sebagai suatu proses yang berfokus
pada upaya terus- menerus meningkatkan efektifitas dan atau efisiensi
organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi itu.
Peningkatan terus- menerus mambutuhkan langkah-langkah konsolodasi
progresif, menanggapi perkembangan kebutuhan dan ekspektasi
pelanggan, dan akan menjamin suatu evolusi dinamik dari sistem
manajemen mutu.

7. Pendekatan Faktual Dalam Pembuatan Keputusan


Keputusan yang efektif adalah keputusan yang berdasarkan pada
analisis data dan informasi untuk menghilangkan akar penyebab
masalah, sehingga masalah- masalah kualitas dapat terselesaikan secara
efektif dan efisien.
 Memastikan bahwa data dan informasi yang ada cukup akurat dan
dapat diandalkan.
 Membuat data yang dapat diakses oleh mereka yang
membutuhkannya.
 Menganalisis data dan informasi menggunakan metode yang valid.
 Membuat keputusan dan mengambil tindakan berdasarkan pada
analisis faktual, seimbang dengan pengalaman dan intuisi.

8. Hubungan Dengan Pemasok Yang Saling Menguntungkan


Suatu organisasi dan pemasok adalah saling tergantung, dan suatu
hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan
bersama dalam menciptakan nilai tambah. Mutu produk atau jasa yang
diberikan oleh pihak ketiga (vendor, rekanan, supplier) sangat
mempengaruhi mutu akhir produk (barang maupun jasa) suatu
organisasi. Oleh karena itu, memantau kinerja pemasok merupakan hal
yang sangat ditekankan dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000.
Hal yang harus dilakukan terkait prinsip ini adalah:
 Membangun hubungan yang menyeimbangkan keuntungan jangka
pendek dengan pertimbangan jangka panjang.
 Melakukan seleksi dan evaluasi terhadap semua pemasok produk
(barang/jasa) yang mempengaruhi hasil akhir produk (barang/jasa)
organisasi.

D. Tujuan Dan Manfaat ISO


Pada dasarnya tujuan dan manfaat ISO adalah untuk menentukan
standar internasional di bidang industrial dan komersial. Mengacu pada
pengertian ISO di atas, adapun manfaat ISO adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan
Suatu perusahaan yang menetapkan sistem manajemen mutu sesuai
dengan standar internasional akan menjamin kredibilitas perusahaan
tersebut. Artinya, segala kegiatan yang dilakukan perusahaan telah
memiliki standar terbaik yang pada akhirnya menghasilkan nilai positif
dalam hal kepuasan konsumen.
2. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen
Masih terkait dengan poin #1, kepuasan pelanggan menjadi sesuatu yang
sangat penting karena akan membuat mereka lebih percaya kepada
perusahaan dan menjadi pelanggan setia.
3. Jaminan Kualitas Sesuai Standar Internasional
Setiap perusahaan yang ingin memiliki sertifikat standardisasi ISO harus
melalui suatu siklus pasti yang disebut dengan PDCA. Siklus ini diterapkan
pada segala jenis industri, dimana dilakukan proses identifikasi, analisis,
dan eksekusi suatu penyelesaian masalah untuk menjamin mutu sesuai
standar internasional.
4. Menghemat Biaya
Dengan standar ISO, suatu perusahaan akan menerapkan sistem
manajemen khusus yang dapat membantu untuk mengetahui kinerja
perusahaan. Ketika ada indikasi bahwa kinerja perusahaan menurun atau
produk akan gagal, maka upaya antisipasi dapat segera dilakukan.
Proses tersebut secara tidak langsung akan mencegah terjadinya
pemborosan anggaran yang berhubungan dengan kinerja dan produk
yang buruk tersebut.
5. Mengoptimalkan Kinerja Karyawa
Mengacu pada prinsip manajemen mutu, semua standar ditetapkan agar
dilaksanakan oleh seluruh karyawan. Hal tersebut dapat memotivasi
karyawan agar menjaga kualitas, efisiensi, dan produktivitas mereka
sesuai standar ISO yang ditetapkan.
6. Meningkatkan Image Perusahaan
Keuntungan yang bisa dirasakan langsung oelh perusahaan dari sertifikasi
ISO adalah meningkatnya image atau brand perusahaan menjadi jauh
lebih baik di mata dunia.

E. Tugas Dan Tanggung Jawab ISO


Pengendali dokumen (Document Controller) dalam Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2008 adalah orang atau tim yang ditunjuk untuk mengurusi
masalah penerbitan, pengesahan, pendistribusian, penyimpanan,
pengendalian, dan pemusnahan dokumen. Tugas pengendali dokumen pada
dasarnya membantu wakil manajemen (management representative) dalam
menerapkan persyaratan ISO 9001 klausul 4.2.3 tentang pengendalian
dokumen dan klausul 4.2.4 tentang pengendalian rekaman / catatan mutu.
Pada penerapannya di lapangan, pengendali dokumen bisa menerapkan
sistem sentralisasi dimana seluruh dokumen baik format maupun rekaman
mutu disimpan terpusat pada satu lokasi dan dikendalikan oleh pengendali
dokumen atau bisa juga desentralisasi dimana pengendali dokumen hanya
mengurusi masalah penerbitan, pembaruan, dan pendistribusian dokumen
dan format sedangkan rekaman mutunya disimpan oleh bagian terkait.
Misalnya, Purchase Order disimpan oleh bagian purchasing dan Inquiry
disimpan oleh bagian marketing. Tidak ada keharusan dalam ISO 9001
untuk menerapkan sentralisasi maupun desentralisasi. Semua dikembalikan
ke kebutuhan organisasi.
 Tugas dan Tanggung Jawab Pengendali Dokumen
Berikut ini beberapa tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan
pekerjaan pengendali dokumen:
 Membantu management representative dalam menjalankan prosedur
pengendalian dokumen dan rekaman mutu
 Memasukkan data dokumen ke dalam daftar dokumen dan
memastikan bahwa informasi yang diberikan akurat dan up to date.
 Memastikan dokumen disahkan sebelum didistribusikan
 Melakukan perubahan dokumen bila diperlukan dengan berkordinasi
dengan management representative
 Memastikan seluruh dokumen telah disosialisasikan dan
didistribusikan ke bagian yang berkepentingan
 Memastikan seluruh dokumen disimpan dan dijaga dari kerusakan
serta mudah untuk ditelusuri
 Menarik atau memusnahkan dokumen yang sudah kadaluarsa.

Tugas dan tanggung jawab tersebut sebetulnya sudah dinyatakan secara


jelas dalam klausul 4.2.3 ISO 9001:2008 sebagai berikut:
a. Menyetujui dokumen akan kecukupannya sebelum diterbitkan.
b. Menelaah dan memperbaharui sebagaimana perlu, dan persetujuan
ulang dokumen,
c. Memastikan bahwa perubahan dan status revisi terkini dari dokumen
teridentifikasi,
d. Memastikan bahwa versi yang relevan dari dokumen yang dapat
diterapkan tersedia di tempat pengguna,
e. Memastikan bahwa dokumen tetap dapat terbaca dan segera dapat
teridentifikasi,
f. Memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar organisasi yang
ditetapkan oleh organisasi yang penting untuk perencanaan dan
operasi sistem manajemen mutu diidentifikasi dan distribusinya
dikendalikan, dan
g. Mencegah penggunaan tidak disengaja dokumen kadaluwarsa, dan
untuk menerapkan identifikasi yang sesuai pada dokumen bila
disimpan untuk maksud apapun .
 Kualifikasi Pengendali Dokumen
Seorang pengendali dokumen harus memiliki kemampuan sebagai berikut:
 Pengetahuan dalam penggunaan spreadsheet (excel), database, dan
word.
 Kemampuan untuk menyimpan catatan dan laporan (filing) dengan jelas
dan akurat.
 Kemampuan untuk menginput data data dengan cepat
 Keterampilan komunikasi yang baik
Pengendali Dokumen bertanggung jawab terhadap seluruh dokumen
organisasi. Kegiatan ini harus melibatkan koordinasi dengan berbagai
departemen dalam suatu organisasi dan memastikan bahwa dokumen disimpan
di lokasi yang tepat dan dapat diakses dengan mudah. Pengendali dokumen
harus memastikan bahwa semua departemen dalam organisasi mengikuti
prosedur yang sama yang berkaitan dengan dokumen.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan
yang di dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis
atau kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk,
atau definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses,
atau jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan. ISO (The Internasional
Organization for Standardization) adalah badan standar dunia yang dibentuk
untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan
standar barang dan jasa.
Macam – macam ISO terdiri dari ISO 9000, ISO 9001, ISO 9002, ISO
9003, ISO 9004, ISO 10005, ISO 10006, ISO 10007, ISO 10012, ISO 10013,
ISO 10014, ISO 10015, ISO 14001, ISO OHSAS 18001, dan ISO 22000.
Prinsip manajemen mutu ISO berdasarkan ISO 9001:2015 adalah
sebagai berikut
1. Fokus Pada Pelanggan
2. Kepemimpinan
3. Keterlibatan Orang-orang dalam membangun misi perusahaan
4. Pendekatan Proses
5. Pendekatan Terhadap Sistem Manajemen
6. Peningkatan Berkesinambungan
7. Pendekatan Faktual dalam Pembuatan Keputusan
8. Hubungan Dengan Pemasok Yang Saling Menguntungkan

B. Penutup
Demikianlah makalah yang dapat penulis susun, semoga dapat
menambah wawasan khazanah keilmuan bagi kita. Penulis sadar makalah
yang ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari pembaca sangat kami nantikan demi perbaikan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Rudi Suardi, 2003, Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000, Jakarta: PPM.
http://titisramadhani.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-iso-dan-macam-macam-
iso.htmldi akses pada tanggal 16 april pukul 07.56
http://konsultaniso.web.id/iso-90012015/7-prinsip-iso-90012015/ di akses pada
tanggal 16 april pukul 07.45

Anda mungkin juga menyukai