Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN BAB 14

PERANAN RENCANA BISNIS DALAM KEWIRAUSAHAAN

OLEH :

KELOMPOK 13 KELAS 4A

1. Rita Trisnawati 1150018001


2. Amanda Funky Juniansyach 1150018032
3. Muhammad Nur Kholis Abdillah 1150018038

DOSEN FASILITATOR:

Firly Irhamni, S.IP.,M.M

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
“Perencanaan rencana bisnis dalam kewirausahaan“. Terimakasih kami ucapkan kepada
pembimbing atas bimbingan yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan baik. Makalah ini merupakan hasil diskusi dari kelompok kami dengan
materi tersebut.
Dengan pembahasan berdasarkan pokok bahasan materi perencanaan rencana bisnis
dalam kewirausahaan. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka
dari itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan. Demikian
yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami
yang sedang menempuh pendidikan, teman-teman, dan semua pembaca.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
Dengan kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi
perbaikan dan penyempurnaan penulisan makalah kami ini. Semoga hasil dari makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kami maupun semua pihak yang membutuhkan.

Surabaya, 8 Juni 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................ ii

Daftar Isi .......................................................................................................................... iii

BABI PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 1

1.3 Tujuan............................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rencana Bisnis ................................................................................ 3

2.2 Kebutuhan Untuk Rencana Bisnis ................................................................... 4

2.3 Mengapa Rencana bisnis atau Usaha di Perlukan .......................................... 5

2.4 Keistimewaan Rencana Bisnis yang menarik .................................................. 6

2.5 Penguna Rencana Bisnis.................................................................................... 7

2.6 Seberapa Besar Rencana Usaha dan Persiapan Diperlukan ........................ 8

2.7 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Isi Rencana Bisnis ................................ 9

2.8 Garis Besar Isi Rencana Bisnis ......................................................................... 9

2.9 Syarat-Syarat Perencanaan yang Baik .......................................................... 20

2.10 Perencanaan Khusus dalam Rencana Bisnis ............................................... 21

2.11 Sumber-Sumber untuk Persiapa Rencana Bisnis ....................................... 21

2.12 Proses Perencanaan Secara Umum .............................................................. 22

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 23

3.2 Saran ................................................................................................................ 23

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 24


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pada saat ini pertumbuhan ekonomi tidak sebanding dengan pertumbuhan
masyarakat. Pada kondisi masyarakat saat ini sungguh sebuah dilema kehidupan yang
tetap harus dijalani oleh setiap lapisan masyarakat. Lapangan pekerjaan merupakan hal
yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, namun kenyataannya lapangan
yang tersedia di lapisan masyarakat sangat terbatas. Hal tersebut yang membuat
masyarakat untuk bersaing mendapatkannya. Disini perlu sebuah kreativitas atau ide
untuk mencari peluang bahkan menciptakan lapangan pekerjaan.
Bagi mahasiswa yang ingin menjalankan usaha, sebaiknya melakukan perencanaan
awal. Dengan adanya perencanaan, kita dapat mengetahui usaha kita akan dibawa
kemana nantinya. Walaupun usaha yang dijalankan usaha kecil, sebaiknya lakukan
perencanaan usaha agar apa yang terjadi kedepannya dapat berjalan sesuai yang kita
rencanakan. Karena apa yang kita tulis saat ini merupakan suatu pedoman untuk usaha
kita. Karena bukti tertulis itu sangat penting bagi kita.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa pengertian rencana bisnis (bussines plan)?
2. Apa saja kebutuhan untuk rencan bisnis?
3. Mengapa rencana bisnis atau usaha diperlukan?
4. Apa keistimewaan rencana yang menarik bagi para pemodal?
5. Bagaimana pengguna rencana bisnis?
6. Seberapa besar rencana usaha dan persiapan diperlukan?
7. Apa saja Faktor-faktor yang mempengaruhi isi rencana bisnis?
8. Apa saja Garis besar isi rencana bisnis?
9. Apa Saja syarat-syarat perencanaan yang baik?
10. Bagaimana perencanaan khusus dalam rencana bisnis?
11. Apa saja sumber-sumber untuk persiapan rencana bisnis?
12. Bagaimana proses perencanaan secara umum?

1
1.3 Tujuan masalah
1. Untuk mengetahui pengertian rencana bisnis (bussines plan)
2. Untuk mengetahui kebutuhan untuk rencan bisnis
3. Untuk mengetahui rencana bisnis atau usaha diperlukan
4. Untuk mengetahui keistimewaan rencana yang menarik bagi para pemodal
5. Untuk mengetahui pengguna rencana bisnis
6. Untuk mengetahui Seberapa besar rencana usaha dan persiapan diperlukan
7. Untuk mengetahui Faktor-faktor yang mempengaruhi isi rencana bisnis
8. Untuk mengetahui Garis besar isi rencana bisnis
9. Untuk mengetahui syarat-syarat perencanaan yang baik
10. Untuk mengetahui perencanaan khusus dalam rencana bisnis
11. Untuk mengetahui sumber-sumber untuk persiapan rencana bisnis
12. Untuk mengetahui proses perencanaan secara umum

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Rencana Bisnis (Business Plan)

Rencana bisnis pada dasarnya adalah merupakan proses pengambilan keputusan dan
dasar bagi tindakan-tindakan/kegiatan kegiatan yang akan dilakukan pada masa mendatang
Rencana bisnis merupakan proses berpikir menyeluruh melalui suatu persoalan (problem
dan solusinya sebelum bertindak Masa depan tidak dapat diprediksi sepenuhnya, tetapi
dengan mengaplikasikan data dan pengalaman pada teknik-teknik perencanaan, maka
sebagian besar kebutuhan serta hambatan yang mungkin akan dihadapi pada masa
mendatang dapat diantisipasi dan disiapkan dengan baik.

Tujuan utama rencana bisnis adalah meyakinkan suksesnya kegiatan bisnis yang
direncanakan Rencana bisnis mencakup hal berikut:

1. Mengenali sifat dasar dan konteks kesempatan berusaha atau bisnis.


2. Pendekatan mutakhir untuk eksploitasi kesempatan bisnis.
3. Mengenali faktor-faktor yang memengaruhi suksesnya satu usaha.
4. Penyediaan seperti perkakas atau alat untuk memperbesar usaha.

Rencana bisnis (business plan) adalah suatu dokumen tertulis yang mengemukakan
tentang pokok yang mendasari pertimbangan pertimbangan memulai atau mendirikan (suatu
bisnis) dan hal-hal yang berkaitan dengan pendirian tersebut atau memulai bisnis dari awal.

Rencana bisnis dapat diartikan sebagai suatu dokumen tertulis tentang suatu bisnis
tertentu yang menjelaskan seluruh aspek yang relevan, baik untuk tujuan internal maupun
eksternal, dengan tujuan sebagai berikut:

1. Menawarkan usaha kerja sama.


2. Mendapatkan modal kerja atau investasi.
3. Merekrut tenaga ahli.
4. Mendorong dan menjamin fokus tim manajemen.

Rencana bisnis mencakup perincian tentang strategi, konsep, rencana rencana tujuan,
dan target. Karena perencanaan merupakan suatu proses yang berkesinambungan dalam

3
menetapkan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya, maka perlu diperhatikan faktor-faktor terkait seperti berikut:

1. Tujuan atau posisi bisnis yang diinginkan pada masa mendatang.


2. Adanya keyakinan bahwa tujuan yang diputuskan selayaknya dapat dicapai dengan
mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan (internal dan eksternal) yang mungkin
terjadi.
3. Adanya keyakinan bahwa wirausaha dapat mengarahkan, mengorganisasikan, atau
melaksanakan tindakan-tindakan pada masa mendatang yag diputuskan untuk
mencapai tujuan dan sekaligus menghindarkan atau mengatasi kondisi yang
merintangi kemajuan bisnis.
4. Suatu pengertian atau pengakuan bahwa perubahan yang tidak ada hentinya dan
perkembangan kondisi yang tidak diharapkan akan mengharuskan adanya penilaian
secara berkesinambungan terhadap tujuan, kendala, dan rencana tindakan.
a. Rencana Bisnis Bank Umum Menurut Bank Indonesia
Rencana bisnis (business plan) adalah dokumen tertulis yang menggambarkan
kegiatan usaha bank jangka pendek (satu tahun) dan jangka menengah (tiga tahun),
termasuk strategi untuk merealisasikan rencana tersebut, rencana untuk memperbaiki
kinerja usaha, dan rencana pemenuhan ketentuan kehati-hatian sesuai dengan target dan
waktu yang ditetapkan. (PBI No. 6/25/PBI/2004 tanggal 22 Oktober 2004).
Inti dari pengertian tersebut, dapat diperluas bahwa rencana bisnis adalah dokumen
tertulis
yang mencakup unsur-unsur berikut.
1. Adanya rencana usaha jangka pendek dan menengah (1 sd. 3 tahun).
2. Adanya rumusan strategi untuk merealisasikan rencana tersebut.
3. Adanya upaya rencana untuk memperbaiki kinerja perusahaan
4. Adanya rencana pemenuhan ketentuan kehati-hatian sesuai dengan target dan
waktu yang telah ditetapkan.
2.2 Kebutuhan Untuk Rencana Bisnis

Fungsi-fungsi utama rencana bisnis ialah sebagai berikut.

4
1. Menyediakan pernyataan tujuan bersambung yang jelas dan berbagai strategi untuk
pengguna internal. Menjatuhkan disiplin pada pengusaha dan tim.
2. Menyediakan berbagai dokumen penjualan untuk dibagikan kepada orang-orang luar.
a. Menyediakan suatu gambaran ikhtisar yang dapat dipercaya untuk calon
konsumen, calon pemasok. dan calon investor.
b. Bantuan syarat-syarat kredit yang menguntungkan dan terjamin (aman) dari para
pemasok.
c. Pembukaan pendekatan kepada pemberi pinjaman dan sumber-sumber dana
keuangan.

Pertanyaan-pertanyaan yang sebaiknya perlu dicari jawabannya agar rencana bisnis dapat
sukses, menurut David E. Rye (1995), adalah sebagai berikut:

1. Apakah pasar target dan siapa sajakah calon pelanggan kita?


2. Apakah kekuatan dan kelemahan pasar Anda?
3. Siapakah para pesaing terdekat Anda?
4. Bagaimanakah rencana produksi dan distribusi Anda?
5. Siapa sajakah calon pemasok Anda?
6. Berapa banyak uang yang Anda perlukan untuk mengawali bisnis dan
menjaganya agar tetap berjalan selama beberapa tahun?
7. Kapankah tepatnya bisnis Anda akan mulai mencetak laba?

Salah satu ciri rencana yang baik adalah dapat diterapkan (applicable) atau dapat segera
dilaksanakan, dengan kata lain bersifat praktis, pragmatis, spesifik serta dapat diukur.
Rencana bisnis yang dirancang dengan baik dan dipertimbangkan dengan asumsi-asumsi
yang relatif tepat serta dipikirkan secara matang dari berbagai aspek merupakan salah satu
perangkat yang diperlukan oleh setiap pelaku bisnis.

2.3 Mengapa Rencana Bisnis atau Usaha Diperlukan

Menurut Irawan (2008) rencana bisnis diperlukan karena alasan berikut

1. Menyediakan peta jalan (road map) atau tindakan yang perlu dilakukan untuk
menjalankan bisnis.

5
2. Membantu dalam menghitung anggaran pendanaan (financing) sekarang di mana mau
ke mana, dan bagaimana cara mencapainya.
3. Menginformasikan berapa banyak dana yang diperlukan kapan diperlukan, dan
bagaimana mendapatkannya (dari mana sumber pendanaan diperoleh).
4. Membantu kita berpikir jernih mengenai jenis bisnis yang akan dimulai dan
memungkinkan kita mempertimbangkan semua aspek dari bisnis tersebut
5. Memunculkan pertanyaan pertanyaan yang harus dijawab untuk kesuksesan bisnis
yang direncanakan
6. Membangun sistem checks-and-bulances agar bisnis yang direncanakan terhindar dari
kesalahan
7. Menjadi tolok ukur (benchmarks) untuk mengendalikan bisnis.
8. Membuat kita berpikir melalui seluruh proses bisnis sehingga kita tidak memulai atau
menjalankan suatu bisnis secara sembarangan atau kekurangan informasi yang vital
9. Memaksa kita menganalisis persaingan atau para pesaing di sekitar kita.
10. Memberi jawaban "go" or "no go" atas suatu bisnis yang akan dimulai.
11. Memotivasi kerja kita.
12. Mengukur kinerja kita (dapat mengevaluasi kegiatan yang kita lakukan)!
13. Dapat mengulang dan meningkatkan kebijakan yang berhasil dan menghentikan
(dan/atau tidak mengulang) kebijakan yang tidak berhasil.

Setiap rencana bisnis, sebaiknya merangkum tentang strategi bisnis, semua tujuan
bisnis, semua rencana bisnis, dan semua sumber daya yang akan dipakai dalam bisnis
tersebut.

2.4 Keistimewaan Rencana Bisnis Yang Menarik Bagi Para Pemodal


a. Rencana yang Berbicara dengan Bahasa Pemilik Modal

Rencana yang berbicara dengan bahasa pemilik modal adalah rencana seperti berikut:

1. Ringkas, tidak terlalu panjang pada tulisan panjang.


2. Memiliki daya tarik dari seluruh penampilannya.
3. Terorganisasi dengan baik disertai tabel, daftar isi, dan nomor halaman.

6
4. Orientasi pada pasar dengan memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan dan tidak
berorientasi pada produk.
5. Tunjukkan bukti kemauan konsumen untuk tujuan produk dan jasa.
6. Kenali kebutuhan pemodal untuk tingkat imbal hasil atas investasi yang
dipersyaratkan.
7. Tunjukkan bukti fokus batasan jumlah produk dan jasa.
8. Memiliki suatu pemilik posisi pasar melalui hak paten, hak cipta, dan atau hak merek
dagang.
b. Rencana-Rencana yang Menciptakan Reaksi yang Tidak Menguntungkan

Rencana yang dapat menciptakan reaksi tidak menguntungkan adalah rencana seperti berikut:

1. Tunjukkan kegila-gilaan atas produk atau jasa dan kebutuhan pasar.


2. Berbasis pada proyeksi keuangan ekstra yang diterima sesuai norma industri.
3. Memiliki proyeksi pertumbuhan yang tidak realistis.
4. Berisi suatu kebutuhan untuk kebiasaan atau penerapan rekayasa yang membuat sulit
bertumbuh.

Dengan rencana yang baik diharapkan dapat meningkatkan peluang dan kesempatan
bisnis anda untuk berhasil secara dramatis dan pada akhirnya dapat dipakai sebagai sarana
untuk hal berikut:

1. Mendefinisikan konsep bisnis.


2. Mengevaluasi para pesaing yang memproduksi produk sejenis.
3. Menaksir jumlah biaya.
4. Meramalkan tingkat atau jumlah penjualan produk
5. Mengendalikan setiap kemungkinan risiko yang muncul.
6. Membantu untuk meluncurkan produk dan jasa baru.
7. Meremajakan bisnis dan gagasan-gagasan baru.
8. Menganalisis kesempatan pasar.
2.5 Pengguna Rencana Bisnis atau Usaha

Para pengguna rencana usaha adalah sebagai berikut:

7
1. Wirausaha (entrepreneur) sebagai acuan perencanaan pelaksaan, evaluasi dan
perencanaan kembali pada kemudian hari.
2. Pegawai (employee) sebagai pedoman dalam menjalankan atau pelaksana atas tujuan
berdasarkan pada rencana sebelumnya.
3. Pemasok (supplier) untuk menjamin berapa banyak sumber daya yang dibutuhkan
jika rencana bisnis itu akan dilaksanakan.
4. Pelanggan (customers) untuk mengetahui seberapa banvak produk dan/atau jasa yang
ditawarkan oleh pengusaha tersebut dan berbagai aspek lain yang perlu diketahui
mulai dari kualitas, harga, dan lainnya.
5. Konsultan (consultants) sebagai pedoman dalam konsultasi yang diperlukan atas
berbagai aspek yang mungkin dari para pemangku kepentingan.
6. Penasihat (advisor) sebagai pedoman untuk kepenasihatan yang dibutuhkan oleh
pemilik usaha.
7. Pihak bank (bankers) sebagai pedoman untuk kemungkinan pendanaan atas usaha
yang bersangkutan.
8. Penanam modal (investors) sebagai pedoman bagi penanam uang, apakah bisnis
tersebut layak untuk dijadikan sebagai tempat untuk menanam modal.
2.6 Seberapa Besar Rencana Usaha Dan Persiapan Diperlukan
a. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengembangan Rencana Bisnis Faktor-faktor yang
memengaruhi pengembangan rencana bisnis adalah sebagai berikut.
1. Biaya dalam waktu dan dana untuk menyiapkan rencana.
2. Gaya kepemimpinan dan kemampuannya.
3. Pilihan atau preferensi tim manajemen.
4. Kerumitan bisnis.
5. Lingkungan yang kompetitif.
6. Tingkat ketidakpastian.
b. Persiapan Rencana Usaha

Dua isu kritis dalam persiapan membuat perencanaan bisnis mencakup dua hal berikut:

1. Format dasar dan efektivitas penyajian tertulis, rencana bisnis berupa tulisan jelas
supaya penyampaiannya lebih efektif.

8
2. Isi rencana bisnis sebaiknya disusun dengan dukungan fakta untuk konsep dalam
bentuk bukti pendukung yang meyakinkan.
2.7 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Isi Rencana Bisnis

Faktor-faktor yang memengaruhi isi rencana bisnis adalah sebagai berikut:

1. Orang-orang mencakup permulaan dan risiko perjalanan


2. Kesempatan: profil usaha, seperti produk, konsumen, pertumbuhan yang
diharapkan, profitabilitas, dan antisipasi berbagai tantangan dan masalah.
3. Konteks: gambaran besar dari lingkungan kompetitif perusahaan
4. Risiko dan penghargaan: penilaian masalah-masalah potensial serta tanggapan
dan solusinya.
2.8 Garis Besar Isi Rencana Bisnis (Business Plan)
1. Rencana bisnis yang baik adalah menjelaskan seluruh komponen rencana bisnis.

Berikut format proposal secara tertulis:

a. Kover/Sampul Depan
a) Gambar dan desain menarik

Gambar dan kover desain atau sampul depan suatu proposal usaha (rencana
bisnis) harus dibuat semenarik dan sedapat mungkin mewakili karakter dari
rencana bisnis yang tercerminkan dari desain dan warna yang sesuai.

b) Logo/lambang usaha.

Digunakan untuk membedakan logo/lambang usaha yang diajukan dengan


logo/lambang milik pengusaha lain, dan di mata konsumen lebih mudah
mengenali logo/lambang usaha kita dibandingkan dengan pesaing.

c) Biodata (nama, alamat, nomor telepon yang dapat dihubungi).

Berisi informasi biodata pemilik dan nama perusahaan, domisili/alamat


tempat usaha serta nomor telepon dan faksimile, surel (e-mail), yang dapat
dihubungi apabila calon investor ataupun konsumen ingin mengetahui lebih
lanjut.

9
a. Bab Pendahuluan
1. Sejarah singkat dan latar belakang perusahaan/usaha.

Sejarah berdirinya perusahaan/usaha menggambarkan kepada calon investor dasar


atau landasan usaha ini berdiri apakah cukup kuat secara pengalaman dan keutuhan
individu yang terlibat di dalamnya. Latar belakang menjelaskan gambaran secara
singkat atau latar belakang ide perusahaan (di sini dimasukkan latar belakang
pendirian usaha, keadaan persaingan, apakah masih terbuka peluang pasar atau
prospek usaha pada masa yang akan datang cukup cerah, termasuk fasilitas yang
dimiliki) dan apa yang akan dijalankan.

2. Bidang usaha dan bentuk badan hukum perusahaan.

Dijelaskan produk dan atau jasa yang akan dihasilkan atau dijual, dimulai dengan
suatu deskripsi singkat dari produk dan/atau jasa tersebut. Bagian analisisnya
dikemukakan mengapa produk dan/atau jasa tersebut lebih baik daripada produk
dan/atau jasa para pesaing terdekat. Bentuk badan hukum diuraikan bentuk badan
hukum yang diinginkan, nomor akta pendirian/SIUP, NPWP, bank mitra perusahaan.
Contoh bidang usaha budidaya belut.

3. Rencana kebutuhan dan sumber dana.

Dijelaskan tentang rencana kebutuhan dana keseluruhan dan diuraikan manfaat


atau kegunaan dana tersebut serta dijelaskan dari mana sumber dana tersebut akan
diperoleh secara keseluruhan.

b. Bab Analisis Industri atau Pesaing


1. Gambaran/analisis masa depan.
Analisis masa depan merupakan hal yang sangat penting dalam bisnis, disebabkan
dengan melakukan analisis masa depan, gambaran situasi pasar pada masa yang akan
datang dapat memengaruhi secara langsung ataupun tidak langsung dan juga dapat
menentukan kelangsungan hidup perusahaan, juga harus dapat mengikuti
perkembangan pasar sekarang dan pada masa datang. Faktor-faktor tersebut antara
lain inflasi, pertumbuhan ekonomi, daya beli masyarakat dan lain-lain yang dekat

10
dengan usaha yang bersangkutan. Dengan melakukan analisis yang baik terhadap
faktor-faktor tersebut, usaha yang diharapkan dapat berjalan dan berkembang dengan
baik.
2. Analisis pesaing
Analisis pesaing, menurut Kotler dan Armstrong (2010:552), adalah "proses
mengidentifikasi para pesaing utama; menilai tujuan, strategi, kekuatan dan
kelemahan mereka, dan pola reaksi, kemudian memilih pesaing yang akan diserang
atau dihindari". Dalam analisis pesaing diuraikan tentang pesaing utama, menentukan
tujuan, strategi, kekuatan, dan kelemahan pesaing, termasuk pola reaksi, selanjutnya
dipilih pesaing mana yang akan diserang atau disaingi dan atau mana yang akan
dihindari.
3. Ramalan/analisis industri.
Analisis industri merupakan hal yang sangat penting dalam bisnis disebakan
dengan melakukan analisis industri gambaran situasi pasar pada masa yang akan
datang dapat diprediksi dan juga dapat menentukan kelangsungan hidup perusahaan.
Mengenali faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipelajari agar dapat mengikuti
perkembangan pasar industri pada masa datang antara lain pemasok bahan baku,
perilaku konsumen, pesaing, nama merek, permintaan, ekonomi jumlah penduduk
dan teknologi Dengan melakukan analisis yang baik terhadap faktor-faktor tersebut,
usaha yang dijalankan dapat berjalan dan berkembang dengan baik dan terhindar dari
kegagalan.
4. Visi dan misi perusahaan
Visi merupakan cita-cita yang ingin dicapai perusahaan dalam jangka panjang
(What to Be). Visi merupakan cita-cita ideal yang hendak dicapai oleh perusahaan
pada masa yang akan datang. Visi yang dirumuskan dengan jelas akan membantu
perusahaan dalam tiga hal, yaitu visi memberikan arah perusahaaan, visi menentukan
keputusan, visi memotivasi semua orang dalam perusahaan Misi merupakan cara-cara
yang dipakai perusahaan dalam mencapai visi usaha (How to Bet). Misi dapat berupa
pernyataan kalimat atau kata yang mengingatkan pelaku usaha untuk bekerja sesuai
misi dalam rangka mencapai visi perusahaan.
5. Model lima kekuatan Porter.

11
Merupakan pendekatan yang digunakan secara luas untuk mengembangkan
strategi di banyak industri. Seorang pengusaha harus menganalisis dari lima
kekuatan: (1) persaingan usaha sejenis (2) potensi masuknya pesaing baru; (3)
ancaman terhadap produk pengganti: (4) daya tawar konsumen; dan (5) daya tawar
pemasok.
6. Analisis lingkungan makro.
Seorang pengusaha sebaiknya melakukan analisis PESTEL, yaitu tools yang
sangat berguna dalam memahami gambaran menyeluruh mengenai lingkungan di
mana suatu usaha akan beroperasi serta kesempatan ataupun ancaman yang ada di
sekitarnya. PESTEL adalah akronim dari politik (politics), ekonomi (economics),
sosial (social), teknologi (technological), dan lingkungan (environmental), dan hukum
(legal).
7. Matriks profil kompetitif (competitive profile matrix-CPM).
Sebuah tools manajemen strategis yang penting untuk mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan pesaing utama dalam hubungannya dengan posisi strategis
perusahaan. CPM menggambarkan secara jelas tentang titik kuat dan titik lemah
relatif bagi perusahaan terhadap para pesaing. Penilaian CPM diukur berdasarkan
pada faktor penentu keberhasilan, di mana setiap faktor yang diukur dalam skala yang
sama untuk setiap perusahaan, namun dengan peringkat bervariasi sehingga
memudahkan untuk dilakukan analisis peerbandingan. Matriks CPM terdiri atas
komponen: (1) critical success factors (faktor-faktor penentu keberhasilan), yakni
faktor-faktor terpenting yang memengaruhi keberhasilan organisasi/perusahaan.
8. Analisis SWOT
Analisis SWOT harus dilakukan untuk mengetahui faktor internal, yakni kekuatan
(S = strengths) dan kelemahan (W = weakneses) serta faktor eksternal, yakni
kesempatan (O = opportunities) dan ancaman (T = threats), baik perusahaannya
sendiri maupun (jika memungkinkan) perusahaan pesaing utama. Setelah diketahui
SWOT-nya (minimal masing-masing 5 unsur), maka bisa melakukan strategi S-O, S-
T, W-O dan W-T-nya.
c. Bab Rencana Pemasaran
1. Gambaran umum pasar (minimal S = segmentation, T = target dan P = positioning).

12
Segmentasi pasar merupakan gambaran umum dari konsumen atas usaha/produk kita.
Target pasar merupakan sasaran khusus bagi konsumen potensial dari usaha kita.
Penentuan posisi adalah bagaimana kita menempatkan usaha kita di antara pesaing
usaha sejenis yang ada.
2. Permintaan
a) Berapa perkiraan/prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk
perusahaan kita?
b) Proyeksikan berapa permintaan konsumen dalam beberapa periode/tahun
mendatang seperti kenaikan x% per tahun, paling tidak sebesar kenaikan jumlah
penduduk?
3. Penawaran
a) Berapa perkiraan penawaran dari produk pesaing utama sejenis di pasar yang
sama?
b) Proyeksikan berapa penawaran dalam beberapa periode atau tahun mendatang.
Proyeksi penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x% per
tahun sebesar pertumbuhan ekonomi?
4. Rencana penjualan dan pangsa pasar
Rencana penjualan adalah rencana produk yang akan dijual dalam waktu 1 tahun
mendatang disesuaikan dengan kondisi permintaan dan penawaran. Pangsa pasar
adalah bagian dari penjualan produk perusahaan kita dibandingkan dengan penjualan
total produk sejenis dalam industri.
5. Strategi pemasaran perusahaan dan strategi pesaing.
Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan pada analisis 4-P (bila usaha
yang dihasilkan produk), dan 7-P (bila yang akan dijual berupa jasa), dengan alat
analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas hal-hal sebagai berikut.
a) Produk (product)
Strategi mengenai bagaimana produk yang akan dijual dapat menarik hati bagi
konsumen untuk membelinya. Produk usaha kita dapat dibedakan berdasarkan
pada mutu/kualitas, ukuran, desain, kemasan, kegunaan, dan nilai lebih
dibandingkan dengan produk para pesaing utama atau pesaing terdekat.
b) Harga (price)

13
Strategi mengenai bagaimana harga produk kita lebih memiliki daya saing
dibandingkan dengan harga produk pesaing. Umumnya konsumen lebih
tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah. Selain itu, dari segi
harga, kita dapat membedakan produk kita berdasarkan pada harga satuan dan
harga grosir, syarat pembayaran, diskon/potongan harga, diskon jumlah,
pengiriman (diantar sampai tujuan) dan lain-lain.
c) Promosi (promotion)
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal secara luas dan cepat
oleh konsumen dapat melalui beberapa cara sebagai berikut.
1) Iklan (advertising
Media cetak: brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran, Media TV dan
radio: iklan TV, jingle Iklan Radio, Media jejaring sosial internet/online,
Facebook, Twitter, dll.
2) Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi melalui acara/pameran yang digelar di tempat keramaian di mana
konsumen berada dan juga dilakukan penjualan di tempat.
3) Penjualan personal (personal selling)
Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan
menawarkan dan mencoba produk langsung.
4) Hubungan masyarakat (public relation)
Cara promosi ini cenderung untuk membuat citra perusahaan lebih baik di
mata pembeli bukan mempromosikan produk secara langsung. Cara ini
umumnya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar.
d) Tempat (place)
Merupakan cara mendistribusikan produk agar sampai ke tangan konsumen
secara efisien. Sistem distribusi yang dilakukan dapat secara langsung kepada
konsumen atau melalui pedagang perantara seperti grosir/pedagang besar
(wholesaler) atau peritel/pedagang eceran(retailer).
e) Orang/karyawan (people)
Merupakan kriteria dan kualitas sumber daya manusia yang secara umum
mampu meningkatkan penjualan produk kepada konsumen secara langsung

14
ataupun tidak langsung karena personal yang bersangkutan memiliki
keunggulan.
f) Proses (process)
Proses menghasilkan suatu produk yang ditampilkan/diperagakan kepada
konsumen secara langsung dengan maksud agar konsumen tertarik untuk
membeli produk tersebut. Proses produksi yang diperagakan seperti proses
pembuatan produk yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen
yang baik sehingga konsumen lebih yakin untuk membelinya
g) Bukti fisik (physical evidence)
Penampilan atau bukti fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dan prasarana
dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Seperti
tempat yang menarik, nyaman, dan bersih untuk sebuah restoran dengan area
parkir yang luas dengan pemandangan sekitar yang indah dan menawan.
d. Bab rencana organisasi dan manajemen
1. Rencana Organisasi
a) Nama Perusahaan atau usaha
b) Nama Pemilik atau pimpinan
c) Alamat kantor dan tempat usaha
d) Bentuk badan hukum (kalau berbentuk badan hukum)
e) Struktur organisasi (selengkap mungkin)
f) Jabatan, jumlah staf, uraian tugas, dan penggajian
2. Perizinan
Perizinan yang harus dipersiapkan sebelum usaha dimulai harus disertai dengan
perkiraan biaya pengurusannya. Apabila usahanya tidak berbentuk badan hukum
(Perseroan Terbatas --PT, Commanditaire Vennotschaap-CV, Naamloze
Vennootschaap--NV) maka perizinan tidak begitu rumit hanya perlu izin dari wilayah
sekitarnya (izin hanya sampai camat atau lurah) disertai surat keterangan dari ketua
RT dan RW setempat di mana usaha tersebut berdomisili .
Sementara itu, apabila usaha tersebut akan berbentuk badan hukum (PT.CV, NV),
perizinan yang diperlukan adalah: izin prinsip (dari instansi terkait), SITU (Surat liin
Tempat Usaha), TDP (Tanda Daftar Perusahaan), Akta Pendirian Perusahaan, dan

15
lain-lain sesuai bidang usaha, Semua biaya di atas berkisar antara 5 sampai 7 juta
rupiah untuk berbentuk PT bergantung wilayah usaha dan sebaiknya diproses oleh
notaris.
3. Kegiatan praoperasional dan jadwal pelaksanaan
Kegiatan sebelum usaha dimulai sebaiknya disertai dengan jadwal pelaksanaan yang
disusun berdasarkan pada periode tertentu (mingguan atau bulanan).
4. Iventaris kantor dan supply kantor
Iventaris kantor untuk barang yang umur pemakaiaanya lebih dari 1 tahun, supply
kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan adminstrasi kantor seperti alat
tulis kantor (ATK).
e. Bab Rencana Produksi dan Operasi
1. Produk
Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha
manufaktur dan industri pengolahan adalah:
a) Dimensi produk
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk,
ukuran,warna serta fungsi produk.
b) Nilai/manfaat produk
Manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam 5 tingkatan,
yaitu:
1) Manfaat inti (core benefit) adalah manfaat yang terkandung di dalam produk
untuk pemenuhan terhadap kebutuhan utama konsumen, misalnya kebutuhan
telekomunikasi jarak jauh
2) Manfaat dasar (basic benefit) adalah manfaat dasar produk yang diberikan
untuk memecahkan masalah kebutuhan utama, misalnya telekomunikasi via
telepon
3) Manfaat yang diharapkan (expected benefit) adalah berbagai manfaat yang
diharapkan lebih dari produk tidak sekadar pemenuhan kebutuhan dasar,
misalnya telepon genggam yang dapat dibawa ke mana saja (handphone)
manfaat utamanya adalah untuk telepon, namun fitur bisa lebih dari itu, misal
untuk kamera, SMS, mendengarkan musik, dll

16
4) Manfaat di atas harapan (augmented benefit adalah manfaat yang dapat
diberikan lebih dari yang diharapkan oleh konsumen, misalnya telepon seluler
yang dapat dimanfaatkan untuk SMS, kamera, mendengarkan musik, internet,
televisi dll
5) Mantaat potensial (potential benefit) adalah semua manlaat yang mungkin
dapat diberikan lebih dari sekadar augmented benefit, misalnya HP yang dapat
digunakan sebagai lampu senter, kamera, video recorder, video calling, SMS,
internet, mendengarkan musik dsb.
c) Kegunaan/fungsi produk
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan manfaatkan oleh konsumen akhir
(pemakai akhir); meliputi:
1) Convenience goods, yaitu produk kebutuhan sehari-hari dan mudah didapat di
mana pun, misalnya barang-barang sembako seperti beras, gula pasir, garam,
teh, sabun,dll
2) Shopping goods, yaitu produk-produk belanjaan, yakni produk yang
dibedakan oleh konsumen berdasarkan pada kualitas, harga, tren, dan gaya
Contohnya baju. Telepon genggam, mobil, televisi dsb.
3) Specialty goods, yaitu produk yang memiliki karakteristik unik dan
mempunyai merek yang sudah terkenal; misalnya mobil mewah, jam tangan
mewah, dsb.
4) Unsought goods, adalah produk yang kurang dikenal atau diketahui umum
tetapi kurang diminati, misalnya produk-produk asuransi.
5) Produk industri, yaitu produk yang biasa dibeli oleh pelaku usaha produksi
lainnya.
2. Rencana proses produksi atau operasional
Perencanaan proses produksi atau operasional pada dasarnya menjelaskan tahapan-
tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk atau output yang
akan dijual. Bentuk proses produksi atau operasional biasanya digambarkan dalam
lembaran skema atau diagram alur (flow-chart) yang disertai dengan keterangan
deskriptif lengkap sehingga setiap orang mudah dan memiliki bayangan akan proses
produksi dan operasional bisnis tersebut.

17
3. Rencana kapasitas produksi atau operasional
Perencanaan kapasitas produksi atau operasional dilakukan untuk semua mesin,
peralatan,
dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan
dihasilkan, tentu termasuk perkiraan jumlah sumber daya manusia yang diperlukan
disesuaikan dengan struktur organisasi seperti dijelaskan sebelumnya. Dengan
sendirinya, kapasitas produksi atau operasional sampai dengan tingkatan yang
terperinci semuanya akan mengacu pada hasil perhitungan peluang pasar atas produk
yang bersangkutan. Kapasitas produksi atau operasional biasanya dinyatakan dalam
unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, bahkan jam). Untuk
perencanaan strategis, proyeksi kapasitas produksi atau operasional dilakukan dalam
jangka minimal 3 tahun ke depan, atau bisa 5 tahun ke depan sesuai dengan rencana
produksinya.
4. Rencana kebutuhan tanah dan bangunan
Perencanaan penggunaan tanah dan bangunan berkaitan dengan lokasi untuk kantor
atau tempat usaha, pabrik, gudang, tempat parkir, dan lain-lain. Untuk keperluan
perhitungan kelayakan finansial usaha, perlu diperhitungkan ukuran, harga beli, atau
harga sewanya. Disusun lay-out ruangan atau tata ruangnya yang memadai atau
sesuai dengan rencana usaha yang akan disusun.
5. Rencana pemasangan sarana dan prasarana penunjang
Instalasi sarana dan prasarana penunjang berkaitan erat dengan tata letak (lay-out)
sarana dan prasarana yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana
dan prasarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.
6. Rencana kebutuhan mesin dan peralatan
Baik untuk skenario pembelian mesin ataupun sewa, daftar mesin, dan peralatan juga
harus diperinci proyeksinya selengkap mungkin. Perencanaan mesin dan peralatan ini
tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausaha.
7. Rencana kebutuhan bahan baku dan bahan pembantu penunjang Rencana kebutuhan
bahan baku dan bahan pembantu/penunjang merupakan bagian utama untuk
perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pemasok,

18
jumlah yang dibutuhkan, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, persediaan,
dan kontinuitas.
8. Tenagan produksi (tenaga kerja langsung)
Perencanaan tenaga produksi atau tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu
memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang
dibutuhkan, dan persyaratan kerja.
9. Biaya umum usaha atau pabrik
Sebagai komponen biaya umum usaha atau modal kerja yang terakhir, perlu juga
direncanakan biaya-biaya penunjang (sarana dan prasarana).
f. Bab rencana keuangan
1. Rencana sumber pendanaan usaha
Sumber pendanaan usaha dari seorang wirausaha adalah sebagai berikut:
a) Pinjaman dari bank diatur oleh Undang-Undang Pokok Perbankan.
b) Pinjama dari lembaga keuangan bukan bank, pegadaian dll.
c) Pinjaman dari koperasi simpan pinjam tunduk pada Undang-Undang
Perkoperasian.
d) Lembaga keuangan Mikro lainnya.
2. Proyeksi Keuangan
Rencana keuangan dari rencana bisnis harus dapat menunjukkan potensi dana yang
dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan keuangan usaha, termasuk
didalamnya tiga kinerja laporan keuangan: neraca , rugi laba, dan arus kas (cash
flow).
3. Analisis kelayakan usaha
Analisis investasi dipakai untuk mengukur nilai uang atau tingkat imbal hasil atas
investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada periode mendatang. Hal ini sangat
penting dilakukan sebelum implementasi investasi yang sering mempertaruhkan dana
yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai macam simulasi tersebut, akan
diketahui faktor-faktor besarnya risiko yang akan dihadapi, dan yang memengaruhi
layak atau tidaknya suatu rencana investasi. Beberapa metode analisis yang sering
dipakai adalah sebagai berikut.
4. Analisis keuntungan

19
Analisis keuntungan ditujukan terhadap rencana laba (penetapan keuntungan) dengan
menyesuaikan atau set-up harga dan volume penjualan produk yang dapat dijual di
pasar dengan mempertimbangkan kebijaksanaan dari pesaing. Analisis keuntungan
ini harus selalu dilakukan dengan acuan periode tertentu.
a) Break even point (BEP)
Analisis BEP atau titik impas atau titik pulang pokok atau titik kembali modal
adalah suatu metode yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan
volume penjualan produksi. Analisis yang juga dikenal dengan istilah CPV (cost-
profit-volume) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal yang
harus dicapai di mana pada tingkat tersebut perusahaan tidak mengalami laba
ataupun rugi.
b) Kontribusi margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel.
Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisis penentuan
laba maksimum atau rugi minimum. Yang pertama perlu diketahui adalah rasio
kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil penjualan.
2.9 Syarat-Syarat Perencanaan Yang Baik
1. Berdasarkan pada alternatif.
Agar dapat menetapkan perencanaan yang baik, sebelumnya harus disusun berbagai
alternatif, misalnya untung dan rugi, kelebihan dan kekurangannya, kendala dan
dukungannya sehingga dapat menentukan perencanaan yang paling baik.
2. Harus realistis. Bila perencanaan tidak realistis.
Mungkin baik di atas kertas saja, akan tetapi tidak dapat dilaksanakan dalam
praktiknya. Misalnya, keterbatasan dalam teknologi, keterbatasan sumber dana,
tenaga kerja, dsb.
3. Harus ekonomis.
Di samping keterbatasan di atas, juga harus mempertimbangkan tingkat ekonomis
dalam suatu rencana. Hindarkan faktor pemborosan, biaya, waktu, tempat, dsb
4. Harus luwes atau fleksibel.
Dalam hal ini perencanaan harus fleksibel, artinya setiap saat dapat dievaluasi sesuai
dengan perkembangan organisasi, situasi dan kondisi pada waktu tersebut Pada

20
dasarnya perencanaan itu disusun berdasarkan pada hasil penelitian sebelumnya,
namun dalam praktiknya sering terjadi berbagai penyimpangan yang tidak dapat
dihindarkan
5. Didasari partisipasi.
Dalam pembuatan perencanaan hendaknya dapat diikutkan berbagai pihak untuk
memperoleh masukan (input) agar lebih sempurna. Dengan adanya partisipasi
perusahaan akan memperoleh manfaat ganda karena di samping rencana menjadi
lebih baik. juga dapat menambah semangat kerja para karyawan (karena merasa
dilibatkan).
2.10 Perencanaan Khusus Dalam Perencanaan Bisnis

Rencana khusus dalam rencana bisnis adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan produk dan/atau jasa


Menggambarkan produk dan/atau jasa yang disediakan dan menjelaskan segi
manfaatnya.
2. Perencanaan pemasaran
Menggambarkan manfaat pengguna produk dan/atau jasa serta tipe pasar yang ada.
3. Perencanaan manajemen
Menggambarkan struktur organisasi perusahaan baru dan latar belakang pemain
kunci.
4. Perencanaan operasi
Penawaran in formasi bagaimana produk akan diproduksi atau jasa yang disediakan,
tenaga kerja, bahan baku, dan syarat-syarat pengolahannya.
5. Perencanaan keuangan
Penyediaan rekening kebutuhan uang perusahaan baru dan sumber-sumber dana serta
proyeksi pendapatan, biaya dan rugiatau laba. Laporan sementara proforma-laporan-
laporan yang menunjukkan rancangan kondisi keuangan perusahaan.
2.11 Sumber-Sumber Untuk Persiapan Perencanaan Bisnis
Sumber-sumber yang digunakan untuk persiapan rencana bisnis adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan dengan bantuan komputer. Seperti pengolah kata dan lembar kerja.
2. Rencana bisnis khusus dengan paket perangkat lunak.

21
3. Bantuan para profesional. Seperti bantuan para pengacara, ahli (pakar) pemasaran,
pakar rekayasa dan produksi, perusahaan akuntansi, organisasi atau institusi penetas
(inkubator)bisnis serta agen pengembang bisnis kecil.
2.12 Proses Perencanaan Secara Umum
1. Lingkungan eksternal dan internal harus diidentifikasi dengan baik
2. Data dan informasi yang relevan atas rencana yang akan dirumuskan harus
dikumpulkan sebanyak mungkin, baik sekunder maupun primer.
3. Berbagai asumsi yang mendukung juga harus dirumuskan juga dengan baik.
4. Alternatif berbagai keputusan manajemen harus dimunculkan.
5. Analisis berbagai alternatif tersebut harus didukung oleh intuisi, imajinasi dan
kreativitas.

22
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Business Plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan


kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan
keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.Busness plan ada
karena business merupakan satu blueprint, sebagai alat untuk mencari dana, sebagai alat
komunikasi untuk menarik orang lain, supaya membuat seseorang menjadi manajer,
serta membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya.

Faktor-faktor yang diperhatikan meliputi: nama perusahaan, lokasi, komoditi yang


diusahakan, konsumen yang dituju, pasar yang dimasuki, partner yang diajak kerjasama,
personil yang dipercaya, modal, peralatan, serta promosi.

3.2 Saran
Demikianlah makalah sederhana ini kami susun. Terimakasi atas antusiasme dari
pembaca yang sudi menelaah isi makalah ini, tentunya masi banyak kekurangan dan
kelemahan,karena terbatasnya pengetahuan yang ada hubungnya dengan judul makalah
ini.

23
DAFTAR PUSTAKA
Saiman Leonardus, (2004), Kewirausahaan Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. Jakarta
:Salemba Empat

24

Anda mungkin juga menyukai