Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

Peran Perbankan dalam Pembiayaan Modal Terhadap UMKM Catering


Pitaloka Pada Masa Pandemic Covid-19

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir


Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh

KASIYANI
NIM. 12401183098

Dosen Pembimbing Lapangan


M. Aqim Adlan S.Ag., S.Pd., M.E.I.,
NIP/NIDN. 197404162008011008

PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2021
HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan disahkan pada:

Hari : Senin
Tanggal : 25 Oktober 2021
Tempat : Blitar

Judul Laporan : Peran Perbankan dalam Pembiayaan Modal Terhadap UMKM

Catering Pitaloka Pada Masa Pandemic Covid-19

MENYETUJUI

Dosen Pembimbing Lapangan

M. Aqim Adlan S.Ag., S.Pd., M.E.I.,


NIP/NIDN. 19740416200801100

Mengesahkan
a.n. Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam

(Siswahyudianto, M.M.)

ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang atas Rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Praktik Pengalaman
Lapangan dengan lancer.

Sholawat seta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad


SAW yang telah membawa umatnya dari zaman Jahiliyyah menuju zaman yang terang
benderang yaitu Agama Islam yang kita nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah.

Praktik pengalaman lapangan merupakan salah satu bentuk mengHubungankan


secara sistematis dan sinkron antara program Pendidikan di kampus dengan progam
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di
lapangan untuk menjadi tenaga kerja yang professional.

Melalui laporan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung


2. Bapak Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung beserta staffnya yang telah memberi kesempatan
kepada penyusun mempraktikkan hasil studi di bangku perkuliahan.
3. Bapak M. Aqim Adlan S.Ag., S.Pd., M.E.I., selaku Kepada Jurusan Perbankan
Syariah yang telah memberikan kesempatan kesempatan kepada penyusun
mempraktikkan hasil studi selama di bangku perkuliahan.
4. Bapak Siswahyudianto, M.M., selaku kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Tulungagung.
5. Bapak M. Aqim Adlan S.Ag., S.Pd., M.E.I., selaku Dosen Pembimbing Laporan
kami yang telah memberikan arahan serta bimbingan dalam melaksanakan
Praktik Pengalaman Lapangan.
6. Bapak pemilik UMKM Catering Pitaloka yang telah menyediakan tempat untuk
digunakan Praktik Pengalaman Lapangan kepada kami.
7. Kedua orang tua yang selalu memberi motivasi dalam bentuk material maupun
spiritual.

iii
8. Keluarga yang selalu memberikan motivasi dalam bentuk material maupun
spiritual.
9. Seluruh anggota di Koperasi yang telah memberikan penulis berbagai
pengalaman baru kepada kami selama PPL berlangsung.
10. Serta, teman-teman seperjuangan yang menuntut ilmu di kampus IAIN
Tulungagung khususnya Perbankan Syariah.

Penulis menyakini bahwa penulisan laporan ini mempunyai banyak sekali


kekurangan dalam hal pembuatan laporan, sehingga masih jauh dari kata
sempurna. Penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
apabla dalam pelaksanaan progam maupun penyusunan laporan banyak
terdapat kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat membutuhkan kritik dan
saran yang membangun. Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah
diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Akhir kata, penulis berharap laporan pertanggung jawaban ini dapat


bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamualaikum wr.wb

Tulungagung, 20 September 2021

Kasiyani
NIM. 12401183098

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN...............................ii


KATA PENGANTAR..........................................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................v
BAB I..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................1
A. Dasar Pemikiran.........................................................................................................................1
B. Tujuan dan Kagunaan...............................................................................................................2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan...........................................................................................3
BAB II.................................................................................................................................4
PELAKSANAAN PRAKTIK................................................................................................4
A. Profil Lembaga............................................................................................................................4
B. Pelaksanaan Praktik..................................................................................................................5
C. Permasalahan di Lapangan....................................................................................................5
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik..............................................................5
BAB III................................................................................................................................7
PEMBAHASAN ATAU ANALISI TEMUAN STUDI............................................................7
BAB IV.............................................................................................................................12
PENUTUP........................................................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................................................12
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................14
BERITA ACARA HARIAN................................................................................................16
BERITA ACARA KONSULTASI......................................................................................17
DOKUMENTASI..............................................................................................................18

v
BAB I

PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Banyak berdiri berbagai lembaga keuangan bank maupun non bank
menjadikan keuntungan bagi masyarakat, terutama dalam bentuk finansial untuk
kesejahteraan masyarakat. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) non bank berperan
dalam strategis untuk memenuhi kebutuhan pemodalan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM). Koperasi salah satu dari lembaga keuangan mikro non
bank, koperasi merupakan lembaga keuangan non bank atau bukan bank yang
dibentuk untuk mengelola dana yang dihimpun oleh anggota guna kesejahteraan
koperasi dan anggotanya.

Indonesia sebagai negara berkembang memiiki sumber daya manusia


yang tinggi. Tingkat SDM dalam Indonesia, membuat masyarakat mendirikan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) ini berperan penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Dalam
perjalanan Usaha Mikro Kecl dan Menengah (UMKM) terdapat permasalahan
dalam pembiayaan modal usaha.

Bank saat ini banyak dicari para Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) sebagai pembiaya dalam modal usaha mereka. Bank merupakan
bagian dari pelaku sektor ekonomi yang berperan penting dalam kesejahteraan
anggotanya. Terdapat beberapa peran Bank yaitu sebagai wadah peningkatan
taraf hidup dan tangguhan berdaya saing para anggota Bank dan masyarakat
dilingkungannya, bagian integral dari system ekonomi nasiomal, pelaku strategis
dalam system ekonomi rakyat dan juga sebagai wadah pencerdasan anggota
dan masyarakat di lingkungannya.1

UMKM berpengaruh besar dalam perannya untuk menyerap banyak


tenaga kerja dan masih perlu untuk ditingkatkan dan dimaksimalkan. Dalam hal
ini perluh adanya dukungan untuk UMKM agar maksimal dalam produksi. Bank

1
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainya, edisi revisi, cetakan 18, (Jakarta: Rajawali Pers, 2017), hlm.
10-11

1
memberi dukungan berupa pembiayaan terhadap UMKM. Pembiayaan modal
UMKM mempermudah pihak produksi untuk memaksimalkan usaha mereka.

Pandemi Covid-19 saat ini tidak hanya merugikan dalam sisi kesehatan,
namun ternyata banyak sector yang terdampak oleh pandemic ini. Sector
ekonomi merupakan salah satu yang terdampak pada pandemic ini. Banyak
UMKM yang gulung tikar akibat profitabilitas menurun. Lembaga keuangan non
bank juga mengalami dampaknya, salah satunya Bank yang memberikan
anggsuran kepada UMKM.

Profitabilitas keuangan pada UMKM jika mengalami penurunan karna


pandemic hal ini juga dapat menyebabkan kredit macet. Bank juga mengalami
dampak adanya kredit macet dari anggotanya. Hubungan Bank dengan umkm
saat pandemic memang saling berdampak dan juga menurunnya profitabilitas
dari masing-masing pihak. Maka dengan adanya permasalahan tersebut penulis
memiliki ketertarikan untuk mengangkatnya persoalan ini sebagai laporan PPL
penulis yang berjudul “Peran Perbankan dalam Pembiayaan Modal Terhadap
UMKM Catering Pitaloka Pada Masa Pandemic Covid-19”.

B. Tujuan dan Kagunaan

1. Tujuan
a. Tujuan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)

Adapun tujuan dilakukannya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini yaitu


agar mahasiswa dapat mengaplikasikan antara teori yang didapat didalam
kampus dengan praktiknya dilapangan. Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk lebih melihat keadaan langsung yang terjadi dilapangan.
Selain itu mahasiswa juga mampu menganalisis bagaimana peran lembaga
keuangan bank maupun non bank terhadap UMKM kecil yang ada di desa,
sehingga nantinya mahasiswa dapat berperan aktif dengan harapan hasil yang
didapatkan menjadi maksimal.

b. Tujuan dari Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)

2
Adapun tujuan dari Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini adalah
untuk mengetahui dan mempelajari lebih lanjut bagaimana Hubungan “Peran
pembiayaan perbankan” terhadap UMKM Catering Pitaloka dimasa pandemic
covid-19.

2. Kegunaan

Adapun pada laporan ini diharapkan dapat memberikan kegunaan atau


manfaat sebagai berikut :

a. Sebagai tambahan kajian pustaka dengan harapan dapat dimanfaatkan oleh


semua kalangan akademis dalam upaya memberikan wawasan dan informasi
mengenai system simpan pinjam dan pemberian dana dan penyelesaian kredit
macet bagi pencari data itu sendiri maupun mahasiswa yang akan menggunakan
sebagai bahan sekripsi atau penelitian.
b. Sebagai pertimbangan dalam pengaplikasian untuk terjun langsung di lapangan,
serta menambah kekonsistenan dalam menjunjung asas kekeluargaan dalam
lembaga tersebut.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) FEBI IAIN Tulungagung gelombang
3 tahun ajaran 2021/2022 ini merupakan salah satu bentuk kewajiban setiap
mahasiswa untuk memenuhi persyaratan semester VII yang dilaksanakan pada :

Tanggal : 20 September 2021 s/d 22 Oktober 2021

Tempat : UMKM Catering Pitaloka

Alamat : Dsn. Tukangan Ds. Gudo Kecamatan Gudo

Kabuppaten Jombang Jawa Timur

No. Telp : +62 813-3331-5335

3
PPL dilaksanakan dengan menggunakan kegiatan obeservasi yang
didapat dari wawancara kepada pihak lembaga dan juga salah satu UMKM yang
dibiayai.

4
BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Profil Lembaga

Tempat : UMKM Catering Pitaloka

Alamat : Dsn. Tukangan Ds. Gudo Kecamatan Gudo

Kabuppaten Jombang Jawa Timur

No. Telp : +62 813-3331-5335

Mulai berdiri : Awal tahun 2012

1. Sejarah Berdirinya UMKM Catering Pitaloka


Usaha Catering Pitaloka merupakan usaha mikro kecil dan menengah
yang bergerak dalam bidang makanan. Usaha ini diidirikan pada awal bulan di
tahun 2012 oleh Bapak Pusut Santesodengan dibantu oleh pamannya. Di
awal tahun 2012 beliau menemukan cetusan ide akan nama usahanya, yaitu
“Catering Pitaloka”
Awal mulanya beliau membuka usaha, dengan keinginan untuk
membantu perekonomian keluarganya dan membukakan lapangan pekerjaan
dalam lingkungan setempat. Promosi pertama yang beliau lakukan dengana
melalui media social dan menawarkan pada warga setempat. Hasil yang tidak
langsung instan namun berkala mejadikan semangat pemilik dan para
karyawan untuk terus mengenalkan usaha mereka.
Lambat laun dengan adanya pandemic covid-19 ini,catering pitaloka
mengalami kesulitana dalam pembiyaan usahanya. Tidak disadari bahwa
pandemic ini membawa dampak yang cukup besar bagi usahnya. Akhirnya
pemiliki memutuskan untuk melakukan pembiayaan usaha dari bank guna
menstabilkan usaha beliau.

5
B. Pelaksanaan Praktik
Pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang
dilakukan di UMKM Catering Pitaloka Gudo Kabupaten Jombang kurang lebih
berjalan selama 31 hari, yaitu dimulai 20 September 2021 hingga 22 Oktober
2021. Sistem kegiatan PPL virtual atau daring (dalam jarigan) berupa observasi
dan wawancara kepada pihak UMKM yang dibiayai oleh lembaga perbankan.

Pelaksanaan praktik pengalaman lapangan (PPL) ini merupakan salah


satu program yang ditetapkan oleh perguruan tinggi sebagai sarana dalam
pembelajaran dan penerapan ilmu yang diperoleh mahasiswa selama
perkuliahan untuk diterapkan dalam lapangan kerja. Namun PPL pada tahun ini
berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena terdampak pandemi Covid-19
menyebarkan PPL tahun ini bersifat virtual atau daring (dalam jaringan) yang
dilakukan secara online atau work from home. Dalam hal ini menyebabkan
maksimalisasi dalam lapangan menjadi berkurang, namun tidak mengurangi
pembelajaran yang didapat dalam PPL virtual ini.

C. Permasalahan di Lapangan
Sesuai dengan pengamatan saya saat melakukan observasi, pandemic
covid 19 tidak dapat dipungkiri lagi sebesar apa dampaknya. Khususnya pada
UMKM Catering Pitaloka ini mengalami dampak yang nesar, dengan
berkurangnya penghasilan dengan kurangnya dana untuk pembiyaan usahanya.
Dengan akhirnya peran perbankan sangat dibutuhkan dalam melakukan
pembiayaan modal usaha kepada UMKM Catering Pitaloka. Adanya pembiyaan
dari perbankan sedikit mmebantu bahkan dapat memberikan modal kembali
pada UMKM Catering Pitaloka.

D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik

Dari tanggapan UMKM Catering Pitaloka, mereka merasa sangat puas


akan adanya bantuan pembiyaan dari perbankan. Hal ini mempermudah mereka
untuk terus melakukan produksi dalam usahanya. Mereka juga lebih semangat
untuk melakukan penjualan dengan melawan pandemic. Dengan hal ini sudah

6
diketahui dengan jelas bahwa peran perbankan dalam pembiayaan sangat
bermanfaat dan tidak memberatkan pihak nasabah.

7
BAB III

PEMBAHASAN ATAU ANALISI TEMUAN STUDI

A. Pengertian Bank
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan
bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit
dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangkah meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Menurut Dictionary of Banking an Services by Jerry Rosenbeg bahwa :
Bank adalah lembaga yang menerima simpanan giro, deposito, dan membayar
atas dokumen yang tertarik pada satu orang atau lembaga tertentu, mendiskonto
surat berharga, memberikan pinjaman dan menanamkan dananya dalam surat
berharga.
Menurut Kasmir, SE, MM (2008:25), secara sederhana bank dapat
diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke
masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya.
Sedangkan Menurut Lukman Dendawijaya (2005:14), mengemukakan “
Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga
perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyelurkan dana dari pihak
yang kelebihan dana (surplus unit) kepada pihak yang membutuhkan dana atau
kekurangan dana (deficit unit) pada waktu yang ditentukan.”
Menurut berbagai pendapat mengenai pengertian bank yang telah
dijelaskan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bank adalah
lembaga/perusahaan yang aktifitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito,
tabungan, dan simpanan yang lain dari pihak yang kelebihan dana (surplus
spending unit) kemudian melemparkan kembali kepada masyarakat yang
membutuhkan dana (deficit spending unit) dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangkah meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

8
Arus perputaran uang yang ada di bank dari masyarakat kembali ke
masyarakat, dimana bank sebagai perantara dapat djelaskan sebagai berikut :
1. Nasabah (masyarakat) yang kelebihan dana menyimpan uangnya di bank
dalam bentuk simpanan Giro, Tabungan, dan Deposito. Bagi bank dana yang
disimpan oleh masyarakat adalah sama artinya dengan membeli dana.
Dalam hal ini nasabah sebagai penyimpan dan bank sebagai penerima
titipan. Nasabah dapat memilih sendiri untuk menyimpan dana dalam bentuk
Giro, Tabungan, dan Deposito.
2. Nasabah penyimpan akan memperoleh balas jasa dari bank berupa bunga
bagi bank konvensional dan bagi hasil bagi bank yang berdasarkan Prinsip
Syariah. Besarnya jasa bunga dan bagi hasil tergantung dari besar kecilnya
dana yang disimpan dan faktor lainnya.
3. Kemudian oleh bank, dana yang disimpan oleh nasabah di bank yang
bersangkutan disalurkan kembali (dijual) kepada masyarakat yang
kekurangan atau membutuhkan dana dalam bentuk pinajaman/kredit.
4. Bagi masyarakat yang memperoleh pinjaman atau kredit dari bank,
diwajibkan untuk mengembalikan pinjaman tesebut beserta bunga yang telah
ditetapkan sesuai perjanjian antara bank dengan nasabah. Khusus bagi bank
yang berdasarkan prinsip syariah pengembalian pinjaman disertai dengan
sistem bagi hasil sesuai hukum islam.2
B. Pengertian Pembiayaan
Pengertian pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberikan
oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Perbedaan antara istilah
pembiayaan dengan kredit yaitu jika istilah pembiayaan digunakan untuk bank
syariah sedangkan kredit untuk bank konvensional. Selain itu yang membedakan
antara pembiayaan dan kredit yaitu terletak pada keuntungan yang diharapkan. 3
Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian
fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang

2
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 2008).
3
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), hal.
163.

9
merupakan melakukan pembiayaan. Menurut sifat penggunaan pembiayaan
dapat dibagi menjadi dua hal, berikut:
a. Pembiayaan Produktif yaitu pembiayaan yang ditunjukkan untuk memenuhi
kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk peningkatan usaha baik
usaha produksi maupun perdagangan. Pembiayaan produktif bertujuan untuk
memungkinkan penerima pembiayaan dapat mencapai tujuannya yang
apabila tanpa pembiayaan tersebut tidak mungkin dapat diwujudkan.
b. Pembiayaan Konsumtif yaitu pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi, yang akan habis digunakan untuk memenuhi
kebutuhan. Pembiayaan konsumtif diperlukan oleh pengguna dana untuk
memenuhi kebutuhan konsumsi dan akan habis dipakai untuk memenuhi
kenutuhan tersebut. Kebutuhan konsumsi dapat dibedakan atas kebutuhan
primer dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan primer adalah kebutuhan pokok,
baik berupa barang, seperti makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggal,
maupun berupa jasa, sepertimakanan, minuman, pakaian/perhiasan,
bangunan rumah, kendaraan, dan sebagaiannya, maupun berupan jasa,
seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, pariwisata, hiburan, dan
sebagainnya. 4
C. Pengertian UMKM
Di Indonesia, definisi UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik
Indonesia No.20 Tahun 2008 tentang UMKM.1 Pasal 1 dari UU terebut,
dinyatakan bahwa Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki kriteria usaha mikro
sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Usaha kecil adalah usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang buka merupakan anak perusahan atau bukan anak cabang yang
dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung,
dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil
sebagaimana dimaksud dalam UU tersebut.5

4
Ibid 164
5
Tulus T.H. Tambunan, UMKM di Indonesia, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2009), hal.16

10
Di dalam Undang-undang tersebut, kriteria yang digunakan untuk
mendefinisikan UMKM seperti yang tercantum dalam Pasal 6 adalah nilai
kekayaan bersih atau nilai aset tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha, atau hasil penjualan tahunan. Dengan kriteria sebagai berikut:
1. Usaha mikro adalah unit usaha yang memiliki aset paling banyak Rp.50 juta
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dengan hasil penjualan
tahunan paling besar Rp.300 juta.
2. Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari Rp. 50 juta sampai dengan paling
banyak Rp.500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.300 juta hingga maksimum
Rp.2.500.000, dan.
3. Usaha menengah adalah perusahaan dengan milai kekayaan bersih lebih
dari Rp.500 juta hingga paling banyak Rp.100 milyar hasil penjualan tahunan
di atasRp.2,5 milyar sampai paling tinggi Rp.50 milyar 6

Secara umum, tujuan atau sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang tangguh dan mandiri yang
memiliki daya saing tinggi dan berperan utama dalam produksi dan distribusi
kebutuhan pokok, bahan baku, serta dalam permodalan untuk menghadapi
persaingan bebas.

UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha di semua sektor ekonomi. Pada
prinsipnya, pembedaan antara Usaha Mikro (UMI), Usaha Kecil (UK), Usaha
Menengah (UM), dan Usaha Besar (UB) umumnya didasarkan pada nilai aset
awal (tidak termasuk tanah dan bangunan), omset rata-rata per tahun, atau
jumlah pekerja tetap. Namun definisi UMKM berdasarkan tiga alat ukur ini
berbeda menurut negara. Karena itu, memang sulit membandingkan pentingnya
atau peran UMKM antar negara.

Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang
mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak

6
Undang-Undang Nomor tahun 2008 tentang UMKM, Bab IV pasal 6.

11
Rp200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan usaha yang
berdiri sendiri7 . Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian
Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan
bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu
dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. 7

7
Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-Isu Penting, (Jakarta: LP3ES, 2012),
hal. 11

12
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bank sebuah kumpulan orang bukan halnya kumpulan modal. Bank harus
dengan benar-benar mengabdi kepada kepentingan bersama baik dari pengurus
maupun anggota. Kerjasama dalam Bank didasarkan pada rasa persamaan
derajat, dan kesadaran para anggotanya. Bank merupakan wadah demokrasi
ekonomi dan social bagi masyarakat. Bank ada beberapa jenis salah satunya
yaitu Bank Serba Usaha dalam bentuk simpan pinjam berbasis konvensional.
Perbankan merupakan sebuah Bank yang menerima dana dari para anggota
yang menabung dan menyalurkan dana kepada calon debitur.

Penyebab terjadi menurunnya profitabilitas dikarenakan adanya kredit


macet dari debitur. Selain itu juga karena dampak pandemic covid-19 yang
membuat berkurangnya nasabah atau calon anggota Bank. UMKM atau nasabah
yang dibiayai juga mengalami hal sama ketika pandemic ini. Dalam hal ini
keduanya saling berhubungan dan berpengaruh ketika terjadinya penurunan
profitabilitas saat pandemic covid-19.

Strategi penyelesaian untuk menigkatkan profitabilitas bsgi melakukan


perbaikan manajemen strategi, meminimalisir kredit macet, nenperbaiki mutu
prokdutifitas Bank. Sama halnya untuk UMKM atau nasabah perluh memperbaiki
system marketingnya, sasran penjualan dan cara penjualan. Masa pandemic
covid-19 jika terus berada di ketepurukan makan profitabilitas tidak akan berubah
angka.

B. Saran
1. Untuk fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagi pengelola praktik diharapkan
kepada pihak jurusan Perbankan Syariah IAIN Tulungagung khususnya
pengelola PPL untuk pelaksanaan kegiatan PPL di tahun yang akan dating
dari pihak kampus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak atu lembaga
untuk penempatan mahasiswa PPL karena semakin banyaknya mahasiswa

13
maka persaingan dalam pencarian tempat PPL juga semakin ketat. Namun
hal lainnya mengenai informasi yang disediakan pihak kampus sudah jlas dan
lengkap.
2. Untuk pihak KSU Koperasi Jatim Kantor Kas Garum dan juga anggota
anggotanya agar tetap meningkatkan kinerjanya, supaya lebih banyak lagi
anggota yang tergabung ke KSU Koerasi Jatim yang bisa menambah
pendapatan koperasi. Selain itu peningkatan dalam kemapuan untuk
menggunakan aplikasi dalam pembukuan sehingga pembukuan lebih mudah.
3. Untuk mahasiswa sebagai peserta praktik PPL di tahun ajaran selanjutnya
agar dalam memilih tempat suatu lembaga untuk dijadikan tempat PPL
benar-benar yang berhubungan dengan jurusan sehingga dalam
pengaplikasian ilmu tidak jauh berbeda dengan yang diperoleh sewaktu
pembelajaran di perkuliahan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema
Insani Press.

Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada

Kasmir. 2017. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi. Jakarta : Rajawali
Pers.

Tambunan, Tulus T.H,. 2009. UMKM di Indonesia. Bogor: Ghalia Indonesia

Tambunan, TulusT.H,. 2012. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-Isu
Penting. Jakarta: LP3ES

Undang-Undang Nomor tahun 2008 tentang UMKM, Bab IV pasal 6

15
LAMPIRAN-LAMPIRAN

16
BERITA ACARA HARIAN

17
BERITA ACARA KONSULTASI

Nama : Kasiyani

NIM : 12401183098

Jurusan : Perbankan Syariah

DPL : M. Aqim Adlan S.Ag., S.Pd., M.E.I.,

Tempat PPL : UMKM Catering Pitaloka Gudo Jombang

Judul Laporan : Peran Perbankan dalam Pembiayaan Modal Terhadap UMKM

Catering Pitaloka Pada Masa Pandemic Covid-19

No. Hal yang Dikonsultasikan Catatan DPL Paraf


1. Konsultasi judul laporan DPL Diterima

2. Konsultasi mengenai hasil Diterima


laporan PPL

3. Konsultasi revisi laporan PPL Diterima

Tulungagung, Oktober 2021

M. Aqim Adlan S.Ag., S.Pd., M.E.I.,

NIP/NIDN. 197404162008011008

18
DOKUMENTASI

19
RESUME PENDALAMAN MATERI PPL

PPL GELOMBANG III TAHUN 2021

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG

Pemateri 1 : Dr. Ahmad Hariyadi, MM. (Dosen Pascasarjana Universitas Muria Kudus)

Materi : Pemanfaatan Digital Marketing Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Dalam
Menghadapi di Era Industri 5.0

Hasil Resume:

Ditengah adanya kondisi pandemi virus Covid-19 yang telah menyebar di


seluruh negara, salah satunya di Indonesia yang membuat pemerintah Indonesia
membuat kebijakan dengan diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada saat ini. Hal ini tentunya membuat semua
masyarakat tidak bebas dalam melakukan kegiatan apalagi untuk menjalankan
kegiatan perekonomian yang mengakibatkan menurunnya pendapatan tiap
kepala keluarga. Adanya kondisi dan juga kebijakan inilah yang membuat kita
harus melek akan informasi teknologi digital khususnya dalam menjalankan
kegiatan perekonomian saat ini. Bahkan tidak hanya sektor ekonomi saja yang
dituntut untuk melek akan informasi teknologi, seluruh sektor pun juga
merasakannya baik dari sektor kesehatan maupun sampai dengan sektor
pendidikan.

Marketing merupakan faktor penting yang menentukan perkembangan


bisnis kita. Bisnis apa pun membutuhkan marketing demi menjangkau pasar dan
meningkatkan konversi yang diinginkan. Sayangnya, cara marketing yang saat
ini perlu diterapkan harus pula disesuaikan dengan trend dan kebiasaan yang
berlaku dalam masyarakat. Itu sebabnya, pebisnis dalam bidang apa pun mesti
menerapkan dan memahami dengan baik berbagai trik marketing, terutama
memahami dengan baik cara-cara marketing berbasis teknologi demi
mendapatkan manfaat digital marketing.

20
Peran strategi digital marketing dapat menjadi hal yang penting dalam
mengikuti perkembangan teknologi digital dan mengembangkan rencana untuk
menarik konsumen dan mengarahkannya pada perpaduan antara komunikasi
elektronik dengan komunikasi tradisional. Melalui kombinasi dan kontinuitas
revolusi industri 4.0 dan society 5.0 akan membentuk pola yang lebih baik dalam
ketertiban sosial, sehingga hal tersebut dapat memperbaiki kualitas kehidupan
sosial manusia. Trend digital marketing menjadi peluang bagi usaha mikro, kecil,
dan menengah untuk menyambut era industri 4.0 dan society 5.0. Digital
marketing memiliki banyak sekali kelebihan jika dibandingkan dengan strategi
pemasaran konvensional (offline marketing). Dalam era society 5.0 , kemampuan
berpikir kritis,konstruktif dan inovatif dapat digunakan untuk membentuk
keterampilan profesional yang kompetitif di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi. Mengarahkan kemampuan masyarakat menggunakan teknologi untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Kunci dari masyarakat era 5.0 adalah
menggabungkan dunia maya dengan dunia nyata.

Pemateri 2 : Misbakhul Iman, SE. (Pimpinan Bank JATIM Syariah Cabang Surabaya)

Materi : Dukungan Perbankan Syariah Pada UMKM

Hasil Resume :

Seiring dengan perkembangan perdagangan dunia maka perkembangan


perbankan pun semakin pesat karena perkembangan dunia perbankan tidak
terlepas dari perkembangan perdagangan. Apalagi saat ini perbankan syariah
juga sudah menyebar ke berbagai negara, bahkan negara-negara Barat.
Indonesia merupakan negara yang termasuk memiliki warga yang mayoritas
muslim. Sehingga Indonesia memiliki peluang yang sangat baik bagi Perbankan
Syariah. Sebagai pemeluk agama mayoritas (87,2%), tentunya ada tendensi
untuk terjadinya kesamaan pola konsumsi secara kolektif sesuai dengan syariat
islam. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia saat ini mulai berkembang
dengan baik saat seluruh Perbankan Syariah di Indonesia melakukan merger
besar-besaran.

21
Dalam mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah perbankan syariah
berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara shahibul maal dengan investor
atau pengusaha. Sebagai lembaga intermediasi, bank akan melakukan
penyaluran pembiayaan kepada pengusaha dengan beberapa akad yang ada
pada lembaga perbankan syariah. Namun dalam proses pembiayaan, bank
syariah memiliki catatan khusus kepada pegusaha-pengusaha yang
membutuhkan dana yaitu bank syariah tidak membiayai usaha-usaha yang non
halal seperti rokok, hotel yang non syariah, spa dan salon. Namun saat ini,
lembaga yang memberikan sertifikasi halal pada ssuatu usaha masih
kekurangan sumber daya manusia itu yang menjadikan salah satu penghambat
pengusaha dalam melakukan pembiayaan di bank syariah. Hal tersebut dapat
dijadikan sebagai bahan evaluasi selanjutnya untuk meningkatkan sumber daya
manusia agar lebih tertarik menjadi suatu bagian dari lembaga yang memberikan
sertifikasi halal kepada pengusaha-pengusaha yang ingin mengajukan
pembiayaan di Bank Syariah. Perbedaan yang mendasar antara Bank
Konvesional dengan Bank Syariah ialah dalam penyaluran dana Bank
Konvensional dapat memberikan penyaluran kredit ke berbagai bisnis yang
dianggap aman dan menguntungkan, sedangkan pada Bank Syariah penyaluran
hanya ditujukan kepada bisnis-bisnis yang halal dan tidak melanggar hukum
islam. Kemudian menurut bagi hasil, Bank Konvensional memiliki besaran bunga
yang tetap sedangkan pada Bank Syariah besaran bagi hasil dapat berubah-
ubah sesuai dengan kinerja usaha.

Lalu bagaimana caranya menjadi UMKM yang bankable mengingat


banyaknya permasalahan yang sering dihadapi oleh beberapa UMKM pemula
maupun yang sudah eksis. Permasalahan yang sering terjadi ialah kurangnya
inovasi, tidak memiliki izin usaha, dan modal dan akses pembiayaan yang tidak
punya. Namun permasalahan tersebut harsunya bisa diatasi oleh pengusaha.
UMKM dikatakan bankable apabila dapat memenuhi karakteristik 5C (Character,
Capacity, Capital, Condition dan Collateral), kemudian memiliki rencana bisnis
yanng jelas, aspek legalitas usaha.

22
23

Anda mungkin juga menyukai