Anda di halaman 1dari 11

LATAR BELAKANG KELAHIRAN KOPDIT SANGOSAY

Koperasi kredit ini dibidani kelahirannya oleh Pimpinan Yayasan


persekolahan umat Katholik Kabupaten Ngada (YASUKDA) yang bergerak
dalam bidang pendidikan mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak (TK) sampai
dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Dalam perjalanan
penyelenggaraan persekolahan, para pemimpin Yasukda melihat ada kesulitan
hidup terutama dibidang keuangan yang dialami oleh para guru dan keluarganya
ketika itu, semakin banyak yang terlilit oleh keuangan. Hal ini mendorong mereka
untuk lebih sibuk berurusan dengan para pelepas uang yang bunganya sangat
memberatkan dan juga setiap bulan Yasukda dipusingkan dengan urusan Panjar
Gaji para guru yang jumlahnya cukup besar dan bisa saja terjadi untuk beberapa
bulan kedepan. Kenyataan lain menunjukan bahwa banyak guru dan karyawan
persekolahan asuhan Yasukda tidak memiliki rumah pribadi yang layak sampai
dengan saat pensiun, tidak memiliki tabungan untuk biaya pendidikan anak dan
terkadang tidak dapat berobat dengan baik apabila menderita sakit yang serius.
Kondisi riil seperti inilah yang telah mendorong para pemimpin Yasukda
untuk mencari suatu terobosan guna membantu para guru dan karyawan serta
keluarganya dengan asumsi bahwa “ mereka harus dapat menolong dirinya
sendiri dengan potensi atau kemampuan yang ada pada mereka untuk dapat
keluar dari berbagai kesulitan dan sekaligus mengangkat martabat hidupnya
dalam suatu kebersamaan”.
Atas dasar keprihatinan tersebut di atas, maka pada tahun 1975 pater
Lukas Lena SVD sebagai Dekan Ngada dan pater Markus Moa SVD pada saat-
saat akhir masa jabatan sebagai ketua Yasukda mulai merintis suatu upaya
pembentukan Koperasi kredit di wilayah Ngada dengan mengirim beberapa tokoh
dari kevikepan Bajawa an. bpk Yosep Ladja Djawa cs untuk mengikuti Sosialisasi
tentang Credit Union (CU) atau koperasi kredit di Detusoko Ende yang
diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia (BK3I dalam
kerja sama dengan Delsos Keuskupan Agung Ende).
Setelah mereka kembali, mereka diminta oleh pater Markus Moa untuk
sosialisasi dihadapan pengurus dan pegawai Yasukda. Untuk melanjutkan
perjuangan pater Lukas dan pater Markus maka pada tanggal 06 Juni 1977 di
bawah pimpinan Rm. Pit Sepe Pr sebagai ketua Yasukda yang baru, bersama para
pengurus dan karyawan Yasukda antara lain Bpk Aloysius Lape, Bpk Bkasius
Sawu Nono dkk memprakarsai pembentukan Kelompok Studi Tabungan ( KST )
Karyawan/karyawati Yasukda dengan nama KST YASUKDA yang
beranggotakan 21 0rang dengan modal kurang lebih Rp.35.000.
Pada bulan Juli tahun 1979, Pengurus dan anggota KST Yasukda sepakat
untuk mengubah/memberi nama baru untuk KST ini yaitu : “KST SANGOSAI”
dan ternyata wadah ini menjadi embrio yang kemudian terus berkembang
menjadi koperasi kredit Sangosay saat ini. Kata SANGOSAI sengaja dipilih oleh
Bapak Blasius Sawu Nono sebagai salah satu tokoh perintis Sangosay yang ulet
bersama para pendiri lainnya yang terdiri dari dua kata dalam bahasa daerah
Bajawa yaitu : “ SANGO ” dan “ SAI ”. Arti harafiah kata Sango yaitu
“Semoga” yang merupakan gambaran suatu harapan atau cita - cita yang harus
diperjuangkan sedangkan Sai artinya “sampai tujuan atau berhasil mencapai
tujuan”. Kedua kata ini dipadu menjadi satu kata yaitu SANGOSAI yang dapat
diartikan: Semoga semua anggota berhasil mencapai tujuan yaitu hidup yang
sejahtera dan Bahagia.
Tepat pada hari Sabtu tanggal 28 Mei 1983 bertempat di Aula susteran
FMM Bajawa dalam rapat anggota KST Sangosay, pengurus bersama anggota
sepakat untuk Mengubah wadah KST Sangosay menjadi KOPERASI KREDIT
dengan tetap diberi nama KOPERASI KREDIT SANGOSAY yang
keanggotaannya tidak mengenal diskriminasi golongan, agama, suku dan budaya
dalam ikatan pemersatu yaitu Guru dan pegawai asuhan Yasukda serta
keluarganya. Ketua terpilih ketika itu (ketua pertama) adalah Bpk. Blasius Sawu
Nono dan kekayaan awal sebesar Rp. 3.802.255 serta anggota sebanyak 67 orang
yang terdiri dari 23 wanita dan 44 laki – laki dari kalangan pengurus dan
karyawan Yasukda serta para guru SDK dalam kota Bajawa. Dengan demikian
resmilah berdirinya Koperasi Kredit Sangosay.
Setelah didirikan, koperasi kredit Sangosay berkantor di salah satu
ruangan sederhana berukuran 3 x 4 m milik Yasukda, terus berbenah diri dan
mengupayakan pengakuan oleh pemerintah dimana lima tahun kemudian tepatnya
tanggal 18 Juni 1988 Koperasi kredit Sangosay diakui sebaga Badan Hukum
Koperasi dengan surat keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi
NTT No.24/KPTS/KWK.24/VI/1988 sebagai Badan Hukum no.516/BH/XIV
yang kemudian disesuaikan lagi dengan keputusan Menteri Koperasi RI tentang
Akte penyesuaian Anggaran Dasar no. 13/PAD/KWK.24/IV/1997 tanggal 10
April 1997 dan terakir telah sesuaikan lagi Anggaran dasarnya untuk menjadi
Kopdit primer tingkat Propinsi yang wilayah kerjanya meliputi seluruh
kabupaten/kota se NTT dengan Akte Notaris Perubahan no.34 tanggal 20
Agustus 2008, keputusan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia no. 02/PAD/BH/XXIX/IX/2008 tanggal 25 September 2008.
Para Penanda tangan Akta Pendirian Kopdit Sangosay yang mewakili para
anggota pada rapat pembentukan tahun 1983 yaitu : Rm. Petrus Sepe, Pr, Bpk.
Drs. Thomas Dola Radho, Bpk. Blasius Sawu Nono, Bpk Drs. Aloysius Lape dan
Ibu Theresia Ngewi.
PERKEMBANGAN KOPDIT SANGOSAY
Sebagai salah satu koperasi kredit yang cukup dikenal di wilayah ini, tidak
serta-merta menjadi besar seperti sekarang ini, tetapi tanpa disadari kemajuannya
justru mengikuti prinsip HUKUM PERTANIAN dimana pada suatu musim
tanam: pekerjaan mengolah lahan, menabur benih, merawat tanaman dan
memanen tidak mungkin terjadi dalam satu hari saja tetapi melalui tahapan dan
perjuangan yang panjang. Hal ini juga dialami oleh Kopdit Sangosay yang sejak
berdiri tahun 1983 sampai dengan saat ini.
Pada saat berdiri sebagai kopdit tanggal 28 Mei 1983, anggota 67 orang dan
kekayaan Rp. 3.802.255,- dan pada akir Desember 2014, baru beranggotakan
26.315 dan asset Rp. 323.482.373.716,-
Dari laporan keuangan kopdit, terbaca bahwa perkembangan keanggotaan
maupun usaha terjadi cukup pesat setelah tahun 2000 yang diawali dengan Studi
banding tahun 1997 oleh manajer an Drs. Lodofikus Lenga yang di biayai oleh
Dinas koperasi Propinsi NTT ke Kopkar PT Sampurna dan KPN Dr. Sutomo di
Surabaya, KSU Wanita Kartika Chandra di Pasuruan dan KPN RSU Dr.Sayful
Anwar di Malang, kemudian pada tahun 1998 Manajer mengikuti pelatihan
manajemen keuangan di Bogor dan pada tahun 2001 dan 2002, Ketua bersama
Manajer mengikuti Lokakarya Kopdit Model 2000 di Bandung dan Yogyakarta
yang di biayai oleh Inkopdit, tahun 2003 manajer mengikuti pelatihan program
komputer khusus untuk Akuntasi Keuangan Kopdit di Kopdit Kubu Gunung
Tegal Jaya Denpasar.
Beberapa kegiatan tersebut diatas menjadi sumber inspirasi yang
melahirkan perubahan strategi dan paradigma pengelolaan Kopdit Sangosay
terutama setelah pelatihan Kopdit Model 2000 yang diikuti oleh manajer dan
pengurus yang di sponsori oleh Puskopdit Bekatigade Ende - Ngada waktu itu
bersama Inkopdit melalui berbagai pelatihan sejak tahun 2001 dan kunjungan
belajar ke berbagai kopdit maju di seluruh Indonesia dan bahkan ke beberapa
negara di Asia.
Beberapa hal yang perlu diketahui pula sebagai catatan sejarah Kopdit Sangosay
yaitu :
1. Menjadi anggota Dana perlindungan bersama (DAPERMA) Tgl 1 juli 1983
dengan nomor sertifikat 138.
2. RAT pertama Kopdit Sangosay berlangsung pada tanggal 26 Maret 1984
yang di hadiri oleh Pemerintah kabupaten Ngada yang diwakili oleh Sekda
Ngada yaitu Bpk. Drs. Hosea Dally.
3. Menjadi anggota BK3D NTT bagian Barat yang sekarang telah menjadi
Puskopdit Flores Mandiri pada tanggal 1 Juli 1985 dengan nomor
keanggotaan 01.
4. Tahun 1993 Kopdit Sangosay mulai menggunakan Komputer dan merintis
pembukaan produk simpanan Non Saham Sisuka dan tahun 1996 Manajer
melakukan sosialisasi secara intensif tentang produk Simpanan Non Saham
khususnya Sisuka dan Sibudi kepada Pengurus dan segenap anggota.
5. Tahun 2003 Kopdit Sangosay mulai menerapkan program khusus yang dibuat
oleh Programer (Bpk Yoel Filemon) dengan nama GL dalam kerjasama
dengan Puskopdit Bali Artha Guna untuk pembukuan keuangan kopdit yang
menjadi cikal bakal program Sikopdit Cs/Sikopdit OL saat ini.
6. Kopdit Sangosay mulai merintis pembukaan Tempat Pelayanan yang pertama
yaitu tanggal 15 Agustus 2005 di Mbay kabuapaten Nagekeo.
7. Tahun 2005 Kopdit Sangosay mulai membuka diri seluas-luasnya kepada
semua lapisan masyarakat untuk menjadi anggota .
8. Meraih penghargaan tertinggi dari pemerintah pusat (Kementerian Koperasi
RI) sebagai salah satu koperasi simpan pinjam berprestasi dan sekaligus
penerima Award 2009 di Pontianak tahun 2009.
9. Tgl 17 Oktober 2008 Sangosay merintis pembukaan Tempat Pelayanan (TP)
Ruteng - Manggarai.
10. Tgl 20 April 2011 Sangosay merintis Pembukaan Tempat Pelayanan (TP)
Borong - Matim.
11. Tgl 14 Januari 2013 Sangosay merintis pembukaan Tempat Pelayanan (TP)
Labuan Bajo - Mabar.

PRODUK PELAYANAN KOPDIT SANGOSAY


Produk Pelayanan Kopdit Sangosay yang utama adalah Simpanan dan
Pinjaman dan ditambah dengan produk dukungan yaitu Perlindungan yang diatur
secara lebih detail dalam Pola Kebijakan dan Tata Aturan yang berlaku bagi
masing-masing jenis produk.
Produk Simpanan teridiri atas 2 kelompok yaitu :
1. Simpanan Saham Yaitu Simpanan yang harus dilakukan oleh setiap orang
yang mau menjadi anggota dan menjadi tanda kepemilikan.
2. Simpanan Non Saham Yaitu simpanan yang bebas dilakukan oleh
anggota/calon anggota untuk menjadi modal bagi sesuatu keperluan atau
tujuan tertentu dengan bunga yang sangat menarik.
A. Simpanan Saham yang terdiri dari dua jenis yaitu :
1. Simpanan Pokok Yaitu Simpanan yang harus dilakukan oleh seseorang
ketika masuk menjadi anggota sebagai saham awal, ( saat ini hanya Rp.
100.000 saja)
2. Simpanan Wajib Yaitu simpanan yang wajib dilakukan oleh anggota
setiap bulan dalam jumlah per bulannya sama untuk setiap anggota (saat
ini Rp. 20.000 saja).
B. Simpanan Non Saham yang terdiri dari beberapa jenis antara lain :
Simpanan untuk Tujuan Kesejahteraan :
1. SIKAP (Simpanan Kapitalisasi) yaitu simpanan untuk memperbesar
modal, tidak boleh diambil selama menjadi anggota dan menjadi dasar
perhitungan pemberian pinjaman Umum, perhitungan Daperma dan
SK3S/SKP. Simpanan ini diperlakukan sama dengan saham.
2. SIBUHAR (Simpanan Bunga Harian) yaitu simpanan untuk keperluan
sehari-hari. Boleh ditabung dan diambil setiap jam kerja, tanpa by
administrasi.
3. SISUKA (Simpanan Sukarela Berjangka) yaitu simpanan dengan jangka
waktu tertentu dan diambil pada saat jatuh tempo seperti Deposito di Bank.
Simpanan Untuk Tujuan Pendidikan :
1. SIBUDI (Simpanan untuk Tabungan Pendidikan) yaitu simpanan yang
dilakukan oleh orang tua dengan cara mencicil sesuai kemampuan untuk
mengantisipasi biaya pendidikan anak di Perguruan Tinggi.
2. SIPEKA (Simpanan pendidikan Berjangka) yaitu simpanan yang dilakukan
sekaligus oleh orang tua dalam jumlah tertentu untuk jangka waktu tertentu
guna mengantisipasi biaya pendidikan di Perguruan Tinggi (Deposito by
Pendidikan).
3. SIPINTAR (Simpanan Pelajar ingin pintar) yaitu simpanan yang dilakukan
sendiri oleh anak-anak atau para pelajar untuk membentuk kebiasaan
Menabung dan perilaku hidup hemat serta tau menghargai uang sejak usia
dini.
Simpanan Untuk Tujuan Pensiunan :
1. SIHARTA (Simpanan Hari Tua) yaitu simpanan yang dilakukan secara
bebas baik jumlah maupun waktu setoran oleh seseorang anggota utk
Kepastian dan Kenyaman hidup di hari tua.
2. SIMAPAN ( Simpanan Investasi Masa Depan ) yaitu simpanan yang
dilakukan oleh seseorang anggota secara tertib baik jumlah maupun waktu
setoran untuk menciptakan masa depan yang Sejahtera, bunga paling
menarik.
Simpanan untuk Tujuan Kesehatan :
1. SUPERSTAR (simpanan Untuk Perawatan Kesehatan Diri) yaitu simpanan
yang dilakukan oleh seseorang anggota untuk antisipasi biaya perawatan
kesehatan melalui program SRI Daperma atau Asuransi jiwa guna
mendapatkan Santunan Rawat Inap di rumah sakit ketika sakit dan
menginap di Rumah Sakit.
Simpanan untuk Tujuan Wisata dan Hari Raya :
1. SITAMAN (Simpanan Wisata Masa Depan) yaitu Simpanan untuk kegiatan
Wisata/Rekreasi pada hari tua baik di dalam negri maupun keluar negri
termasuk wisata Rohani.
2. SIRAYA (Simpanan Hari Raya) yaitu simpanan untuk mengantisipasi
biaya Pernikahan, sambut baru, Ulang Tahun dan lain-lainnya.
Produk Pinjaman terdiri dari Pinjaman Umum dan Pinjaman Khusus kepada para
anggota Kopdit sangosay yang memenuhi syarat tertentu sesuai Tata Aturan
Pinjaman yang berlaku.
A. Pinjaman Umum terdiri dari : Pinjaman Biasa dan Pinjaman Gunting.

B. Pinjaman Khusus terdiri dari:


1. Pinjaman Darurat .
2. Pinjaman Speda Motor .
3. Pinjaman Micro Finance .
4. Pinjaman Harian/Mingguan.
5. Pinjaman Modal Kerja .
6. Pinjaman Investasi .
Selain Produk Utama tersebut di atas, kopdit Sangosay mempunyai
produk pelayanan dukungan berupa Perlindungan bagi para anggota baik dalam
kerja sama dengan gerakan di tingkat Inkopdit, Puskopdit maupun di tingkat
internal Kopdit sangosay dalam rangka memberikan perlindungan atas resiko
kematian anggota kopdit sehingga ahliwarisnya terbebas dari hutang yang
ditinggalkan, bantuan dana Duka untuk meringankan beban kedukaan dan bahkan
dapat menjadi modal usaha bagi para ahliwarisnya.

Adapun Produk dimaksud terdiri dari :


1. Dana Perlindungan Bersama ( Daperma) dengan nilai Santunan Duka
Anggota (SDA) saat ini maksimal 50 juta dan Perlindungan Pinjaman
Anggota maksimal 150 juta.
2. Santunan Kedukaan Puskopdit ( SKP) Flores Mandiri dengan nilai santunan
kedukaan sebesar 4 juta.
3. Solidaritas Kedukaan Koperasi Kredit Sangosay (SK3S)dengan nilai
santunan kedukaan antara 1 juta sampai dengan 18 juta rupiah.

PROGRAM DUKUNGAN PEMERINTAH


Sejak Kopdit sangosay didirikan dan terlebih setelah berbadan hukum pada
tahun 1988, Pemerintah selalu memberi perhatian dan dukungan dalam
pendampingan dan pengembangan kopdit Sangosay dalam berbagai cara/bentuk
seperti antara lain:
1. Kebijakan-kebijakan yang menciptakan suasana Kondusif untuk mendorong
tumbuh kembangnya usaha Kopdit Sangosay pada semua kabupaten yang ada
tempat pelayanan.
2. Melakukan monitoring dan pendampingan dalam pengelolaan usaha kopdit.
3. Mengikut sertakan Pengurus maupun manajemen kopdit dalam berbagai
kegiatan Diklat yang diselenggarakan oleh Dinas Koperasi baik tingkat
kabupaten maupun di tingkat propinsi.
4. Pemda Ngada membantu dari aspek pendanaan untuk penguatan modal berupa
pinjaman Lunak dari Dinas Koperasi Kabupaten Ngada pada tahun 2002 dan
2005.
5. Pemda Ngada membantu Kopdit Sangosay melalui Puskopdit untuk pendanaan
kegiatan pendidikan dan Latihan bagi Fungsionaris sejak tahun 2007.
6. Dukungan moral yang tak ternilai seperti selalu menghadiri dan memberikan
sumbangan pikiran dan pendapat pada Acara RAT dan kegiatan Seminar yang
diadakan oleh Kopdit Sangosay.
7. Melakukan penilaian dan mengusulkan Kopdit Sangosay untuk mendapat
penghargaan baik di tingkat Kabupaten, Propinsi maupun di tingkat Nasional
dan lain-lainnya.

DAMPAK KEHADIRAN KOPDIT SANGOSAY.


Kehadiran Kopdit Sangosay selama hampir 30 tahun ternyata telah
berdampak positip bagi kehidupan para anggota dan keluarganya yang dapat
dikatakan semakin bermartabat, semakin percaya diri sebagai pribadi manusia
yang memiliki kemampuan untuk dapat menolong diri sendiri (Mandiri) dalam
Kebersamaan dengan sesama yang lain yang direkat oleh semangat Solidaritas
dan Kesetaraan. Selain itu dengan tersebarnya tokoh/anggota Kopdit Sangosay
diseluruh wilayah Desa/Kecamatan, maka kehadiran kopdit Sangosay juga
menjadi salah satu pembangkit dan pemacu gerakan pemasyarakatan koperasi
kredit diseluruh wilayah Kabupaten Ngada dan kabupaten lain disekitarnya.
Selanjutnya berdasarkan hasil survey sederhana menjelang pesta Perak
Kopdit Sangosay tahun 2005 lalu dan wawancara dalam berbagai kesempatan
terakir, tergambar bahwa telah terjadi peningkatan derajat hidup pribadi dan
keluarga para anggota Kopdit dalam beberapa indikator antara lain sebagai berikut
:
1. Semakin banyak anggota yang tidak lagi dikejar-kejar oleh para pelepas
uang karena mereka tidak pinjam lagi pada para rentainir/pelepas uang
dengan bunga tinggi.
2. Banyak anggota yang sudah dapat membuka usaha produktif bagi diri dan
bagi keluarganya.
3. Banyak anggota yang sudah memiliki tanah sendiri lebih dari satu bidang
baik untuk bangun rumah maupun untuk keperluan pengembangan usaha
keluarga.
4. Banyak anggota sudah dapat membangun rumah yang sehat/layak huni
baik untuk pribadi maupun untuk keluarganya.
5. Para anggota yang sakit sudah dapat berobat dengan baik ke rumah sakit
yang lebih lengkap fasilitas perawatannya.
6. Banyak anggota yang telah mampu membiayai pendidikan anak sampai
tamat perguruan tinggi, bahkan ada yang sudah lebih dari tiga anak dalam
satu keluarga dan juga sudah dapat menyekolahkan anak-anaknya ke
sekolah-sekolah atau perguruan tinggi terkenal dan bermutu.
7. Para anggota sudah dapat berperilaku hemat dan termotivasi untuk
menabung (terbentuknya perilaku menabung).
8. Para anggota sudah semakin trampil/cerdas dalam mengelola pendapatan
keluarganya.
9. Banyak anggota yang bangga telah memiliki tabungan yang cukup untuk
berbagai keperluan hidup baik untuk pendidikan anak maupun untuk hari
tuannya.
Selain dampak bagi para anggota tersebut di atas, Hal yang menjadi
kebanggaan bagi Kopdit Sangosay yaitu: Mendapat penghargaan dari pihak
pemerintah baik tingkat kabupaten, propinsi maupun tingkat nasional. Adapun
penghargaan yang menonjol dari pemerintah RI yaitu antara lain : Pernah menjadi
Koperasi lain-lain Harapan tingkat Nasional, sebagai koperasi simpan pinjam
terbaik tingkat nasional, koperasi simpan pinjam teladan tingkat nasional dan
mendapat penghargaan sebagai Koperasi berprestasi dan sekaligus menjadi salah
satu Koperasi penerima Award.
Selanjutnya dalam gerakan koperasi kredit Indonesia, Kopdit Sangosay
telah menjadi salah satu kopdit Model yang selalu dilibatkan dalam berbagai
program pendidikan dan latihan intensif yang dilaksanakan oleh Puskopdit,
INKOPDIT dan dalam kerjasama dengan lembaga donatur lainnya serta dilibatkan
pula dalam kegiatan pertemuan Nasional dan internasional.
TANTANGAN DAN HAMBATAN
Dalam perjalanan waktu yang cukup lama (hampir 30 tahun), Kopdit
sangosay tidak saja menikmati keberhasilan yang tergambar dalam angka-angka
dan narasi di atas, tetapi juga mengalami berbagai Tantangan/Hambatan utama
sebagai berikut :
1. Pada Fase Perintisan/Kelahiran dan Fase Penguatan antara lain :
a. Kualitas SDM Fungsionaris (Pengurus, Pengawas dan Karyawan)
sangat terbatas.
b. Pengelolaan usaha kopdit masih bersifat “Sambilan” dan cendrung
langsung ditangani oleh Pengurus sehingga sering terjadi konflik Peran
dan Gagasan antara Pengurus dan Pengelola/karyawan.
c. Kurangnya minat tamatan perguruan tinggi untuk menjadi karyawan
kopdit karena tidak adanya kepastian jaminan hidup dan terbatasnya
pengembangan karir.
d. Fasilitas usaha (kantor dll) yang sangat terbatas.
e. Citra Kopdit pada umumnya di mata masyarakat yang negatif akibat
Salah kelola pada beberapa kopdit atau usaha sejenisnya dan lain-lain.
2. Pada Fase Pengembangan dan Pertumbuhan saat ini antara lain :
a. Persaingan yang semakin ketat antar sesama lembaga keuangan (Bank,
Asuransi dll) termasuk lembaga keuangan mikro yang dibentuk oleh
pemerintah maupun LSM.
b. Ada pandangan yang mengakar dalam masyarakat bahwa masuk
kopdit untuk dapat pinjaman dengan “mudah dan murah”,
angsurannya tidak wajib atau dapat di ulur-ulur bahkan mudah di
hapus seperti bantuan dari pihak lain.
c. Banyak peminjam yang tidak konsisten dengan perjanjian pinjaman,
terutama menyangkut jumlah angsuran pinjaman karena merasa milik
sendiri bisa di atur-atur.
d. Perilaku anggota dan masyarakat yang cendrung Boros dan Konsumtif
sehingga menimbulkan gagal usaha baik usaha yang dibiayai dengan
modal sendiri maupun usaha yang dibiayai dengan modal pinjaman
dari Kopdit.
e. Kualitas SDM Manajemen yang masih terbatas terutama karena
banyak karyawan baru masih merupakan tenaga “Mentah”
(pengetahuan dan ketrampilan masih terbatas)
f. Fasilitas perkantoran ( bangunan kantor kopdit dll) yang belum
memadai.
g. Program Sikopdit yang masih terbatas (belum bisa menggunakan ATM
dan lain-lain).

KEPENGURUSAN DAN MANAJEMEN KOPDIT SANGOSAY


Secara ringkas untuk diketahui bahwa beberapa tokoh yang menjabat
sebagai Kopdit yaitu Alm. Bapak Blasius Sawu Nono Sejak Kopdit didirikan
secara resmi yaitu 28 Mei 1983 sampai dengan tahun 1992 (3 periode), Alm.
Bapak Drs. Thomas Ude sejak tahun 1993 s/d tahun 1995 (1 periode) dan Alm.
Bapak Dominikus Ngao,BA sejak tahun 1996 s/d 2007 (4 periode), Bpk Joseph
Dopo Beby, S.Pd. sejak tahun 2008 s/d sekarang. Sedangkan Ketua Pengawas
Kopdit Sangosay yaitu Alm. Bpk. Drs. Paulus P. Sina sejak tahun 1983 s/d tahun
1995 dan tahun 1999 s/d tahun 2001, Bpk Patris B.Gharowasek, BA tahun 1996
s/d tahun 1998, Bpk.Alm.Drs.Thomas Ude sejak tahun 2002 s/d tahun 2003, Bpk.
Philipus Lusi sejak tahun 2004 s/d 2007 dan Bpk. Drs. Suitbertus Adja Mosa
sejak tahun 2008 s/d sekarang. Periodesasi pengurus dan Pengawas kopdit
Sangosay yaitu 3 tahunan dan proses pemilihannya dilakukan secara langsung
oleh anggota pada saat Rapat Anggota Tahunan.
Sejak kopdit Sangosay berdiri, ada sejumlah orang yang diangkat oleh
pengurus untuk melaksanakan tugas-tugas operasional setiap hari yang disebut
Karyawan. Orang pertama yang diangkat pada tahun 1983 adalah Bpk Theodorus
D. Dekresano dimana pada tahap awal lebih fokus membantu bendahara untuk
mencatat transaksi uang masuk dan uang keluar. Baru pada tahun 1990 Bapak
Theodorus D. Dekresano diangkat sebagai pelaksana harian (Manajer) untuk
memimpin karyawan dalam kegiatan pelayanan harian sampai tahun 1994 dan
pada tahun 1995 pengurus mengangkat Bpk Drs.Lodofikus Lenga menjadi
Manajer dan pada akir tahun 2013 diangkat lagi menjadi General Manajer (GM)
sampai sekarang.
Pada masa-masa perintisan dan penguatan kopdit sangosay antara tahun
1983 s/d 1995 sistem perekrutan karyawan lebih didasarkan pada kerelaan sang
calon untuk mengabdi di kopdit karena volume usaha masih kecil dan jaminan
hidup para karyawan tidak pasti/belum memadai dan belum tertata secara baik
sehingga para Pengurus dan Pengawas maupum Karyawan lebih tepat disebut
sebagai “Relawan koperasi kredit”. Seiring dengan pertumbuhan dan
perkembangan kopdit, maka pada tahun 1996 baru mulai dilaksanakan seleksi
sederhana oleh pengurus terhadap para calon karyawan dan tahun 2003 sudah
dimulai proses seleksi yang dilakukan oleh panitya khusus dan sejak tahun 2005
dalam kerjsama dengan Puskopdit hingga saat ini proses seleksi para karyawan
telah dilakukan secara lebih baik kearah profesional. Pertumbuhan usaha kopdit
selain berpengaruh terhadap proses perekrutan karyawan, berpengaruh pula
terhadap Sistem penggajian manajemen, dimana secara bertahap mulai ditata
secara lebih memadai sejak tahun 2003 dan baru pada tahun 2006 kopdit
Sangosay mulai menggunakan standar penggajian yang di keluarkan oleh
Puskopdit Bekatigade Ende-Ngada yang sekarang telah berubah menjadi
Puskopdit Flores Mandiri.
Saat ini ada 109 orang staf manajemen yang aktif mulai dari Manajer
sampai dengan Satpam dan Sopir, yang terdiri dari 1 orang General Manajer dan
108 orang karyawan yang tersebar di 6 Tempat Pelayanan (Cabang) di wilayah
kabupaten Ngada, Nagekeo, Manggarai Timur, Manggarai dan Manggarai Barat.
Selain itu berdasarkan kualifikasi Pendidikan, ada 65 staf (59,63%) tamatan
perguruan tinggi dengan rincian Strata 1 (S1) ada 51 orang dan Diploma 3 (D3)
ada 14 orang, tamatan SLTA ada 43 orang (39,45%) dan SLTP ada 1 orang.
Berdasarkan Jenis kelamin, ada 70 staf laki-laki (64,22%) dan 39 staf perempuan
(35,78%). Pengangkatan staf dalam jumlah yang cukup banyak baru dilakukan
sejak tahun 2007 hingga sekarang.

Anda mungkin juga menyukai