Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Rahmaniar (12211282)
2022/2023
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Keterkaitan erat antara hasil audit perbankan dan hukum perbankan menyoroti
pentingnya kepatuhan dan praktik yang sesuai dengan regulasi. Hasil audit yang baik
dapat menjadi dasar yang kuat untuk memitigasi risiko dan masalah kepatuhan,
sementara hukum perbankan memberikan fondasi hukum yang diperlukan bagi proses
audit yang efektif. Oleh karena itu, sinergi antara audit dan hukum perbankan
menciptakan landasan yang solid untuk menjaga integritas dan kesehatan sektor
perbankan.
Selain itu, komunikasi yang baik di dalam dan di luar lembaga perbankan menjadi
kunci untuk membangun dan memelihara kepercayaan pemangku kepentingan.
Komunikasi yang transparan mengenai hasil audit, perubahan regulasi, dan langkah-
langkah perbaikan yang diambil oleh lembaga perbankan memberikan pemahaman yang
lebih baik kepada nasabah, investor, dan otoritas pengawas. Dengan demikian, hal ini
1.3 Tujuan
Berdasarkan permasalahan di atas, yang menjadi tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui ruang lingkup Audit Perbankan
2. Untuk mengetahui ruang lingkup Hukum Perbankan
3. Untuk mengetahui ruang lingkup Komunikasi
PEMBAHASAN
Sedangkan menurut Agoes (2012) ditinjau dari jenis pemeriksaan, audit bisa
dibedakan menjdi 4 jenis yaitu:
1. Manajemen Audit (Operational Auditing)
Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan
akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk
mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien
dan ekonomis.
2. Pemeriksaan Ketaatan (Compliance Auditing)
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah menaati
peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan
oleh pihak intern perusahaan (manajemen, dewan komisaris) maupun pihak
Sementara itu Munir Fuady menyatakan, hukum perbankan (banking law) sebagai
seperangkat kaidah hukum dalam bentuk peraturan perundang-undangan, yurisprudensi,
doktrin, dan lain-lain sumber hukum, yang mengatur masalah-masalah perbankan
sebagai lembaga, dan aspek kegiatannya sehari-hari, rambu-rambu yang harus dipenuhi
suatu bank, perilaku petugas-petugasnya, hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawab para
pihak yang tersangkut dengan bisnis perbankan, apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan oleh bank, eksistensi perbankan, dan lain-lain yang berkenaan dengan dunia
perbankan.
Asas-asas hukum perbankan yang telah dikemukakan di atas masih bersifat abstrak.
Oleh karena itu menjadikan asas-asas tersebut menjadi konkrit, maka diwujudkanlah
melalui hukum positif, yaitu melalui peraturan Perundang-undangan.
Mendengar efektif memiliki arti bahwa seseorang tidak hanya sekadar mendengar,
tetapi mendengar dengan konsentrasi dan diikuti disertai usaha untuk memahami pesan
atau informasi yang disampaikan.
Dalam arti luas, mendengarkan adalah usaha memperoleh suatu pengertian
terhadap berita atau pesan dengan menggunakan indra pendengaran dan kemampuan
pikiran untuk memahami lebih lanjut terhadap pesan yang diterima (penerimaan pesan
secara lisan maupun tertulis).
Oleh karena itu, kualitas pendengar dapat dibagi menjadi beberapa tingkata, yaitu:
1. Bukan pendengar
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara keseluruhan, audit perbankan, hukum perbankan, dan komunikasi yang
efektif memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan keberlanjutan, kepatuhan,
dan kepercayaan lembaga perbankan. Audit perbankan bukan sekadar proses
pemeriksaan keuangan, melainkan instrumen strategis untuk mengidentifikasi dan
mengelola risiko operasional. Keterkaitan erat antara hasil audit dan hukum perbankan
menyoroti pentingnya kepatuhan dan praktik yang sesuai dengan regulasi yang
berkembang. Evolusi hukum perbankan mencerminkan dinamika industri dan tanggapan
terhadap perubahan dalam skenario ekonomi dan global. Komunikasi yang baik,
terutama dalam hal hasil audit, perubahan regulasi, dan langkah-langkah perbaikan, tidak
hanya membangun kepercayaan pemangku kepentingan tetapi juga menciptakan citra
positif di kalangan nasabah dan investor. Sinergi antara ketiga elemen ini, yakni audit
perbankan, hukum perbankan, dan komunikasi yang efektif, menciptakan fondasi kokoh
untuk menjaga integritas sektor perbankan, memitigasi risiko, dan beradaptasi dengan
perubahan dalam lingkungan perbankan yang terus berkembang.
3.2 Saran
Untuk meningkatkan kinerja dan keberlanjutan lembaga perbankan, perlu
optimalisasi audit dengan teknologi canggih, pembaruan regulasi hukum yang adaptif,
komunikasi transparan melalui laporan jelas, pelatihan kontinu bagi profesional,
kolaborasi antar lembaga, investasi keamanan siber, dan peningkatan tanggung jawab
sosial. Langkah-langkah ini diharapkan memperkuat fondasi lembaga, menjaga
kepercayaan publik, dan mendukung keberlanjutan operasional.
Gazali, Djoni S, dan Rachmadi Usman 2012. Hukum Perbankan. Jakarta: Sinar Grafika
Ikatan Bankir Indonesia. 2013. Memahami Bisnis Bank. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Rahayu, Siti dan Ely Suhayati. “Auditing: Konsep Dasar Dan Pedoman Pemeriksaan
Akuntan Publik”, Yogyakarta: Graha Ilmu,2010.
Sunardi, Dedi, 2021. Hukum Perbankan dan Perbankan Syariah. Serang -Empat.