100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
380 tayangan11 halaman
Koperasi kredit Sangosay didirikan pada tahun 1983 untuk membantu guru dan karyawan Yayasan Pendidikan Katolik mengelola keuangan mereka. Koperasi ini berawal dari kelompok tabungan bersama dan sejak didirikan terus berkembang dengan menambah anggota dan jenis layanan simpanan dan pinjaman. Sangosay kini menjadi salah satu koperasi terbesar di Nusa Tenggara Timur dengan lebih dari 26.000 anggota.
Koperasi kredit Sangosay didirikan pada tahun 1983 untuk membantu guru dan karyawan Yayasan Pendidikan Katolik mengelola keuangan mereka. Koperasi ini berawal dari kelompok tabungan bersama dan sejak didirikan terus berkembang dengan menambah anggota dan jenis layanan simpanan dan pinjaman. Sangosay kini menjadi salah satu koperasi terbesar di Nusa Tenggara Timur dengan lebih dari 26.000 anggota.
Koperasi kredit Sangosay didirikan pada tahun 1983 untuk membantu guru dan karyawan Yayasan Pendidikan Katolik mengelola keuangan mereka. Koperasi ini berawal dari kelompok tabungan bersama dan sejak didirikan terus berkembang dengan menambah anggota dan jenis layanan simpanan dan pinjaman. Sangosay kini menjadi salah satu koperasi terbesar di Nusa Tenggara Timur dengan lebih dari 26.000 anggota.
Koperasi kredit ini dibidani kelahirannya oleh Pimpinan Yayasan
persekolahan umat Katholik Kabupaten Ngada (YASUKDA) yang bergerak dalam bidang pendidikan mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) sampai dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Dalam perjalanan penyelenggaraan persekolahan, para pemimpin Yasukda melihat ada kesulitan hidup terutama dibidang keuangan yang dialami oleh para guru dan keluarganya ketika itu, semakin banyak yang terlilit oleh keuangan. Hal ini mendorong mereka untuk lebih sibuk berurusan dengan para pelepas uang yang bunganya sangat memberatkan dan juga setiap bulan Yasukda dipusingkan dengan urusan Panjar Gaji para guru yang jumlahnya cukup besar dan bisa saja terjadi untuk beberapa bulan kedepan. Kenyataan lain menunjukan bahwa banyak guru dan karyawan persekolahan asuhan Yasukda tidak memiliki rumah pribadi yang layak sampai dengan saat pensiun, tidak memiliki tabungan untuk biaya pendidikan anak dan terkadang tidak dapat berobat dengan baik apabila menderita sakit yang serius. Kondisi riil seperti inilah yang telah mendorong para pemimpin Yasukda untuk mencari suatu terobosan guna membantu para guru dan karyawan serta keluarganya dengan asumsi bahwa “ mereka harus dapat menolong dirinya sendiri dengan potensi atau kemampuan yang ada pada mereka untuk dapat keluar dari berbagai kesulitan dan sekaligus mengangkat martabat hidupnya dalam suatu kebersamaan”. Atas dasar keprihatinan tersebut di atas, maka pada tahun 1975 pater Lukas Lena SVD sebagai Dekan Ngada dan pater Markus Moa SVD pada saat- saat akhir masa jabatan sebagai ketua Yasukda mulai merintis suatu upaya pembentukan Koperasi kredit di wilayah Ngada dengan mengirim beberapa tokoh dari kevikepan Bajawa an. bpk Yosep Ladja Djawa cs untuk mengikuti Sosialisasi tentang Credit Union (CU) atau koperasi kredit di Detusoko Ende yang diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia (BK3I dalam kerja sama dengan Delsos Keuskupan Agung Ende). Setelah mereka kembali, mereka diminta oleh pater Markus Moa untuk sosialisasi dihadapan pengurus dan pegawai Yasukda. Untuk melanjutkan perjuangan pater Lukas dan pater Markus maka pada tanggal 06 Juni 1977 di bawah pimpinan Rm. Pit Sepe Pr sebagai ketua Yasukda yang baru, bersama para pengurus dan karyawan Yasukda antara lain Bpk Aloysius Lape, Bpk Bkasius Sawu Nono dkk memprakarsai pembentukan Kelompok Studi Tabungan ( KST ) Karyawan/karyawati Yasukda dengan nama KST YASUKDA yang beranggotakan 21 0rang dengan modal kurang lebih Rp.35.000. Pada bulan Juli tahun 1979, Pengurus dan anggota KST Yasukda sepakat untuk mengubah/memberi nama baru untuk KST ini yaitu : “KST SANGOSAI” dan ternyata wadah ini menjadi embrio yang kemudian terus berkembang menjadi koperasi kredit Sangosay saat ini. Kata SANGOSAI sengaja dipilih oleh Bapak Blasius Sawu Nono sebagai salah satu tokoh perintis Sangosay yang ulet bersama para pendiri lainnya yang terdiri dari dua kata dalam bahasa daerah Bajawa yaitu : “ SANGO ” dan “ SAI ”. Arti harafiah kata Sango yaitu “Semoga” yang merupakan gambaran suatu harapan atau cita - cita yang harus diperjuangkan sedangkan Sai artinya “sampai tujuan atau berhasil mencapai tujuan”. Kedua kata ini dipadu menjadi satu kata yaitu SANGOSAI yang dapat diartikan: Semoga semua anggota berhasil mencapai tujuan yaitu hidup yang sejahtera dan Bahagia. Tepat pada hari Sabtu tanggal 28 Mei 1983 bertempat di Aula susteran FMM Bajawa dalam rapat anggota KST Sangosay, pengurus bersama anggota sepakat untuk Mengubah wadah KST Sangosay menjadi KOPERASI KREDIT dengan tetap diberi nama KOPERASI KREDIT SANGOSAY yang keanggotaannya tidak mengenal diskriminasi golongan, agama, suku dan budaya dalam ikatan pemersatu yaitu Guru dan pegawai asuhan Yasukda serta keluarganya. Ketua terpilih ketika itu (ketua pertama) adalah Bpk. Blasius Sawu Nono dan kekayaan awal sebesar Rp. 3.802.255 serta anggota sebanyak 67 orang yang terdiri dari 23 wanita dan 44 laki – laki dari kalangan pengurus dan karyawan Yasukda serta para guru SDK dalam kota Bajawa. Dengan demikian resmilah berdirinya Koperasi Kredit Sangosay. Setelah didirikan, koperasi kredit Sangosay berkantor di salah satu ruangan sederhana berukuran 3 x 4 m milik Yasukda, terus berbenah diri dan mengupayakan pengakuan oleh pemerintah dimana lima tahun kemudian tepatnya tanggal 18 Juni 1988 Koperasi kredit Sangosay diakui sebaga Badan Hukum Koperasi dengan surat keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi NTT No.24/KPTS/KWK.24/VI/1988 sebagai Badan Hukum no.516/BH/XIV yang kemudian disesuaikan lagi dengan keputusan Menteri Koperasi RI tentang Akte penyesuaian Anggaran Dasar no. 13/PAD/KWK.24/IV/1997 tanggal 10 April 1997 dan terakir telah sesuaikan lagi Anggaran dasarnya untuk menjadi Kopdit primer tingkat Propinsi yang wilayah kerjanya meliputi seluruh kabupaten/kota se NTT dengan Akte Notaris Perubahan no.34 tanggal 20 Agustus 2008, keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia no. 02/PAD/BH/XXIX/IX/2008 tanggal 25 September 2008. Para Penanda tangan Akta Pendirian Kopdit Sangosay yang mewakili para anggota pada rapat pembentukan tahun 1983 yaitu : Rm. Petrus Sepe, Pr, Bpk. Drs. Thomas Dola Radho, Bpk. Blasius Sawu Nono, Bpk Drs. Aloysius Lape dan Ibu Theresia Ngewi. PERKEMBANGAN KOPDIT SANGOSAY Sebagai salah satu koperasi kredit yang cukup dikenal di wilayah ini, tidak serta-merta menjadi besar seperti sekarang ini, tetapi tanpa disadari kemajuannya justru mengikuti prinsip HUKUM PERTANIAN dimana pada suatu musim tanam: pekerjaan mengolah lahan, menabur benih, merawat tanaman dan memanen tidak mungkin terjadi dalam satu hari saja tetapi melalui tahapan dan perjuangan yang panjang. Hal ini juga dialami oleh Kopdit Sangosay yang sejak berdiri tahun 1983 sampai dengan saat ini. Pada saat berdiri sebagai kopdit tanggal 28 Mei 1983, anggota 67 orang dan kekayaan Rp. 3.802.255,- dan pada akir Desember 2014, baru beranggotakan 26.315 dan asset Rp. 323.482.373.716,- Dari laporan keuangan kopdit, terbaca bahwa perkembangan keanggotaan maupun usaha terjadi cukup pesat setelah tahun 2000 yang diawali dengan Studi banding tahun 1997 oleh manajer an Drs. Lodofikus Lenga yang di biayai oleh Dinas koperasi Propinsi NTT ke Kopkar PT Sampurna dan KPN Dr. Sutomo di Surabaya, KSU Wanita Kartika Chandra di Pasuruan dan KPN RSU Dr.Sayful Anwar di Malang, kemudian pada tahun 1998 Manajer mengikuti pelatihan manajemen keuangan di Bogor dan pada tahun 2001 dan 2002, Ketua bersama Manajer mengikuti Lokakarya Kopdit Model 2000 di Bandung dan Yogyakarta yang di biayai oleh Inkopdit, tahun 2003 manajer mengikuti pelatihan program komputer khusus untuk Akuntasi Keuangan Kopdit di Kopdit Kubu Gunung Tegal Jaya Denpasar. Beberapa kegiatan tersebut diatas menjadi sumber inspirasi yang melahirkan perubahan strategi dan paradigma pengelolaan Kopdit Sangosay terutama setelah pelatihan Kopdit Model 2000 yang diikuti oleh manajer dan pengurus yang di sponsori oleh Puskopdit Bekatigade Ende - Ngada waktu itu bersama Inkopdit melalui berbagai pelatihan sejak tahun 2001 dan kunjungan belajar ke berbagai kopdit maju di seluruh Indonesia dan bahkan ke beberapa negara di Asia. Beberapa hal yang perlu diketahui pula sebagai catatan sejarah Kopdit Sangosay yaitu : 1. Menjadi anggota Dana perlindungan bersama (DAPERMA) Tgl 1 juli 1983 dengan nomor sertifikat 138. 2. RAT pertama Kopdit Sangosay berlangsung pada tanggal 26 Maret 1984 yang di hadiri oleh Pemerintah kabupaten Ngada yang diwakili oleh Sekda Ngada yaitu Bpk. Drs. Hosea Dally. 3. Menjadi anggota BK3D NTT bagian Barat yang sekarang telah menjadi Puskopdit Flores Mandiri pada tanggal 1 Juli 1985 dengan nomor keanggotaan 01. 4. Tahun 1993 Kopdit Sangosay mulai menggunakan Komputer dan merintis pembukaan produk simpanan Non Saham Sisuka dan tahun 1996 Manajer melakukan sosialisasi secara intensif tentang produk Simpanan Non Saham khususnya Sisuka dan Sibudi kepada Pengurus dan segenap anggota. 5. Tahun 2003 Kopdit Sangosay mulai menerapkan program khusus yang dibuat oleh Programer (Bpk Yoel Filemon) dengan nama GL dalam kerjasama dengan Puskopdit Bali Artha Guna untuk pembukuan keuangan kopdit yang menjadi cikal bakal program Sikopdit Cs/Sikopdit OL saat ini. 6. Kopdit Sangosay mulai merintis pembukaan Tempat Pelayanan yang pertama yaitu tanggal 15 Agustus 2005 di Mbay kabuapaten Nagekeo. 7. Tahun 2005 Kopdit Sangosay mulai membuka diri seluas-luasnya kepada semua lapisan masyarakat untuk menjadi anggota . 8. Meraih penghargaan tertinggi dari pemerintah pusat (Kementerian Koperasi RI) sebagai salah satu koperasi simpan pinjam berprestasi dan sekaligus penerima Award 2009 di Pontianak tahun 2009. 9. Tgl 17 Oktober 2008 Sangosay merintis pembukaan Tempat Pelayanan (TP) Ruteng - Manggarai. 10. Tgl 20 April 2011 Sangosay merintis Pembukaan Tempat Pelayanan (TP) Borong - Matim. 11. Tgl 14 Januari 2013 Sangosay merintis pembukaan Tempat Pelayanan (TP) Labuan Bajo - Mabar.
PRODUK PELAYANAN KOPDIT SANGOSAY
Produk Pelayanan Kopdit Sangosay yang utama adalah Simpanan dan Pinjaman dan ditambah dengan produk dukungan yaitu Perlindungan yang diatur secara lebih detail dalam Pola Kebijakan dan Tata Aturan yang berlaku bagi masing-masing jenis produk. Produk Simpanan teridiri atas 2 kelompok yaitu : 1. Simpanan Saham Yaitu Simpanan yang harus dilakukan oleh setiap orang yang mau menjadi anggota dan menjadi tanda kepemilikan. 2. Simpanan Non Saham Yaitu simpanan yang bebas dilakukan oleh anggota/calon anggota untuk menjadi modal bagi sesuatu keperluan atau tujuan tertentu dengan bunga yang sangat menarik. A. Simpanan Saham yang terdiri dari dua jenis yaitu : 1. Simpanan Pokok Yaitu Simpanan yang harus dilakukan oleh seseorang ketika masuk menjadi anggota sebagai saham awal, ( saat ini hanya Rp. 100.000 saja) 2. Simpanan Wajib Yaitu simpanan yang wajib dilakukan oleh anggota setiap bulan dalam jumlah per bulannya sama untuk setiap anggota (saat ini Rp. 20.000 saja). B. Simpanan Non Saham yang terdiri dari beberapa jenis antara lain : Simpanan untuk Tujuan Kesejahteraan : 1. SIKAP (Simpanan Kapitalisasi) yaitu simpanan untuk memperbesar modal, tidak boleh diambil selama menjadi anggota dan menjadi dasar perhitungan pemberian pinjaman Umum, perhitungan Daperma dan SK3S/SKP. Simpanan ini diperlakukan sama dengan saham. 2. SIBUHAR (Simpanan Bunga Harian) yaitu simpanan untuk keperluan sehari-hari. Boleh ditabung dan diambil setiap jam kerja, tanpa by administrasi. 3. SISUKA (Simpanan Sukarela Berjangka) yaitu simpanan dengan jangka waktu tertentu dan diambil pada saat jatuh tempo seperti Deposito di Bank. Simpanan Untuk Tujuan Pendidikan : 1. SIBUDI (Simpanan untuk Tabungan Pendidikan) yaitu simpanan yang dilakukan oleh orang tua dengan cara mencicil sesuai kemampuan untuk mengantisipasi biaya pendidikan anak di Perguruan Tinggi. 2. SIPEKA (Simpanan pendidikan Berjangka) yaitu simpanan yang dilakukan sekaligus oleh orang tua dalam jumlah tertentu untuk jangka waktu tertentu guna mengantisipasi biaya pendidikan di Perguruan Tinggi (Deposito by Pendidikan). 3. SIPINTAR (Simpanan Pelajar ingin pintar) yaitu simpanan yang dilakukan sendiri oleh anak-anak atau para pelajar untuk membentuk kebiasaan Menabung dan perilaku hidup hemat serta tau menghargai uang sejak usia dini. Simpanan Untuk Tujuan Pensiunan : 1. SIHARTA (Simpanan Hari Tua) yaitu simpanan yang dilakukan secara bebas baik jumlah maupun waktu setoran oleh seseorang anggota utk Kepastian dan Kenyaman hidup di hari tua. 2. SIMAPAN ( Simpanan Investasi Masa Depan ) yaitu simpanan yang dilakukan oleh seseorang anggota secara tertib baik jumlah maupun waktu setoran untuk menciptakan masa depan yang Sejahtera, bunga paling menarik. Simpanan untuk Tujuan Kesehatan : 1. SUPERSTAR (simpanan Untuk Perawatan Kesehatan Diri) yaitu simpanan yang dilakukan oleh seseorang anggota untuk antisipasi biaya perawatan kesehatan melalui program SRI Daperma atau Asuransi jiwa guna mendapatkan Santunan Rawat Inap di rumah sakit ketika sakit dan menginap di Rumah Sakit. Simpanan untuk Tujuan Wisata dan Hari Raya : 1. SITAMAN (Simpanan Wisata Masa Depan) yaitu Simpanan untuk kegiatan Wisata/Rekreasi pada hari tua baik di dalam negri maupun keluar negri termasuk wisata Rohani. 2. SIRAYA (Simpanan Hari Raya) yaitu simpanan untuk mengantisipasi biaya Pernikahan, sambut baru, Ulang Tahun dan lain-lainnya. Produk Pinjaman terdiri dari Pinjaman Umum dan Pinjaman Khusus kepada para anggota Kopdit sangosay yang memenuhi syarat tertentu sesuai Tata Aturan Pinjaman yang berlaku. A. Pinjaman Umum terdiri dari : Pinjaman Biasa dan Pinjaman Gunting.
B. Pinjaman Khusus terdiri dari:
1. Pinjaman Darurat . 2. Pinjaman Speda Motor . 3. Pinjaman Micro Finance . 4. Pinjaman Harian/Mingguan. 5. Pinjaman Modal Kerja . 6. Pinjaman Investasi . Selain Produk Utama tersebut di atas, kopdit Sangosay mempunyai produk pelayanan dukungan berupa Perlindungan bagi para anggota baik dalam kerja sama dengan gerakan di tingkat Inkopdit, Puskopdit maupun di tingkat internal Kopdit sangosay dalam rangka memberikan perlindungan atas resiko kematian anggota kopdit sehingga ahliwarisnya terbebas dari hutang yang ditinggalkan, bantuan dana Duka untuk meringankan beban kedukaan dan bahkan dapat menjadi modal usaha bagi para ahliwarisnya.
Adapun Produk dimaksud terdiri dari :
1. Dana Perlindungan Bersama ( Daperma) dengan nilai Santunan Duka Anggota (SDA) saat ini maksimal 50 juta dan Perlindungan Pinjaman Anggota maksimal 150 juta. 2. Santunan Kedukaan Puskopdit ( SKP) Flores Mandiri dengan nilai santunan kedukaan sebesar 4 juta. 3. Solidaritas Kedukaan Koperasi Kredit Sangosay (SK3S)dengan nilai santunan kedukaan antara 1 juta sampai dengan 18 juta rupiah.
PROGRAM DUKUNGAN PEMERINTAH
Sejak Kopdit sangosay didirikan dan terlebih setelah berbadan hukum pada tahun 1988, Pemerintah selalu memberi perhatian dan dukungan dalam pendampingan dan pengembangan kopdit Sangosay dalam berbagai cara/bentuk seperti antara lain: 1. Kebijakan-kebijakan yang menciptakan suasana Kondusif untuk mendorong tumbuh kembangnya usaha Kopdit Sangosay pada semua kabupaten yang ada tempat pelayanan. 2. Melakukan monitoring dan pendampingan dalam pengelolaan usaha kopdit. 3. Mengikut sertakan Pengurus maupun manajemen kopdit dalam berbagai kegiatan Diklat yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi baik tingkat kabupaten maupun di tingkat propinsi. 4. Pemda Ngada membantu dari aspek pendanaan untuk penguatan modal berupa pinjaman Lunak dari Dinas Koperasi Kabupaten Ngada pada tahun 2002 dan 2005. 5. Pemda Ngada membantu Kopdit Sangosay melalui Puskopdit untuk pendanaan kegiatan pendidikan dan Latihan bagi Fungsionaris sejak tahun 2007. 6. Dukungan moral yang tak ternilai seperti selalu menghadiri dan memberikan sumbangan pikiran dan pendapat pada Acara RAT dan kegiatan Seminar yang diadakan oleh Kopdit Sangosay. 7. Melakukan penilaian dan mengusulkan Kopdit Sangosay untuk mendapat penghargaan baik di tingkat Kabupaten, Propinsi maupun di tingkat Nasional dan lain-lainnya.
DAMPAK KEHADIRAN KOPDIT SANGOSAY.
Kehadiran Kopdit Sangosay selama hampir 30 tahun ternyata telah berdampak positip bagi kehidupan para anggota dan keluarganya yang dapat dikatakan semakin bermartabat, semakin percaya diri sebagai pribadi manusia yang memiliki kemampuan untuk dapat menolong diri sendiri (Mandiri) dalam Kebersamaan dengan sesama yang lain yang direkat oleh semangat Solidaritas dan Kesetaraan. Selain itu dengan tersebarnya tokoh/anggota Kopdit Sangosay diseluruh wilayah Desa/Kecamatan, maka kehadiran kopdit Sangosay juga menjadi salah satu pembangkit dan pemacu gerakan pemasyarakatan koperasi kredit diseluruh wilayah Kabupaten Ngada dan kabupaten lain disekitarnya. Selanjutnya berdasarkan hasil survey sederhana menjelang pesta Perak Kopdit Sangosay tahun 2005 lalu dan wawancara dalam berbagai kesempatan terakir, tergambar bahwa telah terjadi peningkatan derajat hidup pribadi dan keluarga para anggota Kopdit dalam beberapa indikator antara lain sebagai berikut : 1. Semakin banyak anggota yang tidak lagi dikejar-kejar oleh para pelepas uang karena mereka tidak pinjam lagi pada para rentainir/pelepas uang dengan bunga tinggi. 2. Banyak anggota yang sudah dapat membuka usaha produktif bagi diri dan bagi keluarganya. 3. Banyak anggota yang sudah memiliki tanah sendiri lebih dari satu bidang baik untuk bangun rumah maupun untuk keperluan pengembangan usaha keluarga. 4. Banyak anggota sudah dapat membangun rumah yang sehat/layak huni baik untuk pribadi maupun untuk keluarganya. 5. Para anggota yang sakit sudah dapat berobat dengan baik ke rumah sakit yang lebih lengkap fasilitas perawatannya. 6. Banyak anggota yang telah mampu membiayai pendidikan anak sampai tamat perguruan tinggi, bahkan ada yang sudah lebih dari tiga anak dalam satu keluarga dan juga sudah dapat menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah-sekolah atau perguruan tinggi terkenal dan bermutu. 7. Para anggota sudah dapat berperilaku hemat dan termotivasi untuk menabung (terbentuknya perilaku menabung). 8. Para anggota sudah semakin trampil/cerdas dalam mengelola pendapatan keluarganya. 9. Banyak anggota yang bangga telah memiliki tabungan yang cukup untuk berbagai keperluan hidup baik untuk pendidikan anak maupun untuk hari tuannya. Selain dampak bagi para anggota tersebut di atas, Hal yang menjadi kebanggaan bagi Kopdit Sangosay yaitu: Mendapat penghargaan dari pihak pemerintah baik tingkat kabupaten, propinsi maupun tingkat nasional. Adapun penghargaan yang menonjol dari pemerintah RI yaitu antara lain : Pernah menjadi Koperasi lain-lain Harapan tingkat Nasional, sebagai koperasi simpan pinjam terbaik tingkat nasional, koperasi simpan pinjam teladan tingkat nasional dan mendapat penghargaan sebagai Koperasi berprestasi dan sekaligus menjadi salah satu Koperasi penerima Award. Selanjutnya dalam gerakan koperasi kredit Indonesia, Kopdit Sangosay telah menjadi salah satu kopdit Model yang selalu dilibatkan dalam berbagai program pendidikan dan latihan intensif yang dilaksanakan oleh Puskopdit, INKOPDIT dan dalam kerjasama dengan lembaga donatur lainnya serta dilibatkan pula dalam kegiatan pertemuan Nasional dan internasional. TANTANGAN DAN HAMBATAN Dalam perjalanan waktu yang cukup lama (hampir 30 tahun), Kopdit sangosay tidak saja menikmati keberhasilan yang tergambar dalam angka-angka dan narasi di atas, tetapi juga mengalami berbagai Tantangan/Hambatan utama sebagai berikut : 1. Pada Fase Perintisan/Kelahiran dan Fase Penguatan antara lain : a. Kualitas SDM Fungsionaris (Pengurus, Pengawas dan Karyawan) sangat terbatas. b. Pengelolaan usaha kopdit masih bersifat “Sambilan” dan cendrung langsung ditangani oleh Pengurus sehingga sering terjadi konflik Peran dan Gagasan antara Pengurus dan Pengelola/karyawan. c. Kurangnya minat tamatan perguruan tinggi untuk menjadi karyawan kopdit karena tidak adanya kepastian jaminan hidup dan terbatasnya pengembangan karir. d. Fasilitas usaha (kantor dll) yang sangat terbatas. e. Citra Kopdit pada umumnya di mata masyarakat yang negatif akibat Salah kelola pada beberapa kopdit atau usaha sejenisnya dan lain-lain. 2. Pada Fase Pengembangan dan Pertumbuhan saat ini antara lain : a. Persaingan yang semakin ketat antar sesama lembaga keuangan (Bank, Asuransi dll) termasuk lembaga keuangan mikro yang dibentuk oleh pemerintah maupun LSM. b. Ada pandangan yang mengakar dalam masyarakat bahwa masuk kopdit untuk dapat pinjaman dengan “mudah dan murah”, angsurannya tidak wajib atau dapat di ulur-ulur bahkan mudah di hapus seperti bantuan dari pihak lain. c. Banyak peminjam yang tidak konsisten dengan perjanjian pinjaman, terutama menyangkut jumlah angsuran pinjaman karena merasa milik sendiri bisa di atur-atur. d. Perilaku anggota dan masyarakat yang cendrung Boros dan Konsumtif sehingga menimbulkan gagal usaha baik usaha yang dibiayai dengan modal sendiri maupun usaha yang dibiayai dengan modal pinjaman dari Kopdit. e. Kualitas SDM Manajemen yang masih terbatas terutama karena banyak karyawan baru masih merupakan tenaga “Mentah” (pengetahuan dan ketrampilan masih terbatas) f. Fasilitas perkantoran ( bangunan kantor kopdit dll) yang belum memadai. g. Program Sikopdit yang masih terbatas (belum bisa menggunakan ATM dan lain-lain).
KEPENGURUSAN DAN MANAJEMEN KOPDIT SANGOSAY
Secara ringkas untuk diketahui bahwa beberapa tokoh yang menjabat sebagai Kopdit yaitu Alm. Bapak Blasius Sawu Nono Sejak Kopdit didirikan secara resmi yaitu 28 Mei 1983 sampai dengan tahun 1992 (3 periode), Alm. Bapak Drs. Thomas Ude sejak tahun 1993 s/d tahun 1995 (1 periode) dan Alm. Bapak Dominikus Ngao,BA sejak tahun 1996 s/d 2007 (4 periode), Bpk Joseph Dopo Beby, S.Pd. sejak tahun 2008 s/d sekarang. Sedangkan Ketua Pengawas Kopdit Sangosay yaitu Alm. Bpk. Drs. Paulus P. Sina sejak tahun 1983 s/d tahun 1995 dan tahun 1999 s/d tahun 2001, Bpk Patris B.Gharowasek, BA tahun 1996 s/d tahun 1998, Bpk.Alm.Drs.Thomas Ude sejak tahun 2002 s/d tahun 2003, Bpk. Philipus Lusi sejak tahun 2004 s/d 2007 dan Bpk. Drs. Suitbertus Adja Mosa sejak tahun 2008 s/d sekarang. Periodesasi pengurus dan Pengawas kopdit Sangosay yaitu 3 tahunan dan proses pemilihannya dilakukan secara langsung oleh anggota pada saat Rapat Anggota Tahunan. Sejak kopdit Sangosay berdiri, ada sejumlah orang yang diangkat oleh pengurus untuk melaksanakan tugas-tugas operasional setiap hari yang disebut Karyawan. Orang pertama yang diangkat pada tahun 1983 adalah Bpk Theodorus D. Dekresano dimana pada tahap awal lebih fokus membantu bendahara untuk mencatat transaksi uang masuk dan uang keluar. Baru pada tahun 1990 Bapak Theodorus D. Dekresano diangkat sebagai pelaksana harian (Manajer) untuk memimpin karyawan dalam kegiatan pelayanan harian sampai tahun 1994 dan pada tahun 1995 pengurus mengangkat Bpk Drs.Lodofikus Lenga menjadi Manajer dan pada akir tahun 2013 diangkat lagi menjadi General Manajer (GM) sampai sekarang. Pada masa-masa perintisan dan penguatan kopdit sangosay antara tahun 1983 s/d 1995 sistem perekrutan karyawan lebih didasarkan pada kerelaan sang calon untuk mengabdi di kopdit karena volume usaha masih kecil dan jaminan hidup para karyawan tidak pasti/belum memadai dan belum tertata secara baik sehingga para Pengurus dan Pengawas maupum Karyawan lebih tepat disebut sebagai “Relawan koperasi kredit”. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan kopdit, maka pada tahun 1996 baru mulai dilaksanakan seleksi sederhana oleh pengurus terhadap para calon karyawan dan tahun 2003 sudah dimulai proses seleksi yang dilakukan oleh panitya khusus dan sejak tahun 2005 dalam kerjsama dengan Puskopdit hingga saat ini proses seleksi para karyawan telah dilakukan secara lebih baik kearah profesional. Pertumbuhan usaha kopdit selain berpengaruh terhadap proses perekrutan karyawan, berpengaruh pula terhadap Sistem penggajian manajemen, dimana secara bertahap mulai ditata secara lebih memadai sejak tahun 2003 dan baru pada tahun 2006 kopdit Sangosay mulai menggunakan standar penggajian yang di keluarkan oleh Puskopdit Bekatigade Ende-Ngada yang sekarang telah berubah menjadi Puskopdit Flores Mandiri. Saat ini ada 109 orang staf manajemen yang aktif mulai dari Manajer sampai dengan Satpam dan Sopir, yang terdiri dari 1 orang General Manajer dan 108 orang karyawan yang tersebar di 6 Tempat Pelayanan (Cabang) di wilayah kabupaten Ngada, Nagekeo, Manggarai Timur, Manggarai dan Manggarai Barat. Selain itu berdasarkan kualifikasi Pendidikan, ada 65 staf (59,63%) tamatan perguruan tinggi dengan rincian Strata 1 (S1) ada 51 orang dan Diploma 3 (D3) ada 14 orang, tamatan SLTA ada 43 orang (39,45%) dan SLTP ada 1 orang. Berdasarkan Jenis kelamin, ada 70 staf laki-laki (64,22%) dan 39 staf perempuan (35,78%). Pengangkatan staf dalam jumlah yang cukup banyak baru dilakukan sejak tahun 2007 hingga sekarang.
Koperasi Kredit Swasti Sari Adalah Lembaga Ekonomi Usaha Keuangan Yang Dikembangkan Oleh Anggota Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Hidup Keluarga Dari Anggota Itu Sendiri Serta Masyarakat Sekitarnya