Anda di halaman 1dari 13

Pengendalian Mutu Produk

Organisasi Standar Internasional (ISO)


PT. Indofood CBP Sukses Makmur

Disusun oleh :

Ali Habibi
M. Qadri Al Hadid
Tri Apriza Ramadan

0609 3040 0362


0609 3040 0371
0609 3040 0382

Dosen Pembimbing :
Ir. Hj. Erwana Dewi , M.Eng.

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN 2011

PT. Indofood CBP Sukses Makmur

Indomie adalah merek mi instan populer di Indonesia, diproduksi oleh PT. Indofood CBP
Sukses Makmur. Ketika mi instan pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia di
tahun 1969, oleh Sudono Salim banyak yang meragukan bahwa mi instan dapat dijadikan
sebagai salah satu bahan pangan pokok. Akan tetapi, karena mi instan sendiri harganya relatif
terjangkau, mudah disajikan dan awet, Indomie berkembang pesat seiring dengan diterimanya mi
instan di Indonesia.
Produk Indomie yang pertama kali diperkenalkan adalah Indomie Kuah Rasa Kaldu
Ayam yang saat itu sesuai dengan selera lidah masyarakat Indonesia. Kemudian pada tahun
1982, penjualan produk Indomie mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan
diluncurkannya varian Indomie Kuah Rasa Kari Ayam. Puncaknya pada tahun 1983, Produk
Indomie kembali semakin digemari oleh masyarakat Indonesia dengan diluncurkannya varian
Indomie Mi Goreng.
Selain di Indonesia, Indomie juga dijual di luar negeri, antara lain Amerika Serikat,
Australia, Asia, Afrika dan negara-negara Eropa. Di Indonesia, sebutan "Indomie" juga umum
dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan. Mie ini murah meriah dan cocok
dengan selera Indonesia, sampai tidak jarang orang membawa Indomie ke luar negeri bila
makanan di luar tidak cocok. Saat terjadi bencana alam, orang Indonesia sering sekali
menyumbang mi instan seperti Indomie, tentu saja beserta barang-barang kebutuhan lainnya.
Berikut contoh gambar produk Indomie :

ISO 9000 DAN ISO 14000


A. Mengenai ISO
B. Pengertian ISO
Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di
dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau kriteriakriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau definisidefinisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau jasa sesuai
dengan yang telah dinyatakan. Salah satu contohnya adalah penetapan standar
ukuran dan format kartu kredit, atau kartu-kartu pintar (smart) lainnya yang telah
mengikuti standar internasional ISO dan dapat digunakan di berbagai mesin
anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh dunia, dan banyak contoh-contoh lainnya.
Dengan demikian standar internasional telah membantu kehidupan manusia
menjadi lebih mudah, serta lebih meningkatkan keandalan dan kegunaan barang
1

dan jasa.
Pengertian ISO
Organisasi Standar Internasional (ISO) adalah suatu asosiasi global yang terdiri dari
badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang dari 140
negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-Government
Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari ISO adalah untuk
mendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya
dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga untuk
membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan,
teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan
kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai

standar internasional.
2 Nama ISO
Banyak pihak melihat adanya suatu ketidakcocokan antara nama lengkap
International Organization for Standardization dengan kependekannya ISO,
dimana IOS dianggap lebih tepat. Anggapan itu benar bila penetapan nama
didasarkan pada kependekannya. Yang sebenarnya, istilah ISO bukan merupakan
kependekan, tapi merupakan nama dari organisasi internasional tersebut. ISO
berasal dari Bahasa Latin (Greek) isos yang mempaunyai arti sama (equal).

Awalan kata iso- juga banyak dijumpai misalnya pada kata isometric, isomer,
isonomy, dan sebagainya.
Dari kata sama (equal) menjadi standar inilah ISO dipilih sebagai nama
organisasi yang mudah untuk dipahami. ISO sebagai nama organisasi juga dalam
rangka menghindari penyingkatan kependekannya bila diterjemahkan ke dalam
bahasa lain dari negara anggota, misalnya IOS dalam bahasa Inggris, atau OIN
(Organisation Internationale de Normalisation) dalam bahasa Perancis, atau OSI
(Organsiasi Standardisasi Internasional) dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian
apapun bahasa yang digunakan, organisasi ini namanya tetap ISO.
C. ISO 9000
ISO 9000 Series sekarang merupakan salah satu sistem manajemen mutu yang formal
serta diterapkan di hampir semua jenis organisasi, termasuk industri otomotif. Sejak
peluncuran pertamanya pada tahun 1987, ISO 9000 Series mendominasi di semua
bidang yang terkait dengan sistem manajemen mutu bahkan mengecualikan beberapa
issue di bidang kualitas lainnya. Seperti contoh : birokrasi prosedur, paper work , tidak
ada nilai tambah. Hal ini terjadi karena standar ISO 9000 Series menjelaskan mengenai
What, sehingga sangat bergantung kepada penerimaan suatu organisasi mengenai
pemahaman persyaratan minimum yang dapat diterapkan organisasi untuk mencapai
kualitas produk atau service.
Salah satu persyaratan utama dari ISO 9000 Series adalah proses yang terkait dengan
supplier, dimana persyaratannya adalah bahwa organisasi harus menyediakan produk
/jasa yang sesuai dengan persyaratan tersebut. Persyaratan ISO 9000 di dalam konteks
bisnis merepresentasikan spesifikasi yang telah dipersyaratkan/ditetapkan. Artinya
apabila

organisasi

tidak

menyediakan

produk/service

yang

sesuai

dengan

persyaratan/spesifikasi maka sistemnya sebenarnya fail, tetapi tidak berarti standardnya


salah, hal ini bisa saja disebabkan karena interprestasi yang tidak sesuai dari organisasi.
Atau jika spesifikasi/persyaratanya sudah ditetapkan tetapi kualitasnya lebih rendah
maka dampaknya bisa saja produk tersebut menjadi tidak cukup untuk memenuhi
kepuasan pelanggan.
Tujuan ISO 9000 (Tjiptono 2000)
1

Organisasi harus mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau jasa yang
dihasilkan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pembeli.

Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak manajemen bahwa kualitas


tersebut dicapai dan dipertahankan.

Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak pembeli produk atau jasa
yang dijual telah mencapai kualitas yang ditentukan.

Manfaat ISO 9000 (Gaspersz, 1999)


1

Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang


teroganisir dan sistematik.

Perusahaan yang bersertifikat ISO 9000 diijinkan untuk mengiklankan pada media
massa bahwa sistem manajemen kualitas dari perusahaan tersebut telah dialui
secara internasioanal.

Audit sistem manajmeen kualitas dari perusahaan yang telah memperoleh sertifikat
ISO 9000 dilakukan secara periodik oleh registar dari lembaga registrasi.

Perusahaan yang telah memperolah sertifikat ISO 9000 secara otomatis terdaftar
pada lembaga registrasi.

Meningkatkan kualitas dan produktifitas dari manajemen melalui kerja sama dan
komunikasi yang lebih baik.

Meningkatkan kesadran kualitas dalam perusahaan.

Membarikan pelatihan secara sistematik kepada seluruh karyawan dan manajer


organisasi melalui prosedur prosedur dan instruksi instruksi yang terdefinisi
secara baik.

Terjadi perubahan positif dalam hal kultur dari anggota organisasi.

Type - type 9000 (Woryodiningrat 1997)


1

ISO 9001
Merupakan model sistem jaminan kualitas pada tahap perancangan dan
pengembangan, produksi, instalasi dan pelayanan jasa. ISO ini digunakan bagi
perusahaan manufaktur yang merancang produk dan membuatnya sendiri.

ISO 9002
Merupakan model sistem jaminan kualitas dalam prediksi dan instalasi. ISO ini
ditunjukkan pada kemampuan produksi instalasinya dan juga merupakan standar

yang lebih umum bagi pabrikasi dan bila digunakan terdapat suatu desain yang
merupakan syarat khusus bagi produksinya.
3

ISO 9003
Merupakan model sistem jaminan kualitas dalam inspeksi dan pengujian akhir ISO.
ISO ini merupakan sistem mutu model untuk menjamin mutu dalam inspeksi akhir
dan tes apabila produk dipasok dari suatu pabrik sesuai ayarat maka perusahaan
akan melakukan inspeksi dan tes produk yang memuaskan dan secara terpisah maka
akan dibutuhkan suatu sistem pengendalian dokumen, identifikasi produk dan
sistem penanganan,penyimpangan dan pelatihan.

ISO 9004
Digunakan untuk kepentingan intern dan bukan untuk situasi kotraktual. Standar ini
mencakup unsur unsur pokok yang ikut mempengaruhi sistem jaminan kualitas
termasuk di dalamnya tanggung jawab manajemen, pemasaran, pengadaan, langkah
pengendalian dan pemanfaatan sumber daya manusia, faktor keamanan produk
serta penggunaan metode statistik.

Keuntungan perusahaan apabila memperoleh ISO 9000


a

ISO 9000 membantu perusahaan memenuhi permintaan pelanggan.

ISO 9000 membantu perusahaan memenuhi kepuasan pelanggan.

ISO 9000 membantu perusahaan meningkatkan kinerja mencapai tujuan


perusahaan.

D. ISO 14000
ISO 14000 bukan suatu jaminan untuk mengembangkan organisasi, namun bermanfaat
bagi perusahaan karena mencakup kriteria lingkungan yang harus diperhatikan dalam
proses produksi pada setiap perusahaan. Dengan adanya sertifikat ISO 14000 akan
meningkatkan image bagi perusahaan karena sertifikat tersebut menunjukan bahwa
perusahaan peduli dan memiliki komitmen untuk memelihara lingkungan.
Macam macam standar dalam ISO 14000 (Gaspersz 1995)
1 ISO 14001,04: Sistem manajeman lingkungan
2 ISO 14010-14015: Audit Lingkungan
3 ISO 14020-14024: Label lingkungan
4 ISO 14031,32: Evaluasi kinerja Lingkungan
5 ISO 14040-14044: Kajian daur hidup produk
6 ISO 14060: Aspek lingkungan dari produk

ISO 14000 Semua sistem Manajemen lingkungan yang dapat memberikan jaminan
kpeada produsen dan konsumen bahwa dengan menerapkan isitem tersebut produk
yang dihasilkan / dikonsumsi, limbah, produk bekas pakai ataupun layananny sudah
melalui suatu proses yang memperoleh kaidah kaidah / upaya pengelolaan
lingkungan.
ISO 14001 Sistem yang mengorganisasikan kebijakan lingkungan ,perancanaan
,implementasi ,pemeriksaan ,tindakan koreksi dan tinjauan manajemen perusahaan
dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan terus menerus /
berkesinambungan.
ISO 14010-14015 Suatu alat manajemen untuk menguji efektivitas / kinerja
perusahaan dalam melaksankan kegiatan pengelolaan lingkungan dengan menggunkan
kriteria audit yang disepakati, didokumentasikan dan hasilnya dikomunikasikan
kepada klien.
Keuntungan memperoleh ISO 14000
1

Perlindungan lingkungan
a Mengurangi/meminimalisasikan limbah.
b Optimalisasi penggunaan sumber alam.
c Membantu mengatasi isu-isu lingkungan global.
2 Pengurangan kerugian
Sistem akan melindungi atau meminimumkan akibat ke lingkungan, dan juga
meminimumkan akibat buruk bagi karyawan, pengurangan luka dan penyakit jika
perusahaan mengadopsi sistem manajemen lingkungan ISO 14000.
3 Perlindungan lingkungan
a Mengurangi/meminimalisasikan limbah.
b Optimalisasi penggunaan sumber-sumber alam.
c Membantu mengatasi isu-isu lingkungan global.
4 Memiliki kekuatan pasar
a Mampu memasuki pasar dengan produk ramah lingkungan.
b Meningkatkan peran pasar (Market Share).
c Memenuhi persyaratan pelanggan.
d Membuka peluang investasi.
5

Mengembangkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan

Dengan dimilikinya sertifikat ISO-14001, pelanggan akan merasa lebih aman dan
lingkungannya terlindungi. Hal ini akan meyakinkan pelanggan bahwa pemasok

peduli lingkungan dan mempunyai dokumen yang sesuai untuk mendukung


pernyataan tersebut.
E. Analisis ISO Terhadap Indomie
Produk Indofood diproduksi dengan bahan baku yang telah memenuhi persyaratan
halal dan semuanya telah diproses secara halal. Adapun sertifikasi halal diperoleh dari
Majelis Ulama Indonesia, Departemen Agama, dan Departemen Kesehatan. Dengan
sistem standar operational prosedur yang telah terstandarisasi dengan sertifikasi ISO
9002 dalam proses produksi mulai dari incoming quality control, process quality
control, sampai outgoing quality control, akan menghasilkan produk sesuai dengan
persyaratan SNI (Standard Nasional Indonesia) mie instan, sehingga dapat dipastikan
hal ini sesuai dengan komitmen dari Indofood untuk mempersembahkan mi instan
dengan aneka cita rasa khas dari seluruh provinsi Indonesia yang terbuat dari bahanbahan terpilih serta komitmen yang tinggi atas mutu dan kehalalan produk. Perusahaan
indomie mempekerjakan tim kontrol yang sangat kompetitif kualitas yang bertindak
sebagai pengontrol kualitas produk di lokasi pabrik saat proses produksi. Minyak yang
bersumber diuji untuk memenuhi persyaratan kualitas yang ketat sebelum digunakan
untuk produksi. Indomie merupakan produk yang telah melalui proses produksi yang
sangat higienis dengan standar Internasional dan didukung dengan teknologi
berkualitas tinggi. Selain telah bersertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia,
pabriknya sendiri telah disertifikasi ISO 9001:2001 dan HACCP (High Analysis
Critical Control Point) dari SGS. Sertifikasi ini membuktikan bahwa Indomie telah
memenuhi persyaratan sebagai bahan pangan dengan standar Internasional. Walaupun
belum bersertifikasi ISO 14000 namun indomie tetap menjaga mutunya berdasarkan
ISO 14000 karena masih dalam proses pengajuan sertifikasi.

Sertifikasi Halal

Sertifikat Halal adalah suatu fatwa tertulis dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)
yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syari'at Islam. Sertifikat Halal
ini merupakan syarat untuk mendapatkan ijin pencantuman LABEL HALAL pada
kemasan produk dari instansi pemerintah yang berwenang.

Pengadaan Sertifikasi Halal pada produk pangan, obat-obat, kosmetika dan produk
lainnya sebenarnya bertujuan untuk memberikan kepastian status kehalalan suatu
produk, sehingga dapat menentramkan batin konsumen muslim. Namun ketidaktahuan
seringkali membuat minimnya perusahaan memiliki kesadaran untuk mendaftarkan diri
guna memperoleh sertifikat halal.
Jaminan Halal dari Produsen
Masa berlaku Sertifikat Halal adalah 2 tahun. Hal tersebut untuk menjaga
konsistensi produksi produsen selama berlakunya sertifikat. Sedangkan untuk daging
yang diekspor Surat Keterangan Halal diberikan untuk setiap pengapalan.
Untuk memperoleh sertifikat halal LPPOM MUI memberikan ketentuan bagi
perusahaan sebagai berikut:
1. Sebelum

produsen

mengajukan

sertifikat

halal

terlebih

dahulu

harus

mempersiapkan Sistem Jaminan Halal. Penjelasan rinci tentang Sistem Jaminan


Halal dapat merujuk kepada Buku Panduan Penyusunan Sistem Jaminan Halal
yang dikeluarkan oleh LP POM MUI.
2. Berkewajiban mengangkat secara resmi seorang atau tim Auditor Halal Internal
(AHI) yang bertanggungjawab dalam menjamin pelaksanaan produksi halal.
3. Berkewajiban menandatangani kesediaan untuk diinspeksi secara mendadak tanpa
pemberitahuan sebelumnya oleh LPPOM MUI.
4. Membuat laporan berkala setiap 6 bulan tentang pelaksanaan Sistem Jaminan
Halal.
Prosedur Sertifikasi Halal
Pertama-tama produsen yang menginginkan sertifikat halal mendaftarkan ke sekretariat
LPPOM MUI dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Bagi Industri Pengolahan:
1. Produsen harus mendaftarkan seluruh produk yang diproduksi di lokasi yang sama
dan/atau yang memiliki merek/brand yang sama.

2. Produsen harus mendaftarkan seluruh lokasi produksi termasuk maklon dan


pabrik pengemasan.
3. Ketentuan untuk tempat maklon harus dilakukan di perusahaan yang sudah
mempunyai produk bersertifikat halal atau yang bersedia disertifikasi halal.
2. Bagi Restoran dan Katering:
1. Restoran dan katering harus mendaftarkan seluruh menu yang dijual termasuk
produk-produk titipan, kue ulang tahun serta menu musiman.
2. Restoran dan katering harus mendaftarkan seluruh gerai, dapur serta gudang.
3. Bagi Rumah Potong Hewan:
1. Produsen harus mendaftarkan seluruh tempat penyembelihan yang berada dalam
satu perusahaan yang sama

Setelah penggolongan berdasarkan kategori usaha, beberapa hal yang harus


dilakukan perusahaan pemohon:
1. Setiap produsen yang mengajukan permohonan Sertifikat Halal bagi produknya,
harus mengisi Borang yang telah disediakan. Borang tersebut berisi informasi
tentang data perusahaan, jenis dan nama produk serta bahan-bahan yang
digunakan
2. Borang yang sudah diisi beserta dokumen pendukungnya dikembalikan ke
sekretariat LP POM MUI untuk diperiksa kelengkapannya, dan bila belum
memadai perusahaan harus melengkapi sesuai dengan ketentuan.
3. LPPOM MUI akan memberitahukan perusahaan mengenai jadwal audit. Tim
Auditor LPPOM MUI akan melakukan pemeriksaan/audit ke lokasi produsen dan
pada saat audit, perusahaan harus dalam keadaan memproduksi produk yang
disertifikasi.
4. Hasil pemeriksaan/audit dan hasil laboratorium (bila diperlukan) dievaluasi dalam
Rapat Auditor LPPOM MUI. Hasil audit yang belum memenuhi persyaratan

diberitahukan kepada perusahaan melalui audit memorandum. Jika telah


memenuhi persyaratan, auditor akan membuat laporan hasil audit guna diajukan
pada Sidang Komisi Fatwa MUI untuk diputuskan status kehalalannya.
5. Laporan hasil audit disampaikan oleh Pengurus LPPOM MUI dalam Sidang
Komisi Fatwa Mui pada waktu yang telah ditentukan.
6. Sidang Komisi Fatwa MUI dapat menolak laporan hasil audit jika dianggap belum
memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan, dan hasilnya akan
disampaikan kepada produsen pemohon sertifikasi halal.
7. Sertifikat Halal dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia setelah ditetapkan
status kehalalannya oleh Komisi Fatwa MUI.
8. Sertifikat Halal berlaku selama 2 (dua) tahun sejak tanggal penetapan fatwa.
9. Tiga bulan sebelum masa berlaku Sertifikat Halal berakhir, produsen harus
mengajukan perpanjangan sertifikat halal sesuai dengan aturan yang telah
ditetapkan LPPOM MUI.
Kemudian dilakukanlah tata cara pemeriksaan (Audit) mulai dari manajemen, bahanbahan baku, dll. Pemeriksaan (audit) produk halal mencakup:
1. Manajemen produsen dalam menjamin kehalalan produk (Sistem Jaminan Halal).
2. Pemeriksaan dokumen-dokumen spesifikasi yang menjelaskan asal-usul bahan,
komposisi dan proses pembuatannya dan/atau sertifikat halal pendukungnya,
dokumen pengadaan dan penyimpanan bahan, formula produksi serta dokumen
pelaksanaan produksi halal secara keseluruhan.
3. Observasi lapangan yang mencakup proses produksi secara keseluruhan mulai
dari penerimaan bahan, produksi, pengemasan dan penggudangan serta penyajian
untuk restoran/catering/outlet.
4. Keabsahan dokumen dan kesesuaian secara fisik untuk setiap bahan harus
terpenuhi.
5. Pengambilan contoh dilakukan untuk bahan yang dinilai perlu.
Sistem Pengawasan Sertifikat Halal:
1. Perusahaan wajib mengimplementasikan Sistem Jaminan Halal sepanjang
berlakunya Sertifikat Halal

2. Perusahaan berkewajiban menyerahkan laporan audit internal setiap 6 (enam)


bulan sekali setelah terbitnya Sertifikat Halal.
3. Perubahan bahan, proses produksi dan lainnya perusahaan wajib melaporkan dan
mendapat izin dari LPPOM MUI.

Prosedur Perpanjangan Sertifikat Halal:


1. Produsen harus mendaftar kembali dan mengisi borang yang disediakan.
2. Pengisian borang disesuaikan dengan perkembangan terakhir produk.
3. Produsen berkewajiban melengkapi kembali daftar bahan baku, matrik produk
versus bahan serta spesifikasi, sertifikat halal dan bagan alir proses terbaru.
4. Prosedur pemeriksaan dilakukan seperti pada pendaftaran produk baru.
5. Perusahaan harus sudah mempunyai manual Sistem Jaminan Halal sesuai dengan
ketentuan prosedur sertifikasi halal di atas.

CONTOH SERTIFIKAT HALLAL PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.

Anda mungkin juga menyukai