Anda di halaman 1dari 15

1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Operational Excellence atau keunggulan operasional ialah upaya menciptakan


nilai keunggulan pada setiap proses operasional melalui penerapan berbagai prinsip,
sistem, dan tools yang menuju perbaikan berkelanjutan (Wikipedia), yang dapat
diibaratkan membangun sebuah rumah, maka pondasinya adalah Budaya, dinding
batu batanya disusun satu persatu melalui proses perbaikan berkelanjutan agar
semakin kokoh, dan diselaraskan agar dapat berdiri tegak, menuju sebuah hasil (result)
sebuah bangunan rumah indah yang dapat dicitrakan (shingo model). Prinsip dasar
operational excellence ialah sebuah naluri untuk terus mencari perbaikan-perbaikan,
mengejar gairah kesempurnaan, berupaya tanpa henti mebuat hal baru dan selalu
berfikir untuk keunggulan. Prinsip ini akan tertanam dalam perilaku / behavior,
mengakar kuat dalam sebuah karakter, dan dikembangkan dalam lingkup budaya
organisasi.

Dalam menerapakan prinsip operational excellence tidak mudah, karena perlu


sebuah kerja keras, dan tidak dapat didelegasikan, melainkan harus ditanamkan /
ditransformasikan kedalam sebuah budaya setiap hari, dari hal yang paling kecil, dari
waktu ke waktu melalui proses perjalanan pribadi memahami prinsip tersebut, serta
proses pembelajaran cara pandang lama ke cara pandang baru, serta bagaimana
benar-benar mempengaruhi perubahan. Pemimpin harus mampu mendorong prinsip
operational excellence kedalam suatu budaya yang mengakar kuat.

Suatu organisasi memiliki visi-misi, strategi, dan kebijakan-kebijakan, serta


action-plan yang dijalankan selaras dalam sebuah sistem manajemen. Sistem ini
dirancang untuk mencapai sasaran tertentu, melalu proses plan do check action,
memiliki struktur organisasi yang jelas, dan menjalankan fungsi-fungsi kerja, dimana
didalamnya terdapat proses bisnis yang dijalankan oleh sekelompok individu.
Menanamkan budaya operational excellence pada setiap individu yang menjalankan
fungsi kerja, serta mendorong setiap perilaku dengan cara sistematis dan konsisten,
adalah cara bagaimana membangun keselarasan antara prinsip operational excellence
dengan sistem dalam sebuah organisasi.
2. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 10-C Kiat Sukses untuk Membangun Operasional Excellence

Dalam suatu bisnis selalu didapakan cara-cara atau kiat-kiat tertentu untuk yang
ditujukan untuk menunjang operasional. Berikut merupakan 10 kita yang dapat
menunjang konsep operasional:
1. Corporate Culture (Budaya Perusahaan)
Dalan suatu perusahaan ataupun bisnis memiliki suatu budaya yang telah
ditetapkan mulai dari awal dibentuknya suatu perusahaan, yang nantinya akan
terus diterapkan dan diperbaiki. Pada ABC Group menerapkan suatu budaya
kedisiplinan yang mana pengajar haruslah ontime dalam mengajar dan
menerapkan sistem pengajaran yang have fun.
2. Concein (Peduli)
Kepedulian terghadap pelanggan merupakan salah satu hal yang perlu
dibudayakan untuk keberlanjutan dalam suatu usaha. Pada ABC Group
kepedulian merupakan salah satu factor utama dalam menentukan kepuasan
pelanggan. Maka tentior harus peduli dengan nilai dan pemahaman konsumen
terhadap materi yang telah diberikan.
3. Care (Merawat dan Memperhatikan)
Dengan adanya kepedulian maka akan muncul rasa untuk memperhatikan
konsumen dan keinginan tentor untuk merawat konsumen hingga mencapai
tujuan yang diinginkan secara bersama.
4. Character (Karakter)
Tenaga pengajar pada bimbimngan belajar di ABC Group memiliki
kemampuan ataupun karakteristik tersendiri dalam mengajar yang dapat
disesuaikan dengan konsumen.
5. Credibility (Kredibilitas)
Tentunya dalam memilih tenaga pengajar tentor harus memiliki kredibilitas
dan pengalaman dalam mengajar, sehingga kepuasan konsumen dapat dicapai.
6. Control (Pengendalian)
ABC Group juga melalukan pengontrolan terhadap kinerja tentor dalam
mengajar dan melakukan pengontrolan pula pada dana (manajemen keungan),
dengan adanya control maka dapat meminimalisir kejadian-kejaidan yang
tidak dikendaki yang dapat menyebabkan kerugian.
7. Communication (Komunikasi)
Komunikasi merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk membangun relasi
dengan pelnggan maupun mitra kerja yang lain. Kesalahan dalam komunikasi
dapat menghancurkan suatu usaha.
8. Creative (Kreatif)
Pada hal ini tentor dituntun kreatif untuk menciptakan hal-hal baru dalam
mengajar untuk menarik minat belajar konsumen sehingga konsumen akan
mudah memahami suatu materi pembelajaran.
9. Comfort and Convenience (Kenyamanan Bekerja)
Perlu adanya kenyaman bagi pelangggan maupun tenaga pengajar sehingga
kepuasan dua belah pihak dapat tercapai dan usaha dapat berjalan dengan baik
dan lancar.
10. Cost (Biaya) vs Compensation (Kompensasi)
Untuk mencapai suatu tujuan maka perlu adanya biaya yang dikeluarkan
misalkan modul untuk bahan ajar. Dan adanya kompensasi yang diberikan
kepada tenaga kerja sesuai dengan apa yang telah dilakukan.
2.2 Tahapan-tahapan dari Faktor Evaluasi Kualitas 7-W

Faktor-faktor yang mempengaruhi kesan kualitas dari calon pembeli merupakan


seluruh hal yang berkaita dengan pancaindera dari calon pembeli yang mampu
menciptakan kesan kualitas terhadap produk yang kita pasarkan. Faktor-faktor
tersebut diantaranya:

1. What Do You See?


Faktor pertama yang ada adalah apa yang calon pembeli atau pelanggan
lihat tentang produk kita. Karena yang ditawarkan oleh ABC group
merupakan suatu bentuk jasa dan bukan merupakan produk yang memiliki
wujud fisik, maka adapun kualitas dari jasa yang kami tawarkan yang dapat
dilihat secara langsung oleh calon pembeli diantaranya:
a. Jasa yang kami tawarkan berupa jasa bimbingan belajar untuk siswa
tingkat SD dan SMP memiliki tentor-tentor yang masih muda karena
berasal dari kalangan mahasiswa, sehingga kegiatan belajar atau
bimbingan dapat santai dan enjoy.
b. Alat yang digunakan pada jasa ini untuk melayani calon pelanggan
diantaranya seperti memberikan pelatihan soal-soal ujian gratis, serta
menggunakan alat dan metode pembelajaran unik yang sesuai dengan
kegemaran anak tersebut.
c. Selanjutnya yang dapat di evaluasi dengan indera penglihatan adalah
melalui brosur. Dimana dalam melakukan promosi kami juga membagikan
brosur, sehingga calon pelanggan dapat memahami berbagai informasi
yang akan disampaikan. Adapun informasi yang kami berikan melalui
brosur tersebut jelas dan tidak berlebihan.
d. Terakhir yang dapat dievalusi secara indera penglihatan adalah erkait
dengan big Q. Dimana dalam hal ini, tentor yang diberikan adalah mereka
yang sudah terlatih dan berpengalaman, sehingga mampu memberikan
metode belajar yang menarik dan asyik sesuai kegemaran dan kemampuan
adik didik.
2. What Do You Smell?
Pada faktor kedua ini merupakan kualitas yang dapat diberikan kepada calon
pelanggan melalui indera penciuman. Karena jenis usaha yang kami tawarkan
adalah jasa, sehingga bentuk jasa ini tidak bisa dirasakan kualitasnya melalui
indera penciuman oleh calon pelanggan.
3. What Do You Feel?
Faktor ini merupakan faktor kunci dalam kesuksesan suatu bisnis atau usaha
yang dijalankan. Apa yang dirasakan oleh konsumen dari produk atau jasa
yang kita tawarkan sangat mempengaruhi kualitas dari produk maupun jasa
yang ditawarkan. ABC group sebagai jenis usaha yang menawarkan jasa
berupa bimbingan belajar, diharapkan konsumen yang menjadi pelanggan
kami dapat meningkat kualitas belajaranya sehingga melalui bimbingan
belajar yang diberikan oleh ABC group dapat berdampak kepada peningkatan
yang signifikan pada perkembangan belajar anak di sekolah. Dari hal tersebut
diharapkan juga dapat dirasakan oleh orang tua, sehingga mampu
meningkatkan rasa kepercayaan. Adapun yang dapat dirasakan oleh calon
pelanggan menjadi dapat melakukan suatu proses belajar yang menyenangkan
sehingga mudah dalam menerima materi pembelajaran.
4. What Do You Think about their product?
Pada faktor evaluasi kualitas ini lebih kepada fungsi, jaminan dan kekuatan
yang ditawarkan oleh jasa yang kami berikan. ABC group melalui penawaran
jasa bimbingan belajar ini memiliki fungsi sebagai wadah pembelajaran
anak-anak yang dilakukan secara santai namun tetap berorientasi agar
konsumen dapat puas dan memberikan hasil memuaskan yang ditunjukkan
melalui peningkatan nilai sesuai salah satu program yang kami tawarkan.
Selanjutnya adanya jaminan, yaitu berupa adanya pengembalian uang kepada
konsumen apabila anak didik tidak mengalami peningkatan kemampuan
belajar, namun dengan syarat-syarat yang sudah diberikan dan disepakati.
Terakhir ada kekuatan, yaitu melalui tentor-tentor berpengalaman dan ahli
merupakan tentor yang kami berikan kepada konsumen.
5. What Do You Touch
Terkait dengan hal-hal yang tidak kita sadari namun dirasakan oleh konsumen.
Dalam jasa yang ditawarkan ABC group, kasus ini dapat terjadi ketika tentor
yang kami berikan telah cocok dengan konsumen, namun ternyata pendapat
berbeda dimiliki konsumen. Oleh karenanya untuk mengatasi hal tersebut,
ABC group memberikan pelayanan terbuka untuk konsumen yaitu dengan
mengganti tentor jika terjadi ketidakcocokan, sehingga kegiatan bimbingan
belajar dapat tetap berlangsung dengan nyaman.
6. What Do You Hear?
Melalui faktor kualitas ini, dimana perlu adanya perhatian karena merupakan
salah satu faktor yang juga bisa menjadi penarik awal konsumen yang
dahulunya belum mengetahui jasa kami. Dalam hal ini kegiatan promosi yang
dilakukan dari mulut ke mulut (mouth to mouth) merupakan cara promosi
yang efektif dan efisien. ABC group dalam menawarkan dan melakukan
kegiatan promosi melalui media cetak berupa brosur, selain itu juga melalui
relasi yang sudah didapatkan yaitu antar rekan bisnis maupun informasi yang
didapatkan dari orang lain yang mampu menularkan kepercayaan antar calon
konsumen.
7. What Do You Get?
Faktor evaluasi kualitas yang terakhir merupakan hasil dari apa yang bisa
didapatkan dan dirasakan oleh konsumen yang berawal dari keenam faktor
evaluasi kualitas diatas. Dalam hal ini diharapkan konsumen melalui jasa
bimbingan belajar yang kami tawarkan, konsumen yang sebelumnya masih
belum mengerti terkait kegiatan belajarnya menjadi lebih paham dan memiliki
kepercayaan diri untuk menunjukkan yang terbaik. Selain itu juga konsumen
yaitu anak didik menjadi memiliki semangat belajar yang tinggi sehingga
memberi pengaruh signifikan pada perkembangannya di sekolah dimana hal
ini juga mampu memberikan kepuasan kepada orang tau yang ditunjukan
melalui nilai sekolah anak yang mengalami perubahan ke arah positif.

2.3 Aspek Finansial

2.3.1 Pengetahuan Penting Tentang Keuangan dan Nilai Uang

Pengetahuan tentang uang dan nilai uang adalah hal yang penting karena
sering kali suatu perusahaan mengalami kegagalan dalam menjalankan bisnisnya
akibat kurangnya pengetahuan pemimpin tentang uang dan manajemennya. oleh
karena itu, sering kali seorang pemimpin harus merekrut seorang specialist skill
yaitu manajer keuangan untuk mengelolah keuangan perusahanaan. Seiring degan
berkembangnya dunia usaha sebuah usaha harus dikelolah dengan baik untuk
meningkatkan kemakmuran dan kekayaan bagi pemiliki, kepuasan bagi tenaga
kerja serta para stakeholder lainnya.Seorang pemimpin dituntut untuk dapat
menganalisis laporan keuangan dan membaca keadaan perusahaan untuk
mengambil keputusan yang strategis bagi perkembangan bisnisnya selanjutnya

a. Masalah keuangan dalam sebuah perusahaan

Dalam melakuakan kegiatan bisnisnya, ada 2 hal yang dihadapi yang


dihadapi oleh seorang entrepreneur yaitu melakukan investasi untuk memulai
usahanya dan cara memperoleh uang (modal). Ukuran suatu usaha juga dapat
dilihat berdasarkan besarnya ukuran modal. berikut merupakan hal-hal yang
berkaitan dengan modal suatu bisnis :

1. Modal untuk memulai suatu bisnis (start up capital)

Modal sering kali disebut ignition capital, modal adalah semua nilai
uang yang dibutuhkan untuk membuka suatu bisnis sebelum bisnis itu
menghasilkan omzet. Rata-rata prosentase untuk kegiatan ini adalah 40%.
Berikut jenis-jenis start up capital :
Modal investasi tanha, gedung, mesin, alat kantor dan semua aset yang
tidak bergerak.
Modal investasi untuk aset yang bergerak seperti kendaraan, transportasi
dll.
Modal pengadaan raw material untuk awal produksi.
Modal pengadaan sumber daya manusia.
Modal untuk memenuhi dalam rangka memulai sebuah bisnis agar dapat
berjalan diawal.

2. Modal untuk menjalankan sebuah bisnis (operating capital)

Merupakan modal yang dibutuhkan untuk menjalankan dan


mengoperasikan sebuah bisnis dari awal pembukaan usaha hingga bisnis
dapat berjalan dengan baik (Break Even Point Capital). Rata-rata prosentase
yang diizinkan berkisar antara 30%-40% dari jumlah total modal. Berikut
jenis-jenis operating capital ;

Gaji, over time (lembur), THR


Listrik, PAM dan telepon
Bahan bakar, tol dan parkir
Administrasi, dokumen dan alat tulis kantor
Sewa kantor dan pembayaran supplier
Biaya perjalanan dinas, opertaional sales.

3. Modal untuk menutup biaya tidak terduga (unpredictable capital)

Untuk hal ini sebaiknya dicadangkan 10-20% total modal.


Berdasarkan ketiga jenis modal tersebut maka harus ada pengetahuan tentang
manajemen keuangan. Tujuan dari manajemen keuangan adalah manajemen
terhadap fungsi-fungsi aspek keuangan dari kegiatan seorang entrepreneur.
Fungsi dari manajemen keuangan adalah penggunaan dana yang strategis dan
mendapatkan dana dengan cara yang strategis atau disebut sebagai
manajemna aliran dana (cash flow). Keberhasilan suatu manajemen dapat
dilihat dari smekain tinginya nilai perusahaan maka pemegang sham, investor
dan bankir akan semakin tertarik untuk menanamkan uangnya. Tujuan jangka
pendek dari manajemen keuangan adalah meraih keuangan dan jangka
penjangnya adalah kemakmuran bagi seorang entrepreneur.

Berdasarkan uraian diatas, ide bisnis ABC Group merupakan ide bisnis
dibidang jasa lembaga pembelanjaran untuk siswa-sisiw SD, SMP. Keuangan
dalam sistem ABC Group diatur oleh seorang manajer keuangan. Manajer
keuangan dalam ABC Group disebut sebagai bagian keuangan dimana
dijalankan oleh satu orang. Manajer tersebut yeng mengatur pemasukan dan
pengeluaran keuangan ABC Group. Modal awal ide bisnis ini merupakan
modal pribadi dari para pendiri ABC Group. ABC Group sebagai rancangan
bisnis yang baru dimulai (start up) tidak membutuhkan dana yang terlalu
besar tetapi, yang dibutuhkan adalah strategi pemasaran untuk menarik
konsumen. Setiap biaya admisnistratif yang didapatkan dari konsumen
dikelolah oleh bagian keuangan.

2.3.2 Manajemen Keuangan

Secara garis besar, terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam
manajemen keuangan. Hal tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
a. Kebutuhan untuk bertahan agar bisnis bisa tetap hidup, yaitu mengelola aliran
dana atau cash flow.
Dalam bisnis yang bergerak di bidang penyedia jasa ABC group haruslah jeli
dan teliti dalam memanajeman aliran dana, khususnya untuk tenaga kerja yang
ada. salah satunya adalah melakukan kontrol terhadap daftar hadir atau absensi
bagi kehadiran tentor dalam mengajar.
b. Orientasi profit dalam berbisnis.
Sebagai penyadia jasa maka profit didpatkan dari bagi hasil antara tentor dan
pihak penyedia jasa. Karena ABC group merupakan sarana dalam memperoleh
profit.
Selain hal-hat yang telah disebutkan hal lain yang perlu dikelola dengan baik
adalah segala hal yang berkaitan dengan:
a. Mengelola hasil usaha
Pengelolaan hasi usaha merupakan pengelolaan laba atau keuntungan dalam
suatu bisnis. Pengelolaan hasil usaha biasanya meliputi, pengelolaan kas
masuk dan pengelolaan utang-piutang. Salah satu cara untuk mengelol kas
masuk adalah:
1) Menekan biaya pengeluaran
Dalam ABC group penekanan biaya biasanya adalah untuk pencetakan
banner promosi, maka hal itu perlu diperhatikan dengan cara berpartner
dengan percetakan dan menghemat promosi menggunakan media social
2) Selalu ada saldo
Dalam hal ini yang dimaksudkan adalah menjaga agar saldo ABC group
tetap ada dan tidak minus, hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga adanya
pengeluaran yang mendesak dan mendadak.
3) Menyusun anggara pengeluaran dan pemasukan yang jelas
Penyusunan anggaran sangat diperlukan untuk mencegah terjdinya
pengeluran yang tidak diperlukan.

b. Mengelola biaya
Pengelolaan biaya bukan berarti dalam perusahaan dapat secara bebas
mengeluarkan anggaran untuk sesuatu, ataupun terlalu ngirit dalam
pengeluaran kebutuhan. Yang dimasksudkan dengan pengelolaan biaya disini
adalah bagaimana cara sebuah perusahaan da[at menggunakan dana yang ada
dengan bijak. Cara untuk mengelola biaya adalah sebagai berikut:
1) Membuat perencanaan berdasarkan survei
Salah satu yang dapat ABC group lakukan adalah melakukan survei biaya
bimbingan belajar sekitarnya. Hal ini dapat digunkan sebagai patokan
harga yang akan kita bandrol unruk pengguna jasa.
2) Pengelolaan biaya secara tepat guna
Pengelolaan biaya yang tepat guna adalah, sebagai penyedia jasa ABC
group haruslah tau dimana perusahaan mengeluarkan biaya yang lebih dan
dimana ABC group dapat menekan biaya yang tidak diperlukan. salah
satunya adlah memberikan reward pada peserta didik maupun tentor
terbaik untuk memacu semangat para tentor dan mempertahankan
konsumen.
3) Memmotivasi tentor sebagai pemilik bisnis
Memotivasi tetntor ABC group untuk lebih inovatif dalam mengajar
dengan memberikan reward pada tentor terbaik.
c. Mengelola modal dan uang
Pengelolaan modal dan uang merupakan salah satu yang sangat perlu
diperhatikan. Karena setiap bisnis beorientasi pada keuntungan maka focus
yang tidak boleh dilupakan adalah bagaimana cara untuk mengembalikan
modal. Pada ABC group modal diperoleh dari hasil iuran para pelopor.
Sehingga utang-piutang dapat terkontrol dengan dan baik.
2.3.3 Pencatatan dan Laporan Keuangan

Setiap keluar masuknya keungan tentunya perlu adanya pencatatan yang rinci
sehingga manajemen keuangan dapat tersusun dengan baik memudahkan dalam
menganalisis keuangan. Hal-hal yang perlu dicatat antara lain seperti:
1. Total biaya dan jenis biaya
2. Pendapatan yang diterima
3. Moda yang disetor
4. Uang
5. Pembelian
6. Persediaan, dll
Dengan ini maka ada beberapa hal yang perlu dibuat secara deatail dan terperinci,
yaitu:
Neraca (Balance Sheet)
Neraca ini menggambarkan dari suatu nilai bisnis diakhir bulan yang
emncerminkan jumlah asset pada suatu perusahaan. Tabel neraca ini tercapat dua
kolom kanan dan kiri, pada kolom kanan (pasiva) terdapat ekuitas atau modal dan
kolom kiri (aktiva) terdapat asset atau kekeyaaan. Dengan persamaan:

Aset (Harta) = Liabilitas (Kewajiban) + Ekuitas (Modal)

Contoh pada ABC Group:


- ABC Group mendapatkan modal sebesar
- Pada tanggal 1 Desember digunakan untuk mencetak modul pembelajaran
sebesar Rp 100.000
- Pada tanggal 5 Desember mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 50.000
- Pada tanggal 7 Desember membayar bensin tentor sebesar Rp. 30.000
- Adamya hutang penambahan modal pada 9 Desember sebesar Rp. 50.000
AKTIVA PASIVA
Kas 470.000 Modal 500.000
Keuntungan
Bensin tentor
30.000 mengajar 50.000
Total Aktiva
Total Modal
Lancar 500.000 550.000
Modul Penambahan
pembelajaran 100.000 modal (hutang) 50.000
Total Aktiva
Total Utang
tetap 100.000 50.000
Total 600.000 Total 600.000

Menghitung dan Mengevaluasi Kinerja Keuangan Perusahaan


Seorang pembisnis seharusnya juga mengetahui bagaimana dan factor apa saja
yang perlu dievaluasi hasil kerjanya. Dengan mengetahui kondisi keuangan maka
seorang pengusaha dapat mengevaluasi dan mengambil keputusan yang tepat
untuk mengembangkan perusahaan. Analisis kinerja dapat dikelompokkan sebgai
berikut:
- Analisis Likuiditas

() =

Contoh dari neraca ABG Group :
500.000
() = = 10
50.000
Dengan demikian apa bila hutang telah jatuh tempo maka perusahaan mampu
membayar dengan baik karena nilai CR >1.
- Analisis Struktur Keuangan

=

Contoh dari neraca ABG Group :
50.000
() = = 9%
550.000
Berarti perusahaan mampu membayar bunga hingga 9%.
- Analisis Aktivtas Perusahaan

=

Contoh dari neraca ABG Group :
500.000
= = 10
50.000
Berarati dari neraca didapatkan rugi laba sebsar 10
- Analisis Kemampuan

=

Contoh dari neraca ABG Group:
500.000 150.000
= = 70%
500.000


=

Contoh dari neraca ABG Group:
450.000
= = 90%
500.000


=

Contoh dari neraca ABG Group:
50.000
= = 8,3 %
600.000


=

Contoh dari neraca ABG Group:
450.000
= = 75%
600.000


=

Contoh dari neraca ABG Group:
50.000
= = 10%
500.000
- Analisis Penilain Pasar
Dari perhitungan perhitungan di atas maka di dapatkan keuntungan pada pada
suatu uasaha ABC Group ini. Dengan melihat sistem pemasaran dan promosi yang
dilakukan.
2.3.4 Proyeksi Keuangan dan Beban

Apabila suatu usaha bisnnis telah memiliki visi yang jelas dengan renacangan
keuangan yang terstruktur maka usaha tersebut akan terarah dan tentunya dapat
mencapai keuntugan yang maksimal. Sepertihalnya AB group apabila telah miliki
susunan rencana yang matang maka akan dapat mencapi keuntungan yang
maksimal. Yang mana diikuti dengan penggunaan keuangan yang bijak dengan
menganalisis laporan keuangan yang ada.

3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menanamkan budaya operational excellence pada setiap individu yang


menjalankan fungsi kerja, serta mendorong setiap perilaku dengan cara sistematis
dan konsisten, adalah cara bagaimana membangun keselarasan antara prinsip
operational excellence dengan sistem dalam sebuah organisasi. Banyak cara
untuk sukses dalam membangun operasional excellence antara lain: corporate
culture (budaya perusahaan), concein (peduli), care (merawat dan
memperhatikan), character (karakter), credibility (kredibilitas), control
(pengendalian), communication (komunikasi), creative (kreatif), comfort and
convenience (kenyamanan bekerja), serta cost (biaya) dan compensation
(kompensasi). Sehingga apabila kiat-kiat dalam membangun sebuah operasional
yang sukses tersebut dapat terpenuhi maka bisnis yang dijalankan dapat bertahan
dan sukses bersaing dengan perusahaan - perusahaan bisnis lainnya.

TUGAS PAPER
MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN
OPERATIONAL EXCELLENCE

Disusun Oleh :

Norma Qurrota Ayun 155040200111014


Mafruhana M. 155040201111125
Clara Fetriza 155040200111142
Rizka Ayu Rachmawati 155040200111186
Eva Lorda 155040200111242
Rizka Ayu Rachmawati 155040201111300

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017

Anda mungkin juga menyukai