Di : Tulungagung
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
Mengesahkan
a.n Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
SISWAHYUDIANTO
NIDN. 2015068402
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
berkat, rahmat, kurnia dan ridhonya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) tepat pada waktunya. Karena dengan hanya Kepada-
Nya kita memuji dan memohon pertolongan. Sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah membawa umatnya
dari jaman jahiliyah menuju jaman yang terang benderang yakni agama islam yang
pastinya kita nanti-nantikan syafaatnya di yaumul qiyamah nanti.
Laporan Praktik Pengalaman Lapangan disusun oleh peneliti berdasarkan
pengalaman yang diperoleh selama melaksanakan praktik yang berlangsung mulai
tanggal 20 September sampai 22 Oktober 2021 sehingga diperoleh judul penelitian
yakni : “Strategi Mengatasi Pembiayaan Bermasalah Pada Koperasi Citra
Lestari Desa Tamban Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung“ yang
dilaksanakan di Koperasi Citra Lestari Desa Tamban.
Pelaksanaa serta penyusunan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)
ini terlaksana dengan baik dan lancar adalah berkat bantuan dari berbagai pihak
terkait. Oleh karena itu, perkenankanlah saya menyampaikan terimakasih sebesar-
besarnya kepada :
1. Prof Dr. Mfthukin, M.Ag. selaku Rektorat UIN SATU Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN SATU Tulungagung.
3. Hj. Amalia Nuril Hidayati, M.S. selaku Ketua Jurusan Manajemen
Keuangan Syariah UIN SATU Tulungagung.
4. Moh. Rois Abin, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
memberikan bimbingan, arahan kepada saya selama menjalani PPL.
5. Siswahyudianto, S.Pd.I,. M.M selaku Kepada Laboratorium Fakulta
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN SATU Tulungagung.
6. Ibu Titik Susilowati selaku Kepala Koperasi Citra Lestari Desa Tamban atas
kesempatan waktu dan tempat yang telah diberikan.
7. Seluruh jajaran staf dan karyawan Koperasi Citra Lestari serta pihak yang
telah membantu pelaksanaan praktik hingga penyelesaian laporan akhir ini.
iii
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Penulis berharap semoga jasa
kebaikan mereka diterima disisi Allah SWT dan dicatat sebagai amal shalih. Lebih
dari itu, penulis menyadari bahwa dalam menyusun Laporan Pratik Pengalaman
Lapangan ini masih dari kata sempurna. Demi kesempurnaan Laporan Pratik
Pengalaman Lapangan ini, penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga Laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini bermanfaat dan
dapat dijadikan sebagai referensi yang berarti bagi seluruh pihak yang
membutuhkan. Akhir kata hanya kepada Allah SWT semua kita serahkan, semoga
kita semua dalam lindungan-Nya.
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR PEMIKIRAN
Sebagian besar wilayah Indonesia saat ini telah berdiri berbagai
lembaga keuangan, baik lembaga keuangan perbankan maupun non
perbankan. Lembaga keuangan dalam beberapa tahun ini semakin
mengalami peningkatan yang berdampak baik ditengah perekonomian
masyarakat saat ini. Begitu juga dengan lembaga keuangan koperasi yang
mulai berkembang di Indonesia sebagai salah satu lembaga keuangan non
bank yang dapat membantu masyarakat pada permasalahan permodalan.1
Menurut Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang
perkoperasian pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa koperasi adalah badan
hukum yang didirika n oleh perseorangan atau badan hukum koperasi
dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk
menjalankan sebuah usaha, yang memenuhi kebutuhan dan aspirasi bersama
di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan prinsip dan nilai dalam
koperasi. Sedangkan landasan, azas, dan tujuan dalam pasal 2 menyatakan
bahwa koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang – Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan pada pasal 3 dinyatakan bahwa
koperasi berdsarkan azas kekeluargaan, dengan tujuan seperti yang telah
dinyatakan bahwa dalam pasal 4 bahwa koperasi bertujuan meningkatkan
kesejahteraan anggota dan masyarakat pada umumnya, dan juga sebagai
bagian dari tananan perekonomian nasional yang tidak dapat terpisahkan.
Dengan berbekal landasan, azas, dan tujuan tersebut keberadaan koperasi
menjadi tumpuan dalam upaya meningkatkan kehidupan sosial dan
ekonomi masyarakat.2
1
Ahmad Ilham Sholihin, Ekonomi Syariah, (Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama, 2013), hal.421
2
Nofita I. S., Efektifitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh
Koperasi Wanita Kantor Kelurahan Jember, Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Universitas Jember 2015
1
Masyarakat Indonesia yang bertempat tinggal di desa sebagian besar
bermata pencaharian petani, buruh, dan pedagang yang masih memiliki
produktivitas rendah. Penyebabnya karena kurangnya sarana prasarana
dalam menunjang pembangunan wilayah desa tersebut. Salah satu sarana
yang dapat digunakan guna membantu pembangunan dan pengembangan
aspirasi masyarakat khusunya dalam bidang perekonomian dan keuangan
yakni adanya lembaga koperasi simpan pinjam. Koperasi simpan pinjam
membantu masyarakat dalam hal pengkreditan, sehingga dengan adanya
koperasi ini diharapkan dapat sedikit meringankan dan membantu dari segi
permodalan masyarakat yang kekurangan modal atau dana.
Lembaga keuangan tak pernah luput dari risiko besar yang akan
ditanggung. Risiko yang timbul berasal dari faktor dalam maupun luar
lembaga. Manajemen yang baik dalam mengantisipasi dan mengatasi risiko
yang timbul merupakan suatu bagian terpenting dalam pengoptimalan
memperoleh laba dimasa depan. Dari permasalah yang timbul tersebut yang
menjadi sebuah dasar perlunya strategi dalam mengatasi permasalahan yang
terjadi pada setiap lembaga seperti halnya pada lembaga Koperasi Wanita
Citrra Lestari.
Koperasi Wanita Citra Lestari merupakan koperasi yang berada di
Desa Tamban Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung. Tujuan didirikan
koperasi ini untuk membantu dalam permodalan maupun pengkreditan bagi
masyarakat Desa Tamban yang membutuhkan dana. Kendala yang sering
terjadi dalam koperasi ini yakni keterlambatan dalam pembayaran angsuran
anggota yang menimbulkan permasalahan pembiayaan. Dari permasalahan
tersebut, Koperasi Wanita Citra Lestari memerlukan strategi yang baik guna
mengatasi berbagai risiko yang timbul pada lembaga.
Berdasarkan dari penjelasan pada latar belakang di atas penulis
memutuskan untuk menuangkan pada laporan praktik pengalaman lapangan
ini dengan judul “Strategi Mengatasi Pembiayaan Bermasalah Pada
Koperasi Wanita Citra Lestari Desa Tamban Kecamatan Pakel
Kabupaten Tulungagung”.
2
1. Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi pembiayaan
bermasalah yang dihadapi pada koperasi. Tujuan lainnya untuk
mengetahui strategi mengatasi pembiayaan bermasalah dengan
menggunakan salah satu analisis 5W+1H melalui wawancara kepada
Pengelola Lembaga Koperasi Citra Lestari.
2. Kegunaan
a. Secara Teroritis
Dengan adanya penelitian ini penulis dapat mengetahui apa saja
yang menyebabkan pembiayaan bermasalah dan bagaimana cara
mengantisipasi dan menangani atau mengatasi pembiayaan
bermasalah yang diterapkan pada Koperasi Citra Lestari.
b. Secara Praktisi
1) Bagi Penulis
Dengan adanya penelitian ini penulis dapat mengetahui apa
saja yang menyebabkan pembiayaan bermasalah dan bagaimana
cara mengantisipasi dan strategi mengatasi pembiayaan
bermasalah. Peniliti juga dapat mengetahui dunia kerja yang
sesungguhnya dan masalah apa saja yang terjadi atau kendala
yang mungkin terjadi pada dunia kerja yang sesungguhnya,
sehingga peneliti mempunyai bekal atau pengalaman untuk
memasuki dunia kerja kelak.
2) Bagi Instansi/Perusahaan
a) Sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap generasi
muda serta menunjukkan keterbukaan perusahaan kepada
masyarakat.
b) Sebagai sarana untuk menjalin hubungan kerjasama Antara
pihak perusahaan dengan UIN SATU Tulungagung,
khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
c) Sebagai sarana untuk memberikan pertimbangan dalam
menentukan kriteria tenaga kerja yang dibutuhkan oleh
perusahaan , dilihat dari segi sumber daya manusia yang
dihasilkan oleh Perguruan Tinggi.
3
d) Dapat menjadi evaluasi pihak Koperasi untuk lebih bisa
meminimalkan pembiayaan bermasalah dan semakin
memperkuat agar tidak terjadi pembiayaan bermasalah.
3) Bagi Fakultas
a) Mencetak tenaga kerja yang terampil dan kompeten.
b) Sebagai saran untuk menjalin hubungan kerjasama yang baik
antara UIN SATU Tulungagung.
c) Sebagai sarana untuk memperkenalkan lulusan Perguruan
Tinggi UIN SATU Tulungagung Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Jurusan Manajemen Keuangan Syariah kepada
lembaga perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.
4) Bagi Mahasiswa
a) Menambah pengetahuan dalam bidang Manajemen risiko
b) Meningkatkan keterampilan serta kreatifitas dalam
lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki.
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Nama Lembaga : Koperasi Wanita Citra Lestari
Alamat : Ds. Tamban, Kec. Pakel, Kab.
Tulungagung
Telepon : 0853-3129-5811
Tahun Berdiri : 2010
Tanggal Badan Hukum : 17 Juni 2010
Badan Hukum : 188.4/455/BH/XVI.29/115/2010
1. Sejarah Lembaga Koperasi Wanita Citra Lestari
Koperasi adalah sebuah organisasi yang melakukan kegiatannya
dengan dasar prinsip koperasi dan sekaligus gerakan ekonomi yang
dilakukan dengan asas kekeluargaan. Undang-Undang No. 25 Tahun
1992 Pasal 3 menyebutkan bahwa koperasi bertujuan memajukan
kesejahteraan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian Nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, makmur, adil, dan sejahtera. Begitu pula dengan Kopwan Citra
Lestari terletak di Desa Tamban Kecamatan Pakel Kabupaten
Tulungagung Provinsi Jawa Timur. Dulu de Desa Tamban ini masih
belum mempunyai Koperasi karena berada di Plosok yang jauh dari
perkotaan.
Sejarah berdirinya Koperasi Wanita Citra Lestari dulu karena
memperoleh informasi dari pemerintah tentang adanya Program dari
Provinsi yaitu dari Pak Soekarwo atau yang lebih akrab disapa Pakdhe
Karwo yang menjabat menjadi gubernur Jawa Timur selama dua periode
tahun 2009-2019. Pak Karwo yang mengadakan Program
Pemberdayaan Koperasi Wanita di Desa untuk mengentaskan
kemiskinan bagi masyarakat yang tidak mampu. Dengan itu maka
dibentuklah Koperasi Wanita Citra Lestari ini didirikan pada tanggal 17
Juni 2010 dengan Nomor Badan Hukum
5
188.4/455/BH/XVI.29/115/2010. Penamaan “Citra Lestari” ini
dikarenakan yang mendirikan Koperasi ini adalah para wanita Desa
Tamban yang ingin memajukan Desa Tamban.
Ketua di koperasi ini adalah ibu Titik Susilowati, pada waktu
merintis koperasi ini Ibu Titik Susilowati dibantu oleh ibu Rusmiati
serta ibu-ibu anggota lainnya. Modal awal koperasi ini adalah Rp.
25.000.000,00 yang didapat dari program provinsi Pak Karwo dengan
Program Pemberdayaan Koperasi Wanita (Kopwan). Anggota Koperasi
Citra Lestari ini awalnya hanya 25 anggota saja kemudian dengan
berjalannya waktu banyak yang tertarik menjadi anggota koperasi,
sehingga sekarang menjadi 128 anggota. Koperasi ini bergerak di
bidang simpan pinjam. Dengan adanya Koperasi ini diarahkan untuk
membantu permodalan usaha mikro kecil menengah atau buat modal
pertanian, sehingga dengan bantuan modal tersebut diharapkan semua
usaha masyarakat dapat berkembang dengan baik. Dengan demikian
koperasi dapat berfungsi sesuai dengan harapan masyarakat yaitu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama angota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya.
2. Struktur Organisasi Koperasi Citra Lestari
a. Keanggotaan
Jumlah keanggotaan Koperasi Wanita Citra Lestari pada
tahun 2021 yang memenuhi persyaratan keanggotaan yang telah
tercantum pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
sebagai berikut :
No. Uraian Jumlah Anggota
1. Anggota Penuh 128
2. Calon Anggota 5
Jumlah 133
b. Struktur Pengurus
Koperasi Citra Lestari dipimpin oleh seorang Ketua, seorang
Sekretaris, dan seorang Bendahara. Tugas pengurus yang
diamanatkan dalam Anggaran Dasar Koperasi Citra Lestari adalah
memimpin organisasi dan usaha organisasi, melakukan segala
6
tindakan hukum untuk dan atas nama koperasi, mewaakili koperasi
dihadapan dan diluar pengadilan. Perjalanan pengurus dalam
melaksanakan tugasnya, baik menyangkut pelaksanaan kebijakan
maupun pengelolaan usaha dikontrol oleh pengawas. Kelak,
pengawas akan melaporkan hasil pengawasannya kepada anggota.
Pengurus dipilih oleh anggota dan berasal dari anggota, maka segala
hasil pekerjaannya dikontrol oleh pengawas juga akan di
pertanggungjawabkan kepada anggota pada setiap tutup buku dalam
forum rapat Rapat Anggota Tahunan.
KETUA
TITIK
SUSILOWATI
SEKRETARIS BENDAHARA
RUSMIATI NGAISAH
KOORDINATOR
TUTIK
MUSYAROFAH
ANGGOTA
MUTIIN
7
Menghimpun dan menyusun laporan
Menyususn rancangan rencana program kerja organisasi
c. Bendahara Kopwan
Bertanggungjawab atas keuangan koperasi
Menyusun anggaran setiap bulan
Menyusun laporan keuangan dan pembukuan
Menyususn rencana anggaran dan pendapatan koperasi
d. Pengawas Kopwan
Bertanggungjawab dalam Mengawasi dan memeriksa anggota
4. Produk yang Ditawarkan
Kegiatan Operasional Kopwan yaitu bergerak dalam bidang Simpan
Pinjam seperti berikut ini:
a. Simpan
Simpanan dibagi menjadi dua, yaitu:
a) Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah simpanan yang harus dibayarkan
setiap bulannya dan nilainnya sebesar yang sudah
ditentukan.
Besar nominal simpanan wajib yang harus dikeluarkan tiap
bulannya sebesar Rp.5.000,00
SHU yang akan diterima oleh si penyimpan sebesar 20%.
b) Simpanan Pokok
Simpanan Pokok adalah simpanan yang dikeluarkan tiap
bulannya dan nilainnya tidak ditentukan / terserah para
anggota mau menyimpan berapa.
Tidak ada minimal dan maksimal penyimpanan, namun
biasanya para anggota menyimpan Rp. 100.000,00 untuk
simpanan pokok.
SHU yang akan diterima oleh si penyimpan sebesar 20%.
b. Pinjam
Pinjaman adalah modal yang dikeluarkan koperasi untuk
membiayai usaha si peminjam.
8
Minimal modal yang di ajukan nasabah kepada koperasi
ialah sebesar Rp. 2.000.000,00 dan Maksimal yang diajukan
kepada koperasi ialah sebesar Rp. 5.000.000,00 itupun kalau
modal dari koperasi masih mencukupi, namun kebanyakan
nasabah meminjam modal Rp. 2.000.000,00
Sebelum koperasi memberikan peminjaman, koperasi
meluakukan penyurveian latar belakang calon nasabah
terlebih dahulu. Apakah nasabah mampu untuk
mengembalikannya pinjamannya atau tidak, dan apakah si
peminjam dapat dipercaya atas tanggungjawabnya
melakukan peminjaman atau tidak.
SHU yang akan diterima oleh si penyimpan sebesar 20%.
Peminjaman modal bisa diangsur selama 10 bulan.
5. Lokasi dan Keadaan Wilayah
Lokasi Koperasi Wanita Citra Lestari ini terletak di Jl. Jendral
Sudirman No. 1, Tamban, Kec. Pakel, Kab. Tulungagung. Lebih
mudahnya Koperasi ini di Balaidesa Tamban. Batas wilayah Desa
Tamban sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Ngebong
Sebelah Selatan : Desa Gamping
Sebelah Timur : Desa Campurdarat
Sebelah Barat : Desa Duwet
B. Pelaksanaan Praktik di Koperasi Citra Lestari Desa Tamban
Kecamatan Pakel Kabupaten Tulungagung
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Kerja (PPL) ini dilaksanakan oleh
Mahasiwa semester 7 yang bernama Valeria Anet Yulistia di Koperasi Citra
Lestari yang berada di Balai Desa Tamban. Pelaksanaan PPL ini dilakukan
tanggal 20 September 2021 sampai 22 Oktober 2021. Kegiatan PPL ini
sangat terbatas, hanya melakukan observasi dan wawancara dikarenakan
wabah covid-19.
Selama menjalankan PPL di Koperasi Citra Lestari saya selalu mentaati
peraturan yang sudah ditetapkan oleh lembaga. Saya juga selalu aktif dalam
9
menjalankan tugas yang telah diberikan lembaga dan juga mendengarkan
apapun penjelasan dari para anggota koperasi. Tugas yang saya peroleh
selama melakukan PPL di Koperasi Citra Lestari adalah :
1. Melayani anggota untuk melakukan pinjaman koperasi
2. Melakukan perhitungan data keuangan atau slip peminjaman
3. Melakukan pemeriksaan pinjaman anggota yang masih ditangguhkan
4. Melakukan pengetikan surat perjanjian pinjaman dan kesanggupan
pembayaran kembali
C. Permasalahan Lapangan
Selamapelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di
Koperasi Wanita Citra Lestari Desa Tamban, permasalahan yang ditemukan
yaitu sering terjadi keterlambatan angsuran yang dibayarkan oleh peminjam
sehingga menimbulkan pembiayaan bermasalah terjadi. Hal ini tentunya
dipengaruhi oleh berbagai fakor salah satunya pendapatan usaha peminjam
sedang mengalami penurunan. Apalagi sekarang adanya pandemi covid-19
yang menghambat dan mempengaruhi perekonomian dari semua kalangan.
D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Berdasarkan permasalahan yang terjadi di Koperasi Wanita Citra
Lestari memberikan tanggapan bahwa permasalahan keterlambatan dalam
pembayaran angsuran pinjaman hal yang banyak ditemui di setiap dunia
Perbankan atau penyaluran dana. Maka dari situ Koperasi dalam menangani
permasalahan tersebut melakukan penagihan disetiap bulannya dan selalu
mengingatkan kepada anggota peminjam bahwa telah jatuh tempo
pembayaran angsuran.
10
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Koperasi
Menurut Undang – Undang Nomor 25 tahun 1992 Koperasi
merupakan sebuah bidang usaha yang beranggotakan orang atau badan
hukum koperasi yang kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi dan
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
keluargaan. Koperasi merupakan suatu kumpulan dari orang-perorangan
dan bukan dari kumpulan modal. Koperasi adalah milik bersama para
anggota, pengurus, maupun pengawas. Produk usaha tersebut harus
dijalankan dan diatur sesuai dengan keinginan anggota melalui musyawarah
rapat anggota. Kerjasama yang dilakukan dalam koperasi harus didasarkan
pada rasa persamaan derajat dan kesadaran para anggotanya.3
Prinsip dasar koperasi adalah dari, oleh dan untuk anggota. Dengan
kata lain kehadiran koperasi harus dapat meningkatkan kesejahteraan
anggota. Oleh karena itu partisipasi anggota akan memegang peranan
penting agar koperasi berkemampuan going concern. Mengingat anggota
koperasi sekaligus sebagai pemilik dan pengguna jasa koperasi, maka
kelangsungan hidup koperasi sangat tergantung dari partisipasi aktif
anggota. Jika anggota dapat berperan dengan baik maka kelangsungan
hidup dari koperasi akan berkembang dari waktu ke waktu.4
3
S.Koutsou, Women’Cooperatives in Greece: An On-going Story Of Battles,
Succees and Problems, Journal Of Cooperation, 31 (1),2003,47-57.
4
Adenk Sudarwanto, Mengelola Pajak Koperasi Untuk Kesejahteraan Anggota,
Jurnal STIE Semarang, Vol.6 No.1 Februari 2014, hal. 44
11
jenis koperasi yang bergerak dalam bidang keuangan dengan perencanaan
serta meningkatkan status sosial para anggota.5
B. Pembiayaan Bermasalah
Pembiayaan merupakan kegiatan lembaga keuangan syariah dalam
menyalurkan dananya kepada pihak nasabah yang membutuhkan dana.
Pembiayaan memberikan hasil yang paling besar di antara penyaluran dana
lainnya yang dilakukan oleh lembaga keuangan. Sebelum dana disalurkan
melalui pembiayaan, lembaga keuangan perlu melakukan analisis
pembiayaan dengan baik. Pembiayaan bukan sebagai utang piutang, namun
sebagai investasi yang diberikan lembaga keuangan kepada nasabah dalam
memulai atau mengembangkan sebuah usaha.6
Pembiayaan bermasalah merupakan keadaan dimana pembiayaan
terdapat suatu penyimpangan dalam pembayaran angsuran. Pembiayaan
bermasalah merupakan salah satu risiko dalam suatu pelaksaan pembiayaan.
Dalam pembiayaan bermasalah diperlukan tindakan hukum dalam
pengembalian atau kemungkinan terjadinya kerugian bagi koperasi.7
Pembiayaan bermasalah merupakan salah satu risiko yang tentunya
dihadapi oleh setiap lembaga keuangan karena risiko ini sering disebut
dengan risiko pembiayaan. Risiko pembiayaan merupakan eksposur yang
muncul akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi
kewajibannya. Di satu sisi risiko ini dapat bersumber dari berbagai kegiatan
fungsional lembaga keuangan seperti penyaluran dana pinjaman, kegiatan
tresuri dan investasi serta kgiatan jasa pembiayaan perdagangan yang
tercatat dalam buku lembaga keuangan. Risiko ini juga muncul karena
kinerja debitur yang buruk. Kinerja debitur yang buruk dapat berupa
ketidakmampuan atau ketidakmauan debitur untuk memenuhi sebagian atau
seluruh pinjaman pembiayaan yang telah disepakati bersama sebelumnya.8
5
S. Koutsou, Women’s Cooperatives in Greece : An On-going Story of Battles,
Successes and Problems. Journal of Rular Coorperation, 31(1), 2003, hal. 47
6
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta : Prenada Group, 2011), hal.103
7
Yunita Indiani, Rima Elya Dasuki, SOP KJKS UJKS, Perpustakan Ikopin, 2017,
hal.129
8
Robert Tampubolon, Risk Management : Pendekatan Kualitatif Untuk Bank
Komersial, (Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2004), hal. 24
12
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa pembiayaan
bermasalah merupakan pembiayaan yang kualitasnya berada pada golongan
kurang lancer, diragukan, dan macet. Dimana golongan kurang lancer jika
terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan margin yang telah
melewati 90 hari sampai dengan 180 hari. Dikatan golongan diragukan
adalah apabila terdapat tunggakan pembayaran angsuran pokok dan margin
yang telah melewati 180 sampai dengan 270 hari. Serta yang masuk dalam
golongan macet adalah apabila terdapat tunggakan pembayaran angsuran
pokok dan margin yang telah melewati 270 hari.9
C. Faktor – Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah di Koperasi
Wanita Citra Lestari
9
Faturrahman Djamil, Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah Di Bank Syariah,
(Jakarta : Sinar Grafik, 2014), hal.70
10
Hasil wawancara dengan Ibu Titik selaku ketua Koperasi Wanita Citra Lestari
pada tanggal 3 September 2021 pukul 10.00
13
Penanganan pembiayaan dilakukan untuk meminimalisir terjadinya
pembiayaan bermasalah yang terjadi pada anggota nasabah karena semakin
tinggi jangka waktu pemberian pinjaman/pembiayaan maka maka semakin
tinggi tingkat risiko ketidakpastiannya, sehingga semakin besar risiko yang
dihadapi oleh Kopwan Citra Lestari. Namun dengan adanya pengawasan
yang dilakukan Kopwan Citra Lestrai dalam penyaluran dana pembiayaan
maka dapat dilakukan pencegahan pembiayaan bermasalah.
1. Pencegahan pembiayaan bermasalah di Kopwan Citra Lestari
Berikut adalah hasil wawancara dengan ketua koperasi beserta
pengurusnya. Pertama, Koperasi Wanita Citra Lestari akan melakukan
analisis terhadap permohonan pembiayaan. Selanjutnya setiap
permohonan pembiayaan yang dilakukan anggota tentu harus
dilakukan penilaian dari ketua maupun pengurus Koperasi Wanita
Citra Lestari sebelum dana yang didapat disalurkan. Hal ini dilakukan
untuk meminimalisir terjadinya permasalahan salah satunya kredit
macet. Setelah Koperasi Wanita Citra Lestari memutuskan untuk
memberikan pembiayaan kepada anggotanya (nasabah) selanjutnya
Koperasi wanita memantau pembiayaan yang disalurkan apakah
debitur benar-benar menggunakan pembiayaan sesuai dengan
permohonan di awal, atau digunakan untuk keperluan lainnya.
Dalam penagihan angsuran pembiayaan Kopwan Citra Lestari
melakukan penagihan setiap satu bulan sekali, nasabah datang ke
Koperasi wanita untuk melakukan pembayaran angsuran. Jika nasabah
pada tanggal yang ditentukan tidak melakukan angsuran maka
pengurus akan melakukan jemput bola yaitu dating untuk menagih atau
mengingatkan bahwa angsuran telah jatuh tempo. Tujuan dilakukan
penagihan jemput bola ini untuk mencegah terjadinya penunggakan
pembiayaan selain itu juga mempermudah dan membantu anggota
dalam pelunasan pinjaman secara tepat waktu.11
2. Penyelamatan pembiayaan macet di Kopwan Citra Lestari
Untuk menyelamatkan dan menyelesaikan pembiayaan yang
dikategorikan macet, Kopwan Citra Lestari memiliki langkah
penyelesaian dengan musyawarah kekeluargaan dengan menerapkan
system sebagai berikut:
1) Pemberitahuan dengan via telepon kepada anggota nasabah yang
telat melakukan pembayaran angsuran.
11
Hasil wawancara dengan Ibu Titik selaku ketua Koperasi Wanita Citra Lestari,
pada tanggal 30 September 2021 pukul 11.30 WIB
14
2) Pemberian jangka waktu pembayaran pada bulan berikutnya,
sehingga pembayaran bulan berikutnya 2 kali angsuran.
3) jika angsuran belum juga dibayarkan, dilakukan pemanggilan
nasabah untuk mendiskusikan terkait dengan tagihan angsuran
pembiayaan serta Kopwan memberikan keringanan margin dengan
perpanjangan jangka waktu hingga jatuh tempo pelunasan yakni 10
bulan wajib lunas.
12
Hasil wawancara dengan Ibu titik dan Ibu Ngaisah selaku ketua dan
bendahara Koperasi Wanita Citra Lestari pada tanggal 30 Sepetember 2021 pukul 11.30
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam bab terakhir ini penulis akan menyimpulkan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Dalam pemberian pembiayaan kepada anggota nasabah Kopwan Citra
Lestari melakukan penanganan pembiayaan dengan melakukan
analisis terlebih dahulu dengan melihat latar belakang dan kondisi dari
calon nasabah.
2. Strategi penanganan sekaligus penyelesaian yang dilakukan dalam
mengatasi pembiayaan bermasalah oleh Kopwan Citra Lestari yaitu
dengan cara menelpon nasabah untuk mengingatkan bahwa pada
bulan tersebut telah jatuh tempo pembayaran angsuran. Jika dengan
cara tersebut tidak bisa diatasi maka pihak Kopwan akan melakukan
jemput bola dengan menagih secara langsung. Langkah terakhir upaya
penyelesaian adalah dengan memberikan jangka waktu pembayaran
sampai pada jangka waktu pembayaran bulan berikutnya atau 10
bulan wajib lunas.
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
a. Terus menjaga hubungan kerjasama yang baik dengan lembaga
lembaga keungan yang ada di sekitar kita khususnya wilayah
Kabupaten Tulungagung untuk memudahkan adik-adik tingkat
untuk melakukan PPL berikutnya.
b. Meningkatkan kinerja DPL untuk senantiasa membimbing dan
memberikan pengarahan secara maksimal.
c. Merubah peraturan semasa wabah ini dari Daring menjadi New
Normal supaya mahasiswa mempunyai pengalaman kerja nyata
lapangan bukan hanya materiobservasi saja namun juga harus
mendapat materi lapangan yang berkecimbung di dunia pekerjaan
seperti kampus kampus lain.
16
2. Untuk Lembaga atau Instansi Tempat Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) diharapkan pihak Koperasi Wanita Citra Lestari bisa
mempersingkat jangka waktu pembiayaannya agar dananya cepat
berkembang dan pihak koperasi juga harus lebih giat lagi dalam
mengevaluasi dan menangani risiko yang terjadi secara menyeluruh
atau komprehensif.
3. Untuk mahasiswa sebagai peserta praktik kita sebagai mahasiswa
peserta PPL harus mengikuti aturan yang diterapkan ditempat PPL,
serta aktif untuk menjadikan PPL dengan peraturan sistem daring atau
observasi supaya lebih ada kegiatan dilapangannya. Menggunakan
waktu di tempat PPL untuk mencari pengalaman yang tidak akan
kalian temui saat di perkuliahan, karena dari pengalaman tersebut
nantinya akan menjadi hal positif dan bermanfaaat jika kita sudah
lulus dari bangku perkuliahan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Indiani, Yunita. 2017. Rima Elya Dasuki, SOP KJKS UJKS. Perpustakan
Ikopin
Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Jakarta : Prenada Group
Koutsou, S. 2003. Women’s Cooperatives in Greece : An On-going Story of
Battles, Successes and Problems. Journal of Rular Coorperation
S, Nofita I. 2015. Efektifitas Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Oleh
Koperasi Wanita Kantor Kelurahan Jember. Jurnal Ilmu Administrasi
Negara Universitas Jember
Sholihin, Ahmad Ilham. 2013. Ekonomi Syariah. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Tampubolon, Robert. 2004. Risk Management : Pendekatan Kualitatif Untuk
Bank Komersial. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Udarwanto, Adenk S. 2014. Mengelola Pajak Koperasi Untuk Kesejahteraan
Anggota. Jurnal STIE Semarang, Vol.6 No.1
18
LAMPIRAN – LAMPIRAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN
LAPANGAN
19
Lampiran 1
Nama Pemateri :
Susunan Acara
1. Pembukaan
2. Menyanyikan Indonesia Raya
3. Sambutan Fakultas
4. Penutup
20
mengembangkan rencana untuk menarik konsumen dan mengarahkannya pada
perpaduan antara komunikasi elektronik dan komunikasi tradisional. Melalui
kombinasi dan kontinuitas akan memebentuk pola yang lebih baik ketertiban
sosial, maka hal itu dapat memperbaiki kualitas kehidupan sosial manusia.
21
Sambutan dari Dr. Ahmad Hariyadi, MM
1. Perorangan
2. Badan usaha (CV, PT,Koperasi
3. Memiliki pengalaman usaha minimal 5 tahun
4. Laba usaha positif selama 5 tahun
5. Tidak tercatat dalam nasabah bermasalah
6. Nasabah tidak termasuk dalam daftar hitam nasabah
Pertumbuhan perbankan syariah sangat pesat setelah krisis moneter tahun 1998,
ditandai dengan berdirinya bank mandiri syariah pada tahun 1999 dan diikuti oleh
perbankan lain yang secara masif membuka UUS atau membentuk anak perusahaan
perbankan syariah. Sebelumnya sejak tahun 1990 hanya ada satu bank syariah yaitu
bank muamalat. Masifnya perkembangan perbankan syariah karena peluang
pengembangan terbuka lebar dan dukungan pemerintah serta regulator dalam
menyiapkan ketentuan dan perundang-undangan. Pemerintah dan regulator saat itu
menilai bank syariah lebih tahan terhadap krisis, karena prinsip yang dijalankan
dalam operasional perbankan yang berlandaskan keadilan, kemitraan, transparasi
dan universal.
22
Setelah cukup lama berada dalam comfort zone, perbankan syariah
Indonesia mendapat challenge untuk membuktikan keunggulannya di saat
merebaknya pandemi covid 19 yang sedang terjadi sekarang. Cara membangun
informasi perbankan syariah yaitu membuktikan kepada nasabah dan masyarakat
bahwa dengan akad syariah maka bank syariah dapat menjadi wadah dalam keadaan
krisis, kekuatan bank syariah ada pada value syariah adalah kunci sukses untuk
mendapatkan keyakinan dari konsumen, dan dibutuhkan kedissiplinan eksekusi
sesuai terhadap operasional penanganan krisis baik rektruturisasi pembiayaan
maupun saat melakukan penghimpunan dana.
Perbedaan dengan bank dan investor yaitu dalam masalah kepemilikan pada
bank pengendali tetap pada pemilik usaha sedangkan pada investor bagian dari
kepemilikan, management pada bank keputusan sepenuhnya di tangan pemilik
usaha sedangkan pada investor ikut menentukan keputusan, dalam proses pada bank
lebih cepat, mudah, dan sederhana sedangkan pada investor relatif lebih lama,
beban biaya pada bank jangka pendek lebih murah, beban bagui hasil sebagai
pengurang pajak, nominal dan angsuran dapat disesuaikan dengan kebutuhan atau
kemampuan sedangkan dalam investor jangka panjang lebih murah, tidak ada beban
bagi hasil sebagai pengurang pajak. Dalam hal kentungan pada bank 100%
keuntungan dimiliki pemilik usaha sedangkan pada investor sharing provit
berdasarkan porsi kepemilikan. Dalam hal kerugian pada bank 100% ditanggung
pemilik usaha, sedangkan dalam investor kerugian ditanggung bersama. Dalam hal
default atau bangkrut pada bank restrukturasi, penyelesaian secara damai
sedangkan dalam investor selesaikan secara damai atau saluran hukum.
Indonesia memiliki peluang yang sangat baik bagi perbankan syariah. Sebagai
pemeluk agama mayoritas (87,2%), tentu ada tendinsial untuk terjadinya kesamaan
pola konsumsi secara kolektif sesuai syariat islam. Ditengah wabah covid 19 yang
terjadi saat ini bagaimana perkembangan dan pertumbuhan perbankan baik itu
konvensional maupun syariah. Bahwa perbankan syariah saat ini dibandingkan
konvensional relatif perkembangan dan pertumbuhan masih lebih tinggi
presentasenya dibandingkan konvensional. Bank syariah secara pertumbuhan aset
sangat bagus. Pembiayaan bank konvensional turun minus. Secara rata-rata
nasional juga turun. Fungsi bank adalah untuk menyalurkan pembiayaan dalam
23
bentuk kredit maka disisi dana pertumbuhan bank syariah juga positif. Namun
diperbankan konvensional minus.
Market share aset perbankan syariah untuk sekarang hampir bagus dengan
adanya bank-bank syariah yang lain itu luar biasa sudah meningkat. Bank syariah
di tengah perbankan umum nasional beberapa bank syariah tumbuh cukup baik
ditengah perbankan umum nasional. Fungsi bank sebagai lembaga intermediasi
antara shahibul mall dengan pengusaha maupun investor. Yang mempunyai
kekuatan untuk memperkerjakan pegawai untuk menghasilkan uang untuk
memberikan gaji. Giro (akad wadiah dan mudharabah), tabungan (akad wadiah dan
mudharabah), deposito (akad mudharabah). Biaya bagi hasil – zakat selanjutnya
laba perusahaan – zakat selanjutnya bagi hasil margin – zakat. Pada denda dana
kebajikan tidak masuk ke dalam pendapatan perusahaan. Dibagi menjadi tiga
macam yaitu jual beli (akad murabaha), bagi hasil (akad musyarakah) dan sewa
(akad ijarah).
24
Bukti Mengikuti Pendalaman Materi
25
Lampiran 2
BERITA ACARA
HARIAN PPL
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UIN SATU
TULUNGAGUNG
GELOMBANG III TAHUN 2021
26
5. Senin, 20 September 2021 09.00 Mengunjungi tempat lembaga
melakukan wawancara dengan
bendahara koperasi
27
19 Senin, 4 Oktober 2021 19.00 Mengerjakan laporan
28
Lampiran 3
BERITA ACARA KONSULTASI
29
Lampiran 4
30
31
Lampiran 5
Link Youtube :
https://youtu.be/tWXpCtVfs2s
32