Anda di halaman 1dari 8

Mata Kuliah

Manajemen Layanan & Resiko IS/IT


Profile Cinema 21 Group

Disusun Oleh :

Arif M. Alhana

(321310007)

Fakultas Sains dan Teknologi


Program Studi Sistem Informasi
Universitas Ma Chung
2016

Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang memudahkan hambanya dalam menyelesaikan
makalah ini. Walaupun ada beberapa rintangan yang menjadi kendala, namun dengan
keridhoan-Nya makalah ini pun dapat terselesaikan.
Makalah Akademis ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Layanan
& Resiko IS/IT. Di dalam makalah ini berisi pembahasan mengenai bisnis perusahaan dari
Cinema 21 dan penggunaan jasa TI didalamnya.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, maka penulis akan sangat menghargai adanya saran dan kritik yang bersifat
konstruktif. Semoga makalah ini dapat menjadi salah satu patokan untuk terus mengembangkan
media pembelajaran mata kuliah Manajemen Layanan & Resiko IS/IT di Universitas Ma
Chung.

Malang, 12 September 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman Judul ..... 1


Kata Pengantar .... 2
Daftar Isi .. 3

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....
1.2. Rumusan Masalah ....
1.3. Tujuan .....
1.4. Batasan Masalah .......

4
4
4
4

BAB II. LANDASAN TEORI


2.1. Bisnis ...... 5
2.2. Bioskop ...... 5
2.3. Teknologi Informasi ... 5

BAB III. PEMBAHASAN


3.1. Bisnis Perusahaan ............. 6
3.2. Penggunaan Jasa TI ....... 6
BAB IV. KESIMPULAN.. 7
Daftar Pustaka .... 8

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi yang terjadi saat ini, telah menyebabkan adanya persaingan yang semakin ketat
antar perusahaan. Setiap perusahaan dituntut untuk semakin mengembangkan perusahaannya
agar tidak kalah saing dengan perusahaan lainnya. Selain globalisasi, perusahaan juga
dihadapkan pada kemajuan teknologi yang berkembang pesat. Hal ini menyebabkan perusahaan
harus berjalan mengikuti kemajuan teknologi yang ada agar tidak tertinggal oleh perusahaan
lain. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk mampu berinovasi sehingga dapat
mempertahankan eksistensinya.
Teknologi Informasi (IT) yang berkembang pesat saat ini telah banyak membantu
perusahaan-perusahaan baik untuk marketing maupun untuk proses produksi dan aktivitas
sehari-hari perusahaan. IT juga banyak digunakan perusahaan baik untuk tujuan support center
maupun untuk profit center.
Oleh karena latar belakang tersebut, penyusun melakukan pembahasan mengenai
keterkaitan TI dalam keberlangsungan bisnis di Cinema 21.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana bentuk bisnis perusahaan yang dijalankan oleh Cinema 21?
2. Dalam bentuk apa penggunaan jasa TI di dalam bisnis yang berjalan pada Cinema 21?
1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah sebelumnya, maka makalah ini memiliki beberapa tujuan
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui penggunaan jasa TI di dalam bisnis perusahaan Cinema 21
1.4 Batasan Masalah
Makalah ini hanya sebatas pembahasan mengenai bisnis perusahaan dan keterkaitan
penggunaan jasa TI pada Cinema 21.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Bisnis
Bisnis adalah semua kegiatan yang dilakukan suatu organisasi dalam rangka mendapatkan
keuntungan dengan menawarkan barang atau jasa - Johar Arifin (2008,p2)

Menurut Husein Umar (2003, p3) Bisnis merupakan seluruh kegiatan yang diorganisasikan
oleh orang-orang yang berkecimpungan dalam bidang perniagaan dan industry yang
menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar
serta kualitas hidup mereka.

2.2. Bioskop
Pertunjukan yang diperlihatkan dengan gambar (film) yang disorot sehingga dapat
bergerak (berbicara). (Sumber : http://kbbi.web.id/bioskop, diakses 14 September 2016)

2.3. Teknologi Informasi


Teknologi informasi sendiri merupakan seperangkat alat yang dapat membantu pekerjaan
dengan informasi serta dapat melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan
informasi - Haag & Keen (1996)
Brown, DeHayes, Hoffer, dan Perkins (2005), mendefinisikan Teknologi Informasi merupakan
kombinasi dari teknologi komputer yang terdiri perangkat keras & perangkat lunak untuk
memproses serta menyimpan teknologi komunikasi informasi untuk melaksanakan distribusi
informasi.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Bisnis Perusahaan
CINEMA 21, merupakan kelompok bioskop terbesar di Indonesia yang memulai
kiprahnya di industri hiburan sejak tahun 1987. Lebih dari 28 tahun, CINEMA 21
berkomitmen untuk senantiasa memberikan pengalaman dan kenikmatan nonton terbaik untuk
masyarakat Indonesia. Sampai dengan Agustus tahun ini, CINEMA 21 memiliki total 851
ayar tersebar di 35 kota di 155 lokasi di seluruh Indonesia.
Selain menyajikan film-film hasil karya anak bangsa, CINEMA 21 juga menayangkan filmfilm berkelas dunia. Cineplex 21 Group telah melakukan sejumlah pembenahan dan
pembaharuan, di antaranya adalah dengan membentuk jaringan bioskopnya menjadi 3 merek
terpisah, yakni Cinema 21, Cinema XX1 , The Premiere, dan Imax untuk target pasar berbeda.
CINEMA 21 terus mengikuti perkembangan teknologi dengan melengkapi fasilitasfasilitasnya seperti 2D dan 3D. Di tahun 2012, CINEMA 21 telah menghadirkan pengalaman
nonton dengan teknologi revolusioner yaitu IMAX teater. Kini sudah ada lima teater IMAX
yang dimiliki oleh CINEMA 21, yang berlokasi di Mal Gandaria City, Mal Kelapa Gading,
Summarecon Mal Serpong dan yang paling terbaru ada di Tunjungan 5 Surabaya.
Untuk menyempurnakan pelayanan kepada penonton, telah hadir juga bioskop dengan system
audio mutakhir "Dolby Atmos" yang kini ada di 41 layar Cinema XXI.
3.2. Penggunaan Jasa TI
M-Tix Adalah layanan transaksi pembelian tiket nonton jarak jauh (Remote Transaction).
Yang merupakan layanan nilai tambah untuk pelanggan 21/XXI.
Transaksi Pesan Tiket
Ada 3 cara untuk bertransaksi menggunakan M-Tix, kamu tinggal pilih cara yang paling
sesuai dan paling mudah:
1. SMS (Pesan Singkat)
2. Website & M.dot
3. Aplikasi Mobile ( Android, IOS, BB )
Keunggulan membeli M-Tix melalui Web & Mobile Apps adalah bisa memilih posisi kursi

BAB IV
KESIMPULAN

Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, Cineplex 21 Group telah melakukan


sejumlah pembenahan dan pembaharuan, di antaranya adalah dengan membentuk
jaringan bioskopnya menjadi 4 merek terpisah, yakni Cinema XXI, The Premiere,
Cinema 21, dan IMAX untuk target pasar berbeda.
Demi kenyamanan para penonton, sistem mobile ticketing (M-Tix) diluncurkan untuk
pemesanan tiket melalui SMS dan situs web.

DAFTAR PUSTAKA

21Cineplex Profile (http://www.21cineplex.com, diakses 12 September 2016)


M-Tix Mobile Ticketing
(https://mtix.21cineplex.com/gui.webcontent_details.php?sid=&content_id=00000000017,
diakses 12 September 2016.)
Profiling Perusahaan. (2015). Tugas Perencanaan Strategis. Malang : SI13
In Memoriam Sudwikatmono (http://news.detik.com/kolom/1542254/selamat-jalan-pakdwi/2, diakses 14 September 2016)

Anda mungkin juga menyukai